Nim : B1A219008
Kelas : A / D3 Farmasi
Jawaban:
1. Apa itu Preformulasi
Preformulasi adalah evaluasi kestabilan fisika dan kimia dari zat
obat murni ( elmitra, 2017 ) formulator untuk mendapatkan profil
fisika-kimia yang lengkap dari bahan-bahan aktif yang tersedia
sebelum memulai suatu aktifitas perkembangan formulai seluruh
informasi ini diketahui sebagai preformulasi (Lieberman, 1990).
preformulasi adalah untuk menyiapkan dasar rasional untuk
metode preformulasi, untukmemaksimalkan kesempatan dalam
mengoptimalkan sebuahproduk obat dan penampilannya. Dari
sudut pandang seorang formulator tablet, informasi preformulasi
yang paling pentingadalah studi kestabilan zat tambahan obat.
Pertanyaan berikutnya, untuk obat baru. Sebuah obat dimana
formulasinyamemiliki pengalaman yang kurang adalah untuk
memilih bahan,zat tambahan yang mana baik secara kimia – fisika
cocok denganobatnya (Lieberman, 1990).
2. Nomor registrasi atau nomor pendaftaran obat jadi adalah nomor identitas
yang dikeluarkan oleh Badan POM setelah proses registrasi obat jadi
tersebut disetujui. Nomor registrasi ini wajib dicantumkan pada kemasan,
baik pada kemasan primer maupun kemasan sekunder. Tujuannya adalah
untuk membedakan antara obat yang telah teregistrasi dengan yang belum
teregistrasi, sehingga konsumen dapat terhindar dari penggunaan obat
palsu, tidak memenuhi syarat kualitas dan keamanan, serta obat yang
belum memiliki ijin edar di Indonesia. Penulisan nomor registrasi ini
diatur oleh Badan POM.
3. Larutan:
Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut,
sebagai pelarut digunakan air suling kecuali dinyatakan lain. (IMO
hal 95)
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia
terlarut. Kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air
suling. (FI EDISI III hal 32)
Larutan adalah sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu
jenis obat atau lebih dalam pelarut, dimaksudkan untuk digunakan
sebagai obat dalam, obat luar atau untuk dimasukkan ke dalam
rongga tubuh. (FN hal 332)
Larutan atau solution adalah sediaan yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut. (FI hal 17)
Larutan jika tidak dinyatakan lain, maka yang dimaksud dengan
larutan ialah larutan dalam air. (FOI hal 5)
Larutan adalah campuran homogen antara dua macam zat tunggal
atau lebih. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat
terlarut. (Agus kamaludin, 2010, hal 62)
Larutan adalah suatu fase materi yang terdiri dari solven (pelarut)
dan solute (zat terlarut/zarut) yang bersifat homogen (tidak dapat
dibedakan). (Dhemi widiakongkong feat vani sugiyono, 2010 hal
142)
Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat
pelarut (Das salirawati,Fitria meilina k,Jamil suprihantiningrum hal
150)
4. Mekanisme kelarutan dan istilah-istilah kelarutan
Mekanisme kelarutan
Pelarut polar
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari
pelarut yaituoleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat
terlarut ionik dan zat polar lainnya. Sesuai dengan itu air
bercampur dengan alkohol dalam segala perbandingan dan
melarutkan gula dan senyawa polihidroksida yang lan. Pelarut
polar sepeti air bertindak sebagai pelarut. (Tegnologi sediaan
farmasi, 2015)
Pelarut non polar
Aksi pelarut dari cairan non polar seperti hidrokarbon, berbeda
dengan zat polar, pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya
tarik menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah karna tatapan
elektron pelarut yang rendah. (Tegnologi sediaan farmasi, 2015)
Pelarut semi polar
Pelarut semi polar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi
suatu drajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut non polar
sehingga menjadi dapat larut dalam alkohol contohnya benzena
yang mudah dapat dipolarisasikan kenyataan senyawanya semi
polar dapat bertindak sebagai pelarut perantara yang dapat
menyebabkan bercampurnya cairan polar dan non polar.(Tegnologi
sediaan farmasi,2015)
Istilah-istilah kelarutan
Mekanisme kelarut
Mekanisme kerja cosolvency dimana ada kalanya suatu zat lebih mudah
larut dalam pelarut campuran dibandingkan dengan pelarut tunggalnys
contohnya, etanol, gliserin dan propilen glikol (Martin,1990)
Istilah-istilah kelarutan
5. Syarat-syarat larutan
Kelarutan obat dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Menurut
U.S pharmacopeia dan National Formulary, definisi kelarutan obat
adalah jumlah ml pelarut dimana akan larut 1gram zat terlarut.
Sebagai contoh, kelarutan asam borat dalam U.S pharmacopeia
dikatakan sebagai : 1 gram asam borat larut dalam 18 ml air dalam
18 ml alkohol, dan dalam 4 ml gliserin. Kelarutan secara kuantitatif
juga dinyatakan dalam molalitas, molaritas dan persentase.
(Martin,1990)
Kelarutan dapat digambarkan secara benar dngan menggunakan
aturan fase gibbs yaitu: f = c – p + 2
Dimana F adalah jumlah derajat kebebasan, yaitu jumlah variabel
bebeas (biasanya temperatur, tekanan, dan konsentrasi) yang harus
ditetapkan untuk menentukan sistem secara sempurna. C adalah
jumlah komponen terkecil yang cukup untuk menggambarkan
komposisi kimia darai setiap fase, dan P adalah jumlah fase
(Martin,1990)
6. Komposisi larutan
Komposisi larutan adalah perbandingan zat-zat di dalam campuran.
