CBR AssementBk
CBR AssementBk
Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Sri Milfayetti,M.S.Kons.,S.Psi
DISUSUN :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical
Book Report (CBR) .
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan,bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen matakuliah Asesmen Bimbingan
Konseling Teknik Non Tes, karena telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan CBR
ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak sekali kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah terkait. Semoga segala bantuan,bimbingan dan arahan yang diberikan
mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Tuhan yang Maha Esa.
Penyusun
DAFTAR ISI
1
Kata Pengantar...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
BAB IV PENUTUP...................................................................................................17
4.1 Kesimpulan...................................................................................................17
4.2 Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, saya akan membuat laporan CBR berdasarkan kesamaan
bab tersebut, agar lebih mudah untuk di bandingkan. Keterampilan dalam
membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis
sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal
dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Oleh karena itu,
penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang Asesmen BK Non Tes.
3
1.3 Manfaat Penulisan CBR
Manfaat penulisan Critical Book Review (CBR) adalah sebagai berikut :
1. Dapat membantu mahasiswa berpikir kritis
2. Dapat mengembangkan kemampuan analisis penulis.
3. Untuk menambah wawasan dalam menganalisis buku.
4. Agar mahasiswa secara tidak langsung menguasai materi yang di bahas di dalam
buku.
5. Agar mahasiswa mampu memiliki kekreatifan dalam mengembangan ide dari setiap
pembahasan buku.
4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
2.1 Identitas Buku yang di review
1. Buku Utama
5
harus terlibat langsung dan bukan hanya sekadar sebagai penonton (Semiawan, 2007).
dikatakan pula bahwa penelitian tindakan yaitu proses demokratis dan partisipatorik yang
menyangkut pengembangan pengetahuan praktis dalam upaya mencari tujuan yang
bermanfaat demi kemaslatan kehidupan didunia (Coghlan and Brannick, 2005).
Selanjutnya penelitain tundakan selalu berhubungan dengan tindakan untuk
mencapai hasil praktis dan menciptakan bentuk pemahaman baru, karena tindakan tanpa
pengetahuan ialah buta dan teroi tanpa tindakan tidak berarti (Koshy, 2005).
Hampir sama dengan penelitian mixed method atau metode gabungan, penelitian
tindakan menggunakan metode pengumpulan data yang dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif, ttapi selalu diarahakan pada isu yang bersifat spesifik dan praktis, dan berusaha
mencari solusi terhadap permasalahn yang dihadapi.
Paradigma penelitian tindakan berbeda jenis dengan penelitian tradisional lainnya.
perbedaannya dapat dilihat dari ontopologi, epistomologi, teori, refleksivitas dan peran
peneliti yang dibandingkan dengan paradigma penelitian lain, speprti positivisme,
hermanautik dan postmoderisme, serta realisme kritis. penelitian tindakan difokuskan pada
hadirnya pengetahuan melalui tindakan. pengetahuan yang dikembangkan melalui penelitian
tindakan yaitu situasional tertentu dan tidak praktis.
Penelitian tindakan juga dapat dilihat dari jenis pelaksanaanya, yakni merujuk pada
bagian penelitian itu dilakukan apakah berorientasi praktik atau bersifat partisipatorik.
Adapun berdasarkan pengmpulan data maksudnya yaitu pelaksanaan penelitian yang
mengaitkan anatra pencarian masalah dan pemberian tindakan untuk mendapatkan solusi.
Dilihat dari luas kawasannya, penelitian tindakan dapat dibagi menjadi empat jenis
yakni :
a) Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru secara individu atau disebut dengan
individu teacher research.
b) Penelitin tindakan kolaboratif atau collaborative action research.
c) Penelitian tindakan sekolah atau school-wide action reseacrh.
d) Penelitian tindakan distrik atau district-wide action reseacrh (Ferrance, 2000).
6
Berdasarkan srategi pelaksanaanya, penelitian tindakan dapat diklasifikasikan
kedalam dua jenis yaitu :
a) Penelitian tindakan praktis atau practical action research
b) Penelitian tindakan partisipatori atau participatory action research (Cressswell,
2008).
Gay, Mills dan Airasian (2008) juga membagi penelitian tindakan ke dalam dua
jenis, tetapi menggunakan istilah yang berbeda dengan cresswell yakni :
a) penelitian tindakan kritis ataucritical action research.
b) penelitian tindakan pratis atau practical action research.
Ditinjau dari segi pengumpulan datanya, penelitian tindakan dapat dibagi ke dalam
dua bagian, yaitu
a) penelitian tindakan proaktif (proactive action research)
b) penelitian tindakan responsif (responsive action research).
Selain jenis penelitian sebagaimana telah dijabarkan di atas, terdapat pula jenis
penelitian tindakan yang melihat dari segi karakteristiknya. Berg (2001) membagi penelitin
tindakan ke dalam tiga jenis, yaitu :
a) teknikal, saintifik, kolaboratif
b) praktis, saling kolaboratif, deliberatif
c) emansipatif, bersifat meningkat dan kritikal.
7
Kemmis dan McTaggart mencurahkan perhatiannya pada perubahan yang bersifat
sosial dan edukatif. yang diarahkan pada tiga aspek utama, mengkaji, membingkai,
membentuk dan melakukan rekonstruksi praktik-praktik sosial. ketika penelitian tindakan
diarahkan pada proses belajar maka ahrus difokuskan pada materi yang nyata tentang
beberapa hal seperti :
apa yang dilakukan orang
bagaimana orang berinteraksi satu sama lain
bagaimana nilai dan pemahaman orang tentang sesuatu
cara mereka menginterprestasikan sesuatu tentang fenomena yang tenjadi.
3. Model John Elliott
Dalam mengembangkan penelitian tindakan John Elliott memfokuskan kajiannya
pada tiga aspek yaitu : belajar profesional, dilema teori dan praktik serta inovasinya, konteks
kebijakan. penelitian tindakan yang berhubungan dengan belajar profesional timbul sebagai
salah satu aspek dari revormasi. kurikulum berbasis sekolah pada tahun 1990-an disekolah-
sekolah menengah modern diinggris. John Elliott berusaha mencoba menolak pandangan
umum yang mengatakan bahwa perubahan fungsi guru sebagai peneliti diawali dan
diprakarsai ileh para akademis dari sektor pendidikan tinggi.
Dalam perspektif teori dan praktis, kenyakan praktik kurikulum tidak terbangun dari
teori kurikulum yang diuji secara terpisah dari praktik itu. Dalam konteks kebjiakan John
Elliott menuju kepada kebijakan pemerintah inggris dalam hubungannya dengan penilaian
kinerja guru, baik ditingkat sekolah maupun tenaga pendidik di perguruan tinggi pada
sekitar tahun 1990-an.
a. Model Schmuck
Schmuck (1997) menjabarkan penelitian tindakan responsif dengan langkah-langkah
yang dimulai dari pengumpulan data, kemudian mencoba untuk melakukan metode, cara,
atau strategi baru.
b. Model Stringer
Model Stringer memiliki kerangka dasar yang kuat yang ditandai dengan tiga kata, look
(melihat), thing (berfikir), dan act (bertindak) yang memberi dasar kepada setiap orang
untuk melakukan penyelidikan secara langsung dengan melakukan secara detail sebagi
berikut :
melihat : mengmpulkan informasi yang relevan, menggambarkan situasi.
8
memikirkan : mengeksplorasi dan menganalisis, mengintepretasi dan menjelaskan
atau berteori.
bertindak : merencanakan, meimplementasikan, dan mengevaluasi.
9
Haber (2013) mengatakan, bahwa pertanyaan penelitian disebut pularumusan masalah yang
menyajikan pernyataan atau pertanyaan yang hendak diuji dalam melakukan penelitian yang
merupakan landasan penelitian. Namun demikian, pertanyaan penelitian lebih khusus
daripada rumusan masalah, biasadigunakan untuk mengarahkan studi yang bersifat
eksplanatori (explanatory), bertujuan untuk mendeskripsikan variable atau mengidentifikasi
perbedaan antara kelompok variabel,mengarahkan studi yang menguji hubungan antara
variabel,tetapi bukan untuk menguji hakikat dari hubungan itu (Tricedan Bloom, 2013).
Adapun hipotesis digunakan untuk mengujihakikat dari hubungan antara variabel
(Burns&Grove, 2009Fain, 2009). Jadi, jika pertanyaan penelitian menanyakarapakah
terdapat hubungan antara variabel bebas dan terikatmaka hipotesis memprediksi terdapat
atau tidak terdapat hubungan antara variabel itu.
Dalam hubungannya dengan judul penelitian, Schwal-bach dalam Mertler (2012)
menyajikan beberapa karakteristikpertanyaan penelitian sebagai berikut:Pertanyaan
penelitian kualitatif dimulai dengan bentukpertanyaan yang lebih terbuka: pertanyaan
penelitian kuantitatif seharusnya lebih terfokus.
Hipotesis dipandang sebagai jawaban sementara dari masalah penelitian (Murwani,
2008 6). Hipoteses are statementsin quantitative research in which the investigator makes a
prediction or aconjecture about the outcome ofa relationship amongattributes or
characteristics (Cresswell, 2012: 111). Maksudnya,hipotesis adalah pernyataan dalam
penelitian kuantitatif di mana peneliti membuat suatu prediksi untuk menduga hasildari
suatu hubungan antara atribut atau karakteristik. Yang di maksud dengan prediksi di sini
tidak sekadar prediksi berdasar kan kemauan peneliti atau secara sederhana meramalkan
apayang akan terjadi, tetapi harus berdasarkan studi sebelumnyaatau literatur yang secara
teoretis membahas masalah serupa.Itulah sebabnya Haber (2013) mengatakan bahwa
hipotesesflow from the research question, review, and theoreticalframework (hipotesis itu
dikonstruksi dengan memperhatikanrumusan masalah, tinjauan pustaka, dan kerangka
teoretis).Dalam melakukan penelitian kuantitatif, hipotesis penelitian sangat penting untuk
dirumuskan. Tujuannya antara lain: (1) memberi informasi tentang bagaimana variabel
yanghendak dikaji berhubungan satu sama lain; (2) mengarahkan peneliti untuk
mengumpulkan data agar dapat mengujiteori dan menentukan hasil untuk menerima atau
menolak;(3) mempersiapkan kerangka acuan untuk melaporkan temuan dan kesimpulan
studi yang dilakukan.
10
BAB VI TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Yang dimaksud dengan metode penelitian campuran(mixed method research) adalah
suatu desain penelitian denganasumsi filosofis yang mengarah pada pengumpulan dan
analisis data dengan menggunakan pendekatan campuran; kualitatif dan kuantitatif dalam
proses penelitian. Sebagai metodepenyelidikan ilmiah, penelitian campuran terfokus
padangumpulkan, menganalisis, dan menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif dalam
suatu studi tersendiri (Cresswell danClark, 2007: 5; Gay, Mills, dan Airasian, 2009: 462).
karakteristik data kuantitatif deskriptif yang membutuhkanformula tertentu untuk
menghitung secara kuantitatif.
11
yangmencakup surat kabar (koran), risalah, bukti tertulis kegiatan(rapat, diskusi, rancangan
kurikulum), catatan harian tentangsejarah perkembangan sekolah atau lembaga pendidikan,
surat, brosur, pengumuman, kliping, diary, sumber-sumber yangdimuat di web site, web-
blog, e-mail, dan sejenisnya. Sepertipada observasi dan wawancara, dokumen juga memiliki
kelebihan dan kelemahan.
12
danMuljono, 2004 : 37). Setiap pertanyaan disediakan alternative jawaban, yaitu sangat
setuju, setuju, ragu-ragu atau netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
13
(3) metodologi;
(4) hasil dan pembahasan;
(5) kesimpulan dan rekomendasi; dan
(6) referensi yang memuat latar belakang masalah,
Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Pertama, pendahuluan mencakup latar
belakang masalah, rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian,dan hipotesis tindakan (jika ada). Sebagian format meletak kan tujuan penelitian
pada bagian metodologi tergantung dari lembaga yang mensyaratkan laporan penelitian itu.
BAB III
PEMBAHASAN
14
2. Kekurangan Buku Utama
Buku ini tidak terdapat latihan atau soal-soal pembahasan mengenai materi yang
dipaparkan sehingga pembaca tidak bisa mengetahui pemahamannya mengenai
materi yang ada di buku tersebut.
Dalam buku ini juga tidak diterakan rangkuman mengenai materi yang dibahas.
Serta dalam membahas materi buku ini tidak terlalu mendalam hanya garis-garis
besarnya yang dijelaskan lebih mendalam lagi dijelaskan pada buku pembanding
metode teknik non tes.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asesmen non tes dalam layanan Bk jika dilihat dari pengertian asesmen adalah
proses pengumpulan data yang dilakukan melalui perencanaan, pengambilan data,
mengklasifikasian, dan mengevaluasi untuk dapat mengambil keputusan terhadap suatu data
dari permasalahan peserta didik. Dalam layanan BK umumnya kegiatan pengumpulan data
mengenai permasalahan peserta didik ini dilakukan oleh konselor melalui instrumen BK
Non Tes seperti wawancara, observasi dan lain sebagainya untuk dapat mengidentifikasi
perasaan dari peserta didik lebih lanjut tentang masalah yang dihadapinya.
B. Saran
Semoga kritikal buku ini bermanfaat bagi para pembaca dan supaya kedepannya kita
lebih mudah lagi memahami apa itu asesmen BK teknik non tes yang digunakan pada
KONSELOR. Dengan itu, saya menyarankan agar mahasiswa atau pembaca memperbanyak
lagi sumber bacaan terutama dalam risalah-risalah, jurnal dan buku-buku lain agar dapat
memenuhi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam buku tersebut. Untuk
mempermudah mencari buku yang terkait, pembaca disarankan untuk membaca buku yang
terdapat dalam daftar pustaka dibagian buku masing-masing supaya dapat menambah
wawasan dan pengetahuan yang sudah ada Selaku penulis makalah ini saya menyadari
masih banyaknya kesalahan baik dalam penyampaian ataupun pada format penulisan critcal
book report. Maka dari itu saya mengharapkan saran yang bersifat membangun agar
kedepannya didapati critcal book report yang lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Yaumi Muhammad dan Muljono Damopolii. 2014. Action Research: Teori, Model, &
Aplikasi. Jakarta: Kencana.
17