Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

NABI MUHAMMAD SAW

(Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Agama Islam II)

Disusun oleh :

Faradillah Komalasari (21901061040)

Riny Ayu Trian Putri ( 21901061041)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


2020

II
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah


Subhanahu wa ta’ala karena atas berkat rahmad dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nabi Muhammad SAW” ini
dengan baik. Shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam II,
namun demikian kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih belum
sempurna, karena kami sebagai penulis makalah ini juga masih dalam tahap
pembelajaran, sehingga pengalaman dan pengetahuan kami masih terbatas. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang baik
terhadap makalah ini, sehingga kami dapat melakukan perbaikan di masa yang
akan datang.

Kami juga berharap, semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin Ya Robbal Aalaamiin.

Malang, 22 April 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I. Latar Belakang............................................................................................1
II. Rumusan Masalah...................................................................................2
III. Tujuan Pembahasan...............................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
II.I Profil Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam............................3
II.2 Bukti-bukti Kebenaran Nubuwwah dan Kerasulan Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi Wasallam.............................................................................4
II.3 Macam-macam Mukzizat Nabi Muhammad SAW.................................7
II. 4 Cara Mengimani Nabi Secara Teoritis dan Praktis..............................10
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
III.I Kesimpulan...............................................................................................13
III.2 Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

II
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah untuk semua umat
manusia, di dalam diri beliau terdapat suri tauladan yang baik bagi
umatnya. Allah juga telah menerangkan di dalam kitab-Nya bahwa
Nabi Muhammad diutus tidak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh
alam, sebagaimana yang tertulis dalam Qs. Al-Anbiya‟: 107

)١٧٠( َ‫ك إِالَّ َرحْ َمةً لِّ ْلعلَ ِم ْين‬


َ ‫َو َمآأَرْ َس ْلن‬

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad)


melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

Sebelum kedatangan agama Islam yang dibawah oleh Nabi


Muhammad Saw di Makkah kehidupan masyarakatnya adalah sangat
buruk sehingga dikenal dengan zaman jahiliyyah. Muhammad dalam
bahasa Arab berarti “Ia yang terpuji”. Orang muslim mengakui dan
mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad Saw
adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi- nabi
sebelumnya Muhammad adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah
yang kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Muhammad bin Abdullah
adalah pembawa ajaran Islam dan diyakini oleh umat muslim sebagai
nabi Allah dan rasul yang terakhir pembawa risalah untuk semua umat
manusia di dunia ini.
Menurut biografi kelahiran Muhammad pada hari Senin. Tahun
kelahiran dikenal dengan nama tahun Gajah (570 M). Muhammad lahir
dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah meninggal dunia tiga
bulan setelah dia menikahi Aminah. Muhammad adalah seorang nabi
dan rasul utusan Allah di bumi untuk menyampaikan risalah atau
wahyu kepada manusia dan memerintahkan agar manusia beriman dan
menyembah Allah serta beribadah kepada-Nya, dalam perspektif al-

1
Quran bahwa sesungguhnya nama Muhammad dan kerasulannya telah
disebutkan oleh Allah dalam surat Ash-Shaff, Ayat: 6 yang berbunyi
sebagai berikut:

‫ل ٱللَّهِ إِلَيْكُم‬
ُ ‫سو‬ ُ ‫ل إِنِّى َر‬ َ ‫س َٰٓرءِي‬ ْ ِ‫ى إ‬ ٓ ِ ‫م يَٰبَن‬ َ َ ‫م ْري‬َ ‫ن‬ ُ ْ ‫سى ٱب‬ َ ‫عي‬ ِ ‫ل‬ َ ‫وَإِذ ْ قَا‬
ْ
‫م ۢن بَعْدِى‬
ِ ‫ول يَأتِى‬ ٍ ‫س‬ ُ ‫مبَشِّ ۢرًا ب ِ َر‬ ُ َ‫ن ٱ لتَّوْ َرىٰةِ و‬ َ ‫م‬ ِ َّ‫ن يَدَى‬ َ ْ ‫ما بَي‬ َ ِّ ‫صدِّقًا ل‬
َ ‫م‬ ُّ
َ ‫ٱسم‬
‫ين‬
ٌ ِ ‫مب‬ ُّ ‫ح ٌر‬ْ ‫س‬ِ ‫ت َقالُو ۟ا هَٰذ َا‬ ِ َٰ ‫ ب ِٱلْبَيِّن‬:‫جٓاءَهُم‬ َ ‫ما‬ َّ َ ‫مد ُ ۖ فَل‬
َ ‫ح‬ ْ ‫هۥٓ أ‬ ُ ُ ْ
“Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata, wahai
Bani Israil!

sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang


membenarkan kitab yang turun sebelumku, yaitu Taurat
dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang
akan datang setelahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad) namun ketika rasul itu datang pada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata,
mereka berkata ini adalah sihir yang nyata” (Q.S As-
Shaff: 6).

II. Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut rumusan masalah yang
akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Bagaimana profil Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam?
2. Apa saja bukti-bukti kebenaran Nubuwwah dan
kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam?
3. Apa saja mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam?
4. Bagaimana cara mengimani Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi Wasallam secara teoritis dan
praktis?

2
III. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui profil Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
Wasallam.
2. Mengetahui bukti-bukti kebenaran Nubuwwah dan
kerasulan Nabi Muhammad Shallallu ‘alaihi
Wasallam.
3. Mengetahui macam-macam mukjizat Nabi
Muhammad Shallallu ‘alaihi Wasallam.
4. Mengetahui cara mengimani Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi Wasallam secara teoritis dan
praktis.

BAB II

PEMBAHASAN

II.I Profil Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam


Nabi Muhammad dilahirkan dari lingkungan yang mulia,
ayahnya adalah keturunan dari bani Hashim, salah satu suku
Quraysh yang paling terpandang di Makkah. Dia dilahirkan di
Makkah pada hari ke 12 bulan Rabiul Awal tahun 570 M
bertepatan dengan tahun Gajah (Haekal, 2010 : 51). Disebut
tahun Gajah dikarenakan pada waktu itu terjadi penyerangan
terhadap Kota Makkah yang dipimpin oleh Raja Abraham yang
ingin menghancurkan Ka’bah dengan membawah pasukan
bergajah. Namun, rencana itu digagalkan oleh Allah Subhanahu
wata’ala dengan mengirim kawanan burung Ababil dan
mengalahkan pasukan Raja Abraham. Peristiwa ini diabadikan
oleh Allah dalam surah Al-Fill ayat 1- 5 :

)٢ ( ‫ضلِي ْ ۙ ٍل‬
ْ َ‫ي ت‬ ْ ُ‫ل كَيْدَه‬
ْ ِ‫م ف‬ ْ َ ‫جع‬
ْ َ‫م ي‬ْ َ ‫) اَل‬١(ِۗ ‫ب الْفِيْل‬ ِ ‫ح‬ ْ َ ‫ك بِا‬
ٰ ‫ص‬ َ ُّ ‫ل َرب‬َ َ‫ف فَع‬ ْ َ ‫اَل‬
َ ْ ‫م ت َ َر كَي‬
‫م‬ْ ُ‫جعَلَه‬َ َ‫)ٍۙ ف‬٤(‫جيْل‬ ِّ ‫س‬
ِ ‫ن‬ ْ ‫م‬
ِّ ٍ‫ارة‬ َ ‫ج‬َ ‫ح‬ ِ ِ‫م ب‬ ِ ‫) ۙ َ ت َ ْر‬٣( ‫م طَي ْ ًرا اَبَابِيْل‬
:ْ ِ‫ميْه‬ ْ ِ‫ل ع َلَيْه‬َ ‫س‬َ ‫وَّا َ ْر‬
)٥(‫مأْكُوْل‬ َّ ‫ف‬ٍ ‫ص‬ ْ َ‫كَع‬

3
Artinya : 1. Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan
bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan
bergajah? 2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka
itu sia-sia? 3. dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang
berbondong-bondong, 4. yang melempari mereka dengan batu
dari tanah liat yang dibakar, 5. sehingga mereka dijadikan-Nya
seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Q.S Al- Fill :1-5).

Nama lengkap Nabi Muhammad adalah Muhammad bin


Abdullah bin Abd al-Muṭṭalib bin Hashim bin Abdi Manaf bin
Qushay bin Kilab bin Murrah bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’d bin Adnan (Hashem, 1992 : 78).

Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim, ayahnya


Abdullah telah meninggal ketika Muhammad masih dua bulan
berada dalam kandungan ibunya (Siti Aminah) (Shihab, 2011:
203). Setelah dilahirkan, sebagaimana adat yang berlaku di
Makkah bagi para bangsawan, pada hari kedelapan mereka biasa
mengirim anak-anak itu ke pedalaman dan baru pulang ke kota
sesudah berumur delapan atau sepuluh tahun. Sebelumnya
memang sudah menjadi tradisi para kabilah pedalaman ini
datang ke kota untuk mencari anak yang akan disusukan selama
beberapa waktu. Biasanya mereka akan mencari anak yang
masih mempunyai orang tua lengkap dan menghindari anak-
anak yatim karena mereka mengharapkan balas jasa dari orang
tuanya. Banyak yang menolak untuk menyusukan Muhammad
sebelum akhirnya datang seorang perempuan, Halimah binti Abi
Zua’ib dari bani Sa‘ad untuk bersedia menerima Muhammad
dengan harapan ingin mendapat berkah dengan merawat anak
yatim (Haekal, 2010: 52).

Sesudah usia lima tahun lebih satu bulan, Muhammad


dikembalikan lagi ke asuhan ibu kandungnya, Aminah di Makkah.

4
Namun hanya satu bulan mereka hidup bersama, kemudian
Aminah wafat di tengah perjalanan menuju Makkah. Di tengah
perjalanan pulang sesampainya di desa Abwa’, Aminah
menderita sakit dan meninggal dunia. Kemudian Ummu Aiman
membawa Muhammad pulang ke Makkah dan terus
mengasuhnya (Barnaby, 2007: 49).

Sepeninggal Aminah (ibunya), Muhammad diasuh oleh


Abd al-Muṭṭalib kakeknya. Namun tidak berjalan lama pula Abd
al-Muṭṭalib wafat, dalam usia delapan puluh tahun dan
Muhammad berusia delapan tahun. Peristiwa ini merupakan
pukulan berat bagi Muhammad, setelah sebelumnya kehilangan
ibunya kini ia harus kehilangan kakeknya (Haekal, 2010 : 57).

Muhammad kemudian berada di bawah pengasuhan pamannya


Abu Ṭalib, Abu Ṭalib adalah saudara kandung Abdullah, ayah
Muhammad. Selama dalam pengasuhannya ia mendapatkan
perlakuan yang baik dan sangat diperhatikan serta mendapat
perlindungan sampai masa kenabiannya bahkan sampai
pamannya wafat (Hashem : 90).

II.2 Bukti-bukti Kebenaran Nubuwwah dan Kerasulan


Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam
Bukti-bukti kebenaran Nubuwwah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW,
diantaranya:

1. Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) – ‫البشارات‬


Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an telah memberi kabar
gembira tentang kenabian Muhammad SAW sebelum beliau dilahirkan,
bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan sifat-sifat pribadi Nabi
Muhammad, ciri-ciri negeri tempat kemunculannya, keadaan kaumnya,
dan kapan (waktu) beliau diutus (Tarbiyah, 2011). Allah SWT berfirman:

ِ ‫ُون الرَّ سُو َل ال َّن ِبيَّ اأْل ُمِّيَّ الَّذِي َي ِجدُو َن ُه َم ْك ُتوبًا عِ ندَ ُه ْم فِي ال َّت ْو َرا ِة َواإْل ِن ِج‬
ُ‫يل َيأْ ُم ُره‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫ِين َي َّت ِبع‬

5
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada
di sisi mereka.” (Al-A’raf: 157)

Para Ahbar (ulama Yahudi) dan Qissis (pendeta Nasrani)


terdahulu telah memberikan berita gembira dengan kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebelum beliau diutus. Allah SWT berfirman
membujuk dan mengingatkan orang-orang Arab musyrik yang telah
mendengar berita ini dari ulama Bani Israil agar mereka beriman
(Tarbiyah, 2011).

َ ‫َوإِ َّن ُه لَفِي ُزب ُِر اأْل َوَّ ل‬


١٩٧﴿ ‫﴾ أَ َولَ ْم َي ُكن لَّ ُه ْم آ َي ًة أَن َيعْ لَ َم ُه ُعلَ َما ُء َبنِي إِسْ َرائِي َل‬١٩٦﴿ ‫ِين‬
Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-
kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi
mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?” (Asy-
Syu’ara: 196)

Ketika Nabi Muhammad SAW benar-benar diutus oleh Allah


SWT, sebagian mereka dan ahli kitab pun beriman kepada beliau dan
yang lainnya tetap kafir. Dan alasan terbesar keimanan mereka adalah
kesesuaian bisyarat yang mereka dapatkan dalam Taurat Dan Injil
dengan pribadi Rasulullah SAW.

َ ‫ِين آ َت ْي َنا ُه ُم ْال ِك َت‬


َ ‫اب مِن َق ْب ِل ِه هُم ِب ِه ي ُْؤ ِم ُن‬
٥٢﴿ ‫ون‬ َ ‫الَّذ‬
“Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitab
sebelum Al-Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur’an itu.” (Al-
Qashash: 52)

2. Kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dalam Al-


Quran

6
Al-Qur'an mengatakan secara tegas bahwa Nabi Muhammad Saw
memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan bahwa
pengangkatan beliau sebagai nabi dan radul adalah keluhuran budi
pekertinya (Moh. Qurais,2005). Hal ini difahami dari wahyu ketiga yang
antara lain mengatakan bahwa:
‫َظ ٍيم‬ ٍ ُ‫ك لَ َعلَ ٰى ُخل‬
ِ ‫قع‬ َ َّ‫َوإِن‬
Sesungguhnya (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung (QS. al-
Qolam :4).

Dalam ayat lain, Allah juga Berfirman betapa penting kedudukan Nabi di
tengah seluruh ciptaan-Nya. Diantaranya dalam (QS. al-Hadid :25)
artinya:

‫ْط ۖ َوأَنز َْلنَا‬ ِ ‫ب َو ْٱل ِمي َزانَ لِيَقُو َم ٱلنَّاسُ بِ ْٱلقِس‬ َ َ‫ت َوأَنز َْلنَا َم َعهُ ُم ْٱل ِك ٰت‬ ِ َ‫لَقَ ْد أَرْ َس ْلنَا ُر ُسلَنَا بِ ْٱلبَيِّ ٰن‬
ِ ‫ص ُرهۥُ َو ُر ُسلَهۥُ بِ ْٱل َغ ْي‬ ٰ ْ
ٌّ‫ب ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ قَ ِوى‬ ِ َّ‫ْٱل َح ِدي َد فِي ِه بَأسٌ َش ِدي ٌد َو َمنَفِ ُع لِلن‬
ُ ‫اس َولِيَ ْعلَ َم ٱهَّلل ُ َمن يَن‬
‫َزي ٌز‬
ِ ‫ع‬

"Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul kami dengan membawa


bukti-bukti yang nyata, dan telah kami turunkan bersama mereka kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat menegakkan keadilan."

Salah satu prinsip dasar yang terkandung di dalam al-Quran ialah


menegaskan dan menyatakan Muhammad Saw adalah Nabi dan Rasul
Allah. Karena pentingnya penegasan kedudukan beliau tersebut, paling
sedikit al-Quran menempuh sebelas cara untuk menjelaskannya. Melalui
cara-cara itu dapat diketahui dengan baik bahwa Muhammad Saw memang
benar Nabi dan Rasul Allah (Ahmad Dahlan,2011). Sebelas cara yang
ditempuh Allah itu adalah:

1. Menegaskan Bahwa Nabi Muhammad Saw Membenarkan Para Rasul


Terdahulu (QS. al-Baqarah : 285)

2. Menegaskan Bahwa Nabi Muhammad Adalah Seorang Nabi Yang


Ummi (QS. al-A'raf :156-157 )

7
3. Al-Quran Berisi Kisah Para Rasul Yang Kebenarannya Meyakinkan
(QS. al-Qashash :44)

4. Menegaskan Pengangkatan Muhammad Sebagai Nabi Karena


Kemahakuasaan Allah

5. Menegaskan Akhlak Nabi Muhammad Saw Sangat Terpuji (QS. al-


Qalam :4)

6. Menegaskan Pengakuan Kitab Suci Terdahulu Atas Kerasulan


Muhammad (QS. al-An'am:6)

7. Memberitahukan Peristiwa-Peristiwa Ghaib (QS. ar-Rum :2-4)

8. Menegaskan Jaminan Allah Atas Keamanan Muhammad (QS. an-Nisa:


84)

9. Menegaskan Kesucian Wahyu Yang Diterima Muhammad (QS. Fushilat


:42)

10. Mendukung Nabi Muhammad dengan Mu'jizat (QS. an-Najm :3)

11. Menegaskan Sifat Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw

(QS. at-Taubah :128)

II.3 Macam-macam Mukzizat Nabi Muhammad SAW


Tidak ada seorang nabi yang diutus oleh Allah melainkan
diperkuat dengan mukjizat. Mukjizat itu ada yang berupa fisik (hissiah)
dan ada yang berbentuk ma’nawiyah (Tarbiyah, 2011).

8
a. Mukjizat hissiyah – ‫حسية‬
Contoh mukjizat hissiah yang diberikan kepada Nabi Muhammad di
antaranya;
 menangisnya kayu kurma (mimbar) Rasulullah ketika Rasul pindah
ke mimbarnya yang baru, 
 berdzikirnya batu-batu kerikil yang ada di genggaman Rasul,  
 keluarnya air dari sela-sela jemari beliau sehingga semuanya dapat
meminumnya,
 memperbanyak makanan yang sedikit sehingga cukup untuk
banyak orang,
 menyembuhkan dengan izin-Nya orang-orang yang beliau doakan,
 berbicara dengan pohon dan kesaksian pohon itu atas
kerasulannya,
 Terbelahnya bulan menjadi dua

b. Mukjizat ma’nawiyah (mukjizat al-Qur’an) – )‫معنوية(القران‬

Allah SWT telah mengutus Muhammad SAW dengan membawa


sebuah Kitab dari-Nya yang mengandung mukjizat, ayat-ayat, dan bukti-
bukti yang nyata kebenaran risalah ilahiyyahnya (Tarbiyah, 2011).
Mukjizat Qur’aniyah ini di antaranya sebagai berikut:

a. Mukzjizat dalam kefasihan lafalnya, uslub (cara penyampaian) nya,


dan tarkib (susunan kata dan kalimat) nya. Al-Qur’an telah menantang
semua manusia dan jin untuk membuat semisalnya. Firman Allah SWT:

َ‫ت اإْل ِ نسُ َو ْال ِج ُّن َعلَ ٰى أَن يَأْتُوا بِ ِم ْث ِل ٰهَ َذا ْالقُرْ آ ِن اَل يَأْتُون‬
ِ ‫قُل لَّئِ ِن اجْ تَ َم َع‬
٨٨﴿ ‫ظ ِهيرًا‬ َ ‫ْض‬
ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬ ُ ‫بِ ِم ْثلِ ِه َولَوْ َكانَ بَ ْع‬

Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk


membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain”. (Al-Isra: 88)

9
b. Al-Qur’an di antaranya berisi akhbar ghaibiyyah (berita-berita ghaib)
tentang masa lalu yang jauh, juga tentang berita masa depan yang
kemudian telah terjadi dan masih terus akan terjadi di waktu mendatang.
Allah SWT berfirman:
ْ‫ك ِمن قَ ْب ِل ٰهَ َذا ۖ فَاصْ بِر‬
َ ‫ك ۖ َما ُكنتَ تَ ْعلَ ُمهَا أَنتَ َواَل قَوْ ُم‬ ِ ‫ۖ تِ ْلكَ ِم ْن أَنبَا ِء ْال َغ ْي‬
َ ‫ب نُو ِحيهَا إِلَ ْي‬
٤٩﴿ َ‫إِ َّن ْال َعاقِبَةَ لِ ْل ُمتَّقِين‬

“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya
dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya
kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Hud: 49)

c. mukjizat dalam mempengaruhi jiwa manusia. Jika Anda membacanya


Anda akan merasakan pengaruh besar itu dalam jiwa Anda dan ada
perasaan bahwa yang sedang berbicara kepada Anda adalah Allah SWT.
Dia berfirman tentang karakter Al-Qur’an ini:

‫ث ِكتَابًا ُّمتَ َشابِهًا َّمثَانِ َي تَ ْق َش ِعرُّ ِم ْنهُ جُ لُو ُد الَّ ِذينَ يَ ْخ َشوْ نَ َربَّهُ ْم ثُ َّم تَلِينُ ُجلُو ُدهُ ْم‬ ِ ‫هَّللا ُ نَ َّز َل أَحْ َسنَ ْال َح ِدي‬
٢٣﴿ ‫ك هُدَى هَّللا ِ يَ ْه ِدي بِ ِه َمن يَ َشا ُء ۚ َو َمن يُضْ لِ ِل هَّللا ُ فَ َما لَهُ ِم ْن هَا ٍد‬ َ ِ‫َوقُلُوبُهُ ْم إِلَ ٰى ِذ ْك ِر هَّللا ِ ۚ ٰ َذل‬

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran


yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar
karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian
menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah
petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-
Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya
seorang pemimpinpun.” (Az-Zumar: 23)

d. Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan petunjuk dan hukum-


hukumnya yang terbukti telah berhasil mencetak umat terbaik bagi
manusia dan kemanusiaan. Firman Allah SWT:

ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬


ِ ‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل‬ ْ ‫ ُكنتُ ْم خَ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬ 
ِ َّ‫ت لِلن‬

10
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah.” (Ali Imran: 110)

e. Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan keilmuannya dan


pengungkapannya atau isyaratnya terhadap hakikat ilmiyyah alam
semesta. Allah SWT berfirman:

‫ك أَنَّهُ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء‬ ِ ‫ق ۗ أَ َولَ ْم يَ ْك‬


َ ِّ‫ف بِ َرب‬ ُّ ‫َّن لَهُ ْم أَنَّهُ ْال َح‬¹َ ‫اق َوفِي أَنفُ ِس ِه ْم َحتَّ ٰى يَتَبَي‬
ِ َ‫َسنُ ِري ِه ْم آيَاتِنَا فِي اآْل ف‬
‫َش ِهي ٌد‬

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)


Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas
bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (Fushshilat: 53)

II. 4 Cara Mengimani Nabi Secara Teoritis dan Praktis


Diantara nikmat yang Allah berikan kepada manusia juga seluruh alam
adalah diutusnya para Rasul yang menuntun manusia dari kegelapan menuju
Islam.
Setelah beriman kepada Allah maka kewajiban berikutnya adalah beriman
kepada Rasulullah Muhammad yang menjadi pondasi yang utama dari agama
Islam. Sebab seluruh pondasi yang lainnya dibangun di atas keimanan pada Allah
dan Rasul-Nya. Seorang yang tidak mengimani Rasulullah dan hanya beriman
kepada Allah tidaklah cukup, dan Iman menjadi batal (Muh.Chirzin, 1997).
Sebagaimana sabda Nabi :
“Artinya: Islam itu dibangun di atas lima rukun , menyaksikan bahwa tiada
sesembahan yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan
RasulNya … (HR. Muslim I/45. Al-Bukhari I/).

Diantara cara beriman kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:

11
1.      Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran
Nabi Muhammad  dan apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana
Allah menandaskan tentang ciri orang bertaqwa:
‫ن‬
َ ْ ‫حو‬ ُ ْ ‫م ال‬
ُ ِ ‫مفْل‬ َ ِ ‫صدَّقَ بِهِ أُولَئ‬
ُ ُ‫ك ه‬ َ َ‫ق و‬
ِ ْ ‫صد‬ َ ْ‫وَالَّذِي‬
َّ ‫جاءَ بِال‬
“Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.
(Az-Zumar : 33).

2. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-


Nya dan menjauhi seluruh larangannya. Allah berfirman:
‫ين‬ ُ ْ ‫ل اِال َّ الْبَلغُ ال‬
َ ِ ‫مب‬ ِ ْ ‫سو‬ َّ ‫ما ع َلَى‬
ُ ‫الر‬ َ َ‫ن تُطِيْعُوْه ُ تَهْتَدُوا و‬
ْ ِ ‫وَا‬
“Dan jika kamu taat kepadanya , niscaya kamu mendapat
petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. (An-nur : 54)

3.      Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-


hukum dan cabang cabangnya sesuai dengan yang beliau
ajarkan dengan ikhlas. Allah berfirman:
َ
‫ما‬
َّ ‫م‬
ِّ ‫جا‬
ً ‫ح َر‬
َ ‫م‬ ِ ُ‫جدُوا ْ فِى أنْف‬
ْ ِ‫سه‬ ِ َ ‫م الَي‬
َّ ُ ‫م ث‬ َ َ‫ما ش‬
ْ ُ‫ج َربَيْنَه‬ َ ْ ‫ك فِي‬ ُ ِّ ‫حك‬
:َ ‫مو‬ َ َ ‫حتَّى ي‬ َ ‫ن‬َ ْ‫منُو‬ ِ ‫ك الَيُو‬ َ ِّ ‫فَال َ وَرب‬
‫ما‬ ْ َ ‫موا ْ ت‬
َ ْ ‫سلِي‬ ُ ِّ ‫سل‬
َ ُ ‫ت وَي‬ َ َ‫ق‬
َ ْ ‫ضي‬
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
persilisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam
hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka
menerima dengan sepenuhnya. (An-Nisa : 65).

4.      Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap


pengikutnya. Rasulullah bersabda:
َ
‫ن‬َ ْ ‫معِي‬ ْ َ ‫اس ا‬
َ ‫ج‬ َ
ِ َّ ‫ن وَالِدِهِ وَوَلدِهِ وَالن‬ ِ ِ‫ب إِلَيْه‬
ْ ‫م‬ َ َ‫ن ا‬
َّ ‫ح‬ َ ْ‫حتَّى أكُو‬
َ ‫م‬ َ َ‫ن ا‬
ْ ُ ‫حدُك‬ ِ ْ ‫ال يُؤ‬
ُ ‫م‬
“Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia cintai dari
pada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).

12
5.      Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta
berda’wah demi membebaskan ummat manusia dari
kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan
kemaksiatan menuju kepada cahaya kebenaran. Sebagaimana
firman Allah:
‫ن‬
َ ْ ‫حو‬ ُ ْ ‫م ال‬
ُ ِ ‫مفْل‬ َ ِ ‫ه أُوْلَئ‬
ُ ُ‫ك ه‬ ُ َ ‫مع‬ َ ِ‫ص ُروْه ُ وَتَبَعُوا ْ النُّوَ َرالَّذِي أُنْز‬
َ ‫ل‬ َ َ ‫منُوا ْ بِهِ وَع َ َز ُروه ُ َون‬
َ ‫فَالَّذي‬
َ ‫نأ‬َ ِْ
“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang
yang beruntung” . (Al-’Araf: 157).
6.      Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap
amalnya, Allah berfirman:
ِ َ ‫ه وَالْيَوْم ِ اآل‬ ُ
َ ‫خ َر وَذ َك َ َر الل‬
‫ه‬ َ ‫جوا ْ الل‬ َ ‫ن كَا‬
ُ ‫ن ي َ ْر‬ َ ِّ ‫ة ل‬
ْ ‫م‬ ٌ َ ‫سن‬
َ ‫ح‬
َ ٌ ‫سوَة‬
ْ ‫ول اللهِ أ‬
ِ ‫س‬ُ ‫ىر‬ ْ ُ ‫ن لَك‬
َ ِ‫م ف‬ َ ‫لَقَد ْ كَا‬
:‫كَثِي ْ ًرا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
nama Allah (Al-Ahzab:21).

7.      Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau


terutama setelah disebut namanya.

8.      Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang


menyelisihi ajaran Nabi Muhammad seperti waspada dari syirik,
tahayul, bid’ah, khurafat, itulah pernyataan Allah :
َ
‫م‬
َ ْ ‫َاب ألِي‬
ٌ ‫م عَذ‬ ِ ُ ‫ة اَوْي‬
:ْ ُ‫صيْبِه‬ ٌ َ ‫م فِتْن‬ ِ ُ ‫مرِهِ اَنْت‬
:ْ ُ‫صيْبَه‬ ْ َ ‫َن ا‬
ْ ‫نع‬ :َ ْ ‫حذ َرِالَّذِي‬
َ ‫ن يُخَالِفُو‬ ْ َ ‫فَلْي‬
“Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang telah
berangsur-angsur pergi diantara kamu dengan berlindung
(kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi ajaran Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa
azab yang pedih. (An-Nur : 63).

13
9.      Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya
dengan menjaga persatuan umat Islam dan menghindari
perpecahan dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan AS-
Sunnah shohihah. Itulah tegaknya agama:
َ ْ ‫حيْنَا إِلَي‬ َ
‫م‬َ ْ ‫صيْنَا بِهِ إِب ْ َرهِي‬
َّ َ‫ما و‬
َ َ‫ك و‬ َ ْ‫حا وَالَّذِيْ أو‬ ً ْ‫صى بِهِ نُو‬ َّ َ‫ما و‬ َ ‫ن‬ َّ َ ‫م‬
ِ ْ ‫ن الدِي‬ ِ ‫م‬ ْ ُ ‫شَ َرع َ لَك‬
َ َ ‫عيسى ا‬
ِ‫ن وَال َ تَتَف ََّرقُوا ْ فِيه‬َ ْ ‫موا الَّدِي‬ُ ْ ‫ن أقِي‬ْ َ ْ ِ َ‫سىا و‬ َ ‫مو‬ ُ َ‫و‬
“Dia telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang
telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan
janganlah kamu berpecah belah karenanya. (Asy-Syura: 13).

BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

Nama lengkap Nabi Muhammad adalah Muhammad bin


Abdullah bin Abd al-Muṭṭalib bin Hashim bin Abdi Manaf bin
Qushay bin Kilab bin Murrah bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin

14
Nizar bin Ma’d bin Adnan. Nabi Muhammad dilahirkan pada
tanggal 12 Rabiul Awal tahun 570 M atau disebut dengan Tahun
Gajah. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya
bernama Siti Aminah. Nabi Muhammad lahir dalam keadaan
yatim ketika berusia 2 bulan di dalam kandungan. Saat bayi
Muhammad disusui oleh seorang wanita bernama Halima binti
Abi Zua’ib. Sepeninggal ibunya Nabi Muhammad diasuh oleh
Kakeknya bernama Abdul Muthalib, dan setelah kakeknya
meninggal, Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh pamannya
Abu Thalib bin Abdul Muthalib. Bukti-bukti kebenaran Nubuwwah
sudah dijelaskan oleh Allah dalam kitab-kitab sebelumnya, serta
tanda-tanda yg dimiliki Rasulullah, dan mukjizat yang diturunkan
oleh Allah kepada Rasulullah seperti mukjizat hissiyah dan
mukjizat Al-Quran. Cara mengimani Nabi Muhammad SAW dapat
kita lakukan dengan mengimani dengan sepenuh hati akan
kebenaran dan ajaran yang dibawanya, ikhlas menaati setiap
perkataannya, serta menjauhi segala larangannya.

III.2 Saran

Dengan adanya makalah tentang Nabi Muhammad


Shallallahu ‘alaihi Wasallam, semoga dapat menambah wawasan
kita tentang Nabi Muhammad, serta dapat menambah keimanan
kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Sebagai seorang muslim tentunya kita harus mengetahui sejarah
hidup serta mengimani Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam agar dapat dijadikan panutan dan pelajaran dalam
hidup kita.

15
DAFTAR PUSTAKA

Al-Faruq, U. 2013. Kisah-kisah Mengharukan dalam Kehidupan Muhammad


Saw. Surakarta: Al-Qudwah publising.
Chirzin, M. 1997. Konsep dan Hikmah Aqidah Islam. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Dahlan, A. 2011. Kenabian Muhammad dalam Al-Quran. hal: 203.
Haekal, H. 2010. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Lentera Antar Nusa.
Haiekal, M. H. 1990. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Literal Antar Nusa.
Hashem, F. 1992. Sirah Mhammad Rasulullah Suatu Penafsir. Bandung: Mizan.
Rogerson, B. 2007. Biografi Muhammad. Yogyakarta: Diglossia.
Shihab, M. Q. 2011. Sirah Nabi Muhammad dalam Quran dan Hadits. Jakarta:
Lentera hati.
Tarbiyah. 2011. Beberapa bukti Kerasulan Muhammad SAW. Diambil kembali
dari dakwatuna.com: https://www.dakwatuna.com pada tanggal 29 April
2020.

16

Anda mungkin juga menyukai