Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN ABSES SEREBRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/6

PANDUAN Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur Utama
PRAKTIK
KLINIS

Dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K)


NIP. 196108201988121001

Infeksi intraserebral fokal yang dimulai sebagai serebritis yang


PENGERTIAN lokalisatorik dan berkembang menjadi pus yang dikelilingi kapsul.1,2,3
1. Nyeri kepala kronik progresif
2. Mual muntah
ANAMNESIS 3. Demam ringan
4. Kejang
5. Penurunan kesadaran
- Keadaan Umum ; Kesadaran ; Tanda-tanda vital
PEMERIKSAAN - Pemeriksaan fisik umum : status generalis
FISIK - Pemeriksaan neurologis : defisit neurologis (motorik, sensorik,
nn.kranialis)

1
PENATALAKSANAAN ABSES SEREBRI

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK
2/6
KLINIS

Manifestasi klinis abses serebri dapat terbagi dalam 3 kelompok :1,2


1. Sistemik : demam subfebris, kurang dari 50% kasus
2. Serebral umum : sering dikaitkan dengan peningkatan
TIK,yaitu :
- Nyeri kepala kronis progresif (>50%)
- Mual muntah
- Penurunan kesadaran
- Papil edema
3. Serebral fokal :
- Kejang, sering general (40%)
- Perubahan status mental (50%)
- Defisit neurologis fokal motorik,sensorik, nn.kranial (50%)
KRITERIA
DIAGNOSIS Pemeriksaaan Penunjang :1
1. Laboratorium
- Leukositosis PMN, peningkatan LED
- Kultur darah positif pada 30% kasus
- Kultur terhadap hasil operasi abses menunjukkan 60% positif
- Pungsi lumbal tidak dianjurkan, hasil kurang spesifik, bahaya
herniasi
2. Imajing1,2,3
- CT-Scan dengan kontras: pada fase serebritis dijumpai lesi
densitas rendah batas irregular, setelah terbentuk kapsul tebal
akan didapati “ring enhancement”
- MRI lebih sensitif terutama pada fase awal infeksi dan lesi di
daerah fosa posterior

3. Penunjang lain:1
- EEG : abnormalitas EEG di lokasi lesi berupa gelombang
lambat kontinyu
DIAGNOSIS
Abses Serebri
KERJA

2
PENATALAKSANAAN ABSES SEREBRI

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK
KLINIS 3/6

- Tumor Metastase
- Toxoplasmosis
- Hematoma Subdural
DIAGNOSIS - Meningoensefalitis
BANDING - Infark Ganglia Basalis Atau Thalamus Subakut
- Perdarahan Serebri Yang Lisis
- Infark Serebri
1. Laboratorium : LED, Hematologi Rutin, Kultur darah, Kultur abses
PEMERIKSAA
2. Imaging : MSCT Kepala dengan kontras, MRI Kepala
N PENUNJANG
3. Penunjang lain : EEG
TERAPI Penanganan abses serebri harus dilakukan dengan segera, meliputi :1,2
- penggunaan antibiotika yang sesuai
- tindakan bedah ( drainase atau eksisi )
- kontrol edema serebri
- pengobatan lokal infeksi primernya.
Secara umum pemilihan rejimen antibiotika empirik sebagai pengobatan
first line abses serebri berdasarkan sumber infeksi :1
 Perluasan langsung dari sinus, gigi, telinga tengah : Penisilin G +
Metronidazole + sefalosporin generasi III
 Penyebaran via hematogen atau trauma penetrasi kepala :
nafcillin + metronidazole + sefalosporin generasi III
 Post operasi : vancomisin (untuk MRSA) + Seftazidim + atau
sefepim (pseudomonas)
 Tidak dijumpai faktor predisposisi : metronidazole + vancomisin
+ sefalosporin generasi III

Tindakan bedah drainase atau eksisi pada abses serebri


diindikasikan untuk :1,2
- Lesi dengan diameter > 2.5 cm
- Terdapat efek massa yang signifikan
- Lesi dekat dengan ventrikel
- Kondisi neurologis memburuk
- Setelah terapi 2 minggu abses membesar atau setelah 4 minggu
ukuran abses tidak mengecil

3
PENATALAKSANAAN ABSES SEREBRI

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK
KLINIS 3/6

Terapi medikamentosa saja tanpa tindakan operatif


dipertimbangkan pada kondisi :1
- Abses tunggal, ukuran kurang dari 2 cm
- Abses multipel atau yang lokasinya sulit dijangkau
- Keadaaan kritis, pada stadium akhir
- Lama rawat
- Pemeriksaan dan penatalaksanaan
EDUKASI
- Komplikasi
- Prognosis
1. Dokter Spesialis Saraf
KOMPETENSI
2. Residen Neurologi level II/III
Merah Kuning Hijau
KOMPETENSI Diagnosa   
PPDS Pengelolaan medis  
Prosedur 
Prognosis baik antara lain ditentukan oleh :1
- Usia muda
- Tidak dijumpai defek banding atau penurunan kesadaran pada awal
penyakit
- Tak dijumpai penyakit komorbid

Beberapa faktor yang memperburuk prognosis bila dijumpai :1


- Tanda herniasi pada awal penyakit (mortalitas > 50%)
PROGNOSIS - Perluasa lesi pada pemeriksaan radiologi
- Tindakan bedah terlambat
- Abses nokardia (mortalitas 3x dibanding abses bakteri, fatalitas >
50% pada imunokompromised)

Ad vitam : dubia (tergantung komplikasi yang timbul)


Ad functionam : dubia (tergantung defisit neurologis yang timbul)
Ad sanationam : dubia
TINGKAT
Tindakan evakuasi abses (II/A)
EVIDENS
INDIKATOR - Keadaan umum dan Kesadaran membaik
MEDIS - Tanda – tanda infeksi membaik

4
PENATALAKSANAAN ABSES SEREBRI

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK
KLINIS 3/6

- Defisit neurologis membaik


BAGAN ALUR Terlampir
1. Kelompok Studi Neuro Infeksi.Infeksi Pada Sistem Saraf. Surabaya, 2011.
2. Kolegium Neurologi Indonesia. Modul Neuroinfeksi Program Pendidikan
Dokter Spesialis Saraf, Jakarta 2008.
KEPUSTAKAAN
3. Ross KL, Tyler KL.Meningitis,Encephalitis, Brain Abscess,and Empyema.
In: Hauser SL, Josephson SA, editors. Harrison’s Neurology in Clinical
Medicine. 2nd ed. China: McGraw-Hill Companies; 2010. p. 454-83.

5
PENATALAKSANAAN ABSES SEREBRI

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK
KLINIS 3/6

BAGAN ALUR ABSES SEREBRI

Apakah terdapat efek massa


YA disertai defisit neurologis TIDAK
A

Tindakan operasi segera dengan Apakah terdapat lesi yang dapat


tujuan evakuasi abses, kultur dijangkau dengan tindakan
v YA operasi dengan ukuran mencapai
abses, dan menghilangkan efek
massa A 2,5 cm?

TIDAK

Tindakan operasi untuk Apakah dengan pemeriksaan


evakuasi dan kultur penunjang, diagnosis masih
belum pasti?

TIDAK TIDAK

Tindakan operasi, dapat


dilakukan kraniotomi atau Terapi medikamentosa
stereotactic biopsy untuk
mendapatkan jaringan biopsy
dan kultur

Apakah terdapat lesi yang


semakin membesar walaupun TIDAK
YA telah diberikan antibiotic yang
A sesuai

Tindakan operasi Lanjutkan dengan


evakuasi lesi yang medikamentosa dan dilakukan
refrakter imaging serial

Anda mungkin juga menyukai