PENDAHULUAN
1
2
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
serta lambat untuk bisa duduk, merangkak, berjalan, atau bicara dibandingkan
bayi normal lainnya. Selain itu, testis bayi dengan sindrom ini juga terlihat
tidak turun ke kantung skrotum, dan menetap di rongga perut
(kriptokismus/undescended testicles).
Pada masa remaja, khususnya ketika memasuki masa puber, testis
penderita Klinefelter Syndrome tidak tumbuh dan membesar secara normal.
Akibat ukuran testis yang kecil ini produksi hormon testosteron menjadi
kurang dan perkembangan seksual di masa pubertas menjadi terhambat.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan massa otot tubuh menjadi rendah
sehingga tubuh menjadi lembek. Selain itu, kurangnya produksi testosteron
dapat membuat remaja penderita Klinefelter Syndrome memiliki penis
berukuran kecil, tidak banyak memiliki bulu-bulu di wajah atau tubuh, dan
kekurangan kalsium di tulangnya. Bahkan dua pertiga dari mereka seperti
mengalami pembesaran payudara dan pinggul layaknya perempuan.
Kendati kekurangan kalsium, perkembangan tinggi badan anak-anak
dan remaja penderita Klinefelter Syndrome biasanya pesat dan di atas tingkat
pertumbuhan rata-rata. Selain gejala-gejala yang disebutkan di atas, sindrom
Klinefelter dapat membuat penderitanya mengalami:
- Rasa kurang percaya diri
- Pemalu sehingga sulit mengekspresikan perasaan
- Sulit bersosialisasi.
- Dispraksia dan disleksia ringan.
Biasanya kondisi yang mengganggu kemampuan belajar ini dialami dua
pertiga anak-anak dan remaja Klinefelter. Syndrome Mereka akan sulit
berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah dan kemampuan membaca, mengeja,
serta menulis mereka juga rendah. Gejala sindrom Klinefelter pada masa
dewasa sama seperti gejala yang ada di masa remaja, atau merupakan
kelanjutan dari gejala di masa pubertas yang tidak segera diperiksakan ke
dokter untuk didiagnosis dan ditangani.
Pada masa dewasa, selain ukuran testis dan penis yang kecil,
dorongan seksual penderita juga rendah. Bahkan, umumnya penderita
sindrom Klinefelter sulit memiliki keturunan akibat produksi sperma yang
4
5
minim atau tidak ada sama sekali. Saat dewasa, penderita juga kerap
mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Meskipun begitu, sebagian
besar penderita sindrom ini bisa menjalani hidup secara normal ketika
dewasa. gangguan belajar yang dialami biasanya tidak akan memengaruhi
intelegensi sehingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan, membangun
hubungan, dan hidup secara mandiri. Untuk masalah dalam memiliki
keturunan pun sama. Hal tersebut bisa ditangani dengan mengadopsi anak
atau pun ditangani secara medis dengan mengambil sperma dari testis
penderita dan melakukan pembuahan buatan.
c. Masa kanak-kanak
- Beberapa anak laki-laki dengan KS mungkin ditemukan mengalami
perkembangan umum yang agak tertunda, terutama di bidang aktivitas
5
6
6
7
f. Diagnosis insidental
Kadang-kadang seorang anak laki-laki dengan KS dapat tumbuh dan
berkembang dengan cara yang tampaknya sangat normal dengan
perkembangan normal melalui masa pubertas dan perkembangan fisik
normal tetapi masalah perilaku dapat menjadi sangat signifikan pada masa
remaja nanti. Jika anak laki-laki dan orang tuanya mencari bantuan untuk
masalah suasana hati dan perilaku dan dokter menemukan anak laki-laki
normal dengan testis yang lebih kecil dari biasanya, analisis kromosom
dapat dilakukan.
7
8
8
9
BAB III
PEMBAHASAN
9
10
10
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Sindrom Klinefelter merupakan kelainan genetik yang menyebabkan
defisiensi androgen, gangguan kognitif, dan psikososial, tetapi banyak kasus yang
tidak terdiagnosis, baik karena luasnya variasi gambaran klinis, pasien tidak
mencari pertolongan medis, maupun karena kurangnya kewaspadaan dokter. Oleh
karena itu kewaspadaan terhadap kemungkinan seorang anak menderita Sindromo
Klinefelter (SK), perlu ditingkatkan guna menjamin masa depan yang lebih
berkualitas.
4.1. Saran
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Groth, K. A., Skakkebæk, A., Høst, C., Gravholt, C. H., & Bojesen, A. (2013).
Klinefelter syndrome - A clinical update. Journal of Clinical Endocrinology
and Metabolism, 98(1), 20–30. https://doi.org/10.1210/jc.2012-2382
12