Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Kepribadian

Kepribadian meliputi segala corak perilaku manusia yang terhimpun dalam dirinya dan
digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya terhadap segala rangsang, baik yang
datang dari lingkungannya (dunia luar) maupun yang berasal dari dirinya sendiri (dunia
dalam), sehingga corak perilakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi
manusia itu.

Catatan :

Jumlah perilaku atau jumlah sifat seseorang tidak sama dengan kepribadian orang itu
sebenarnya. Perilaku dan sifat hanya merupakan perwujudan kepribadian. Dengan
mempelajari perilaku atau sifat seseorang, kita dapat menyelami kepribadian yang
sebenarnya.

Watak (Character) & Tabiat (temprament)


Watak merupakan bagian kepribadian yang dipengaruhi motivasi yang menggerakkan
kemauan sehingga seseorang bertindak.

Orang yang berwatak adalah bila kepribadianya menunjukkan tindakan akibat


kemauan yang kuat.
Oarang yang tidak berwatak adalah orang yang tidak mempunyai pendirian sendiri,
dari waktu ke waktu hidup tanpa tujuan/tanpa kemauan kuat atau tanpa patokan yang
konsisten.

Contoh watak :

1. Andi membagi bekal makan siangnya kepada Joko agar Joko tidak kelaparan.
2. Seseorang hanya bersikap ramah kalau ada maunya
3. Emosi seseorang yang diatur (seorang menangis tersedu-sedu agar dikasihani oleh
orang lain)

Tabiat merupakan bagian kepribadian yang lebih bergantung pada keadaan fisik.

Ada tiga aspek tabiat:

1. Kelincahan : lebih banyak ditentukan oleh keadaan otot, tulang, saraf perifer.
2. Vitalitas : lebih banyak ditentukan oleh keadaan saraf otonom normal.
3. Emosi : lebih banyak ditentukan oleh susunan saraf pusat dan hormon-
hormon saraf.

Contoh Tabiat :

1. Selalu ceria dalam setiap keadaan.


2. Gesit dalam bekerja
3. Pemarah
Catatan :

Watak memberikan makna kepada tabiat, tabiat memberi contoh kepada watak.
Cara belajar yang berurutan (prosedural) membentuk tabiat.

Tipe-tipe kepribadian :
1. Carl Gustav Jung : Introvert dan Extrovert

Introvert : senang memikirkan diri sendiri, banyak fantasi, cepat merasa dikritik, bisa
menahan ekspresi emosinya, walaupun cepat tersinggung dalam diskusi, suka
membesar-besarkan kesalahannya, analisis diri, dan kritik diri sendiri sering
menjadi topik pikirannya.

Ekstovert : melihat pada kenyataan dan keharusan, tidak cepat merasa dikritik, ekspresi
emosi spontan, tidak cepat merasa gagal dan tidak begitu merasakan
kegagalan, tidak banyak melakukan analisis dan kritik diri.

2. E. Kretschmer : Skizotim dan Siklotim

Skizotim : Banyak fantasi, melamun, pemalu, penyendiri, senang berpikir tentang diri
sendiri, cepat tersinggung.

Siklotim : aktif, segera bereaksi secara emosional terhadapt rangsangan dari luar, emosi
tidak stabil.

Catatan :

Setiap orang tidak mutlak memiliki tipe kepribadian introvert ataupun ekstrovert maupun
skizotim ataupun siklotim saja, tetapi ada salah satu tipe dari kepribadian tersebut yang
mendominasi pribadi seseorang sehingga hanya satu tipe kepribadian yang lebih tampak
dibandingkan tipe kepribadian lainnya.

Anda mungkin juga menyukai