Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS


ABORTUS

NAMA : Mohamad Ali Nur Robet


NIM : 19020051

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2020
KASUS ABORTUS
Ny S usia 34 tahun datang ke IGD tanggal 2 Maret 2016 dengan keluhan keluar darah dalam bentuk
gumpalan-gumpalan warna hitam sejak 28 Fabruari 2016. Klien mengatakan mulai tidak menstruasi
bulan Januari-Februari, tetapi tanggal 26 Februari 2015 ada bercakbercak atau flek-flek. Klien telah
dilakukan tindakan kuretase tanggal 3 Maret 2015 atas advice dokter dari pukul 9.00 sampai pukul
9.30 WIB. Klien mengeluh nyeri perut bawah pada saat di kaji tanggal 3 Maret 2016 pukul 12.30
WIB. Klien sebelumnya sudah pernah di rawat di rumah sakit dengan operasi sectio caesaria (SC)
pada saat melahirkan anak pertamanya (bayi aterm) dengan atresia ani satu tahun yang lalu dan
meninggal dunia usia bayi 14 hari dengan BB bayi 2200 gram. Klien merasa sangat sedih atas
kehilangan janin ini dan merasa bersalah karena memiliki kucing. Klien takut untuk hamil lagi.
(HPHT) 10 Desember 2015. Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan perdarahan pervaginam ±50 cc
tidak terdapat bau busuk, tidak ada bekuan darah, TD 130/80 mmHg, N 68x/menit, S 36,4º C, RR
20x/menit, turgor kulit
GANGGUAN REPRODUKSI

Nama mahasiswa : Mohamad Ali Nur Robet


NIM : 19020051
Tanggal pengkajian : 03 Maret 2016
Ruangan/ RS/ PKM : RS H
Tgl/Jam MRS : 02 Maret 2016
Diagnosa Medis : Abortus
No Register : 35091xxx

I. BIODATA
Nama Klien : Ny. S Nama Klien : Tn. B
Umur : 34 Tahun Umur : 36 Tahun
Suku/ Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa : Madura
Pendidikan : Tamat SD Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Agama : Islam Agama : Islam
Penghasilan :- Penghasilan :-
Gol. Darah :B Gol. Darah : AB
Alamat : Banyuwangi Alamat : Jember
Kehamilan : G2P1A1
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Ny. S mengeluhkan keluar darah gumpalan dari kemaluannya.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. S mengatakan keluar darah dari kemaluaannya dalam bentuk gumpalan-gumpalan darah
warna hitam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Ny. S mengatakan 2 hari sebelum
keluar gumpalan keluar bercak-bercak / flek.
3. Riwayat penyakit dahulu
Ny. S mengatakan sebelumnya MRS melalukan SC anak pertamanya, partus dengan masalah
atresia ani dan di usia 14 hari dengan BB 2200gram bayi Ny. S meninggal dunia.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. S mengatakan didalam keluarganya tidak memiliki penyakit riwayat penyakit hipertensi
maupun diabetes.
5. Riwayat Psikososial
Ny. S mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangganya terjalin dengan baik.
6. Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat
Pasien mengatakan sudah menunjukkan dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Pola nutrisi & metabolisme
Pasien mengatakan tidak ada perubahan dalam pemenuhan nutrisi saat hamil. Pasien
mengatakan makan sehari bisa sampai 3 kali
c. Pola aktivitas
Pasien mengatakan perannya sebagai Ibu rumah tangga dan pasien mengatakan rasanya
kurang lengkap jika tidak ada buah hati dalam rumahnya.
d. Pola eliminasi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada BAB maupun BAK
BAK rutin > 5 kali dalam sehari, Jumlah +- 1300 cc/ hari
BAB rutin 1 kali dalam sehari, Konsisteni lembek, warna kuning.
e. Pola persepsi sensoris
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada penglihatan, pendengaran, perasa, pembau
maupun peraba.
f. Pola konsep diri
 Identitas diri:
Pasien mengatakan adalah seorang istri.
 Peran diri:
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang ibu rumah tangga untuk merawat suaminya.
 Gambaran diri:
Pasien merasa sangat sedih atas kehilangan janin dan merasa bersalah karena memiliki
kucing.
 Harga diri:
Pasien merasa takut untuk hamil lagi.
 Ideal diri:
Pasien mengatakan ingin mempunyai buah hati dalam keluarganya.
g. Pola hubungan & peran
Pasien berhubungan baik dengan keluarga dan tetangganya.
h. Pola reproduksi & seksual
Pasien sudah menikah
i. Pola penanggulangan stres/ koping- toleransi stres
Pasien mengatakan jika terdapat masalah selalu bercerita kepada suaminya.
7. Riwayat pengkajian obstetri, prenatal dan intranatal
a. Riwayat menstruasi
 Menarche : usia 12 tahun
 Lamanya : 7 hari
 Siklus : 28 hari
 Haid pertama haid terakhir : 10 Desember 2015
 Dismenorhoe : 1-2 hari saat menstruasi
 Fluor albus : ada, tidak berbau
 Menopause : belum
b. Riwayat perkawinan
Pasien mengatakan hanya menikah dengan suaminya yang sekarang.
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien mengatakan yang keguguran saat ini adalah kehamilan yang kedua, kehamilan
yang pertama lahir dengan melaaui operasi SC dan meninggal di usia 14 hari dengan
masalah atresia ani.
d. Riwayat keluhan obstetric
Pasien mengeluhkan keluar bercak dan flek, kemudian mengeluarkan darah dalambentuk
gumpalan.
e. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Pasien mengatakan menggunakan kontrasepsi suntik KB yang rutin 3 bulan sekali.
8. Riwayat Ginekologi
Pasien mengeluhkan nyeri memberat ketika dibuat gerak rasanya seperti di iris di perut
bagian bawah skala nyeri 5 nyeri hilang timbul.
9. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)
a. Keadaan Umum:
Composmetis, GCS 456
b. Tanda- tanda vital
 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 68 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,4 °C
 BB : 55 Kg
 Tinggi badan : 165 Cm

c. Kepala & leher


Inspeksi
1) Kepala : Normosefali
2) Muka : tidak ada cloasma gravidarum
3) Mata : konjungtiva anemis
4) Hidung : tidak ada lendir / mucus
5) Mulut : bibir kering
6) Telinga : simetris
7) Leher : tidak ada distensi vena jugularis
Palpasi
 Kepala : tidak ada massa, rabas maupun jejas
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
d. Thorax/ dada
Paru
1) Inspeksi
Pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi ataupun tanda dyspnea
2) Palpasi
Fokal fremitus (+) dextra dan sinistra
3) Perkusi
Sonor di semua lapang paru
4) Auskultasi
Vesikuler
Jantung
1) Inspeksi
Ictus kordis tidak nampak
2) Palpasi
Apex teraba
3) Perkusi
Tidak ada kardiomegali
4) Auskultasi
S1 dan S2 tunggal tidak ada murmur
e. Pemeriksaan payudara
Inspeksi
Simetris dextra dan sinistra, tidak ada lesi
Palpasi
Tidak ada massa / benjolan, tidak ada pus pada mamae
f. Abdomen
1) Inspeksi
Perut sedikit cembung, bekas luka jahitan.
2) Auskultasi
Bising usus 7x/menit
3) Palpasi
Nyeri tekan pada area hipogantric
4) Perkusi
Timpani dismua regio abdomen, tidak ada acites.
g. Genetalia dan anus
Genetalia bersih, tidak ada lesi /benjolan, fluxus (+) darah dan tidak berbau, tidak ada
bekuan darah. Tidak ada hemoroid.
h. Punggung
Inspeksi
Tidak ada luka/rabas, tidak ada tanda kifosis, lordosis maupun skoliosis
Palpasi
tidak ada nyeri tekan pada punggung
i. Ekstremitas
Tidak ada deformitas pada ekstremitas atas maupun bawah, tidak ada edema.
j. Integumen
Akral hangat, tidak ada lesi, kulit dan kuku bersih.
III. Pemeriksaan laboratorium
Urine
Tidak ada Proteinuria.
Darah
Hematokrit 32,6 %
Hemoglobin 10,3 gr/gl
Feses
Normal, tidak ada melena
IV. Pemeriksaan diagnostik lain
Hasil pemeriksaan di dapatkan perdarahan pervaginam ±50 cc tidak terdapat bau busuk, tidak
ada bekuan darah

Jember, 03 Maret 2016


Pemerika

Mohamad Ali Nur Robet


Pathway Kasus

Riwayat Op. SC
Klien memelihara kucing

Usia Kehamilan 12
minggu

Keluar bercak dan Flek,


kemudian gumpalan

ABORTUS

Kuretase

Post Abortus Terputusnya Klien bersedih


Jaringan Klien tidak tahu kehilangan janin
penyebab
terjadinya
Perdarahan vagina Respon abortus Merasa bersalah
(+) inflamasi memelihara kucing

Kurang
Risiko Syok Nyeri Akut informasi terkait Klien takut untuk
abortus hamil lagi

Defisiensi Pengatahuan Berduka


ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: post kuretase Risiko syok : hipovolemik
 Klien mengatakan habis (00205)
melakukan kuretase terputusnya jaringan dalam
kehamilan anak keduanya rahim
Do:
 Nadi 68x/menit terdapat luka terbuka
 Hematokrit 32,6%
 Akral hangat perdarahan pada vagina

 Fluxus (+) darah ± 50cc


fluxus (+)
 Tampak lemas

Risiko syok : hipovolemik


2. Ds : post kuretase Nyeri akut (00132)
 Klien mengeluhkan nyeri
P = nyeri memberat ketika Agen cidera biologis
dibuat untuk bergerak
Q = rasanya seperti di iris-iris terputusnya jaringan dalam
R = perut bagian bawah rahim
S = sklaa nyeri 5
T = nyeri hilang timbul adanya luka
Do :
 Tampak merintih respon inflamasi jaringan

 Skala nyeri 5
 Nyeri tekan hipogastric nyeri akut

 Memegang area nyeri


 TD = 130/80 mmHg
 Nadi = 68x/menit
3. Ds : post kuretase Dukacita (00136)
 Klien mengatakan
kehilangan anak pertama kematian orang terdekat
dengan masalah atresia ani
 Klien mengatakan meras bersedih karena kehilangan
bersedih karena kehialangan janin
janin anak keduanya
 Klien merasa bersalah merasa bersalah dan
karena memelihara kucing menyalahkan kucing
 Klien mengatakan takut
untuk hamil lagi takut untuk hamil lagi
Do :
 Klien post abostus dukacita

 Klien tampak murung


 Klien menangis

4. Ds : post kuretase Defisiensi Pengetahuan


 Klien mengatakan (00126)
kehilangan anak pertama kurang informasi
dengan masalah atresia ani
 Klien mengatakan meras klien menyalahkan kucing
bersedih karena kehialangan atas masalah kehamilannya
janin anak keduanya
 Klien merasa bersalah klien sangat bersedih
karena memelihara kucing
 Klien mengatakan takut klien takut untuk hamil lagi

untuk hamil lagi


Do : defisiensi pengetahuan

 Klien post abostus


 Klien tampak murung
 Klien menangis
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko syok : hipovolemik (00205) yang ditandai dengan Klien mengatakan habis
melakukan kuretase kehamilan anak keduanya, Nadi 68x/menit, Hematokrit 32,6%,
Akral hangat, Fluxus (+) darah ± 50cc, Tampak lemas

2. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai oleh Klien
mengeluhkan nyeri, nyeri memberat ketika dibuat untuk bergerak, rasanya seperti
di iris-iris, perut bagian bawah, skala nyeri 5, nyeri hilang timbul, Tampak
merintih, Memegang area nyeri, TD = 130/80 mmHg, Nadi = 68x/menit

3. Dukacita (00136) berhubungan dengan kematian orang terdekat ditandai oleh


Klien mengatakan kehilangan anak pertama dengan masalah atresia ani, Klien
mengatakan meras bersedih karena kehialangan janin anak keduanya, Klien
merasa bersalah karenan memelihara kucing, Klien mengatakan takut untuk hamil
lagi, Klien post abostus, Klien tampak murung, Klien menangis.
4. Defisiensi Pengetahuan (00126) berhubungan dengan kurang informasi ditandai
oleh Klien mengatakan kehilangan anak pertama dengan masalah atresia ani,
Klien mengatakan meras bersedih karena kehialangan janin anak keduanya, Klien
merasa bersalah karenan memelihara kucing, Klien mengatakan takut untuk hamil
lagi, Klien post abostus, Klien tampak murung, Klien menangis.
INTERVENSI KEPERWATAN

DIAGNOSA
KEPERAWATAN NOC DAN INDIKATOR SERTA
NO TANGGAL DITEGAKKAN / KODE SKOR AWAL DAN SKOR URAIAN AKTIVITAS RENCANA
DIAGNOSA TARGET
KEPERAWATAN TINDAKAN (NIC)
.1. 03 Maret Risiko syok : hipovolemik Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x Pengurangan Pendarahan : Uterus Postpartum
2016 (00205) yang ditandai 24 jam masalah risiko syok dapat teratasi. (4026)
dengan Klien mengatakan Kriteria hasil : 1. Kaji riwayat obstetrik dan catatan
habis melakukan kuretase keparahan syok : hipovolemik (0419) persalinan terkait dengan faktor risiko
kehamilan anak Kode Indikator SA ST perdarahan post partu.
keduanya,bNadi 68x/menit, 0419 memanjangnya waktu 3 5 2. Observasi karakteristik lokhia (misalnya
Hematokrit 32,6%, Akral 17 pembekuan darah warna, bekuan dan jumlah)
0419 menurunnya urine 3 5
hangat, Fluxus (+) darah ± 3. Tingkatkan konsumsi cairan.
20 output
50cc, Tampak lemas 0419 lesu 3 5 4. Tinggikan tungkai.
22 5. Letakkan es di fundus
keterangan : 6. Tingkatkan frekuensi pijatan di fundus.
1 : berat 7. Siapkan tranfusi darah.
2 : cukup berat 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam
3 : sedang penanganan gawat darurat histerektomi
4 : ringan
5 : tidak ada
2. 03 Maret Nyeri akut (00132) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri (1400)
2016 berhubungan dengan agen 1x24 jam masalah nyeri akut dapat teratasi. Aktifitas :
cidera biologis ditandai oleh Kriteria hasil : 1. Lakukan penilaian nyeri secara
Klien mengeluhkan nyeri, Kontrol nyeri (1605) komprehensif dimulai dari lokasi,
nyeri memberat ketika dibuat Kode Indikator SA ST karakteristik, dan penyebab
untuk bergerak, rasanya 160502 mengenali kapan 3 5 2. Kaji ketidaknyamanan non verbal
seperti di iris-iris, perut nyeri terjadi 3. Tentukan dampak nyeri pada kehidupan
160501 menggambarkan 3 5
bagian bawah, skala nyeri 5, sehari-hari
faktor penyebab
nyeri hilang timbul, Tampak 160511 melaporkan nyeri 3 5 4. Ajari untuk menggunakan teknik non
merintih, Memegang area yang terkontrol farmakologis dengan distraksi pernafasan.
nyeri, TD = 130/80 mmHg, keterangan : 5. Anjurkan untuk istirahat atau tidur yang
Nadi = 68x/menit 1 : tidak pernah menunjukkan adekuat untuk mengurangi nyeri.
2 : jarang menunjukkan 6. Berikan informasi terkait nyeri yang
3 : kadang-kadang menunjukkan muncul pada klien.
4 : sering menujukkan 7. Kolaborasi dengan Tim Medis dalam
5 : secara konsisten menunjukkan pemberian analgesik ibu post kuretase.
3. 03 Maret Dukacita (00136) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x Peningkatan Koping (5230)
2016 berhubungan dengan 24 jam masalah dukacita dapat teratasi. 1. Bantu pasien dalam mengidentifikasi
kematian orang terdekat Kriteria hasil : tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
ditandai oleh Klien Resolusi Berduka (1304) 2. Bantu pasien untuk menyelesaikan
mengatakan kehilangan anak Kode Indikator SA ST masalah ang bersifat konstruktif.
pertama dengan masalah 130401 menyampaikan 3 5 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan
atresia ani, Klien perasaan akan memberikan jaminan kerahasiaan pasien.
penyelesaian
mengatakan meras bersedih mengenai 4. Libatkan orang terdekat pasien dalam
karena kehialangan janin kehilangan menyelesaikan masalah dan menyatakan
anak keduanya, Klien 130403 menyatakan fakta 3 5 keinginan pasien.
merasa bersalah karenan tentang kehilangan 5. Dukung aktivitas-aktivitas sosial dan
130404 menyatakan 3 5
memelihara kucing, Klien komunitas.
menerima
mengatakan takut untuk 6. Minta keluarga agar memberikan
kehilangan
hamil lagi, Klien post 130420 melewati fase 3 5 dukungan positif untuk pasien.
abostus, Klien tampak berduka
murung, Klien menangis. keterangan :
1 : tidak pernah menunjukkan
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang – kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten menunjukkan
4. 03 Maret Defisiensi Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pengajaran ; Proses Penyakit (1604)
2016 (00126) berhubungan 2x24 jam, masalah Defisiensi Pengetahuan dapat 1. Berikan penilaian tentang tingkat
dengan kurang informasi teratasi. pengetahuan pasien tentang proses
ditandai oleh Klien - Pengetahuan : Proses Penyakit (1803) penyakit yang spesifik
mengatakan kehilangan anak Kode Indikator SA ST 2. Berikan pendidikan kesehatan terkait
pertama dengan masalah 180302 karakter spesifik 3 5 masalah abortus yang dialami pasien.
atresia ani, Klien penyakit 3. Gunakan temapat yang tenang media yang
180306 tanda dan gejala 3 5
mengatakan meras bersedih sesuai dengan klien.
penyakit
karena kehialangan janin 180307 proses perjalanan 3 5 4. Berikan penjelasan sesuai bahasa yang di
anak keduanya, Klien penyakit pahami klien
merasa bersalah karenan . 5. Hindari penggunakan teknik menakuti
memelihara kucing, Klien keterangan : klien.
mengatakan takut untuk 1 : tidak ada pengetahuan 6. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
hamil lagi, Klien post 2 : pengetahuan terbatas muncul pada penyakit, dengan cara yang
abostus, Klien tampak 3 : pengetahuan sedang tepat
murung, Klien menangis. 4 : pengetahuan banyak 7. Diskusikan perubahan gaya hidup yang

