Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Ardi Alfino Medya Putra (191221152)
2. Inarotun Riswanda Nur Aini (191221153)
3. Anwar Abdul Majid (191221154)
4. Elma Indriana (191221155)
5. Jihan Dewi Rahmawati (191221156)
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu fantasi?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi fantasi?
3. Apa saja macam-macam fantasi?
4. Apa sisi positif dan sisi negatif dari fantasi ?
5. Bagaimana tes fantasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu fantasi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fantasi.
3. Untuk mengetahui macam-macam fantasi.
4. Untuk mengetahui sisi positif dan sisi negatif fantasi.
5. Untuk mengetahui tes fantasi.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Fantasi
C. Macam-Macam Fantasi
1. Fantasi disadari
Yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya. Misal,
seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan
fantasinya, pemahat yang sedang memahat arca atas dasar daya
fantasinya.
2. Fantasi tidak disadari
Yaitu apabila tidak secara sadar telah dituntun oleh fantasinya. Keadaan
semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak sering
mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis, sekalipun tidak ada niat
atau maksud dari anak untuk berdusta. Misal, seorang anak memberikan
berita yang tidak sesuai dengan keadaan senyatanya, sekalipun ia tidak
ada maksud untuk berbohong. Dalam hal semacam ini, anak dengan
tidak disadari dituntun oleh fantasinya.
Menurut Bimo Walgito dalam bukunya fantasi dibagi menjadi 6 macam:
a. Fantasi disadari: fantasi yang terjadinya disadari oleh individu yang
bersangkutan. Misal: seseorang sedang berimajinasi tentang suatu
kejadian untuk novelnya.
b. Fantasi yang tidak disadari: fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau
disengaja oleh yang bersangkutan. Fantasi semacam ini terjadi pada
anak-anak, yang kadang-kadang menimbulkan dusta semu pada anak
tersebut.
c. Fantasi Aktif: Fantasi yang terjadinya melibatkan secara aktif gejala-
gejala jiwa lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan, dan lainnya.
d. Fantasi Pasif: Fantasi yang terjadi-nya tidak melibatkan gejala-gejala
jiwa lainnya secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kedasaran
dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi.
e. Fantasi Mencipta: Fantasi aktif yang mampu menghasilkan karya
kreatif misalnya lagu, lukisan, cerpen, novel, dsb.
f. Fantasi Tuntunan: Fantasi aktif yang yang terjadinya dibawah tuntunan
sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat
film, mendengarkan lagu, dsb.
E. Tes Fantasi
1. Tes TAT, yaitu tes yang berujud gambar-gambar, dan dalam tes ini
seorang individu disuruh untuk bercerita tentang gambar.
2. Tes kemustahilan, yaitu tes yang berbentuk gambar-gambar atau cerita-
cerita yang mustahil terjadi. Dalam tes ini seseorang disuruh mencari
sebuah kemustahilan.
3. Heilbronner Wirsma Test, yaitu tes yang berwujud suatu seri gambar
yang makin lama makin sempurna.
4. Tes Rorschach, yaitu tes yang berwujud gambar-gambar, dimana
seorang individu disuruh menginterpretasikan gambar tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran