Anda di halaman 1dari 26

Bab III

Gambaran Umum Wilayah Studi


3.1

Letak dan Kondisi Geografis


3.1.1 Kota Bangkok
a.

Letak Geografis Kota Bangkok


Kota Bangkok mempunyai nama lengkap yang diberikan oleh Raja Buddha Yodfa

Chulaloke pada tahun 1782 dan kemudian disingkat oleh Raja Nangklao (Rama III) dan
Mongkut, yaitu Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok
Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan
Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit. Kota Bangkok sendiri merupakan provinsi terbesar
ke-68 dari 76 provinsi di Thailand. Kota ini dikelilingi beberapa provinsi lainnya yaitu Samut
Prakan, Samut Sakhon, Nakhon Pathom, Pathum Thani dan Nonthaburi. Kota Bangkok
sendiri memiliki luas 1.568,737 km.
Secara geografis Bangkok terletak di tepi barat Sungai Chao Praya yang memiliki
panjang sekitar 372 km dan membelah Kota Bangkok. Dengan lokasi seperti ini, Bangkok
mendapat julukan Venice of the East karena banyaknya kanal-kanal, saluran-saluran air
dan jembatan. Dengan banyaknya kanal-kanal ini, Bangkok menjadi kota yang memiliki
wilayah daratan yang terpisah-pisah.

Sumber : bangkokpicture.com

Gambar 3. 1
Peta Admnistrasi Kota Bangkok

b.

Daerah Administratif Bangkok


Bangkok merupakan salah satu dari dua wilayah administratif khusus di Thailand,

selain Pattaya. Kedua wilayah ini memiliki keistimewaan dapat memilih gubernurnya sendiri

dan dinamakan Bangkok Metropolitan Administrations (BMA). Bangkok dibagi menjadi 50


kawasan (district) yang biasa disebut khet, yang kemudian dibagi lagi menjadi 169 kawasan
yang lebih kecil yang disebut kwaeng.
Pusat bisnis terpenting di Bangkok diantaranya berada di kawasan Bangrak, Silom,
Sathorn, Pinklao, Phetchaburi, Phra Nakhon, Pathumwan dan Chatuchak. Phra Nakhon dan
Dusit merupakan kawasan gedung-gedung pemerintahan dan juga pusat tempat-tempat
bersejarah yang paling banyak dikunjungi oleh turis, seperti The Grand Palace, Wat Pho,
Democracy Monument dan Wat Suthat.

Sumber : office.bangkok.go

Gambar 3. 2
Peta Bangkok Metropolitan Adminitrations (BMA)

3.1.2 Kota Pattaya


Letak Geografis Kota Pattaya
Kota Pattaya terletak di Teluk Pattaya yang berjarak sekitar 140 km dari Kota
Bangkok. Daerah utama Pattaya menempati garis pantai Banglamung. Kota ini terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu Nort Pattaya, Central Pattaya, South Pattaya dan Jomtien Beach.
Ada juga yang membaginya menjadi Naklua Beach, Pattaya Beach, Tanjung Budha Hill dan
di bagian selatannya ada Jomtien dan Dongtan Beach.

Sumber : Thaiwaysmagazine

Gambar 3. 3
Kota Pattaya

3.2

Lokasi Survei
3.2.1 Rockefeller Foundation
The Rockefeller Foundation memiliki sejarah panjang yang produktif bekerja dengan
orang-orang Asia untuk mengatasi tantangan utama abad ke-20, dimulai dari membantu
pemerintah Thailand membangun departemen pertama dari kesehatan masyarakat untuk
mendirikan Dewan Medis China pada tahun 1914 untuk merevolusi pendidikan kedokteran.
Dalam beberapa dekade terakhir, Asia telah mengalami kemajuan yang belum pernah

terjadi sebelumnya seperti, bentuk sistem pendidikan menguat, perawatan kesehatan yang
lebih baik, dan mengurangi kemiskinan. Perubahan ini telah didorong oleh kombinasi
kekuatan yaitu, ekspansi yang cepat dari peluang ekonomi, kemauan politik, peningkatan
keterlibatan masyarakat, dan inovasi yang lebih besar dan dinamisme di banyak bidang.
Sektor swasta, akademisi, dan ilmu-ilmu, bersama dengan The Rockefeller Foundation dan
lembaga filantropi lainnya, kesemuanya memiliki kontribusi untuk transformasi ini.
The Rockefeller Foundation di Asia, dipimpin oleh kantor di Bangkok, Thailand, telah
pada membantu masyarakat perkotaan mengatasi konsekuensi dekat dari perubahan iklim
melalui pembentukan Asian Cities Climate Jaringan Perubahan. The Rockefeller Foundation
juga telah merintis hubungan antara jaringan surveilans penyakit, dan baru-baru, didirikan
model untuk menggemparkan desa India untuk memacu pembangunan ekonomi yang
lebih.
The Rockefeler Foundation juga memiliki suatu konsep City Resilience yaitu
kapasitas individu, masyarakat, lembaga, perusahaan dan sistem dalam kota untuk
bertahan hidup, dan tumbuh dengan tantangan seperti tekanan kronis dan guncangan
akut. Konsep ini terdiri dari 4 bagian yaitu, Health and Wellbeing, Economy and Society,
Leadership & Strategy, Infrastructure And Environment.
3.2.2 UN ESCAP

Sumber: Dokumentasi KKl Thailand, 2015

Gambar 3. 4
Kunjungan ke UNESCAP

Nama

: UNESCAP Thailand

Alamat : 76 Rajadamnern Nok Ave, Krung Thep Maha Nakhon 10200, Thailand
UN ESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) .
Merupakan sebuah komisi yang membahas perekonomian dan Sosial untuk Asia dan Pasifik
(UNESCAP atau ESCAP). ESCAP berlokasi di Kota Bangkok Thailand. ESCAP merupakan

salah satu dari lima komisi regional dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, di bawah arahan
administratif markas PBB. Didirikan pada tahun 1947 (kemudian sebagai Komisi Ekonomi
PBB untuk Asia dan Timur Jauh, ECAFE) untuk mendorong kerja sama ekonomi di antara
negara-negara anggotanya. Nama itu diubah menjadi arus pada tahun 1974. ESCAP memiliki
53 negara anggota dan sembilan anggota Asosiasi. Serta negara-negara di Asia dan Pasifik,
itu termasuk Perancis, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.
Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro melakukan
kunjungan ke kantor ESCAP yang dilakukan pada pagi hari Selasa 28 April 2015 bertempat di
gedung ESCAP yang bertempat di kota Bangkok. Disana para mahasiswa dan dosen
pendamping menerima banyak informasi bermanfaat khususnya pada bidang ketahanan
kota, selain itu juga saling bertukar pikiran dengan mahasiswa Thammasat University dan
dengan orang pihak UNESCAP yang memiliki pengalaman dan kapabilitas dalam bidang
tersebut.
Dalam kunjungan ke ESCAP tersebut kami mendapat beberapa informasi dari hasil
presentasi pada kunjungan tersebut, seperti fokus regional ESCAP yang mengelola
globalisasi melalui program pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, perdagangan,
dan hak asasi manusia. ESCAP dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif Shamshad Akhtar
Pakistan, dibawah kepemimpinannya ESCAP akan menempatkan penekanan lebih besar
pada mempromosikan yang lebih tinggi, pertumbuhan regional yang seimbang dan
berkelanjutan yang membantu memberantas kemiskinan dan menghasilkan pekerjaan
untuk meningkatkan kesejahteraan di wilayah tersebut. Dalam kunjungan tersebut kami
mendapat banyak informasi dan pengetahuan mengenai bidang perekonomian dan sosial
untuk Asia dan Pasifik, yang bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang.

Sumber: http://en.wikipedia.org, 2015

Gambar 3.5
Lokasi UNESCAP

3.2.3 Lumphini Park


Lumphini park adalah taman kota yang bernuansa alam. Taman ini merupakan taman
terbesar dan tertua di Bangkok dengan luas mencapai 57,6 ha. Lumphini park menjadi salah
satu destinasi yang dipilih untuk melihat kondisi taman tersebut dalam menunjang
kebutuhan masyarakat dan ketersediaan sarana dan prasarana didalamnya.
Nama

: Lumphini Park

Alamat : Rama 4 Road,Wangmai,Pathumwan, Bangkok, Thailand

Sumber:http://thailand.panduanwisata.id

Gambar 3. 5
Lokasi dan Kondisi Lumphini Park

Lumphini Park pada mulanya adalah taman pemberian dari Raja Rama IV (Raja
Bangkok) sebagai suatu hadiah untuk masyarakat Bangkok yang bertujuan untuk
melestarikan bunga Thiland dan kerajinan khas Thailand. Namun, ternyata hingga saat ini
masyarakat mengubah fungsi taman tersebut menjadi pusat aktivitas luar ruangan
(outdoor). Beragam aktivitas dapat dilakukan di Lumphini Park, diantaranya yaitu jogging,
bersepeda, berkumpul dan melakukan aktivitas

berkelompok, hingga olahraga

menggunakan alat-alat yang biasanya hanya terdapat khusus di tempat fitness. Saat
memasuki kawasan ini, pengunjung akan melewati gerbang dan jalan yang cukup luas
dengan pemandangan hijau serta hawa yang sejuk. Adapun menara yang cukup besar
terlihat berada di bagian kanan dari pintu masuk. Di belakang mnara tersebut akan terlihat
danau yang cukup luas dan asri serta memiliki fasilitas perahu air yang dapat digunakan
untuk menikmati danau. Sedangkan dibagian sisi kiri dari pintu masuk terdapat fasilitas
toilet dan papan penunjuk lokasi taman.
Seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati taman ini dengan bebas dan gratis
sehingga tak jarang jika dijumpai masyarakat yangsering melakukan aktivitas di taman ini
mulai dari pagi pukul 04.30 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Uniknya, banyak sekali
dijumpai berbagai jenis binatang di taman ini, seperti berbagai jenis burung, berbagai reptil

(biawak dan kadal), serta berbagai jenis ikan. Hewan-hewan tersebut dapat hidup bebas,
sehingga dapat dilihat bahwa taman ini merupakan taman perkotaan yang layak dan
nyaman bagi berbagai makhluk hidup.
Selain tersedianya fasilitas toliet umum dan sepeda air di danau, terdapat pulasarana
olahraga yang biasanya hanya ditemukan di fitness center, adanya lapangan, tempat duduk
untuk bersantai, dan penyediaan sepeda gratis yang dapat digunakan bagi pengunjung.
Lumphini park memang sangat direkomendasikan sebagai ruang terbuka hijau yang
nyaman dan menyatu dengan alam. Taman ini juga dapat dinikmati oleh pengunjung yang
memiliki keterbatasan fisik karena juga dilengkapi oleh fasilitas bagi kaum difabel seperti
adanya toilet umum jalur khusus difabel.

Sumber:http://thailand.panduanwisata.id

(a)

(b)
Gambar 3. 7
(a) Reptil di Lumphinin Park (b) Kegiatan Berkumpul di Lumphini Park

3.2.4 Khlong Toei District


Khlong Toei District merupakan sebuah distrik di pusat Kota Bangkok yang dikenal
sebagai permukiman kumuh terbesar di Kota Bangkok. Khlong Toei District mulai
terbentuk sejak tahun 1989 dan hingga saat ini lebih dari 100.000 pekerja migran
menempati lokasi yang memiliki luas sekitar 320.000 m2. Permukiman ini berbatasan
langsung dengan Sungai Chao Phraya dan Bangkok Port (Khlong Toei Port). Mayoritas
masyarakat Khlong Toei District bermata pencaharian sebagai buruh pelabuhan dan
pedagang. Khlong Toei juga memiliki pasar besar (Khlong Toei Market) yang menjadi salah
satu pendukung aktivitas perekonomian masyarakat Khlong Toei.

Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Khlong_Toei_District

Gambar 3. 8
Peta Khlong Toei District

Khlong Toei District dapat dijadikan parameter ketahanan kota di Bangkok,


khususnya dalam indikator economy and society, health and wellbeing, dan infrastructure
and environment. Pada indikator economy and society akan dilihat bagaimana ketersediaan
tempat sampah, jalan, dan ketersediaan drainase, kegiatan gotong royong, serta keamanan
di Khlong Toei District. Pada indikator health and wellbeing akan dilihat bagaimana
ketersediaan makanan, sumber air minum, kelengkapan sarana kesehatan publik,
aksesibilitas menuju sarana kesehatan publik, kondisi rumah dan lingkungannya, mata
pencaharian masyarakat, ketersediaan program pemberdayaan masyarakat, bantuan
keuangan dari pihak pemerintah dan swasta, serta asal pedagang di Khlong Toei Market.
Pada indikator infrastructure and environment akan dilihat bagaimana ketersediaan dan
kondisi infrastruktur dasar, kondisi lingkungan, perilaku masyarakat dalam membuang
sampah, ketersediaan energi alternatif, serta pemanfaatan sumber daya Sungai Chao
Phraya.

Sumber: www.accent-magazine.com/issue3/KlongToey

Gambar 3. 9
Khlong Toei District

Khlong Toei District merupakan kawasan permukiman kumuh terbesar di Bangkok.


Meskipun merupakan permukiman kumuh, namun pemerintah Bangkok maupun Thailand
memberikan perhatian dengan menyediakan berbagai fasilitas sarana dan prasarana guna
menunjang kehidupan masyarakatnya. Salah satu sarana yang terdapat di Khlong Toei
District ialah adanya Khlong Toei Market dan klinik kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, fasilitas prasarana yang terdapat di Khlong Toei District antara lain ialah
tersedianya tempat sampah di berbagai lokasi dengan sistem pengelolaan persampahan
yang terstruktur, tersedianya mesin cuci koin, tempat pengisian air minum isi ulang mandiri,
dan jaringan listrik yang sudah memadai. Selain bantuan dari pemerintah, masyarakat
Khlong Toei secara swadaya membangun tempat bermain anak dan pos keamanan.

Sumber: Dokumentasi KKL Thailand, 2015

(b)

(b)
Gambar 3. 10
(b) Mesin Cuci Kin (b) Ktaman Bermain di Khlong Toei District

3.2.5 Chinatown
Nama

: Chinatown Bangkok

Alamat

: Yaowarat Samphanthawong, Bangkok, Thailand

Sumber: Dokumentasi KKl Thailand, 2015

Gambar 3. 11
Susana Malam Chinatown, Bangkok

Kawasan chinatown merupakan salah satu kawasan perdagangan yang didominasi


oleh penjual dari suku Tionghoa. Sedangkan pengunjung dan pembeli pada kawasan ini
adalah masyarakat lokal dan turis asing dari berbagai kalangan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa aktifitas pada kawasan ini adalah perdagangan. Chinatown memang selalu menjadi
objek wisata yang menarik bagi wisatawan. Saat ini Chinatown dapat ditemui di banyak
negara, salah satunya adalah Chinatown yang terdapat di Bangkok. Kawasan pecinan ini
dapat ditemukan di antara Yaowarat Road dan Charoen Krung.
Pada kawasan chinatown ini banyak terdapat toko-toko khas China dan banyak
penjual yang menjajakkan barangnya, seperti berjualan makanan di pinggir jalan yang
menawarkan berbagai jenis makanan, pertokoan yang menjual emas, aksesoris, kain,
hingga berbagai jenis mainan. Pada kawasan Chinatown ini harga barang yang ditawarkan
relatif murah.
Ketika kami mengunjungi tempat Chinatown ini, kawasan Chinatown ini tidak pernah
sepi dari

pengunjung, tempat ini selalu ramai dikunjungi baik oleh masyarakat lokal

maupun wisatawan asing. Pada kawasan Chinatown ini pengunjung dapat melihat berbagai
dekorasi khas China seperti terdapat beberapa kuil China, lampion-lampion, lukisan, sampai
kertas-kertas tulisan yang semuanya itu hampir didominasi oleh warna merah.
Untuk penggunaan bahasa tidak perlu khawatir, kebanyakan penjual di Chinatown
dapat berbahasa inggris lebih baik dibanding penduduk lokal. Chinatown juga menyediakan
hiburan yang dapat nikmati di malam hari. Kebanyakan wisatawan juga lebih suka
menghabiskan waktunya di malam hari untuk berjalan-jalan di Chinatown. Selain karena
udaranya tidak panas, di malam hari Chinatown memberikan beberapa atraksi yang dapat
dinikmati, seperti hiburan musik dan tarian.

Sumber: Wisata China Bangkok, Tailand, 2015

Gambar 3. 12
Peta Lokasi Chinatown, Bangkok

3.2.6 Pattaya Beach


Pattaya ialah sebuah kota di Thailand, terletak di pesisir Teluk Thailand, tenggara
Bangkok di Provinsi Chonburi, di pesisir timur Teluk Thailand. Pattayamerupakan pusat
pariwisata terbesar di Thailand dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia,
letaknya yang ada di pesisir membuat perkembangan Kota Pattaya di yang berada di pesisir
berkembang cukup pesat. Kebutuhan akan menciptakan pariwisata berbasis pesisir
menyebabkan perkembangan kawasan tersebut menjadi berkembang pesat dan cepat.
Gedung-gedung pencakar langit mulai banyak terlihat (hotel), kemudian di sepanjang jalan
pattaya beach mulai tersusun sistem transportasi yang terintegrasi dengan tiap-tiap
tempat menari di sekitaw kawasan Pattaya Beach.
Nama : Pattaya Beach
Alamat : Pattaya, Bang Lamung District Chon Buri, Thailand.

Sumber : www.Bangkok.com

Gambar 3. 3
Peta lokasi kawasan Pattaya Beach

Kawasan pariwisata di pantai pattaya ini seiring dengan berjalannya waktu mulai
berkembang menjadi tempat hiburan malam, disekitarnya mulai banyak hotel-hotel yang
dibangun dan tempat restauran berupa bar and cafe. Dengan menjual view pantai yang
indah dan bersih, tempat yang dulunya ini desa nelayan disulap menjadi salah satu pusat
perkotaan di Negara Thailand.

Sumber : www.Bangkok.com

Gambar 3. 14
Kawasan Pattaya Beach

Kawasan pesisir, merupakan salah satu wilayah yang rentan dalam mengalami
perkembangan perkotaan. Apabila tidak dapat memanfaatkan, memelihara, dan menjaga
sumber daya alam yang berupa pantai maka kawasan pesisir tersebut akan mengalami
beberapa masalah lingkungan seperti erosi. Pantai Pattaya merupakan salah satu contoh
yang baik untuk melihat bagaimana cara mengembangkan wilayah pesisir dengan tetap
mempertimbangkan aspek-aspek ekologis dan lingkungan.
3.2.7 Kampung Masjid Jawa
Mayoritas warga Bangkok adalah dari suku Thai dan memeluk agama Buddha.
Namun, untuk menemukan komunitas Jawa yang seluruhnya muslim cukup mudah. Di
Bangkok, terdapat 4 masjid yang cukup terkenal, dan salah satunya adalah Masjid Jawa
atau lebih sering dikenal oleh masyarakat Indonesia Kampung Masjid Jawa. Letak Masjid
Jawa ini berada di distrik Sathorn Jalan Soi Rangnamkeang 707, Yanawa.Di Kampung Jawa
ini ditempati sekitar 500 kepala keluarga dan juga terdapat tanah pemakaman Islam yang
luasnya sekitar 2 hektar.
Nama : Java Mosque Village / Kampung Masjid Jawa
Alamat : Rome Nam Khaeng, Sathorn, Jl. Soi Charoen Rat 1 Yaek 9, Sathorn, Bangkok.

Sumber : www.Bangkok.com

Gambar 3. 15
Lokasi Kampung Masjid Jawa di Bangkok

Sumber : www.Bangkok.com

Gambar 3. 16
Kondisi Kampung Masjid Jawa di Bangkok

Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Demak, terletak di gang yang kira-kira
hanya muat untuk satu mobil dan suasananya mirip seperti lingkungan di Indonesia. Seperti
pada bangunan rumah jawa pada umumnya, masjid ini juga masih menggunakan saka guru
(empat tiang penyangga) yang menopang atap. Tak hanya budaya yang dipertahankan,
warga kampung Jawa juga mempertahankan pengaturan rumah-rumah mereka mirip
dengan perkampungan Kauman yang biasanya berada di sekitar masjid besar di Jawa.
Umumnya, rumah memiliki pagar yang cukup tinggi dengan halaman yang cukup luas juga.
Selain keturunan Jawa, di perkampungan itu terdapat penduduk asli Thailand yang juga
muslim. Yang menarik, di perkampungan itu juga tinggal salah satu keluarga besar dari KH
Ahmad Dahlan. Dia adalah tokoh pembaru Islam asal Jogjakarta yang mendirikan
Muhammadiyah, salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia.

Sumber : www.Bangkok.com

Gambar 3. 17
Masyarakat Muslim Bangkok Sholat di Masjid Jawa

Dalam konteks ketahanan kota, dari Kampung Masjid Jawa ini dapat dilihat
bagaimana cara komunitas ini tetap bertahan dan exist sebagai kaum minoritas. Bagaimana
umat muslim disana sebagai komunitas dapat memiliki rasa kebersamaan, tenggang rasa,
dan toleransi terhadap umat agama lainnya sehingga dapat meningkatkan kualitas
masyarakat secara bersama-sama.
3.2.8 Bangkok Hospital
Bangkok Hospital merupakan rumah sakit swasta ternama yang ada di Bangkok.
Selain berpusat di Kota Bangkok, Bangkok Hospital juga memilki jaringan sebanyak 40 buah
sarana fasilitas kesehatan dengan spesialisasi dan program tertentu di seluruh Thailand,
seperti rumah sakit khusus kanker dan rumah sakit khusus THT. Bangkok Hospital juga
telah memenuhi beberapa kriteria menurut Medical Travel Quality Alliance (MTQUA) yang
menjadikannya salah satu rumah sakit terbaik di dunia untuk wisata medis.Adapun yang
membedakan Bangkok Hospital dengan rumah sakit lain di Bangkok adalah konsep
hospitality yang menjadi strategi dalam pemasaran rumah sakit ini, yang mengedepankan
keramahtamahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan
langsung dengan efektivitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan
bersedianya pasien untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan
berikutnya. Rumah sakit ini terletak di:
Nama

: Bangkok Hospital

Alamat : 2 Soi Soonvijai 7, New Petchburi RoadBangkapi, Huay Khwang, Bangkok 10310

Sumber:www.bangkokhospital.com

Gambar 3. 18
Peta Lokasi Bangkok Hospital

Sumber:www.thaimedtraveltourism.com

Gambar 3. 19
Bangkok Hospital

Justifikasi pemilihan Bangkok Hospital sebagai salah satu objek observasi adalah
untuk mengetahui seberapa jauh penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kota Bangkok
dalam menghadapi tantangan yang semakin komplek. Peningkatan mutu rumah sakit harus
ditingkatkan sesuai dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas di bidang manajemen,
sesuai dengan standar pelayanan minimal dan standar prosedur rumah sakit, serta
perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat terutama dalam konteks ini adalah
masyarakat yang memiliki tingkat kerentanan tinggi, seperti contohnya masyarakat
berpenghasilan rendah. Peningkatan mutu tersebut tidak hanya dijangkau dari kualitas
pelayanan, namun juga dilihat dari bagaimana masyarakat berpenghasilan rendah tersebut

dapat menjangkau sebuah pelayanan kesehatan yang telah menjadi kebutuhan dasar,
seperti keterjangkauan, serta kemampuan hospitality terhadap masyarakat berpenghasilan
rendah tersebut.
3.2.9 Asiatique
Asiatique The Riverfront adalah mal terbuka besar di Bangkok, Thailand serta
merupakan mal yang berhasil menyatukan dua pengalaman berbelanja yang berbeda yaitu
adanya pasar malam dan mal. Mal ini terletak di bekas dermaga timur Asiatic Company, dan
menghadapi sungai Chao Phraya dan Charoen Krung Road. Berikut alamat lengkap dari
Asiatique sendiri:
Nama

: Asiatique The Riverfront;

Alamat

: Jalan Charoenkrung 2149, Wat Prayakrai, Bangkoleam, Bangkok

Sumber: http://www.bangkok.com/shopping-mall/asiatique.htm

Gambar 3. 20
Lokasi Asiatique The Riverfront

Asiatique dibuka pada 2012 setelah adanya renovasi dermaga.Mal ini memiliki 1.500
outlet dan 40 restoran dan dibuka mulai dari pukul lima sore hingga tengah malam. Mal ini
dapat diakses dari darat (Skytrain, bus dan taksi) dan air (perahu). Dengan lokasi strategis
dan kemudahan dalam menjangkaunya membuat jalan disekitar mal ini sering mengalami
kemacetan sehingga lebih baik menggunakan skytrain dan perahu. Mal ini sendiri menjual
berbagai jenis barang mulai dari pakaian, alat kecantikan, perabot rumah tangga, tanaman,
makanan hingga barang-barang khas Thailand.

Sumber: http://www.bangkok.com/shopping-mall/asiatique.htm

Gambar 3. 21
Kondisi Outlet Belanja di Asiatique The Riverfront

Ketahanan kota sendiri pada dasarnya dapat dinilai dari stress dan shock yang
diharapi perkotaan. Dalam konteks ketahanan kota sendiri kondisi ekonomi suatu kota
cukup berpengaruh terhadap kondisi kota itu sendiri terutama dari segi kemampuan
ekonomi. Kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah dapat mempengaruhi kepada
tingkat kesejahteraan hingga permasalahan kriminalitas yang merupakan bentuk stress dan
shock perkotaan. Pada Asiatique sendiri dilakukan observasi berupa karakteristik toko,
bangunan dan pengunjung yang pada akhirnya dapat melihat kemampuan belanja dan
kondisi perekonomian masyarakat.
3.2.10 Chatuchak Market
Nama

: Chatuchak Weekenda Market

Alamat

: , Chatuchak, Bangkok, Thailand

Sumber : google earh, 2015

Gambar 3. 22
Lokasi Pasar Chatuchak

Pasar tradisional terbesar di Kota Bangkok Thailand yaitu memiliki luas sebesar 35 ha
terletak di kawasan strategis kota bangkok yaitu daerah Chatuchak, Thailand. Pasar
tersebut memiliki kurang lebih 8000 stand penjual dengan menawarkan berbagai macam
barang produk lokal dari Thailand. Pasar tersebut buka pada hari-hari tertentu yaitu pada
akhir pekan dan buka juga pada haru rabu dengan produk yang dijual adalah tumbuhan dan
tanaman. Pasar Chatuchak dikunjungi kurang lebih 200 ribu pengunjung kurang lebih 30%
nya adalah pengunjung turis dari luar Thailand (www.chatuchak.org). Penjual di Pasar
Chatuchak memiliki pendapatan perhari kurang lebih 2000-10000 baht perhari sesuai
dengan barang yang mereka jual. Barang yag dijual seperti aksesoris, pakaian, makanan
dan minuman, hewan-hewan peliharaan, furnitur rumah, produk-produk barang antik dan
unik, barang-barang keramik, tanaman, makanan kering dan sebagainya. Barang-barang
yang dijual di Pasar Chatuchak adalah barang-barang asli buatan Thailand hal itu
menunjujkkan bahwa perekonomian yang berasal dari sektor perdagangan memiliki
sumber dan hasil yang baik karena produk yang dibuat dapat dijual langsung.

Sumber : www.chatuchak.org

Gambar 3. 23
Pasar Chatuchak menjual barang-barang antik khas Thailand

Sarana dan prasarana yang mendukung Pasar Chatuchak yaitu seperti pos keamanan,
klinik, mobil ambulan, atm center, toilet dan papan penunjuk yang mudah ditemui sehingga
mempermudah pengunjung saat berbelanja di Pasar Chatucak. Pasar tersebut terdapat
petugas keamanan yang berjaga sehingga lebih menjaga keamanan para pengunjung.
Keadaan Pasar Chatucak yang bersih dan rapi di setiap bagian-bagian pasar membuat
kenyamanan pengunjung saat berbelanja. Prasarana yang berada di pasar tersebut yaitu di
lewati MRT dan SkyTrain sehingga dengan mudah para pengunjung mencapai lokasi Pasar
Chatuchak. Selain MRT dan SkyTrain terdapat alat transportasi yang dapat digunakan untuk

mencapai yaitu dengan melewati sungai menggunaan perahu, karena tidak jauh dari pasar
chatuchak dilewati sungai.

Sumber : www.chatuchak.org

Gambar 3. 24
Petugas keamanan yang memudahkan turis dalam berbelanja

Kemudahan turis untuk mengunjungi Pasar Chatuchak dikarenakan dengan


promosi sebagai kunjungan wisata dengan produk lokal asli ethnic Thailand, menjadi faktor
peningkatan pendapatan dari perdagangan dan pariwisatanya. Selain itu produk yang dijual
yang murah dan dapat ditawar sehingga menjadi daya tarik baik pengujung lokal maupun
turis.
3.2.11 MBK Mall
Nama

: Ma Boon Khrong Center (MBK Mall)

Alamat : 444 Phayathai Rd, Pathumwan 10330, Bangkok, Thailand

Sumber : google earh, 2015

Gambar 3. 25
Lokasi MBK

Salah satu mall yang cukup besar di Kota Bangkok dan terletak di pusat Kota
Bangkok yaitu MBK Mall. Terletak di Phayathai Rd, Bangkok, Pathumwan, Thailand

kawasan CBD kota Bangkok yang berdakatan dengan Siam Paragon, Siam Discovery yang
saling terhubung dan pusat perbelanjaan lainnya di Kota Bangkok. MBK Mall juga sering
menjadi tujuan turis untuk berkunjung, karena memiliki media promosi yag cukup baik dan
akses yang mudah dari pusat kota. Mall ini terbagi menjadi beberapa lantai dengan
karakteristik yang dijual di setiap lantai berbeda. Seperti di lantai 4 yaitu menjual
berbagaimacam alat elektronik, handphone, laptop dan sebagainya. Lantai 1 dan 2 menjual
berbagai macam pakaian, lantai 5 khusus untuk foodcourt dan lantai lainnya adalah
campuran.

Sumber : www.mbk-center.co.th

Gambar 3. 26
Salah satu lorong di MBK Mall menjual berbagai macam jenis pakaian

Seperti mall pada umumnya, MBK Mall menjual berbagai macam barang-barang,
akan tetapi mall ini dapat ditawar ketika membeli. Harga barang-barang yang dijual juga
relatif sesuai dengan barang tersebut. Sebagai contoh harga sebuah baju di MBK Mall yaitu
200 baht akan tetapi dapat di tawar sesuai dengan permintaan pengunjung. Hal itu dapat
diketahui kemampuan membeli pengunjung di MBK Mall dapat diukur sesuai dengan harga
jual yang ada.
3.2.12 Chaopraya River
Sungai chao phraya merupakan sungai terpanjang dan terpenting di Thailand,
dengan panjang sekitar 372 kilometer. Sungai ini melintasi 20 provinsi di Thailand dan
bermuara di Teluk Thailand. Di sepanjang sungai yang membelah Kota Bangkok ini banyak
terdapat Kuil Budha, yang terkenal yaitu Wat Arun, Wat Pho dan Grand Palace sebagai
istana raja.

Sumber : google earh, 2015

Gambar 3. 27
Lokasi Sungai Chao Phraya

Sumber : Dokumentasi KKl Thailand, 2015

Gambar 3. 28
Pinggiran Chao Phraya

Kondisi sungai sendiri kurang baik dari segi kualitas airnya. Akan tetapi masih
terdapat kehidupan di air tersebut yaitu adanya ikan-ikan dan tumbuhan seperti enceng
gondok. Kondisi air yang berwarna biru kehitaman yang agak keruh diakibatkan juga
karena sampah.

Sumber : https://konservasidasciliwung.wordpress.com

Gambar 3. 29
Sungai Chao Phraya yang dicemari tumbuhan enceng gondok

Beberapa point penting dari sungai chao phraya yaitu melintasi kota dan menjadi
salah satu moda transportasi air dengan perahu penyeberangan. Salah satu cara untu
mengurangi kepadatan di jalan di Kota Bangkok yangmenyebabkan kemacetan. Kegunaan
sungai Chao Phraya sebagian besar untuk tujuan wisata yang berkunjung ke Istana raja, kuil
buda dan sebagian lagi untuk transportasi umum warga Thailand. Di pinggir-pinggir sungai
Chao phraya terdapat pasar-pasar tradisonal sehingga memudahkan dalam pengangkutan
barang-barang untuk kebutuhan pasar tradisional tersebut. Sungai Chao Phraya merupakan
induk dari beberapa sungai di Kota Bangkok dan sungai-sungai kecil tersebut menjadi
sarana transportasi dari jaman dahulu. Perkembangan saat ini sungai Chao Phraya
digunakan sebagai aktivitas penunjang peningkatan ekonomi Kota Bangkok.
Sungai Chao phraya merupakan aktivitas utama transportasi Air di Kota Bangkok
yang menghubungkan tempat-tempat yang dapat ditempuh lebih dekat dengan
menggunakan perahu. Sebuah studi tentang pemilihan transportasi perahu dengan
transportasi darat lebih menghemat waktu dan lebih cepat sampai jika menggunakan
perahu melewati sungai Chao Phraya. http://ummurahayu.blogspot.com/ Potensi
Tranportasi Sungai Sebagai Solusi Kemacetan Dalam Upaya Mencapai Tranportasi
Berkelanjutan Di Kota Banjarmasin). Sebagai contoh Jam sibuk adalah pada pukul 07.00
09.00 di pagi hari dan 16.00 18.00 di sore hari. Hasil mencoba langsung naik perahu di
kanal Saen Saeb :
1.

Membandingkan waktu tempuh dari Pratunam ke Bang Kapi (Jarak kurang lebih 12,5
km)

2.

Dengan Perahu 30 menit 48 detik

3.

Dengan menggunakan bis 1 jam 1 menit 40 detik

Sumber : http://respatitours.com, 2015

Gambar 3. 31
Sungai Chao Phraya membelah Kota Bangkok dengan aktivitas sarana transportasi air

3.2.13 Benjasiri Park


Nama

: Benjasiri Park

Alamat : Sukhumvit Rd Khlong Tan, Khlong Toei Bangkok, 10110, Thailand

Sumber : google earh, 2015

Gambar 3. 32
Lokasi Benjasiri Park

Benjarisi Park adalah sebuah taman di Kota Bangkok yang terletak di Sukhumvit
Road, Khlong Toei District, Bangkok, Thailand. Taman ini memiliki luas 11,6 hektar (47.000
m2) di sebelah kompleks perbelanjaan Emporium. Taman ini dibanagun untuk
memperingati enam puluh tahun, ulang tahun Ratu Sirikit pada 12 Agustus 1992.
Pembangunan taman ini dimulai pada tahun 1990 di atas tanah yang semula bertempat
Departemen Meteorologi Bangkok sampai relokasi untuk Bang Na. Taman ini dibangun
sekitar danau hias, berisi 12 buah patung kontemporer oleh seniman Thailand dan sering
digunakan sebagai venue untuk acara di luar ruangan.

Sumber : thailand.tourimsee.com
Gambar 3. 33
Taman Benjasiri Bangkok, Thailand

Taman Benjasiri yang berada di district khloeng Toei memiliki fungsi sebagi paru-paru
kota dan daerah tangkapan air bagi lingkungan di sekitarnya. Taman Benjasiri menjadi
penyeimbang di tengah kepadatan Kota Bangkok yang penuh dengan tekanan. Selain
memberikan suplai oksigen bagi masyarakat, Taman ini juga menjadi tempat bagi warga
kota untuk dapat berelaksasi dan mencari ketenangan dari kebisingan kota Bangkok.
Keberadaan taman ini juga menjadi ekosistem bagi banyak jenis burung dan serangga yang
hidup di taman ini dan menjadi indikator bahwa kondisi lingkungan di taman ini masih
cukup baik.
Keberadaan Taman Benjasiri menjadikan kualitas hidup warga kota disekitarnya
menjadi lebih baik. Taman Benjasiri mampu menjadi ruang terbuka yang memberikan
banyak manfaat, baik manfaat langsung maupun manfaat tidak langsung. Manfaat
langsung dari adanya taman ini adalah suplai oksigen dan ketersediaan sumber air baku.
Sedangkan manfaat tidak langsung dari adanya taman ini adalah ketenangan dan tingkat
stress yang menurun bagi warga kota.
3.3

Tantangan dan Permasalahan Resillience City di Thailand


Thailand adalah sebuah negara dengan luas 1500 km2 dan total jumlah penduduk
sebesar 66.720.153 jiwa (2011) dimana hampir separuh penduduk berasal dari provinsi dan
negara-negara lain. Penduduk tersebut mencari peluang kualitas hidup yang lebih baik,
namun banyak dari penduduk tersebut dianggap miskin dan rentan. Pada tahun 2001
tingkat kemiskinan di Thailand mencapai 13%, hal ini disebabkan dampaknya krisis finansial
yang melanda ekonomi Thailand tahun 1997. Ratusan pekerja di konstruksi dan industri jasa

di Bangkok diberhentikan. Pengangguran baru ini pindah kembali ke daerah pedesaan


untuk mencari pekerjaan di sektor pertanian yang kuat tampil di masa itu. Migrasi ini
menyebabkan tingkat kemiskinan meningkat di daerah pertanian karena tidak semua
penganggur bisa terserap di sektor pertanian.
Penyebab kemiskinan di thailand secara umum terdiri dari beberapa faktor yaitu :
1.

Pemerintah Thailand terlalu memusatkan pembangunan di Bangkok atau daerah


perkotaan. Daerah pedesaan diabaikan. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan GDP
bangkok untuk Thailand sebesar 50% meskipun penduduk bangkok hanya 10% dari
populasi Thailand. Pekerjaan bergaji besar dan investasi semua tersentralisasi ke
Bangkok dan sekitarnya.

2.

Pemerintah gagal menyiapkan jaring pengaman sosial di tengah konsentarsi mereka


terhadap reformasi ekonomi dan industrialisasi. Pemerintah luput memperhitungkan
keselamatan industri yang tidak siap menghadapi kebijakan ekonomi dan tantangan
yang ada.

3.

Sistem pendidikan yang tidak memadai menyebabkan kesenjangan pendapatan


antara masyarakat perkotaan dan pedesaan yang tidak mampu menyekolahkan
anaknya bahkan di tngkat sekolah dasar.

4.

Pemerintah gagal menyiapkan kebijakan reformasi lahan pertanian. Tuntutan sewa


menyewa tanah, tuntutan akan hasil pertanian, populasi yang semakin meningkat,
menyebabkan masyarakat kemudian menerobos hutan dan menjadi pemilik tanah
ilegal karena tidak ada dukungan dari pemerintah, dan ini kemudian menyebabkan
rendahnya produktivitas tanah.
Selain permasalahan penduduk dan kemiskinan, banjir besar melanda Thailand

selama 4 bulan yaitu pada akhir Juli sampai Desember tahun 2011. Hampir dua pertiga dari
wilayah Thailand terkena dampak banjir tersebut, 65 dari 77 Provinsi yang ada di Thailand
terkena dampak banjir. Berdasarkan laporan kerugian atau kerusakan yang dikeluarkan
oleh Department of Disaster Prevention and Mitigation (Ministry of Interior), banjir besar
tersebut berdampak pada 4.039.459 rumah tangga dan 13.425.869 orang, total 2.329
rumah hancur sementara 96.833 rumah rusak sebagian. Korban tewas akibat banjir
tersebur sejumlah 657 orang dan 3 orang dilaporkan hilang. Selain itu dari aspek ekonomi,
menurut World Bank hingga per Desember 2011 kerugian akibat banjir tersebut
diperkirakan mencapai THB 1.440 miliar.
Banjir yang terjadi di Thailand disebabkan adanya luapan air yang berasal dari Sungai
Chao Phraya, dimana kapasitas sungai tidak mampu lagi untuk menampung debit air yang

mengalir terutama disaat musim penghujan. Banjir juga disebabkan karena adanya
perbedaan dalam hal pengelolaan banjir (flood management) yang dilakukan oleh
pemerintah antara wilayah di sebelah barat dan timur Sungai Chao Phraya. Pengelolaan
banjir di sebelah timur Sungai Chao Phraya lebih mendapatkan prioritas bila dibandingkan
dengan wilayah di sebelah barat. Hal tersebut berbeda jauh dengan pengelolaan banjir di
sebelah barat Sungai Chao Phraya dimana pemerintah nampaknya kurang memberi
perhatian khusus terhadap penanganan banjir di sebelah barat Sungai Chao Phraya,
padahal sebagian besar daerah yang terdampak banjir di Bangkok justru berada di sebelah
barat Sungai Chao Phraya.
Permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi Thailand untuk dapat beradaptasi
dan lebih meningkatkan ketahanan kota dari segi ekonomi, sosial dan infrastruktur untuk
menghadapi bencana yang akan datang. Sesuai dengan konsep resilient city, Thailand
dapat dikatakan tangguh apabila memiliki inovasi adaptasi dan mitigasi yang baik sehingga
dapat terbebas dari permasalahan dan dapat menjaga stabilitasnya.

Ratanawaraha,

DR

Apiwat.

2013.

Resilience

in

http://www.100resilientcities.org/cities/entry/bangkoks-resilience-challenge#/-_/.
Selasa, 2 Juni 2015.

Bangkok.
Diunduh

Anda mungkin juga menyukai