Disusun oleh:
DHIVYA MAULIDA
P 1337420616027
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Penampilan umum : Baik
b. Tingkat kesadaran : Komposmentis
2. TTV
a. TD : 150/90 mmHg
b. RR : 24x/menit
c. Nadi : 67 x/menit
d. Suhu : 36,8°C
e. SPO2 : 100%
3. Kepala
a. Bentuk kepala
Bentuk kepala simetris
b. Rambut dan Kulit Kepala
Rambut lurus, kulit kepala bersih, terdapat uban, persebaran merata, , tidak
terdapat benjolan.,kusam kering pada kulit
c. Mata
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, reflek terhadap cahaya positif.
d. Hidung
Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak terdapat penumpukan sekret
dan tidak ada nyeri bila ditekan.mencium bau dengan normal
e. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada penumpukan serumen, tidak ada tanda peradangan
ditelinga/mastoid.
f. Mulut
Mukosa bibir kering dan pucat, lidah terdapat bercak putih, gigi utuh dan tidak
terdapat karies, gusi berwarna pucat
g. Leher
Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, dan terpasang tracheostomy.
4. Dada
a. Paru
Inspeksi : simetris, bentuk datar, kosta tidak menonjol, tidak meng-
gunakan otot bantu pernafasan, tidak terdapat retraksi dinding
dada kanan - kiri, pola napas cepat dan dangkal 28 kali per
menit.
Palpasi : tactile fremitus bergetar sama kuat pada dada kanan dan dada
kiri apek intercosta 1 sampai basal interkosta
Perkusi : sonor pada apek intercosta 1 kanan sampai basal intercosta
kanan 6, redup pada paracardial kiri
Auskultasi : tidak terdapat suara tambahan ronkhi
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada IC 4-5,
Perkusi : redup pada intercosta 2 sampai intercosta 5
Auskultasi : tidak ada bunyi jantung tambahan, bunyi jantung I-II reguler
5. Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar
Auskultasi : bising usus normal 12x/menit
Palpasi : tidak ada massa, tidak terdapat distensi abdominal maupun pembesar-
an hepar, tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : timpani
6. Genetalia
Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat luka
7. Anus
Anus terlihat bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak ada benjolan.
8. Ekstremitas
a. Atas
Tidak ada pitting edema, tidak terdapat sianosis, CRT kurang dari 2
detik,terpasang infus pada tangan sebelah kanan
b. Bawah
Simetris,tidak terdapat edema, CRT kurang dari 2 detik
9. Integumen
Warna kulit putih, turgor kulit kembali kurang dari 2 detik, tidak terdapat luka
Pola Fungsional Gordon
1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Keluarga mengetahui penyakit yang dialami oleh klien.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
a. Sebelum sakit
Keluarga mengatakan, sebelum sakit pola makan klien tidak teratur. Klien
menyukai makanan-makanan ringan seperti snack atau kripik kripik. Klien suka ngemil namun
tidak suka makan nasi. Minum air putih sebanyak 4L/hari. Klien sering makan sayur,tidak bisa
makan sembarang buah karena penyakit maaag pada lambung. BB klien 55 kg.
b. Saat dirawat
DS : Selama dirawat pola makan klien teratur dengan menu dari rumah
sakit berupa diit jantung,minum 600ml/hari
DO : 1) Antopometri
BB : 55 kg TB : 155 cm
BB Ideal = (TB-100) – (TB-100) × 10%
= (155-100) – (155-100) × 10%
= 55 – 5,5
= 49,5 kg
BB 49,5 49,5
IMT = = = = 20,625(ideal)
TB 2 155 2 2.40
(100) (100)
2) Biochemical
Hb : 15 gr/dL
Ht : 44 %
3) Clinical Sign
KU Klien baik, mukosa bibir kering, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik.
4) Dietary
Diet yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit yaitu diit jantung.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit
DS : Sebelum sakit klien miksi teratur 4-5 kali dalam sehari dengan warna
kuning jernih dan berbau khas. Defekasi 1 hari sekali.
b. Saat dirawat
DS : Klien miksi 6-7 kali dalam sehari. Defekasi 2 hari sekali
DO : Saat dirawat miksi 6-7 kali dalam sehari dengan warna seperti teh
sebanyak 800 cc/hari. Defekasi 2 hari sekali, warna kuning dan
konsistensi padat.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
2. Hasil EKG
Tanda
No Tanggal/Jam Data Fokus Masalah Tanggal teratasi
tangan
1. Selasa, DS : Klien mengeluh sesak Pola nafas tidak
22 Mei 2018 DO : TTV efektif b.d nyeri
14.10 WIB TD : 150/90 mmHg
Nadi : 67 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 36,8°C
1. Pernafasan klien cepat
2. Pasien didiagnosa penyakit
Unstable Angina Pectoris
2 Selasa, DS : Klien mengeluh mudah sesak Intoleransi aktifitas
22 Mei 2018 ketika terlalu banyak aktifitas b.d iskemia otot
DO : Klien terlihat lemas berbaring jantung
14.20 WIB
di tempat tidur,BAK dan BAB
diatas tempat tidur
1.Indeks barel 36(Ketergantungan
berat)
2,Aktifitas klien kurang
3.Pasien didiagnosa penyakit Untable
Angina Pectoris
3 22 Mei 2018 DS: -Klien mengatakan tidak mengerti Kurang pengetahuan
14.30 WIB apa penyakit yang dideritanya (kebutuhan belajar)
mengenai kodisi,
-Klien mengatakan tidak bisa
kebutuhan
menghindari makanan yang berlemak
pengobatan b.d
DO: Klien selalu bertanya-tanya masalah kurangnya informasi.
penyakitnya pada tim medis
TTV:
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 67 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 36,8°C
1. Dispnea
2. Pasien didiagnosa penyakit
Unstable Angina Pectoris
4 22 Mei 2018 DS : Klien mengatakan belum bisa Resiko jatuh b.d usia
14.40 WIB turun dari tempat tidur sendiri lebih dari 65 tahun
DO :
- KU lemah,
III. Perencanaan
Tanda
No. Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Tangan
1. Selasa, Pola Nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau dan usaha respirasi.
22 Mei 2018 nyeri asuhan keperawatan selama 2. Anjurkan napas dalam melalui
16.15 WIB 3×24 jam diharapkan masalah abdomen.
gangguan dengan kriteria hasil: 3. Posisikan pasien untuk
1. Irama dan frekuensi mengoptimalkan pernapan,
pernapasan dalam rentang dengan posisi kepala sedikit
yang normal fleksi.
2. Tidak ada penggunan otot
bantu
2 Selasa, Intoleransi Aktifitas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan pasien tentang
22 Mei 2018- iskemia otot jantung asuhan keperawatan selama teknik penghematan energi.
16.30 WIB 3×24 jam diharapkan masalah 2. Berikan dorongan untuk
melakukan aktivitas/perawatan
intoleransi aktifitas dengan diri bertahap jika dapat
kriteria hasil: ditoleransi. Berikan bantuan
1. Pasien melaporkan sesuai kebutuhan
peningkatan dalam
toleransi aktivitas yang
dapat diukur
2. pasien menunjukan
penurunan dalam tanda-
tanda intoleransi
fisiologis.
3 Selasa, 22 Mei Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Dorong untuk menghindari
2018 (kebutuhan belajar) mengenai asuhan keperawatan selama faktor/situasi yang sebagai pencetus
16.45 WIB kodisi, kebutuhan pengobatan 3×24 jam diharapkan masalah episode angina, contoh: stress
b.d kurangnya informasi kurang pengetahuan mengenai emosional, kerja fisik, makan terlalu
kondisi,kebutuhan pengobatan banyak/berat, terpajan pada suhu
dengan kriteria hasil: lingkungan yang ekstrem
1. Pasien menyatakan 2. Kaji pentingnya control berat badan,
pemahaman kondisi/proses menghentikan merokok, perubahan diet
penyakit dan pengobatan, dan olahraga.
berpartisipasi dalam program 3. Diskusikan langkah yang diambil bila
terjadi serangan angina, contoh
pengobatan serta melakukan menghentikan aktivitas, pemberian obat
perubahan pola hidup. bila perlu, penggunaan teknik relaksasi.
4 Selasa,22 Mei Resiko jatuh b.d Usia lebih Setelah dilakukan tindakan 1. Memasang pengaman tempat
2018 17.00 dari 65 tahun asuhan keperawatan selama tidur
WIB 3×24 jam diharapkan masalah 2. Membantu pasien dalam
resiko jatuh dengan kriteria melakukan toileting
hasil: 3. Memberikan pasien tergantung
1. Tidak ada kejadian jatuh dengan sarana bantuan
2. Perilaku pencegahan pemanggilan(misalnya bel)
jatuh ketika pengasuh tidak hadir
IV. Implementasi
Tanda
No. Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Tindakan Respon
Tangan
1 Selasa, Dx 1 1. Pantau dan usaha 1. TTV klien masih tinggi pada
22 Mei 2018 respirasi. respirasi
19.30 WIB Nadi :94
RR : 24 kali permeni
19.35 Dx 4 2. Memasang 2. Klien merasa aman
pengaman tempat
tidur
19.40 Dx 1 3. Anjurkan napas 3. Klien kooperatif mengikuti
dalam melalui instruksi untuk bernapas
abdomen. melalui abdomen
19.50 Dx 1 4. Posisikan pasien 4. Klien kooperatif
untuk
mengoptimalkan
pernapasan, dengan
posisi kepala sedikit
fleksi.
20.00 Dx 2 5. Instruksikan pasien 5. Klien menerima dan mengikuti
tentang teknik instruksi yang diberikan oleh
penghematan energi.
perawat
20.20 Dx 4 6. Memberikan pasien 6. Klien memahami apa yang
tergantung dengan diarahkan oleh perawat
sarana bantuan
pemanggilan(misaln
ya bel) ketika
pengasuh tidak hadir
2 Rabu, Dx 1 1. Pantau dan Usaha 1. TTV
23 Mei 2018 respirasi RR: 24 kali
15.00 WIB
15.10 WIB Dx 2,4 2. Berikan dorongan 2. Klien kooperatif dan menerima
untuk melakukan bantuan yang diberikan perawat
aktivitas/perawatan
diri bertahap jika
dapat ditoleransi.
Berikan bantuan
sesuai
kebutuhan(membant
u klien BAK dan
BAB)
15.30 Dx 4 3. Memasang 3. Klien sudah merasa nyaman
pengaman tempat
tidur
15.35 Dx 3 4. Klien menerima dan memahami
4. Dorong untuk secara bertahap yang diberikan
menghindari oleh perawat
faktor/situasi yang
sebagai pencetus
episode angina,
contoh: stress
emosional, kerja
fisik, makan terlalu
banyak/berat,
terpajan pada suhu
lingkungan yang
19.00 Dx 3 ekstrem 5. Klien mengatakan tidak pernah
5. Kaji pentingnya merokok,tetapi pola makan
control berat badan, pada saat dulu bekerja kurang
menghentikan terjaga
merokok, perubahan
20.00 Dx 3 diet dan olahraga. 6. Klien kooperatif ketika diajak
6. Diskusikan langkah berdiskusi dan mau diajarkan
yang diambil bila penggunaan teknik relaksasi
terjadi serangan
angina, contoh
menghentikan
aktivitas, pemberian
obat bila perlu,
penggunaan teknik
relaksasi.
20.30 Dx 4 7. Memberikan pasien
tergantung dengan 7. Klien memahami apa yang
sarana bantuan diarahkan oleh perawat
pemanggilan(misaln
ya bel) ketika
pengasuh tidak hadir
V. Evaluasi
Resiko jatuh b.d usia lebih S : Klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur sendiri
dari 65 tahun O :
- KU lemah
- Pasien berusia 65 tahun
A : Masalah Resiko jatuh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Memasang pengaman tempat tidur
2. Membantu pasien dalam melakukan toileting
3. Memberikan pasien tergantung dengan sarana bantuan
pemanggilan(misalnya bel) ketika pengasuh tidak hadir