Anda di halaman 1dari 12

BAB I : DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS

A. Pengertian Komunikasi Bisnis

Menurut Himstreet dan Batty komunikasi adalah suatu proses informasi antarindividu melalui suatu
sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan.
Sedangkan bisnis adalah aktifitas manusia yang berkaitan dengan pembelian/penjualan (pertukaran)
barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Maka dapat disimpulkan komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang dilakukan antarmanusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, yang
berkaitan dengan pertukaran barang/jasa untuk memperoleh profit.

B. Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis

Adapun lima lingkup pokok komunikasi bisnis, yaitu:

1. Bentuk komunikasi

2. Keterampilan komunikasi

3. Faktor psikologis

4. Proses komunikasi

5. Ilmu penunjang

C. Bentuk Dasar Komunikasi

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikadi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis (written) maupun lisan
(oral).

2. Komunikasi Nonverbal

Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikadi bisnis adalah komunikasi nonverbal
(nonverbal communication). Sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan
gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang
lain.
D. Proses Komunikasi

1. Tahap Proses Komunikasi

Menurut Bovee dan Thill proses komunikasi terdiri atas 6 tahap, yaitu:

1. Pengirim mempunyai ide/gagasan

2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

3. Pengirim menyampaikan pesan

4. Penerima menerima pesan

5. Penerima menafsirkan pesan

6. Penerima memberi tanggapan dan umpan balik ke pengirim

2. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi

- Masalah dalam mengembangkan pesan

- Masalah dalam menyampaikan pesan

- Masalah dalam penerimaan pesan

- Masalah dalam menafsirkan pesan

BAB II : KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

A. Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communications) adalah komunikasi yang dilakukan antara


seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakay maupun organisasi (bisnis atau nonbisnis),
dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk
mencapai tujuan tertentu.

B. Tujuan Komunikasi Antarpribadi


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi antar pribadi, antara lain:

1. Menyampaikan Informasi

2. Berbagi informasi

3. Menumbuhkan simpati

4. Melakukan kerja sama

5. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan

6. Menumbuhkan motivasi

C. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seseorang pemimpin
mempengaruhi, memotivasi, mengarahkan, dan mengendalikan perilaku bawahannya dengan cara-cara
tertentu, sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya secara efektif dan efisien.

Apapun gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi, maka komunikadi antar pribadi
yaitu manajer dan bawahan (karyawan) harus tetap terjaga dengan baik. Menurut Ludlow dan Panton,
terdapat empat gaya kepemimpinan (leadership style) yang situasi dan kondisinya juga berbeda antara
lain: pengarahan (directing), pembekalan (coaching) dukungan (supporting), dan pendelegasian
(delegating).

Sebagaimana telah dikemukakan oleh Harsey dan Blanchard ada tiga kemampuan/keterampilan penting
yang perlu diperhatikan dalam menerapkan kepemimpinan situasional, antara lain keterampilan analitis,
keterampilan fleksibilitas, dan keterampilan komunikasi.

D. Kebutuhan Manusia

a. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow secara lengkap adalah sebagai berikut: 1.
Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan keamanan 3. Kebutuhan sosial 4. Kebutuhan status 5. Kebutuhan
aktualisasi diri

E. Mendengarkan Sebagai Keahlian Antarpribadi


Dalam komunikasi antarpribadi, kegiatan mendengarkan (menyimak) suatu percakapan dengan orang
lain merupakan bagian penting dalam memahami suatu pesan yang disampaikan oleh orang lain.

BAB III : KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

A. Pengertian Budaya

Menurut Geert Hofstede (2005) budaya itu terdiri dari program mental bersama yang menentukan
respons-respons individu terhadap lingkungannya. Budaya selalu merupakan fenomena kolektif, karena
paling tidak sebagian adanya kebersamaan dengan orang-orang yang hidup dalam lingkungan sosial
yang sama.

B. Komponen Budaya

Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,terutama yang berkaitan dengan dimensi
hubungan antarmanusia, meskipun bentuk dari setiap komponen budaya dapat berbeda-beda dari
suatu tempat ketempat yang lain.

Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain: bahasa, kepercayaan/budaya material,
lembaga sosial, sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa.

C. Tingkatan Budaya

Menurut Murphy fan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu formal,
informal dan teknis.

D. Mengenal Perbedaan Budaya

Dalam era globalisasi ketika banyak perusahaan asing yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia,
diperlukan pemahaman yang baik dan benar terhadap budaya dalam suatu negara. Hal ini sangat
diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Perbedaan budaya dapat dilihar dari nilai sosial, peran dan status, kebiasaan pengambilan keputusan,
sikap terhadap waktu, penggunaan ruang/jarak, konteks budaya, bahasa tubuh, hukum, perilaku etis,
dan perbedaan budaya perusahaan.

