MateriFiqh2 Pert10
MateriFiqh2 Pert10
B. Berzina
Dasar hukum larangan berbuat zina:
Surat Al-Isra’ ayat 32:
وال تقربوا الزان إنه اكن فاحشة وسآء سبيال
Ada 2 macam pelaku zina, yaitu ghoiru muhshon dan muhshon.
Hukuman untuk yang ghoiru muhshon adalah 100x cambuk (dera).
Berdasarkan Surat An-Nur ayat 2:
وال تأخذمك هبام رأفة يف دين هللا إن كنمت تؤمنون,الزانية والزاين فاجدلوا لك واحد مهنام مائة جدلة
وليشهد عذاهبام طآئفة من املؤمنني,ابهلل واليوم اآلخر
Di samping hukuman cambuk 100x, pezina ghoiru muhshon juga
harus diasingkan selama setahun, berdasarkan hadits:
خذوا عين قد جعل... خذوا عين: عن عبادة بن الصامت أن رسول هللا صىل هللا عليه وسمل قال
والثيب ابلثيب جدل مائة والرمج, البكر ابلبكر جدل مائة ونفي سنة: هللا لهن سبيال
Berdasarkan hadits tersebut juga, hukuman bagi pezina muhshon
adalah cambuk (dera) 100x dan dirajam.
Syarat dikatakan muhshon:
1. Mukallaf
2. Merdeka
3. Pernah melakukan hubungan suami isteri dalam pernikahan yang
sah
Syarat penetapan hukuman:
1. Pengakuan
2. Adanya 4 orang saksi
Syarat berlakunya hukuman:
1. Berakal
2. Baligh
3. Tidak ada paksaan dalam melakukan zina
4. Tahu bahwa berzina adalah haram
C. Menuduh Orang Lain Berzina
Dasar hukum keharaman qadzf dari Al-Qur’an adalah Surat Al-Nur
ayat 4-5:
,واذلين يرمون احملصنات مث مل يأتوا بأربعة شهدآء فاجدلومه مثانني جدلة وال تقبلوا هلم شهادة أبدا
إال اذلين اتبوا من بعد ذكل وأصلحوا فإن هللا غفور رحمي.وألئك مه الفاسقون
Sedang dasar dari hadits adalah:
وقتل النفس, والسحر, الرشك ابهلل: قالوا وما هن اي رسول هللا؟ قال,إجتنبوا سبع املوبقات
وقذف احملصنات املؤمنات, والتويل يوم الزحف, وألك مال اليتمي, وألك الراب,اليت حرم هللا
الغافالت
Syarat penuduh zina:
1. Berakal
2. Baligh
3. Tidak ada paksaan dalam tuduhannya
Syarat yang tertuduh:
1. Berakal
2. Baligh
3. Islam
4. Merdeka
5. `Iffah (orang tersebut memang dikenal mampu menjaga diri)
Bentuk ungkapan tuduhannya:
1. Menggunakan kata-kata yang jelas menuduh zina
2. Menggunakan kata-kata berindikasi nyata sebagai tuduhan zina.
Misal mengatakan: Si A bukan anaknya si B.
Dasar penetapan had qadzf:
1. Pengakuan
2. Kesaksian 2 orang laki-laki yang adil
Sanksi/ hukuman bagi penuduh zina:
1. Sanksi hukuman: cambuk (dera) 80x
2. Sanksi sosial: tidak diterima kesaksiannya dalam kasus hukum
selama2nya dan dicap sebagai orang yang fasiq selama belum
taubat nashuha
D. Murtad
Dasar hukum dosa murtad adalah Surat Al-Baqarah ayat 217:
\ وألئك أحصاب,ومن يرتدد منمك عن دينه فميت وهو اكفر فألئك حبطت أعامهلم يف ادلنيا واآلخرة
النار مه فهيا خادلون
Dasar hukum hadits di antaranya:
من بدل دينه فاقتلوه: عن ابن عباس أن رسول هللا صىل هللا عليه وسمل قال
Hadits lain:
ال حيل دم امرئ مسمل إال إبحدى: عن ابن مسعود أن رسول هللا صىل هللا عليه وسمل قال
\ وقتل نفس بغري نفس, وزان بعد إحصان, كفر بعد إميان:ثالث
Jadi hukuman bagi orang yang murtad adalah dibunuh.
E. Membegal ()احلرابة
Al-Hirabah sering kali disebut juga membegal atau merampok di
jalanan/qath` al-thariq ()قطع الطريق.
Dasar hukum larangan hirabah adalah Al-Qur’an Surat Al-Ma’idah
ayat 33:
إمنا جزآء اذلين حياربون هللا ورسوهل ويسعون يف األرض فسادا أن يقتلوا أو يصلبوا أو تقطع
ذكل هلم خزي يف ادلنيا وهلم يف اآلخرة عذاب,أيدهيم وأرجلهم من خالف أو ينفوا من األرض
عظمي
Dasar hukum hadits saat Rasulullah berkomentar atas ayat di atas:
ورسول هللا صىل هللا عليه وسمل يعلن أن من يرتكب هذه اجلناية ليس هل رشف اإلنتساب إىل
رواه البخاري ومسمل من حديث ابن معر." "من محل علينا السالح فليس منا: فيقول,اإلسالم
Para ulama berbeda pendapat dalam memahami 4 jenis hukuman
dalam Surat Al-Ma’idah ayat 33 di atas. Sebagian berpendapat bahwa
4 jenis hukuman tersebut merupakan pilihan, artinya boleh dipilih 1
di antara 4 hukuman tersebut. Tetapi, menurut Jumhur bahwa 4
jenis hukuman tersebut bergantung dari akibat yang ditimbulkan oleh
perbuatan merampok tersebut, karena ada 4 kemungkinan akibat
yang ditimbulkan oleh tindakan merampok, yaitu: membunuh dan
merampas harta, membunuh tetapi tidak merampas harta, merampas
harta saja tidak sampai membunuh, dan tidak sampai membunuh
juga tidak merampas harta.
Karena itu, hukuman bagi tindak pidana hirabah menurut Jumhur:
1. Kalau sampai melakukan pembunuhan dan juga merampas harta,
maka hukumannya adalah dibunuh dan disalib
2. Kalau sampai melakukan pembunuhan, tetapi tidak merampas
harta, maka hukumannya adalah dibunuh dan tidak disalib
3. Kalau hanya merampas harta, dan tidak sampai membunuh, maka
hukumannya adalah dipotong tangan kanannya dan kaki kirinya
4. Kalau tidak sampai membunuh dan tidak sampai merampas harta,
maka hukumannya adalah diasingkan/dibuang ke luar daerahnya
Syarat pelaku hirabah:
1. Mukallaf
2. Membawa senjata
3. Melakukannya di luar rumah atau bangunan
4. Dilakukan secara terang-terangan/ tidak sembunyi-sembunyi
F. Mencuri
Mencuri ada ada dua bentuk:
1. Mencuri yang dihukum dengan ta`zir, yang tidak mencapai nishob
atau dilakukan oleh orang yang tidak mukallaf
2. Mencuri yang dihukum had (potong tangan), yang mencapai nishob
dan dilakukan oleh orang yang mukallaf
Dari segi tingkatannya, pencurian ada dua bentuk:
1. Pencurian kecil/ sariqah sughro ()سرقة صغرى
2. Pencurian besar/ sariqah kubro ()س رقة ك برى, yaitu hirabah yang
ketiga di atas
Dasar hukum larangan mencuri adalah Al-Qur’an Surat Al-Ma’idah
ayat 38:
وهللا عزيز حكمي, ناكال من هللا,والسارق والسارقة فاقطعوا أيدهيام جزآء مبا كسبا
Sabda Rasulullah:
واذلي, وإ ذا رسق فهيم الضعيف قطعوه,إمنا هكل من اكن قبلمك بأنه إذا رسق فهيم الرشيف تركوه
نفيس بيده لو اكنت فاطمة بنت محمد رسقت لقطعت يدها
Syarat seseorang bisa ditetapkan sebagai pencuri:
1. Mukallaf
2. Tidak ada unsur paksaan
3. Tidak ada unsur syubhat antara si pencuri dengan barang yang
dicuri. Misal, harta anak diambil oleh ayah atau ibunya, maka
tidak bisa disebut pencuri, karena berdasar hadits Rasulullah:
أنت وماكل ألبيك
Syarat barang yang dicuri:
1. Berupa harta, ada pemiliknya, bisa diperjualbelikan atau ditukar
dengan barang yang lain
2. Mencapai nishob, yaitu seperempat dinar (1 dinar = 4,25 gram
emas 22 karat)
ال تقطع يد السارق إال يف ربع دينار فصاعدا
Beberapa pencurian yang tidak boleh dihukum potong tangan:
1. Anak dan seterusnya ke bawah yang mencuri harta ayah ibunya
atau harta kakek neneknya, karena anak memiliki hak atas harta
mereka
2. Kakek yang mencuri harta cucunya, karena kedudukan kakek
disamakan dengan kedudukan ayah
3. Pembantu yang mencuri sendiri harta tuannya, karena pembantu
seolah bagian dari keluarga
4. Yang mencuri dari baitul mal, jika ia muslim, karena ia memiliki
hak atas harta di baitul mal tersebut
5. Mencuri barang orang yang diberi hutang, jika si penghutang tidak
mau membayar atau menunda-nunda membayar hutangnya
padahal dia mampu, atau orang yang mengingkari hutangnya
6. Orang yang ghashab, kemudian barang tersebut dicuri orang
7. Orang yang mencuri karena kelaparan
8. Mencuri barang haram, seperti khomer dan sebagainya
9. Mencuri barang yang masih ikhtilaf kehalalannya (syubhat)
10. Dan lain-lain