Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shannon Maidelaine Prijadi

NPM : 260110190071
Shift :C
Remed Praktikum Analisis Farmasi

1. Dibawah ini merupakan contoh solven aprotik adalah aseton. Aseton ini tidak
memiliki atom hidrogen yang terikat pada nitrogen, oksigen, maupun fluor
oleh karen itu tidak dapat membentuk ikatan dengan hidrogen. (Loudon,
2002).
2. Asam perklorat dibakukan dengan kalium biftalat. Hal ini dikarenakan kalium
biftalat adalah salah satu larutan baku primer sedangkan asam perklorat
merupakan larutan baku sekunder. Kedua larutan ini dilarutkan oleh senyawa
yang sama yaitu asam asetat glasial sebagai asam yang sangat lemah dan tidak
dapat berkomposisi secara efektif sehingga terjadi reaksi netralisasi hanya
pada asam perklorat dan kalium biftalat dalam titrasi tersebut. (Rohman,
2007)
3. Dibawah ini yang merupakan indikator TBA adalah betul semua (kristal
violet, timol biru, dan oracet blue B. Indikator tersebut digunakan karena
dalam farmakope Indonesia edisi 5, timol biru dan oracet blue B cocok untuk
titrasi asam, kristal violet cocok untuk titrasi basa. (FI V, 2014).
4. Obat yang dapat ditentukan untuk titrasi bebas air, kecuali diazepam. Hal ini
dikarenakan diazepam memiliki pka senilai 3,4 yang berarti diapzepam adalah
senyawa asam kuat dan tidak dapat ditentukan dengan titrasi bebas air.
(NCBI, 2020)
5. Besar persentase asam asetat dalam oracet blue B, adalah 0,5% w/v,
6. Indikator Quinaldine red pada kondisi asam akan membentuk warna kuning
jika dipakai pada senyawa asam lemah sekitar pH 6,2. Jika dipakai pada
senyawa asam kuat dengan pH dibawah 4,4 akan berwarna merah. (Ratman
dan siti, 2016).
7. Dibawah ini adalah keuntungan titrasi bebas air adalah dapat menitrasi asam
basa yang tidak larut dalam air. Selanjutnya tergantung pada bagian mana
suatu senyawa merupakan bagian yang aktif mungkin untuk menitrasi bagian
ini dengan pemilihan perlarut dan titran yang tepat. (FI V, 2014).
8. Syarat kadar air TBA adalah tidak lebih dari 0,05%. Hal ini dikarenakan
menurut farmakope edisi IV, kadar air hanya boleh sekitar 0,02-0,05% saja.
(FI IV, 1995).

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:


Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Loudon, G.M. 2002. Organic Chemistry 4th ed. New York: Oxford University Press.
NCBI. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diazepam. Diakses 24
September 2020.
Ratman dan Siti Nurhayati. 2016. Indikator Asam Basa Dari Bungan Dadap Merah.
Jurnal Kimia. Vol 5(1): 29-36.
Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai