Anda di halaman 1dari 4

TANAMAN HERBAL UNTUK MENOPAUSE

1) JAHE GAJAH (untuk infeksi saluran kemih pada klien menopause)


a) Nama Ilmiah
Zingiber officinale
b) Ordo
Zingiberales
c) Cara Menanam
Tanah dicangkul secara merata hingga gembur, lalu buat bedengan-
bedengan sekitar 20-30 cm, lebar ± 80 cm dan panjang disesuaikan
lahan.
Buat lubang-lubang sedalam ± 7,5-10 cm untuk tempat menanam
bibit. Jarak tanam bervariasi tergantung tujuan penanaman apakah
dipanen muda atau tua. Jika jahe muda akan dipanen muda jarak tanam
lebih rapat dan sebaliknya.
Teknik penanaman dilakukan dengan cara meletakkan rimpang
bibit secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang telah
disiapkan. Bibit ditanam dengan arah menghadap keatas tujuannya
supaya rimpang leluasa untuk tumbuh besar. Lalu bibit segera
ditimbun dengan tanah gembur yang telah diaduk dengan sekam dan
tidak perlu dipadatkan.
Setelah bibit ditanam biasanya dilanjut dengan pemberian mulsa
(mulching) tujuannya disamping menekan pertumbuhan gulma adalah
untuk melindungi teriknya matahari dan derasnya air hujan, menjaga
stabilitas suhu, dan memperbaiki kondisi fisik permukaan tanah. Bahan
mulsa seperti jerami padi kering, sekam, daun kelapa, daun pisang.
Musim tanam jahe yang baik adalah pada awal musim penghujan
sekitar September-November yaitu setelah rimpang mengalami masa
dormansi. Namun pada daerah dengan curah hujan sepanjang tahunnya
penanaman jahe dapat dilakukan sepanjang tahun pula.
d) Kandungan senyawa yang ada (fungsi senyawa untuk apa) sebagai
bahan herbal apa yang digunakan dalam tanaman itu
 Pada penelitian didapatkan hasil yang signifikan bermakna
terhadap penurunan jumlah koloni E. coli sebelum dan pasca
pemberian kapsul serbuk jahe. Penelitian ini menggunakan serbuk
jahe dengan dosis 1000 mg perhari yang diberikan dalam dosis
terbagi ternyata mampu menurunan jumlah koloni Escerichia coli
pada urin subyek penelitian, sehingga risiko untuk terjadinya ISK
akan menurun.
 Dari penelitian in-vitro, jahe dikatakan memiliki aktifitas
antibakteri baik terhadap bakteri gram positif dan gram negatif
seperti Escerichia coli, hal ini diperankan oleh senyawa phenol
yang terkandung di dalamnya.
 Aktifitas antibakteri jahe dapat diperankan oleh beberapa
komponen seperti senyawa phenol gingerol atau shagaol, Selain itu
hasil penelitian juga dikuatkan dengan adanya peran dari
komponen lain dari jahe, seperti farnesol juga berperan pada proses
antibakteri dari jahe. Selain itu senyawa flavonoid berupa
quercetin, galangin dll, memiliki kemampuan antibakteri.
e) Cara Membuat
 Jahe segar yang terlah dicuci diiris tipis ±2 mm, dikeringkan
menggunakan oven pada suhu 400C selama 2-4 jam, kemudian
dihancurkan menjadi serbuk, diayak menggunakan saringan tepung
yang menjadi tepung jehe. Kemudian terpung jahe diproses
menjadi kapsul dan Perkapsul berisi 250 mg serbuk jahe.
f) Dosis
 Dosis kapsul jahe yang digunakan adalah dosis 1000 mg /hari yang
diberikan 2 kali sehari 2 kapsul selama 5 hari dan diminumkan
setelah makan.
Daftar Pustaka :

Bimantara, D Rosmana, Hardianto, Gatut dkk. 2018. Jahe Mengurangi


Koloni Uropathogenic Escerichia coli pada Wanita Menopause dengan
Infeksi Saluran Kemih Asimtomatis. Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. e-journal. unair.ac.id

2) KEMANGI
a) Nama Ilmiah
b) Ordo
Lamiales
c) Cara Menanam
Sebelum benih kemangi digunakan untuk menanam, terlebih dahulu
benih tersebut dijemur di bawah terik matahari selama beberapa waktu
sebelum di semai pada sebuah wadah. Berikut beberapa penjelasan
pemilihan benih kemangi yang baik :
 Benih pada tumbuhan kemangi biasanya berupa kecambah yang
berasal dari biji-biji tumbuhan kemangi.
 Biji kemangi sebaiknya diperoleh dari bunga kemangi yang sudah
masak dari pohonnya, kemudian runtuh karena terkena angin.
d) Kandungan senyawa yang ada (fungsi senyawa untuk apa) sebagai
bahan herbal apa yang digunakan dalam tanaman itu
 Vitamin K dalam kemangi sangat penting untuk banyak faktor
dalam darah dan memainkan peran penting dalam fungsi tulang,
termasuk penguatan tulang dengan membantu proses mineralisasi
pada tulang
 Daun kemangi memiliki beberapa manfaat kesehatan sebagai
minyak esensial seperti eugenol, sitronelol, linalool, citral,
limonene dan terpineol. Senyawa ini diketahui memiliki sifat anti
inflamasi dan anti bakteri.
 Ramuan daun kemangi juga mengandung zat penting yang sangat
tinggi kadarnya, seperti beta karoten, vitamin A, cryptoxanthin,
lutein dan zea xanthin. Senyawa ini membantu tubuh untuk
bertindak melindungi terhadap radikal bebas yang diturunkan
oksigen dan spesies oksigen reaktif (ROS) yang berperan dalam
penuaan dan berbagai proses penyakit.
 Daun kemangi merupakan sumber yang sangat baik dari zat besi,
yakni sekitar 3.17 mg / 100 g daun segar (sekitar 26% dari RDA).
Zat besi, menjadi komponen dari hemoglobin di dalam sel darah
merah, yang menentukan kapasitas pembawa oksigen dalam darah.
e) Cara Membuat
 Alat dan bahan yang dibutuhkan :
- Beberapa tangkai daun kemangi
- Air panas
- Blender/tumbukan
 Cara meramu :
- Bersihkan dahulu daun kemangi hingga benar benar bersih,
Setelah itu tumbuk atau blender daun kemangi yang sudah
dibersihkan, Setelah benar benar halus masukan daun kemangi
kedalam gelas lalu tuangkan air panas.
- Aduk aduk hingga rata kemudian saring dan tunggu hingga air
saringan tersebut dingin, Setelah selesai lalu minum airnya.
- Catatan : Dapat menambahkan madu sebagai penambah rasa.
f) Dosis
Aturan minum : 1 x sehari

Anda mungkin juga menyukai