Anda di halaman 1dari 43

UJI KEKERASAN

Definisi Kekerasan
Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap deformasi plastis
yang biasanya dilaksanakan dengan cara penetrasi sehingga menghasilkan
jejak atau lekukan pada permukaan benda yang diuji.
Definisi Uji Kekerasan
Uji kekerasan merupakan pengujian yang paling efektif untuk menentukan
kekerasan sebuah benda karena dengan pengujian ini, kita dapat dengan
mudah mengetahui gambaran sifat mekanis suatu material. Meskipun
pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai
kekerasan cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material.
beberapa macam metode pengujian kekerasan:
1. Micro Hardness (Knoop Hardness)
2. Rockwell (HR / RHN)
3. Vikers (HV / VHN)
4. Brinell (HB / BHN)
A. Micro Hardness (Knoop Hardness)
Mikrohardness test sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan
pengujian yang cocok untuk material yang nilai kekerasannya rendah.
Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti
keramik.
Syarat-Syarat
• Permukaan benda uji harus rata, bersih, kering, dan tidak berkarat.
• Tidak boleh terjadi pelenturan, lendutan terutama untuk benda berongga.
• Setelah pengujian, bagian belakang benda uji tidak boleh menggembung.
• Ketebalan benda uji harus dipertimbangkan.
• Semakin halus permukaan, maka hasil pengujian akan semakin akurat
Pengukuran HK
HK = 14,229 P/
P = gaya tekan (kg)
l = panjang diagonal tamapk tekan yang panjang (micron)
B. Rockwell (HR / RHN)
Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan
kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap
indentor berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada
permukaan material uji tersebut.
Uji kekerasan rockwell didasarkan kepada penekanan sebuah indentor
dengan suatu gaya tekan tertentu kepermukaan yang rata dan bersih dari
suatu logam yang diuji kekerasannya. Setelah gaya tekan dikembalikan ke
gaya minor maka yang dijadikan dasar perhitungan nilai kekerasan rockwell
bukanlah hasil pengukuran diameter ataupun diagonal bekas lekukan tetapi
justru “dalamnya bekas lekukan”.
Langkah Kerja
• Langkah 1 benda uji ditekan oleh indentor dengan beban minor (Minor
Load F0)
• Langkah 2 benda ditekan dengan beban mayor (major Load F1)
• Langkah 3 beban mayor diambil sehingga yang tersisa adalah minor load
dimana pada langkah 3 ini indentor ditahan seperti kondisi pada saat total
load F yang terlihat.
Besarnya minor load maupun major load tergantung dari jenis material yang
akan di uji, jenis-jenisnya bisa dilihat tabel kekerasannya
Pengukuran RHN
• HR = E– e
F0 = Beban Minor (Minor Load ) (kgf)
F1 = Beban Mayor (Major Load )(kgf)
F = Total beban (kgf)
e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm
E = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang
untuk tiap jenis indentor berbeda- beda
HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness
C. Vikers (HV / VHN)
Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan
kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor
intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid.
Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian
rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram.
Beberapa jenis mesin pengujian kekerasan Vickers:
• Mesin Vickers Manual
• Mesin Vickers Digital
Pengukuran VHN

• P = beban yang digunakan (kg)


• D = panjang diagonal rata- rata (mm)
• Ɵ = sudut antara permukaan intan yang berhadapan = 1360
Keuntungan dan Kekurangan
Kelebihan pengujian Vickers
• Skala kekerasan yang kontinue untuk rentang yang luas, dari yang sangat lunak dengan nilai 5
maupun yang sangat keras dengan nilai 1500 karena indentor intan yang sangat keras
• Dianjurkan untuk pengujian material yang sudah di proses case hardening
• Dapat dilakukan pada benda benda pada ketipisan 0,006 inchi
• Tidak merusak karena hasil indentasi sangat kecil, dan biasanya bahan uji bisa dipakai kembali
Kelemahan pengujian Vickers
• Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan nilai kekerasan sehingga jarang
dipakai untuk kebutuhan rutin.
• Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi
D. Metode Brinell (HB/HBN)
Uji kekerasan Brinell dilakukan dengan cara menekankan sebuah bola baja
pada permukaan benda uji (spesimen) dengan gaya atau beban tertentu, serta
dengan periode waktu tertentu pula.
Syarat-Syarat
• spesimen uji harus rata
• spesimen uji tidak boleh terlalu tipis,
• jarak antara indentasi satu dengan lainnya ialah tiga kali diameter
indentasi.
• tidak terjadi penggelembungan di bagian belakang material uji disebabkan
penggunaan beban yang terlalu besar.
Indentor, Beban Uji dan Waktu Uji
• Indentor Bola Baja atau Bola Tungsen Karbida
- Bola berdiameter 10 mm - Bola berdiameter 5 mm
- Bola berdiameter 2,5 mm - Bola berdiameter 1 mm
• Beban Uji
- 1 hingga 3000 kgf.
• Waktu Uji
- 10 sampai 15 detik untuk untuk besi dan baja
- 30 detik untuk logam-logam yang lebih lunak
Pengukuran BHN
Pengukuran dilakukan pada dua buah diameter yang saling tegak lurus atau membentuk sudut siku-siku (90°),
yang diambil rata-ratanya.
Angka kekerasan Brinell (BHN = Brinell Hardness Number atau lebih umum HB saja) dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus berikut :

Atau

• P = gaya atau beban uji dalam kilogram gaya (kgf).


• D = diameter indentor bola (mm).
• d = diameter jejak (mm)
Perbandingan Beban dan Diameter Bola
Indentor
Jika perbandingan beban (P) dengan diameter kuadrat bola (D2) dibuat
konstan, maka akan didapat angka kekerasan Brinell yang sama bila diukur
dengan parameter standar.
• Logam Besi dan Baja dapat dipilih besarnya beban dan diameter bola dengan
menggunakan perbandingan P/D2 = 30

• Tembaga dan Aluminium Keras dapat dipilih besarnya beban dan diameter
bola dengan menggunakan perbandingan P/D 2 = 15
• Tembaga dan Aluminium Lunak dapat dipilih besarnya beban dan diameter
bola dengan menggunakan perbandingan P/D2 = 5
Penulisan Angka Kekerasan Brinell
• HBS Atau HBW
• Huruf HBS merupakan singkatan dari kekerasan Brinell dengan indentor bola baja
(Steel ball)
• Huruf HBW merupakan singkatan dari kekerasan Brinell dengan bola
wolfram(Tungsten karbida).
Contoh Penulisan Angka Kekerasan Brinell
• 125 HBS 5/750/30
125 menunjukkan angka kekerasan Brinell
HBS menunjukkan pengujian Brinell dengan menggunakan indentor bola baja (Stell)
5 menunjukkan diameter bola dalam milimeter
750 menunjukkan besarnya gaya atau beban yang diterapkan dalam satuan kgf
30 menunjukkan lamanya waktu penerapan beban.
• 550 HBW 10/3000/15
550 menunjukkan kekerasan Brinell
HBW menunjukkan pengujian kekerasan Brinell dengan indentor bola tungsten (Wolfram)
10 menunjukkan diameter bola dalam mm, dan
3000 menunjukkan besarnya beban yang diterapkan dalam kgf
15 menunjukkan waktu penerapan beban (dwell time) dalam detik.
Keuntungan dan Kekurangan
• Keuntungan :
▪ Dapat digunakan untuk menguji material yang tidak homogen.
▪ Permukaan benda uji tidak perlu sehalus mungkin
▪ Ukuran jejak relatif besar
• Kekurangan :
▪Perlu ketelitian untuk mengukur jejak (Khusus Mesin Mesin Pengujian Kekerasan
Brinell Manual).
▪Proses pengujian lama (Khusus Mesin Mesin Pengujian Kekerasan Brinell Manual)
▪Tidak dapat menguji bahan yang tipis
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai