Mengingat gejala hipotiroid pada bayi baru lahir biasanya tidak terlalu
jelas dan hipotiroid kongenital dapat menyebabkan retardasi mental berat kecuali
jika mendapat terapi secara dini maka sangat diperlukan skrining hipotiroid pada
neonatus. 5
Pengobatan hipotiroid termasuk efisien, mudah, murah, dan memberikan
hasil yang sangat memuaskan, namun perlu dilakukan pemantauan dan
pengawasan yang ketat mengingat pentingnya masa depan anak khususnya
perkembangan mentalnya. Sebelum pengobatan dimulai harus selalu dilakukan
pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis. Tujuan pengobatan
adalah mengembalikan fungsi metabolisme yang esensial agar menjadi normal
dalam waktu yang singkat, mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
anak, dan mengembalikan tingkat maturitas biologis yang normal. Sodium
levotiroksin (Na-Ltiroksin) merupakan obat yang terbaik. Terapi harus dimulai
segera setelah diagnosis hipotiroid ditegakkan. 6
Bila diagnosis hipotiroid tidak ditegakkan sedini mungkin, maka akan
terjadi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Umumnya keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan terlihat pada usia 36 bulan. Retardasi mental
yang terjadi akibat hipotiroid kongenital yang terlambat diobati sering disertai
oleh gangguan neurologis lain, seperti gangguan koordinasi, ataksia, diplegia
spastik, hipotonia dan strabismus.6
Berikut akan dilaporkan penderita hipotiroid kongenital yang dirawat di
Irina E RSU. Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: AA
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 8 tahun
Tanggal lahir
: 26 April 2014
: 3200 gram
Lahir di
Oleh
: Dokter
Partus
Kebangsaan
: Indonesia
Suku
: Minahasa
Agama
: Kristen Katolik
Alamat
: Mokupa
: NM
Umur
: 36 tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMP
Perkawinan
: Pertama
Alamat
: Mokupa
Nama Ayah
: RA
Umur
: 38 tahun
Pekerjaan
: Tukang
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Mokupa
Masuk RS
: 27 Januari 2014
Jam
: 13.30 WITA
Anamnesis
Keluhan utama
Anamnesis Antenatal
ANC teratur di puskesmas. TT 2x selama hamil. Selama hamil ibu sehat.
Penyakit yang pernah dialami
Morbili (-)
Varicella (-)
Pertusis (-)
Diare (-)
Cacing (-)
Batuk/pilek (-)
Kepandaian/Kerajinan Bayi
Pertama kali membalik
: 4 bulan
: 4 bulan
:-
:-
:-
:-
:-
:-
:-
:-
: lahir 3 tahun
PASI
:-
Bubur susu
: 6 bulan 9 bulan
: 9 bulan 3 tahun
: 1 kali
Polio
: 3 kali
DPT
: 3 kali
Campak
: 1 kali
Hepatitis
: 3 kali
Anamnesis Keluarga
Penderita merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara
No
Jenis Kelamin
Umur
Keadaan
13 thn
Hidup
8 thn
Penderita
Family Tree
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
Pemeriksaaan Fisik
(27 Januari 2014)
Umur: 8 tahun 9 bulan
BB: 8,5 kg
Keadaan umum
: tampak sakit
Keadaan mental
: compos mentis
Gizi
: - BB/U = 33%
- TB/U = 58,4%
- BB/TB = 88%
Sianosis
: tidak ada
Anemia
: tidak ada
Ikterus
: (+) generalisata
PB: 74,5 cm
Kejang
: tidak ada
Tanda vital
Tekanan Darah
: 90/60 mmHg
Nadi
: 100 /menit
Respirasi
: 28/menit
Suhu
: 36,1 C
Kulit Warna
: kuning langsat
Efloresensi
: tidak ada
Pigmentasi
: tidak ada
Jaringan parut
: tidak ada
Lapisan lemak
: cukup
Turgor
: kembali cepat
Tonus
: hipotonus
Oedema
: tidak ada
Kepala
Bentuk
: mesocephal
10
Ubun-ubun besar
: terbuka
Rambut
Mata
Exopthalmus
: tidak ada
Enopthalmus
: tidak ada
Konjungtiva
Sklera
: ikterik +/+
Kornea refleks
: RC +/+
Pupil
Lensa
: jernih
Fundus
: tidak dievaluasi
Visus
: tidak dievaluasi
Gerakan
Telinga
Hidung
11
Mulut
Bibir
Selaput mulut
: mukosa basah
Lidah
Gigi
Gusi
Bau pernapasan
Tenggorokan
Tonsil
Faring
: Tidak hiperemis
Trakea
: letak di tengah
Kelenjar
Kaku kuduk
: tidak ada
Thorax
Bentuk
: simetris
Rachitis Rosary
: tidak ada
12
Ruang Intercostal
: normal
Precordial bulging
: tidak ada
Xiphosternum
: tidak ada
Harrisons groove
: tidak ada
Retraksi
: tidak ada
Paru-Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Detak Jantung
: 100 /menit
Iktus cordis
: tidak tampak
Batas kiri
Batas kanan
Batas atas
: ICS II III
13
: M1 >M2
: A1 < A2
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Genitalia
: Perempuan, normal
Kelenjar
Anggota gerak
Tulang belulang
Otot-otot
: eutrofi
Refleks-refleks
14
Skor Quebec :
1. Facies Dismorfik
:3
2. Feeding problems
:1
3. Hernia Umbilikalis
:1
4. Hipotonia
:1
5. Makroglosia
:1
: 1,5
7. Konstipasi
:-
8. Cutis Mamoratum
:1
9. Inactivity
:1
: 1,5
Total
: 12
: 170 cm
: 155 cm
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium 27/01-2014
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Leukosit
Eritrosit
15
MCH
MCHC
MCV
SGOT
SGPT
Blood Smear
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Kesimpulan
: limfositosis relatif
16
FOLLOW UP
28/01/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
; Sb = 36C
17
Pro
: bone age
Hasil Lab :
Hemoglobin
: 7 g/dL
Hematokrit
: 20,1%
Trombosit
Leukosit
: 4500 /mm3
Eritrosit
: 2,10 x 106/mm3
Eosinophil
:1
Basophil
:0
Neutrophil batang
:3
Neutrophil segmen
: 42
Lymphosit
: 44
Monosit
: 10
SGOT
: 109 u/L
18
SGPT
: 39 u/L
Ureum
: 11 mg/dL
Creatinin
: 0,5 mg/dL
Natrium
: 138 mEq/L
Kalium
Klorida
: 104,8 mEq/L
Immunoassay :
TSHs
FT4
FT3
Kesan
: hipotiroidism
Serum ferritin
Serum iron
TIBC
29/01/2014
S
19
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
; Sb = 36C
: Hipotiroid kongenital
Anemia pro evaluasi (Hb 7 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
20
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
; Sb = 36C
21
H/L : ttb
Ext
: Hipotiroid kongenital
Anemia pro evaluasi (Hb 7 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
Hasil :
-
Konsul hemato-onkologi :
Diagnosa : Anemia penyakit kronik.
Saran : Atasi penyakit dasar, anemia defisiensi besi belum dapat
disingkirkan. Cek CRP, LED, retikulosit, FL.
Konsul Gizi
Diagnosa : Gizi Kurang
Anjuran Gizi : Susu LLM 6x200 = 1200cc
E : 804 kkal, P : 20,4 g, L : 33,6 g
22
01/02/2014
S : demam (-), batuk (-), intake (+)
muntah (+) 1x, BAB (-), BAK (+)
O : KU = Tampak sakit
TD : 90/60 mmHg ;
Kep
Kes = CM
N = 92 x/m
; RR = 24 x/m
; Sb = 37,8C
Tho
Abd
Ext
Hipotiroid congenital
23
Hasil Lab :
Hemoglobin
: 6,8 g/dL
Hematokrit
: 19,7%
Trombosit
Leukosit
: 7600 /mm3
Eritrosit
: 2,02 x 106/mm3
Retikulosit
SGOT
: 76 u/L
SGPT
: 28 u/L
Na
: 136 mEq/L
: 3,9 mEq/L
Cl
: 101 mEq/L
Cr
: 0,2 mg/dL
LFG : 205
24
03/02/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
BB: 10kg
; RR = 32 x/m
; Sb = 36,8C
Tho
Abd :
Ext
: Hipotiroid congenital
Anemia pro evaluasi (Hb 6,8 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
25
Hasil Lab
Hasil Pemeriksaan Feses
-
Hasil Urinalisis
-
Kejernihan : jernih
04/02/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
Sb = 36,3C
Kep :
26
Tho
Abd
Ext
Hipotiroid congenital
Anemia pro evaluasi (Hb 6,8 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
Suspek ISK
Obs. Diare berdarah e.c susp. Sindroma disentri dd/ infestasi
parasit
5/2/2014
S
27
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
Sb = 36,5C
Kep :
Tho
Abd
Ext
: Hipotiroid kongenital
Anemia e.c Inflamasi (Hb 6,8 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
Suspek ISK
Obs. Diare berdarah e.c susp. Sindroma disentri dd/ infestasi parasit
28
Advis :
-
6/2/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
Sb = 37,1C
Kep :
Tho
Abd
Ext
Hipotiroid congenital
Anemia e.c Inflamasi (Hb 6,8 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
Suspek ISK
29
7/2/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
Tho
Abd
Ext
Hipotiroid congenital
Anemia e.c inflamasi (Hb 6,8 g/dL)
30
Failure to thrive
Global delay development
ISK e.c E.coli
Obs. Diare berdarah e.c Citrobacter diversus
P
Pro :
DL, DC, SGOT, SGPT, T3, T4, TSH, Konsul Kardiologi, Konsul Nefrologi.
8/2/2014-9/2/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
; RR = 24 x/m
Sb = 37,1C
Kep :
Tho
Abd
Ext
31
Hipotiroid congenital
Anemia e.c Inflamasi (Hb 6,8 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
Suspek ISK
Obs. Diare berdarah e.c susp. Sindroma disentri dd/ infestasi
parasit
10/2/2014
S
: KU = Tampak sakit
TD : 90/60 mmHg ;
Kep :
Kes = CM
N = 84 x/m; RR = 32 x/m
; Sb = 37,3C
Tho
Abd
32
Ext
Hipotiroid congenital
Anemia e.c Inflamasi (Hb 6,8 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
Suspek ISK
Obs. Diare berdarah e.c susp. Sindroma disentri dd/ infestasi
parasit
Pemeriksaan Penunjang
-
USG Thyroid :
o Thyroid kanan kiri besar normal, tidak tampak massa, nodul, kista
33
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
Tho
Abd
Ext
Hipotiroid kongenital
Anemia e.c inflamasi (Hb 6,7 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
ASD sekundum kecil
ISK e.c Escherecia coli
Obs. Diare berdarah e.c Citrobacter diversus
34
Hemoglobin
: 6,7 g/dL
Hematokrit
: 22%
Trombosit
: 393.000 mm3
Leukosit
: 5.800 mm3
Eritrosit
: 2,11 x 106/mm3
Eosinophil
:0
Basophil
:0
Neutrophil batang
:5
Neutrophil segmen
: 42
Lymphoshit
: 45
Monosit
:8
SGOT
: 31
SGPT
: 13
Total cholesterol
: 104
HDL
: 26
LDL
: 45
Trigliserida
: 163
Na
: 142
: 3,28
Cl
: 105,9
35
Ca
: 8,83
TSHs
: 1,97
FT4
: 2,38
FT3
: 8,58
MCV
: 104,3
MCH
: 31,8
MCHC
: 104,3
Protein Total
: 6,2
Cr
: 0,2 mg/dL
Ur
: 16 mg/dL
Albumin
: 3,5 u/L
Globulin
: 2,7 u/L
Echocardiography
18/2/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
Tho
Abd
36
H/L : ttb
Ext
Hipotiroid congenital
Anemia e.c inflamasi (Hb 6,7 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
ASD sekundum kecil
ISK e.c Escherecia coli
Obs. Diare berdarah e.c Citrobacter diversus
Anjuran
19/2/2014
S
: KU = Tampak sakit
Kes = CM
37
Abd
Ext
Hipotiroid congenital
Anemia e.c inflamasi (Hb 6,7 g/dL)
Failure to thrive
Global delay development
ASD sekundum kecil
ISK e.c Escherecia coli
Obs. Diare berdarah e.c Citrobacter diversus
- Thyrax 1x 40mg
- Ferriz sirup 2x1cth
- Paracetamol sirup 3x1 cth (k/p)
- amoxicillin-asam clavulanat syr 3x1 cth
Advis :
-
Konsul rehab
Rawat jalan
Kontrol poli
38
DISKUSI
39
diagnosis
pada
hipotiroid
kongenital
meliputi
40
dengan sutura cranial yang terbuka lebar akibat keterlambatan maturasi skeletal
prenatal. 9,10
Ikterus yang memanjang adalah tanda klinis yang sering terlihat akibat
keterlambatan maturasi enzim glukoronil transferase hati. Selain itu terdapat juga
letargi, konstipasi, malas minum, dan masalah makan lainnya. Beberapa bayi
menunjukkan tanda klasik seperti wajah sembab, pangkal hidung ratra dengan
pseudohipertelorisme, pelebaran fontanel, pelebaran sutura, makroglosi, suara
tangis serak, distensi abdomen dengan hernia umbilikalis, kulit yang dingin dan
mottled (cutis mammorata), ikterik, hipotoni, hiporefleksia, dan galaktorea.6
Indeks hipotiroidisme kongenital merupakan ringkasan tanda dan gejala
yang paling sering terlihat pada hipotiroidisme kongenital.
1.
2.
3.
4.`
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Index Quebec
Feeding Problems
Konstipasi
Inactivity
Hipotonia
Umbilical Hernia
Enlarged Tounge
Skin Mottling
Dry Skin
Open Post Fontanella
Typical oedematous Facies
Score
1
1
1
1
1
1
1
1,5
1,5
3
41
yang rendah pula mengarahkan pada diagnosis hipotiroid sekunder atau tersier.
Pada hipotiroid kompensata, awalnya kadar T4 normal/rendah dan TSH meninggi,
selanjutnya kadar T4 normal dan TSH meninggi. Pada defisiensi TBG, mula-mula
kadar T4 rendah dan TSH normal, selanjutnya kadar T4 rendah, T3RU meningkat
dan TSH normal. Untuk konfirmasi diagnosis dapat diperiksa kadar T4 bebas atau
kadar TBG yang memberikan hasil kadar T4 normal dan kadar TBG rendah.
Hipotiroid dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan kreatinin
fosfokinase darah, serta menyebabkan hiponatremia akibat peningkatan sekresi
hormon antidiuretik. Pada pemeriksaan darah ditemukan anemia, leukopeni,
limfositosis reaktif, LED meningkat, hiperkolesterol.
Pemeriksaan skintigrtafi kelenjar tiroid sampai saat ini masih merupakan
cara terbaik untuk menentukkan etiologi hipotiroid kongenital.
Penilaian umur tulang dengan foto roentgen dapat digunakan untuk
mengetahui berapa lama pasien sudah menderita hipotiroid.
Berdasarkan anamnesis pada kasus ini, m enurut ibu penderita,
penderita mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan sejak
penderita berusia 6 bulan. Sampai saat ini, penderita belum bisa duduk sendiri,
belum bisa berdiri sendiri, belum berjalan, belum berbicara, memanggil mama
dan papa juga tidak bisa. Penderita juga mengalami kuning di seluruh
tubuh sejak berusia 6 bulan.
Hasil pemeriksaan dengan menggunakan Index hipotiroidisme pada pasien
ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
Index Quebec
Feeding Problems
Konstipasi
Inactivity
42
Score
1
1
4.`
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Hipotonia
Umbilical Hernia
Enlarged Tounge
Skin Mottling
Dry Skin
Open Post Fontanella
Typical oedematous Facies
Total
1
1
1
1
1,5
1,5
3
12
leukopeni,
limfositosis
meningkat.
43
pergantian dosis. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya overtreatment yang dapat
menyebabkan efek samping seperti penutupan sutura yang prematur, dan masalah
temperament dan perilaku.4,8
Sesuai dengan teori yang ada, pada kasus ini penderita sudah diterapi dengan
Thyrax 50mg tablet 1x1.
Apabila keadaan hipothyroid tidak ditangani selama masa neonatus dan
bayi, maka akan dapat menyebabkan kelainan yang lebih berat berupa
keterlambatan pertumbuhan, keterlambatan perkembangan mental dan jaundice
yang persisten. Pada pasien ini sudah ditemukan keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan serta jaundice yang persisten.6
Keluhan lain yang menyertai penderita ini adalah anemia, sesuai dengan
jawaban konsul pada bagian hematologi anemia yang terjadi pada pasien ini
merupakan anemia karena penyakit kronik, karena itu pasien sudah mendapatkan
suplemen besi dengan dosis sesuai usia dan berat badan.
Pada hasil pemeriksaan urin ditemukan leukosit dan eritrosit melebihi nilai
normal, sedangkan pada feses occult blood screen positif. Setelah dilakukan
pemeriksaan lanjutan kultur urine dan feses ditemukan bakteri penyebab yaitu
E.coli pada urine dan Citrobacter diversus pada feses, penderita kemudian diberi
terapi antibiotik sesuai hasil kultur.
Prognosis meningkat secara dramatis dengan adanya neonatal screening
program. Diagnosis yang cepat dan pengobatan yang adekuat dari minggu
pertama kehidupan dapat memberikan pertumbuhan yang normal termasuk
intelegensi dibandingkan dengan lainnya yang tidak mendapatkannya. 8 Sebelum
berkembangnya skrining bayi baru lahir. Prognosis juga bergantung pada etiologi
44
yang pasti.11,12 Infant yang mengalami keadaan kadar T4 yang rendah dengan
retardasi pematangan skeletal, mengalami penurunan IQ 5-10m point, dan
kelainan neuropskikologis misalnya, inkoordinasi, hipotonis atau hipertonis,
kurang perhatian, dan kesulitan bicara.
Prognosis pada pasien ini :
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad malam
Quo ad sanationam
: dubia ad malam
DAFTAR PUSTAKA
1. Park SM, Chatterjee VKK. Genetics of congenital hypothyroidism, J Med
Genet 2005; 42: 379-389.
2. Jameson, J Larry. Disorders of the Thyroid Glands. In: Braunwald, TR. et
al. 2008, Harrisons Principles of Internal Medicine, Seventeenth Edition,
McGraw Hill, New York.
3. LaFranci, Stpehen. Bherman RE, Kliegman RM, Jneson HB. Nelson
Textbook of Pediatry, 18thed. WB Saunders, Philadelphia, 2009. Chapter
24: Endocrine System.
4. Rossi WC, Caplin N, Alter CA. Thyroid Disorders in Children. In:
Moshang T, ed. Pediatric Endocrinology The Requisites in Pediatrics. St
Louis, Missouri: Elsevier Mosby, 2005 : 171-90.
45
5. Agarwal, Ramesh, Vandana Jain, Ashok Deorari, dan Vinod Paul. 2008.
Congenital Hypothyroidism. Department of Pediatric: All India Institute of
Medical Sciences (AIIMS). NICU: New Delhi India Downloaded from:
www.newbornwhocc.org
6. Coakley, John C., dan John Connelly. 2007. Congenital Hypothyroidism:
An Information Guide For Parents. Education Research Center of Royal
Childrens Hospital: Victoria Australia.
7. Coakley, John C., dan John Connelly. 2007. Congenital Hypothyroidism:
An Information Guide For Parents. Education Research Center of Royal
Childrens Hospital: Victoria Australia.
8. Moreno JC, et al. Inactivating mutations in the gene for thyroid oxidase 2
(Thox2) and congenital hypothyroidism. N Engl J Med 2006; 347(2): 95102.
9. IDI, 2006. Standar Pelayanan Medik, Edisi 1. IDI, Jakarta. Bagian :
Endokrinologi.
10. Fisher DA. Disorders of the Thyroid in the Newborn and Infant. In :
Sperling MA, ed. Pediatric Endocrinology. Philadelphia : Saunders, 2008 :
161-82.
11. Styne DM. Disorders of the Thyroid Gland. In: Core Handbooks in
Pediatrics Pediatric Endocrinology. Philadelphia : Lippincott Williams &
Wilkins, 2006 : 83-108.
12. Fort PF, Brown RS. Thyroid Disorders in Infancy. In : Lifshitz F, ed.
Pediatric Endocrinology. New York : Marcel Dekker, 2005 : 369-81.
13. Kumar J, Gordillo R, Kaskel FJ, Druschel CM, Woroniecki RP: Increased
prevalence of renal and urinary tract anomalies in children with
congenital hypothyroidism.JPediatr 2009, 154(2):263-6.
46
47