Anda di halaman 1dari 16

KRIYA LOGAM

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. Resita NIS 6553
2. Siti Nabilah R. NIS 6589
3. Zarva Akylla H. NIS 6626
Kelas XII MIPA 3 dan 4

SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya juga karya tulis ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Dalam menyusun karya tulis sederhana ini, kami mendapat
banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama
kami sampaikan kepada:

1. Kepala SMA Negeri 3 Pangkalpinang yang telah membimbing dan


membina kami selama ini;
2. Wali Kelas XII MIPA 3 dan 4 yang telah membina dan membantu kami
dalam menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Pangkalpinang;
3. Guru mata pelajaran yang telah membimbing dan menasihati sehingga
kami dapat memahami berbagai pengetahuan;
4. Orang tua kami yang telah mendoakan dan menjadikan kami sebagai
insan berkarakter, serta;
5. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan saran, usul, serta
semua pihak yang telah memberikan segenap tenaga dan sumbang
sarannya.

Akhirnya, sebagai penyempurnaan karya tulis ini, kami menerima secara


terbuka kritik dan saran dari semua pihak agar karya tulis ini semakin baik. Bagi
kami, belajar dan bekerja dengan kekurangan akan lebih baik daripada tidak
sama sekali.

Demikianlah, semoga karya tulis sederhana ini bemanfaat bagi pembaca


khususnya, dan seluruh peserta didik di SMA Negeri 3 Pangkalpinang
umumnya.

Pangkalpinang, 1 April 2020


HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “KRIYA LOGAM” telah


diterima dan disahkan sebagai pelengkap persyaratan kelulusan di jenjang
penidikan SMA Negeri 3 Pangkalpinang, Tahun Pelajaran 2019-2020.

Pangkalpinang, 1 April 2020

Mengesahkan, Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 3 Guru Pembina,
Pangkalpinang,

Dra. S.R. Kunlistiani Feriawan, S.Pd.


NIP 196208141987012001 NIP 198111272009031004
SURAT PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Siswa / NIS : 1.Resita /6553

2.Siti Nabilah R./6589

3. Zarva Akylla H. /6626

Kelas : XII MIPA 3 dan 4

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Penulisan karya ilmiah ini berdasarkan hasil penelitian dan pemikiran


asli dari kami.

2. Jika terdapat karya orang lain, kami akan mencantumkan sumber yang
jelas.

3. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran


dalam pernyataan ini, maka kami bersedia menerima sanksi karena karya
tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan digunakan


sebagaimana mestinya.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 3 Guru Pembina,
Pangkalpinang,

Dra. S.R. Kunlistiani Feriawan, S.Pd

NIP 196208141987012001 NIP198111272009031004


DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………… 1
Kata Pengantar………………..………………………………. 2
Halaman Pengesahan………….……………………………… 3
Surat Pernyataan Keaslian Karya Tulis Ilmiah…………….. 4
Daftar Isi…………………………………………….………… 5

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN
A. Media dan Teknik Kriya Logam
B. Bentuk atau Jenis, Fungsi Kriya Logam
C. Transfer Kriya Logam

BAB III SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Seni kriya sudah ada pada zaman Prasejarah dilihat dari


benda-benda yang ditemukan pada zaman Batu Muda
(Neolitikum) ketika manusia sudah mulai menetap. Seni kriya
juga tumbuh dan berkembang bersama kehidupan masyarakat
mempunyai andil besar dalam menopang perekonomian di
daerah-daerah tertentu. Kekayaan seni dan budaya dari
berbagai etnis di Indonesia tersebar pada ribuan pulau yang
merupakan sumber ide yang tidak akan pernah habis untuk
digali dan apabila dimunculkan dalam benda-benda seni dan
kriya sehingga akan tercipta beragam jenis yang berbeda.
Terutama di kepulauan Bangka Belitung yang merupakan
daerah penghasil tambang yaitu timah. Timah tidak hanya
bahan tambang melainkan dapat diolah menjadi sebuah
kerajinan logam yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi hal
ini juga dapat berpengaruh pada aspresiasi dan ketrampilan
masyarakat dalam mengolah kerajinan timah menjadi suatu
kerajinan yang dapat bersaing di dunia pasar baik di dalam
maupun di luar negeri.
Ketrampilan mengolah berbagai bahan dengan teknik
pembuatannya telah ditunjukkan oleh nenek moyang kita,
kemudian berkembang dan ditransmisikan dari generasi ke
generasi sehingga adanya perubahan fungsi untuk keperluan
sehari-hari sebagai seni terapan, untuk upacara, dan berbagai
fungsi lainnya, sampai berkembang menjadi industri kreatif
pada masa kini.
Aspresiasi masyarakat pada karya industri kreatif ,
khususnya pada kriya logam. Kriya logam ini dimulai pada saat
manusia belum mengenal tulisan, tepatnya pada zaman logam
yang memunculkan budaya perundagian atau juga budaya
logam ( logam disini diartikan dengan perunggu, emas serta
besi, disebabkan di Indonesia itu tidak dilewati oleh
kebudayaan tembaga) merupakan suatu jenis kebudayaan dari
masyarakat prasejarah yang menggunakan logam didalam
pembuatan benda-benda serta juga seni kriya logam untuk dapat
melengkapi kebutuhan hidupnya. Walaupun benda kriya logam
yang dibuat itu tidak terlalu banyak pada masa itu belum
terdapat alat serta bahan yang memadai , namun hasil karya
yang dibuat pada zaman logam itu tidak kalah bagusnya dengan
karya seni kriya pada zaman sekarang karena seni kriya pada
waktu itu memiliki nilai artistik (seni) serta juga nilai sejarah
yang sangat indah. Kebudayaan ini diperkirakan mulai
berkembang pada perkiraan 500 SM.

Seni kriya logam bukan hanya memiliki nilai seni yang


tinggi melainkan dapat menjadi karya seni industri kreatif, hal
ini merupakan peluang yang besar untuk mengambil pasar seni
kriya untuk kemajuan perekonomian masyarakat. Hal ini juga
terdapat karena adanya peran dan fungsi yang melimpah pada
seni kriya logam.
Dalam penelitian ini, penulis ingin berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasiona lmelalui penelitian
yang diarahkan pada tujuan untuk mengkaji media, teknik dan
unsur-unsur estetik, pada seni kriya logam dengan demikian
penulis memberikan perhatian khusus pada perkembangan seni
kriya logam. Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis
memberi judul tesis: “ KRIYA LOGAM”.
B. RUMUSAN MASALAH

Dari hal di atas maka penelitian ini memfokuskan pada :


Bagaimana media dan teknik, nilai estetik bentuk , jenis, gaya,
fungsi, serta pembelajaran dalam proses pengetahuan dan
ketrampilan yang dilakukan para krajinan kriya di pasar burung
kecamatan grimaya kota Pangkalpinang kepulauan Bangka
Belitung.
Berdasarkan hal ini dapat diuraikan dalam beberapa
pertanyaan penelitian,sebagai berikut:
1. Bagaimana media dan teknik dalam pembuatan seni kriya
logam?
2. Bagaimana Bentuk atau Jenis, Fungsi Kriya Logam?
3. Bagaimanakah sistem pembelajaran dalam proses transfer
penggetahuan dan ketrampilan yang dilakukan para pengrajin
seni kriya logam?
4. Menjelaskan kerajinan logam yang ada di kepulauan
Bangka Belitung?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran


mengenai kriya logam yang dilihat dari aspek media, teknik,
bentuk, gaya dan fungsi kriya logam. Hal ini juga bertujuan
untuk mengetahui sistem pembelajaran dalam proses transfer
penggetahuan dan ketrampilan pada seni kriya logam dan
mengetahui contoh-contoh kerajinan yang ada di Pulau Bangka
Belitung.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Media dan Telnik Kriya Logam

Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat


sesuatu yang memilikinilai guna dengan menggunakan logam
sebagai medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya
2 dimensi (lukisan logam), ataupun 3 dimensi ( patung logam).
Media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan karya karya
kriya logam menggunakan media alumunium, kuningn, dan tembaga.
Adapun teknik teknik yang biasa dipakai dalam kriya logam yaitu
dengan teknik: suntikan, kawangan, wudulan/ketok,etsa, las, cor, dan
patri.
Teknik suntikan yaitu teknik yang cara pengerjaanya permukaan plat
yang sudah diberi sket ditekan-tekan dengan benda atau sesuatu yang
berujung tumpul.

Teknik krawangan yaitu teknik yang cara pengerjaannya


menggunakan gergaji plat atau bisa juga menggunakan pahatdengan
cara melubangi bagian yang tidak diperlukan.

Teknik wudulan/ketok yaitu teknik yang menggunakan pahat khusus


wudulan dalam proses pengerjaannya dengan cara memahat bagian
belakang plat hingga cembung, setelah itu memberi outline dri depan.
Teknik Etsa yaitu teknik pengasaman yang dalam proses
pengerjaannya menggunaakan bahan kimia.

2. Bentuk atau Jenis, Fungsi Kriya Logam

 Bentuk atau jenis


berdasarkan cara pembuatannya, dapat dibedakan beberapa jenis
antara lain:
A. Logam Buatan Tangan
Kerajinan logam dengan buatan tangan ini tanpa mengandalkan
mesin, murni menggunakan tangan. Dari proses awal hingga akhir
dikerjakan dengan tangan. Kerajinan logam dengan buatan tangan
merupakan cikal bakal industri perak di Indonesia.

B. Logam Cetakan Teknologi


Kerajinan logam menggunakan cetakan sering dijadikan alternatif
produksi kerajinan logam, terutama untuk permintaan produk dengan
kuantitas besar dan waktu yang terbatas. Adapun proses kerajinan
logam dengan cara mencetak adalah diawali dengan pencairan
logam, kemudian dituang ke cetakan yang telah disiapkan
sebelumnya sesuai bentuk yang dinginkan. Dengan cara cetakan
teknologi akan menghemat waktu dan model yang dibuat bisa
menjadi sama semua. Tetapi pada tahap proses akhir masih
menggunakan tangan, misalnya pengikiran dan pengamplasan bekas-
bekas cetakan yang kurang rapi.

