Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR KONSEP DASAR IPS

KETERAMPILAN ILMU SOSIAL

Dosen Pengampu : Sukarto, M.pd

Kelompok 8

Firman Afandi (10710620026)

Raden Karyadi (10710620100)

Chairul Fahmi (10710620045)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar

Kabupaten Lombok Utara

Tahun Akademik 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “KETERAMPILAN ILMU SOSIAL”, dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
Solawat serta salam tidak lupa kami haturkan kapada nabi Muhammad SAW, yang telah
menuntun kita dari zaman jahiliah munuju zaman ilmu pengetahuan. Makalah ini kami buat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS SD yang berisi keterampilan ilmu
sosial yaitu keterampilan bertanya, keterampilan bertanya untuk mengumpulkan data dan
keterampilan menyusun dan menguji generalisasi.

Kami menyadari makalah yang kami buat masih terdapa banyak sekali kesalahan, baik dari segi
materi maupun dari segi susunan makalah. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dari dosen
maupun dari teman-teman (dari pembaca).

Harapan kami sebagai pembuat makalah semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi
kita semua sebagai bahan pembelajaran maupun sebagai sumber informasi.

Rabu, 15 Oktober 2020

Penulis/Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................2
A. Keterampilan Bertanya.........................................................................................................2
B. Keterampilan Bertanya Untuk Mengumpulkan Data...........................................................4
C. Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi............................................................6
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam abad informasi seperti sekarang ini orang, lembaga, bahkan negara yang
memiliki dan memanfaatkan informasi akan lebih mampu menghadapi permasalahan
dibanding pihak yang kurang memiliki atau tidak memanfaatkan informasi. Unruk
memperoleh informasi diperlukan upaya tertentu sesuai dengan derajat atau tingkat
manfaat dari informasi yang ingin diperoleh. Langkah-langkah untuk memperoleh
informasi antara lain dengan mencarinya pada sumber-sumber informasi media masa ,
media elektronik , perpustakaan , menggunakan pertanyaan pertanyaan untuk menggali
informasi dari individu – individu atau masyarakat. Untuk mendapatkan informasi yang
cukup lengkap diperlukan keterampilan–keterampilan tertentu dalam hal menyusun ,
memilih, dan juga menggunakan pertanyaan. Oleh karena itulah pada makalah ini akan
memebahas tentang bagaimana mengenali dan melatih menggunakan keterampilan
bertanya serta melatih bagaimana keterampilan menyusun dan menguji generalisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
2. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan bertanya untuk mengumpulkan
data?
3. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan menyusun dan menguji
generalisasi?

C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya untuk
mengumpulkan data
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan menyusun dan menguji
generalisasi

1
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Keterampilan Bertanya

Dalam berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari orang biasa bertanya. Kegiatan Tanya
jawab ini terjadi di rumah, di pasar, perjalanan, di kantor, di sekolah, dan dimanapun
selalu terjadi kegiatan tanya jawab.

Begitu pun halnya seorang guru sudah sepatutnya memiliki keterampilan bertanya
yang optimal karena diantara beberapa provesi sebagaimana dikemukakan di atas,
gurulah yang paling sering menggunakan pertanyaan dalam tugas mengajarnya setiap
hari. Meskipun tujuan berbagai pendidikan yang ada memiliki perbedaan mendasar, guru
pada umumnya selalu bertanya kepada muridnya. Bentuk pertanyaan bisa dilakukan
kepada siswa secara individu maupun secara kelompok atau ke seluruh kelas. Dari
beberapa hasil penelitian terbukti bahwa penggunaan pertanyaan memiliki pengaruh yang
sangat berarti, tidak hanya terhadap hasil belajar siswa tetapi juga terhadap situasi sosial
di lingkungan kelas maupun antara murid dengan murid.

Guru yang menggunakan strategi bertanya yang baik terhadap siswa secara
individual ternyata membantu siswa memiliki harga diri, menciptakan rasa aman dan
memahami identitasnya. Melalui penggunaan pertanyaan oleh guru dalam kegiatan
belajar-mengajar, juga meningkatka cara berfikir siswa, mempengaruhi secara positif,
dalam pencapaian hasil belajar siswa, menjamin rasa percaya dan kemampuan dirinya
dalam belajar (Cuningham, 1994).

Dengan memperhatikan kutipan di atas ternyata bahwa guru tidak hanya berlatih


bagaimana bertanya yang baik dan benar, tetapi juga hurus memahami bagaimana
pengarahan setiap bentuk dan jenis pertanyaan terhadap proses belajar siswa di dalam
kelas. Tujuan pengajuan pertanyaan kepada siswa dalam proses pembelajaran adalah
untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan kemampuan berfikir dan melatih
kebenaran siswa untuk mengemukakan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan yang

2
diajukan oleh guru. Dalam proses pembelajaran, pertanyaan baik berupa kalimat Tanya
maupun suruhan menuntut siswa untuk mengemukakan pendapatnya maupun untuk
mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.

Contoh kalimat Tanya” Siapakah proklamator Republik Indonesia?” Pertanyaan ini


adalah kalimat Tanya yang menuntut siswa untuk mwngingat kembali apa yang
dipelajarinya.

Contoh kalimat suruhan” Jelaskan pendapatmu tentang hutan di Kalimantan dan di


Sumatera pada tahun 2000, jika kebakaran hutan terus terjadi dan tidak bias dipadamkan
dengan sempurna?”

Cara mengajukan pertanyaan yang baik dan efektif dalam proses pembelajaran,
agar memperoleh hasil positif bagi kegiatan belajar siswa, bukanlah sesuatu hal yang
mudah bagi guru IPS. Oleh karena itu seorang guru dalam pembelajaran IPS harus
berusaha agar memahami dan menguasai keterampilan bertanya sebagai salah satu
keterampilan dasar mengajar.

Berbicara tentang keterampilan bertanya terdiri dari keterampilan bertanya dasar


dan keterampilan bertanya lanjut. (Bolla dan Pah, 1984). Keterampilan bertanya dasar
memiliki beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam menyajikan pertanyaan,
sementara keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya
dasar, yang lebih mengutamakan upaya mengembangkan kemampian berfikir siswa agar
terbiasa melakukan inisiatif sendiri.

Terdapat beberapa pertanyaan yang baik, bila guru akan mengajukan pertanyaan kepada
siswa saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Pertanyaan diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa yang mudah dimengerti


oleh siswa.

2. Pertanyaan diungkapkan secara singkat dan jelas.

3. Pertanyaan tidak terlalu luas cakupannya, bersifat spesifik atau khusus.

3
4. Pertanyaan yang diajukan tidak mengandung makna yang ganda.

Selain bentuk pertanyaan yang harus memenuhi syarat, cara mengajukan pertanyaan pun
harus memiliki ketentuan sebagai berikut:

1. Pertanyaan hendaklah diajukan ke seluruh kelas, kemudian menunjuk seseorang


siswa untuk nenjawabnya. Hal ini untuk memberi waktu kepada semua anak
untuk berfikir tentang jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru.

2. Tidak memancing jawaban serentak

3. Adakan penyebaran dan pemindahan giliran bagi siswa untuk menjawab


pertanyaan yang diajukan oleh guru.

4. Hindari pengulangan pertanyaan yang berkali-kali untuk melatih anak agar lebih
memusatkan perhatiannya pada guru pada saat guru mengajukan pertanyaan.

D. Keterampilan Bertanya Untuk Mengumpulkan Data

Keterampilan bertanya sangat diperlukan dalam mengumpulkan data antara lain


melakukan wawancara dan menyusun angket. Berikut ini adalah pemahaman dari teknik
pengumpulan data dengan wawancara dan angket.

1. Mengumpulkan data menggunakan wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan


secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data kepada responden/orang
yang diwawancarai). Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian dari wawncara.

Keuntungan Wawancara

a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa atau terbiasa
membaca dan menulis.

4
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera
menjelaskannya.

c. Wawancara dapat mengecek kebenaran responden dengan mengajukan


pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik
responden.

Kerugian wawancara

a. Wawancara memerlukan biaya yang sangat banyak untuk perjalanan dan


uang harian pengumpul data.

b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.

c. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu respoden.

d. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan penerimaan dan


kerja sama yang baik dari responden yaitu sebagai berikut:
Penampilan fisik.,Sikap dan tingkah laku pewawancara, Pewawancara
harus memperkenalkan identitas dan memperkenalkan diri, Persiapan.

2. Mengumpulkan data menggunakan angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan


daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.

Kelebihan teknik angket adalah sebagai berikut:

a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat


dikirim melalui pos.

b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.

c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya


ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.

5
Kekurangan teknik angket adalah sebagai berikut

a. Jika angket dikirim melalui pos, maka persentase yang dikembalikan


relatif rendah.

b. Angket tidak dapat digunakan untuk orang yang tidak terbiasa membaca
dan menulis.

c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada


kesempatan untuk mendapat penjelasan.

3. Mengumpulkan data dengan studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung


ditujukan kepada subjek penelitian.

Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer dan dokumen


sekunder. Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa. Sedangkan dokumen sekunder adalah jika
suatu peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang
yang menerima informasi tersebut.

E. Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi

1. Keterampilan menyusun generalisasi

Generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk yang lengkap
yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau
ketentuan bagi IPS.

Fakih Salawi (1998) mengemukakan pula beberapa ketentuan tentang


generalisasi yaitu:

6
a. Generalisasi merupakan sebuah konsep yang memiliki keterkaitan makna,

b. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep,

c. Generalisasi mengemukakan sejumlah besar informasi,

d. Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian,

e. Generalisasi yang kita jumpai hari ini mungkin pada masa yang akan
datang harus diperbaiki, sehingga diperlukan bukti-bukti baru pula.

Untuk menyusun suatu generalisasi diperlukan logika berfikir yang bersifat


universal dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu guru IPS
maupun anak didiknya harus memiliki kemampuan untuk berfikir logis.  Hal itu
menuntut keterampilan, baik keterampilan fisik biologis maupun keterampilan
mental psikologis.

Bagi seorang guru untuk menyusun suatu generalisasi perlu memperhatikan hal
hal berikut ini:

a. Diperlukan sikap kehati-hatian yang tinggi dalam menyusun dan


menetapkan sebuah generalisasi.

b. Generalisasi yang disusun hendaklah didukung oleh data-data yang akurat


dan representatif(mewakili seluruh populasi yang digeneralisasikan).

c. Penyusun atau pembuat generalisasi adalah orang-orang yang bersifat


objektif dan meninggalkan sifat-sifat yang subjektif.

d. Jangan terlalu tergesa-gesa dalam membuat generalisasi agar tidak keliru


dalam mengambil suatu keputusan dan merugikan pihak lain.

e. Bila mungkin, pengumpulan data, penganalisan data perlu ditinjau


kembali agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengambil suatu kesimpulan.

7
2. Keterampilan menguji generalisasi

Setiap generalisasi yang telah disusun dan dikembangkan masih perlu diuji
kebenaran dan keabsahannya. Sebelum kita menguji suatu generalisasi maka perlu
dipahami dulu beberapa karakteristik berikut ini:

a. Generalisasi harus merupakan kalimat yang lengkap.

b. Generalisasi merupakan kalimat pernyataan yang deklaratif yang berlaku


sebagai suatu prinsip atau ketentuan pada konteks IPS.

c. Generalisasi merupakan hubungan dari beberapa konsep yang


membentuknya.

d. Konsep yang membentuk generalisasi itu memiliki fakta yang cukup


representatif di lapangan.

e. Kalimat yang membentuk generalisasi memiliki makna yang universal.

Dalam menyusun, Mengembangkan dan menguji kebenaran generalisasi harus


dilatih melalui kemampuan menggunakan bahasa dan kemampuan membina
konsep.  Ketekunan melatih diri, ketekunan memberikan latihan mengembangkan
generalisasi kepada anak didik merupakan dasar yang akan membina kemampuan
mengembangkan generalisasi. Generalisasi mengandung logika yang bersifat
universal yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.oleh karena itu untuk mampu
mengembangkan generalisasi baik bagi guru IPS maupun anak didiknya harus
memiliki kemampuan untuk berfikir logis. Hal itu semua menuntut keterampilan
baik keterampilan fisik-biologis maupun keterampilan mental psikologis.

Langkah terakhir dalam menetapkan generalisasi ialah menguji kebenaran


generalisasi itu, agar terhindar dari penyusunan generalisasi yang keliru atau
salah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada 3(tiga) langkah utama yang
harus ditempuh dalam menguji generalisasi yaitu:

8
a. Memiliki konsep-konsep yang membentuk generalisasi itu

b. Membuktikan konsep-konsep itu apakah didukung oleh fakta-fakta.

c. Memeriksa fakta-fakta pendukung konsep apakah ada bukti nyata


dilapangan.

9
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Keterampilan bertanya

Dalam berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari orang biasa bertanya.


Kegiatan Tanya jawab ini terjadi di rumah, di pasar, perjalanan, di kantor, di
sekolah, dan dimanapun selalu terjadi kegiatan tanya jawab.

Begitu pun halnya seorang guru sudah sepatutnya memiliki keterampilan


bertanya yang optimal karena diantara beberapa provesi sebagaimana
dikemukakan di atas, gurulah yang paling sering menggunakan pertanyaan dalam
tugas mengajarnya setiap hari. Meskipun tujuan berbagai pendidikan yang ada
memiliki perbedaan mendasar, guru pada umumnya selalu bertanya kepada
muridnya. Bentuk pertanyaan bisa dilakukan kepada siswa secara individu
maupun secara kelompok atau ke seluruh kelas. Dari beberapa hasil penelitian
terbukti bahwa penggunaan pertanyaan memiliki pengaruh yang sangat berarti,
tidak hanya terhadap hasil belajar siswa tetapi juga terhadap situasi sosial di
lingkungan kelas maupun antara murid dengan murid.

2. Keterampilan bertanya untuk mengumpulkan data

Keterampilan bertanya sangat diperlukan dalam mengumpulkan data antara lain


melakukan wawancara, menyusun angket dan studi dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan


pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data kepada
responden/orang yang diwawancarai).

b. Menyusun angket

10
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.

c. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak


langsung ditujukan kepada subjek penelitian.

3. Keterampilan menyusun dan menguji generalisasi

a. Keterampilan menyusun generalisasi

Untuk menyusun suatu generalisasi diperlukan logika berfikir yang


bersifat universal dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu
guru IPS maupun anak didiknya harus memiliki kemampuan untuk
berfikir logis.  Hal itu menuntut keterampilan, baik keterampilan fisik
biologis maupun keterampilan mental psikologis.

b. Keterampilan menguji generalisasi

Dalam menguji kebenaran generalisasi harus dilatih melalui


kemampuan menggunakan bahasa dan kemampuan membina konsep. 
Ketekunan melatih diri, ketekunan memberikan latihan mengembangkan
generalisasi kepada anak didik merupakan dasar yang akan membina
kemampuan mengembangkan generalisasi. Generalisasi mengandung
logika yang bersifat universal yang tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu.oleh karena itu untuk mampu mengembangkan generalisasi baik
bagi guru IPS maupun anak didiknya harus memiliki kemampuan untuk
berfikir logis. Hal itu semua menuntut keterampilan baik keterampilan
fisik-biologis maupun keterampilan mental psikologis.

11
F. Saran

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari terdapat banyak sekali kesalahan
yang kami buat baik kami lakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja. Karena itu
kami mengharapkan saran kepada dosen maupun kepada teman-teman (dari pembaca),
sehingga kami bisa memperbaiki kesalahan kami dan sekaligus untuk menambah ilmu
kami sehinga kami bisa lebih baik lagi pada saat pembuatan makalah nantinya.

Sesuai isi makalah saran kami kepada diri kami pribadi maupun kepada para
pembaca semoga apa isi dari makalah yang kami buat ini bisa di praktikkan dalam
kegiatan sahari-hari terutama dalam kegiatan ajar-mengajar. Sekian assalamualaikum
warahmatullahi wbarakaatuh.

12
DAFTAR PUSTAKA

Idris, Eykha Fitriani. 2017. “Keterampilan Dasar Dalam Ilmu-Ilmu Sosial”,


https://eykhaidris.blogspot.com/2017/02/keterampilan-dasar-dalam-ilmu-ilmu.html, Diakses
pada Rabu 14 Oktober 2020 pukul 15:00.

Isrok. 2014. “Keterampilan Dasar IPS”, http://isroki.blogspot.com/2014/05/normal-0-false-false-


false-in-x-none-x.html, Diakses pada Rabu 14 Oktober 2020 pukul 15:00.

Pgsdday. 2017. “Keterampilan Dasar Dalam Ilmu-Ilmu Sosial”,


https://pgsdday.blogspot.com/2017/12/keterampilan-dasar-dalam-ilmu-ilmu.html, Diakses pada
Rabu 14 Oktober 2020 pukul 15:00.

13

Anda mungkin juga menyukai