Anda di halaman 1dari 13

TEORI PRESKRIPTIF DAN DESKRIPTIF

Dosen Pengampu :
Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M.Si.
Siti Mawaddah, M.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

Muhammad Luthfi 1910118310016


Nanda Lascoba Pramanata 1910118110009
Nyoman Yohane Santi 1910118220018

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN PELAJARAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan judul “Teori
Deskriptif dan Preskriptif” sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Bapa Dr. H.
Iskandar Zulkarnain, M.Si. dan Ibu Siti Mawaddah, M. Pd. sebagai dosen pembimbing.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 01 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

C. Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian Teori Preskriptif dan Teori Deskriptif ............................................................ 3

B. Perbedaan antara Teori Preskriptif dan Teori Deskriptif .................................................. 4

C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran


Prespektif......................................................................................................................... 4

D. Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran dengan Teori Deskriptif dan Prespektif....... 5

E. Penerapan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Preskriptif ......................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan....................................................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti.
Belajar merupakan proses yang dilakukan seumur hidup baik di sekolah, di tempat
kerja, di tempat ibadah, dan di lingkungan masyarakat, dapat dilakukan dari siapa
dengan apa dan dengan cara apa saja, dengan belajar dapat di bedakan antara manusia
dan makhluk lainnya. Dalam proses mengajar yang dilakukan guru pada masa sekarang
tidak hanya harus ada anak didik melainkan peserta didik berusaha belajar sendiri tanpa
bertatap muka dengan gurunya. Misalnya, pembelajaran yang dilakukan dengan daring
di rumah, siswa berusaha belajar mandiri tanpa ada pengawasan dari guru. Dalam
proses belajar yang bersifat individual serta kontekstual ini siswa belajar sesuai dengan
perkembangan yang ada di lingkungan dengan berbagai sumber yang didapat.
Hal ini tentu tidak lepas dari teori-teori dan prinsip-prinsip yang penulis
jabarkan dengan menggunakan teori yang tepat sehingga tindakan terarah dengan baik.
Dengan menggunakan teori diharapkan dapat membimbing, mengarahkan, merancang
dan melaksanakan sistem pembelajaran dengan tepat. Meskipun teori tidak dapat
diharapkan menjadi prioritas pembelajaran, minimal penunjuk arah dalam proses
belajar.
Dari penjelasan di atas kami akan membahas tentang Teori Pembelajaran
Deskriptif dan Preskriptif serta ruang lingkupnya dalam belajar dan pembelajaran.
Diharapkan tulisan ini menambah wawasan pembaca secara khusus dalam bidang teori
belajar dan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan teori deskriptif dan preskriptif ?
2. Bagaimanakah perbedaan antara teori deskriptif dan preskriptif?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan teori deskriptif dan preskriptif ?
4. Bagaimanakah hubungan teori belajar dan pembelajaran dengan teori deskriptif dan
prespektif ?
5. Bagaimanakah penerapan teori deskriptif dan preskriptif ?

1
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun


tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui pengertian teori deskriptif dan preskriptif
2. Memahami perbedaan antara teori deskriptif dan preskriptif
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori deskriptif dan preskriptif
4. Memahami hubungan teori belajar dan pembelajaran dengan teori deskriptif dan
prespektif
5. Memahami penerapan teori deskriptif dan preskriptif

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Teori Deskriptif dan Teori Prespektif

Teori ini mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan teori preskriptif dan


belajar merupakan teori deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan
utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian
pada hubungan variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana
seseorang belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang
mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabel-
variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
Berikut pengertian teori deskriptif dan teori prespektif menurut pada tokoh :

1. Menurut Budiningsih (2004), teori belajar dikatakan deskriptif karena tujuan


utamanya memberikan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran dikatakan
preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang
optimal.
2. Menurut pendapat Brunner (1964) bahwa teori belajar itu bersifat deskriptif,
sedangkan sedangkan teori pembelajaran itu bersifat preskriptif. Misalnya, teori
belajar memprediksikan beberapa usia maksimum seorang anak untuk belajar
penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara-cara
mengajarkan penjumlahan.
3. Menurut Reigeluth dalam Siregar dan Nara (2014, hlm. 24) mengemukakan teori
preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free.
Maksudnya adalah teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai
tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan
hasil.
4. Landa dalam Siregar dan Nara (2014, hlm. 24) mengemukakan perbedaan teoretis
tersebut mengarah terhadap konsekuensi pada pembedaan proporsi bagi teori
deskriptif dan teori preskriptif. Proporsi untuk teori deskriptif menggunakan
struktur logis “Bila..., maka...”, sedangkan untuk teori preskriptif menggunakan
struktur “agar..., lakukan ini...”.
Berdasarkan pengertian tersebut, idealnya teori preskriptif lebih cocok untuk
model-model pembelajaran seperti guru, dosen, pelatih. Namun, tidak menutup
kemungkinan apabila guru mampu memadukan kedua teori tersebut menjadi sebuah
konsep pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Perlu menjadi sebuah catatan, teori
deskriptif yang dilakukan oleh guru tentu harus dalam koridor-koridor yang relevan
dengan pembelajaran.

3
2. Perbedaan antara Teori Deskriptif dan Teori Prespektif

Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode


pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah
menjelaskan proses belajar. Berikut ini adalah uraian perbedaan antara teori deskriptif
dan teori preskriptif.

A. Teori Belajar Deskriptif


1. Mengutamakan hasil belajar sebagai variabel yang di hubungkan dalam teori
belajar
2. Menghubungkan Psikologi siswa dengan kegiatan belajar
3. Materinya terkonsep sehingga siswa mudah memahaminya
4. Sistemnya jelas dan mudah di pahami
5. Teori belajar sesuai kemampuan anak

B. Teori Pembelajaran Preskriptif


1. Menggunakan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan belajar
2. Menghubungkan psikologi siswa dengan kegiatan pembelajaran
3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk giat belajar
4. Memiliki sistem tujuan yang mudah dipahami
5. Menyesuaikan dengan kerja otak

Dengan mengetahui perbedaan teori belajar deskriptif dan teori pembelajaran


preskriptif yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, teori ini saling
berhubungan dalam dunia pendidikan. Misalnya, teori belajar deskriptif lebih
mengutamakan hasil belajar dengan memberikan materi yang mudah dipahami serta
sesuai dengan kemampuan siswa. Teori pembelajaran preskriptif adalah metode
pembelajaran lebih mengoptimalkan kepada pencapaian tujuan dengan memberikan
motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar serta menanyakan problem dalam
belajar, untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan otaknya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran


Prespektif

Setiap teori tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan teori
belajar deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif. Dari penjelasan sebelumnya
dapat kita temukan kelebihan dan kekurangan dari teori-teori ini, yaitu :
➢ Teori Deskriptif
Kelebihan :
1. Proses belajar lebih terkonsep, sehingga siswa lebih memahami materi yang
akan disampaikan.
2. Mendorong siswa untuk mencari sumber-sumber pengetahuan dalam
mengerjakan tugas.
4
Kelemahan :

▪ Kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.

➢ Teori Preskriptif
Kelebihan :
1. Pembelajaran lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
2. Pembelajaran memberi motivasi agar terjadi proses belajar, sehingga
mengoptimalisasi kerja otak secara maksimal.

Kelemahan :

1. Penggunaan waktu cukup lama


2. Lebih menuntut hasil belajar yang bagus tanpa memperhatikan kemampuan
siswa.

4. Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran dengan Teori Deskriptif dan


Prespektif

Bruner, dalam Budiningsih (2004) membedakan antara teori belajar dan teori
pembelajaran. Teori belajar adalah deskriptif, sedangkan teori pembelajaran adalah
preskriptif. Teori belajar mendeskripsikan adanya proses belajar, sedangkan teori
pembelajaran mempreskripsikan strategi atau metode pembelajaran yang optimal yang
dapat mempermudah proses belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada
bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata
lain teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel agar dapat
memudahkan belajar.
Reigeluth dalam Budiningsih (2004) mengemukakan bahwa teori preskriptif
adalah goal oriented. Pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan
Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam mengembangkan teori belajar yang
preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, teori
pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses
psikologis dalam diri siswa. Teori pembelajaran harus memasukkan variabel metode
pembelajaran. Bila tidak, maka teori itu bukanlah teori pembelajaran. Hal ini penting
sebab banyak yang terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang
sebenarnya adalah teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode
pembelajaran sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode
pembelajaran.
Reigeluth (1983:40-41) mengemukakan terdapat dua teori utama yang
melandasi kegiatan pembelajaran pada umumnya yakni, teori pembelajaran deskriptif
dan teori pembelajaran preskriptif. Teori pembelajaran deskriptif lebih berhubungan
dengan warga belajar dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini menjelaskan tentang
bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung. Sedangkan teori pembelajaran
preskriptif menjelaskan bagaimana kiat-kiat guru dalam membimbing siswa selama
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

5
Menurut Reigeluth (1983:19) pembelajaran sebaiknya didasarkan pada teori
pembelajaran yang bersifat preskriptif, yaitu teori yang memberikan “resep” untuk
mengatasi masalah belajar, dengan memperhatikan tiga variabel, yaitu kondisi, metode
dan hasil.
Teori pembelajaran preskriptif dapat lebih mudah dipahami melalui poin-poin
berikut:
1. Teori preskriptif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan)
2. Tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
3. Variabel yang diamati dalam teori preskriptif adalah metode yang optimal untuk
mencapai tujuan.
4. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang memengaruhi
orang lain agar terjadi hal belajar atau upaya mengontrol variable-variable yang
dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.

Di samping itu, Brunner mengemukakan perlunya ada teori pembelajaran yang


akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yang efektif di kelas.
Menurut pendapat Brunner (1964) bahwa teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan
sedangkan teori pembelajaran itu bersifat preskriptif. Misalnya, teori belajar
memprediksikan beberapa usia maksimum seorang anak untuk belajar penjumlahan,
sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara-cara mengajarkan
penjumlahan.
Bruner dalam Budiningsih (2004) mengatakan bahwa teori belajar bersifat
preskriptif, yang berarti sesuatu ada sebelum adanya fakta. Sifat itu adalah sesuatu yang
ada sebelum proses belajar terjadi, bukan ketika, dan bukan setelahnya. Teori
pembelajaran harus mampu menghubungkan antara hal yang ada sekarang dan
bagaimana menghasilkan hal tersebut. Teori belajar menjelaskan dengan pasti apa yang
terjadi, namun teori pembelajaran “hanya” membimbing apa yang harus dilakukan
untuk menghasilkan hal tersebut.
Uraian di atas menggambarkan bahwa teori belajar deskriptif dan teori
pembelajaran preskriptif, yaitu :
1. Teori belajar deskriptif adalah teori yang menjelaskan tujuan dari proses belajar.
sedangkan teori pembelajaran preskriptif adalah teori yang mengutamakan tujuan
optimal dari metode pembelajaran.
2. Teori belajar deskriptif lebih mengutamakan kepada hasil, teori pembelajaran
preskriptif lebih mengutamakan pencapain tujuan. Maka variabel dalam teori
pembelajaran preskriptif pencapaian tujuan yang optimal.
3. Dalam teori belajar menghubungkan variabel untuk mengetahui belajar seseorang
dengan hasil belajar.
4. Teori belajar deskriptif yaitu memberikan hasil sedangakan teori pembelajaran
preskriptif mengutamakan tujuan.
5. Upaya teori pembelajaran dalam memberikan pengaruh terhadap orang lain
supaya terjadi teori belajar.

6
5. Penerapan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Prespektif

Penerapan Teori Belajar Deskriptif yang terstruktur atau terkonsep dapat


membantu meningkatkan nilai siswa dengan cara meningkatkan giat belajar serta
memahami materi, pendidik dapat menanyakan materi apa yang belum dipahami serta
menyarankan untuk membuat belajar kelompok. Sedangkan Teori Belajar Preskriptif
mencapai tujuan pembelajaran dengan menetapkan metode belajar optimal.
Pembelajaran lebih sistematis dengan memberikan dorongan semangat kepada siswa
dalam proses belajar.
Dalam Teori Deskriptif psikologis siswa kurang di perhatikan dalam memahami
materi, teori deskriptif lebih cenderung kepada hasil dalam proses belajar. Sedangkan
preskriptif membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai tujuan yang jelas dari
proses belajar.
Dengan penerapan teori belajar deskriptif dan preskriptif siswa mendapatkan
nilai yang lebih baik dari ulangan sebelumnya dengan belajar lebih giat, serta
memberikan motivasi untuk lebih semangat belajar kepada siswa sehingga proses
belajar berjalan dengan baik.
Pembelajaran di dalam kelas tentunya lebih cenderung menggunakan
pendekatan secara preskriptif, namun alangkah lebih bijaksana apabila guru juga
mampu menggunakan pendekatan secara deskriptif untuk menjelaskan kepada siswa
mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam penggunaannya di dalam masyarakat.
Kedua teori belajar ini seharusnya bisa saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah
konsep pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa. Namun, untuk
menjelaskan dan memberikan pemahaman secara deskriptif, sebaiknya guru mampu
memerhatikan kesesuaiannya dan tetap dalam koridor kesantunan. Keberhasilan guru
ketika mampu mengemas dan menjelaskan kedua teori belajar tersebut menjadi bahasa
yang sederhana akan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran.
Pembelajaran sebaiknya berdasarkan teori pembelajaran yang bersifat
preskriptif yaitu teori yang memberikan “resep” untuk mengatasi masalah belajar.
Teori pembelajaran yang preskriptif itu harus memerhatikan tiga variabel
pembelajaran, yaitu kondisi, metode (perlakuan) dan hasil pembelajaran (Yusufhadi
Miarso, 2008). Bersifat preskriptif artinya berusaha untuk merumuskan cara-cara
membuat peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pandangan ini, ditilik dari ilmu
pembelajaran akan lebih cocok bagi praktisi pembelajaran seperti guru, dosen,
instruktur (pelatih), pamong dan widyaiswara; namun bagi ilmuwan, teknolog, dan
teknisi pembelajaran diharapkan mengembangkan baik teori preskriptif
maupun teori deskriptif.

Sebagaimana dikatakan Reigeluth (1983), Landa (1983), dan juga Gropper


(1983), teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk
teori deskriptif dan teori preskriptif. Teori deskriptif bersifat goal free, sedangkan
teori preskriptif bersifat goal oriented. Jika diterjemahkan, teori deskriptif
menempatkan variabel kondisi pembelajaran dan variabel metode pembelajaran
sebagai variabel bebas (independent variables), sedangkan variabel hasil
7
pembelajaran menjadi variabel tergantung (dependent). Artinya, parameter kedua
variabel bebas tersebut berinteraksi guna menghasilkan efek pada variabel tergantung.

Sebaliknya dalam teori preskriptif, variabel kondisi pembelajaran dan hasil


pembelajaran sebagai variabel bebas yang barangkali berinteraksi, parameter
keduanya digunakan untuk menetapkan variabel metode pembelajaran sebagai
variabel tergantung.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori preskriptif dan deskriptif mengungkapkan bahwa pembelajaran


merupakan teori preskriptif dan belajar merupakan teori deskriptif. Preskriptif karena
tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang
optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses
belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan variabel-variabel yang
menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. Teori pembelajaran
menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi
hal belajar, atau upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori
belajar agar dapat memudahkan belajar.
Berdasarkan pengertian tersebut, idealnya teori preskriptif lebih cocok untuk
model-model pembelajaran seperti guru, dosen, pelatih. Namun, tidak menutup
kemungkinan apabila guru mampu memadukan kedua teori tersebut menjadi sebuah
konsep pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Perlu menjadi sebuah catatan, teori
deskriptif yang dilakukan oleh guru tentu harus dalam koridor-koridor yang relevan
dengan pembelajaran.

B. Saran

Pembelajaran di dalam kelas tentunya lebih cenderung menggunakan


pendekatan secara preskriptif, namun alangkah lebih bijaksana apabila guru juga
mampu menggunakan pendekatan secara deskriptif untuk menjelaskan kepada siswa
mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat.
Kedua teori belajar ini seharusnya bisa saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah
konsep pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa. Namun, untuk
menjelaskan dan memberikan pemahaman secara deskriptif, sebaiknya guru mampu
memerhatikan kesesuaiannya dan tetap dalam koridor kesantunan. Keberhasilan guru
ketika mampu mengemas dan menjelaskan kedua teori belajar tersebut menjadi bahasa
yang sederhana akan memudahkan siswa memahami materi dalam pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Febriana, Adyra Aradea. 2017. Implementasi Teori Preskriptif dan Deskriptif dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Proceedings Education and Language International
Conference. 01(01) : 80-88. URL :
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/view/1213/922. Diakses tanggal 30
September 2020.

Marzuenda, M. (2020). Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran


Preskriptif. Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. 9(1) : 106-121. URL :
https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Kreatifitas/article/view/130. Diakses tanggal 30 September
2020.
Santoso, Dian Rahma. 2013. Keterkaitan Teori Preskriptif dengan Penerapan Metode
Toastmasters International untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Public
Speaking. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial. Pasuruan (ID) : STIKIP PGRI Pasuruan. URL :
http://jiesjournal.com/index.php/jies/article/view/5/3. Diakses tanggal 30 September 2020.
Sudibyo, Tegas. 2016. Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri
Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes). Surakarta
(ID) : Universitas Muhammadiyah Surakarta. URL :
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7288/artikel%2022.pdf?sequence=1
&isAllowed=y. Diakses tanggal 30 September 2020.
Suranto. 2020. Teori Belajar dan Pembelajaran Kontemporer. Yogyakarta : LaksBang
PRESSindo.

Ratnawati, Etty. Tanpa Tahun. Karakteristik Teori-teori Belajar dalam Proses Pendidikan
(Perkembangan Psikologis dan Aplikasi). Cirebon (ID) : Institut Agama Islam Negeri Syekh
Nurjati Cirebon. URL :
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/view/658. Diakses tanggal
30 September 2020.

Waspodo, Muktiono. 2007. Strategi Pembelajaran dan Efikasi Diri Warga Belajar Terhadap
Capaian Belajar. Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF. 02(02) : 43-51. URL :
ournal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/view/7494/5364. Diakses tanggal 30 September
2020.

10

Anda mungkin juga menyukai