Anda di halaman 1dari 45

REFLEKSI KASUS

OS KERATITIS
Nihlatu Basreka
30101507523
Pembimbing :
dr. Atik Rahmawati, Sp. M

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2020
Identitas Pasien
Nama
• Tn. M
Jenis Kelamin
• Laki-laki
Umur
• 35 Tahun
Alamat
• Semarang
Pekerjaan
• Wiraswasta
Nomor Rekam Medis
• 141-xx-xx
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

Autoanamnesis

Hari, Tanggal
• Rabu, 2 September 2020

Waktu
• 10.00 WIB

Tempat
• RSI Sultan Agung
Keluhan
Utama
Mata kiri merah

Riwayat Penyakit
Sekarang

Pasien datang ke poli mata RSI Sultan Agung dengan keluhan mata kiri merah
sejak 2 minggu yang lalu. Awal mulanya pasien merasa seperti kelilipan saat
bangun tidur, namun ternyata mata menjadi merah dan ada perasaan mengganjal.
Pasien juga sering menggosok mata kiri sehingga memperberat keadaan pasien.
Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah kelopak mata kiri bengkak dan terasa
berat untuk dibuka, pandangan kabur dan terasa silau saat melihat cahaya terang.
Riwayat alergi disangkal.
Riwayat Penyakit
Dahulu

Riwayat Keterangan
Penyakit serupa Disangkal

Penyakit DM, hipertensi Disangkal

Riwayat trauma pada Disangkal


mata
Riwayat operasi pada Disangkal
mata
Riwayat penggunaan Disangkal
lensa kontak dan kaca
mata
Riwayat Penyakit
Keluarga

Riwayat Keterangan
Riwayat keluhan serupa Disangkal

Riwayat penggunaan Disangkal


kacamata
Riwayat operasi mata Disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi

• Pekerjaan  Swasta

• Kesan Ekonomi Baik


PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Status Present

• Keadaan umum : Baik


• Kesadaran : Composmentis
• Tekanan Darah : 125/80 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• RR : 20x/menit
• Suhu : 36,5 C
OKULUS DEXTRA OKULUS SINISTRA
Visus 6/6 6/24
Segmen Anterior
Supersilia Tidak rontok, Simetris Tidak rontok, simetris
Silia Sekret (-), tidak rontok Sekret (+), tidak rontok
Palpebra Hiperemis (-), edem (-) Hiperemis (-), edem (+)
Konjungtiva Injeksi konjungtiva (-), injeksi Injeksi konjungtiva (-), Injeksi
siliar(-) siliar(+)
Kornea Edem (-), Infiltrat (-) Edem (+), Infiltrat (+)
COA Dalam, jernih, flare cel (-) Dalam , jernih, flare cel (-)
Iris Warna coklat, sinekia (-) Warna coklat, sinekia (-)
Pupil Bulat, di sentral, reflex cahaya (+) Bulat, di sentral, reflex cahaya (+)
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior
Refleks fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil N. II Tidak dilakukan Tidak dilakukan
makula Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes sensibilitas kornea + +
PEMERIKSAAN
Tes Fluoresein  (+)
RESUME
Pemeriksaan Subjektif
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Sosial
Keluhan Utama
Sekarang Dahulu Keluarga Ekonomi
• Mata kiri merah • Mata kiri merah •- •- • Pasien seorang
sejak 2 minggu wiraswasta.
yll • Kesan ekonomi
• Berawal dari baik
bangun tidur
terasa
mengganjal
• kelopak mata kiri
bengkak dan
terasa berat untuk
dibuka
• pandangan kabur
dan terasa silau
saat melihat
cahaya terang
RESUME:
OBYEKTIF
OKULUS DEXTRA OKULUS SINISTRA
Visus 6/6 6/24
Segmen Anterior
Silia Sekret (-), Sekret (+)
Palpebra edem (-) edem (+)
Konjungtiva Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (+)
Kornea Edem (-), Infiltrat (-), injeksi siliar Edem (+), Infiltrat (+)
(-)
Diagnosis

• OS Keratitis
Superfisial

Diagnosi
s Kerja

Diagnosis
Banding
• OS Ulkus kornea
Penatalaksanaan

R/Levofloxacin eyedrops fls No I


S omnihora gtt I OS

R/Protagenta eyedrops fls No I


S6dd gtt I OS
Edukasi

Cuci tangan
Jangan mengucek sebelum menyentuh Teteskan obat tetes
mata berlebihan mata atau bagian mata sesuai anjuran
sekitarnya
Prognosis OS

Ad Vitam
• ad bonam
Ad
Functionam
• Dubia ad
Ad
Sanationam bonam
• Dubia ad
Ad bonam
Komestika
n
• Dubia ad
bonam
TERIMA KASIH
KERATITI
S
Anatomi Mata

Media refrakta  Media yang digunakan untuk membiaskan cahaya yang


masuk ke mata agar jatuh tepat di retina
Epitel  sel squamous bertingkat. Pada sel basal
sering terjadi mitosis memiliki daya regenerasi

Membran bowman  asalular  dibawah


membrane basal dari epitel  lapisan kolagen
yang tersusun tidak teratur  tidak memiliki daya
regenerasi

Lapisan tengah pada kornea  terdiri atas lamel


fibril kolagen  terdapat keratosit (membentuk
bahan dasar dan serat kolagen dalam pekembangan
embrio dan sesudah trauma)

Membran Descement  membrane aselular dan


batas belakang stroma  sangat elastis dan jernih
 resisten terhadap trauma dan proses patologik

Endotel  mempertahankan kejernihan kornea


DEFINISI KERATITIS
Keratitis merupakan peradangan / inflamasi pada kornea mata. Proses
inflamasi tersebut biasanya ditandai dengan edema kornea, infiltrasi
seluler serta kongesti silier.
Trias Keratitis
Fotofobi
Blefarospasme
Lakrimasi
Keratitis dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya:
 Virus.
 Bakteri.
 Jamur. .
 Iritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak.
 Mata kering yang disebabkan oleh kelopak mata robek atau tidak cukupnya
pembentukan air mata.
 Adanya benda asing di mata.
 Reaksi terhadap obat seperti neomisin, tobramisin, polusi, atau partikel udara
seperti debu, serbuk sari.
GEJALA DAN TANDA
Anamnesis :
 Mata merah
 Penglihatan berkurang/kabur
 Pemeriksaan obyektif :
 Silau (fotofobia)
 Mata berair dan kotor  Injeksi siliar
 Ganjel/sensasi benda asing
 Infiltrat Kornea
 Memiliki riwayat trauma benda asing
 Riwayat penggunaan topikal kortikosteroid  Dilakukan pemeriksaan fluoresin
GAMBARAN KLINIK
KERATITIS
Letak Uji Fluoresin Uji Plasido

Keratitis superfisialis Epitelialis Mengenai kornea di + +


atas membrana
Bowman

Subepitel Mengenai kornea di - +


bawah epitel kornea

Profunda/intersisialis Di dalam stroma Di dalam stroma - -


kornea kornea
DIAGNOSIS MORFOLOGIK LESI
KORNEA
Keratitis Epitelial
 Epitel kornea terlibat sebagian besar pada jenis keratitis.
 Perubahan pada epitel bervariasi, dari edema biasa dan vakuolaasi
sampai erosi kecil, pembentukan filamen, keretinisasi parsial
 Untuk memastikan dapat dilakukan pemeriksaan tes fluoresin
Keratitis Subepitelial
 Merupakan lesi sekunder akibat keratitis epitelial
Keratitis Stromal
 Respons stroma terhadap penyakit  infiltrasi, edema kornea, nekrosis,
vaskularisasi
 Tampilan respons tersebut kurang spesifik, sehingga diperlukan informasi
klinis lain untuk mnentukan penyebabnya
Keratitis Endotelial
 Disfungsi endotel kornea akan berakibat pada edema kornea, yang awal
mulanya mengenai stroma dan kemudian epitel
KLASIFIKAS
I
Keratitis Pungtata
(Keratitis Pungtata
Superfisial dan Keratitis
Pungtata Subepitel)

Lapisan yg terkena Keratitis Marginal

Keratitis Interstisial
KERATITIS PUNGTATA
Keratitis Pungtata Superfisial
 Penyebab adenovirus

Bentuk infiltrat pungtata


Letak superfisial
Biasanya dimulai dari perifer karena merupakan lanjutan dari
konjungtivitis kataralis
Injeksi silier positif
 Tes fluoresin (+)

Keratitis Pungtata Subepitel


 Di daerah membran Bowman
 Biasanya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa ada gejala
KERATITIS MARGINAL
Infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus
Reaksi hipersensitifitas terhadap eksotoksin stafilokokus

KERATITIS INTERSTISIAL
 Ditemukan pada jaringan kornea lebih dalam
 Terjadi akibat alergi atau infeksi spiroket ke dalam stroma kornea dan
akibat tuberkulosis
 Disertai dengan neovaskularisasi
Keratitis Bakteri

KLASIFIKASI Keratitis Jamur

Keratitis Virus

Keratokonjungtivitis
epidemi
Penyebab Keratitis Infeksi
Herpes Zoster
(Etiologi) Keratitis
Herpetik Keratitis Infeksi
Keratitis Dendritik

Herpes Simplek
Keratitis
Disiformis

Keratokonjungtivitis

Tukak atau ulkus


fliktenular
Keratitis Alergi
Keratitis fasikularis

Keratokonjungtivitis
vernal
KERATITIS BAKTERI
Keluhan : kelopak mata lengket setiap bangun pagi, mata sakit, silau, merah,
berair, penglihatan berkurang
Faktor predisposisi : pemakaian kontak lensa, trauma, kontaminasi obat tetes
Etiologi
KERATITIS JAMUR
Dimulai dengan suatu trauma pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian
tumbuh-tumbuhan
Keluhan timbul setelah 5 hari atau 3 minggu  sakit mata yang hebat, berair,
penglihatan menurun dan silau
Terdapat infiltrat kelabu, disertai hipopion, peradangan, ulserasi superfisial dan
satelit (jika di dalam stroma)
Diagnostik pasti  kerokan kornea  pemeriksaan KOH 10%  hifa

TERAPI
 Natamisin 5% (keratitis jamur filamentosa, fusarium)
 Amphoterisin B 0,15% - 0,30% (keratitis yeast, aspergilus spesies)
KERATITIS VIRUS
Infeksi virus pada kornea disebabkan oleh adenovirus, virus herpes simpleks, virus
herpes zoster
Kelainan sebagai keratitis pungtata superfisial  infiltrat halus bertitik-titik

Manifestasi klinis :
Nyeri,
Fotofobia,
Penglihatan kabur,
Mata berair,
Mata merah,
Tajam penglihatan turun terutama jika bagian pusat yang terkena
KERATITIS ALERGI
Etiologi
Reaksi hipersensitivitas tipe I yang mengenai kedua mata
Biasanya penderita sering menunjukkan gejala alergi terhadap tepung sari rumput-rumputan

Manifestasi klinis :
 Bentuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang besar), diliputi sekret mukoid.
 Bentuk limbus: tantras dot (penonjolan berwarna abu-abu, seperti lilin)
 Gatal
 Fotofobia
 Sensasi benda asing
 Mata berair dan blefarospasme
KLASIFIKASI
Keratitis
Flikten

Keratitis Sika
Bentuk klinis
Keratitis
Neuroparalitik

Keratitis
Numuralis
KERATITIS FLIKTEN

 Lokasi flikten :
Limbus : keratokonjungtivitis
fliktenularis.
Kornea : keratitis fliktenularis.
 Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk flikten yang memberi kesan seperti
menjalar sehingga disebut Wonder phlyctaen
 Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis
KERATITIS SIKA
Disebabkan produksi air mata yang kurang, dapat karena :
 Trakhoma
 Simblefaron karena:
Steven Johnson Syndrom
Trauma kimia
KERATITIS
NEUROPARALITIKA
Karena paralisis N.V
Akibatnya sensibilitas kornea menurun, daya tahan terhadap penyakit menurun karena bila
ada kerusakan kornea tidak terasa.
Pemeriksaan dengan tes reflek kornea / sensibilitas kornea (kornea disentuh dengan ujung
kapas, normal akan berkedip. Bila tak berkedip sensibilitas )
KERATITIS NUMULARIS
Diduga dari virus.
Pada klinis, tanda-tanda radang tidak jelas, terdapat infiltrat
bulat-bulat subepitelial di kornea, dimana tengahnya lebih
jernih, disebut halo (diduga terjadi karena resorpsi dari infiltrat
yang dimulai di tengah).
Tes fluoresen (-).
Keratitis ini kalau sembuh meninggalkan sikatrik yang ringan
KOMPLIKASI
Jaringan
Ulkus
parut
kornea
permanent

Perforasi
kornea
PROGNOSIS
• ditangani dengan tepat
Keratitis dapat • tidak diobati dengan baik dapat
sembuh dengan menimbulkan ulkus yang akan menjadi
sikatriks dan dapat mengakibatkan
baik penurunan penglihatan selamanya.

Prognosis visual • Virulensi organisme


tergantung pada • Luas dan lokasi keratitis
beberapa faktor, • Hasil vaskularisasi dan atau deposisi
kolagen
tergantung dari:
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2015Ilmu Penyakit Mata edisi–2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Khurana, A. 2007. Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New Age
International : New Delhi
Lang, Gerhard. 2000. Ophthalmology : a short textbook. Georg Thieme Verlag,
Stuttgart, Germany.
Mansjoer, Arif M. 2001. Kapita Selekta edisi-3 jilid-1. Jakarta: Media Aesculapius
FKUI
Vaughan, Daniel. 2009. Oftalmologi Umum. Edisi 14 Cetakan Pertama. Jakarta :
Widya Medika
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai