Anda di halaman 1dari 101

1

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN JIWA


MELALUI PELAKSANAAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
DI WILAYAH PUSKESMAS KETAPANG DI DESA PANGEREMAN

Disusun Oleh:
dr. SITI NAIMAH
NIP 198901172019032010
NDH XCV1 / 08

PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PNS


GOLONGAN III ANGKATAN KE- XCV1 TAHUN 2019

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TIMUR
2019
2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Optimalisasi pelayanan kesehatan jiwa melalui pelaksanaan program


indonesia sehat pendekatan keluarga (PIS-PK) di wilayah Puskesmas
Ketapang di desa Pangereman
Nama : dr. Siti Naimah
NIP : 19890117201932010
Unit Kerja : UPT Puskesmas Ketapang
Telah diseminarkan,

Di : Dodikjur Rindam V Brawijaya


Hari, tanggal : Kamis, 14 November 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

dr. Siti Naimah


NIP. 19890117201932010

Coach, Mentor Penguji

Penguji

Prof.Tri
Dr.RetnoWidiyantiM.Pd
WahyudiSiswanto, M.Pd
. Hj. R. Susyati, Str. Keb
NIP : 19650220 198802 1 001
NIP. 19600415 198502 2 003
NIP. 19710210 199102 2 001
NIP : 19650220 198802 1 001
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat dan Karunia-Nya laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XCVITahun 2019 dengan judul “OPTIMALISASI PELAYANAN
KESEHATAN JIWA MELALUI PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA
SEHAT-PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI WILAYAH PUSKESMAS
KETAPANG DI DESA PANGEREMAN “ini dapat diselesaikan. Penulisan laporan ini
terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi JawaTimur;


2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Sampang;
3. Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Sampang
4. Ibu HJ. R. Susyati, Str. Keb selaku Kepala Puskesmas dan mentor
5. Ibu Dra. Tri Retno Widiyanti M.Pd selaku Coach
6. Seluruh Widya iswara Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
7. Rekan peserta latsar CPNS tahun 2019 angkatan XCVI

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima
dengan terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Malang,13 November 2019

dr. Siti Naimah


NIP. 198901172019032010
4

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman pengesahan ........................................................................................................ i
Kata pengantar ................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…............................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi…................................................................ 2

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi….........................................................................3

BAB II. GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi…....................................................................................4

2.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja…......................... 7

2.3 Uraian Tugas Jabatan peserta (SKP)…........................................................ 10

BAB III. DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu ............................................................................................. 11

3.2 Penetapan Isu ............................................................................................... 11

3.3 Gagasan Pemecahan Isu…........................................................................... 14

3.4 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi…................................................. 16

3.5Jadwal rencana kegiatan aktualisasi…..........................................................31

BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Deskripsi pelaksanaan kegiatan .................................................................. 32

4.2 Martrik Pelaksanaan Aktualiasasi dan Kedudukan Peran CASN................ 65

4.3 Matrik Analisa Teknik Aktualisasi, Hambatan, dan Manfaat ..................... 72


5

4.4 Matrik analisa dampak ............................................................................... 81

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ..................................................................................................... 86

5.2 Saran ........................................................................................................... 87

5.3 Komitmen diri ............................................................................................ 87

5.4 Nilai-Nilai dasar ASN ................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 94

LAMPIRAN
6

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1 : Identifikasi isu ............................................................................ 12

Tabel 3.2.1 : Penetapan isu ........................................................................... 13

Tabel 3.4.1 : Matriks Rencana Kegiatan ................................................................ 17

Tabel 3.5 : Matrik Jadwal Kegiatan ............................................................... 31

Tabel 4.2 : Martrik Pelaksanaan Aktualiasasi dan Kedudukan Peran CASN...... 63

Tabel 4.2.2. :Matrik Analisa Teknik Aktualisasi,Hambatan, dan Manfaat ... 70


Tabel 4.2.3. : Matrik Analisa Dampak ........................................................ 79
7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ketapang ............................. 5


Gambar 2 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 1 ............................ 34
Gambar 3 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 3. Kegiatan 1 ............................ 35
Gambar 4 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 4. Kegiatan 1 ............................ 36

Gambar 5 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 1. Kegiatan 2 ............................ 38

Gambar 6 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 2 ............................ 39

Gambar 7 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 4. Kegiatan 2 ............................ 40

Gambar 8 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 5. Kegiatan 2 ............................ 41

Gambar 9 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 1. Kegiatan 3 ............................ 43

Gambar 10 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 3 ............................ 44

Gambar 11 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 3. Kegiatan 3 ............................ 45

Gambar 12 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 5. Kegiatan 3 ............................ 46

Gambar 13 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 1. Kegiatan 4 ............................ 48

Gambar 14 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 4 ............................ 49

Gambar 15 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 3. Kegiatan 4 ............................ 50

Gambar 16 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 1. Kegiatan 5 ............................ 51

Gambar 17 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 5 ............................ 52

Gambar 18 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 3. Kegiatan 5 ............................ 55

Gambar 19 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 4. Kegiatan 5 ............................ 56

Gambar 20 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 1. Kegiatan 6 ............................ 59

Gambar 21 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 6 ................................ 60


8

Gambar 22 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 3. Kegiatan 6 ............................ 61

Gambar 23 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 4. Kegiatan 6 ............................ 63

Gambar 24 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 1. Kegiatan 7 ................. .......... 64

Gambar 25 : Foto pelaksanaan agenda tahapan 2. Kegiatan 7 ............................ 62


9

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat persetujuan kepala Puskesmas

Lampiran 2 : Surat persetujuan kepala desa

Lampiran 3 : Surat perintah tugas kunjungan pasien odgj

Lampiran 4 : Format status pemeriksaan pasien

Lampiran 5 : Surat perintah tugas penyuluhan

Lampiran 6 : Leaflet kesehatan jiwa masyarakat

Lampiran 7 : Notulen kegiatan penyuluhan

Lampiran 8 : Daftar hadir peserta penyuluhan

Lampiran 9 : Surat perintah kunjungan pasien

Lampiran 10 : Lembar konsultasi dengan mentor

Lampiran 11 : Lembar konsultasi dengan coach


10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang
signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO 2016 terdapat
sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar dan 21 juta
terkena gangguan jiwa berat atau Skizofrenia. Data Riskesdas 2018 penderita
gangguan jiwa di Indonesia didapatkan peningkatan yang signifikan dibandingkan
Riskedas 2013, naik dari 1,7% menjadi 7% per 1000 penduduk.
Prevalensi kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Puskesmas Ketapang
sampai dengan bulan September 2019 ini sebanyak 33 orang, meningkat dua kali
lipat dari tahun 2018 sebanyak 11 orang, dimana jumlah 33 kasus tersebut
merupakan kasus Orang dengan gangguan jiwa berat (ODGJ berat ). Kasus
terbanyak berada di wilayah desa Pangereman yaitu sebanyak 17 orang , 2 ODGJ
pasung dan 15 ODGJ non pasung.
Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit,
perilaku hidup sehat yang didapatkan sejak dini akan memicu kesadaran terhadap
pentingnya kesehatan baik di keluarga maupun masyarakat untuk itu pemerintah
membuat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK) untuk
meningkatkan derajat kesehatan Nasional.
Dalam pelaksanaan Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-
PK) ini tiga hal yang bisa diadakan atau dikembangkan , yaitu : (1) Instrumen di
tingkat keluarga berupa family folder yang merupakan sarana untuk menyimpan
data keluarga dan data individu anggota keluarga (2) Paket informasi keluarga
berupa leaflet, buku saku atau bentuk lainnya yang diberikan kepada keluarga sesuai
masalah kesehatan yang dihadapi. (3) keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai
mitra dapat di upayakan melalu tenaga kader kesehatan ataupun pengurus
organisasi.
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
merupakan salah satu dari 12 indikator pelaksanaan Program Indonesia Sehat.
11

Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Ketapang ini di


pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kurang aktifnya pemegang program
Kesehatan Jiwa, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa, stigma
di masyarakat bahwa ODGJ tidak bisa disembuhkan atau gangguan jiwa tersebut
bukan merupakan suatu penyakit tapi karena hal mistis, keluarga pasien ODGJ
menganggap gangguan tersebut sebagai suatu aib sehingga tidak ada insiatif untuk
di bawa berobat ke Puskesmas.
Berdasarkan data di atas maka dilakukan upaya optimalisasi pelayanan
kesehatan jiwa melalui Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga (PIS-
PK)dengan melakukan kegiatan kunjungan rumah, melakukan penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan, serta berkoordinasi dengan perangkat desa dan kader
kesehatan setempat agar bisa menindaklanjuti dan meng evaluasi kesehatan ODGJ
beserta keluarga dan lingkungan nya untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien
tersebut.
Dalam peraturan ASNdalam UU No. 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) mempunyai fungsi sebagai (1) Pelaksana kebijakan publik (2)
Pelayan Publik (3) Perekat dan Pemersatu bangsa. Selain memahami nilai-nilai
dasar yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, etika publik, komitemen mutu
dan Anti Korupsidiharapkan semua ASN mampu melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya berdasarkan nilai-nilai tersebut sehingga tercipta sumber daya
ASN yang unggul.
1.2 Manfaat dan Tujuan aktualisasi
1.2.1 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dalam rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Meningkatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Ketapang
2. Mendukung pemerintah dalam upaya pembangunan kesehatan nasional.
3. Meningkatkan dan menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli
terhadap kesehatan mental.
12

1.2.2 Manfaat Aktualisasi


1. Bagi penulis
a. Terselesaikannya tugas akhir pelatihan dasar CPNS
b. Peningkatan pemahaman nilai nilai dasar ASN melalui
ANEKA
c. ASN dapat belajar untuk menjadi pelayan masyarakat yang
profesional dan berkarakter
d. Mendapatkan inovasi baru yang dapat menunjang aktualisasi
dan habituasi nilai dasar ASN.
2. Bagi instansi :
a. Terwujudnya Visi dan Misi UPT Puskesmas Ketapang
3. Bagi masyarakat :
a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat kesehatan jiwa
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas
Ketapang.
c. Masyarakat memperoleh pelayanan dan informasi kesehatan
yang memuaskan dan bermutu.
1.3 Ruang lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah Pasien ODGJ Pasung dan
Masyarakat Desa Pangereman dengan waktu pelaksanaan Aktualisasi selama 30 hari
kerja yaitu tanggal 15 Oktober 2019 sampai dengan 12 November 2019
13

BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi


2.1.1. Keadaan Umum
Puskesmas Ketapang merupakan fasilitas kegiatan pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang ada dalam lingkup dinas kesehatan Kabupaten
Sampang. Puskesmas Ketapang terletak di kecamatan ketapang kabupaten
sampang.Lokasi UPTD Puskesmas Ketapang terletak dibagian utara kabupaten
sampang, tepatnya dijalan raya ketapang daya yg lokasinya sangat strategis dan
mudah dijangkau oleh masyarakat karena terletak diakses jalan utama kecamatan
ketapang.
Nomer Kode Puskesmas : P352710101
Nama Puskesmas : Ketapang
Jalan : Jl Raya Ketapang Daya
Kelurahan : Ketapang Daya
Kecamatan : Ketapang
Kabupaten : Sampang
Propinsi : Jawa Timur
No. Telp : 082332554699
Standar kepemilikan : Milik Pemerintah Kabupaten Sampang
Nama Kepala Puskesmas : Hj. R. SUSYATI, STr. Keb
Luas lahan puskesmas : 10.275m2
Luas Wilayah Puskesmas : 55,26 KM2 / 6905,778 Ha
Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Ketapang adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Puskesmas Batulenggir
Sebelah Selatan : Puskesmas Bunten Barat
Sebelah Barat : Puskesmas Bringkoning
14

Gambar 1 .Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ketapang


Jumlah wilayah kerja Meliputi 7 Desa

NO NAMA DESA LUAS JUMLAH JARAK KE


WILAYAH DUSUN PUSKESMAS
( KM2)
1 PANCOR 13,88 7 7KM
2 KARANG ANYAR 15 3 16KM
3 PANGEREMAN 9,84 6 13KM
4 BIRE BARAT 10,38 6 7KM
5 KETAPANG TIMUR 13,91 7 4KM
6 KETAPANG DAYA 9,21 6 1KM
7 KETAPANG 5,48 6 2KM
BARAT
55,26 41 50KM
2.1.2 Janji Pelayanan

DENGAN INI KAMI, PIMPINAN DAN KARYAWAN


UPTD PUSKESMAS KETAPANG SANGGUP MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN SESUAI STANDAR PELAYANAN
YANG TELAH DITETAPKAN DAN
APABILA TIDAK MENEPATI JANJI, KAMI SIAP MENERIMA SANKSI
15

SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU


2.1.3 Tata Nilai
1. CEPAT : Pelayanan yang segera dan tanggap
2. EFESIEN : Pelayanan dengan hasil yang optimal dengan
biaya yang efisien
3. MUDAH : Pelayanan yang mudah di mengerti
4. EMPATI : Pelayanan yang tulus dan memahami perasaan
orang
5. RAMAH : Pelayanan yang ditandai dengan senyum, salam
dan sapa
6. LANCAR : Pelayanan yang berkesinambungan
7. AMAN : Pelayanan yang memberikan rasa aman baik
fisik, mental, dan emosional
8. NYAMAN : Pelayanan dengan lingkungan yang bersih, indah,
asri, dan suasana penuh kekeluargaan
9. GOTONG ROYONG : Pelayanan yang melibatkan semua pihak baik
petugas dan semua elemen masyarakat

2.1.4 Motto

“SAMPANG HEBAT BERMARTABAT”


2.1.5 Visi
“Terwujudnya UPTD Puskesmas Ketapang sebagai Sentral Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu, Profesional, Merata dan Menghasilkan Layanan yang
Memuaskan”
16

2.1.6 Misi
1. Menggerakkan dan mengajak stakeholder kesehatan dan masyarakat untuk
terlibat aktif dalam pembangunan Kesehatan
2. Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar sesuai standart.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermoral, berkualitas, merata, dan
terjangkau.
4. Melakukan upaya kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
2.2 Tujuan dan Fungsi Unit Kerja
2.2.1 TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan setinggi tingginya.

