Materi 6 - Manajemen Kinerja
Materi 6 - Manajemen Kinerja
BAHAN AJAR
Mata Kuliah : MANAJEMEN SDM
Semester : VI
Pertemuan Ke : 6
Pokok Bahasan : Manajemen Kinerja
Dosen : Tifany Zia Aznur S.P, M.Si
Delyana R Pulungan, S.E, M.Si
Fadli Akbar Lubis, S.P, M.P
PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA
Meningkatkan
kinerja
Proses organisasi,
sistematis fungsi, unit
dan individu
Menghubungkan
tujuan organisasi
dan individu
PERBEDAAN MANAJEMEN KINERJA DENGAN KINERJA
• Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja didefinisikan sebagai proses komunikasi yang
berkesinambungan yang dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan
dan atasan.
Jadi kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang
kinerja secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan
kinerja lebih lanjut.
Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang
dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan
dan bagaimana cara mengerjakannya.
PRINSIP DASAR MANAJEMEN KINERJA
• Membahas masalah kinerja secara lebih luas, lebih urgent, dan dengan tujuan jangka
panjang. Manajemen kinerja mengintegrasikan berbagai aspek dalam organisasi dari
Strategis masalah teknis dan teknologis, financial, sumber daya manusia, budaya organisasi dan
mekanisme kerja
• Mengenai pendefinisian tujuan dan sasaran organisasi, membangun strategi menyeluruh untuk
mencapai tujuan tsb.
Perencanaan • Mengenai apa yang akan dilakukan maupun bagaimana hal tsb dilakukan.
Kinerja • Mengenai kegiatan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Mengusahakan
Memperbaiki Mendukung nilai- perbaikan dan
kinerja nilai inti pengembangan
berkelanjutan
Memotivasi Meningkatkan
kinerja komitmen
Manfaat Manajemen Kinerja bagi Individu
Mengupayakan Menawarkan
Membantu
klarifikasi peluang Memperbaiki
karyawan yang
kinerja dan menggunakan kinerja tim
kinerjanya
harapan waktu secara dan individual
rendah
perilaku berkualitas
TUJUAN MANAJEMEN KINERJA
1. Directing/planning 2. Managing/supporting
3. Review/appraising 4. Developing/rewarding
Tahap ini memerlukan dokumentasi/record data yang Hasil evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan
berkaitan dengan obyek yang dievaluasi. Evaluator terhadap action yang dilakukan selanjutnya.
harus bersifat obyektif dan netral agar didapat hasil
evaluasi yang valid. Keputusan dapat berupa langkah perbaikan,
pemberian reward/punishment, melanjutkan suatu
kegiatan/prosedur yang telah ada, dan penetapan
anggaran.
PROSES MANAJEMEN KINERJA SECARA UMUM
Hasil penilaian
kinerja digunakan
sebagai dasar:
Pengembangan
kompetensi
Penentuan
pengembangan
karir
Pembinaan pegawai
Penentuan
pemberian reward
MODEL DAN SIKLUS MANAJEMEN KINERJA
• Model Deming: model yang dimulai dengan menyusun rencana, melakukan tindakan
pelaksanaan, memonitor dan hasil pelaksanaan serta mereview atas kemajuan yan dicapai.
• Evaluasi terhadap hasil dilakukan dengan cara penyesuaian kembali antara rencana dan tujuan atau
menyusun kembali rencana baru.
Rencana
Review Tindakan
Monitor
• Model Torring dan Hall: melakukan perumusan lebih dahulu harapan terhadap kinerja atau
hasil yang diharapkan dan adanya dukungan untuk mencapai tujuan.
• Melakukan pengelolaan terhadap standar kinerja agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Menentukan
harapan kinerja
Mengelola Mendukung
standar kinerja kinerja
Merview dan
menilai kinerja
• Model Costello : dimulai dengan melakukan persiapan perencanaan agar dapat suatu rencana
dalam bentuk rencana kerja dan pengembangan.Untuk meningkatkan kinerja diberikan coaching untuk
SDM dan dilakukan pengukuran kemajuan dan peninjauan kembali dilakukan untuk perubahan rencana
yang diperlukan.
Pre-planning
Preplanning Pemantauan
kemajuan