Erwin Muhamad Frizky - P1
Erwin Muhamad Frizky - P1
Laporan :
Marhamah Farmasi A
Post Test :
LAPORAN PRAKTIKUM
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID
JUDUL : PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN SUSPENSI
2. TEORI PENDAHULUAN/PUSTAKA
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, serta terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus
halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan endapan harus
segera terdispersi kembali. Dapat ditambah zat tambahan untuk menjamin stabilitas
suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog dan
dituang. Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil yang dikenal sebagai fase dispersi,
terdistribusi keseluruh medium kontinu atau medium dispersi. Untuk menjamin
stabilitas suspensi umumnya ditambahkan bahan tambahan yang disebut bahan
pensuspensi atau suspending agent.
Suspensi digunakan untuk zat aktif yang tidak stabil dalam air tetapi diperlukan
pembuatan sediaan obat dalam bentuk cair. Dalam pembuatan sediaan suspensi
diperlukan uji evaluasi sediaan. Uji evaluasi sediaan yang dilakukan ini meliputi uji
organoleptis (warna, bau, rasa,dan bentuk), uji pH, uji viskositas, uji bobot jenis, uji
diameter partikel, uji sedimentasi, dan uji redispersibilitas. pH yang sesuai untuk
suspensi ibuprofen berada pada rentang 3,6 – 4,6 (Farmakope Indonesia edisi V). Uji
viskositas dilakukan untuk mengetahui kekentalan sediaan yang telah dibuat, sediaan
tidak boleh terlalu kental agar mudah dikocok dan dituang. Uji bobot jenis dilakukan
untuk mengetahui bobot jenis sediaan suspensi ini, bobot jenis sediaan harus > 1 atau
lebih besar daripada bobot jenis air. Uji diameter partikel dilakukan untuk mengetahui
diameter partikel sediaan suspensi ini, ukiran partikel yang ideal untuk suspensi adalah
> 10 μm. Uji sedimentasi dilakukan untuk mengetahui rasio pengendapan yang terjadi
selama penyimpanan waktu tertentu dan untuk mengetahui hasil bagi antara
perpindahan zat yang terdispersi dalam selang waktu tertentu. Uji redispersibilitas
dilakukan untuk mengetahui kemampuan suspensi untuk terdispersi dengan
pengojokan, kemampuan redispersi baik bila suspensidapat terdispersi sempurna
dengan pengocokan selama 30 detik.
Kestabilan fisik dari suspensi sendiri bisa didefinisikan sebagai keadaan dimana
partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi.
Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan, maka perlu untuk menambah
pernyataan bahwa jika partikel-partikel tersebut mengendap, maka partikel-partikel
tersebut harus dengan mudah disupensi kembali dengan sedikit pengocokan saja
(Martin, Swarbrick, & Cammarata, 1973).
➢ Kamfer diperoleh dari Cinnamon camphora (L.) Nees et Ebermayer atau dibuat
secara sintetik.
➢ Pemerian: Hablur putih atau massa hablur, tidak berwarna atau putih; bau khas,
tajam; rasa pedas dan aromatik.
➢ Kelarutan: Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) P, dalam
0,25 bagian kloroform P, sangat mudah larut dalam eter P; mudah larut dalam
minyak lemak.
➢ Suhu lebur: 174o sampai 181o. pengujian dilakukan menggunakan pipa kapiler
diameter tidak lebih dari 2 mm.
➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.
➢ Khasiat dan penggunaan: Antiiritan.
➢ Larutkan sebagian minyak mawar dalam 1g bagian spiritus keras dan saring,
ambil 4 bagian dari larutan tambahkan 996 bagian air saringlah zat cair jernih
R/ Paracetamol 1,2 g
PGS 1%
Sir.Simplex 10 mL
Aqua ad 60 mL
1) Paracetamol.
60 mL x 0,10gram
➢ Perhitungan: = 1,2gram
5mL
➢ Penimbangan: 1,2gram
2) PGS.
1%
➢ Perhitungan: PGS= 100 x 60mL = 0,6gram
➢ Penimbangan: 0,6gram
3) Sir.Simplex.
60 mL x 0,83mL
➢ Perhitungan: = 9,96mL = 10mL
5mL
➢ Total: 10mL
4) Aqua ad 60mL.
ii. Percobaan Pembuatan Sediaan Suspensi Sufur
R/ Sulfur 6,6 %
Champora 3%
PGA 20 %
Aqua Rosae 1%
Aquadest 42 mL
Aqua Calcis ad 140 mL
1) Sulfur.
➢ Perhitungan: 6,6% x 140mL = 9,24gram
➢ Penimbangan: 9,24gram
2) Champora.
➢ Perhitungan: 3% x 140mL = 4,2gram
➢ Penimbangan: 4,2gram
3) Pulvis Gum Arabic (PGA).
➢ Perhitungan: 20% x 140mL = 28gram
➢ Penimbangan: 28gram
4) Aquadest (Untuk PGA) 1 : 1,5
➢ Perhitungan: 1,5 x 28gram = 42mL
➢ Total: 42mL
5) Aqua Rosae.
➢ Perhitungan: 0,1% x 140mL = 0,14mL
➢ Total: 0,14mL
6) Etanol qs.
7) Aqua Calcis ad 140mL.
5. PROSEDUR PEMBUATAN
Kalibrasi
Botol 60 mL
Kalibrasi Botol
140 mL
b. Apa saja bahan yang digunakan pada praktikum hari ini (sertakan jumlah jika
diketahui)?
Jawab:
Kalibrasi
Botol 60 mL
Kalibrasi Botol
140 mL