2.2.2 Fungsi Puskesmas


2.2.2.1 Pusat Pembangunan Wilayah Berwawasan Kesehatan
Puskesmas melaksanakan kegiatan pemantauan dan koordinasi dengan
lintas sektor terkait termasuk masyarakat di wilayah kerjanya, sehingga dapat
mendukung dan mewujudkan kawasan yang sehat. Puskesmas secara aktif
melakukan pemantauan dan monitoring kondisi lingkungan di wilayah termasuk
dampak pembangunan terhadap kesehatan, dan selanjutnya melaporkan kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota untuk ditindak lanjuti.

2.2.2.2 Pusat Pemberdayaan Masyarakat


Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat melakukan upaya
agar individu, kelompok dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
2.2.2.3 Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer
17

Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat public


(public goods ) dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan
2.2.3.4 Pusat Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat
individual (privat goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan tanpa mengabaikan pemeliharaan dan pencegahan
penyakit.
18
19

2.3 Uraian Tugas Jabatan (Peserta)

Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang menjadi tanggung jawab peserta
dalam menjalankan tugas adalah sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan UKP di Puskesmas.
2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan sumber daya manusia pelaksana upaya
kesehatan perorangan.
3. Sebagai koordinator pelayanan medik, mengkoordinir kegiatan pelayanan medik
didalam maupun diluar gedung.
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien
Puskesmas.
5. Penanggung jawab UGD 24 jam dan melaksanakan kegiatan pelayanan kegawat
daruratan / P3K bersama petugas medis dan paramedis.
6. Membantu membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.
7. Bersama dengan penanggung jawab pelayanan rawat jalan menyusun prosedur-
prosedur kegiatan yang terkait pelayanan rawat jalan.
8. Bersama dengan penanggung jawab pelayanan rawat jalan mengidentifikasi dan
mengelola program-program mutu pelayanan rawat jalan.
9. Memastikan pelayanan rawat jalan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
pelayanan yang ditentukan.
10. Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas Ketapang tentang hasil pelayanan
kegiatan di rawat jalan.
11. Melakukan supervisi dan membina petugas Pustu dan Posyandu.
20

BAB III

DESKRIPSI RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR

3.1 Identifikasi isu


a. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan jiwa di wilayah Puskesmas
Ketapang di Desa Pangereman
b. Tingginya Angka pasung di Puskesmas Ketapang
c. Rendahnya kepedulian keluarga terhadap kondisi penderita gangguan
jiwa berat
d. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan
jiwa
e. Rendahnya angka kunjungan pasien gangguan jiwa ke puskesmas
3.2 Penetapan isu
Beberapa isu yang ditemukan di Puskesmas Ketapang perlu di analisis
untuk menentukan satu isu atau masalah utama yang selanjutnya akan
dirancang kegiatan untuk memecahkan isu atau masalah utama. Untuk
memvalidasi isu tersebut penulis menggunakan metode AKPL, selanjutnya
isu tersebut di USG untuk menentukan masalah yang paling proritas untuk
dicarikan pemecahan masalahnya. Metode kriteria AKPL dan USG dapat
kita lihat dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2.
21

Metode kriteria AKPL

No. Isu (A) (K) (P) (L) Keterangan


1. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan + + + + Memenuhi
jiwa di wilayahPuskesmas Ketapangdi
Desa pangereman
2. Tingginya kasus pasung di Puskesmas + + + + Memenuhi
Ketapang
3. Rendahnya kepedulian keluarga - - + + Tidak memenuhi
terhadap kondisi penderita gangguan
jiwa berat
4. Rendahnya pengetahuan masyarakat + + + + Memenuhi
tentang pentingnya kesehatan jiwa
5. Rendahnya angka kunjungan pasien + - + - Tidak Memenuhi
gangguan jiwa ke puskesmas
Tabel 3.1 Identifikasi isu

Keterangan :

Aktual (A) : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di masyarakat

Kekhalayakan (K) : Isu yang menyangkut hajat orang banyak

Problematik (P) : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
di carikan solusinya segera

Layak (L) : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
pemecahan masalahnya

Metode USG
22

No ISU U S G Total Rank


1. Kurang optimalnya pelayanan 5 5 5 15 I
kesehatan jiwa di wilayah Puskesmas
Ketapangdi Desa Pangereman
2. Tingginya kasus pasung di Puskesmas 4 3 4 11 III
Ketapang
3. Rendahnya angka kunjungan pasien 4 4 5 13 II
gangguan jiwa ke puskesmas
Tabel 3.2 Penetapan isu

Keterangan : Skor :

U = Urgency 5 = sangat gawat/serius/berdampak

S = Seriousness 4 = gawat/serius/berdampak

G = Growth 3 = cukup gawat/serius/berdampak

2 = kurang gawat/serius/berdampak

1 = Tidak gawat/serius/berdampak

Setelah melalui metode AKPL dan USG maka di ketahui yang menjadi
proritas masalah adalah : Kurang optimalnya pelayanan kesehatan jiwa di wilayah
Puskesmas Ketapang di Desa Pangereman.

3.3 Gagasan Pemecahan Isu


Dari penetapan isu di atas maka dilakukan pemecahan masalahdengan
mengusulkan “Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Jiwa melalui pelaksanaan Program
23

Indonesia Sehat-Pendekatan keluarga (PIS-PK) di wilayahPuskesmas Ketapang di


Desa Pangereman”.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam pemecahan isu tersebut di
antara :
1. Melakukan konsultasi serta koordinasi dengan kepala puskesmas
terkait rancangan aktualisasi
2. Melakukan koordinasi dengan tim internal (Pemegang Program Keswa
dan NAPZA, Bidan Desa ) terkait kegiatan
3. Melakukan koordinasi dengan perangkat desa (Kepala Desa ) tentang
kegiatan yang akan dilakukan
4. Melakukan kunjungan rumah ODGJ
5. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa masyarakat di desa
Pangereman
6. Melakukan kunjungan rumah ODGJ dengan melakukan pendekatan
spiritual.
7. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

Diagram alur pemecahan Isu


24

3.4 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi


25

Nama : dr. Siti Naimah


Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ketapang
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan jiwa di wilayah Puskesmas
Ketapang di Desa Pangereman
2. Tingginya Angka pasung di Puskesmas Ketapang
3. Rendahnya kepedulian keluarga terhadap kondisi penderita gangguan
jiwa berat
4. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan
jiwa
5. Rendahnya angka kunjungan pasien gangguan jiwa ke puskesmas

Isu yang diangkat :Kurang optimalnya pelayanan kesehatan jiwa di wilayah


Puskesmas Ketapang di Desa Pangereman

Gagasan pemecah isu : Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Jiwa melalui pelaksanaan


Program Indonesia Sehat-Pendekatan keluarga (PIS-PK )
Diwilayah Puskesmas Ketapang di Desa Pangereman
26
Tabel 3.4.1 Matriks Rencana
Kegiatan
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
. kegiatan pelatihan terhadap visi nilai nilai
misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukankonsultasi Whole of goverment Mewujudkan Gotong
serta koordinasi koordinasi bersama kepala Misi Kabupaten royong
dengan kepala puskesmas sampang yang Pelayanan
puskesmas terkait Manajemen ASN pertama yang
rancangan Keterbukaan saat menjelaskan “mewujudkan melibatkan
aktualisasi kegiatan yang akan dilakukan harmonisasi semua pihak
1. Mengatur jadwal 1. Tersedianya 1. Etika publik kehidupan baik petugas
waktu untuk jadwal untuk Bersikap hormat, sopan dan bermasyarakat dan semua
menghadap menghadap santun dalam menyampaikan yang waspada, elemen
kepala puskesmas kepala maksud dan tujuan kegiatan tanggap tertib, masyarakat
Puskesmas damai dan dalam hal ini
2. Meminta 2. Tercapainya 2. Akuntabilitas bersatu” berdiskusi
persetujuan persetujuan untuk Mempertanggung jawabkan dengan kepala
kepada kepala melaksanakan rencana kegiatan Mewujudkanvisi puskesmas
puskesmas terkait kegiatan Puskesmas dan meminta
pelaksanaan Ketapang yaitu persetujuan
kegiatan terwujudnya rencana
3. Berdiskusi 3. Terkonsepnya 3. Anti korupsi puskesmas kegiatan
27

tentang konsep rencana kegiatan Memaparkan konsep dengan ketapang


rencana kegiatan dan diterimanya efektif dan effisiendan sebagai sentral
yang akan saran meminta persetujuan pelayanan
dilaksanakan, pelaksanaan kegiatan. kesehatan yang
meminta saran kegiatan bermutu,
agar pelaksanaan profesional,
bisa optimal merata dan
4. Meminta lembar 4. Terciptanya menghasilkan
4. Akuntabilitas
persetujuan lembar pelayanan yang
Mempertanggung jawabkan
rencana kegiatan persetujuan memuaskan.
rencana kegiatan
rencana kegiatan

1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan WoG (Whole of Mewujudkan Cepat
28

koordinasi Government) Misi kabupaten Melakukan


dengan tim (Koordinasi) Melibatkan pihak Sampang pelayanan
internal terkait dalam mengambil “mewujudkan yang segera
(Pemegang keputusan harmonisasi dan tanggap
Program Keswa kehidupan dalam
dan NAPZA, bermasyarakat mengatasi
Bidan Desa ) yang waspada, isu yang
terkait kegiatan 1. Menyampaikan 1. Tersampaikannyakonsep 1. Akuntabilitas tanggap tertib, akan di
konsep kegiatan kegiatan Adanya damai dan selesaikan
pertanggungjawaban bersatu”
mengenai konsep kegiatan berkoordinasi Gotong
2. Menyampaikan 2. Tersampaikannya isu 2. Etika publik langsung royong
isu dan gagasan dan gagasan Hormat dan sopan dalam dengan Kepala Pelayanan
ide ke tim komunikasi serta desa dan kader. yang
internal menghargai pendapat antar melibatkan
tim Mewujudkan semua pihak
3. Terencanakannya jadwal 3. Komitmen mutu misi puskesmas baik petugas
3. Merencanakan untuk bertemu dengan Pelayanan yang profesional Ketapang untuk dan elemen
pertemuan kepala desa. dan menghasilkan layanan menggerakkan masyarakat
dengan kepala yang memuaskan dan mengajak
desa stakeholder
4. Terpilihnya pasien 4. Anti korupsi kesehatan
29

4. Memilih pasien ODGJyang akan Membuat materi masyarakat


ODGJ pasung dilakukan kunjungan penyuluhan yang untuk terlibat
yang akan di rumah berkualitas aktif dalam
lakukan pembangunan
kunjungan rumah 5. Terpilihnya materi 5. Akuntabilitas kesehatan.
5. Memilih materi penyuluhan Adanya
penyuluhan pertanggungjawaban
mengenai materi
penyuluhan
6. Terjadwalkannya waktu 6. Akuntabilitas
6. Menjadwalkan dan tempat penyuluhan Adanya
waktu dan tempat pertanggungjawaban
penyuluhan kegiatan yang akan
dilakukan

1 2 3 4 5 6 7
3. Berkoordinasi WoG (Whole of Government) Mewujudkan Misi Gotong
dengan perangkat (Koordinasi) Melibatkan pihak kabupaten Sampang royong
desa (Kepala terkait kepala desa dalam “mewujudkan Pelayanan
30

Desa ) tentang mengambil keputusan dan harmonisasi yang


kegiatan yang kebijakan dalam melakukan kehidupan melibatkan
akan dilakukan kegiatan bermasyarakat yang semua
1. Meminta surat 1. Tersedianya surat 1. AkuntabilitasMempertanggung waspada, tanggap pihak baik
tugas kepada tugas jawabkan ide yang telah saya tertib, damai dan petugas
kepala buat,memberikan informasi bersatu” dan
puskesmas secara jujur transparan Mewujudkan Misi elemen
Puskesmas yang masyarakat
2. Melaksanakan 2. Terlaksananya 2. Nasionalisme pertama yaitu
pertemuan pertemuan Menggunakan bahasa indonesia menggerakkan dan
dengan kepala dengan kepala yang baik dan benar saat mengajak
desa desa melakukan musyawarah stakeholder
3. Menyampaikan 3. Tersampaikannya 3. Etika publik kesehatan dan
kegiatan kepada tentang kegiatan Bersikap hormat, sopan dan masyarakat untuk
kepala desa dan tujuan santun dalam menyampaikan terlibat aktif dalam
tentang kegiatan kegiatan maksud dan tujuan kegiatan. pembangunan
yang akan kesehatan
dilakukan Mewujudkan misi
yang ke tiga
4. Meminta 4. Tersedianya 4. Etika publik meningkatkan
dukungan dan dukungan dan Bersikap hormat, sopan dan pelayanan kesehatan
saran terkait saranterkait santun dalam meminta saran yang
31

pelaksanaan pelaksanaan dan dukungan bermoral,berkualitas,


kegiatan kegiatan merata dan
5. Meminta 5. Terciptanya 5. Akuntabilitas terjangkau.
persetetujuan persetujuan Mempertanggung jawabkan
jadwal kegiatan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan
\

1 2 3 4 5 6 7
4. Melakukan Pelayanan Publik Mewujudkan Cepat
Kunjungan (Responsif) terwujud dengan melakukan Misi Pelayanan
rumah pasien kunjungan rumah pada pasien ODGJ kabupaten yang segera
ODGJ Sampang dan tanggap
yang pertama Empati
32

1. Meminta surat 1. Tersedianya 1. Etika publik “mewujudka Pelayanan


tugas kepada Surat perjalanan Bersikap sopan terhadap keluarga, n sumber yang tulus
kepala puskesmas dinas mendukung keluarga secara utuh dalam daya manusia dan
menangani pasien ODGJ yang memahami
2. Melakukan 2. Tercapainya 2. Akuntabilitas Memberikan segala berkualitas perasaan
wawancara wawancara dan informasi meneyeluruh terhadap dan berdaya orang
dengan keluarga informasi keluarga dan penanganan yang terbaik saing”
pasien lengkap tetntang untuk pasien
pasien ODGJ Terwujudnya
3. Melakukan 3. Tercapainya 3. Nasionalisme visi
anamnesa, pemeriksaan Memperlukan pasien ODGJ secara adil Puskesmas
pemeriksaan fisik sehingga tercipta Ketapang
dan piskiatri Diagnosis dan Sebagai
kepada pasien terapi. sentral
pelayanan
4. Edukasi kepada 4. Teredukasinya 4. Anti korupsi yang
keluarga tentang keluarga tentang Memaksimalkan waktu kunjungan bermutu,
kondisi pasien kondisi pasien rumah dengan memberi informasi, professional ,
5. Memberikan 5. Tercapainya diskusi dan pelayanan terbaik untuk merata dan
terapi kepada pemberian terapi pasien ODGJ menghasilkan
pasien kepada pasien pelayanan
yang
33

memuaskan

1 2 3 4 5 6 7
5. Melakukan Manajemen ASN (Profesionalitas) Mewujudkan Mudah pelayanan
penyuluhan Meberikan informasi secara Misi yang mudah di
tentang professional sesuai dengan Kabupaten mengerti
kesehatan keilmuan yang saya miliki Sampang Lancar
jiwa Pelayanan Publik yang pertama Pelayanan yang
masyarakat (Transparan) terwujud dengan “ mewujudkan berkesinambungan
34

di desa pembahasan secara professional sumber daya


Pangereman sesuai dengan keilmuan saya manusia yang
berkualitas
1. Meminta surat 1. Tersedianya surat 1. Akuntabilitas dan berdaya
perintah tugas tugas Mempertanggung jawabkan saing “
kepada kepala materi yang disampaikan Mewujudkan
puskesmas Misi
2. Mengisi daftar 2. Terisinya daftar 2. Etika publik Puskesmas
nama peserta hadir dan tanda Bersikap sopan, terbuka dan yang pertama
yang hadir dan tangan peserta jujur dalam menyampaikan menggerakka
meminta tanda materi n dan
tangan mengajak
3. Menyampaikan 3. Tersampaikannya 3. Komitmen mutu stakeholder
penyuluhan penyuluhan tentang Menjadi masyarakat yang kesehatan dan
tentang kesehatan jiwa terlibat aktif dalam masyarakat
kesehatan jiwa masyarakat pembangunan kesehatan untuk terlibat
masyarakat aktif dalam
4. Menyelesaikan 4. Terselesaikannya 4. Anti korupsi pembangunan
kegiatan dengan kegiatan dan Memberikan kesempatan kesehatan
diskusi dalam terciptanya diskusi kepada peserta untuk
bentuk tanya bersama peserta menyampaikan pertanyaan dan
jawab bersama pendapat
35

peserta

1 2 3 4 5 6 7
6. Melakukan Pelayanan Publik Mewujudkan Cepat
kunjungan (Efektif dan Efiesen) terwujud dengan Misi Pelayanan
pasien ODGJ kunjungan dan evaluasi secara Kabupaten yang segera
dengan langsung pasien ODGJ Sampang dan tanggap
melakukan 1. Meminta surat 1. Tersedianya Surat 1. Akuntabilitas yang pertama Empati
pendekatan perintah tugas perjalanan dinas Mempertanggung jawabkan hasil “mewujudkan Pelayanan
spiritual kepada kepala dari kunjungan rumah yang sumber daya yang tulus
puskesmas pertama manusia yang dan
36

2. Melaksanakan 2. Terlaksananya 2. Nasionalisme berkualitas memahami


wawancara wawancara Memperlukan pasien ODGJ dan dan berdaya perasaan
kepada keluarga mengenai Informasi keluarga secara adil serta saing “ orang
pasien tentang perkembangan bermusyawarah dengan asaz Mewujudkan
perkembangan kondisi pasien kekeluargaan untuk kesembuhan visi
kondisi pasien pasien Puskesmas
3. Melakukan 3. Terselesaikannya 3. Etika publik :Hormat dan sopan Ketapang
pemeriksaan pemeriksaanKondisi dalam komunikasi serta Sebagai
kembali kepada pasien. menghargai pendapat antar tim sentral
pasien pelayanan
4. Kolaborasi 4. Pasien odgj dan 4. Anti korupsi : Konsisten dalam yang
dengan pemuka keluarga mengevaluasi kondisi pasien bermutu,
agama setempat mendapatkan professional ,
untuk pengetahuan merata dan
memberikan spiritual menghasilkan
pendekatan pelayanan
spiritual yang
memuaskan
37

1 2 3 4 5 6 7
7. Melaporkan dan WoG (Whole of Government) Mewujudkan Gotong
mengevaluasi hasil (Koordinasi) Melibatkan kepala visi Puskesmas royong
kegiatan kepada Puskesmas dalam tahapan Ketapang yaitu Pelayanan
kepala puskesmas penyusunan laporan aktualisasi terwujudnya yang
puskesmas melibatkan
ketapang semua pihak
sebagai sentral baik petugas
pelayanan dan semua
kesehatan yang elemen
1. Menjadwalkan 1. Terjadwalnya 1. Akuntabilitas bermutu, masyarakat
waktu untuk waktu Mempertanggung jawabkan profesional, dalam hal ini
38

bertemu kepala bertemu kegiatan yang telah dilakukan merata dan berdiskusi
puskesmas kepala menghasilkan dengan kepala
puskesmas pelayanan yang puskesmas
2. Melaporkan dan 2. Kepala 2. Nasionalisme memuaskan. dan meminta
menyerahkan puskesmas Musyawarah dalam laporan persetujuan
bukti kegiatan menerima kegiatan rencana
yang telah laporan dan kegiatan
dilakukan bukti hasil
kegiatan
3. Mengajukan 3. Terajukannya 3. Etika publik
pemberian saran pemberian Bersikap hormat, sopan dan
dan kritikan kritikan dan santun dalam melaporkan
saran tentang kegiatan yang dilakukan
kegiatan yang
dilakukan
4. Anti korupsi
Memaparkan laporan kegiatan
dengan singkat dan jelas
39

3.5 Matrik Jadwal Kegiatan

No Nama Kegitan Minggu Minggu Minggu Minggu Bukti


ke I ke II ke III ke IV
1 Melakukan konsultasi serta koordinasi dengan kepala puskesmas terkait Foto dan dokumen
rancangan aktualisasi
2 Melakukan koordinasi dengan tim internal (Pemegang Program Keswa Foto, dan
dan NAPZA, Bidan Desa ) terkait kegiatan dokumen
3 Koordinasi dengan perangkat desa (Kepala Desa ) tentang kegiatan yang Foto
akan dilakukan
4 Melakukan Kunjungan rumah pasien ODGJ Foto dan dokumen
5 Melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa masyarakat di desa Foto dan dokumen
Pangereman
6 Melakukan kunjungan pasien ODGJ dengan melakukan pendekatan Fotodan dokumen
spiritual
40

7 Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas Foto dan dokumen


41

BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi pelaksanaan kegiatan

Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat


yang amat penting di Indonesia.Puskesmas adalah unit pelaksana yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan salah
satunya adalah program kesehatan jiwa.Untuk itu Puskesmas di tuntut
untuk meng optimalkan semua pelayanan kesehatan termasuk kesehatan
jiwa agar visi dan misi Puskesmas dapat tercapai. Adapaun visi Puskesmas
yaitu “Terwujudnya UPTD Puskesmas Ketapang sebagai Sentral
Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Profesional, Merata dan
Menghasilkan Layanan yang Memuaskan”

Permasalahan kurang optimalnya pelayanan kesehatan jiwa di


Puskesmas jika tidak segera di tangani akan memberi dampak
bertambahnya kasus gangguan jiwa ringan maupun berat atau bertambah
buruknya kondisi penderita gangguan jiwa di wilayah Puskesmas ,
mengingat program kesehatan jiwa sebaiknya bukan menjadi program
pengembangan akan tetapi menjadi program primer karena kesehatan jiwa
dan fisik saling berkaitan. Mempermudah akses pelayanan dan menambah
pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa diharapkan dapat
meminimalisir stigma dan diskriminasi masalah gangguan jiwa yang
terjadi di masyarakat.
Dalam menangani isu permasalahan tentang kurang optimalnya
pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas khususnya di Desa Pangereman
maka penulis melakukan beberapa kegiatan agar bisa mengoptimalkan
pelayanan kesehatan jiwa dan menambah pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan jiwa.
42

4.1.1 Melakukan konsultasi serta koordinasi dengan kepala puskesmas

Adapun bentuk agenda tahapan yang dilaksanakan meliputi empat

Kegiatan ini dilakukan di awal kegiatan aktualisasi untuk melakukan


konsultasi dan persetujuan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan saat
aktualisasi. Dari kegiatan ini nilai yang dominan dalam pelaksanaannya
adalah Whole of goverment dan Manajemen ASN dimana koordinasi
dengan mentor atau atasan bilamana memang atasan memberikan
masukan atau instruksi lebih lanjut dan keterbukaan saat menyampaikan
informasi sangat diperlukan.
Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka mewujudkan visi Puskesmas
Ketapang yaitu terwujudnya puskesmas ketapang sebagai sentral
pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata dan menghasilkan
pelayanan yang memuaskan serta menguatkan salah satu nilai organisasi
yaitu “Gotong royong” yaituPelayanan yang melibatkan semua pihak baik
petugas dan semua elemen masyarakat. Dalam hal ini berdiskusi dengan
kepala puskesmas dan meminta persetujuan rencana kegiatan.

agenda di bawah ini:


- Agenda tahapan I
Mengatur jadwal waktu untuk menghadap kepala Puskesmas untuk
melakukan koordinasi dan konsultasi terkait kegiatan dengan tetap
berkomunikasi secara sopan dalam meminta waktu luang maka
nilaiyangtercermin adalah nilai Etika Publik. Hasil yang dicapai
adalah adanya waktu untuk menghadap mentor yang dilakukan saat
pelayanan telah selesai.

- Agenda tahapan II
43

Meminta persetujuan kepada kepala Puskesmas terkait pelaksanaan


kegiatan agar pelaksanaan kegiatan bisa dikerjakan secara maksimal,
dan mentor mengetahui secara detail kegiatan yang akan dilakukan
selama aktualisasi dengan membuat komitmen untuk bersungguh
sungguh dalam melaksanakan kegiatan dan akan mempertanggung
jawabkan kegiatan yang akan dilakukan maka nilai yang tercermin
adalah akuntabilitas. Hasil yang dicapai dalam tahapan kegiatan ini
adanya persetujuan kegiatan yang akan dilakukan.

Gambar 4.1.1 Melakukan konsultasi serta koordinasi dengan


kepala puskesmas
- Agenda tahapan III
Berdiskusi tentang konsep rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan, meminta saran agar pelaksanaan bisa optimal. Dalam
kegiatan ini mentor memberi saran untuk melakukan kolaborasi
dengan tim program lainnya di Puskesmas agar pelaksanaan
kegiatan bisa di optimalkan dan melibatkan semua pihak. Penulis
memaparkan konsep secara menyeluruh dengan efektif dan effisien
maka nilai yang tercermin adalah anti korupsi dengan
memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin agar tidak
menganggu jam pelayanan di Puskesmas. Hasil yang di dapat dari
44

kegiatan ini terkonsepnya kegiatan dan penulis menerima saran


dari mentor.

Gambar 4.1.1 Melakukan konsultasi serta koordinasi dengan


Kepala Puskesmas
- Agenda tahapan IV
Meminta lembar persetujuan rencana kegiatan dengan
membuat lembar persetujuan yang di tanda tangani oleh penulis
dan mentor sebagai bukti adanya persetujuan secara tertulis terkait
kegiatan. Nilai dasar yang tercermin adalah anti korupsi dengan
melakukan kegiatan atas persetujuan mentor. Hasil yang di dapat
dari kegiatan ini adanya lembar persetujuan dalam bentuk surat
persetujuan.
45

Gambar 4.1.1 Surat persetujuan kegiatan


4.1.2 Melakukan koordinasi dengan tim internal (Pemegang program
Kesehatan jiwa dan Napza, Bidan desa) terkait kegiatan
Kegiatan kedua yang di lakukan adalah membangun kerja sama
dengan tim dalam hal ini dengan pelaksana program jiwa di Puskesmas
Ketapang dan Bidan desa Pangereman, koordinasi ini dilakukan untuk
membuat rencana agenda kegiatan, mengatur jadwal pelaksanaan
kegiatan sehingga kegiatan yang akan dilakukan bisa dilakukan
bersama dengan melibatkan beberapa tim, membantu pelaksana
program kesehatan jiwa untuk mengenal daerah Pangereman
khususnya pasien ODGJ dan membantu bidan desa pangereman dalam
melengkapi data jumlah ODGJ di desa Pangereman.
Kegiatan ini membantu mewujudkan salah satu misi Kabupaten
Sampang “mewujudkan harmonisasi kehidupan bermasyarakat yang
waspada, tanggap tertib, damai dan bersatu” dengan berkoordinasi
46

langsung dengan Kepala desa dan kader. Serta mewujudkan misi salah
satu Puskesmas Ketapang untuk menggerakkan dan mengajak
stakeholder kesehatan masyarakat untuk terlibat aktif dalam
pembangunan kesehatan.
Kegiatan ini juga menguatkan beberapa nilai organisasi yaitu
“Cepat” dengan Melakukan pelayanan yang segera dan tanggap dalam
mengatasi isu yang akan di selesaikan, serta nilai “Gotong royong”
dimana kegiatan ini melibatkan semua pihak baik petugas dan elemen
masyarakat.
Adapun bentuk agenda tahapan yang dilaksanakan meliputi enam
agenda di bawah ini:
- Agenda tahapan I
Menyampaikan konsep kegiatan kepada tim internal , menjelaskan
tentang tujuan aktualisasi dan meminta kerja sama tim internal untuk
menjalankan aktualisasi ini, konsep kegiatan yang di sampaikan dalam
rangka mengoptimalkan pelayanan kesehetan jiwa khususnya di desa
Pangereman dengan jumlah pasien ODGJ terbanyak diwilayah
Ketapang.
Hasil dari kegiatan ini adalah tersampaikannya konsep kegiatan
Aktualisasi yang akan dilakukan kepada tim internal (Pemegang
program Kesehatan Jiwa dan Bidan Desa Pangereman). Nilai dasar
yang di dapat adalah akuntabilitas dengan penulis bertanggung jawab
penuh dengan konsep kegiatan yang akan dilakukan dengan bantuan
tim internal.
47

Gambar 4.1.2 Menyampaikan rencana kegiatan


kepada tim internal
- Agenda tahapan II
Menyampaikan isu dan gagasan ide kepada tim internal.
Menjelaskan tentang isu yang dipilih dan dampaknya jika tidak segera
di tangani, isu tentang pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas
Ketapang dimana kasus ODGJ telah meningkat dari tahun sebelumnya
dan butuh pelayanan yang optimal agar masalah kesehatan jiwa dapat
di permudah akses pelayanannya dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk lebih paham tentang pentingnya kesehatan jiwa
melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis dan tim.
Hasil dari kegiatan ini adalah tersampaikannya isu dan gagasan
ide kepada semua tim juga tidak lupa meminta pendapat dan saran
dalam melaksanakan kegiatan. Nilai yang tercermin dari kegiatan ini
adalah akuntabilitas dan etika publik dimana penulis mempertanggung
jawabkan kegiatan yang akan dilakukan dan tetap bersikap santun dan
menghargai pendapat sesama tim dalam berkomunikasi.
48

Gambar 4.1.2 Menyampaikan isu dan gagasan pemecahan isu


kepada tim internal
- Agenda tahapan III
Merencanakan pertemuan dengan kepala Desa. Kegiatan ini
dilakukan untuk meminta ijin dan persetujuan pelaksanaan kegiatan
yang akan dilakukan selama aktualiasi serta mengajak serta perangkat
desa untuk ikut aktif dan mendukung dalam penanganan pasien
dengan gangguan jiwa yang ada di Desa Pangereman.
Hasil dari kegiatan ini adalah adanya jadwal untuk bertemu
dengan kepala Desa Pangereman. Nilai yang di dapat menyangkut
aspek Kode Etik ASN dalam pelayanan yang mengandung sikap
sopan, santun dan menghormati pendapat dari tim.
- Agenda tahapan IV
Memilih pasien ODGJ yang akan dilakukan kunjungan rumah,
kegiatan ini merujuk pada peran pemegang program Kesehatan jiwa
yang lebih mengetahui tentang kondisi pasien ODGJ yang terdaftar di
Puskesmas Ketapang khususnya di Desa Pangereman dan peran bidan
Desa yang lebih mengenal kondisi lingkungan dan masyarakat di desa
tersebut.
49

Hasil dari kegiatan ini adalah terpilihnya 1 ODGJ yang akan


dilakukan kunjungan rumah sebanyak 2 kali dengan kondisi pasien
ODGJ tersbeut baru di lepas pasung dan status kemandiriannya masih
rendah. Kunjungan rumah dilakukan sebanyak 2 kali dimana tahap
pertama untuk mengenal kondisi pasien dan lingkungannya secara
langsung dan bisa diberikan terapi sesuai kondisi pasien. Kunjungan
rumah yang kedua untuk melakukan evaluasi keadaan pasien setelah
diberikan terapi juga melakukan pendekatan spiritual jika keadaan
pasien telah memungkinkan untuk mendukung penyembuhan pasien.
Nilai dasar yang dapat diambil dalam kegiatan ini adalah
komitemen mutu dengan menjunjung profesionalitas dari tim untuk
menghasilkan pelayanan yang memuaskan.

Gambar 4.1.2 Menentukan pasien ODGJ yang akan dilakukan


kunjungan rumah
- Agenda tahapan V
Memilih materi penyuluhan yang akan dilaksanakan saat
penyuluhan kepada masyarakat di Desa Pangereman. Salah satu
kegiatan yang dilakukan di Desa Pangereman adalah melakukan
penyuluhan tentang kesehatan jiwa untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan jiwa secara umum dan pentingnya peran
50

keluarga dan deteksi dini gangguan jiwa yang ada dilingkungan


sekitar
Hasil dari kegiatan ini adalah terpilihnya materi penyuluhan
yang akan dilakukan dengan tema kesehatan jiwa masyarakat karena
dari 17 ODGJ di wilayah desa Pangereman adalah OGDJ berat
diantaranya terdapat 2 kasus pasung. Tema penyuluhan ini untuk
menjelaskan secara umum tentang gangguan jiwa dan pencegahan
yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan jiwa.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah anti
korupsi dengan memilih dan membuat materi penyuluhan yang
berkualitas dan mudah di mengerti oleh masyarakat desa Pangereman.

Gambar 4.1.2 Materi penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat


- Agenda tahapan VI
Menjadwalkan waktu dan tempat penyuluhan yang akan
dilakukan. Kegiatan ini akan dilakukan setelah mendapat persetujuan
dari kepala Desa. Kegiatan yang di persiapkan antara lain rencana
pembuatan materi penyuluhan, membuat undangan untuk para peserta
dan memlih tempat penyuluhan yang bisa diakses dengan mudah oleh
para peserta di desa Pangereman.
51

Hasil dari kegiatan ini adalah adanya jadwal dan tempat untuk
kegiatan penyuluhan. Dimana kegiatan penyuluhan akan dilakukan
pada hari rabu tanggal 30 Oktober 2019 dan tempat penyuluhan
dilakukan di rumah pemuka agama di desa Pangereman.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah
komitmen mutu dengan bersikap proffesional untuk menghasilkan
pelayanan yang bermutu dan memuaskan.
4.1.3 Berkoordinasi dengan perangkat desa (Kepala Desa ) tentang
kegiatan yang akan dilakukan
Kegiatan ketiga adalah berkoordinasi dengan Kepala desa
Pangereman tentang kegiatan yang akan dilakukan di desa tersebut.
Kegiatan ini sebagai bentuk mewujudkan Misi Puskesmas yang
pertama “Menggerakkan dan mengajak stakeholder kesehatan dan
masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan Kesehatan” serta
penguatan salah satu nilai organisasi yaitu Gotong royong, kegiatan
yang melibatkan semua pihak baik petugas dan elemen masyarakat.
Adapun bentuk agenda tahapan yang dilaksanakan meliputi
limaagenda di bawah ini:
- Agenda tahapan I
Meminta surat perintah tugas kepada kepala Puskesmas.
Meminta Ijin tertulis kepada kepala Puskesmas untuk melakukan
kegiatan di luar Puskesmas dengan melakukan perjalanan dinas ke
desa Pangereman dan menjelaskan maksud tujuan kegiatan.
Hasil dari kegiatan ini terciptanya surat perintah tugas untuk
melakukan kegiatan di desa Pangereman bersama tim internal
(pemegang program kesehatan jiwa dan Bidan Desa) yang di tanda
tangani langsung oleh kepala Puskesmas.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah
akuntabilitas dengan mempertanggung jawabakan surat perintah
tersebut untuk di gunakan dengan sebaik-baiknya dalam
melaksanakan aktualisasi.
52

Gambar 4.1.3 Surat Perintah tugas


- Agenda tahapan II
Melaksanakan pertemuan dengan kepala desa Pangereman.
Setelah mendapatkan surat perintah tugas dari kepala Puskesmas
penulis beserta tim menuju ke desa Pangereman untuk bertemu
langsung dengan Kepala desa. Pertemuan di laksanakan di kediaman
kepala desa dengan membuat perjanjian jadwal untuk bertemu terlebih
dahulu. Pertemuan di awali dengan perkenalan oleh penulis dan tim
dan menjelaskan tentang maksud pertemuan tersebut serta memberi
gambaran jumlah pasien ODGJ di desa Pangereman yang termasuk
tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah
nasionalisme dengan melakukan komunikasi dengan bahasa yang
benar dan sopan dalam bermusyawarah.
53

Gambar 4.1.3 Melakukan Koordinasi dengan Kepala Desa


- Agenda tahapan III
Menyampaikan kegiatan kepada kepala desa tentang kegiatan
yang akan dilakukan. Dalam kegiatan ini penulis menjelaskan dan
memaparkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan aktualisasi di desa Pangereman yaitu berupa kegiatan
kunjungan rumah dan penyuluhan kesehatan jiwa dengan jadwal yang
telah terlampir di surat persetujuan.
Hasil dari kegiatan ini adalah tersampaikannya tentang
kegiatan dan tujuan kegiatan sehingga kepala desa mengerti dan
mengetahui segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis
dan tim.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah etika
publik dengan tetap bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan
kegiatan .
54

Gambar 4.1.3 Menyampaikan rencana kegiatan


- Agenda tahapan IV
Meminta dukungan dan saran terkait pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meminta saran kepada kepala Desa
terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dimana peran dari
kepala Desa sangat penting dalam meningkatkan kesehatan
masyarakatnya agar tercipta desa yang sehat dari fisik maupun mental.
Hasil dari kegiatan ini adalah adanya saran untuk tetap
melanjutkan kegiatan ini secara konsisten selain untuk
menmaksimalkan peran Puskesmas sebagai unit pelaksana
pembangunan kesehatan juga dpaat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas yang nanti terwujudnya
masyarakat yang aktif dalam membangun indonesia sehat yang lebih
mengutamakan pencegahan dari pada pengobatan penyakit.
Nilai dasar yang di dapat dari kegiatan ini adalah whole of
goverment dengan koordinasi yang baik antara penulis dan kepala
desa akan tercipta kolaborasi yang maksimal dalam bersama-sama
mendukung derajat kesehatan pasien ODGJ.
55

- Agenda tahapan V
Meminta persetujuan jadwal kegiatan. Setelah melakukan
pertemuan dan menjelaskan kegiatan penulis meminta persetujuan
kegiatan secara tertulis dengan di tanda tangani langsung oleh kepala
Desa sebagain bukkti adanya ijin dan persetujuan untuk melaksanakan
kegiatan
Hasil dari kegiatan ini adanya bukti tertulis lampiran
persetujuan kegiatan aktualisasi. Nilai yang tercermin dari kegiatan ini
adalah akuntabilitas penulis akan mempertanggung jawabkan segala
bentuk kegiatan yang akan dilakukan dan melaksanakan kegiatan
dengan sebaik-baiknya.

Gambar 4.1.3 Surat persetujuan kegiatan


4.1.4 Melakukan kunjungan rumah pasien ODGJ
Kegiatan keempat adalah kunjungan rumah, kunjungan rumah
ODGJ di desa Pangereman yang sebelumnya telah ditetapkan bersama
tim internal. Odgj tersebut merupakan pasien baru ditemukan oleh
pelaksana program dengan riwayat pasung dan tingkat kemandirian
56

yang rendah. Penulis beserta tim berkolaborasi dan menyiapkan


kegiatan kunjungan ini dengan membawa surat perintah tugas, alat
pemeriksaan dan obat-obat yang nanti akan diberikan kepada pasien.
Adapun nilai dasar yang tercermin adalah pelayanan publik
dengan segera responsif menindaklanjuti kasus odgj tersebut.Kegiatan
ini membantu mewujudkan Misi kabupaten Sampang yang pertama
“mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing” dan membantu terwujudnya visi Puskesmas Ketapang Sebagai
sentral pelayanan yang bermutu, professional, merata dan
menghasilkan pelayanan yang memuaskan. Penguatan nilai organisasi
dari kegiatan ini adalah “Cepat” Pelayanan yang segera dan tanggap
serta nilai organiasi“Empati” Pelayanan yang tulus dan memahami
perasaan orang.
Adapun bentuk agenda tahapan yang dilaksanakan meliputi
limaagenda di bawah ini:
- Agenda tahapan I
Meminta surat perintah tugas kepada kepala Puskesmas.
Meminta Ijin tertulis kepada kepala Puskesmas untuk melakukan
kegiatan di luar Puskesmas dengan melakukan perjalanan dinas
bersama pemegang program kesehatan jiwa dana bidan Desa ke desa
Pangereman dan menjelaskan secara singkat kegiatan kunjungan
rumah odgj.
Hasil dari kegiatan ini terciptanya surat perintah tugas untuk
melakukan kegiatan di desa Pangereman bersama tim internal yang di
tanda tangani langsung oleh kepala Puskesmas.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah
akuntabilitas dengan mempertanggung jawabakan surat perintah
tersebut untuk di gunakan dengan sebaik-baiknya dalam
melaksanakan kegiatan kunjungan rumah ini.
57

Gambar 4.1.4 Surat Perintah Tugas


- Agenda tahapan II
Melakukan wawancara dengan keluarga pasien merupakan
tahapan kedua dimana sebelum penulis bertemu dan melakukan
wawancara langsung kepada pasien odgj penulis harus mengumpulkan
informasi dari keluarga bagaimana riwayat pasien sebelum sakit,
riwayat masa kecil dan riwayat pendidikan pasien serta apa yang
menyebabkan gangguan jiwa tersebut timbul.
Hasil dari kegiatan ini terkumpulnya informasi yang diberika
langsung oleh ayah pasien. Pasien odgj tersebut mengalami gangguan
tersebut saat pergi ke Malaysia untuk bekerja bersama saudara
kandungnya, sebelumnya pasien tampak biasa dan rajin bekerja akan
tetapi setelah sekitar 3 bulan di Malaysia keluarga mengatakan pasien
jarang pulang dan sering menginap dirumah teman-temannya untuk
mengkonsumsi obat-obat terlarang dan minum alkohol. Suatu saat
pasien mengalami overdosis dan pingsan. Setelah kejadian itu pasien
58

tampak sering bersikap aneh, terkadang hanya diam dan senyum


sendiri di kamar terkadang juga marah sampai ingin melukai orang di
sekitarnya. Pasien adalah lulusan Sekolah menengah pertama dengan
riwayat sikap pasien cenderung pendiam dan tidak terbuka. Setelah
mengalami gangguan jiwa ini selama 6 bulan keluarga pasien
memutuskan untuk membawa pulang pasien tersebut.
Nilai dasar yang tercermin dari kegiatan ini etika publik
dengan bersikap sopan dalam berkomunikasi dengan keluarga dan
akuntabilitas dengan informasi yang telah di dapat untuk mendukung
kesembuhan pasien odgj tersebut.

Gambar 4.1.4 Melakukan wawancara dengan keluarga pasien


- Agenda tahapan III
Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan piskiatri kepada
pasien. Setelah penulis dan tim bertemu dengan keluarga penulis
meminta waktu untuk melakukan wawancara, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan psikiatri. Pada saat wawancara pasien tampak acuh tak
acuh saat ditanya menjawab sedikit-sedikit dan terkadang tidak
sinkron dengan pertanyaan penulis. Hasil pemeriksaan fisik pasien
dalam batas normal dan hasil pemeriksaan psikiatri pasien adalah
adanya kesadartan yang berubah , afek emosi yang dangkal, serta
keluhan yang menonjol pada pasien ini adanya halusinasi visual
59

dengan gambaran setiap malam ada seseorang yang akan


membunuhnya serta psikomotor pasien yang meningkat dimana
terkadang pasien tampak gelisah dan tidak bisa diam.
Hasil dari kegiatan wawancara ini terisi nya rekam medis
dengan riwayat pemeriksaan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan psikiatri. Dan di tetapkannya diagnosa pasien dengan
skizofrenia hebefrenik. Yaitu suatu kelainan jiwa psikotik yang segera
tidak di tangani akan berdampak buruk pada hidup pasien dan
keluarga pasien.
Nilai yang tercermin dari kegiatan ini adalah nasionalisme
dimana penulis tetap bersikap adil terhadap pasien odgj serta
memberikan kesempatan odgj tersebut untuk menyampaikan keluhan
yang di alaminyadan nilai dasar akuntabilitas terhadap hasil
pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan.

Gambar 4.1.4 Lembar Status Gambar 4.1.4 Lembar Status


pemeriksaan pasien ODGJ pemeriksaan pasien ODGJ

- Agenda tahapan IV
Edukasi kepada keluarga tentang kondisi pasien. Dari hasil
wawancara dengan keluarga dan wawancara dengan pasien serta
60

melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan psikiatri dapat


disimpulkan pasien mengalami suatu gangguan jiwa yang harus segera
di tangani dimana gangguan ini adalah gangguan jiwa yang
disebabkan dari konsumi obat terlarang pada sebelumnya, keluhan ini
tidak bisa disembuhkan secara total sedangkan obat-obat hanya bisa
mengontrol keluhan pasien seperti halusinasi dan membantu pasien
dalam tingkat kemandirian, sedangkan dukungan keluarga adalah
yang utama karena pasien melakukan kegiatan sehari-hari bersama
keluarga, memantau pengobatan, dan bisa mengevaluasi
perkembangan kondisi pasien setiap harinya .
Hasil kegiatan ini tersampaikannya edukasi kepada seluruh
keluarga, sehingga keluarga mengerti dan bisa memahami kondisi
pasien. Nilai dasar yang tercermin dari kegiatan ini adalah Anti
korupsi dengan memaksimalkan waktu yang ada untuk
menyampaikan informasi tentang kondisi dan apa yang harus
dilakukan keluarga sebagai peran penting dalam mendukung
penyembuhan pasien.

Gambar 4.1.4 Memberikan informasi hasil pemeriksaan odgj


kepada keluarga
61

- Agenda tahapan V
Memberikan terapi kepada pasien dengan obat-obatan untuk
mengontrol keluhan dan membantu menghilangkan halusinasi pasien
sangat penting hal ini disebabkan karena banyak dari ODGJ yang
tidak bisa mengontrol kegiatan sehari-harinya karena suatu halusinasi,
Obat-obatan ini di serahkan kepada keluarga yang dalam tahap
pemberian obatnya harus diberikan dan dilihat langsung oleh keluarga
saat pasien meminum obat.
Hasil kegiatan ini keluarga mendapat 2 macam obat yaitu
haloperidol dan trihexylphenidil sebanyak 10 hari, dalam 10 hari
tersebut keluarga di edukasi untuk memantau tentang perkembangan
dan kemungkinan efek samping obat tersebut. Nilai dasar yang
tercermin adalah Akuntabilitas dengan mempertanggung jawabkan
obat-obat yang telah diberikan.

Gambar 4.1.4 Pemberian Obat yang di serahkan kepada


keluarga odgj
4.1.5 Melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa masyarakat di
Desa Pangereman
Kegiatan kelima adalah melakukan penyuluhan, penyuluhan ini
dilaksanakan di Desa Pangereman mengingat tingginya kasus ODGJ di
desa tersebut. Tema yang dipilih adalah kesehatan jiwa masyarakat
62

yang menjelaskan secara umum tentang kesehatan jiwa dan bagaimana


pencegahan timbulnya gangguan jiwa.
Adapun nilai dasar yang tercermin adalah manajemen ASN dengan
bersikap profesional dalam memberikan infromasi sesuai ilmu yang
saya miliki serta nilai pelayanan publik dengan memberikan informasi
secara transparan dalam pembahasantentang kesehatan jiwa tersebut.
Kegiatan ini membantu Mewujudkan Misi Kabupaten Sampang
yang pertama yaitu “ mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing “ serta membantu mewujudkan Misi
Puskesmas Ketapang yang pertama yaitu “menggerakkan dan
mengajak stakeholder kesehatan dan masyarakat untuk terlibat aktif
dalam pembangunan kesehatan”. Dengan penguatan nilai organisasi
“Mudah” pelayanan yang mudah di mengerti dan nilai organisai
“Lancar” dengan melakukan Pelayanan yang berkesinambungan.
Adapun bentuk agenda tahapan yang dilaksanakan meliputi empat
agenda di bawah ini:
- Agenda tahapan I
Meminta surat perintah tugas kepada kepala Puskesmas.
Meminta Ijin tertulis kepada kepala Puskesmas untuk melakukan
kegiatan di luar Puskesmas dengan melakukan perjalanan dinas
bersama pemegang program kesehatan jiwa dana bidan Desa ke desa
Pangereman dan menjelaskan secara singkat kegiatan penyuluhan
kesehatan jiwa masyarakat.
Hasil dari kegiatan ini adanya surat perintah tugas untuk
melakukan kegiatan di desa Pangereman bersama tim internal yang di
tanda tangani langsung oleh kepala Puskesmas.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah
akuntabilitas dengan mempertanggung jawabakan surat perintah
tersebut untuk di gunakan dengan sebaik-baiknya dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan ini.
63

Gambar 4.1.5 Surat Perintah Tugas

- Agenda tahapan II
Mengisi daftar nama peserta yang hadir dan meminta tanda
tangan sebelum memulai acara penyuluhan sebagai tanda bukti hadir
para peserta penyuluhan dimana peserta mengisi nama dan
menandatangani daftar hadir yang telah di sediakan.
Hasil dari kegiatan ini terlampirnya daftar hadir penyuluhan
seluruh peserta dengan nama dan tanda tangan yang berjumlah 24
pesera. Nilai dasar yang tercermin akuntabilitas dengan
mempertanggung jawabkan materi penyuluhan dan nilai etika publik
dengan bersikap sopan dan menghargai peserta dalam kegiatan
penyuluhan.
64

Gambar 4.1.5 Daftar hadir peserta penyuluhan


- Agenda tahapan III
Menyampaikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa masyarakat
dilakukan setelah penulis membuka acara penyuluhan dengan
perkenalan oleh penulis dan menjelaskan tujuan penyuluhan yang
akan diberikan. Materi penyuluhan kesehatan masyarakat yang di
sampaikan terdiri dari definisi secara umum definisi dari kesehatan
masyarakat, penyebab gangguan jiwa, gejala dan tanda gangguan
jiwa, kasus gangguan jiwa yang terjadi di masyarakat, konsep
pengobatan dan pencegahan yang bisa dilakukan secara dini untuk
mencegah gangguan jiwa.
Hasil dari kegiatan ini tersampaikannya penyuluhan kepada
seluruh peserta yang hadir. Nilai dasar yang tercermin dari kegiatan
penyuluhan ini adalah komitmen mutu dengan mengajak secara aktif
seluruh elemen masyarakat terutama mengoptimalkan peran keluarga
dalam pembangunan derajat kesehatan nasional.
65

Gambar 4.1.5 Melakukan penyuluhan kepada peserta


- Agenda tahapan IV
Menyelesaikan kegiatan penyuluhan dengan diskusi dalam
bentuk tanya jawab bersama pesertadilakukan setelah penulis
menyampaian materi penyuluhan. Kegiatan ini memberi kesempatan
para peserta untuk bertanya tentang kesehatan jiwa serta melakukan
konsultasi jika pernah mengalami keluhan seperti yang telah
dijelaskan dalam materi penyuluhan.
Hasil dari kegiatan diskusi ini ada beberapa peserta yang
melakukan konsultasi terkait keluhan gangguan jiwa yang sedang di
alami peserta sendiri dan beberapa peserta yang juga melaporkan
adanya odgj berat di sekitar lingkungan rumah mereka. Dalam hal ini
penulis memberi arahan dan beberapa terapi dengan obat untuk
meringankan keluhan peserta sedangkan laporan adanya kasus odgj
berat penulis mencatat dan akan melaporkan kepada pemegang
program kesehatan jiwa untuk di tindak lanjuti. Nilai dasar yang
tercermin adalah anti korupsi dengan memaksimalkan waktu sebaik-
baiknya untuk berdiskusi dan tetap memberi kesempatan dan
menghargai apa yang peserta keluhkan.
66

Gambar 4.1.5 Melakukan pemeriksaan dan konsultasi


bersama para peserta
4.1.6 Melakukan kunjungan pasien ODGJ dengan melakukan
pendekatan spiritual
Kegiatan ini dilakukan atas saran dari penguji dengan
melakukan pendekatan spiritual. Kasus gangguan jiwa terjadi karena
beberapa kebutuhan jiwa tidak terpenuhi kehidupan seseorang yang
semakin sulit dan bertambahnya stressor psikososial akibat budaya
masyarakat yang semakin modern sehingga tekanan-tekanan dalam
kehidupan seseorang tidak bisa dihindari karena itu gangguan jiwa
berdampak pada aspek fisik atau biologis, psikologis , sosial dan
spiritual.
Nilai dasar yang tercermin dalam kegiatan ini adalah pelayanan
publik dengan melakukan kunjungan langsung kerumah odgj dan
mengevaluasi hasil dari kunjungan odgj yang sebelumnya telah
dilakukan sebelumnya. Kegiatan ini membantu Mewujudkan Misi
Kabupaten Sampang yang pertama “mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing “ serta membantu
mewujudkan visi Puskesmas Ketapang Sebagai sentral pelayanan yang
bermutu, professional , merata dan menghasilkan pelayanan yang
memuaskan.Serta penguatan nilai organisai “Cepat” Pelayanan yang
67

segera dan tanggap dan nilai organisasi“Empati”Pelayanan yang tulus


dan memahami perasaan orang

Adapun bentuk agenda tahapan yang dilaksanakan meliputi


empat agenda di bawah ini:

- Agenda tahapan I
Meminta surat perintah tugas kepada kepala Puskesmas.
Meminta Ijin tertulis kepada kepala Puskesmas untuk melakukan
kegiatan di luar Puskesmas dengan melakukan perjalanan dinas
bersama pemegang program kesehatan jiwa dana bidan Desa ke desa
Pangereman dan menjelaskan secara singkat kegiatan kunjungan
rumah yang akan dilakukan dan melakukan pendekatan spiritual
kepada pasien dan keluarga pasien odgj.
Hasil dari kegiatan ini adanya surat perintah tugas untuk
melakukan kegiatan di desa Pangereman bersama tim internal yang di
tanda tangani langsung oleh kepala Puskesmas.
Nilai dasar yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah
akuntabilitas dengan mempertanggung jawabakan surat perintah
tersebut untuk di gunakan dengan sebaik-baiknya dalam
melaksanakan kegiatan kunjungan rumah ini.
68

Gambar 4.1.6 Surat perintah tugas


- Agenda tahapan II
Melaksanakan wawancara kepada keluarga pasien tentang
perkembangan kondisi pasien dilakukan sebelum bertemu dengan
pasien odgj hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi secara
langsung dari keluarga tentang perkembangan pasien odgj tersebut
selama diberi terapi dengan obat yang sebelumnya telah diberikan dan
meminta ijin kepada keluarga pasien untuk melakukan pendekatan
spiritual dengan metode ceramah agama yang disampaikan secara
singkat oleh pemuka agama atau ustadz dari daerah tersebut.Hasil
kegiatan ini adalah adanya informasi tentang perkembangan kondisi
pasien dimana kondisi pasien mulai membaik dan mulai bisa
beraktifitas dalam kegiatan sehari-hari seperti mengurus dirinya
sendiri dan tidak pernah mengamuk atau sampai melukai keluarga.
Nilai yang tercermin dari kegiatan ini adalah akuntabilitas dengan
Mempertanggung jawabkan hasil dari kunjungan rumah yang pertama
dan melakukan evaluasi lanjutan terhadap kondisi pasien.
69

Gambar 4.1.6 Melakukan wawancara kepada keluarga


- Agenda tahapan III
Melakukan pemeriksaan kembali kepada pasien dilakukan
setelah melakukan wawancara dengan keluarga pasien terkait
perkembangan kondisi pasien odgj tersebut. Saat wawancara Pasien
tampak tenang sesekali bercanda dengan penulis dan menjawab semua
pertanyaan penulis, pasien juga mengatakan selalu minum obat yang
diberikan oleh orang tua pasien, pasien juga mengatakan sudah mulai
melakukan sholat di masjid dan mengaji pasien kemudian
menceritakan kembali bagaimana awal mula keluhan itu timbul saat
pasien berada di Malaysia dan mengaku menyesal telah mengkonsumi
obat terlarang.
Hasil dari kegiatan ini penulis bisa mengevaluasi hasil dari
kegiatan kunjungan rumah sebelumnya dimana sudah ada perbaikan
kualitas hidup dan berkurangnya keluhan pasien, untuk itu penulis
berkoordinasi dengan pemegang program untuk bisa konsisten dalam
mengevaluasi pasien tersebut agar kemandirian pasien bisa meningkat
dan menjadi pasien odgj yang terkontrol keluhan-keluhannya. Nilai
dasar yang tercermin dari kegiatan ini adalah Anti korupsi dimana
penulis Konsisten dalam mengevaluasi kondisi pasien.
70

Gambar 4.1.6 Melakukan Pemeriksaan kepada pasien


- Agenda tahapan IV
Kolaborasi dengan pemuka agama setempat untuk
memberikan pendekatan spiritualdengan berkoordinasi dengan ustadz
setempat untuk memberika ceramah singkat tentang pentingnya
menjaga sholat agar fikiran, hati dan sikap selalu terjaga. Kegiatan ini
dilakukan mengingat dampaknya era milenial dimana banyaknya
pergaulan bebas yang terjadi pada generasi muda dan mudahnya akses
internet untuk berbagai akses yang jida tidak di gunakan dengan bijak
akan mempengaruhi hidup seseorang yang bisa berdampak buruk
terhadap kualitas hidup.
Hasil dari kegiatan ini pasien odgj mendapat ceramah agama
dari ustadz setempat dimana saat dilakukan ceramah agama pasien
tampak mendengarkan dan mengatakan akan berusaha lebih
meningkatkan ibadahnya lagi. Nilai yang tercermin dari kegiatan ini
adalah etika publik dengan tetap berkomunisasi secara santun tanpa
menyalahkan atau bersikap menghakimi pasien.
71

Gambar 4.1.6 Melakukan pendekatan spiritual kepada


pasien dan keluarga
4.1.7 Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan kepada kepala puskesmas
Kegiatan terakhir dalam aktualisasi ini adalah melaporkan
kegiatan yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi dan permintaan
saran dan kritikan tentang kegiatan aktualisasi kepda kepala
Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan saat hari terakhir habituasi di
Puskesmas dengan membawa hasil laporan aktualisasi dan
menjelaskan laporan yang telah di tulis.
Nilai yang tercermin dari kegiatan ini adalah WoG (Whole of
Government) dengan Koordinasi Melibatkan kepala Puskesmas dalam
penyusunan laporan aktualisasi.Adapun bentuk agenda tahapan yang
dilaksanakan meliputi tigaagenda di bawah ini:
- Agenda tahapan I
Mengatur jadwal waktu untuk menghadap kepala Puskesmas
untuk melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilakukandengan tetap berkomunikasi secara sopan dalam meminta
waktu luang maka nilaiyangtercermin adalah nilai Etika Publik. Hasil
72

yang dicapai adalah adanya waktu untuk menghadap mentor yang


dilakukan saat pelayanan telah selesai.

- Agenda tahapan II
Melaporkan dan menyerahkan bukti kegiatan yang telah
dilakukan. Memaparkan laporan aktualisasi secara singkat dan
menyerahkan bukti kegiatan dalam bentuk foto dan dokumen kepada
Kepala Puskesmas. Hasil dari kegiatan ini kepala Puskesmas
mendapatkan informasi laporan aktualisasi dan mengetahui kegiatan
dan dampak kegiatan yang telah dilakukan. Nilai yang tercermin
adalah akuntabilitas dengan mempertanggung jawabkan kegiatan
yang telah dilakukan dan nilai Nasionalisme dengan melakukan
musyawarah dalam melaporkan laporan aktualisasi.

Gambar 4.1.7 Melaporkan dan menyerahkan bukti


kegiatan kepada kepala Puskesmas
73

- Agenda tahapan III


Mengajukan pemberian kritikan dan saran. Penulis meminta
kritikan dan saran terkain laporan aktualisasi dan habituasi yang telah
dilaksanakan. Hasil dari kegiatan ini kepala puskesmas memberi saran
untuk tetap konsisten dalam membantu pemegang program kesehatan
jiwa dalam kegiatan program tersebut seperti aktif melakukan
kunjungan rumah dan melakukan penyuluhan. Nilai dasar yang
tercermin dari kegiatan ini adalah etika publik dengan berkomunikasi
secara sopan dan nilai antikorupsi dengan memanfaatkan wkatu
bertemu dengan efektif dan efisien.

Gambar 4.1.7 meminta Kritikan dan saran hasil


pelaksanaan kegiatan
74

Tabel 4.2 Martrik Pelaksanaan Aktualiasasi dan Kedudukan Peran CASN


No KEGIATAN TEMPAT STAKEHOLDER WAKTU PELAKSANAAN OUTPUT
PELAKSANAAN (LAMPIRAN)

1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan konsultasi Ruang Penulis, mentor, 16 Oktober 2019 1. Mengatur jadwal untuk Foto
dan koordinasi dengan Kepala rekan kerja menghadap kepala Puskesmas dokumentasi
kepala Puskesmas Puskesmas , 2. Meminta persetujuan terkait kegiatan dan
terkait rancangan Puskesmas pelaksanaan kegiatan tahapannya
Aktualisai Ketapang 3. Berdiskusi tentang konsep
rencana kegiatan, dan meminta
saran agar pelaksanaan bisa
optimal *foto terlampir
4. Meminta lembar persetujuan pada sub bab
rencana kegiatan 4.1.1

1 2 3 4 5 6 7
75

2 Melakukan koordinasi Ruang Penulis, pelaksana 17 oktober 2019 1. Menyampaikan konsep kegiatan Foto
dengan tim internal Programmer, program keswa, 2. Menyampaikan isu dan gagasan dokumentasi
(pemegang program puskesmas Bidan desa ide kepada tim internal kegiatan dan
keswa , Bidan Desa) Ketapang Pangereman 3. Merencanakan pertemuan tahapannya
dengan kepala desa
4. Memlih pasien ODGJ yang akan
dilakukan kunjungan rumah
5. Memilih materi penyuluhan
6. Menjadwalkan waktu dan tempat
penyuluhan

*foto terlampir
pada sub bab
4.1.2

1 2 3 4 5 6 7

3 Berkoordinasi dengan Rumah Penulis, kepala 18 Oktober 2019 1. Meminta surat perintah tugas Foto
76

perangkat Desa (Kepala kepala Desa desa Pangereman, kepada kepala Puskesmas dokumentasi
Desa ) tentang kegiatan Pangereman pelaksana program 2. Melaksanakan pertemuan dengan kegiatan dan
yang akan dilakukan keswa kepala Desa tahapannya
3. Menyampaikan kegiatan kepada
kepala desa tentang kegiatan
yang akan dilakukan
4. Meminta dukungan dan saran
terkait pelaksanaan kegiatan
5. Meminta persetujuan jadwal
kegiatan

*foto terlampir
pada sub bab
4.1.3

1 2 3 4 5 6 7

4 Melakukan kunjungan Rumah Penulis, pelaksana 21 oktober 2019 1. Meminta surat perintah tugas Foto
rumah pasien odgj pasien odgj program, pasien 2. Melakukan wawancara dengan dokumentasi
77

di Desa odgj, keluarga keluarga pasien kegiatan dan


Pangereman pasien odgj 3. Mengisi dan mengumpulkan tahapannya
checklist indikator keluarga sehat
kepada seluruh anggota keluarga
4. Melakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan psikiatri
kepada pasien
5. Edukasi keluarga tentang kondisi
pasien
6. Memberikan terapi kepada
pasien *foto terlampir
pada sub bab
4.1.4

1 2 3 4 5 6 7

5 Melakukan penyuluhan Desa Penulis, pelaksana 30 oktober 2019 1. Meminta surat perintah tugas Foto
tentang kesehatan jiwa pangereman program keswa, 2. Mengisi daftar nama peserta dokumentasi
masyarakat di Desa masyarakat Desa yang hadir dan meminta tanda kegiatan dan
78

Pangereman pangereman tangan tahapannya


3. Menyampaikan penyuluhan
tentang kesehatan jiwa
masyarakat
4. Menyelesaikan kegiatan dengan
diskusi dalam bentuk tanya
jawab bersama peserta

*foto terlampir
pada sub bab
4.1.5

1 2 3 4 5 6 7

6 Melakukan kunjungan Rumah Penulis, pelaksana 06 November 1. Meminta surat perintah tugas Foto
rumah pasien odgj dan pasien odgj program keswa, 2019 kepada kepala puskesmas dokumentasi
melakukan pendekatan di Desa pemuka agama 2. Melaksanakan wawancara kegiatan dan
spiritual Pangereman desa pangereman, kepada keluarga tentang tahapannya
79

pasien odgj, perkembangan kondisi pasien


keluarga pasien 3. Melakukan pemeriksaan kembali
odgj kepada pasien
4. Kolaborasi dengan pemuka *foto terlampir
agama setempat untuk pada sub bab
melakukan pendekatan spiritual 4.1.6
7 Melaporkan dan Ruang kepala Penulis, mentor 11 november 2019 1. Menjadwalkan waktu Foto
mengevaluasi hasil puskesmas, untuk bertemu kepala dokumentasi
kegiatan kepada kepala Puskesmas Puskesmas kegiatan dan
Puskesmas ketapang 2. Melaporkan dan tahapannya
menyerahkan bukti
kegiatan yang telah
dilakukan
3. Mengajukan pemberian *foto terlampir
aran dan kritikan pada sub bab
4.1.7
80

Tabel 4.2.2. Matrik Analisa Teknik Aktualisasi,Hambatan, dan Manfaat

No KEGIATAN URAIAN TEKHNIS PELAKSANAAN HAMBATAN MANFAAT


DAN NILAI DASAR ASN

1 2 3 4 5
1 Melakukan Hal pertama yang dilakukan adalah mengatur jadwal menghadap Tidak ada hambatan Kepala puskesmas
81

konsultasi dan kepala puskesmas, kegiatan konsultasi dilakukan saat jam pelayanan dalam pelaksanaan mengetahui kegiatan
koordinasi dengan telah selesai. Hal ini merupakan cerminan dari whole of goverment kegiatan konsultasi dan jadwal kegiatan
kepala Puskesmas dan manajemen asn dengan berkoordinasi dan keterbukaan dalam ini. yang akan dilakukan
menjelaskan kegiatan. serta Mendapat saran
Tahapan selanjutnya meminta persetujuan kegiatan serta membuat dalam pelaksanaan
komitmen untuk bersungguh sungguh dalam melaksanakan kegiatan untuk memaksimalkan
dan akan mempertanggung jawabkan kegiatan yang akan dilakukan waktu habituasi
maka nilai yang tercermin adalah akuntabilitas.
Tahapan selanjutnya berdiskusi dengan mentor tentang konsep
kegiatan dan meminta saran agar pelaksanaan bisa optimal.
Mendengarkan saran dari mentor dan menghargai setiap saran yang
diberikan merupakan cerminan dari etika publik.
Tahapan terakhir adalah meminta tanda tangan lembar persetujuan
sebagai bukti tertulis sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. Dengan
memanfaatkan waktu yang ada dan meminta persetujuan langsung
kepada mentor nilai yang tercermin adalah anti korupsidan etika
publik.
2 Melakukan Hal yang pertama adalah menjelaskan konsep kegiatan dan tujuan Pada dasarnya tidak Terbentuknya kerja
koordinasi dengan kegiatan kepada tim internal, dengan berkoordinasi dan membangun terjadi hambatan sama bersama tim
82

tim internal kerja sama dengan tim mencerminkan nilai dasar whole of yang berarti, namun internal untuk
(pelaksana program goverment. beberapa hal dapat menyelesaikan kegiatan
keswa, bidan desa) Tahapan kedua adalah menyampaikan inovasi yang akan dilakukann mempengauhi dan komitmen untuk
terkait kegiatan dan meminta dukungan kepada tim dengan tetap bersikap santun dan pelaksanaan melaksanakan kegiatan
menghormati saran dari tim mencermin nilai etika publik. kegiatan ini dengan sebaik-baiknya
Selanjutnya merencanakan waktu untuk bertemu dengan kepala desa - Kendala bahasa
Pangereman untuk meminta persetujuan kegiatan, dengan mengajak yang mungkin di
serta kepala desa untuk ikut berperan dalam pelaksanaan kegiatan jumpai saat
mencerminkan nilai akuntabilitas. penyuluhan ,
Tahapan selanjutnya memilih pasien odgj yang akan dilakukan mengingat
kunjungan rumah, kunjungan pertama ini akan dilakukan bersama tim peserta sebagian
untuk melihat langsung kondisi pasien odgj dan keluarga. Dengan besar usia lanjut
mengevaluasi langsung kerumah odgj nilai yang tercermin adalah dan tidak bisa
komitmen mutu dengan bersikap profesional untuk menghasilkan berbahasa
pelayanan yang memuaskan. indonesia.
Dalam kegiatan penyuluhan penulis beserta tim memilih materi - Solusinya dengan
penyuluhan yang akan disampaikan berdasarkan kasus yang banyak menyampaikan
terjadi di masyarakat, dengan memilih materi yang sesuai dan penyuluhan dan
berkualitas mencerminkan nilai anti korupsi. melakukan
83

Tahapan yang terakhir adalah mengatur jadwal kunjungan dan diskusi dengan
penyuluhan yang akan dilakukan di Desa pangereman, dengan memakai bahasa
memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien serta melihat kondisi madura bagi
jadwaln pekerjaan masyarakat di desa hal ini mencerminkan anti peserta yang
korupsi dan etika publik. tidak bisa
berbahasa
Indonesia.

1` 2 3 4 5

3 Berkoordinasi Hal pertama yang dilakukan adalah meminta tanda tangan surat Tidak ada Dengan melakukan
dengan kepala desa perintah tugas kepada kepala puskesmas untuk melakukan perjalanan hambatan dalam koordinasi dengan
tentang kegiatan dinas ke desa di saat jam pelayanan. Dengan meminta ijin kepada kegiatan koordinasi kepala desa mampu
yang akan kepala puskesmas nilai yang tercermin adalah etika publik. dengan kepala menambah pengetahuan
dilakukan Tahapan selanjutnya adalah bertemu dengan kepala desa serta Desa kepala desa tentang
menyampaikan kegiatan dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan di kasus odgj di desa
desa pangereman. Dengan berkoordinasi langsung dengan kepala tersebut, serta mendapat
desa mencerminkan nilai whole of goverment dan akuntabilitas dukungan dan saran
84

dengan mempertanggung jawabkan kegiatan yang akan dilakukan. terkait pelakasanaan


Hal selanjutnya yang dilakukan adalah meminta dukungan dan saran kegiatan.
terkait pelaksanaann kegiatan agar berjalan dengan optimal dengan
tetap bersikap santun dan bermusyawarah mencerminkan nilai etika
publik dan nasionalisme.
Hal terakhir kegiatan adalah meminta surat persetujuan tertulis
dengan di tanda tangani oleh kepala desa sebagai bukti adanya ijin
untuk melakukan kegiatan,mempertanggung jawabkan informasi dan
kegiatan yang akan dilakukan mencerminkan nilai akuntabilitas.
1 2 3 4 5

4 Melakukan Hal pertama yang dilakukan adalah meminta tanda tangan surat Hambatan yang Dari kegiatan kunjungan
kunjungan rumah perintah tugas kepada kepala puskesmas untuk melakukan perjalanan terjadi dapat terjadi rumah ini diharapkan
pasien odgj dinas ke desa di saat jam pelayanan. Dengan meminta ijin kepada antara lain : meningkatkan
kepala puskesmas nilai yang tercermin adalah etika publik. 1. Kurangnya kepercayaan keluarga
Tahapan selanjutnya adalah melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, kepercayaan kepada penulis dan tim
dan pemeriksaan psikiatri kepada pasien hal ini dilakukan untuk keluarga serta membangun kerja
mengetahui faktor penyebab gangguan jiwa dan hasil pemeriksaan terhadap penulis sama penulis dan tim
yang dilakukan sebagai dasar diagnosis dan pemillihan terapi kepada dan tim dalam dengan keluarga dalam
pasien, dengan melakukan pemeriksaan secara utuh dan tetap penanganan mendukung
85

bersikap adil dalam penanganan pasien odgj nilai yang tercermin pasien penyembuhan kondisi
adalah nasionalime. 2. Pasien tidak pasien odgj
Setelah melakukan pemeriksaan kepada pasien, tahapan selanjutnya mau meminum
penulis menyampaikan informasi kepada seluruh keluarga tentang obat.
kondisi dan penanganan yang terbaik untuk pasien. Dengan Solusi hambatan
memaksimalkan waktu kunjungan dan melakukan pelayanan yang dengan melakukan
terbaik nilai yang tercermin adalah anti korupsi. komunikasi efektif
Hal terakhir adalah pemberian terapi obat-obatan kepada pasien yang kepada keluarga
di serahkan kepada keluarga dan meminta keluarga untuk dan mengevaluasi
memberikan obat secara rutin dan memantau perkembangan kondisi pengobatan pasien
pasien setelah meminum obat. Dengan memberikan terapi terbaik dalam rencana
penulis mencerminkan nilai akuntabilitas dengan mempertanggung kunjungan rumah
jawabkan terapi yang telah diberikan. kedua.
5 Melakukan Hal pertama yang dilakukan adalah meminta tanda tangan surat Hambatan yang Meningkatkan
penyuluhan tentang perintah tugas kepada kepala puskesmas untuk melakukan perjalanan terjadi antara lain : pengetahuan masyarakat
kesehatan jiwa di dinas ke desa di saat jam pelayanan. Dengan meminta ijin kepada 1. Para peserta tentang pentingnya
Desa pangereman kepala puskesmas nilai yang tercermin adalah etika publik. tidak datang kesehatan jiwa dan
Tahapan selanjutnya adalah setelah peserta hadir penulis mengisi tepat waktu dengan adanya sesi
daftar hadir dan meminta tanda tangan para peserta sebagai tanda sehingga konsultasi
86

bukti hadir. Nilai yang tercermin adalah etika publik. pelaksanaan memungkinkan peserta
Tahapan ketiga adalah membuka acara dengan perkenalan dan menjadi untuk berkonsultasi
memberikan penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat kepada seluruh terlambat tentang keluhan yang
peserta dengan bersikap proffesional dan memberikan materi yang 2. Kendala bahasa peserta atau keluarga
berkualitas maka nilai yang tercermin adalah manajemen asn dan pada beberapa peserta alami.
pelayanan publik. peserta tidak
Tahapan terakhir adalah menutup acara penyuluhan dengan diskusi mengerti bahasa
dan mengadakan konsultasi bersama peserta dengan memberi indonesia
kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan melakukan konsultasi Solusi hambatan
Nilai dasar yang tercermin adalah anti korupsi. dengan mermbuat
RTL bersama tim
dan hambatan
bahasa dengan
menggunakan
bahasa madura saat
penyuluhan dan
diskusi.
6 Melakukan Hal pertama yang dilakukan adalah meminta tanda tangan surat Hambatan yang - Mengetahui
kunjungan rumah perintah tugas kepada kepala puskesmas untuk melakukan perjalanan terjadi saat perkembangan kondisi
87

pasien odgj dan dinas ke desa di saat jam pelayanan. Dengan meminta ijin kepada kegiatan antara lain terkini pasien odgj
melakukan kepala puskesmas nilai yang tercermin adalah etika publik. : - Pasien dan keluarga
pendekatan Tahapan kedua melakukan wawancara dengan keluarga pasien - Keluarga mendapat pencerahan
spiritual tentang perkembangan kondisi pasien selama pengobatan. Dengan mengatakan spiritual
melakukan evaluasi lanjutan dari kunjungan rumah yang pertama pasien tidak - Memotivasi pasien
mencerminkan nilai pelayanan publik dengan tetap melakukan mau meminum untuk melanjutkan
evaluasi langsung dengan melakukan kunjungan rumah ulang. obat pengobatan
Tahapan selanjutnya adalah melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik - Solusi
dan pemeriksaan psikiatri kepada pasien odgj secara langsung dengan hambatan
menanyakan keluhan dan kondisi pasien saat itu dengan memberi dengan edukasi
kesempatan pasien odgj untuk menyampaikan keluhan tercermin nilai keluarga
etika publik dan menanyakan perkembangan dengan pemberian dengan tetap
obat-obatan mencerminkan akuntabilitas. memotivasi
Tahapan terakhir adalah memberi pendekatan spiritual dengan pasien untuk
ceramah agama yang dilakukan Ustadz setempat dengan memberi meminum obat
arahan agar pasien tetap emnjaga sholat dan wudhu, dalam kegiatan
ini pasien tampak tenang dan mendengarkan ceramah Ustadz dan
sesekali bertanya. Nilai yang tercermin adalah pelayanan publik.
7 Melaporkan dan Hal pertama adalah Mengatur jadwal waktu untuk menghadap kepala Tidak ada Kepala puskesmas
88

mengevaluasi hasil Puskesmas untuk melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan yang hambatan dalam menerima laporan dan
kegiatan kepada telah dilakukandengan tetap berkomunikasi secara sopan dalam kegiatan ini bukti kegiatan penulis,
kepala Puskesmas meminta waktu luang maka nilaiyangtercermin adalah nilai Etika serta penulis
Publik. mendapatkan saran
Tahapan selanjutnya adalah Melaporkan dan menyerahkan bukti dan kritikan terkait
kegiatan yang telah dilakukan. Memaparkan laporan aktualisasi pelaksanaan kegiatan.
secara singkat dan menyerahkan bukti kegiatan dalam bentuk foto
dan dokumen kepada Kepala Puskesmas. Dengan menyelesaikan
kegiatan aktualisasi nilai yang tercermin adalah akuntabilitas.
Tahapan terakhir adalah Mengajukan pemberian kritikan dan saran.
Penulis meminta kritikan dan saran terkain laporan aktualisasi dan
habituasi yang telah dilaksanakan. . Nilai dasar yang tercermin dari
kegiatan ini adalah etika publik dengan berkomunikasi secara sopan
dan nilai antikorupsi dengan memanfaatkan waktu bertemu dengan
efektif dan efisien.
89

Tabel 4.2.3. Matrik Analisa Dampak


No KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR DAMPAK BILA TIDAK DI AKTUALISASIKAN

1 2 3 4
1 Melakukan konsultasi serta koordinasi Whole of goverment Tidak adanya koordinasi dengan mentor membuat pelaksanaan
dengan kepala puskesmas terkait kegiatan tidak bisa berjalan optimal karena tidak adanya arahan.
Manajemen asn Tidak adanya keterbukaan pemberian informasi berpotensi terjadi
rancangan aktualisasi
kesalah pahaman
Etika publik Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
berpotensi terjadi kesalahpahaman
Akuntabilitas Validasi hasil dari pelaksanaan kegiatan diragukan.
Anti korupsi Melakukan koordinasi disaat jam pelayanan mengganggu kinerja
90

mentor maupun penulis

1 2 3 4
2 Melakukan koordinasi dengan tim Whole of goverment Pelaksanaan kegiatan tidak akan optimal karena kegiatan ini
internal (Pemegang Program Keswa menyangkut peran beberapa pihak
Akuntabilitas Validasi hasil dari pelaksanaan kegiatan diragukan
dan NAPZA, Bidan Desa ) terkait
Etika publik Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
kegiatan
berpotensi terjadi kesalahpahaman
Komitmen mutu Pelayanan yang tidak profesional menghasilkan pelayanan yang
tidak memuaskan
Anti korupsi Melakukan koordinasi disaat jam pelayanan mengganggu kinerja
tim maupun penulis
3 Berkoordinasi dengan perangkat desa Whole of goverment Pelaksanaan tidak akan optimal karena kegiatan ini menyangkut
(Kepala Desa ) tentang kegiatan yang peran beberapa pihak
Akuntabilitas Validasi hasil dari pelaksanaan kegiatan diragukan
91

akan dilakukan Nasionalisme Tidak adanya musyawarah berakibat tidak adanya dukungan dan
arahan dari kepala desa
Etika publik Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
berpotensi terjadi kesalahpahaman

4 Melakukan Kunjungan rumah pasien Pelayanan publik Tidak responsif dalam penanganan kasus odgj berakibat
ODGJ bertambahnya keparahan kondisi pasien
Etika publik Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
berpotensi terjadi kesalahpahaman
Akuntabilitas Validasi dari hasil pelaksanaan kegiatan diragukan
Nasionalisme Bersikap adil dan tidak membedakan status kondisi pasien odgj
meningkatkan kepercayaan odgj dan keluarga
Anti korupsi Tidak maksimal dalam memberikan pelayanan menurunkan
kepercayaan pasien dan keluarga
92

1 2 3 4
5 Melakukan penyuluhan tentang Manajemen asn Bersikap profesional akan menghasilkan hasil yang optimal dan
kesehatan jiwa masyarakat di desa pelayanan yang memuaskan
Pelayanan publik Memberikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami agar
Pangereman
peserta bisa mengerti materi penyuluhan yang disampaikan
Etika publik Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
berpotensi terjadi kesalahpahaman
Akuntabilitas Validasi dari hasil pelaksanaan kegiatan diragukan
Komitmen mutu Menjadi masyarakat yang tidak aktif dalam pembangunan derajat
kesehatan

6 Melakukan kunjungan pasien ODGJ Pelayanan publik Tidak bisa mengevaluasi hasil kunjungan rumah odgj yang
dengan melakukan pendekatan spiritual sebelumnya telah dilakukan
Akuntabilitas Validasi dari hasil pelaksanaan kegiatan diragukan
Nasionalisme Bersikap adil dan tidak membedakan status kondisi pasien odgj
meningkatkan kepercayaan odgj dan keluarga
Etika publik Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
berpotensi terjadi kesalahpahaman
93

Anti korupsi Tidak memaksimalkan waktu dengan efektif akan membuat


kunjungan tidak menghasilkan pelayanan yang optimal kepada
pasien dan keluarga
7 Melaporkan dan mengevaluasi hasil Whole of goverment Evaluasi hasil tidak akan optimal jika tidak ada peran mentor
Etika publik Validasi dari hasil pelaksanaan kegiatan diragukan
kegiatan kepada kepala Puskesmas
Nasionalisme Tidak adanya musyawarah berakibat tidak adanya evaluasi dan
kritikan dari mentor untuk perbaikan laporan
Akuntabilitas Melanggar norma kesopanan maupun etika dalam berkomunikasi
berpotensi terjadi kesalahpahaman
Anti korupsi Tidak memaksimalkan waktu dengan efektif membuat pelayanan di
Puskesmas terganggu.
94

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tingginya kasus gangguan jiwa yang di temukan di wilayah Puskesmas
Ketapang perlu dilakukan intervensi secara menyuluruh terutama masalah pelayanan
yang kurang optimal terhadap pasien dengan gangguan jiwa. Masyarakat pada
umumnyabelum banyak yang mengetahui tentang pentingnya kesehatan jiwa dan apa
yang dilakukan saat mengalami keluhan ataupun mengetahui anggota keluarga yang
menderita gangguan jiwa. Beberapa masalah didalam pelayanan yang kurang optimal
perlu dilakukan perbaikan segera dengan meningkatkan peran pelaksana program,
dokter, bidan desa termasuk juga koordinasi dengan kepala desa dan kader kesehatan
desa.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis dinilai mampu meningkatkan
kepercayaan masyarakat tentang pelayanan kesehatan jiwa serta meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa yang nantinya menghasilkan
pelayanan kesehatan jiwa yang optimal dan dapat menggerakkan peran serta
masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam penanganan kasus orang dengan gangguan
jiwa. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis juga membantu mewujudkan visi
kabupaten Sampang dan visi dan Puskesmas Ketapang.
Dalam pelaksanaan habituasi kegiatan yang telah penulis lakukan adalah :
1. Melakukan konsultasi serta koordinasi dengan kepala puskesmas terkait
rancangan aktualisasi
2. Melakukan koordinasi dengan tim internal (Pemegang Program Keswa, Bidan
Desa ) terkait kegiatan
3. Melakukan koordinasi dengan perangkat desa (Kepala Desa ) tentang kegiatan
yang akan dilakukan
4. Melakukan kunjungan rumah ODGJ
5. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa masyarakat di desa Pangereman
6. Melakukan kunjungan rumah ODGJ dengan melakukan pendekatan spiritual.
7. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan kepada kepala puskesmas
5.2 Saran

Adapun beberapa saran dari penulis terkait peningkatan pelayanan kesehatan


jiwa di Puskesmas ketapang antara lain :
95

1. Kepada pemegang program kesehatan jiwa


 Aktif berkolaborasi dengan dokter umum di Puskesmas dalam kegiatan
program atau dalam pengobatan gangguan jiwa.
 Lebih aktif lagi mengadakan kegiatan sosialisasi baik dalam gedung
maupun luar gedung
 Membuat dan melengkapi rekam medis pasien gangguan jiwa
2. Saran terhadap instansi
 melengkapi sarana dan prasana untuk kegiatan program kesehatan jiwa
seperti disediakannya poli pemeriksaan kesehatan jiwa, rekam medis
dan kelengkapan obat-obat gangguan jiwa.
5.3 Komitmen diri
Setelah penulis melakukan kegiatan aktualisasi termasuk pembuatan
rancangan aktualisasi, kegiatan habituasi dan pembuatan laporan aktualisasi , penulis
sebagai CPNS akan bekerja dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dengan
melakukan setiap pekerjaan dengan akuntabilitas, menjunjung tinggi nilai
nasionalisme , bersipa dengan nilai etika publik, berorrientasi terhadap komitmen
mutu dan tetap memjaga nilai anti korupsi.

5..4 Nilai-nilai dasar ASN


Lembaga Administrasi Negara sesuai amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang
Manajemen PNS terkait dengan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan, telah
menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon PNS. Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan
non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja, yang memungkinkan peserta
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, merasakan
manfaatnya serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), sehingga terpatri dalam
dirinya sebagai karakter PNS yang professional. Peserta Pelatihan Dasar CPNS nantinya
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas melalui
pembiasaan (habituasi), sehingga peserta pelatihan dasar CPNS dapat merasakan
manfaatnya secara langsung.
96

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam
menjalankan profesi ASN.Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan
masing-masing nilai dari ANEKA dimaksud, adalah:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama an adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
e. Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan
transparan, konsisten serta partisipatif.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah fondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik.Berdasarkan pasal 10 Undang-undang No.
97

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah
sebagai pelaksana kebijakan publik.
Adapun Fungsi ASN, yaitu:
- ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
- ASN sebagai Pelayan Publik
- ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik (LAN-RI, 2015).
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni
1. Pelayan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil.Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis
(2006:6), manajemen mutu terpadu terdiri atas kegiatan perbaikan berkelajutan
yang melibatkan setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi
secara total untuk meningkatkan kinerja pada setiap level organisasi. Adapun
indikator yang terdapat pada nilai dasar komitmen mutu yaitu efektivitas,
inovasi, efisiensi dan berorientasi mutu (LAN-RI,2015).
5. Anti Korupsi
Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena
korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh
secara jangka panjang dan merusak kehidupan (LAN-RI, 2015,6). Oleh karena
itu, ASN perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan
mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar anti korupsi
98

adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil,
berani dan peduli.

Tabel 4 Indikator nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (ANEKA)


No NILAI DASAR INDIKASI
.
1. AKUNTABILITAS Tanggungjawab, Jujur, Kejelasan Target,
Netral, Mendahulukan kepentingan public,
Adil, Transparan, Konsisten, Partisipatif

2. NASIONALISME Religius (Patuh ajaran agama), Hormat


menghormati, Kerjasama, Tidak memaksaan
kehendak, Jujur, Amanah (dapat dipercaya)
Adil, Persamaan derajat, Tidak diskriminatif,
Mencintai sesama manusia, Tenggang Rasa,
Membela kebenaran, Persatuan, Rela
berkorban, Cinta tanah air, Memelihara
ketertiban, Disiplin, Musyawarah,
Kekeluargaan, Menghormati keputusan,
Tanggung jawab, Kepentingan bersama,
Sosial, Tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, Hidup sederhana, Kerja keras,
Menghargai karya orang lain

3. ETIKA PUBLIK Jujur, Bertanggung jawab, Integritas tinggi,


Cermat, Disiplin, Hormat, Sopan, Taat pada
peraturan perundang-undangan, Taat perintah,
Menjaga rahasia
4. KOMITMEN MUTU Efektivitas, Efisiensi , Inovasi, Berorientasi
mutu
99

5. ANTI KORUPSI Jujur, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras,


Sederhana, Mandiri, Adil, Berani, Peduli

Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, kemampuan menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat, kemampuan menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
Tahun 1945. Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10
Undang-Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Menurut
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 :
 Pasal 11 mengatakan bahwa tugas dari ASN adalah melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
 Dalam pasal 12 peran ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dari pernyataan diatas jelaslah bahwa ASN dibentuk untuk profesional
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN, yaitu:
1. Asas kepastian hokum
2. Profesionalitas
3. Proporsionalitas
4. Keterpaduan
5. Delegasi
100

6. Netralitas
7. Akuntabilitas
8. Efektif dan efisien
9. Keterbukaan
10. Non diskriminatif
11. Persatuan dan kesatuan
12. Keadilan dan kesetaraan
13. Kesejahteraan

DAFTAR PUSTAKA
101

1. Republik Indonesia.2014.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.,2016.Pedoman Umum Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga..Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
3. Dinkes.2018. Penilaian Kinerja Puskesmas. Sampang : UPTD Puskesmas Ketapang
4. Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara, 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
7. Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
9. Lembaga Administrasi Negara, 2017. Pelayan Publik Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
10. Lembaga Administrasi Negara, 2017. Whole of Government Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai