Skripsi Hubungan Jenjang Karir Dengan Motivasi Kerja
Skripsi Hubungan Jenjang Karir Dengan Motivasi Kerja
PENDAHULUAN
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai
Beberapa rumah sakit telah menerapkan sistem jenjang karir perawat namun
masih terdapat beberapa kendala atau hambatan antara lain belum optimalnya
formalitas dalam manajemen rumah sakit, padahal dengan adanya jenjang karir
dapat dipromosikan jabatan yang lebih tinggi. Jabatan yang lebih tinggi
1
2
terima, dengan kompensasi yang lebih baik akan berdampak positif pada
motivasi dan kepuasan dalam bekerja, sebab dalam jenjang karir terdapat
Perawat dapat memiliki motivasi yang tinggi apabila berada dalam tiga
baik, kedua, usaha yang dilakukan membuahkan hasil yang diharapkan, dan
ketiga, ada hasil yang menarik untuk dirinya. Motivasi yang tinggi juga akan
Motivasi kerja perawat yang kurang akan memberikan dampak negatif pada
kualitas pelayanan yang diberikan. Motivasi kerja perawat yang rendah akan
tampak dalam berbagai hal, yaitu : kurang memiliki tanggung jawab pribadi
dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan, bekerja tidak sesuai dengan
rencana dan tujuan, bersikap apatis, tidak percaya diri, ragu dalam mengambil
(Uno, 2006). Motivasi kerja merupakan tingkat kerelaan anggota tim organisasi
suatu pekerjaan yang baik dan mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.
kerja perawat, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal meliputi
supervisi, karir, status dan tanggung jawab, serta peraturan yang ada di instansi
tempat bekerja.
Beberapa hasil penelitian tentang motivasi kerja perawat di rumah sakit sangat
bervariasi. Penelitian yang dilakukan Reza, dkk pada tahun 2015 di RSUD
motivasi kerja perawat dalam kategori baik, yakni sebesar 71,4%, namun
masih ditemukan sebesar 28,6% motivasi kerja yang kurang, penelitian yang
motivasi kerja perawat dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 (tes dua sisi),
penelitian yang dilakukan Sofia tahun 2013 terdapat hubungan antara jenjang
Berdasarkan studi pendahuluan yang diadakan di RSU Bali Royal dari sepuluh
Rumah Sakit Umum Bali Royal sudah menerapkan system jenjang karir
perawat sejak tahun 2015 dengan penghargaan yang berbeda sesuai dengan
berpendapat, adanya jenjang karir yang baik, maka akan berdampak positif
4
terhadap motivasi kerjanya. Maka dari itu, peneliti memandang perlu dilakukan
penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
terhadap pekerjaannya akan memberikan pelayanan yang baik bagi klien dan
juga menimbulkan dedikasi yang tinggi terhadap rumah sakit. Peneliti tertarik
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu
jenjang karir dengan motivasi kerja perawat, sehingga rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana hubungan jenjang karir dengan motivasi kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
karir dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bali Royal.
2. Tujuan Khusus
Royal.
5
D. Manfaat Penelitian
perawat
b. Hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai informasi untuk
3. Penelitian Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Kerja
1. Definisi
baik dalam diri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk
2015)
dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
2. Teori Motivasi
kebutuhan yang ada dalam diri individu, terdapat tiga kebutuhan pokok
6
7
b. Teori Keadilan
c. Teori Harapan
usaha.
d. Teori Evaluasi
e. Teori Penguatan
Dalam pandangan teori ini, tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
oleh beberapa faktor; yaitu faktor internal yang berasal dari proses
psikologis dalam diri seseorang, dan faktor eksternal yang berasal dari luar
a. Faktor internal
1) Kematangan pribadi
Oleh sebab itu kebiasaan yang dibawanya sejak kecil, nilai yang
motivasinya.
2) Tingkat pendidikan
3) Kebutuhan
motivasi kerjanya.
b. Faktor eksternal
tersebut.
2) Kompensasi
dalam bentuk gaji, insentif, dan tunjangan. Satu hal yang penting
dengan perusahaan yang lain dan apa yang diyakini oleh karyawan
3) Supervisi
keinginan organisasi.
11
4) Karir
kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir yang jelas dalam
6) Peraturan
yang rendah. Sistem dan peraturan yang ada pada suatu perusahaan
B. Jenjang Karir
1. Definisi
dapat dibedakan antara pekerjaan (job) dan karir (career). Karir diartikan
sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi
a. Kualifikasi
perawat masih ada yang masih lulusan SPK, maka perlu dilakukan
b. Penjenjangan
pasien/klien.
e. Standar profesi
f. Komitmen pimpinan
keperawatan.
penelitian keperawatan/kesehatan.
PK V PM V PP V PR V
PK IV PM IV PP IV PR IV
PK II PM II PP II PR II
PK I PM I PP I PR I
Untuk peningkatan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat klinik harus
dst.
17
a. Pengembangan karir
karir dan dapat dipandang sebagai proses hidup kritis yang melibatkan
b. Pengakuan
(Robins,2006).
c. Penghargaan
dukungan untuk mencapai tingkat yang lebih maju dan sertifikasi serta
besar pada tiap levelnya. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai tantangan
e. Promosi
menjadi hal penting yang diharapakan oleh sebagian besar atau bahkan
C. Kerangka Teori
Kerangka teori dari penelitian ini merupakan gabungan dari beberapa pustaka
Internal
- Kematangan pribadi
- Pendidikan
- Kebutuhan
- Kelelahan Kebosanan
Ekternal
- Lingkungan Kerja
- Kompensasi
- Supervisi
- Karir
- Status Dan Tanggung
Jawab
- Peraturan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Berpengaruh
BAB III
A. Kerangka Konsep
konsep penelitian ini memuat variabel bebas yaitu jenjang karir perawat,
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan jenjang karir dengan motivasi kerja perawat.
B. Hipotesis
21
22
C. Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
2013).
1. Populasi Penelitian
23
24
2. Sampel Penelitian
N
n=
1 + N (d2)
n= 158
1+158 (0.12)
n= 158
2.58
n = 61,24 =61
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Jumlah Populasi
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Kriteria Inklusi
2011) adalah:
kontrak pertama.
b. Kriteria Eksklusi
adalah :
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar Bali,
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari
2017
E. Etika Penelitian
1. Prinsip Manfaat
determination)
penelitian.
28
c. Informed consent
consent.
penelitian.
1. Instrumen Penelitian
jawaban dengan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
berupa kata-kata sangat setuju sampai sangat tidak setuju, dan masing
skor ideal (kriterium) untuk seluruh item =5x17=85 dan skor terkecil
Berdasarkan skor tersebut akan dibuat data ordinal, jika skor lebih atau
buruk.
30
STS TS RG ST SS
17 34 51 68 85
hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
Peneliti pada penelitian ini tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas
1. Prosedur Administrasi
e. Data kolektor yang telah diperoleh dari Rumah Sakit Umum Bali
2. Prosedur Teknis
oleh peneliti.
32
H. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
1. Editing
2. Coding
3. Sorting
4. Entry
Programe for Sosial Science (SPSS). Program SPSS yang akan peneliti
5. Cleaning
SPSS.
6. Mengeluarkan informasi
dilakukan
1. Analisa Univariat
2012).
responden yang diteliti yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur, dan lama
34
2. Analisa Bivariat
Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua
6 ∑ bi 2
P= 1-
n ( n2 -1 )
Keterangan :
n = jumlah sampel
HASIL PENELITIAN
Husada Jaya yang didirikan pertengahan tahun 2009 dan secara resmi
dibuka tanggal 17 juli 2010 oleh Bapak Gubernur Bali Made Mangku
Bali Royal dengan batas wilayah yang meliputi sebelah utara Kantor Pajak,
timur kantor samsat, selatan Bank Sinarmas dan sebelah barat adalah Dinas
36
37
kesehatan masyarakat.
Rumah Sakit Umum Bali Royal hadir dengan berbagai macam pilihan
fasilitas dan layanan kesehatan baik untuk layanan rawat jalan, medical
check up, maupun rawat inap. Rumah Sakit Umum Bali Royal memiliki 66
kamar dengan total 120 tempat tidur yang dibagi ke dalam 9 tipe kamar
beberapa unit layanan unggulan yaitu IVF (In Vitro Fertilisasi), minimal
Rumah Sakit pusat rujukan untuk daerah Bali dan Indonesia bagian timur.
Sampel penelitian ini adalah perawat di rumah sakit BROS yang sudah
bekerja lebih dari satu tahun, besar sampel yang diambil sebagai responden
tabel 5.1
rentang umur 26-35 sebanyak 61% dan rentang umur 36-45 sebanyak
58%.
5.3
C. Analisis Univariat
PK1 sebanyak 31,1%, PK2 sebanyak 41%, PK3 sebanyak 41% dan PK
4 sebanyak 1,6%.
D. Analisis Bivariat
Tabel 5.7 Hubungan Antara Jenjang Karir Dengan Motivasi Kerja Perawat di Rumah
Sakit Umum Bali Royal.
Nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,745 dan nilai p = 0,00, berarti pada
alpha 5%, H1 diterima atau Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang
PEMBAHASAN
A. Interpretasi Penelitian
yang lebih baik akan berdampak positif pada motivasi dan kepuasan
Sakit Umum Bali Royal sudah menerapkan jenjang karir perawat sesuai
42
43
Perawat dapat memiliki motivasi yang tinggi apabila berada dalam tiga
diharapkan, dan ketiga, ada hasil yang menarik untuk dirinya. Motivasi
apatis, tidak percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan, dan tidak
motivasi yang tinggi dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang baik dan
supervisi, karir, status dan tanggung jawab, serta peraturan yang ada di
dan ketiga, ada hasil yang menarik untuk dirinya. Motivasi yang tinggi
bekerja tidak sesuai dengan rencana dan tujuan, bersikap apatis, tidak
karir dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bali Royal
dengan motivasi kerja perawat Di Rumah Sakit Umum Bali Royal itu
46
dapat dilihat dari nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,745 dan nilai
2007).
B. Keterbatasan Penelitian
C. Implikasi Penelitian
1. Pelayanan Keperawatan
dapat motivasi kerja perawat baik, motivasi kerja yang baik akan
2. Pendidikan Keperawatan
3. Penelitian Keperawatan
A. Simpulan
kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bali Royal dapat ditarik kesimpulan :
3. Nilai korelasi rank Spearman sebesar 0,745 dan nilai p = 0,00, berarti
pada alpha 5%, H1 diterima atau Ho ditolak yang berarti ada hubungan
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
48
49
kerja sudah paham jejang karir yang ada dan bagaimana mencapai karir
Rumah Sakit Umum Bali Royal dimana seluruh karyawan menilai baik
visi dan misi perusahaan dapat tercapai.tersebut dapat tercapai. Hal ini