Anda di halaman 1dari 67

BAB III

GAMBARAN UNIT PELAYANAN ICU


DAN REKAM MEDIK
3.1 Unit ICU Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis
3.1.1 Organisasi dan Manajemen
Visi, Misi, dan Tujuan dari ICU tidak ada, sehingga hanya mengacu pada visi, misi, dan
Tujuan RSUD I.A Moeis Samarinda.
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang Unggul Pilihan Masyarakat
Tabel3.1
Uji Checklist Pernyataan Visi Unit ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis Samarinda
Tahun 2016
No
1

Pernyataan Uji
Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg jelas dari

Ya

Tidak

kondisi ideal organisasi di masa datang ?


2

Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh dan menantang ?

Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan mudah dimengerti?

Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan,

pelanggan, dan stakeholders ?


5

Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu atau

selalu up to date ?
(Sumber : Data Primer, tahun 2016)
Analisis :
Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa mendatang dalam
menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa gagasan-gagasan kosong.
Visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga di masa depan yang bisa dilihat dari
para stakeholders yang berpijak dari masa sekarang. Pernyataan visi yang bagus tidak
hanya menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap
pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan visi harus
mampu menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai, yang

paling penting pernyataan visi harus measurable, terukur sehingga setiap pegawai bisa
mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka mencapai visi organisasi
atau tidak.
Pembahasan Uji Check List
1. Pernyataan visi telah memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal yang
ingin dicapai di masa depan yaitu Menjadi Rumah Sakit yang unggul pilihan
masyarakat.
2. Pernyataan visi bersifat menantang dengan kalimat yang bisa menggugah
emosi positif karyawan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
3. Pernyataan visi bersifat singkat dan mudah dimengerti karena menggunakan
bahasa yang mudah, tidak mengandung kata-kata istilah yang sulit, dan tidak
berbelit-belit.
4. Pernyataan
visi

cukup

menarik

bagi

karyawan,

pelanggan,

danstakeholderskarena mengacu pada visi Rumah Sakit Umum Daerah Inche


Abdoel Moeis yaitu ingin menjadi Rumah Sakit yang unggul pilihan
masyarakat.
5. Pernyataan visi selalu up to date, karena tidak terdapatnya jangka waktu.
b. Misi
Misi Ruang Perawatan ICU mengacu pada misi keperawatan Rumah SakitUmum
Daerah Inche Abdoel Moeis, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit


Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
Meningkatkan system managemen rumah sakit
Meningkatkan status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan
provinsi kalimantan timur.
Tabel 3.2
Uji Checklist Pernyataan Misi Unit ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis
Tahun 2016

(
S

No

Ya

Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang

manfaat kehadiran organisasi ?


Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan

u
m

Pernyataan Uji

dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka

berkontribusi ?
3

Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan

Tidak

b
r

dalam organisasi ?
4

Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab tentang siapa

kita, apa dan untuk apa kita melakukan itu dan mengapa itu
5

penting?
Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban

terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada


usaha-usaha organisasi , program atau sub program ?
Data Primer, tahun 2016)
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan
produk atau pelayanan yang ditawarkan.
Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah sakit
didirikan, apa tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan kegiatan.
Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. Misi harus secara
eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya serta mengundang
partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
Pembahasan Uji Check List
1. Pernyataan misi Keperawatan Rumah Umum Inche Abdoel Moeis telah
menyatakan secara jelas manfaat keberadaan organisasi tersebut, dan juga
sesuai untuk Ruang Perawatan ICU, yakni meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia rumah sakit.
2. Pernyataan misi menggambarkan kontribusi masing-masing karyawan yang
tergambar dengan jelas yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia rumah sakit, meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit,

meningkatkan system managemen rumah sakit, dan meningkatkan status


rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi kalimantan
timur.
3. Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam
organisasi dilihat dari tahun ke tahun misi rumah sakit ini masih sama hingga
sekarang. Dengan sifat misi yang dapat bertahan lama maka sumber daya
manusia rumah sakit dapat mempunyai komitmen terhadap tujuan lembaga.
4. Pernyataan misi tersebut mampu menjawab tentang siapa kita, Ruang
Perawatan ICU yangmeningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia rumah sakit dan meningkatkan system managemen rumah sakit.Misi
ini juga menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, yakni dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit.
5. Pernyataan misi tersebut dapat menjawab alasan mengapa kita membelanjakan
dana pada usaha-usaha organisasi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan system managemen rumah
sakit, meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit, dan meningkatkan
status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi
kalimantan timur.
Dari analisis visi dan misi dapat kita lihat bahwa pernyataan misi mendukung
pernyataan visi, dilihat dari pernyataan visi yaitu menjadi rumah sakit yang unggul
pilihan masyarakat, sedangkan pernyataan misi yaitu meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan sarana dan prasarana rumah
sakit, meningkatkan system managemen rumah sakit dan meningkatkan status rumah sakit
menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi kalimantan timur. Dapat dilihat bahwa
untuk menjadi rumah rumah sakit yang unggul pilihan masyarakat kita perlu
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan
sarana dan prasarana rumah sakit, meningkatkan system managemen rumah sakit dan
meningkatkan status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi
kalimantan timur. Maka dapat disimpulkan bahwa misi mendukung visi.
c. Tujuan
Tujuan Ruang Perawatan ICU mengacu pada tujuan Rumah Sakit Umum Daerah
Inche Abdoel Moeis, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kerja rumah sakit.


3. Mengembangkan Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit.
4. Meningkatkan kualitas manajemen yang inovatif, responsif dan akuntabel.
5. Teraihnya peningkatan status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan.

Tabel 3.3
Uji Checklist Penyataan Tujuan Unit ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis Samarinda
Tahun2016
No
u

Pernyataan Uji

Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan

sasaran ?
Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan secara

be

Ya

Tidak

r :

spesifik pencapaian yang diinginkan?


3

Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat

diukur ?
4

Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang,

namun realistis dan dapat dicapai dalam periode


5

perencanaan dan sumber-sumber daya yang tersedia?


Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil,

bukan aktivitas ?
6

Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut?

Apakah telah ditetapkan penanggung jawab pencapaian

tujuan ?
8

Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada

pencapaian sasaran ?
9

Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk

setiap sasaran yang dirumuskan ?


10

Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran


(atau program/atau subprogram) memahami maksud dari

tujuan yang telah ditetapkan ?


Data Primer Tahun 2016)

(S

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada
umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi,
oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.
Pembahasan Uji Checklist
1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran yaitu meningkatkan
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan sarana
dan prasarana pendukung kerja rumah sakit, mengembangkan sistem
informasi manajemen rumah sakit, meningkatkan kualitas manajemen yang
inovatif, responsif dan akuntabel, dan teraihnya peningkatan status rumah
sakit menjadi kelas B pendidikan.
2. Tujuan yang ditetapkan merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan karena tujuan telah menggambarkan bagaimana memaksimalkan
pencapaian visi dan misi.
3. Pernyataan tujuan dapat diukur kemajuannya menuju pencapaian suatu tujuan
karena terlihat hasil pencapaian tujuan dapat dilihat dari teraihnya peningkatan
status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan dapat
dicapai dalam periode perencanaan dan sumber- sumber daya yang tersedia
karena meningkatnya kualitas manajemen yang inovatif, responsif dan
akuntabel.
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu aktivitas dengan pernyataan
meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kerja rumah sakit.
6. Pernyataan tujuan tidak menetapkan target waktu untuk pencapaian tujuan
tersebut.
7. Tujuan telah menggambarkan penanggung jawab pencapaian tujuan yaitu
mengembangkan sistem informasi manajemen rumah sakit.
8. Pencapaian tujuan memimpin kepada pencapaian sasaran karena pernyataan
tujuan mendukung misi dan sasaran yang akan dicapai.
9. Pernyataan tujuan telah menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran yang
dirumuskan secara spesifik.

10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami maksud dari tujuan yang telah ditetapkan
karena menggambarkan hasil program atau subprogram yang direncanakan
dan arah yang jelas dari organisasi serta aktivitas yang dilakukan dalam proses
pencapaian tujuan yang dapat terlihat dan dirasakan oleh orang di luar
program
d. Struktur Organisasi Unit ICU RSUD I.A Moeis Samarinda
Direktur

Kabid pelayanan

Kasi pelayanan

Kepala ruangan

Pekarya/SPS

Perawat
pelaksana

Katim

Perawat
pelaksana sore

Pembimbing

Perawat
pelaksana

Gambar 1. Struktur Organisasi Unit ICU RSUD I.A Moeis Samarinda, Tahun 2016
Analisis :
Struktur organisasi unit ICU RSUD I.A Moeis menganut sistem organisasi garis. Di
mana dalam bagan organisasinya terlihat adanya kesatuan komando karena kepemimpinan
berada ditangan satu orang dan setiap bawahan hanya bertanggung jawab terhadap satu
orang pemimpin saja.
Struktur organisasi merupakan faktor penting dalam menentukan dan melihat cara
kerja suatu organisasi, yang mana dapat dianalisa melalui strukturnya yang tergambar dan
akan bisa diketahui bagian dan sub bagian, wewenang masing-masingnya serta hubungan
koordinasi antar bagian dan sub bagian dalam pelaksanaan tugas serta tanggungjawab
masing-masing dengan pembagian tugas berdasarkan spesialisasi yang ada sehingga

menggambarkan saling ketergantungan antar bagian dan sub bagian dalam suatu
organisasi.
Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa Kepala Ruang ICUdibawahi oleh kasi
pelayanan medis dan membawahi katim, Pembimbing Klinik dan Pekarya. Dimana katim
tersebut membawahi perawat pelaksana pagi, sore dan malam.
3.1.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit ICU RSUD I.A Moeis Samarinda
a. Letak Unit ICU
Unit ICU terletak di lantai 1 RSUD I.A Moeis, yang jika melalui pintu masuk (loket
registrasi), unit ICU berada dekat dengan ruang Poliklinik dan RM. Jika melalui pintu
masuk IGD, unit ICU berada dekat dengan ruang IGD dan kamar operasi (OK). Unit ICU
memiliki Ruang tunggu bagi keluarga pasien. Letak Ruang tunggu tersebut berada di
sebelah selatan Ruang ICU, dan berdekatan dengan ruang operasi.
b. Deskripsi fisik dan bangunan
Luas bangunan Ruang Perawatan ICU adalah 380 m.Unit ICU RSUD I.A Moeis,
terdiri dari 2 pintu masuk, sebagai berikut :
1. Pintu masuk buat pasien (1 pintu)
2. Pintu masuk buat dokter, perawat dan petugas lainnya (1 pintu)
Jika masuk melalui pintu pegawai dan dokter, terdapat ruang ganti mahasiswa, ruang
Kepala Ruang, ruang clinical instruktur, dapur, KM/WC, ruang penyelia dan ruang alat
tenun. Sebelah kiri ruang alat tenun terdapat ruang makan bagi para petugas unit ICU.
Sebelah kiri dari pintu masuk ruang rawat ICU depan ruang Kepala Ruang, terdapat kamar
ganti.
Disebelah kanan dan kiri dari ruang dokter, terdapat ruang rawat bagi pasien dengan 4
(empat) buah tempat tidur pasien.
1. Depan ruang dokter terdapat meja perawat yang letaknya berhadapan
langsung dengan tempat tidur pasien ICU.
2. Ruang tunggu bagi keluarga pasien, dilengkapi dengan toilet di sudut kiri.
Ruang ICU merupakan ruangan seluas 82,5 m2 (16,5 x 5).Sepanjang sisi kanan
ruangan terdapat tempat tidur pasien sebanyak 4 buah yang masing-masing dipisahkan
oleh tirai pemisah.Disepanjang kiri ruang ICU terdapat ruangan obat-obatan, meja tulis
dan kursi-kursinya yang berfungsi sebagai Nurse Station.

Berdasarkan Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C (Pusat
Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, tahun 2007 ).

Tabel 3.4
Kebutuhan Ruang, Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Instalasi ICU Rumah Sakit Kelas C

1.
2.
3.
4.

Loker (Ruang Ganti)


Ruang Perawat
Ruang Kepala Perawat
Ruang Dokter

Luasan Ruang
()
6 9 m2
9 16 m2
6 9 m2
9 16 m2

5.

Daerah Rawat Pasien

Min. 12 m2 / lt

No.

Nama Ruangan

Kebutuhan Fasilitas
Lemari Loker
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi,
wastafel, dilengkapi toilet
Ventilator sederhana, 1 set alat
resusitasi, alat/sistem pemberian
oksigen, 1 set laringoskop dengan
berbagai ukuran bilahnya, berbagai
ukuran pipa endotrakeal dan konektor,
berbagai ukuran orofaring, pipa
nasofaring, sungkup laring dan alat
bantu nafas lainnya, berbagai ukuran
introduser untuk pipa endotrakeal dan
bougles, syringe untuk
mengembangkan balon endotrakeal
dan klem, forsep magill, beberapa
ukuran plester, gunting, suction yang
setara ruang operasi, tournique untuk
pemasangan akses vena, peralatan
infus intravena dengan berbagai
ukuran kanul intravena dan berbagai
macam cairan infus yang sesuai,
pompa infus dan pompa syringe, alat
pemantauan untuk tekanan darah non-

Kondisi ICU
I.A Mo
Ada
Tidak
Tidak
Ada

Ventilator, m
sentral monit
pump, syring
incubator infa
therapy, ECG
Ambubag (de
anak, bayi), a
resusitasi, 1 s
laringoskop,
endotrakeal d
konektor (ber
ukuran), orof
pipa nasofari
plester, gunti
suction, torin
peralatan infu
intravena, cai
infus,alat pem
tekanan darah
invasive, oks

6.

Sentral Monitoring /
Nurse Station

4 16 m2

7.

Gudang Alat Medik

6 16 m2

8.

Gudang bersih (clean


utility)
Gudang kotor
(spoolhoek)

4 12 m2

9.

10.
11.

Ruang tunggu keluarga


pasien
Ruang administrasi

12.

Janitor / Ruang
clearning service
13.
Toilet (petugas,
pengunjung)
14.
Ruang penyimpanan
silinder gas medik
15.
Ruang parkir brankar
(Sumber : Data Primer, tahun 2016)

4 6 m2

Min. 12 m2
6 16 m2

4 6 m2

invasive, elektrokardiografi reader,


oksimeter nadi, kapnografi,
termometer, alat kateterisasi vena
sentral dan manometernya,
defibrilator manovasik, tempat tidur
khusu ICU, bedside monitor, peralatan
drainase thoraks, peralatan portable
untuk transportasi, lampu tindakan,
unit/alat foto rontgen mobile.
Kursi, meja, lemari obat, lemari
barang habis pakai, komputer, printer,
ECG, monitoring systrem, central
patient vital sign
Respirator/ventilator, alat HD, mobile
X-Ray, dan lain-lain
Lemari/kabinet alat
Kloset leher angsa, keran air bersih
(sink). Ket : tinggi bibir kloset 80100 m dari permukaan lantai
Tempat duduk, televisi dan telp.umum
(bila RS mampu)
Meja kerja, lemari berkas/arsip dan
telepon/interkom, komputer, printer
dan perlengkapan kantor lainnya
Lemari / rak

2 3 m2

nadi, termom
defibrilator, t
tidur khusus I
peralatan por
untuk transpo
lampu tindak

Ada

Tidak
Tidak
Tidak

Tidak

Tidak A

Ada

Ada

4 8 m2

Tabung gas medis

Tidak

2 6 m2

Brankar (stretcher)

Tidak

Persyaratan khusus :
1. Letak bangunan ICU RSUD I.A Moeis tidak sesuai karena tidak berdekatan
dengan laboratorium, dan radiologi, namun berdekatan dengan isntalasi bedah
sentral dan IGD (ICU dan instalasi bedah sentral, sementara. Laboratorium dan
radiologi berdekatan dengan poli rawat jalan).
2. Ruang ICU terletak pada daerah yang tenang, temperatur ruangan terjaga tetap
dingin,aliran listrik tidak terputus, sirkulasi udara seluruhnya bisa udara segar,

ada titik grounding untuk peralatan elektrodstatik, tersedia aliran gas medis (O2,
udara bertekanan, suction) dan terdapat pintu evakuasi yang luas.
3. Pintu ruang ICU tidak mudah terbakar, namum belum kedap asap dan tidak
terdapat penyedot asap bila terjadi kebakaran. Ruang ICU sudah kedap air
sehingga tidak mudah terbakar.
c. Denah Unit ICU Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis Tahun 2016
gudan
g

Lemari obat
dan alat

Kamar
mandi

Ners tesen
Ruang
penye
Ruang dokter jaga

Ruan
g
maka
n/
dapu
r

Ruang
kepala
Ruang ganti perawat dan
Ruanag
mahasiswa
ganti 2016
Gambar
2. Denah Unit ICU RSUD I.A Moeis, Tahun
pengunjung

Ruang
tunggu
keluar
ga

Berdasarkan denah di atas dapat diketahui bahwa unit ICU memiliki beberapa
ruang yakni ruang kepala ruang, ruang ganti mahasiswa, ruang ganti pengunjung, gudang,
ruang dapur, ruang penyelia, ruang makan, raung perawatan pasien, ruang Dokter, Nurse
Station, ruang ICU serta ruang tunggu yang berdekatan dengan taman
d. Inventaris Unit ICU Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis
Di bawah ini merupakan daftar inventaris Unit ICU :
Tabel 3.5
Daftar inventaris Unit ICU Rumah Sakit Umum Derah Inche Abdoel Moeis
Tahun 2016
No NamaBarang/Alat Tipe/Model
Jumlah
Total
/Spesifikasi Baru Lama Tua
Rusak
Lain
INSTRUMENT
BEDAH :
MINOR BASIC
INSTRUMENT
SET
1 Korentang
Stainless
2
2
4
2 Tempat Korentang
Stainless
2
2
3 Bak Instrument
Persegi
3
3
4 Piala Ginjal
Stainless
3
2
5
5 Doek Klem
Stainless
7
7

6
7
8
9
10
11
12
13
14

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Gunting Jaringan
Pengantar Jarum
Gagang Pisau
Bedah
Pinset Sirurgis
Pinset Anatomis
Klem Pembuluh
Darah
Kom Kecil
Gunting Benang
Bisturi/Pisau
PERALATAN
MEDIK
ELEKTRONIK :
Lampu Sorot u/
pemeriksaan
Laringoskopy
Lampu u/ Baca
Foto Rontgen
Mesin Oksigen
ECG
Monitor Bedside
DC-Shock
Ventilator
Suction
Infuse Pump
Syringe Pump
Incubator
Glukometer
Nebulizer
Sterilisator Kering
Central Monitor
Alat Pencukur
Rambut
PERALATAN
MEDIS-TANPA
TENAGA
LISTRIK
Thermometer

Sphygmomanome
ter

Stainless
Stainless
Stainless

2
2
-

1
-

2
3
1

Stainless
Stainless
Stainless

4
2
6

3
8

4
-

8
5
14

Stainless
Stainless
Stainless

1
2
-

1
2
1

Kaca

Stainless
Kaca

1
1

1
1

Stainless
Fukuda
Mindray
Nichodin
Acoma

2
19
1
-

1
1
1
6
6
6
3
1
1
1
1
1
1

1
2
20
1
6
6
7
3
1
1
1
1
1
1

5
-

1
1
1
1
1
1

6
1
1
1
1
1

Besi
Stainless
Besi

3
4
5
6

Hammer
Regulator O2
Tiang Infus
Ambubag

7
8
9

Bak Instrument
Tromol
Timbangan

10

SPO2

11
12
13

Junction Risk
Kursi Roda
Gudel

1
2
3
4
5

ALAT
PERAWATAN
Tempat Tidur
Pasien :
Kasur
Bantal
Pot Tidur
Urinal
Sputum Pot
Kursi Roda
Tempat Baskom
Timbangan :
ALAT TENUN
Laken
Sandal Pegawai
Stik Laken
Perlak
Selimut

6
7
8
9

Sarung Bantal
Baju Pasien
Celana Pasien
Handuk

10

Baju Petugas

11

Jas Petugas

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Stainless
Kaca
Besi
Dewasa
Anak
Stainless
Stainless
Dewasa
Bayi
Kaca
Karet
Karet
Stainless
Dewasa
Anak

1
-

1
1
1
1
10
2
1
3
2
1
1
1
1
1
1
10
2

6
-

1
1
1
1
10
6
3
1
3
2
1
1
1
1
1
1
10
2

Dewasa

Stainless
Plastik
Plastik
Stainless
Besi
Dewasa

4
4
4
3
4
8
-

1
-

4
4
4
3
4
1
8
1

16
12
16
16
8
16
20
10
17
20
16
8
6
10

10
10
5
16
6
10
10
7
5
5

16
3
3
2

26
12
32
29
8
5
32
29
20
17
20
26
15
11
20

Katun
Karet
Katun
Kulit
Tebal
Tipis
Dewasa
Pasien
Petugas
Perempuan
Laki-Laki
Pekarya

12
13
14
15
16
17
18
19

10

Celemek
Baju Besuk
Washlap
Kain Pintu
Kain Jendela
Sampiran
Jas Dokter
Lap Tangan
Dokter
Kain Penutup
Peralatan
Kelambu
Sarung Guling
Taplak Meja
Gurita Pasien
ALAT RUMAH
TANGGA
ELEKTRIK
AC
Kipas Angin
Pemanas Air
Dispenser
Jam Dinding
Telepon
Lampu
Emergency
Senter
Alat Pemadam
Kebakaran
Meja

11
12

Perforator
Kursi

13
14

Bangku Kecil
Lemari

15
16
17
18

Rak Terbuka
Ember
Gayung
Loyang

20
21
22
23
24

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Besi
Besi
Besi
Kaca
Kaca

Kayu
Obat
Emergency
Besi
Besi-Lipat
Kayu
Plastik
Kayu
Alat Tenun
Pegawai
Alkes
Alat Dapur
Plastik
Plastik
Stainless
Plastik

25
5
10

10
15
10
1
5
10
-

2
-

10
17
35
1
5
10
5
10

15
-

1
10
4
1

1
25
4
1

4
1
1
3
4
2
1

4
1
1
3
4
2
1

2
2

2
2

5
1

5
1

1
-

3
3
10
4
2
1
1
2
2
5
-

1
3
3
10
4
2
1
1
2
2
4
5
5
5

4
5
5

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Stop Map
Kotak Beroda
Tempat Sampah
Sepatu Laras
Gunting Kuku
Gelas Pegawai
Scall
Plato
Troli Makan
Ceret Air Panas
Kompor Gas
Alat Pemukul
Nyamuk
Rak Jemuran
Termos Air
Termos Makanan
Rantang
Tempat Kue
Dokter
Sendok Makan
Pegawai

37

Sapu

38
39
40
41
42

Sikat Panjang
Sisir u/ Pasien
Kop Sampah
Double Cup
Ember

ALAT KANTOR
Hecter

2
3
4

Kalkulator
Penghapus Papan
Papan Daftar
Nama Pasien

5
6
7

Gunting Kertas
Perforator
Stapler
PERLENGKAP
AN IBADAH

Plastik
Besi/Kayu
Karet
Besi
Kaca
Stainless
Stainless
Besi
Aluminium
Besi
Plastik

5
2
10
2
3
16
8
10
1
1
1
1

5
2
10
2
3
16
8
10
1
1
1
1

Besi
Stainless
Stainless
Plastik
Plastik

5
-

2
1
1
2

5
2
1
1
2

15

15

Ijuk
Lidi
Plastik
Plastik
Plastik
Plastik
Pel
Air Minum
Stainless

3
1
2
-

1
1
4
3
12
1
1

1
1
4
3
3
12
2
2
1

Besar
Kecil
Plastik
Karet
Triplex

2
2
3
1
2

2
2
3
1
2

Stainless
Besi
Besi

1
4

2
2
-

3
2
4

1
2
3

Al-quran
Mukenah
Tasbih
Total
438
(Sumber : Data Sekunder, tahun 2016)

6
4
4
386

12

40

6
4
4
876

Analisis :
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peralatan yang ada di unit ICU RSUD
I.A Moeis terbagi menjadi beberapa peralatan yakni peralatan instrument bedah, peralatan
medik elektronik, peralatan medis tanpa tenaga listrik, alat perawatan, alat tenun, alat
rumah tangga elektrik, alat kantor, dan perlengkapan alat ibadah. Peralatan instrument
bedah sebanyak 14 alat, peralatan medik elektronik sebanyak 17 alat, peralatan medis
tanpa tenaga listrik sebanyak 13 alat, alat perawatan sebanyak 9 alat, alat tenun sebanyak
24 alat, alat rumah tangga elektrik sebanyak 42 alat, alat kantor sebanyak 7 alat, dan
perlengkapan alat ibadah sebanyak 5 alat dengan kondisi peralatan baru sebanyak 438 alat,
peralatan lama sebanyak 386 alat, peralatan tua sebanyak 12 alat dan peralatan rusak
sebanyak 40 alat dengan total keseluruhan adalah 876 alat.

Tabel3.6
Perbandingan Jenis Peralatan Unit ICU Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel
Moeis dengan Standar Peralatan Unit ICU Rumah Sakit Kelas C Berdasarkan
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Menurut Kemenkes RI 2012
No. Standar Rumah Sakit Kelas C
Rumah Sakit
Keterangan
Umum Daerah
Inche Abdoel
Moeis
Unit ICU :
1

Electrocardiograph

Ada

Memenuhi standar

Bed Side Monitor

Ada

Memenuhi standar

Defibrillator

Ada

Memenuhi standar

Operating Table

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

Operating Lamp

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

Suction Pump

Ada

Memenuhi standar

Sterisillisator

Ada

Memenuhi standar

Infusion Pump

Ada

Memenuhi standar

Resuscitator

Ada

Memenuhi standar

10

Ventilator

Ada

Memenuhi standar

11

Anaestesi Apparatus

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

12

Oxygen tent

Ada

Memenuhi standar

13

Sphygmomanometer

Ada

Memenuhi standar

14

Central Gas

Ada

Memenuhi standar

15

Central Suction

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

16

Suction Torax

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

17

Mobile X-Ray Unit

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

18

Heart Rate Monitor

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

19

Respiration Monitor

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

20

Blood Presure Monitor

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

21

Temperature Monitor

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

22

Haemodyalisis unit

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

23

Blood Gas Analyzer

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

24

Elektryt Analyzer

Tidak Ada

Belum memenuhi
standar

(Sumber : Data Primer, tahun 2016)


Analisis :
Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar peralatan yang dimiliki unit
ICU RSUD I.A Moeis belum memenuhi standar peralatan Rumah Sakit kelas C sesuai
dengan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit menurut Kemenkes RI 2012.
Dari keseluruhan alat, sebanyak 58,33% tidak dimiliki oleh Unit ICU RSUD I.A Moeis
Samarinda.
Tabel 3.7
Perbandingan Disain Unit ICU Rumah Sakit Umum Derah Inche Abdoel Moeis dengan
Standar Disain Unit ICU Rumah Sakit Kelas C Berdasarkan Kepmenkes RI No.
1778/MENKES/SK/XII/2010
No Standar Kepmenkes Kondisi RSUD I.A Moeis
Keterangan
.
2010
1 1) Unit terbuka:
1 tempat cuci
tangan tiap 2
tempat tidur
2) Unit Tertutup:
1 tempat cuci
tangan tiap 1
tempat tidur

Tidak ada
Ada

2 1) Outlet Oksigen: 2 1) Ada


2) Vakum: 1
2) Ada
3) Stop kontak:
3) Ada
2/tempat tidur
3

Area Kerja:
1) Lingkungan: Air
Conditioned
2) Suhu: 23-25C
3) Humiditas: 5070%
4) Ruang Isolasi
5) Ruang
penyimpanan
peralatan dan
ruang bersih

Belum Memenuhi Standar

Area Kerja:
1) Ada
2)

Tidak
dilakukan
pengukuran
3)
Tidak
dilakukan
pengukuran

Memenuhi Standar

1) Memenuhi standar
2) Belum dilakukan
pengukuran
3) Belum dilakukan
pengukuran
4) Belum Memenuhi
standar
5) Memenuhi standar

4) Tidak Ada
5) Ada
6) Memenuhi standar

6) Ruang tempat
buang kotoran
7) Ruang perawat
8) Ruang dokter
9) Ruang tunggu
Keluarga Pasien

6) Ada

7) Ada
8) Ada
9) Ada
(Sumber : Data Primer, tahun 2016)

7) Memenuhi standar
8) Memenuhi standar
9) Memenuhi standar

Analisis:
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Unit ICU Rumah Sakit Umum
Inche Abdoel Moeis jika dibandingkan dengan Standar Disain Unit ICU Rumah Sakit
Kelas C (Kepmenkes RI No. 1778/MENKES/SK/XII/2010), belum memenuhi standar.
Ada indikator yang belum memenuhi standar, yaitu tidak adanya tempat cuci tangan di
setiap dua tempat tidur, dan beberapa yang tidak dilakukan pengukuran karena adanya
kendala sehingga tidak bisa dikatakan memenuhi standar atau belum memenuhi standar.
3.1.3 Deskripsi Kegiatan Unit ICU RSUD I.A Moeis Samarinda
ICU adalah perawatan intensif untuk pasien yang memerlukan perawatan secara
khusus dengan pemantauan yang ketat. ICU menerima rujukan dari IGD, Poliklinik,
Puskesmas perawatan, Rumah Sakit lain dan juga dokter praktek.
1.

Proses pemeriksaan dan pengobatan pasien di Unit ICU:


Pasien yang datang dari Rawat Inap langsung menghubungi petugas ICU untuk
dibawa ke ruang ICU untuk diberikan pemeriksaan oleh dokter yang bertugas. Bila dia
Pasien dari Poliklinik, IGD, Rujukan Rumah Sakit atau Puskesmas dan Dr swasta Maka
pasien tersebut harus ke loket pendaftaran untuk dibuatkan status atau kartu. Tapi ini
biasa dilakukan oleh keluarga pasien, dan pasien keruang ICU untuk dilakukan
Pemeriksaan atau tindakan Oleh Dokter atau Perawat yang bertugas.
Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan Laboratorium,
maka petugas ICUterlebih dahulu pergi ke bagian BPJS, lalu kembali ke ICU untuk
mengantar permintaan Laboratorium dari Dokter ke Pengurusan Administrasi
Laboratorium setelah itu petugas Laboratorium ke ICU untuk mengambil Specimen dan
dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Kemudian, hasilnya di bawa kembali ke ICU
untuk pemberian resep.

Resep dibawa ke Farmasi, bila perlu perawatan, maka pasien dibawa keruang
perawatan ICU dan bila tidak perlu perawatan maka pasien diwajibkan untuk
membayar ke tata rekening dan pasien diperbolehkan pulang bila dokter mengizinkan.
Dari ICU, pasien bisa pindah ke ruang rawat inap bila dokter telah mengizinkan,
dan bisa langsung pulang sembuh atau pulang paksa atas permintaan keluarga.
2.

Waktu pelayanan di Unit ICU RSUD I.A Moeis, berlangsung


selama 1x24jam. Dimana pelayanan kepada pasien oleh petugas dibagi menjadi 3 shift,
yaitu:
a.

Shift pagi 07.30 14.30, dengan tenaga :


Perawat 6 orang , SPS 2 orang dan Pekarya 2 orang.
b. Shift sore 14.30 21.30, dengan tenaga :
Perawat 5 orang dan SPS 1 orang
c. Shift malam 21.30 07.30, dengan tenaga :
Perawat 5 orang
3.1.4Kinerja Kegiatan Unit ICU Rumah Sakit Umum Daerah I.A Moeis Samarinda
a. Deskripsi Kegiatan ICU
ICU merupakan instalasi untuk perawatan pasien yang dalam keadaan sakit berat baik
itu pasien dari IGD maupun rawat inap, serta sesudah operasi berat yang memerlukan
secara intensif pemantauan ketat dan tindakan segera. Instalasi ICU merupakan unit
pelayanan khusus di rumah sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensif dan
berkesinambungan selama 24 jam, sehingga pelaksanaannya dibagi menjadi 3 shift khusus
untuk perawat dan terdapat dokter umum yang dibagi dalam 2 shift.
b. Kinerja Kegiatan ICU
Tabel 3.8
Jumlah Pasien ICU Tahun 2010 2015
No
Tahun
Jumlah Pasien
1.
2011
155
2.
2012
144
3.
2013
149
4.
2014
150
5.
2015
120
Grafik 3.1 Jumlah Pasien ICU Tahun 2011 2015

Jumlah Pasien ICU Tahun 2011 2015


2500

2012

2011

2014

2013

2015

2000
1500
1000
500
0

155

144

2
No

149

Tahun

150

1205

Jumlah Pasien

Tabel 3.9
Jumlah Pasien ICU Tahun 2015
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah Pasien
14
6
11
9
8
8
9
9
8
11
19
22

Grafik 3.2 Jumlah Pasien ICU Tahun 2015

Jumlah Pasien ICU Tahun 2015


25

22
19

20
15

14
11

10
5

9 8

1110

11

12

0
Jumlah Pasien

Tabel 3.10
Indikator Pencapaian Standar Pelayanan Miniman
Untuk Pelayanan Intensif / ICU Tahun 2015
No
.
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.

INDIKATOR
Pemberi Pelayanan
Ketersediaan fasilitas dan
peralatan ruang ICU
Ketersedian tempat tidur
dengan
monitoring
dan
ventilator
Kepatuhan terhadap hand
hygiene
Kejadian infeksi nosokomial
Pasien yang kembali ke
perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam
Kepuasan pelanggang

STANDAR

PENCAPAIAN

KETERANGAN

Sesuai

Terpenuhi

Sesuai

Terpenuhi

Sesuai RS Kelas C
dan standar ICU

Sesuai

Terpenuhi
(dengan 6
ventilator)

100 %

Tidak ada data

Tidak Patuh

< 20 %

4,2 % (plebitis)

Terpenuhi

3%

3%

Belum Tercapai

70 %

Tidak ada data

Tidak dilakukan

Sesuai RS Kelas C
dan standar ICU
Sesuai RS Kelas C
dan standar ICU

3.1.5Sumber Daya Manusia di ruang ICU


Kepala ICU adalah seorang perawat, Koordinator Perawat ICU adalah seorang perawat,
pelaksana berjumlah 16 orang dan dibantu pekarya 2 orang. Dari 16 orang perawat di ruang

ICU, semuanya telah memiliki sertifikat BCTLS dan sebanyak 5 orang telah mengikuti
pelatihan ICU.
Tabel 3.11
Sumber Daya Manusia
Instalasi ICU Tahun 2015
No
.

Jabatan

Pendidikan

1.

Jumla
h
(orang)
1

Sertifikat
Perawat Mahir
ICU
1

Kepala ICU
Sarjana keperawatan
Koordinator Perawat
2.
D III Keperawatan
1
Ada
ICU
3. Pelaksana
D III Keperawatan
16
orang
4. Pekarya
SMA
2
Total
20
5 orang
Tabel 3.12
Analisis Perbandingan Sumber Daya Manusia ICU (Klasifikasi Pelayanan Primer)
RS Kelas C Berdasarkan KMK Nomor 1778 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan ICU di Rumah Sakit
Dengan ICU RSUD I.A Moeis Samarinda 2015
No.

1.

Sumber Daya
Manusia
Kepala ICU

Jumlah SDM

2.

Tim Medis

3.

Perawat

4.

Tenaga Non-Kesehatan

Standar
Dokter spesialis anestesiologi
Dokter spesialis lain yang terlatih
ICU (jika belum ada dokter
spesialis anestesiologi)
Dokter spesialis sebagai
konsultan (yang dapat dihubungi
setiap diperlukan)
Dokter jaga 24 jam dengan
kemampuan resusitasi jantung
paru yang bersertifikat bantuan
hidup dasar dan bantuan hidup
lanjut

Perawat terlatih yang bersertifikat


bantuan hidup dasar dan bantuan
hidup lanjut
Tenaga administrasi di ICU
harus mempunyai kemampuan

Kondisi RS
Sarjana keperawatan

Ada dokter spesialis


konsultan

Ada 4 Dokter umum yang


mempunyai sertifikat
ACTLS dibagi dalam 3 sh
dan setiap shift dengan 1
orang dokter
SemuaBTCLS perawat
memiliki sertifikat

Tidak ada tenaga


administrasi, urusan

mengoperasikan komputer yang


berhubungan dengan masalah
administrasi.
Tenaga pekarya/tenaga
kebersihan

administrasi dirangkap ole


perawat

Ada 1 orang tenaga pekary

3.1.6Job Deskripsi Unit ICU RSUD I.A Moeis


1.

Kepala Ruang Perawatan


Uraian Tugas :
a.
Melaksanakan fungsi perencanaan :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan.
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di
ruang rawat yang bersangkutan.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Bidang Keperawatan.
b. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksana meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat inap.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain,
sesuai

kebutuhan

dan

ketentuan/peraturan

yang

berlaku,

(harian/mingguan/bulanan dan lain-lain).


3. Melaksanakan pengarahan dan orientasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan/standar.
4. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat inap.
5. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah.
7. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
tercapainya pelayanan optimal.
8. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahanbahan lain yang diperlukan di ruang rawat.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
10. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.

11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi


penjelasan tentang peraturan Rumah Sakit, tata tertib ruangan, fasilitas
yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
12. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling/visite dokter untuk
memeriksa pasien dan mencatat program pengobatan serta menyampaikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
13. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
14. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui

keadaan

dan

menampung

keluhan

serta

membantu

memecahkan masalah yang dihadapinya.


15. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
16. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien/keluarga dalam batas
wewenangnya.
17. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan keperawatan berlangsung.
18. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Hal
ini sangat penting untuk tindakan perawatan selanjutnya.
19. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala instalasi rawat inap,
seluruh kepala bidang, kepala seksi/sub seksi/pengawas perawat rumah
sakit.
20. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan.
21. Memberi motivasi non perawatan dalam memelihara kebersihan ruangan
dan lingkungannya.
22. Meneliti buku register dan berkas catatan medik.
23. Memeriksa dan meliputi pengisian daftar

permintaan

makanan,

berdasarkan macam dan jenis makan pasien kemudian memeriksa/meneliti


ulang pada saat penyajian sesuai dengan dietnya.
24. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
25. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruangan rawat, selanjutnya
menyampaikan Kepala Bidang Keperawatan.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :


1. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standar
yang berlaku dikoordinasikan dengan tim pengendalian mutu asuhan
keperawatan.
2. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dibidang perawatan.
3. Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai program pendidikan yang telah ditentukan oleh
institusi pendidikan.
4. Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke dalam daftar penilaian
pelaksanaan pegawai (DP3), bagi pelaksana perawatan dan tenaga lain di
ruang rawat yang berada di bawah tanggung jawabnya, untuk berbagai
kepentingan (kenaikan tingkat dan melanjutkan sekolahnya).
5. Mengawasi dan mengadakan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan, secara efektif dan efisien.
6. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
Tanggung Jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruang bertanggung jawab kepada wakil
direktur Keperawatan terhadap hal-hal :
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan.
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawatan baru.
e. Kebenaran dan ketepatan Protap/SPO pelayanan keperawatan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat.
h. Kebenaran
dan
ketepatan
pelaksanaan
program

bimbingan

siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan.