Untuk menentukan komposisi larutan digunakan istilah kadar dan
konsentrasi. kedua istilah ini menyatakan kuantitas zat terlarut
dengan satuan tertentu. Satuan yg digunakan untuk menyatakan
kadar larutan adalah persen berat (%/b/b), persen volume (%/V/V),
dan bagian per sejuta (bpj) atau ppm (part per million).
(Yayan,Agus, 2007)
Beberapa cara dapat digunakan untuk menyatakan komposisi
larutan. Persentase massa (dengan istilah biasa adalah persen
bobot) sering digunakan sehari-hari dan didefinisikan sebagai
persentase berdasar massa suatu zat dalam larutan. Dalam kimia
yang paling bermanfaat untuk menyatakan komposisi ialah fraksi
mol,molaritas, dan molalitas. (Oxtoby,Gillis,Nachtrieb, 2001)
7. Jenis-jenis larutan
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi 2 yaitu,
larutan elektrolit (larutan yg dapat menghantarkan arus listrik) dan
larutan non elektrolit (larutan yg tidak dapat menghantarkan arus
listrik). (Nuryanto,2015)
Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut didalam
pelarut, pada suhu tertentu di namakan larutan jenuh (saturated
solution), sebelum titik jenuh tercapai larutannya disebut larutan
takjenuh (unsaturated solution), larutan ini mengandung zat
terlarut lebih sedikit dibanding dengan kemampuannya untuk
melarutkan, jenis ketiga, larutan lewat jenuh (supersaturated
solution), mengendung lebih banyak zat terlarut di bandingkan
yang terdapat dilarutan jenuh.(Reymond chang,jilid2,edisi tiga)
Pembagian larutan berdasarkan banyaknya zat terlarut yaitu:
Larutan jenuh, adalah larutan dimana zat terlarut berada dalam
kesetimbangan dengan fase zat padat (zat terlarut)
Larutan tidak jenuh, atau hampir jenuh adalah suatu larutan yang
mengandung zat terlarut dalam konsentrasi dibawah konsentrasi
yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperatur
tertentu
Larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya
ada pada temperatur tertentu. (Martin,1990)
Larutan micelar yaitu unit terlarut pada suatu sistem yang terdiri
dari agregatatau misel dari molekul terlarut atau ion. Sifatnya dari
mikro molecular tetapi jumlah yang diukur secara sifat fisikanya
seperti tekanan uap, tekanan osmotic,konduktansi, dan
menunjukkan tanda-tanda penyimpanan lainnya dan jumlahlarutan
mikro molecular , micel dalam system ini didefenisikan
sebagaiagregat-agregat poly molecular atau poly ionic yang dapat
mencapai daerahkoloid pada ukuran partikel-partikel miselar ini
digambarkan sebagaikesimpulan koloid dalam suatu larutan yang
penting dari misel dalam farmasiyaitu kekuatan kelarutannya dan
menyerupai berbagai system biologi.c.
Kerugian:
Kerugian:
- Ada obat yang tidak stabil dalam larutan. Ada obat yang
sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan (Syamsuni, A.
2006).
9. larutan stabil secara thermodinamika
Karena larutan termodinamika stabil atas 3 hukum atau kenyataan
percobaan yang tidak pernah dibuktikan secara langsung. Berbagai
kesimpulan yang umumnya dinyatakan dalam persamaan
matematika, dapat diturunkan dari ketiga prinsip ini dan hasilnya
akan sesuai dengan pengamatan. Akibatnya hukum termodinamika
dari mana persamaan-persamaan ini diperoleh, diterima untuk
sistem yang melibatkan sejumlah besar molekul. Untuk mencapat
pelarut dan zat terlarut menjadi larutan, seharusnya disertai dengan
penurunan energi bebas sistem. Funsi energi bebas pada tekanan
dan temperatur kostan ditandai dengan simbol G, lalu untuk pelarut
yang melarutkan zat terlarut, ΔG harus negatif. Kemampuan dari
sistem untuk melakukan kerja dikurangi selama pembentukan
larutan. (fatmawaty,nisa,rezki, 2015)
Kelarutan suatu fase berkurang dengan meningkatnya stabilitas,
dan dapat digunakan pula untuk menunjukkan bahwa kadar zat
terlarut dalam larutan bertambah dengan mengecilnya radius
kelengkungan partikel presipitat.Partikel presipitat kecil kurang
stabil dibandingkan partikel besar dan variasi kelarutan dengan
ukuran partikel dalam termodinamika klasik dinyatakan dengan
persamaan Thamson-Freundlich.(R.E Smallman,R.J
Bishop,1995,1999)
Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap
campuran: volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah
tidak kurang dari 100 %, dan tidak satupun volume wadah yang
kurang dari 95 % dari volume yang dinyatakan pada etiket. Jika A
adalah volume rata-rata kurang dari 100 % dari yang tertera pada
etiket akan tetapi tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari
95 % dari volume yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih dari
satu wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90
% dari volume yang tertera pada etiket, lakukan pengujian terdadap
20 wadah tambahan. Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari
30 wadah tidak kurang dari 100 % dari volume yang tertera pada
etiket, dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari
95 %, tetapi tidak kurang dari 90 % seperti yang tertera pada etiket
(Voigt, R. 1995).