Anda di halaman 1dari 4

A.

CINTA TANAH AIR MENURUT ISLAM

Cinta tanah air merupakan tabiat alami manusia (fitrah) karena dari tanah air itulah
manusia dilahirkan, dibesarkan, dididik dan disayang. Cinta tanah air menimbulkan rasa
nasionalisme, yaitu kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai
bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadapa musibah
dan kekurang beruntungan saudara setanah air, serta menjunjung rasa persatuan dan
kesatuan.
Nasionalisme dalam arti luas adalah paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan
tinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya. Dengan demikian, nasionalisme
memegang prinsip prinsip kebersamaan, persatuan, kesatuan, dan demokrasi.
Cina tanah air akan menimbulkan sikap patriotisme, yaitu sikap gagah berani, pantang
menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Perwujudan sikap patriotism adalah
menegakkan hukum, kebenaran, memajukan pendidikan, memberantas kebodohan dan
kemiskinan, dll. Semangat cinta tanah air dapat dimulai dan diterapkan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar melalui keteladanan.
Indonesia merupakn bangsa yang besar, memiliki beragam budaya, memiliki identitas
atau lambang Negara, memiliki semangat berkorban untuk Negara, melindungi dan
memelihara lingkungan hidup, dan mengisi kemerdekaan dengan nilai nilai luhur. Nilai
luhur yang perlu dipertahankan adalah mempertahankan serta mawas diri dalam setiap
perbuatan (Kansil dan Kansil, 2011:151-159)
Islam memandang bahwa mencintai tanah air adalah suatu tindakan yang baik.
Diantara bukti ajaran islam tentang cinta tanah air adalah sikap Rasulullah terhadap tanah
kelahirannya. Rasullullah SAW bersabda ketika akan meninggalkan kota Makah sebagai
tanah kelahirannya:
Dari Abdullah bin Abbas RA Rasulullah SAW bersabda:
Sungguh engkau adalah bumi Allah yang paling baik, alangkah besarnya cintaku
pada mu (Kota Makah), kalaulah bukan karena penduduknya mengusirku darimu, maka
pasti aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Dan sesampainya di Madinah beliau berdoa agar beliau diberikan rasa cinta pula
kepada Madinah:
Ya Allah, ceritakanlah kota Madinah kepada kami, sebagai mana engkau
menceritakan kota Makah kepada kami, bahkan lebih. (HR bukhari, Malik, dan Ahhmad)
Pernyataan di atas merupakan perwujudan dari rasa cinta Rasulullah SAW terhadap
tanah airnya. Negeri bagaikan rumah yang telah memberikan yang terbaik kepada
penghuninya. Sudah selayaknya bila manusia memakmurkan bumi. Allah berfirman:
Dai telah menciptakan kamu dan bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya. (Qs. Hud:61)
Ketika Rasulullah berhijrah ke Madinah, Beliau shalat menghadap ke baitul Maqdis,
tetapi setelah enambelas bulan beliau rindu kepada Makkah dan Kabah. Beliau sering
melihat langit berdoa dan menunggu turunnya wahyu yang memerintahkan beliau
menghadap ke Baitullah hingga akhirnya terkabul. Hal ini dijelaskan dalam Qs. Al
Baqarah :144

Kecintaan Rasulullah kepada tanah air (kota Makkah) diwujudkan dalam bentuk islah
atau perbaikan seluruh tatanan kehidupan yang diawali dengan perbaikan akidah. Cinta
tanah air tidak hanya dilakukan oleh Rasulullah, tetapi juga dilakukan oleh Nabi Ibrahim
AS. Islam mengajarkan umatnya untuk mengikuuti jejk Nabi Ibrahim. Dijelaskan dalam
QS An Nahl: 123 dan Ali Imran: 95.
Nabi Ibrahim berdoa untuk tanah airnya:
1. Menjadi Negeri yang aman sentosa
2. Penduduknya dikaruniai rezeki
3. Penduduknya iman kepada Allah dan hari akhir
4. Orang yang Benar-Benar Cinta Tanah Air

Kalau diperhatikan justru yang merusak tanah air sebenarnya orang-orang yang

menggembar-gemborkan paham nasionalis. Yaitu mereka yang menyatakan dirinya sebagai

pembela tanah air, pembela persatuan dan kesatuan. Bukankah kesyirikan dan kemaksiatan, kasus

korupsi, proyek pembabatan hutan, pencemaran lingkungan, penindasan, kesewenang-wenangan

dan yang lainnya dilakukan oleh mahluk yang menamakan dirinya nasionalis? Politikus yang
gigih membela paham cinta tanah air. Padahal cinta tanah air tanpa didasari ilmu yang benar hanya

akan menimbulkan kerusakan. Allah Taala berfirman

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusai,

supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar

mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Ruum : 41)

5. Jihad

Jihad artinya perang, tapi banyak orang yang salah mengartikan tentang pengertian jihad

yang sebenarnya. Jadi, jihad lebih diartikan sebagai perang (kekerasan). Jika Indonesia dibangun

atas dasar islam dan berusaha menerapkan syariat islam, maka wajib bagi ummat islam untuk

membelanya. Akan tetapi jika negeri tersebut dibangun bukan diatas syariat islam, melainkan

syariat kekufuran, maka bagi seorang muslim haram membela peperangan tersebut, karena

peperangan yang tidak dijalan Allah adalah dijalan toghut. Di dunia ini hanya ada dua jalan,

sabilullah dan sabilut toghut, tidak ada jalan yang ketiga. Allah Taala berfirman :

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir
berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, Karena
Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (QS An Nisa : 76 ).

Sebagaimana juga dijelaskan dari Abu Musa, ia berkata bahwa:







Artinya: Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas ia
berkata, ada seseorang yang berperang (berjihad) untuk membela sukunya (tanah airnya); ada pula
yang berperang supaya disebut pemberani (pahlawan); ada pula yang berperang dalam rangka riya
(cari pujian), lalu manakah yang disebut jihad di jalan Allah? Beliau shallallahu alaihi wa
sallam pun bersabda, Siapa yang berperang supaya kalimat Allah itu mulia (tinggi) itulah yang
disebut jihad di jalan Allah. (HR. Bukhari no. 7458 dan Muslim no. 1904).

Ibnu Taimiyah berkata :

Musuh yang menyerang yang merusak din dan dunia (ummat islam) tidak ada yang lebih wajib
setelah iman kecuali menolaknya. (Majmu fatawa 4/608).

Anda mungkin juga menyukai