C. Logam Buatan Mesin


Kerajinan logam dengan cara buatan melalui mesin merupakan
sistem produksi massal. Contoh dari kerajinan logam dari buatan
mesin adalah kalung dan gelang rantai. Sama halnya dengan mesin
cetakan, memerlukan biaya yang sangat mahal dan modal yang
besar.

 Fungsi Seni Kriya Logam

Secara garis umum setidaknya ada 3 fungsi utama dari sebuah karya
seni rupa kriya. Fungsi ini yang membuat manusia tidak bisa terlepas
dari seni yang satu ini. Ketiga fungsi tersebut antara lain:

(a). Sebagai Hiasan


Fungsi seni rupa ini yang pertama adalah sebagai hiasan. Dalam hal
ini maka sebuah karya seni lebih mengutamakan nilai keindahannya
daripada nilai fungsinya. Contohnya adalah lukisan, foto dan berbagai
benda pajangan lainnya. Pada umumnya benda pajangan ini memang
hanya untuk dinikmati keindahannya.

(b). Sebagai Benda Pakai

Seni yang satu ini juga berfungsi sebagai benda pakai. Sebagai benda
pakai, tentu saja seni  ini lebih mengutamakan fungsinya untuk
digunakan dibandingkan nilai keindahannya. Contoh seni rupa kriya
yang berfungsi sebagai benda pakai adalah pakaian, senjata dan
peralatan rumah tangga.

(c). Sebagai Benda Mainan


Selain kedua fungsi di atas, seni ini juga berfungsi sebagai benda
mainan. Sebagai mainan, seni ini berfungsi untuk menghibur siapapun
yang membutuhkannya. Dalam hal ini seni rupa kriya memiliki nilai
keindahan dan juga nilai fungsi yang sepadan.

Setelah mengetahui fungsi dari seni rupa kriya, saatnya anda


mengetahui jenis seni rupa kriya ini. Jenis seni rupa kriya sendiri
dibagi dalam dua golongan. Golongan pertama seni rupa kriya
berdasarkan bahan pembuatnya sedangkan golongan kedua seni rupa
kriya berdasarkan cara membuatnya.
3. Transfer Seni Kriya

Proses transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh para


perajin di Studio Lukman Art, dilakukan dengan sistem magang, yakni
pembelajaran dilakukan bertahap apabila sudah mampu dan mahir
menggunakan alat dan dengan hasil baik maka diperbolehkan membuat
kriya patung kayu untuk dipasarkan.

4. Kerajinan Logam Di Pulau Bangka Belitung

Kepulauan Bangka Belitung biasanya dikenal sebagai salah satu


provinsi destinasi wisata dan kulinernya. Namun tak hanya itu, Bangka
Belitung juga merupakan salah satu daerah penghasil timah terbesar di
Indonesia.

Timah Bangka biasanya sering di ekspor ke beberapa negara. Tidak


hanya menjadi bahan tambang, timah Bangka dapat dijadikan berbagai
macam jenis kerajinan logam yang memiliki harga ekonomis dan nilai
seni yang tinggi. Masyarakat Bangka Belitung pun dapat mengasah
ketrampilan mereka menjadi sebuah karya seni dengan bahan dasar
timah.

Dengan kemajuan era teknologi maupun sumber daya manusia


tambang timah diolah menjadi sebuah kerajinan yang biasa dinamakan
Pewter. Pewter biasanya menjadi cendera mata khas Bangka Belitung.
Kerajinan ini dibentuk dengan berbagai macam bentuk misalnya
miniatur, pajangan,trophy,dan gantungan kunci.

Kerajinan Pewter terbuat dari kandungan timah sebesar 97% dan 3%


campuran tembaga dan antimoni. Kerajnan ini memiliki harga yang
cukup tinggi dan memiliki peminat yang lumayan banyak.
Di Bangka Belitung bukan hanya kerajinan Pewter saja melainkan
dandang yang banyak di jumpai di pasaran. Dandang atau nampan
khususnya di pulau Bangka memiliki peminat yang tak kalah banyak
dari kerajinan berbahan dasar timah yaitu Pewter. Dandang yang
biasanya digunakan untuk peralatan dapur terbuat dari alumunium,
dandang juga memiliki manfaat yang melimpah mulau dari
menggoreng, memasak nasi, dan masih banyak lagi.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan materi yang telah dibahas diatas dapat kita simpulkan


bahwa kita telah mengetahui lebih detail mengenai cara pembuatan,
fungsi, jenis-jenis seni kriya melalui media logam dan jenis kerajinan
logam yang ada di Bangka Belitung .
DAFTAR PUSTAKA

Parta Ibeng. 2020. Pengertian Seni Kriya. (daring) Available at:


https://pendidikan.co.id
Tanpa nama. 2020. (daring) available at: https://hamparan.net
Ibu Zahra. 2020. (daring) available at:
https://materibelajar.co.id
Ema Kusmilawati. 2017. Kriya Logam. (daring) available at:
https://emaamudi.blogspot.com
Kerajinan logam khas Bangka: https://m.kumparan.com

Anda mungkin juga menyukai