Wewenang :
Dalam menjalankan tugasnya kepala ruangan mempunyai wewenang sebagai
berikut:
a. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat.
d. Menandatangani Surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
kepala ruangan.

e. Menghadiri rapat berkala dengan Wakil Direktur Keperawatan, wakil


direktur pelayanan dan penunjang medik, kepala rumah sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
2. Penyelia
Uraian Tugas :
a. Mengawasi pelaksanaan keperawatan dan aktivitas lain yang terkait.
b. Mengupayakan agar tercipta situasi dan kondisi yang menunjang perawatan
pasien dalam ketertiban, sanitasi lingkungan, membina suasana/hubungan
yang baik dengan pasien dan keluarganya serta memperhatikan kebutuhan
pasien.
c. Memberikan bimbingan, teguran, dan penilaian kepada staf dalam teknis dan
penyelenggaraan kebijakan, ketentuan, dan prosedur keperawatan yang ada.
Tanggung

Jawab

:Bertanggung

atas

pelaksanaan

tugas

kepada

Wakil

Keperawatan.
Wewenang :
a.

Melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi

atas segala kegiatan pelayanan keperawatan dan non keperawatan.


b.
Memberikan petunjuk dan advice dalam pelaksanaan
Asuhan Keperawatan.
c.

Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga, peralatan,

obat/alkes dan lain-lain yang dibutuhkan bersama kepala unit.


3. Katim (kepala tim)
Uraian Tugas :
a. Mewakili tugas kepala ruangan perawatan pada sore, malam, hari libur.
b. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga perawatan dan tenaga lainnya di
ruang rawat secara insidentil.
c. Mengupayakan kelengkapan peralatan keperawatan dan obat-obatan di ruang
rawat khususnya kebutuhan darurat.
d. Membantu kelancaran penerimaan pasien baru di ruangan.
e. Melaporkan kepada dokter jaga bila terjadi peristiwa penting di ruang
perawatan.
f. Member penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu
diketahui antara lain jenis pelayanan yang ada dan peraturan rumah sakit yang
berlaku.
g. Memelihara hubungan baik dengan pasien dan keluarganya.

h. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan semua sector
pelayanan terkait di rumah sakit.
i. Membuat laporan lengkap mengenai kegiatan pelayanan keperawatan
menyangkut peristiwa penting yang terjadi di ruangan.
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tulisan pada saat pergantian dinas.
k. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan secara tepat dan benar, dalam
rangka memberikan pelayanan keperawatan.
l. Mengawasi dan menilai pelaksanaan keperawatan yang telah ditentukan sesuai
batas kewenangannya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala ruang perawatan.
Wewenang :
Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruangan perawatan pada
jam Sore dan Malam/hari Libur.
4. Instruktur Klinik (CI)
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1. Merencanakan jumlah dan kategori mahasiswa yang akan melaksanakan
praktek.
2. Merencanakan program bimbingan, pelaksanaan program bimbingan dan
evaluasi.
3. Merencanakan dan mencantumkan jenis kegiatan asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan meliputi :
1. Menyusun dan mengatur daftar dinas mahasiswa sesuai dengan kebutuhan
(pagi, siang, malam).
2. Melaksanakan program bimbingan terhadap mahasiswa meliputi :
pengenalan (orientasi) ruangan, fasilitas perawatan, tenaga, dan peraturan
dan tata tertib mahasiswa.
3. Membina hubungan yang baik dengan kepala staf perawatan lahan praktek
serta profesi lain.
4. Melaksanakan komunikasi baik terhadap mahasiswa, pasien maupun staf
dan profesi lain.
5. Menentukan tempat untuk konferensi klinik.
6. Mendemonstrasikan kemampuan professional.
7. Mendampingi mahasiswa selama praktek klinik berlangsung sambil
memberikan petunjuk dan motivasi.
8. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa dan
memfasilitasi proses pembelajaran.

9. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian.


c. Melaksanakan fungsi penilaian dan evaluasi meliputi :
1. Melaksanakan penilaian terhadap mahasiswa

mencakup:

sikap,

pengetahuan dan keterampilan.


2. Membuat laporan hasil penilaian praktek mahasiswa pada institusi
pendidikan.
5. Perawat Pelaksana
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran
pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan dengan
cara :
1.
2.

Mengawasi kebersihan lingkungan


Mengatur
ruang
poliklinik
agar

memudahkan dan memperlancar pelayanan kepada pasien


3.
Memeriksa persiapan peralatan yang
diperlukan dalam memberikan pelayanan
b. Mengkaji kebutuhan pasien meliputi :
1. Mengamati dengan cermat keadaan pasien (tanda vital, kesadaran,
keadaan mental dan keluhan utama)
2. Mengadakan anamneses sesuai batas kemampuan dan kewenangannya
meliputi :
a. Alasan kunjungan ke poliklinik
b. Saat timbulnya keluhan
c. Upaya yang telah dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium
sesuai kebutuhan
3. Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan
c. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan pasien, khususnya kasus darurat
(antara lain panas tinggi, kolaps, perdarahan, keracunan, henti nafas, henti
jantung)
d. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter antara lain :
1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan pemeriksaan
yang akan dilakukan
2. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan dengan cara :
a. Mengatur posisi pasien
b. Menciptakan rasa aman dan nyaman selama tindakan pemeriksaan
berlangsung
e. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
ditentukan oleh dokter
f. Member penyuluhan kesehatan secara perorangan/kelompok sesuai
kebutuhan dengan cara :

1. Memberi penjelasan kepada pasien/keluarga tentang hasil pemeriksaan,


diagnose, pengobatan yang diberikan, tindakan lanjut perawatan dan
pengobatan di rumah, sebatas wewenang dan kemampuannya
2. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pengunjung, secara kelompok
pada saat menunggu untuk memperoleh pelayanan kesehatan bila
memungkinkan
g. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan.
h. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan yang
berlaku di poliklinik dengan cara :
1. Mencatat asuhan keperawatan yang diberikan, reaksi dan keadaan
pasien
2. Memelihara buku register dan kartu berobat pasien
3. Berperan serta dalam pembuatan laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
i. Memelihara peralatan medis keperawatan dan kegiatan lain di poliklinik
dengan cara :
1. Membersihkan dan menyimpan alat-alat dalam keadaan siap pakai
2. Menyiapkan alat secara lengkap dalam keadaan siap pakai
j. Bekerja secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di poliklinik dengan cara :
1. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik antara anggota
tim
2. Berperan aktif dalam upaya peningkatan dan pengembangan program
pelayanan di poliklinik
3. Berperan serta dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi
k. Mengatur kunjungan dalam hal pemecahan masalah yang dihadapi,
berkunjung sesuai program pengobatan
l. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir apabila
dibutuhkan
m. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh penanggung jawab
perawatan unit rawat jalan/poliklinik
n. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah.
o. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang
tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat
dipercaya (akurat)

6. Pekarya Sosial Di Ruang Rawat Jalan


Uraian Tugas :
a. Memelihara kebersihan ruangan rawat dan lingkungan serta membantu
menerima pasien baru.
b. Memelihara peralatan perawatan medis/non medis, agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
c. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan pasien dan keluarganya.
d. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan anggota
tim kesehatan yang lain.
e. Bertanggung jawab terhadap inventaris ruang rawat jalan.
f. Membantu perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
g. Membantu mengambil barang-barang & ATK ke gudang perawatan yang
dituju.
h. Mengantar pasien yang dinyatakan dirawat oleh dokter ke ruang perawatan
yang dituju.
i. Melakukan serah terima pasien yang diantar dengan perawat ruangan yang
menerima pasien tersebut.
j. Mengirim dan mengambil alat-alat tenun ke laundry.
k. Membantu mengerjakan pekerjaan administrasi di ruang rawat jalan.
l. Memegang teguh rahasia jabatan.
3.1.7Uraian Kebijakan Unit ICU RSUD I.A Moeis
A. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
1.

Kriteria/Kualifikasi

SDM

yang

dibutuhkan dalam unit perawatan ICU RSUD I.A Moeis, adalah sebagai berikut :
Kualifikasi Pendidikan :
a.
S1 Keperawatan
DIII Keperawatan
b.
SPS/Pekarya
Kualifikasi Khusus :
Perawat Mahir ICUYaitu : Perawat yang telah menempuh pendidikan khusus
tentang perawatan ICU di pusat pelatihan Intensif Care yang di akui oleh
DEPKES.
2.

Evaluasi kinerja SDM dilakukan setiap 6


(enam) bulan sekali berdasarkan ketentuan DP-III sebagaimana ditetapkan dalam
kebijakan SDM di RSUD I.A Moeis, yang mengacu pada Pokok-Pokok
Kepegawaian.

3.

Seluruh

kebijakan

SDM

di

unit

perawatan ICU Rumah Sakit didasarkan pada Pokok-Pokok Kepegawaian.


B. FASILITAS
1.
Realisasi kebutuhan fasilitas di unit perawatan ICU Rumah
Sakit harus didasarkan pada Anggaran yang telah direncanakan setiap tahunannya.
Apabila sangat dibutuhkan, kebutuhan fasilitas yang belum dianggarkan
sebelumnya dapat direalisasikan berdasarkan persetujuan dari DIREKSI RUMAH
SAKIT UMU DAERAH INCHE ABDOEL MOEIS SAMARINDA.
2.
Pemeliharaan dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
sekali.
3.

Evaluasi terhadap kontinuitas pemanfaatan fasilitas di unit

perawatan ICU Rumah Sakit dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali.


C. ANGGARAN/BIAYA
1.
Seluruh
kebutuhan
operasional
Pelayanan unit perawatan ICU Rumah Sakit direncanakan dalam suatu Anggaran
Tahunan RSUD I.A Moeis Samarinda.
2.

Periode penyusunan anggaran Tahunan


ditetapkan setiap bulan Juli.

3.

Biaya operasional yang timbul terkait

aktivitas unit perawatan ICU merupakan biaya operasional RSUD I.A Moeis.
D. WAKTU OPERASIONAL
1. Waktu operasional Bagian Pelayanan unit perawatan ICU Rumah Sakit Umum
Daerah I.A Moeis ditetapkan dengan sistim 3 shift selama 24 jam dalam setiap
hari dengan kriteria :
a. Shift Pagi
b. Shift Sore
c. Shift Malam

: 07.30 14.30 WITA


: 14.30 21.30 WITA
: 21.30 07.30 WITA

Sedangkan untuk SPS/Pekarya di tetapkan dalam 2 shift yaitu shift pagi dan
sore.
2. Hari non operasional (libur) adalah Hari Sabtu dan Minggu dan Hari Libur
Nasional yang ditetapkan setiap tahun dan kebijakan RUUD I.A Moeis
Samarinda.
3. Absensi kehadiran di Bagian Pelayanan unit perawatan ICU Rumah Sakit
menggunakan sistem absensi Sidik Jari, sebagaimana telah diberlakukan di RSUD
I.A Moeis.
4. Keterlambatan kehadiran SDM akan berimplikasi pada penilaian kinerja dan
ketentuan punishment yang diatur oleh RSUD I.A Moeis.

E. AKTIVITAS
i. Berdasarkan Struktur Organisasi RSUD I.A Moeis, Bagian Pelayanan unit
perawatan ICU RS bertanggung jawab kepada Wadir Perawatan.
ii. Dalam menjalankan aktivitasnya, Bagian Pelayanan unit perawatan ICU RS
berkoordinasi dengan setiap unit/bagian terkait dan memperoleh persetujuan dari
Direktur RS.
iii. Ruang lingkup aktivitas Pelayanan Rawat Inap mencakup bidang Pelayanan
Medis, Medical Record, Administrasi dan Umum.
F. MONITORING, PELAPORAN, DAN EVALUASI
1. Proses monitoring, pelaporan, dan evaluasi kegiatan Pelayanan unit perawatan
ICU RS dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan.
2. Laporan aktivitas Pelayanan unit perawatan ICU dipertanggung jawabkan kepada
Wadir Keperawatan RSUD I.A Moeis dalam bentuk Laporan Pelaksanaan dan
Laporan Evaluasi.
3. Dalam pelaksanaan proses monitoring, Pelayanan unit perawatan ICU RS harus
berkoordinasi sebelumnya dengan setiap unit/bagian terkait.
4. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan akan ditindaklanjuti

berdasarkan

pertimbangan/keputusan Direktur dan Wadir Keperawatan RSUD I.A Moeis.


3.2 Unit Rekam Medik (MR) Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis
3.2.1 Organisasi dan Manajemen
Visi, Misi, dan Tujuan dari rekam medik tidak ada, sehingga hanya mengacu pada
visi, misi, dan Tujuan RSUD I.A Moeis Samarinda.
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang Unggul Pilihan Masyarakat
Tabel3.12
Uji Checklist Pernyataan Visi Unit Rekam Medik
Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis Samarinda
Tahun 2016
No
1

Pernyataan Uji
Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg jelas dari

Ya

kondisi ideal organisasi di masa datang ?


2

Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh dan menantang ?

Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan mudah dimengerti?

Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan,

pelanggan, dan stakeholders ?


5

Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu atau


selalu up to date ?

Tidak

(Sumber : Data Primer, tahun 2016)


Analisis :
Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa mendatang dalam
menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa gagasan-gagasan kosong.
Visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga di masa depan yang bisa dilihat dari
para stakeholders yang berpijak dari masa sekarang. Pernyataan visi yang bagus tidak
hanya menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap
pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan visi harus
mampu menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai, yang
paling penting pernyataan visi harus measurable, terukur sehingga setiap pegawai bisa
mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka mencapai visi organisasi
atau tidak.
Pembahasan Uji Check List
1. Pernyataan visi telah memberikan gambaran yang jelas dari kondisi ideal yang
ingin dicapai di masa depan yaitu Menjadi Rumah Sakit yang unggul pilihan
masyarakat.
2. Pernyataan visi bersifat menantang dengan kalimat yang bisa menggugah emosi
positif karyawan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
3. Pernyataan visi bersifat singkat dan mudah dimengerti karena menggunakan
bahasa yang mudah, tidak mengandung kata-kata istilah yang sulit, dan tidak
berbelit-belit.
4. Pernyataan visi cukup menarik bagi karyawan, pelanggan, dan stakeholders
karena mengacu pada visi Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis
yaitu ingin menjadi Rumah Sakit yang unggul pilihan masyarakat.
5. Pernyataan visi selalu up to date, karena tidak terdapatnya jangka waktu.
b. Misi
Misi Ruang rekam medik mengacu pada misi keperawatan Rumah SakitUmum
Daerah Inche Abdoel Moeis, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit
2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
3. Meningkatkan system managemen rumah sakit
4. Meningkatkan status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan
provinsi kalimantan timur.
Tabel 3.13
Uji Checklist Pernyataan Misi Unit Rekam Medik

Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis


Tahun 2016
(
S

No

Ya

Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang

manfaat kehadiran organisasi ?


Apakah pernyataan misi telah jelas sehingga semua karyawan

u
m

Pernyataan Uji

dalam organisasi dapat melihat bagaimana mereka

berkontribusi ?
3

Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan

Tidak

b
r

dalam organisasi ?
4

Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab tentang siapa

kita, apa dan untuk apa kita melakukan itu dan mengapa itu
5

penting?
Apakah pernyataan misi itu mampu memberikan jawaban

terhadap alasan mengapa kita membelanjakan dana pada


usaha-usaha organisasi , program atau sub program ?
Data Primer, tahun 2016)
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan
produk atau pelayanan yang ditawarkan.
Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah sakit
didirikan, apa tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan kegiatan.
Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. Misi harus secara
eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya serta mengundang
partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
Misi memberikan tuntunan agar organisasi terhindar dari perumusan alasan yang
tidak jelas atas berdirinya organisasi. Misi juga memberikan landasan untuk memotivasi
penggunaan sumber daya organisasi. Misi dapat menjadi basis dan standar untuk
mengalokasikan sumber daya organisasi terutama utuk keputusan-keputusan besar dan
berdampak luas (disiplin yang ingin dibangun).
Pembahasan Uji Check List

1. Pernyataan misi Keperawatan Rumah Umum Inche Abdoel Moeis telah


menyatakan secara jelas manfaat keberadaan organisasi tersebut, dan juga
sesuai untuk Ruang rekam medik, yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia rumah sakit.
2. Pernyataan misi menggambarkan kontribusi masing-masing karyawan yang
tergambar dengan jelas yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia rumah sakit, meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit,
meningkatkan system managemen rumah sakit, dan meningkatkan status
rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi kalimantan
timur.
3. Pernyataan misi tetap bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam
organisasi dilihat dari tahun ke tahun misi rumah sakit ini masih sama hingga
sekarang. Dengan sifat misi yang dapat bertahan lama maka sumber daya
manusia rumah sakit dapat mempunyai komitmen terhadap tujuan lembaga.
4. Pernyataan misi tersebut mampu menjawab tentang siapa kita, Ruang rekam
medik yangmeningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah
sakit dan meningkatkan system managemen rumah sakit. Misi ini juga
menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, yakni dengan meningkatkan
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit.
5. Pernyataan misi tersebut dapat menjawab alasan mengapa kita membelanjakan
dana pada usaha-usaha organisasi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan system managemen rumah
sakit, meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit, dan meningkatkan
status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi
kalimantan timur.
Dari analisis visi dan misi dapat kita lihat bahwa pernyataan misi mendukung
pernyataan visi, dilihat dari pernyataan visi yaitu menjadi rumah sakit yang unggul
pilihan masyarakat, sedangkan pernyataan misi yaitu meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan sarana dan prasarana rumah
sakit, meningkatkan system managemen rumah sakit dan meningkatkan status rumah sakit
menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi kalimantan timur. Dapat dilihat bahwa
untuk menjadi rumah rumah sakit yang unggul pilihan masyarakat kita perlu
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit, meningkatkan
sarana dan prasarana rumah sakit, meningkatkan system managemen rumah sakit dan

meningkatkan status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan dan rujukan provinsi
kalimantan timur. Maka dapat disimpulkan bahwa misi mendukung visi.
c. Tujuan
Tujuan Ruang rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis, yaitu :
1. Edukasi
2. Peraturan (regulasi)
3. Riset
4. Pengambilan kebijakan
5. Industri
Tabel 3.14
Uji Checklist Penyataan Tujuan Unit Rekam Medik
Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis Samarinda
Tahun2016

(S
m

No

Pernyataan Uji

Ya

Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan

sasaran ?
Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan secara

r :

Tidak

u
be

spesifik pencapaian yang diinginkan?


3

Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu tujuan dapat

diukur ?
4

Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang,

namun realistis dan dapat dicapai dalam periode


5

perencanaan dan sumber-sumber daya yang tersedia?


Apakah tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu hasil,

bukan aktivitas ?
6

Apakah ada batas waktu untuk pencapaian tujuan tersebut?

Apakah telah ditetapkan penanggung jawab pencapaian

tujuan ?
8

Apakah pencapaian tujuan akan memimpin kepada

pencapaian sasaran ?
9

Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu tujuan untuk

setiap sasaran yang dirumuskan ?


10

Apakah seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran

(atau program/atau subprogram) memahami maksud dari


tujuan yang telah ditetapkan ?
Data Primer Tahun 2016)
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada
umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi,
oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.
Pembahasan Uji Checklist

1. Tujuan yang ditetapkan mendukung misi dan sasaran yaitu edukasi, peraturan
(regulasi), riset, pengambilan kebijakan dan industri.
2. Tujuan yang ditetapkan merefleksikan secara spesifik pencapaian yang
diinginkan karena tujuan telah menggambarkan bagaimana memaksimalkan
pencapaian visi dan misi.
3. Pernyataan tujuan dapat diukur kemajuannya menuju pencapaian suatu tujuan
karena terlihat hasil pencapaian tujuan dapat dilihat dari edukasi, riset dan
industri.
4. Tujuan yang ditetapkan bersifat agresif menantang, namun realistis dan dapat
dicapai dalam periode perencanaan dan sumber- sumber daya yang tersedia
karena adanya peraturan (regulasi).
5. Tujuan yang ditetapkan menyatakan suatu aktivitas dengan pernyataan riset.
6. Pernyataan tujuan tidak menetapkan target waktu untuk pencapaian tujuan
tersebut.
7. Tujuan telah menggambarkan penanggung jawab pencapaian tujuan yaitu
adanya pengambilan kebijakan.
8. Pencapaian tujuan memimpin kepada pencapaian sasaran karena edukasi.
9. Pernyataan tujuan telah menetapkan satu tujuan untuk setiap sasaran yang
dirumuskan secara spesifik.
10. Seseorang yang tidak akrab dengan unit anggaran (atau program/atau
subprogram) mampu memahami maksud dari tujuan yang telah ditetapkan
karena menggambarkan hasil program atau subprogram yang direncanakan
dan arah yang jelas dari organisasi serta aktivitas yang dilakukan dalam proses
pencapaian tujuan yang dapat terlihat dan dirasakan oleh orang di luar
program
d. Struktur Organisasi Unit Rekam Medik RSUD I.A Moeis Samarinda
Direktur

Kabid penunjang

Ka.sub.bid.

Ka.instalasi Rekam

Penerimaan
pasien rajal

Pengolahan

Penyimpanan dan
peminjaman
berkas RM

Penyusunan

Penerimaan
pasien
UGD/ranap
Pembimbing

Peracikan
codingdan

Analisis

Penyimpanan dan
peminjaman berkas

PelayananSKM
dan visum et

Laporan dan statistik

Gambar 1. Struktur Organisasi Unit rekam medik RSUD I.A Moeis Samarinda,
Tahun 2016
Analisis :
Struktur organisasi unit rekam medik RSUD I.A Moeis menganut sistem organisasi
garis. Di mana dalam bagan organisasinya terlihat adanya kesatuan komando karena
kepemimpinan berada ditangan satu orang dan setiap bawahan hanya bertanggung jawab
terhadap satu orang pemimpin saja.
Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa Kepala Ruang instalasi rekam
medikdibawahi oleh ka. Sub. Bidang infokes dan membawahi pengolahan data,
penerimaan pasien Rawat Jalan dan penerimaan pasien UGD/RI. Dimana penerimaan dan
pengolahan data tersebut membawahi penyimpanan, peminjaman berkas dan analisis.
3.2.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Unit rekam medik RSUD I.A Moeis Samarinda
a. Letak Unit Rekam medik
Unit rekam medik terletak di lantai 1 RSUD I.A Moeis, yang jika melalui pintu masuk
(loket registrasi), unit rekam medik berada dekat dengan ruang Poliklinik, Apotik, Kasir
dan pendaftaran.
b. Deskripsi fisik dan bangunan

Luas bangunan Ruang rekam medik adalah 50 m.Unit ICU RSUD I.A Moeis,
terdiri dari 2 pintu masuk, sebagai berikut :
1. Pintu masuk buat RM RJ
2. Pintu masuk buat RM UGD/RI
Jika masuk melalui pintu 1 ada ruang kepala instalasi RM, didepannya ruang
penerimaan dan pengolahan data, kemudian ada ruang penyusunan berkas dan peracikan.
c. Denah Unit ICU Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis Tahun 2016
Ruang ka
instalasi RM

Ruang
penyimpanan
dan
peminjaman

Ruang
pelayanan
dan visum et
repertum

Ruang analisis dan


Ruang
peracikan coding
penerimaan
dan indexing
Gambar
2. Denah Unit rekam
medik RSUD I.A Moeis, Tahun 2016
dan
pengolahan

Berdasarkan denah di atas dapat diketahui bahwa unit rekam medik memiliki
beberapa ruang yakni ruang kepala instalasi RM, ruang penerimaan dan pengolahan data,
ruang penyimpanan dan peminjaman berkas, ruang analisis dan peracikan dan ruang
pelayanan SKM dan visum et repertum.
Tabel 3.15
Kebutuhan ruang, fungsi dan luasan ruang serta kebutuhan fasilitas
berdasarkan pedoman teknis sarana dan prasarana Rumah Sakit Kelas C Tahun
2007
No

1.

Nama ruangan

Ruang kerja

Standar

Kondisi unit

Kebutuhan

besaran

Rekam Medis

fasilitas

ruang/luas
6-16 m2

RSUD I.A Moeis


Meja, kursi,

kepala bagian

lemari

kesekretariatan

berkas/arsip,

dan MR

komputer, printer,
250 m2

2.

Ruang kerja

12-30 m2

ket

Sesuai

intercom/telepho
n
Meja, kursi,

Sesuai

kesekretariatan

lemari

dan MR

berkas/arsip,
komputer, printer,
intercom/telepho

3.

Ruang

n
Lemari

Min. 20 m

Arsip/file

Sesuai

berkas/arsip,
komputer, printer,
dll.

Berdasarkan buku pedoman teknis saran prasarana rumah sakit kelas C yang
dikeluarkan Kementrian Kesehatan Tahun 2007.

Tabel 3.16
Analisis kesesuaian bangunan rekam medis dengan kepmenkes No. 1204 Tahun 2004
tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
No.

Standar persyaratan kesehatan lingkungan

RSUD I.A

ket

rumah sakit

Moeis
Ya
Tidak

Sesuai

1.

Permukaan dinding harus rata dan berwarna

2.

terang
Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat,

Sesuai

mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang,


dan pertemuan antara lantai dengan dinding
3.

harus berbentuk konus.


Langit-langit harus terbuat dari multipleks atau
bahan yang kuat, warna terang, mudah
dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi
minimal 2,70 meter dari lantai.

Sesuai

4.

Lebar pintu minimal 1.20 meter dan tinggi

Sesuai

Sesuai

Sesuai

minimal 2.10 meter, dan ambang bawah jendela


5.

minimal 1.00 meter dari lantai


Ventilasi harus dapat menjamin

adanya

pergantian udara dalam kamar/ruang dengan


baik. Bila ventilasi alamiah tidak menjamin
adanya pergantian udara dengan baik, harus
dilengkapi
6.

dengan

penghawaan

mekanis

(exhauster)
Semua stop kontak dan saklar dipasang pada
ketinggian minimal 1.40 meter dari lantai

Tabel 1.17
Kebutuhan ruang dan prasarana unit rekam medik untuk RS kelas C
berdasarkan pedoman penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit, Dirjen BUK
Kementrian Kesehatan Tahun 2012
No.

Standar ruang dan

Kondisi unit RM di RSUD I.A

prasaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Ruang tunggu
Toilet
Koridor
Kamar mandi staf
Gudang
Ruang pimpinan

Tersedia

keterangan

Moeis
Tidak tersedia

administrasi
File arsip

Lemari

Meja

Kursi

(Sumber data primer RSUD I.A Moeis Samarinda2016)

Sesuai
Belum sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai

3.2.3 Deskripsi Kegiatan Unit RM RSUD I.A Moeis Samarinda


a. Uraian Tugas
Instalasi rekam medis adalah organisasi yang langsung dibawah pengawasan dan
bertanggung jawab kepada Bidang Penunjang Medik melalui Sub Bidang Informasi
Kesehatan. Pengelolaan rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka menunjang peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Instalasi Rekam Medis mempunyai tugas melakukan penyusunan, pengelolaan,
pemantauan pelaksanaan rekam medis, serta berperan dalam proses pengajuan klaim
pasien. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Instalasis Rekam Medis berfungsi
sebagai berikut :
1. Membantu Direktur melalui Kepala Bidang Penunjang Medis dalam bidang
perencanaan, pengaturan, pelaporan, proses pengajuan klaim pasien dan
pengawasan terhadap kelancaran rekam medis rawat jalan, rawat inap dan rawat
darurat.
2. Mengkoordinir pengumpulan dan pengelolaan data yang berhubungan dengan
pelayanan medis dan perawatan yang diberikan rumah sakit
3. Mengkoordinir penyelenggaraan, pengadaan dan penyimpanan rekam medis
rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat
4. Membantu pelaksanaan tugas unit lain di lingkungan rumah sakit dalam
kegiatan pendidikan, penelitian yang berhubungan dengan data-data medis
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
5. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pengadaan, penyediaan dan ketertiban
serta menjaga keamanan rekam medis.
Instalasi Rekam Medis terbagi atas :
a. Sub Unit Pengolahan Data, yang terdiri dari :
1. Urusan penataan berkas rekam medis ( assembling )dan analisis
kelengkapan rekam medis pasien
2. Urusan coding rekam medis rawat inap dan rawat jalan
3. Urusan Entry Data
4. Urusan penyimpanan dan peminjaman rekam medis rawat inap dan
rawat jalan
5. Urusan pelayanan SKM & Visum Et Repertum
6. Urusan laporan dan statistik rawat inap dan rawat jalan
b. Sub Unit Penerimaan Pasien
1. Urusan penerimaan pasien rawat jalan
2. Urusan penerimaan pasien gawat darurat dan rawat inap.
Adapun uraian tugas dari masing masing sub unit yang ada di Instalasi Rekam
medis (IRM), adalah sebagai beriku :

A. Uraian Tugas Kepala Instalasi Rekam Medis


1. Mengkoordinasi kegiatan rekam medis, informasi dan komunikasi.
2. Mengkoordinasi pengumpulan dan pengelolaan data yang berhubungan
3.
4.

dengan pelayanan medis dan perawatan.


Mengkoordinasi pelayanan penerimaan pasien rawat jalan dan rawat inap
Mengkoordinasi penyelenggaraan, pengadaan dan penyempurnaan rekam
medis rawat jalan, rawat inap, rawat darurat dan ketertiban serta menjaga

5.

keamanan rekam medis


Mengawasi pengolahan rekam medis, pelayanan informasi dan pelayanan

6.

permintaan visum dan asuransi.


Mengawasi ketepatan kode diagnosa dan kode tindakan medis kaitannya

7.

dengan proses pengajuan klaim pasien dengan jaminan kesehatan.


Membantu pelaksanaan tugas bidang lain dilingkungan RS dalam
kegiatan pendidikan, penelitian yang berhubungan dengan data-data

8.

medis.
Mengkoordinasi kegiatan pelayanan informasi komunikasi, hubungan

masyarakat dan protokol.


Adapun wewenang dari seorang Kepala Instalasi Rekam Medis, adalah :
1. Meminta informasi dan petunjuk atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada pelaksanaan tugas
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
4. Meminta penjelasan ke dokter penanggungjawab mengenai penegakan
diagnosa dan tindakan yang dituliskan di rekam medis pasien.
B. Uraian Tugas Sub Unit Pengolahan Data
a. Uraian Tugas Urusan Penataan Berkas Rekam Medis(assembling) dan
Analisis Kelengkapan Rekam Medis
1. Menerima semua berkas rekam medis (status) pasien pulang rawat
inap dari petugas pemulangan pasien rawat inap, dalam jangka waktu
2 x 24 jam.
2. Mencatat jumlah status yang diterima dari petugas pemulangan pasien
rawat inap dan menanda tangani serah terima status dalam buku
ekspedisi.
3. Meneliti dan memisahkan antara status yang sudah lengkap isian
diagnosanya dan yang belum lengkap isian diagnosanya.
4. Mencatat jumlah status yang belum lengkap diagnosanya berdasarkan
nama dokter yang merawat pasien tersebut.
5. Menuliskan nama dokter dan perawat pada lembar analisis
ketidaklengkapan form yang masih kosong dan menempelkan di map

rekam medis pasien


6. Menyusun status yang sudah lengkap diagnosanya menurut pedoman
peracikan.
7. Memeriksa urutan form form rekam medis rawat inap dan rawat
jalan, sesuai dengan urutan yang sebenarnya
8. Memeriksa kelengkapan form rekam medis rawat inap dan rawat
jalan
9. Mensortir berkas rekam medis yang belum terisi lengkap sesuai nama
dokter
10. Merekapitulasi berkas yang belum lengkap sebagai bahan penyusuna
SPM rekam medis
11. Menyerahkan status yang sudah lengkap kepada petugas coding
b. Uraian Tugas Urusan Coding & Indeksing Rekam Medis Rawat Inap
dan Rawat Jalan
1. Memberikan kode berdasarkan ICD X pada berkas RM yang telah
kembali dan telah terisi lengkap.
2. Melakukan pengkodean, berdasarakan data pada MR.1 (ringkasan
masuk keluar), pada kolom diagnose utama.
3. Mencari nama penyakit sesuai dengan MR1 (Diagnosa Utama), pada
ICD X Volume 3
4. Mengcroscek nama penyakit yang adadi ICD X Volume 3 di ICD
X Volume I
5. Kode penyakit bertanda yang dagger(), harus dicari lagi kodenya
yang lebih spesifik yang ditandai dengan tanda asterik(*)
Ex : B37.3 = candidiasis of vulva dan vagina (N77.1*). Ini artinya
untuk mencari kodenya yang lebih spesifik petugas harus melihat di
kode N77.1*
6. Memberi kode tindakan, dengan pedoman pada buku ICD M 9 dan
atau ICOPIM
ENTRY DATA ( MEMASUKKAN DATA KE KOMPUTER)
1. Mengentry status yang sudah dikode.
2. Data yang di entry adalah diagnosa penyakit pasien, termasuk
diagnosa utama dan sekunder.
3. Setelah di entry, petugas jangan lupa menuliskan kode penyakit
tersebut di status pasien.
c. Uraian Tugas Urusan Analisis Rekam Medis Rawat Inap dan Rawat
Jalan
1. Menerima status rawat inap dan rawat jalan setiap harinya yang telah

di kode oleh coder


2. Memeriksa apakah kode yng telah dituliskan sesuai dengan dengan
kode yng di ICD X dan dikomputer
3. Memeriksa urutan form form rekam medis rawat inap dan rawat
jalan, sesuai dengan urutan yang sebenarnya
4. Memeriksa kelengkapan form rekam medis rawat inap dan rawat jalan
d. Uraian Tugas Urusan Penyimpanan dan Peminjaman Rekam Medis
Rawat Inap dan Rawat jalan
1. Menerima status yang belum lengkap isian diagnosanya dari petugas
peracikan, dan menerima status yang sudah lengkap diagnosanya dari
petugas indeks.
2. Meletakkan status yang belum lengkap diagnosanya pada rak yang
sudah disediakan berdasarkan nama dokter yang merawat pasien
3.

tersebut.
Menyimpan status ke dalam rak penyimpanan berdasarkan nomor

rekam medis setelah diagnosa ter entry di komputer


Peminjaman Dan Pengambilan Status Rawat Inap
1. Mengambil status yang akan dipinjam di dalam rak penyimpanan
status danmenggantinya dengan tracer
2. Mencatat status yang akan dipinjam dalam buku pinjaman status.
3. Mencoret nomor rekam medis dan nama peminjam, apabila status
yang dipinjam sudah dikembalikan.
4. Menyimpan kembali status dalam rak penyimpanan
e. Uraian Tugas Urusan Pelayanan SKM & Visut Et Repertum
Bagian Pelayanan Visum et Repertum Dan Asuransi
1.

Melayani permintaan Visum Et Repertum


Visum Et Repertum dibuat atas permintaan dari kepolisian dalam
kasus kecelakaan lalu lintas, penganiayaan dan lain-lain.Visum Et
Repertum dibuat oleh dokter yang pertama kali memeriksa pasien
tersebut. Pembuatan Visum Et Repertum dapat dilayani apabila ada
permintaan dari kepolisian pada kasus-kasus kecelakaan/penganiayaan,
dan lain-lain. Adapun uraian tugasnya sebagai berikut :
a) Menerima permohonan Visum Et Repertum dari kepolisian
b) Mengambil berkas rekam medis sesuai dengan nama yang
dimaksud dalam permintaan visum, dan menggantikannya dengan
lembar tracer WARNA MERAH (bila pasien Rawat Ianp).
c) Pasien Rawat Jalan, pembuatan Visum Et Repertum dilakukan di

UGD dengan menyertakan isian kepada dokter yang memeriksa


saat itu.
d) Menulis data identitas pasien yang dimaksud ke dalam kolom
identitas formulir Visum Et Repertum, serta nama dokter yang
merawat pasien tersebut.
e) Menyerahkan formulir disertai berkas rekam medis pasien yang
dimaksud kepada dokter yang merawat, dan mengisi ( antara lain:
kesimpulan hasil pemeriksaan dan tanda tangan dokter yang
bersangkutan).
f) Menerima kembali formulir dan berkas rekam medis yang sudah
diisi oleh dokter yang merawat.
g) Memberi cap / stempel rumah sakit ke bagian sekretariat.
h) Menyerahkan hasil Visum kepada polisi.
2.

Melayani permintaan isian Asuransi dari pasien atau


keluarganya.
a) Menerima formulir asuransi yang dari pasien / keluarga pasien/
petugas asuransi.
b) Mengambil berkas rekam medis pasien yang bersangkutan pada rak
rekam medis, sebagai pedoman pengisian nama dokter yang
merawat

atau

tenaga

kesehatan

yang

berwenang,

dan

menggantikannya dengan lembar tracer warna merah.


c) Menyerahkan formulir beserta berkas rekam medis kepada dokter
yang merawat untuk mengisi pada kolom-kolom yang telah
tersedia, sekaligus ditanda tangani.
d) Menerima kembali isian formulir beserta rekam medis dari dokter
yang merawat.
e) Memberi cap / stempel rumah sakit.
f) Mencatat ke dalam buku ekspedisi tanggal selesai proses pengisian
formulir klaim asuransi.
g) Menyerahkan formulir klaim tersebut kepada yang berhak disertai
dengan ekspedisi / tanda terima.
h) Menyimpan kembali berkas rekam medis pada rak penyimpanan
sesuai dengan nomornya, dan mengambil lembar tracer.
f. Uraian Tugas Urusan Laporan dan Statistik Rawat Inap dan Rawat
Jalan
1. Bagian Pencatatan & Pelaporan Rawat Jalan
a) Mengkoordinir pengumpulan dan pembuatan data pasien rawat

jalan dari setiap poliklinik, meliputi :


- Data morbiditas pasien rawat jalan / rawat inap ( RL 2a, RL
-

2a1, dan RL 2b1)


Membuat laporan kunjungan Rawat Jalan (RK) dan PR-1
Membuat laporan Kunjungan Poliklinik Umum, Anak, Obgyn

dan Penunjang Medik (R-1, R-2, R-3, dan R-4 )


- Membuat laporan Kegiatan (RL-1) sesuai prosedur.
b) Mengkoordinir pembuatan laporan kegiatan persalinan, kelahiran
dan abortus (R5) sesuai prosedur.
c) Mengkoordinir dalam pengumpulan data morbiditas individu
pasien rawat inap (RL 2.1, RL2.2, RL 2.3) untuk dikirim keYan
Med Depkes Prop. Kaltim sesuai prosedur.
d) Mengkoordinir pengumpulan data inventarisasi rumah sakit (RL3), Data ketenagaan (RL-4), Data Inventarisasi jenis pelayanan
rumah sakit (R-6a) sesuai prosedur.
e) Mendistribusikan laporan ke instansi yang terkait dengan
koordinasi dengan bagian Tata Usaha (Humas) Rumah Sakit
2. Bagian Pencatatan & Pelaporan Rawat Inap
a) Mengkoordinir dalam pengumpulan data pasien rawat inap (sensus
harian ) sesuai prosedur.
b) Membuat rekapitulasi rawat inap
c) Mengkoordinasikan dalam pembuatan

laporan

PR-6

dan

rekapitulasi rawat inap


d) Mengkoordinasikan dalam pembuatan laporan Intern Data Kegiatan
Rumah Sakit mencakup BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR
e) Membuat grafik hasil layanan rumah sakit.
C. Uraian Tugas Sub Unit Penerimaan Pasien
a) Uraian Tugas Urusan Penerimaan Pasien Rawat Jalan
1. Memanggila pasien yang akan berobat berdasarkan nomor antrian
2. Membedakan pasien baru dan lama
3. Mengentri data data pasien ke komputer dan sesuai dengan jenis
pembayarannya
4. Jika pasien dengan menggunakan jaminan, maka petugas harus
memasukkan nomor kartu jaminan peserta.
5. Mencetak rekam medis untuk pasien baru
6. Koordinasi dengan petugas penyimpanan untuk mencari berkas pasien,
untuk pasin kunjungan berulang (lama)
7. Mencetak nomor antrian untuk kunjungan poliklinik
8. Mengarahkan pasien dengan jaminan untuk mengurus surat jaminan
kesehatan sesuai dengan penjamin

9. Bagi pasien swadana (umum), dikeluarkan karcis untuk jasa dokter dan
kartu (untuk pasien baru)
10. Mengarahkan pasien ke Poliklinik.
b) Uraian Tugas Urusan Penerimaan PasienUGD/Rawat Inap
1. Mendaftar pasien Masuk Rawat Inap dari UGD atau kiriman dari
Poliklinik
2. Mencocokkan identitas diri (KTP, SIM) pasien dengan data data yang
diisikan pada formulir jati diri pasien.
3. Membedakan pasien Umum dan Jaminan
4. Untuk pasien yang menggunakan jaminan,

harus

mampu

menunjukkan salinan kartu jaminan dan identitas diri (harus sesuai)


5. Jika pasien tanpa identitas dan diantar oleh oleh lain, identitas yang
mengantar harus didokumentasikan
6. Mengeluarkan bukti pelayanan di IGD bagi peserta jaminan untuk
diserahkan ke petugas Penjamin pada saat pasien/keluarga mengurus
surat jaminannya
7. Membedakan pasien baru dan lama
8. Membuat rekam medis dan kartu berobat untuk pasien baru
9. Mencarikan rekam medis untuk pasien lama
10. Untuk pasien IGD rawat jalan, Mencetak formulir IGD dan
menyerahkan ke perawat/dokter IGD
11. Menyiapkan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap, baik dari IGD
maupun dari Poliklinik Mencetak Gelang Pasien
12. Pasien masuk ruangan
- Pasien JKN PBI dan Jamkesda, masuk ke
-

ruang perawatan

Bangsal
Pasien JKN Non PBI dan Swadana masuk ruang perawatan kelas

I,II,III,VIP
3.2.4 Kinerja Kegiatan Unit RM Rumah Sakit Umum Daerah I.A Moeis Samarinda
a. Deskripsi Kegiatan RM
Instalasi rekam medis adalah organisasi yang langsung dibawah pengawasan dan
bertanggung jawab kepada Bidang Penunjang Medik melalui Sub Bidang Informasi
Kesehatan. Pengelolaan rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka menunjang peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Instalasi

Rekam Medis mempunyai tugas melakukan penyusunan, pengelolaan,

pemantauan pelaksanaan rekam medis, serta berperan dalam proses pengajuan klaim

pasien. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Instalasis Rekam Medis berfungsi
sebagai berikut :
1.

Membantu Direktur melalui Kepala Bidang Penunjang Medis dalam bidang


perencanaan, pengaturan, pelaporan, proses pengajuan klaim pasien dan pengawasan
terhadap kelancaran rekam medis rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat.

2.

Mengkoordinir pengumpulan dan pengelolaan data yang berhubungan dengan


pelayanan medis dan perawatan yang diberikan rumah sakit

3.

Mengkoordinir penyelenggaraan, pengadaan dan penyimpanan rekam medis rawat


jalan, rawat inap dan rawat darurat

4.

Membantu pelaksanaan tugas unit lain di lingkungan rumah sakit dalam kegiatan
pendidikan, penelitian yang berhubungan dengan data-data medis sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit

5.

Bertanggung jawab atas terselenggaranya pengadaan, penyediaan dan ketertiban serta


menjaga keamanan rekam medis.

Instalasi Rekam Medis terbagi atas :


a.

Sub Unit Pengolahan Data, yang terdiri dari :


1.

Urusan penataan berkas rekam medis ( assembling ) dan analisis kelengkapan


rekam medis pasien

b.

2.

Urusan coding rekam medis rawat inap dan rawat jalan

3.

Urusan Entry Data

4.

Urusan penyimpanan dan peminjaman rekam medis rawat inap dan rawat jalan

5.

Urusan pelayanan SKM & Visum Et Repertum

6.

Urusan laporan dan statistik rawat inap dan rawat jalan

Sub Unit Penerimaan Pasien


1.

Urusan penerimaan pasien rawat jalan

2.

Urusan penerimaan pasien gawat darurat dan rawat inap.

3.2.6 Sumber Daya Manusia RM


Tenaga yang ada di Sub Bidang Rekam Medik berjumlah 20 Orang yang terdiri
dari Tenaga PNS dan Tenaga PTT yang didistribusikan dalam unit kerja sebagai
berikut:
1. Kepala Sub. Bidang Rekam Medik: 1 Orang
2. Unit TP2 RI

- Kepala Unit TP2 RJ

: 1 Orang

- Pemberi Nomor Antrian

: 1 Orang

- Pengimput data

: 3 Orang

- Pengambilan,Penataan

: 3 Orang

- Administrasi Rawat Jalan

: 1 Orang

3. Unit TP2 RI
- Kepala Unit TP2 RI

: 1 Orang

- Pengimput Data & Penyusun

: 5 Orang

4. Pengelolaan Rekam Medik

: 4 Orang

Tabel 3.18
Klasifikasi pendidikan
No
1

Jenis Tenaga
D 3 RM

Jumlah
3 Orang

Keterangan
PNS

S.Sos

1 Orang

PNS

AKPER

1 Orang

PNS

D1 Sentra Sussiness

2 Orang

PTT

DI SPPII

1 Orang

PNs

SPK

2 Orang

PNS

SMA

5 Orang

4 PNS, 1 PTT

SE

2 Orang

PTT

STM

1 Orang

PTT

10

SMEA

1 Orang

PTT

11

SMP

1 Orang

PTT

TOTAL

20 Orang

A. Ketentuan Pendaftaran Rawat Jalan


1.

Ketentuan
Penerimaan pasien rawat jalan di lakukan di Tempat Penerimaan Pasien Rawat
Jalan (TP2RJ), dimana jam pelayanannya sebagai berikut :
- Senin Kamis

: Jam 07.30 16.00

- Jumat

: Jam 07.30 10.30

Pasien yang datang berobat dikategorikan dalam beberapa jenis, bersadarkan


status pembayarannya. Adapun diantaranya :
a. Pasien dengan jaminan ( JKN/KIS, Jamkesda), ketentuan pada saat mendaftar :
- Asli dan fotocopy kartu jaminan
- Rujukan dari Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktik atau Fasilitas
Kesehatan Lainnya.
b. Pasien Umum (swadana)
B. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan :
1.
Pasien Baru
a. Pasien datang ke tempat penerimaan pasien rawat jalan
b. Petugas meminta ke pasien untuk menunjukkan identitas diri pasien
c. Pasien mengisi formulir pendaftaran pasein baru
d. Data pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada computer
e. Data langsung terakses / diterima di instalasi rekam medis
f. Petugas Rekam Medis menyiapkan berkas rekam medis pasien baru dan
g.

mencarikan berkas rekam medis bagi pasien lama.


Jika pasien adalah peserta asuransi kesehatan (JKN, Jamkesda), maka harus

h.

disertai surat rujukan yang akan berlaku selama sebulan


Untuk pasien Jaminan harus mengurus Surat Jaminan Pelayanan (SJP) di kantor

Askes Center & BUMIDA Asmara.


i. Petugas mnencetak kartu pasien
a. Petugas mencetak kwitansi pembayaran jasa dokter dan kartu berobat ( bagi
b.

pasien baru )
Petugas distribusi mengantar berkas rekam medis pasien ke klinik yang

c.

kunjungi.
KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien), dengan menggunakan sistem komputrisasi,
dengan fasilitas data base yang tersimpan didalam komputer dan dapat diterima

d.

oleh masing masing fungsi terkait.


Pelaksanaan pendaftaran pasien baru dilaksanakan ditempat pendaftaran pasien

e.

baru.
Setelah jam pendaftaran pasien dan pelayanan di klinik selesai, maka berkas
rekam medis pasien dikembalikan ke ruang penyimpanan berkas rawat jalan
untuk kemudian di-entry dan kemudian disimpan dirak sesuai dengan nomor
rekam medisnya.

2.
a.

Pasien Lama Tanpa Perjanjian


Petugas menerima pendaftaran pasien lama dengan mengentri nomor pasien

b.

yang tercetak dalam kartu pasien


Jika pasien adalah peserta asuransi kesehatan (ASKES, JAMKESMAS,
ASMARA, JAMINAN PERUSAHAAN), maka harus disertai surat rujukan

c.

yang akan berlaku selama sebulan


Untuk pasien ASKES, ASMARA, JAMKESMAS harus mengurus Surat

d.
e.

Jaminan Pelayanan (SJP) di kantor Askes Center & BUMIDA Asmara


Secara otomatis kwitansi atas nama dokter yang bersangkutan tercetak
Petugas pada fungsi penjajaran ( filling dan retrieve ) dapat mengakses daftar

f.

pasien yang berobat ( data dapat langsung diterima).


Petugas penjajaran ( filling dan retrieve ) mengambil dan menyiapkan berkas

g.

rekam medis pasien lama.


Berkas rekam medis yang diambil dari rak penyimpanan diganti dengan

h.
i.

Tracer.
Petugas mengarahkan pasien untuk menunggu, di klinik tujuan
Petugas rekam medis yang bertugas pada fungsi distribusi mendistribusikan

j.
k.

berkas rekam medis sesuai klinik yang dituju.


Pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan ditempat pendaftaran pasien lama.
Setelah jam pendaftaran pasien dan pelayanan di klinik selesai, maka berkas
rekam medis pasien dikembalikan ke ruang penyimpanan berkas rawat jalan
untuk kemudian di-entry dan kemudian disimpan dirak sesuai dengan nomor
rekam medisnya

3.
a.

Pasien Lama Dengan Perjanjian


Pasien mendaftar (membuat perjanjian ) melalui telepon dengan

b.

menyebutkan nama dan nomor rekam medis yang tercetak dikartu


Petugas menerima pendaftaran pasien lama dengan mengentri
nomor pasien yang tercetak dalam kartu pasien, dan memberitahukan nomor

c.

antrian ke pasien
Petugas penjajaran ( filling dan retrieve ) mengambil dan

d.

menyiapkan berkas rekam medis pasien lama.


Berkas rekam medis yang diambil dari rak penyimpanan diganti

e.
f.

dengan Tracer.
Pasien menunjukkan nomor antrian kepada petugas
Jika pasien adalah peserta asuransi kesehatan

(ASKES,

JAMKESMAS, ASMARA, JAMINAN PERUSAHAAN), maka harus


g.

disertai surat rujukan yang akan berlaku selama sebulan


Untuk pasien ASKES, ASMARA, JAMKESMAS harus mengurus

h.

Surat Jaminan Pelayanan (SJP) di kantor Askes Center & BUMIDA Asmara
Secara otomatis kwitansi atas nama dokter yang bersangkutan
tercetak

i.

Petugas pada fungsi penjajaran ( filling dan retrieve ) dapat

j.
k.

mengakses daftar pasien yang berobat ( data dapat langsung diterima).


Petugas mengarahkan pasien untuk menunggu, di klinik tujuan
Petugas rekam medis yang bertugas pada fungsi distribusi

l.

mendistribusikan berkas rekam medis sesuai klinik yang dituju.


Pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan ditempat pendaftaran pasien
lama.

m.

Setelah jam pendaftaran pasien dan pelayanan di klinik selesai,


maka berkas rekam medis pasien dikembalikan ke ruang penyimpanan berkas
rawat jalan untuk kemudian di-entry dan kemudian disimpan dirak sesuai

dengan nomor rekam medisnya


C. Prosedur Penerimaan Pasien di UGD
1.
Pasien datang ketempat penerimaan pasien gawat
darurat. Tempat penerimaan pasien ini dibuka selama 24 jam. Disini pasien
ditolong terlebih dahulu baru penyelesaian administrasinya. Setelah mendapat
pelayanan yang cukup, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien :
a. Pasien boleh langsung pulang.
b.
Pasien dirujuk / dikirim kerumah sakit lain.
c. Pasien harus dirawat, dengan persyaratan sebagai berikut
2.
Pasien yang sudah diseleksi dan membawa surat
pengantar untuk dirawat dapat langsung dibawa keruangan perawatan atau ruang
3.

perawatan sementara sambil menunggu tempat tidur kosong dari ruang perawatan
Jika pasien sudah sadar dan dapat diwawancarai. Petugas
pendaftaran pawat inap mendatangi pasien / keluarga untuk mendapat identitas
pasien selengkapnya.

4.

Petugas pendaftaran rawat inap mengecek data identitas


pasien di computer / menanyakan lansung ke pasien / keluarga apakah pasien

5.

pernah dirawat atau berobat kerumah sakit.


Bagi pasien yang pernah berobat atau dirawat maka
rekamnya segera dikirim keruang perawatan yang bersangkutan dan tetap

memekai nomor yang dimilikinya


6.
Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat
kerumah sakit maka akan diberikan rekam medis.
D. Ketentuan dan Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap
1. Pasien yang dirawat inap bisa berasal dari IGD maupun dari poliklinik.
2. Formulir pendaftaran pasien baru diisi oleh pasien atau keluarganya
3. Data sosial pada pormulir pendaftaran (pasien baru) dan data sosial pada rekam
medis pasien lama dientri ke computer.
4. Data dapat di akses oleh petugas yang berwenang diruang perwatan
5. Kwitansi pembayaran akan secara otomatis
6. Untuk pasien ASKES, ASMARA, JAMKESMAS harus mengurus Surat Jaminan
Pelayanan (SJP) di kantor Askes Center & BUMIDA Asmara
7. Pasien diobservasi di IGD
8. Berkas rekam medis rawat inap diantarkan ke dokter jaga IGD
9. Petugas penerimaan pasien rawat inap, mencarikan ruang perawatan sesuai
dengan permintaan pasien
10. Perawat IGD Mengantarkan pasien sesuai tujuan ruang perawatan
E. Ketentuan dan Prosedur Pasien Rawat Inap Pulang
1.
Ketentuan
- Pasien rawat inap boleh pulang setelah mendapat instruksi dari dokter yang
merawat.
- Dokter tidak diperkenankan memulangkan pasien diluar jam kerja shift pagi,
kecuali dalam keadaan terpaksa
2.

Prosedur
- Pasien dinyatakan boleh pulang setelah mendapat instruksi dari dokter yang
merawat.
- Pasien/keluarga pasien melaporkan ke perawat ruangan bahwa pasien sudah
boleh pulang
- Petugas admininistrasi ruangan meng-input semua komponen biaya perawatan
ke dalam biling pasien
- Mengarahkan keluarga pasien ke kasir untuk mengurus administrasi
- Mengarahkan pasien ke apotek rawat inap untuk mengambil obat pulang jika

ada
- Keluarga pasien menyerahkan copy kwitansi pembayaran ke perawat ruangan
- Perawat melepaskan infuse pada pasien (aff infusion)
- Perawat menyerahkan surat kontrol ke pasien
- Pasien pulang
F. Ketentuan dan Prosedur Pasien Keluar Rumah Sakit

1. Ketentuan
- Pasien keluar rumah sakit (rujuk) disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya

keterbatasan

fasilitas

penunjang

pemeriksaan

kesehatan,

keterbatasan dokter spesialis/dokter spesialis sedang berada diluar kota dan


permintaan pasien.
2. Prosedur
- Dokter memeriksa kondisi pasien datang kerumah sakit dan menjelaskan
kondisi ke pasien
- Apabila hasil pemeriksaan memerlukan penanganan yang lebih khusus,
sementara di rumah sakit tidak bisa menyediakan pelayanan tersebut, dokter
menyarankan untuk kepada pasien/keluarga pasien untuk dirujuk ke rumah
sakit yang lebih lengkap
- Pasien dirujuk bisa juga dikarenakan permintaan sendiri dari pasien/keluarga
pasien
- Perawat menghubungi rumah sakit tujuan untuk memesankan ruang perawatan
untuk pasien
- Dokter membuatkan surat rujukan ke rumah sakit tujuan dan atau rumah sakit
yang diinginkan pasien/keluarga pasien
- Mengarahkan keluarga pasien ke kasir untuk mengurus administrasi
- Keluarga pasien menyerahkan copy kwitansi pembayaran ke perawat ruangan
- Perawat mendampingi pasien ke rumah sakit tujuan dengan Ambulance
G. Ketentuan dan Prosedur Konsul Pasien
1.
Ketentuan
2.
Prosedur
H. Ketentuan dan Prosedur Alih Rawat Pasien
1.
Ketentuan
2.
Prosedur
I. Ketentuan dan Prosedur Pasien Pulang Paksa
1.
Ketentuan
- Pasien yang pulang paksa (atas kemauan sendiri) harus mengisi lembar
pernyataan pulang paksa.
2.

Prosedur
- Pasien memberitahukan ke dokter dan atau parawat ruangan jika pasien ingin
pulang paksa
- Dokter dan atau perawat menjelaskan kondisi pasien ke pasien/keluarga pasien
dan akibat apabila pulang paksa
- Pasien/keluarga pasien menandatangani lembar pernyataan pulang paksa
- Petugas admininistrasi ruangan meng-input semua komponen biaya perawatan
ke dalam biling pasien

- Mengarahkan keluarga pasien ke kasir untuk mengurus administrasi


- Mengarahkan pasien ke apotek rawat inap untuk mengambil obat pulang jika
ada
- Keluarga pasien menyerahkan copy kwitansi pembayaran ke perawat ruangan
- Perawat melepaskan infuse pada pasien (aff infusion)
- Pasien pulang
3.2.6 Kebijakan-kebijakan
1

Pencatatan Rekam Medis dilakukan paling lambat 15 menit setelah kegiatan


pelayanan diberikan.

Petugas yang berwenang mengisi berkas Rekam Medis adalah :


a

Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis yang
melayani pasien di Rumah Sakit.

Dokter tamu yang merawat pasien di Rumah Sakit.

Residen yang sedang melaksanakan kepanitraan klinik.

Perawat (termasuk perawat gigi), bidan dan tenaga penunjang medik yang
langsung

memberikan

pelayanan

pranata

laboratorium

kesehatan,

radiografer, nutrisionis, pranata perawat anastesi, fisioterapis.


3

Waktu penyerahan kembali berkas rekam medis ke unit rekam medis setelah
pasien keluar Rumah Sakit adalah 2X24 jam.

Pemberian kode penyakit harus berdasarkan kode ICD-10 yang ditetapkan WHO.

Penggunaan simbul dan singkatan dilakukan berdasarkan atas kesepakatan oleh


pihak terkait.

Pemberian nomor rekam medis dilakukan dengan cara unit yakni pemberian
nomor rekam medik kepada pasien satu kali seumur hidup dan digunakan untuk
seluruh pelayanan di rumah sakit.

Pemberian nomor registrasi dan nomor rekam medis terpisah antara ibu dan bayi.

Pemberian nomor registrasi dan nomor rekam medis bayi dilakukan di TP2 RI.

Penerimaan pasien Rawat Inap dilaksanakan di TP2 RI pelayanan 24 Jam.

10 Penyimpanan berkas rekam medis dilakukan dengan sistem nomor langsung yakni
penyimpanan rekam medis dalam rak penyimpanan secara berturut sesuai dengan
urutan nomornya.
11 Persetujuan tindakan medik harus dibuat sebelum tindakan medik di laksanakan.
12 Yang berhak memberikan persetujuan.

(SE Ditjen Yanmed HK.00.06.3.5.1866)

Dewasa : Pasien, Suami/ Istri, Ayah/ Ibu Kandung, Anak Kandung, Saudara
Kandung.

Dibawah Umur : Bila ada orang tua, Ayah/ Ibu Kandung, Saudara Kandung,
tapi jika tidak ada orang tua Ayah/ Ibu saudara kandung, Induk semang.

Gangguan mental : Ayah/ Ibu Kandung, Wali yang sah, Saudara semang.

Pimpinan Rumah Sakit.

13 Seleksi pegawai baru yang akan di tempatkan di unit Rekam Medis dilaksanakan
di sub.Bidang kepegawaian berdasarkan kriteria secara umum dan kriteria khusus
penerimaan pegawai di Sub.Bidang Rekam Medis.

BAB IV
ALUR PROSES PELAYANAN
4.1 Alur Proses Pelayanan ICU
4.1.1 Alur Proses Secara Umum
Pasien IGD, Rawat Inap dan Bedah
Sentral yang memerlukan
perawatan intensif

Perawat menghubungi ruang


ICU

Pasien dibawa ke ruang ICU

ICU

Pasien Meninggal ?

Ya

Pemulasaraan Jenasah

Bedah Sentral

Tidak
Pasien stabil ?

Tidak

Ya
Rawat Inap

Pasien Pulang

4.1.2 Alur Proses Secara Rinci


1

Alur pelayanan pasien ICU ke Instalasi Pelusaraan Jenasah

Alur pelayanan pasien ICU ke Instalasi Bedah Sentral

ICU
Pasien ICU

Instalasi Bedah Sentral


Perawat ICU menyerahkan pasien
kepada petugas IBS

Perawat ICU menginformasikan ke


petugas IBS bahwa ada pasien ICU
yang memerlukan operasi

Petugas IBS memeriksa


kelengkapan berkas pasien

Cito

Pasien di bawa ke ruang persiapan

Tindakan operasi

Penjadwalan operasi
Pasien dibawa ke ruang pemulihan
Pasien dibawa ke IBS
Petugas IBS menginformasikan ke
perawat ICU bahwa pasien telah
selesai dioperasi
Petugas IBS menyerahkan pasien
kepada perawat ICU
Petugas IBS serah terima obat dan
alat-alat pasien kepada perawat
ICU
Petugas ICU mengecek obat dan
alat-alat pasien
Petugas IBS dan Perawat ICU
menandatangani serat terima obat
dan alat-alat pasien
Pasien dibawa kembali ke ICU

3. Alur Pasien ICU ke Instalasi Laboratorium


ICU

Instalasi Laboratorium

Pasien yang memerlukan


pemeriksaan laboratorium

Pasien menyerahkan formulir


pemeriksaan laboratorium ke petugas
administrasi laboratorium
Petugas administrasi
menginformasikan kepada analis agar
dapat melakukan persiapan sampling

Formulir Pemeriksaan
Laboratorium dari Dokter

Ya
Stabil ?

Perawat menginformasikan
ke petugas laboratorium
tentang permintaan
pemeriksaan laboratorium

Petugas sampling mendatangi


ruang IGD untuk mengambilk
formulir dan melakukan
pengambilan sampel ke pasien

Analis mengambil sampel darah


pasien dan memberikan identitas
terhadap sampel darah yang diambil
Analis melakukan persiapan alat dan
reagen
Analis melakukan pemeriksaan sampel
dan pembuatan hasil
Analis menyerahkan hasil
pemeriksaan laboratorium kepada
petugas administrasi
Petugas administrasi
menginformasikan dan menyerahkan
kwitansi kepada pasien/keluarga agar
melakukan pembayaran dikasir
Pasien / keluarga melakukan
pembayaran ke kasir

Petugas sampling
membawa sampel darah ke
ke laboratorium

Kasir

Pasien kembali ke laboratorium

Pasien menyerahkan bukti


pembayarak ke petugas
administrasi dan menerima
hasil pemeriksaan laboratorium
Pasien membawa hasil
laboratorium ke IGD

FILING
YA

JAMINAN LENGKAP ?
TIDAK
TIDAK

4.2 Alur Proses Pelayanan Rekam MedikPASIEN UMUM?


4.2.1 Alur Proses Secara Umum

LENGKAPI BERKAS JAMINAN

YA

PEMBAYARAN PENDAFTARAN

ASEMBLING
BERKAS
RM

EKSPEDISI

FILING
YA
PENGISIAN
RM
DI RAWAT INAP

TIDAK
RAWAT INAP ?

JAMINAN LENGKAP ?
YA

TIDAK
TIDAK

PASIEN UMUM?

LENGKAPI BERKAS JAMINAN

INPUT KEPULANGAN PASIEN

YA

PEMBAYARAN PENDAFTARAN

ASEMBLING
BERKAS
RM

EKSPEDISI

TIDAK
PENGISIAN RM
DI RAWAT INAP

RAWAT INAP ?

YA

INPUT KEPULANGAN PASIEN

Anda mungkin juga menyukai