E. Komunikasi Dengan Orang Berbudaya Asing

a. Belajar Tentang Budaya


Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya berbeda,
seseorang akan dapat berkomunikasi secara efektif bila telah mempelajari budayanya. Ketika tinggal di
negara lain alangkah baiknya orang tersebut juga sedikit banyak mengenal budaya maupun adat istiadat
yang berlaku dinegara tersebut.

b. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya

Mempelajari komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu seseorang beradaptasi dalam
setiap budaya khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

BAB IV : PENULISAN PESAN BISNIS

A. Persiapan Untuk Menulis Pesan Bisnis

1. Pendekatan Terhadap Proses Penulisan Secara Sistematis

- Dasar-dasar Penulisan Bisnis

- Proses Penulisan 3-x-3 untuk Pesan Bisnis dan Presentasi Lisan

- Menyesuaikan dan Mengubah Proses

2. Menganalisis Tugas

- Mengidentifikasi Tujuan Anda

- Memilih Saluran Terbaik

B. Mengantisipasi Audiensi

Seorang penulis yang baik mengantisipasi audiensi ketika hendak menyampaikan sebuah pesan.
Dengan membuat proful audiensi dan membuat sebuah pesan untuk merespons profil tersebut, anda
akan semakin dekat dengan tujuan komunikasi bisnis.

C. Beradaptasi Terhadap Tanggung Jawab Legal

Anda dapat melindungi diri sendiri dan menghindari tuntutan hukum dengan mengetahui apa yang
legal dan mengadaptasi bahasa anda sesuai dengannya. Anda terutama harus berhati hati ketika
berkomunikasi dalam empat bidang berikut : investasi keamanan, pemasaran, dan sumberdaya
manusia. Karena keempat bidang ini merupakan bidang yang paling banyak menimbulkan tuntutan
hukum.

D. Merevisi Pesan Bisnis

Tahap terakhir proses penulisan 3-x-3 berfokus pada revisi, koreksi, dan evaluasi. Revisi (revisi) berarti
memperbaiki isi dan struktur kalimat dari pesan anda. Koreksi (proofreading) mencakup mengoreksi tata
bahasa, ejaan, tanda baca, format, dan mekanisnya. Evaluasi (evaluating) adalah proses menganalisis
apakah pesan anda telah mencapai tujuannya. Banyak pebisnis menyadari bahwa ide-ide mereka akan
tidak bernilai kecuali jika mereka bisa mengomunikasikannya secara efektif kepada rekan kerja dan
pihak manajemen.

E. Merevisi Untuk Ketegasan Dan Ketepatan

1. Menghilangkan Kebiasaan Menggunakan Kata Benda

2. Membuang Frase Bisnis yang Hambar

3. Menerapkan Penyorotan Grafis

4. Mengukur keterbacaan

F. Mengoreksi Untuk Hasil Akhir

Setelah anda mempunyai pesan dalam bentuk final, sudah saatnya untuk mengoreksinya. Jangan
mengoreksi terlalu dini karena anda mungkin membuang-buang waktu memeriksa hal-hal yang akhirnya
diubah atau dihilangkan.

1. Apa yang Diperhatikan dalam Mengkoreksi

2. Bagaimana Mengkoreksi Dokumen Rutin

3. Bagaimana Mengkoresi Dokumen yang Rumit

G. Mengevaluasi Produk
Sebagai sentuhan akhir, ambil waktu sejenak untuk mengevaluasi, adapun cara terbaik untuk menilai
keberhasilan komunikasi anda adalah melalui umpan balik. Umpan balik ini yang akan memberitahu
anda bagaimana modifikasi usaha berikutnya untuk meningkatkan teknik komunikasi anda.

BAB V : PENULISAN LAPORAN

A. Penulisan Laporan Bisnis

Laporan Bisnis (business reports) adalah laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas, dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.

B. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis

1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis

2. Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis

3. Metode Kerangka

C. Penulisan Laporan Singkat

1. Karakteristik Laporan Singkat

2. Keputusan yang Baik

3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif

D. Perencanaan Laporan Singkat

1. Perencanaan Format dan Panjang Laporan

a. Preprinted

b. Surat

c. Memo

d. Manuskrip

2. Penentuan Struktur Dasar


E. Pengorganisasian Laporan Singkat

1. Pengorganisasian Memo dan Laporan Informasi

a. Laporan Periodik (Berkala)

b. Laporan Aktivitas Personal (Individu)

2. Pengorganisasian Laporan Analitikasi

a. Laporan Justifikasi

b. Usulan Bisnis Baru di Luar Klien

c. Laporan Troubleshooting

F. Penulisan Laporan Formal

1. Mendefenisikan Masalah

2. Mengembangkan Pernyataan Tujuan

G. Kerangka Untuk Analisis

1. Mengembangkan Struktur yang Logis

2. Aturan Pembagian

3. Menyusun Kerangka Pembuka

4. Menyusun Rencana Kerja

H. Melakukan Penelitian

1. Sumber-sumber Primer

a. Dokumen

b. Observasi

c. Survey

d. Eksperimen
2. Sumber Sekunder

a. Hemat Waktu

b. Ketelitian

c. Relevansi

d. Efektivitas Biaya

I. Analisis Data

Kebanyakan data yang diperoleh dari suatu penelitian berbentuk angka-angka. Dan perhitungan
statistik secara sederhana, anda dapat menghitung rata-rata (average), perkembangan (trends), dan
korelasi (correlations). Salah satu cara untuk melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam
hal ini, rata-rata dibedakan kedalam tiga bentuk yaiti mean, median, dan mode.

BAB 8 : WAWANCARA KERJA DAN PRESENTASI BISNIS

A. Arti Penting Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam
menyaring jumlah pelamar yang ada. Seorang calon pelamar mungkin saja diwawancarai lebih dari satu
kali. Hal ini sangat tergantung pada jumlah pelamar yang akan diseleksi, sementara jumlah tenaga yang
dibutuhkan sangat sedikit.

B. Persiapan Wawancara Kerja

Oleh karena wawancara sangat penting bagi anda dalam memasuki dunia kerja, sudah selayaknya.
Anda harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

C. Cara Mengenali Perkerjaan dan Perusahaan

Sebelum melakukan wawancara, anda perlu mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan
perkerjaan yang anda lamar, serta perkembangan perusahaan.

Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah, merupakan kesempatan yang baik bagi anda untuk
menanyakan secara langsung mengenai perkerjaan dan perusahaan kepada pewawancara.
D. Pertanyaan Penting Dalam Wawancara

Berikut ini merupakan beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam melakukan
wawancara yaitu :

a. Perkerjaan yang dilamar

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Latar belakang keluarga

d. Kepribadian

e. Penilaian pribadi Anda

f. Tujuan Karier

g. Hobi dan lain-lain

E. Ucapan Terima kasih

Kepada pewawancara tulislah ucapan terima kasih yang sederhana, singkat dan jelas. Hindari sikap
menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat anda dengan suatu harapan untuk
memperoleh keputusan sesegera mungkin.

F. Surat Penerimaan Pegawai dan Surat Penerimaan Kerja

Perusahaan harus dapat membuat surat pemberitahuan dengan baik dan mengirimkannya sesegera
mungkin jika hendak menerima seseorang sebagai pegawai.

Pada prinsipnya, rencana organisasional untuk surat balasan sam dengan surat pemberitahuan
penerimaan kerja. Paling tidak ada tiga poin yang perlu diperhatikan dalam menulis surat penerimaan
pegawai, yaitu :

- Nyatakan antusias anda terhadap tawaran kerja tersebut

- Konfirmasikan kapan anda dapat datang kebagian personalia

- Tunjukan antisipasi anda terhadap penerimaan tawaran kerja tersebut.

G. Surat Penolakan Kerja


Ketika anda hendak menolak perkerjaan, sebenarnya tidak ada keharusan untuk membuat surat,
karena pada dasarnya penolakan tersebut dapat diungkapkan dengan lisan. Meskipun demikian,
alangkah baiknya pengungkapan penolakan kerja tersebut dilakukan dengan cara tertulis.

H. Tujuan Presentasi Bisnis

Seorang presenter (pembicara) yang melakukan presentadi dihadapkan audiens tentunya memiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Secara umum, presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok, yaitu :

- Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.

- Menghibur audiens.

- Menyentuh emosi audiens.

- Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu.

I. Persiapan Presentasi Bisnis

Dalam hal ini, persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup beberapa hal, antara lain:

- Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.

- Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.

- Menganalisis audiens.

- Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.

J. Alat Bantu Presentasi Bisnis

Sejalan dengan perkembangan teknologi multimedia dewasa ini, sudah seharusnya seorang
pembicara professional tak ketinggalan dakam memanfaatkan teknologi modern tersebut.

Berbagai alat yang diperlukan sebagai alat bantu presentasi bisnis, antara lain: papan tulis, flipchart,
transparansi overhead projector, slide, VCR, LCD Projector, dan lainnya. Masing-masing alat bantu
presentasi harus memiliki keunggulan tersendiri.

K. Analisis Audiens
Dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu menjawab 6 pertanyaan mendasar
berikut ini:

1. Siapa Audiens-nya?

2. Apa yang diinginkan Audiensnya?

3. Dimana melakukan presentasi?

4. Kapan melakukan presentasi?

5. Mengapa melakukan presentasi?

6. Bagaimana melakukan presentasi?

Anda mungkin juga menyukai