5 : pengetahuan sangat banyak mungkin diperlukan untuk mencegah


komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
EVALUASI (PERBANDINGAN SKOR
DIAGNOSA
AKHIR TERHADAP SKOR AWAL DAN
KEPERAWATAN
SKOR TARGET)
NO DITEGAKKAN IMPLEMENTASI
/KODE DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Risiko syok : 03 maret 1. Menghitung intake dan output pasien selama 1 04 Maret 2016 Pukul 07.00 Wib
hipovolemik (00205) 2016 sift S:
yang ditandai dengan respon : klien minum 1500cc/24 jam, urine 800  Klien mengatakan sudah tidak mengeluarkan
Klien mengatakan habis cc/ 24 jam darah dari kemaluannya
melakukan kuretase 14.00 wib 2. Meninggikan tungkai klien untuk  Klien mengatakan sudah banyak minum dan
kehamilan anak memaksimalkan sirkulasi da mengurangi makan
keduanya,bNadi pendarahan. O:
68x/menit, Hematokrit respon : tungkai klien dialasi dengan bantal  Fluxus (-)
32,6%, Akral hangat, 15.00 wib 3. Memberikan kompres dingin diatas fundus klien  TD 130 /80 mmHg
Fluxus (+) darah ± 50cc, respon : klien kooperatif  Hematokrit 34,5 %
Tampak lemas. 16.00 wib 4. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
 Hemoglobin 13,8 gr/dl
pemberian obat koagulan
 Nadi : 80x/menit
kalnex 500 mg 1 ampul
A : masalah tertasi
respon : obat masuk iv
Kode Indikator SA ST SC
17.00 wib 5. Memberikan informasi terkait perdarahan yang
muncul post kuretase 0419 memanjangnya 3 5 4
respon : klien kooperatif 17 waktu pembekuan
18.00 wib 6. Memantau kembali adanya perdarahan darah
respon : fluxus (-) 0419 menurunnya urine 3 5 5
20 output
0419 lesu 3 5 5
22

P : lanjutkan intervensi selanjutnya


pantau adanya tanda perdarahan kembali
2 Nyeri akut (00132) 03 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 04 Maret 2016 Pukul 07.00 Wib
berhubungan dengan maret komprehensif PQRST S:
agen cidera biologis 2016 respon : klien mengatakan nyeri memberat  Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
ditandai oleh Klien 14.00 ketika digerakkan seperti diiris-iris di perut  Klien mengatakan sudah tidak bisa
mengeluhkan nyeri, wib bagian bawah skala nyeri 5 nyeri dirasa hilang menahan nyeri yang terkontrol
nyeri memberat ketika timbul O:
dibuat untuk bergerak, 15.00 2. Mengajarkan teknik distraksi pernpasan kepada  Skala nyeri 2
rasanya seperti di iris- wib klien  TD 130 /80 mmHg
iris, perut bagian bawah, respon : klien kooperatif  Nadi : 80x/menit
skala nyeri 5, nyeri 16.00 3. Mberikan informasi terkait nyeri yang terjadi
A: masalah tertasi
hilang timbul, Tampak wib pada klien
Kode Indikator SA ST SC
merintih, Memegang respon : klien kooperatif 160502 mengenali kapan 3 5 5
area nyeri, TD = 130/80 17.00 4. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam nyeri terjadi
160501 menggambarkan 3 5 5
mmHg, Nadi = wib pemberian analgesik
faktor penyebab
68x/menit respon : injeksi ketorolac 1 amp IV
160511 melaporkan nyeri 3 5 5
18.00 5. Meminta klien untuk banyak beristirahat untuk yang terkontrol
wib mengurangi nyeri.
klien : tidak bisa beristirahat P : lanjutkan intervensi selanjutnya
3. Dukacita (00136) 03 maret 1. Memberikan suana yang tenang dan nyaman 4 aret 2016 pukul 07.00 wib
berhubungan dengan 2016 untuk klien S : Klien mengatakan masih takut untuk hamil lagi
kematian orang terdekat 14.00 wib respon : klien ingin dikamarnya dan ditutup karena takut keguguran lagi
ditandai oleh Klien pintunya O:
mengatakan kehilangan 15.00 wib 2. Menggali informasi terkait harapan klien  Klien tampak murung dan bersedih, Klien
anak pertama dengan dimasa mendatang merasa sedikit lega
masalah atresia ani, respon : klien takut untuk hamil lagi A: masalah tertasi sebagian
Klien mengatakan meras 16.00 wib 3. Meminta orang terdekat klien untuk menemani Kode Indikator SA ST SC
bersedih karena dan memberi dukungan kepada klien 130401 menyampaikan 3 5 4

kehialangan janin anak respon : klien lebih terbuka dengan suaminya perasaan akan

keduanya, Klien merasa 17.00 wib 4. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan penyelesaian

bersalah karenan lain (psikologi) mengenai

memelihara kucing, respon : klien kooperatif kehilangan


130403 menyatakan fakta 3 5 4
Klien mengatakan takut
tentang kehilangan
untuk hamil lagi, Klien 130404 menyatakan 3 5 4
post abostus, Klien menerima
tampak murung, Klien kehilangan
menangis. 130420 melewati fase 3 5 4
berduka
P : lanjutkn intervensi ke Psikologi secara rutin
4. Defisiensi Pengetahuan 03 maret 1. Memberikan salam terapeutik kepada klien 04 maret 2016 pukul 07.00 wib
(00126) berhubungan 2016 respon : klien menjawab salam S:
dengan kurang informasi 14.00 wib 2. Mengontrak waktu dan menjelaskan tujuan  klien mengatakan tahu penyebab dari
ditandai oleh Klien kepada klien kegugurannya bukan karena kucing
mengatakan kehilangan respon : klien mau untuk diberikan penkes klien mengatakan kucingnya bersih dan sudah di
anak pertama dengan 15.00 wib 3. Menyiapkan ruangan yang tenang dan media suntuk vaksin
masalah atresia ani, yang digunakkan untuk pendidikan kesehatan O:
Klien mengatakan meras tentang abortus  klien sedikit paham terkait abortus dari hasil
bersedih karena respon : klien kooperatif evaluasi yang diberikan
kehialangan janin anak 15.15 wib 4. Mengevaluasi hasil pembelajaran yang A:
keduanya, Klien merasa dilakukan masalah tertasi
bersalah karenan respon : klien mampu menjawab dengan Kode Indikator SA ST SC
memelihara kucing, bantuan 180302 karakter spesifik 3 5 5

Klien mengatakan takut 15.30 wib 5. Memberikan salam terapeutik dan memberikan penyakit
180306 tanda dan gejala 3 5 5
untuk hamil lagi, Klien reinforcement positif kepada klien
penyakit
post abostus, Klien respon : klien kooperatif 180307 proses perjalanan 3 5 5
tampak murung, Klien penyakit
menangis.
P :intervensi di hentikan, discharge planning

Anda mungkin juga menyukai