Anda di halaman 1dari 42

RCPS

(Root Cause Problem Solving)

DUDUNG IRAWAN - MPIK

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Isi

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 1


Apa itu root cause problem solving?

Root Cause Problem Solving adalah :


Metode analisis untuk mencari akar penyebab

Management
permasalahan dengan mengurai masalah
infrastructure
menjadi komponen-komponen sederhana secara
holistik, terstruktur, dan sistematis.
Technical
system

Mindsets,

capabilities, and

leadership

SOURCE: OPI team Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 2
Mengapa kita memerlukan RCPS?
Mengapa kita memerlukan RCPS??
Kita memerlukan RCPS karena :

▪ Dapat mengurai masalah yang sifatnya teknis maupun nonteknis dalam


sebuah
perusahaan untuk mencari akar penyebab permasalahan secara holistik,
terstruktur, dan sistematis.
▪ Para praktisi belajar menjadi tekun, teliti, dan selalu berdasarkan data
dan fakta
dalam mencari akar permasalahan dan menemukan solusinya.
▪ Dalam mencari akar permasalahan dan menemukan solusinya melibatkan
seluruh personil yang terkait dalam perusahan.

SOURCE: OPI team Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 3
CONTAIN

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 4


Ada empat tahapan dalam menganalisis akar permasalahan
menggunakan RCPS

Prioritize
D Define
problem S Structure
problem P issues /
solutions A Action

planning

Source: OPI Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 5
CONTAIN

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 6


Definisi permasalahan adalah langkah pertama dalam
proses pemecahan masalah

Prioritize
Define Structure
Action
issues /
problem problem
planning
solutions

Elemen- ▪ Apa masalah Langkah-langkah dalam tahapan Define Problem :


elemen kunci sesungguhnya? ▪ Rumuskan masalah yang sesungguhnya terjadi.
untuk ▪ Pihak mana ▪ Temukan/rumuskan alur proses (blok diagram
alat,
pertimbangan saja yang diagram alur proses, cara kerja alat, dll)
permasalahan
terlibat? yang ada
▪ Apa dampak ▪ Kumpulkan bukti-bukti kuantitatif dari
lapangan (foto,
dari masalah spesifikasi alat, detail rangkaian alat,
analisis forensik,
ini? wawancara dengan petugas, dll)

Kunci cara- ▪ Lembar kerja


cara / Konsep definisi
Permasalahan

Source: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 7
Untuk membantu mengenali masalah, akibatnya, dan pihak yang terkait,

D
Anda dapat menuangkannya ke dalam sebuah lembar kerja definisi

Permasalahan
▪ Masalah spesifik yang akan dianalisis, dicari akar masalah, dan ditemukan
solusinya

Dampak permasalahan Data pendukung


▪ Pengaruh yang timbul akibat dari ▪ Data-data yang dibutuhkan
untuk analisis
permasalahan yang ada (Misalnya, permasalahan
pencapaian kinerja unit, pencapaian KPI ▪ Data-data yang dibutuhkan
untuk verifikasi
individu, dsb). permasalahan

Pihak yang bertanggung jawab Pihak yang terkait


▪ Personil/divisi dalam institusi yang ▪ Personil/divisi internal dan
eksternal yang
bertanggung jawab langsung atas masalah terkait dengan permasalahan
(Misalnya,
yang timbul (Misalnya, electric, kontrol, electric, kontrol, proteksi,
operasi, dsb).
proteksi, operasi, dsb).

Pihak yang berwenang memutuskan Pihak pelaksana


▪ Personil dalam institusi yang berwenang ▪ Personil/divisi internal dan
eksternal yang
memutuskan (Misalnya, GM, man-op, akan melaksanakan inisiatif
(Misalnya,
man-enjin, dsb). electric, kontrol, proteksi,
operasi, dsb).

Source: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 8
CONTAIN

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 9


Langkah kedua dalam proses problem solving adalah

S
menstrukturkan masalah

Prioritize
Define Structure
Action
issues /
problem problem
planning
solutions

Elemen- ▪ Menguraikan Langkah-langkah dalam tahapan Stucture Problem :


elemen kunci masalah- ▪ Uraikan masalah lalu buat dugaan penyebab
(hipotesis)
untuk masalah tahap demi tahap dalam bentuk “issue tree”
sesuai
pertimbangan ▪ Menciptakan permasalahan dan data pada tahapan Define
Problem.
hipotesis awal ▪ Gunakan pendekatan “5 why” dalam mebuat “issue
▪ Apa bagian- tree”.
bagian ▪ Perhatikan syarat Mutually Exclusive
Collectivelly
mendasar dari Exhaustive (MECE) dan relevansinya untuk setiap
masalah? tahapan hipotesis.
▪ Pastikan tidak ada tahapan yang terlewati
dalam
menyusun hipotesis.
Tools kunci / ▪ Issue tree ▪ Pastikan setiap hipotesis menggunakan kalimat
spesifik
Konsep ▪ 5-Why dan terkuantisasi.
▪ MECE ▪ Lakukan pembuktian terhadap setiap hipotesis
untuk
merumuskan akar masalahnya.

Sumber: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 10
Uraikan masalah lalu buat dugaan penyebab (hipotesis) tahap demi

S
tahap dalam bentuk “issue tree” dengan pendekatan “5 Why”

Kerangka kerja “causal tree” dengan pendekatan 5-why


Mengapa ini membantu?


Permasalahan diuraikan
Why? Why?
menjadi komponen-

komponen yang
Why? Why?

sederhana

Penguraian masalah
Why?
Akar
dilakukan dengan
Masalah
tahapan yang terstruktur,
Akar Akar Akar
sistematis, dan
Masalah Masalah Masalah
menyeluruh
Akar Akar
Masalah Masalah
Akar Akar
Masalah Masalah
Masalah
Akar
Akar Masalah
Akar
Masalah Masalah
Akar
Masalah
Akar
Masalah

Masalah Akar Masalah

Sumber: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 11
Berikut ini contoh analisis akar permasalahan dengan 5-why
S

Masalah : Kerja mesin terhenti.

1. Mengapa mesin
terhenti?
2. Mengapa
sekering
overload 3. Mengapa tidak
meledak? ada oli yang
mencukupi? 4. Mengapa pompa
oli tidak bekerja
dengan benar?
5. Mengapa

shaft tersebut

aus?

– Sekering
overload
meledak – Tidak ada
cukup oli pada – Pompa oli
shaft tidak
memompa oli – Karena shaft
dalam jumlah sudah aus

– Karena
yang cukup

saringan oli

terhambat

serpihan metal

Sumber: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 12
Perhatikan syarat Mutually Exclusive Collectivelly Exhaustive

S
(MECE) dan relevansinya untuk setiap tahapan hipotesis

Karakteristik causal tree 5-


Pecahkan masalah ke dalam bagian-bagian mendasar
why yang baik
Semua elemen di
• Dimulai dengan masalah
Why? level yang sama
spesifik yang dapat
Why? harus sejenis
dikuantifikasi dalam hal

waktu, frekuensi, produksi


Akar
Masalah 1.1
atau uang

Lengkap &
Konsisten
Akar
• Mutually Exclusive (ME) :
Masalah 1
setiap akar masalah relevan
Akar Elemen-elemen
dengan permasalahan
tidak boleh
Masalah 1.2
sebelumnya dalam setiap
tumpang tindih,
Permasalahan
tahapan.
Lengkap &
Konsisten

namun
yang akan mencakup
dipecahkan*
• Collectively Exhaustive (CE)
seluruh pilihan
yang relevan:
akar masalah lengkap dan
Akar
Lengkap & Konsisten

tidak ada yang terlewatkan


Masalah 2.1 ▪ Mutually
dalam setiap tahapan.
▪ Exclusive
Akar Akar ▪ Collectively
• Menembus hingga akar
Masalah 2 Masalah 2.2
permasalahan dengan
▪ Exhaustive

berulangkali menanyakan
Elemen-elemen yang ada Akar
“mengapa” pada setiap akar
haruslah dibutuhkan dan
masalah tersebut (mis., tiap
Masalah 2.3
cukup untuk mendukung
cabang/ranting menjawab
lini sebelumnya

mengapa pada isu di level


*Dari Lembar Kerja Definisi Masalah

sebelumnya)
Sumber: OPI
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 13
Ilustrasi sederhana mengenai Mutually Exclusive (ME) adalah
sebagai berikut....

Mutually Exclusive (ME)

(A) Akar
Masalah 1
A ≠ B ≠ C

(B) Akar
Masalah
Masalah 2
Setiap akar masalah (A, B, C)
adalah hal yang berbeda
(C) Akar
Masalah 3

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


| 14
... dan ilustrasi sederhana tentang Collectively Exhaustive (CE)
adalah sebagai berikut....

Collectively Exhaustive (CE)

(A) Akar
Masalah 1 Masalah =

(B) Akar
Masalah
Masalah 2 A + B + C

(C) Akar
Masalah 3 Setiap akar masalah (A, B, C)
adalah bagian dari masalah dan
saling melengkapi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


| 15
Tips pada pendekatan 5-why untuk menentukan akar-akar

S
permasalahan

Gunakan pernyataan yang efektif dan Jangan menggunakan


pernyataan yang
spesifik pada setiap tahapan agar terfokus tidak efektif dan tidak
spesifik karena
pada akar masalah. dapat mengarah ke
kesimpulan yang salah.

Problem Mobil di-start mesin tidak running Problem Mobil di-start


mesin tidak running

Why? Tidak terjadi pembakaran di mesin Why? Tidak terjadi


pembakaran di mesin

Tidak ada supply bahan bakar dari


Why? Why? Tidak ada
supply bahan bakar
karburator
Tidak ada supply bahan bakar dari Tidak ada dana
untuk membeli
Why? Why?
tanki bahan bakar bahan bakar

Why? Tanki bahan bakar kosong Why? Uang bahan


bakar digunakan
untuk membeli
karet wiper mobil

Kabur/
Fokus Tidak
Jelas

Sumber: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 16
Gunakan pernyataan/kalimat yang spesifik, jelas, dan
S
fokus dalam menyusun hipotesis.

Hindari penggunaan kalimat-kalimat tidak Gunakan kalimat-kalimat jelas,


spesifik,
jelas seperti... dan terkuatisasi seperti...
• Pernyataan ganda dalam menyusun, • Pernyataan tunggal, misalnya
misalnya “CT/PT/transducer di lapangan  “CT bay CLGB5-1 diganti”
diganti tapi tidak diinformasikan ke  “PT bay CLGB5-1 diganti”
enginer master station”  “Transducer CLGB5-1 diganti”
 “Penggantian tidak diinformasikan
ke
enginer master station”
• Tahanan pentanahan kaki tower tinggi. • Tahanan pentanahan kaki tower lebih
dari
5 ohm.
• Penyelesaian LKS lama. • Penyelesaian LKS lebih dari sebulan.
• Tekanan udara dari kompresor kurang • Tekanan udara dari kompresor kurang
dari
kuat. 3 bar.
• Tegangan supply DC ke relay terlalu • Tegangan supply DC ke relay kurang
dari
rendah. 40V.
• Usia peralatan sudah tua. • Peralatan sudah beroperasi 30 tahun
sehingga ...
• ... Dan sejenisnya • ... Dan sejenisnya

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 17
Ada tiga prinsip utama dalam mengaplikasikan 5-why
S

1. Gunakan data dan fakta untuk verifikasi hipotesis


• Lewati pendapat, emosi, dan retorika individu untuk mencapai
ke fakta substansial
• Lakukan verifikasi pada setiap tahapan hipotesis untuk
mengerucutkan analisis

2. Pastikan kelengkapan/komprehensivitas hipotesis dalam setiap


tahapan
• Jelajahi semua akar masalah yang relevan dan jangan “boiling
the ocean”
• Ikuti peraturan MECE
3. Terus tanyakan mengapa hingga Anda tiba pada akar
permasalahan, arahkan kepada tindakan-tindakan yang
menyelesaikan masalah dan tidak hanya mengobati gejala-
gejalanya saja (biasanya merupakan isu kepemimpinan, pola
pikir atau kapabilitas)

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 18
Sumber: OPI
1 Beberapa cara membangun basis fakta
S

• Pergi dan lihat masalahnya di lapangan,


ambil foto-foto, sampel untuk pengujian
laboratorium, dan sebagainya

Slip on flange corrosion


Corrosion in Valve (FV-2003)

• Kumpulkan dan sintesiskan (gunakan analisa Cause Frequency


Hours downtime
Faulty switch
pareto) data-data relevan sebelum memulai Broken pin
12

18

48

70

problem solving misal, Failed mount


10 12

No pressure
10 60

 Jumlah breakdown berdasarkan penyebab Blade cracked 4


18

Corrosion 3
9

 Dampak breakdown (mis., jumlah jam down, Seal leak 3


16

produksi yang hilang, kerugian finansial)

LUBE OIL RETURN

• Dapatkan diagram-diagram dan process GOVERNOR

MAIN OIL STEAM


P-201

HPRT
PUMP TURBINE
PUMP

flows AUX LO PUMP

LUBE
OIL SUPPLY

LO SYSTEM

• Dapatkan dan lakukan review terhadap


catatan historis peralatan termasuk analisa
kegagalan dan laporan-laporan insiden

Simple,
Inspiring, Performing, Phenomenal | 19
Sumber: OPI
Memastikan kelengkapan/komprehensivitas hipotesis
2
S
dalam setiap tahapan

Akar
Masalah

Lengkap &
Konsisten
Akar
Masalah
Akar Elemen-
elemen
tidak
boleh
Masalah
tumpang
tindih,
Permasalahan
Lengkap &
Konsisten
namun
yang akan mencakup
dipecahkan* seluruh
pilihan
yang
relevan:
Akar

Lengkap & Konsisten


Masalah ▪
Mutually

Exclusive
Akar
Akar ▪
Collectively
Masalah ▪
Exhaustive
Masalah

Akar
Masalah

Simple,
Inspiring, Performing, Phenomenal | 20
Sumber: OPI
Tanyakan mengapa hingga Anda tiba pada akar permasalahan
3
S
- seringkali merupakan soft issue non-teknis

Tanyakan “Mengapa?” hingga Anda mendapatkan akar permasalahan

Tapi
mengapa saringan oli
terhambat
serpihan metal?
1. Mengapa mesin Apakah
itu murni masalah
terhenti? teknis?
Atau mungkin
2. Mengapa
sekering
merupakan masalah
overload 3. Mengapa tidak
kapabilitas? Hmmm….
meledak? ada oli yang
mencukupi? 4. Mengapa pompa
oli tidak bekerja
dengan benar?
5. Mengapa

shaft tersebut

aus?

– Sekering
overload
meledak – Tidak ada
cukup oli pada – Pompa oli
shaft tidak
memompa oli – Karena shaft
dalam jumlah sudah aus

– Karena
yang cukup

saringan oli

terhambat

serpihan metal

Sumber: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 21
Gunakan metode berikut ini untuk memastikan Anda telah
S
tiba pada akar permasalahan

1 Dapatkan dukungan ahli: undang para ahli untuk menguji


masing-masing pernyataan dari pohon tersebut

2 Ulangi kembali “issue tree”: uji akar permasalahan yang mungkin


dengan membalikkan situasi sekarang ini dan tanyakan apakah itu
memecahkan masalah secara PERMANEN.

3 Gunakan challenge session: undang orang-orang dengan


pengalaman yang relevan dari kantor induk, unit operasional lain,
vendor dan sebagainya untuk menguji analisis Anda

Sumber: OPI Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 22
CONTAIN

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 23


Setelah mendapatkan akar permasalahan, langkah ketiga
P
adalah menggali inisiatif perbaikan dan memprioritaskannya

Prioritize
Define Structure
Action
issues /
problem problem
planning
solutions

Elemen- ▪ Mana masalah Langkah-langkah dalam tahapan Prioritize


Issue/
elemen kunci atau solusi yang Solutions:
untuk terpenting untuk ▪ Ulangi issu tree yang telah dibuat dari
awal.
pertimbangan diselesaikan
▪ Perhatikan setiap akar masalah yang telah
dibuat lalu
▪ Apa yang bisa tanyakan “bagaimana” untuk mendapatkan ide
kita pecahkan perbaikan.
atau laksanakan
secara cepat ▪ Bebaskan pikiran untuk mencari solusi untuk
setiap
untuk maju ke akar masalah yang ada karena bisa jadi satu
akar
depan? masalah terdapat banyak solusi.
▪ Bila terdapat lebih dari satu solusi untuk
satu akar
masalah, pilihlah yang paling cocok dengan
kondisi
Tools kunci / ▪ Analisis lapangan.
Konsep Pareto ▪ Libatkan pihak terkait, pakar, dan nara
sumber lain
▪ Matrik untuk memastikan keakuratan semua isu dan
solusi
Prioritas akar masalah beserta prioritasinya.

Source: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 24
Perhatikan setiap akar masalah yang telah dibuat lalu tanyakan
P
“bagaimana” untuk mendapatkan ide perbaikan.

Why?
Why?

Why?
Why?
Akar Solusi
Why? Masalah
Akar Akar
Akar
Masalah Masalah
Masalah
Akar Akar

Solusi
Masalah Masalah
Akar Akar
Masalah Solusi Masalah
Solusi
Solusi
Masalah
Solusi
Solusi
Akar Akar
Masalah Masalah
Akar Akar
Masalah
Akar
Masalah
Solusi
Akar
Akar
Masalah Masalah
Masalah
Akar
Masalah
Solusi
Solusi
Solusi

How? How? How? How?


How?

Sumber: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 25
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat inisiatif

P
perbaikan

• Untuk inisiatif perbaikan yang berhubungan dengan TS dan MI,


biasanya dapat langsung didapat dengan membalikkan kondisi
dengan akar permasalahannya. Misal tanki bahan bakar kosong
maka solusinya isi bahan bakar, tidak ada SOP maka buatlah
SOPnya.

• Untuk inisiatif perbaikan yang berkaitan dengan MCL sebaiknya


didiskusikan dengan seluruh atau perwakilan dengan frontline.
Karena bisa jadi setiap tempat berbeda inisiatif perbaikannya
untuk permasalahan yang sama. Misal untuk mengatasi masalah
SDM yang tidak kompeten, ada tipe orang yang suka belajar teori
dulu kemudian praktek dilapangan tapi ada pula yang lebih suka
langsung praktek di lapangan dengan sistem magang.

Sumber: OPI Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 26
Dari semua inisiatif/solusi yang muncul, prioritaskan berdasarkan
dampak dan kemudahan implementasinya

Pre-challenge ranking

Potensi Kesulitan
Ide
Judul dampak pelaksanaan

1
Solusi 1 Tinggi Sulit
1 6 3 2
Solusi 2 Tinggi Sedang
Tinggi 10 4
11 3
Solusi 3 Tinggi Sedang
5 2
4
Solusi 4 Tinggi Mudah

9 5
Solusi 5 Tinggi Sulit
Sedang 7 8
Potensi dampak

6
Solusi 6 Tinggi Sedang

7
Solusi 7 Sedang Sedang

8
Solusi 8 Sedang Mudah
Rendah
9
Solusi 9 Sedang Mudah

10
Solusi 10 Tinggi Sulit
Sulit Sedang Mudah
11
Solusi 11 Tinggi Sedang
Kesulitan pelaksanaan

Sumber: OPI
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 27
Pareto dan metriks 2x2 merupakan tools untuk menentukan

P
prioritas yang paling umum di OPI

Analisa Pareto Matriks dampak vs. usaha

Peringkat kecacatan/ defects


Frekuensi (cacat/minggu)
High impact/

Impact (dollars, improvements, etc.)

low capital

High

Implement
20
Update

an ERP

Machine A to

system

higher capacity
15

10

Low

Idea D

Idea C
5

Low impact/ Idea E

high capital

High Low
E D C A B
Tipe cacat
Difficulty/risk of implementation
Sumber: OPI
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 28
Prioritasi berfokus pada usaha peningkatan yang memberikan

P
dampak terbesar

• Pilih akar masalah dan solusi yang menyelesaikan sekitar 80%


masalah (semua akar masalah dan solusinya memiliki dampak
terhadap penyelesaian masalah, tapi pilih yang memberikan
dampak terbesar terlebih dahulu).

• Prioritasi TIDAK berarti membuang akar masalah dan solusi


dengan dampak yang lebih kecil. Hal ini hanya berarti bahwa hal-
hal tersebut diambil pada tahap sekunder dan bersifat
penyempurnaan.

• Namun akan lebih baik bila semua solusi dari hasil RCPS bisa
dilaksanakan, karena permasalahan diselesaikan dengan tuntas.

Sumber: OPI Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 29
CONTAIN

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 30


Merencanakan tindakan adalah langkah akhir dalam proses
A
mengatasi permasalahan

Prioritize
Define Structure
Action
issues /
problem problem
planning
solutions

Elemen- ▪ Apa saja Langkah-langkah dalam tahapan Action


Planning :
elemen kunci pilihannya? ▪ Lakukan challange session dengan manajemen
terkait
untuk • Evaluasi kerja untuk menentukan langkah perbaikan.
pertimbangan • Peningkatan ▪ Perhatikan hal-hal berikut untuk memastikan
bahwa
kinerja unit inisiatif yang dilaksanakan sudah tepat :
• Melibatkan
Orang lain
• Peningkatan kinerja unit
▪ Apa tindakan • Peningkatan sumber daya
praktis yang • Pilih beberapa inisiatif untuk menjadi
“qiuck win”
dapat dilakukan ▪ Lakukan review rutin untuk memastikan semua
inisiatif
tim saat ini? selesai tepat pada waktunya
Tools kunci / ▪ Gantt chart
Konsep ▪ Rapat efektif

Source: OPI Simple, Inspiring,


Performing, Phenomenal | 31
Sebuah action plan harus memetakan dengan jelas kegiatan-
A
kegiatan, tenggat waktu dan sumber daya yang dibutuhkan

Milestones
Jadwalkan major milestones pada jalur solusi
▪ Review kemajuan dengan para pengambil keputusan untuk melakukan review dan/atau
mencapai konsensus
▪ Lakukan komunikasi dan dan berikan update kepada karyawan
▪ Lakukan track pada status
▪ Cek kewarasan atau titik-titik pengalihan

Waktu – Minggu
1 2 3 Tanggungjawab
Deliverables
1. Problem solving workshop
mengeksplorasi throughput Supervisor Lingkup
masalah/solusi
yang berkurang

2. Permintaan penelitian/ Engineering


Kumpulkan/analisa data lini
informasi
3. Wawancara pemain kunci Project coord. Input
dari seluruh karyawan lini

4. Komunikasikan rencana Supervisor Bertemu


dan umumkan solusi

5. Kegiatan benchmarking Mfg. engineer Off-


site benchmarking

6. Lakukan pemetaan proses Change agent Peta


proses saat ini/masa depan

7. Peningkatan process-flow PP&D


Perubahan lini dan peralatan

8. Revisi/review rencana kerja Superintendent Review


flow dan evaluasi

Simple, Inspiring,
Performing, Phenomenal | 32
Sumber: OPI
Isi

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 33


Kami merekomendasikan untuk menempatkan kerangka kerja RCPS ke
dalam satu halaman untuk kemudahan komunikasi

P3B JB

Sumber: OPI Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


| 34
Visualisasi merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan
sosialisasi dan dokumentasi root cause problem solving
Template yang jelas dan kemudahan
penggunaan akan mendorong…

…penggunaan dan kepemilikan oleh lini


yang tinggi

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal | 35
Sumber: OPI
CONTAIN

Apa itu root cause problem solving?

Alur proses dalam root cause problem solving

Definisi masalah

Strukturisasi masalah (kerangka kerja 5-why)

Prioritasi masalah dan solusi

Perencanaan dan implementasi tindakan

RCPS visual

Pertanyaan-pertanyaan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal | 36

Anda mungkin juga menyukai