Salam sejahtera,
Dear kawan kawan Member Fe tercinta yang setia dalam berjuang melawan pemahaman Elite
Global yaitu pemahaman Bumi Bulat atau bola, disini saya akan menjelaskan tentang:
(lihat surat Al-Baqarah ayat 255) yang dimaksud dengan kursi menurut penafsiran
yang shahih dari Ibnu Abbas bahwa kursi itu adalah tempat kedua Kaki
Allah/tempat Allah meletakkan kedua Kaki-Nya dan Arsy(tempat Allah bersemayam)
tidak ada yang mampu mengukurnya kecuali Allah sendiri. (lihat Alqaulul mufid
alaa kitabit tauhid ; 3/378 cetakan Darul Ashimah ,Riyadh ; Syaikh Shalih Ibnu
Utsaimin)
(sumber: https://www.mail-archive.com/syiar-islam@yahoogroups.com/msg06106.html )
- Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa salam bersabda, “Tujuh langit yang ada dalam tahta Kursi adalah laksana tujuh keping
uang dirham yang diletakan di atas sebuah perisai.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam
tafsirnya III/10, dan dalam isnadnya terdapat nama Abdurrahman bin Zaid bin Aslam
seorang perawi yang dhaif. Zaid adalah seorang tabi’in. Jadi hadits ini mursal]
(sumber: https://aslibumiayu.net/9541-berapa-ukuran-tebalnya-langit-jarak-antar-langit-
dibandingkan-dengan-keagungan-allah.html )
Dari hadist hadist diatas bentuk bumi dan bentukan langit 1 hingga langit ke7 diibaratkan
bentuk benda melingkar yang datar (cincin, gelang, uang logam dan perisai). Ini
menandakan perumpaan bentuk bumi sesungguhnya yang sangat mudah untuk
dipahami. Jika bumi itu bola maka seharusnya dalam sabda nabi, Nabi memberikan
perumpamaan benda yang berbentuk bola, tetapi fakta hadist mengatakan benda benda
melingkar yang datar
(Gb. 2a)
Sesungguhnya di balik gunung Qof terdapat sebidang tanah putih yang tiada
tumbuhannya. Luas tanah itu seperti luas dunia tujuh kali, disitu penuh sesak
dengan malaikat. Sehingga andaikata sebuah jarum dijatuhkan dari atas niscaya
terjatuh diatas salah satu dari mereka.
Tiap-tiap tangan mereka memegang bendera yang panjangnya empat puluh farsakh.
Tiap bendera tulisannya.
“Laailaahaillallaah-Muhamammadur Rasulullah”.
Jika fajar subuh sudah terbit, mereka berdo’a : Ya Allah, ampunilah orang yang
mandi hari Jum’ah dan yang datang menghadiri Jum’ah. Mereka berdo’a dengan
suara tangis dan keras.
Bukit Qaf yang dicipta oleh Allah dari jamrud yang hijau (sehingga warnanya
berpengaruh terhadap warna biru langit dunia yang sering dan selalu kita saksikan)
adalah bukit yang mengelilingi ke segenap penjuru pada urat bumi agar bumi tidak
bergerak bergoncang dan ia dijaga oleh satu malaikat yang besar, kekar dan kuat.
Pada suatu hari Saidina Iskandar Zul-Qarnain naik ke atas bukit Qaf dan bertanya:
“Hai Jabal Qaaf, di bawahmu ada sejumlah bukit-bukit kecil, coba ceritakan
kepadaku kekuasaan Allah yang demikian itu”, jawab bukit Qaaf: “Di balik saya ada
bumi yang berjarak 500 tahun perjalanan ditambah pula oleh Allah yang memiliki
kekuasaan yang sangat besar yakni 500 buah bukit yang dijadikan dari air yang
dibekukan, bukan es atau salju. Dengan air yang dibekukan dimaksudkan sebagai
daya tahan terhadap lapisan-lapisan bumi agar tidak habis hancur terbakar oleh
kedahsyatan ganasnya api neraka yang ada di bawah lapisan bumi yang terbawah”.
“Dan dipancangkan-Nya di bumi itu gunung menjadi pasaknya agar kamu tidak
berguncang” (Luqman: 10). “Dan bersegeralah untuk mendapatkan ampunan dari
Tuhanmu serta mendapatkan surga seluas langit dan bumi yang disediakan bagi
orang-orang yang bertaqwa” (Ali Imran: 133).
Seluas langit dan bumi memberikan arti dua kali lipat. Langit berpasangan dengan
bumi, matahari dengan bulan, siang dengan malam. “Maha Suci Allah yang telah
menciptakan segala sesuatu berpasangan” (Yasin: 36). Kita dipastikan mengerti
maksud berpasangan itu bagaimana. Tentunya luas, panjang, lebar dan besarnya
adalah sama. Kalau tidak sama, orang jawa menyebutnya “Gitang” (pincang).
“Sesungguhnya Allah telah menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula” (al-
Thalaq: 12).
Sewaktu Saidina Abdullah bin Salam bertanya kepada Nabi Saw.: “Dengan apa bumi
ini bisa tenang?”, jawab Nabi Saw.: “Dengan beberapa gunung“, pertanyaan
berikutnya: “Dengan apa gunung-gunung itu dikokohkan?”, jawab Nabi Saw.:
“Dengan gunung Qaf yang dibuat dari zamrud hijau dan birunya langit“, setelah itu
ditanya lagi: “Berapa jarak tingginya dari bumi ke langit dunia?”, jawab Nabi Saw.:
“500 tahun perjalanan“. Pertanyaan selanjutnya tentang jarak antara perjalanan kiri
dan kanannya (utara-selatan) dari titik tengah? jawab Nabi Saw.: “200 tahun
perjalanan” dan ketika ditanyakan tentang penghuni bumi yang berlapis tujuh itu.
Nabi Saw. menyebutkan: “Penghuni lapisan ketujuh adalah para malaikat, penghuni
lapisan keenam adalah Iblis beserta bala tentaranya, penghuni lapisan kelima adalah
setan, penghuni lapisan keempat adalah ular, penghuni lapisan ketiga adalah
kalajengking, penghuni lapisan kedua adalah jin, dan penghuni lapisan pertama
adalah manusia“. Allah berfirman: “Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang
mendampingi” (al-Ra’d: 4).
Berkaitan dengan ayat ini, Nabi Saw. selanjutnya menerangkan bahwa di belakang
gunung Qaf ada +70 bumi dari misik (kasturi), +70 bumi dari emas, +70 bumi dari
besi, +70 bumi dari Anbar, +70 bumi dari kapur. Di belakang ini semua terdapat alam
malaikat. Tidak ada satu manusia-pun yang mengetahui jumlah para malaikat ini
kecuali Allah, dan mereka bertasbih dengan kalimat: “La Ilaha Illallah Muhammadun
Rasulullah”.
Dalam masalah bumi ini, Saidnuna Ibnu Abbas Ra. mengatakan: “Bahwasanya tiap-
tiap bumi, sebagian dari padanya seperti bumi kita ini dan di dalamnya terdapat
alam seperti alam kita”.
Nabi Saw. bersabda: “Hai Aisyah! di alam yang tidak nampak ini, terdapat hujan,
mendung, matahari dan bulan. Tidak ada yang mengetahui kecuali kekasih Allah dan
orang-orang yang baik“.
(sumber: https://jalanakhirat.wordpress.com/2010/04/08/rahsia-gunung-qaf-dan-
nun/ )
Kesimpulan dari penjelasan hadist diatas bahwa ujung tepi bumi adalah JURANG NERAKA yang
jaraknya sangat jauh dari lapisan bumi pertama. Nah pernyataan saya ini didukung dengan
pernyataan bahwa dibumi ini kita lahir, mati dan kemudian di bangkitkan lagi. Kemudian
penjelasan ulama ulama terkenal mengenai surga dan neraka sudah tercipta dari dulu
(penjelasannya bisa dicari di youtube Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah,
Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Hanan Attaki dan masih banyak lagi yang
menerangkan surga dan neraka sudah ada daridulu). Proses pembangkitan manusia terjadi
setelah bumi mengalami proses kiamat yang mana sudah dijelaskan di perihal ayat tentang
datar, dimana bentuk bumi menjadi padang mahsyar. Selain itu berikut ayat ayat Al Quran
tentang kita dibangkitkan lagi di bumi,
- Surah An Naziat
79:14 maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi
- Surah Nuh
71:18 kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu
(daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.
- Surah Thaahaa
20:55 Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan
mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang
lain,
- Surah Qaf
50:44 (Yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka (lalu mereka ke luar)
dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami.
- Surah Al Muminun
23:16 Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari
kiamat.
23:35 Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah
menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)?
- Surah Al Mursalat
77:25 Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,
77:26 orang-orang hidup dan orang-orang mati?
Untuk Gambar ilustrasi luasan bumi datar dapat dilihat pada (Gb.7)
8. Bumi Bergoncang
Guys sebelumnya kalau boleh jujur saya sudah agak mulai loyo guys,, Rangkuman ini saya buat
selama empat hari dan bergadang karena saya waktu kosongnya pas waktu malam guys, jadi
pada waktu malam saya merangkum literature dan tidur saya terlalu malam.
Okedeh saya lanjutkan hingga selesai ya Guys,, Bumi Bergoncang,
Apa itu bumi bergoncang??
Bumi bergoncang menandakan proses kiamat Guys.
Apakah sama dengan perihal gempa??
Iya benar Guys tapi lebih dahsyat lagi hingga gunung tercabut dan saling berbenturan
Guys..
Sebelum saya menjelaskan secara logika mari kita lihat kata kata bergoncang di Al Quran
dan hadist ya Guys.
A. Berikut kata kata bergoncang dalam Al Quran,
- Surah Az Zalzalah
99:1 Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
- Surah Al Fajr
89:21 Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut,
- Surah An Nazi’at
79:6 (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama
menggoncang alam,
- Surah Al Waqi’ah
56:4 apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
- Surah Al Muzzammil
73:14 Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung
itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan.
- Surah Al Mulk
67:16 Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan
menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu
bergoncang?,
- Surah At Tur
52:9 pada hari ketika langit benar-benar bergoncang,
- Surah Al Anbiyaa
21:31 Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu
(tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang
luas, agar mereka mendapat petunjuk.
- Surah An Nahl
16:15 Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang
bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat
petunjuk,
- Surah Ar Radu
13:31 Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung
dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah
mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah
kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa
seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk
kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana
disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman
mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
- Surah Al Araf
7:155 Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat
kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang
gempa bumi, Musa berkata: “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau
membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau,
Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri
petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka
ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-
baiknya”.
B. Berikut hadist tentang bumi bergoncang dan cerita sahabat nabi tentang gempa,
- Pertama, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni,
dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata,
“Apakah kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekah. Bersama
beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya
berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang
ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.”
- Kedua, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia
berkata:
“Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung
berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang ada
di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.”
Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak
berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki
dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan tersebut.
Di sinilah pelajaran besarnya bagi kita sebagai analisa pertama tentang gempa. Bahwa
keberadaan orang-orang shaleh di sebuah masyarakat membuat bumi tidak layak
berguncang. Kriteria keshalehan sangat spesifik disebutkan dalam riwayat tersebut. Untuk
kita, hanya tinggal dua pilihan mengingat sudah tidak ada lagi nabi. Yaitu: Shiddiq. Kriteria
utama Abu Bakar adalah beriman tanpa ada rasa keraguan sedikit pun. Dan Syahid.
Mereka yang meninggal fi sabilillah.
Jika manusia dengan dua kriteria itu masih banyak yang hidup di atas bumi, maka bumi
tidak layak gempa. Sebaliknya, gempa terjadi manakala bumi telah sepi dari keberadaan
orang-orang dengan keimanan tanpa ada kabut keraguan dan orang-orang yang
meninggal fi sabilillah.
Dalam riwayat mursal yang disebutkan oleh Ibnu Abid Dun-ya, setelah Rasulullah
menenangkan guncangan beliau berkata kepada para shahabat,
“Sesungguhnya Tuhan kalian sedang menegur kalian, maka ambillah pelajaran!”
“Wahai masyarakat, tidaklah gempa ini terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian
lakukan. Alangkah cepatnya kalian melakukan dosa. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya,
jika terjadi gempa susulan, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!”
Kembali, generasi terbaik itu mengajarkan ilmu mulia bahwa gempa terjadi karena dosa
yang dilakukan oleh masyarakat. Umar dengan tegas menyatakan itu. Lebih tegas lagi saat
dia bersumpah bahwa jika terjadi gempa susulan, Umar akan meninggalkan Madinah.
Karena itu artinya dosa kembali dikerjakan dan tidak kunjung ditaubati.
Berikut logika yang mewakili bumi bergoncang dari pemahaman goncangan bidang bumi
hingga bagaimana gunung aktif yang bereaksi ketika terdapat goncangan yang cukup
signifikan. Kiamat merupakan goncangan yang sungguh teramat dahsyat maka sangat
mungkin gunung gunung terhempas karena bidangnya bergerak secara tidak beraturan
dan isi perut bumi yang bereaksi sangat kuat sehingga bumi waktu mengeluarkan isi
perutnya gunungpun ikut terhempas. Gunung gunung yang terhempas saling berbenturan
sehingga hasil benturan tersebut menutup seluruh permukaan bumi yang menjadikan
datar seperti padang pasir atau yang kita kenal padang mahsyar.
Alhamdulillah sudah selesai penjelasan bumi itu datar, bumi berbentuk lingkaran, ujung bumi dan
bila bumi bergoncang. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan pemahaman saya mohon
maaf, karena setiap manusia tidak terlepas dari kesalahan. Sekian terima kasih,
wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.