Anda di halaman 1dari 30

PROLAPS UTERI

Pembimbing:
dr. Aji Pramudito, Sp.OG

Abdurrahman Samarqandy – 030.15.003 Adinda Farsyadhia – 030.15.006


Balqis K. Nabila – 030.15.040Amalia Tata N. – 030.15.015
Keilani Prigel Salma – 030.15.096 Elvindri Nofrithacia – 030.15.068
M. Nahdiyin Mangku Alam – 030.15.115 Mahendra Yudha P – 030.15.107
• Cleopatra, seorang ratu Mesir
• Prolaps uteri merupakan hal yang aib pada wanita

INDONESIA?

Sejak dulu di Indonesia • Chakraberry memakai istilah mahati, utk vagina yg


telah dikenal dengan lebar dengan sistokel, rektokel & laserasi perineum
istilah peranakan turun
dan peranakan terbalik.

• Hippocrates, Seorang dokter dari Yunani kuno.


• Orang pertama yang menerangkan bahwa “kemandulan
disebabkan oleh kelainan letak alat genital”

Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011. P340.
ANATOMI LETAK
UTERUS
Anteversifleksi &
Retroversifleksi
Anteversi & Retroversi

Dexstroversi
Dalam buku-buku Barat,
Sinistrovers yang dianggap letak uterus
i normal ialah letak
Desensus anteversifleksi.

INDONESIA?
Remmelts menemukan sekitar 70% perempuan Indonesia
terdapat jauh lebih banyak uterusnya dalam letak
retroversifleksi.
Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011. P343.
ANATOMI
PENYOKONG UTERUS
1. Tonus otot uterus

2. Ligamen-ligamen yang memfiksasi uterus:


o Lig kardinale
o Lig rotundum
o Lig infundibulopelvikum
o Lig sakrouterina
3. Fasia endopelvik
4. Otot-otot dasar panggul m. levator ani
PENYOKONG UTERUS
DEFINISI
“Prolaps uteri adalah suatu kondisi ketika
otot dasar dan jaringan ikat (ligamen) dari
pelvis melemah dan meregang sehingga tidak
bisa menyangga rahim. Akibatnya, rahim
menjadi turun atau menonjol ke vagina.”

Doshani, et al. (2007). Uterine prolapse. BMJ : British Medical Journal, 335(7624), pp. 819–8
EPIDEMIOLOGI
• Prolapsus uteri menempati urutan kedua tersering setelah
cystourethrocele (bladder & urethral prolapse).

• Pada studi Women’s Health Initiative (WHI) Amerika, 41 % wanita usia


50-79 tahun mengalami Prolapsus Organ Panggul (POP), diantaranya 34%
mengalami cystocele, 19% mengalami rectocele & 14% mengalami
prolapsus uteri.

• Prolapsus terjadi di Amerika sebanyak 52% setelah wanita melahirkan anak


pertama, sedangkan di Indonesia prolapsus terjadi sebanyak 3,4 – 56,4%
pada wanita yang telah melahirkan

• Data RSCM, menunjukkan setiap tahun terdapat 47- 67 kasus prolapsus,

• dan sebanyak 260 kasus pada tahun 2005-2010 mendapat tindakan


Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. [internet]. 2013. [cited 2014 Nov 27 ]. Available from:http://emedicine.medscape.com/article/797295 overview#showall
• Kasiati K, Lestari D, Hardianto G. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Prolaps Uteri pada Pasien Kunjungan Baru di Poli Kandungan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Wahana Riset
ETIOLOGI
Penyebab prolapsus organ panggul belum diketahui secara
pasti.
Namun, secara hipotetik penyebab utamanya adalah persalinan

pervaginam dengan bayi aterm.

Para peneliti menyetujui bahwa etiologi prolapsus organ panggul adalah

multifaktorial dan berkembang secara bertahap dalam rentang waktu tahunan.

Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011.
Werner C, Moschos E, Griffith W, Beshay V, Rahn D, Richardson D, et al. Williams Gynecology Study Guide, 2nd ed. United States: Mc Graw Hill Professional;
PATOFISIOLOGI
Kelemahan jaringan Trauma obstetri dan
penyokong pelvis, meliputi laserasi selama
otot, ligamen, & fasia persalinan

PROLAPS
UTERI
Seiring proses penuaan, Proses persalinan per vaginam
terdapat  kadar estrogen, menyebabkan peregangan pada

sehingga jaringan pelvis dasar pelvis, dan hal ini merupakan


penyebab paling signifikan dari
kehilangan elastisitas &
prolaps uteri
kekuatannya
Erwinanto. Prolaps Uteri. Med Hosp 2015; vol 3 (2) : 138-14
GAMBAR PROLAPS UTERI

Mayo Clinic. 2020. Uterine Prolapse - Symptoms And


DERAJAT
Berdasarkan sistem POP-Q yang dibagi menjadi 5 derajat,
yaitu:
DERAJAT 0 DERAJAT 1 DERAJAT 2 DERAJAT 3 DERAJAT 4

Bagian paling distal


Kriteria untuk
prolapse uteri > 1 Eversi komplit total
derajat 0 tidak Bagian paling distal
cm dari hymen , bagian distal
Tidak tampak ditemukan, tapi prolapse uteri ≤ 1
tetapi tidak prolaps uteri,
prolaps uteri bagian distal cm proksimal atau
menurun lebih dari menurun sampai
prolaps > 1 cm distal hymen
2 cm dari TVL (total TVL- 2cm
diatas level hymen
vaginal length)

Braga A, Caccia G. Pelvic Organ Prolapse: Pathophysiology and Epidemiology. 2018;19–30.


DERAJAT PROLAPS UTERI

Braga A, Caccia G. Pelvic Organ Prolapse: Pathophysiology and Epidemiology. 2018;19–30.


DERAJAT PROLAPS UTERI
Menurut Friedman & Little

o Desensus Uteri
Uterus turun, tetapi serviks masih dalam vagina

o Prolaps Uteri Tingkat 1


Uterus turun dengan serviks uteri turun paling rendah
sampai introitus vagina

o Prolaps Uteri Tingkat 2


Sebagian besar uterus keluar dari vagina

o Prolaps Uteri Tingkat 3


Uterus keluar seluruhnya dari vagina, disertai inversio
vagina
Anwar, M, Baziad, A, & Prabowo, R.P. Ilmu Kandungan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka. 2011.
FAKTOR RISIKO

• Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011.
• Werner C, Moschos E, Griffith W, Beshay V, Rahn D, Richardson D, et al. Williams Gynecology Study Guide, 2nd ed. United States: Mc Graw Hill Professional; 2012.
• Nizomy IR, Prabowo RP, Hardianto G. Correlation between Risk Factors and Pelvic Organ Prolapse in Gynecology Outpatient Clinic, 58 Dr. Soetomo Hospital Surabaya, 2007-2011.
MANIFESTASI KLINIS
Vaginal Symptoms
• Sensasi mengganjal
• Terdapat atau merasakan tonjolan pada vagina
• Terdapat tekanan
• Terasa penuh

Urinary Symptoms
• Inkotinensia urin, frekuensi >>, urgensi (+)
• Aliran urin yang lemah dan lama
• Buang air kecil terasa tidak tuntas
• Perubahan posisi diperlukan untuk memulai atau menyelesaikan BAK
Bowel Symptoms
• Flatus yang terus menerus, feses yang cair atau keras
• BAB terasa tidak tuntas
• Mengejan saat BAB
• Menggunakan teknik “Digital evacuation” untuk menyelesaikan BAB
• Menekan area vagina atau perineum untuk memulai maupun
menyelesaikan BAB
Sexual Symptoms
• Dispareunia Doshani A, Teo REC, Mayne
• Sensasi yang berkurang CJ, Tincello DG. Uterine
Prolapse. 335(1); p;819-823
PEMERIKSAAN FISIK
• Menurut Friedman & Little penderita dalam posisi jongkok dan mengejan.
Periksa dengan jari, apakan portio pada posisi normal atau portio sampai pada
introitus atau sudah keluar.. Selanjutnya, dengan penderita posisi litotomi
ditentukan panjang serviks. Serviks yang lebih panjang = elongatio koli

1. Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. 2011.
2. Anwar, M, Baziad, A, & Prabowo, R.P. Ilmu Kandungan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka
PEMERIKSAAN
FISIK

• Pemeriksaan abdomen  untuk menyingkirkan kemungkinan tumor abdomen


maupun tumor pelvis

• Pemeriksaan Ginekologi  untuk mengetahui derajat prolaps

1. Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. 2011.
2. Anwar, M, Baziad, A, & Prabowo, R.P. Ilmu Kandungan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka . 2011.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tes Papanicolaou (Pap smear


sitologi) atau biopsi dapat
diindikasikan pada kasus yang
dicurigai karsinoma
• Ultrasonografi (USG) & MRI

• X-Ray: BNO IVP. Pemeriksaan


IVP bila prolapsus uteri yang
besar sekali

Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. 2
Tatalaksana
Pengobatan medis dan pengobatan operatif

Pengobatan medis :
• Latihan otot-otot dasar panggul (senam Kegel)
• Stimulasi otot-otot dengan alat listrik
• Pengobatan dengan pesarium

Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2017.
o Latihan-latihan otot dasar panggul
Senam Kegel ⇢ tujuannya : menguatkan otot-otot dasar panggul

Cara melakukan latihan :


• Pasien menguncupkan (kontaksi) anus dan jaringan dasar
panggul seperti setelah selesai buang air besar atau
penderita disuruh membayangkan seolah-olah sedang
buang air kecil dan tiba-tiba menghentikannya
• Tahan kontraksi selama 5 detik ⇢ lalu relax selama 5
detik ( modifikasi dengan tahan kontraksi selama 2 detik
⇢ lalu relax selama 3 detik
• Dilanjutkan dengan kontraksi selama 10 detik
• Lakukan sebanyak 3 set ⇢ dalam 1 set sebanyak 10
repetisi
Hamamah J, Pangastuti N. Karakteristik pasien prolaps uteri di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013. Jurnal Kesehatan Reproduksi 2017 2017;4(1):17-22
Doshani A. Uterine prolapse. BMJ 2007;335:819-23
o Pessarium ⇢ vaginal pessary (plastic / rubber ring) ⇢ intervensi
non-surgical

Ring pessary Cube pessary

Donut, inflatable or Gellhorn pessary Donut and inflatable pessaries

Ring pessary with support

Hamamah J, Pangastuti N. Karakteristik pasien prolaps uteri di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013. Jurnal Kesehatan Reproduksi 2017 2017;4(1):17-22
Doshani A. Uterine prolapse. BMJ 2007;335:819-23
Viera AJ. Preactical use of the pessary. AAFP 2000. available at : https://www.aafp.org/afp/2000/0501/p2719.html
Tatalaksana
Pengobatan operatif :
Indikasi operasi prolaps uteri ⇢
oUmur penderita
oKeinginannya untuk masih mendapatkan anak atau untuk
mempertahankan uterus
oTingkat prolapses
oJenis keluhan

Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2017.
Tatalaksana
Pengobatan operatif :
• Sistokel
Operasi ⇢ kolporafi anterior
• Rektokel dan entrokel
Operasi ⇢ kolpoperineoplastik ⇢ rujuk ke dokter spesialis uroginekologi
• Ventrofiksasi
Pada perempuan yang tergolong masih muda dan masih menginginkan anak
• Operasi Manchester dan Histerektomi vaginal
Tindakan khusus spesialistik (uroginekologi)

Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2017.
INFEKSI 2
KOMPLIKASI SALURAN
KEMIH

HIDRONEFROSIS 1
& HIDROURETER

Risiko ARF

Severe procidentia causing obstructive uropathy

M.K. Moslemi et al. / International Journal of Surgery Case Reports 4 (2013) 348–350
KOMPLIKASI
HIPERTROFI SERVIKS 3
UTERI & ELONGASI 4
KOLI
DEKUBITU
S
KEMANDULAN 5

Kelainan posisi
uterus
ABORSI SPONTAN 7
6 HEMOROID & PREMATURITAS
PROGNOSIS
Bila prolaps uteri tidak ditatalaksana, maka secara bertahap akan memberat.
Prognosis akan baik pada pasien usia muda, dalam kondisi kesehatan optimal (tidak
disertai penyakit lainnya), dan IMT dalam batas normal. Prognosis buruk pada pasien
usia tua, kondisi kesehatan buruk, mempunyai gangguan sistem respirasi (asma,
PPOK), serta IMT diatas batas normal. Rekurensi prolaps uteri setelah tindakan operasi
sebanyak 16%
Ad Vitam Bonam

Ad Functionam Bonam

Ad Sanationam Dubia ad bonam


Erwinanto E. Prolaps Uteri. Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine. 2015;3(2).
EDUKASI
o Olahraga penguatan otot dasar panggul

o Pembatasan jumlah kehamilan & persalinan

o Pengaturan pola diet, serta keseluruhan


perbaikan gaya hidup  diharapkan dapat
menurunkan risiko disfungsi dasar panggul di
kemudian hari

Pangastuti N, Sari DC, Santoso BI, Agustiningsih D, Emilia O. Gambaran Faktor Risiko Prolaps Organ Panggul Pasca Persalinan Vaginal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Majalah
Kedokteran Bandung. 2018 Jun 30;50(2):102-8.
REFERENSI
1. Doshani, et al. (2007). Uterine prolapse. BMJ : British Medical Journal, 335(7624), pp. 819–823

2. Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. [internet]. 2013. [cited 2014 Nov 27 ]. Available
from:http://emedicine.medscape.com/article/797295 overview#showall

3. Kasiati K, Lestari D, Hardianto G. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Prolaps Uteri pada Pasien Kunjungan Baru di Poli
Kandungan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Wahana Riset Kesehatan; 2011.

4. Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R. Prajitno. Ilmu Kandungan: Kelainan Letak Alat-Alat Genital. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2011.

5. Werner C, Moschos E, Griffith W, Beshay V, Rahn D, Richardson D, et al. Williams Gynecology Study Guide, 2nd ed. United States: Mc Graw Hill
Professional; 2012.

6. Erwinanto. Prolaps Uteri. Med Hosp 2015; vol 3 (2) : 138-142

7. Braga A, Caccia G. Pelvic Organ Prolapse: Pathophysiology and Epidemiology. 2018;19–30.

8. Werner C, Moschos E, Griffith W, Beshay V, Rahn D, Richardson D, et al. Williams Gynecology Study Guide, 2nd ed. United States: Mc Graw Hill
Professional; 2012.

9. Nizomy IR, Prabowo RP, Hardianto G. Correlation between Risk Factors and Pelvic Organ Prolapse in Gynecology Outpatient Clinic, 58 Dr.
Soetomo Hospital Surabaya, 2007-2011.

10. Doshani A, Teo REC, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine Prolapse. 335(1); p;819-823.

11. Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. 2011.

Anda mungkin juga menyukai