Dasar Hukum
Tankertanker Design
Dasar Hukum
Tankertanker Design
Tankertanker Design
HAT YG WAJIB DIDAFTAR
Hak Primer
Hak Sekunder
JENIS HAK
Hak Wakaf
Obyek :
Obyek: Obyek: Obyek:
HAT-Barat
Tanah Hak Milik Adat HM,HGU,HGB HM,HGU,HGB,HP
(Eigendom, Erfpacht)
Rumah Susun dan HMSRS
(vide UU No.16 tahun
1985)
8
LATAR BELAKANG UU No. 4/1996
Secara sosiologis ketentuan Hypotheek sbgmn diatur dalam Buku II
KUH Perdata, sepanjang mengenai tanah, dan ketentuan
Credietverband dalam S. 1908-542 sbgmn telah diubah dgn
S. 1937-190, yang berdasarkan Pasal 57 UU 5/1960, masih
diberlakukan sementara sampai dengan terbentuknya
Undang-undang tentang Hak Tanggungan, dipandang tidak
sesuai lagi dengan kebutuhan kegiatan perkreditan, sehubungan
dengan perkembangan tata ekonomi Indonesia.
PASAL 51 UU 5/1960
PASAL 57 UU 5/1960
PASAL 29 UU 4/1996
12
DIKTUM UUDasar Hukum No.
5/1960
IMPLIKASI UU No. 4/1996
Perundang- Lembaga
Hukum Agraria undangan Jaminan
Perundang-undangan HT atas
yang lama tetap berlaku Rusun dan HMSRS
Pokok-pokok yang Diatur dlm UU No. 4/1996
03/12/23
1. Pengertian-pengertian konsep hukum
2. Objek Hak Tanggungan
3. Pemberi dan Pemegang Hak Tanggungan
4. Tata Cara Pemberian, Pendaftaran,
Peralihan dan Hapusnya Hak Tanggungan
5. Eksekusi Hak Tanggungan
6. Pencoretan Hak Tanggungan
7. Sanksi Administratif
• Objek Hak Tanggungan dapat meliputi
bangunan, tanaman dan hasil karya yang
merupakan kesatuan dengan tanah;
• Objek Hak Tanggungan meliputi pula Hak
Pakai atas tanah Negara maupun atas Hak
Milik
•• Hak
HakTanggungan
Tanggunganmempunyai
mempunyaiciri
cirisebagai
sebagai“Hak
“Hak
kebendaan”;
kebendaan”;
•• Hak
HakTanggungan
Tanggungandapat
dapatdipertahankan
dipertahankanterhadap
terhadap
pihak
pihakketiga
ketiga(ps
(ps13);
13);
•• Hak
HakTanggungan
Tanggunganselalu
selalumengikuti
mengikutibendanya
bendanyadi di
tangan
tangansiapapun
siapapunbenda
bendaitu
ituberada
berada(ps(ps7);
7);
•• Hak
HakTanggungan
Tanggungandapat
dapatberalih
beralih(ps16);
(ps16);
•• Hak
HakTanggungan
Tanggunganmemberikan
memberikankedudukan
kedudukan
mendahulu
mendahulukepada
kepadapemegangnya
pemegangnya(ps(ps1,
1,6,
6,20);
20);
• Mengecualikan berlakunya akibat kepailitan pemberi
Hak Tanggungan terhadap Objek Hak Tanggungan
(ps 21);
• Penentuan tanggal buku tanah Hak Tanggungan
yaitu berlakunya asas publisitas sebagai hari
lahirnya Hak Tanggungan (ps 13 ayat (5);
• Syarat kewenangan untuk melakukan perbuatan
hukum terhadap objek Hak Tanggungan(ps 8 ayat
(2));
• Dimungkinkannya dilakukan pemberian Hak
Tanggungan atas tanah yang belum terdaftar (ps 10
ayat (3);
Larangan diadakannya janji yang
memberikan kewenangan kepada
pemegang Hak Tanggungan untuk
memiliki objek Hak Tanggungan apabila
debitor ingkar janji (ps 12);
Larangan diadakannya janji untuk
melaksanakan eksekusi dengan cara yang
bertentangan dengan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam pasal 20 ayat (4);
Pembatasan dalam menggunakan kuasa
membebankan Hak Tanggungan (ps 15).
• Ketentuan roya parsial (ps 2)
• Mengantisipasi keperluan untuk menjamin
pemenuhan kewajiban yang timbul dari
perjanjian lain dari perjanjian pinjam
meminjam (ps 3);
• Menegaskan bahwa kreditor tidak selalu
bank tetapi dapat orang perseorangan atau
badan hukum (ps 9).
• Dimungkinkan kredit tanpa jaminan
tanah;
• Tanah belum terdaftar dapat dipakai
sebagai jaminan hutang (kredit) (ps
10 ayat (3)
KEPASTIAN DALAM
PROSEDUR
• Penetapan waktu berbagai kewajiban
PPAT, Kantor Pertanahan, berlakunya
Surat Kuasa Memasang Hak
Tanggungan;
• Kepastian lahirnya Hak Tanggungan
setelah berkas lengkap;
• Kepastian waktu hapusnya Hak
Tanggungan (ps 22 ayat (8).
Masalah Beda Persepsi