Anda di halaman 1dari 19

LOOGBOOK

KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar

Dosen Pengajar : Ibu Siti Fatonah, S.Kp.M.Kes.


Disusun Oleh :

Nama : WAYAN INTAN KARTINI (2014401097)


Prodi : D-III Keperawatan Tingkat 1 Reg 2

D-III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TANJUNG KARANG
T.A 2020/2021
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH

Dengan makan dan minum tubuh kita mendapatkan air, elektrolit, vitamin dan nutrien seperti
karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah yang relatif sama air dan elektrolit yang masuk
ke dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin dan keringat dan penguapan. Berikut tuliskan
jawaban menurut teori dan tuliskan sumber pustakanya

1. Apakah definisi cairan tubuh?

Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium) adalah cairan
suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan yang
memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida
ekstraselular, termasuk plasma darah dan fluida transelular. Cairan tubuh dapat ditemukan
pada spasi jaringan (bahasa Inggris: tissue space, interstitial space).

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cairan_tubuh#:~:text=Cairan%20tubuh%20(bahasa
%20Inggris%3A%20interstitial,yang%20memiliki%20fungsi%20fisiologis%20tertentu

2. Apakah fungsi cairan dalam tubuh kita?

> Fungsi cairan tubuh antara lain:


1. Mengatur suhu tubuh, apabila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik,
2. Peredaran darah, jika tubuh seseorang kurang cairan, darah akan mengental; hal ini
disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh.
3. Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air
membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
4. Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh
berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu
udara dari luar tubuh.
5. Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah
untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem
pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses
pun keluar dengan lancar.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/penelitian/Hidrasi.pdf
3. Bagaimana distribusi cairan tubuh intraseluler dan ekstraseluler dan fungsinya?

Distribusi cairan tubuh


Cairan intraseluler adalah cairan didalam membrane sel yang berisi substansi terlarut atau
solute yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolism
Distribusi cairan tubuh intraseluer adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri
Dewasa 60 %
Anak – anak 60 – 77%
Infant 77%
Embrio 97%
Manula 40 – 50%

Fungsinya
Memberi bentuk pada tubuh
Berperan dalam pengatur suhu tubuh
Berperan dalam berbagai fungsi pelumasan

Sebagai bantalan
Sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit
Media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh.

Cairan ektraseluler adalah cairan tubuh dimana sel – sel jaringan akan difasilitasi. Membrane
sel disediakan dengan nutrisi yang dibutuhkan dan suplemen linnya melalui cairan
ekstraseluler.
Distribusi cairan tubuh ekstraseluler cairan luar sel
60% Dewasa
40% air tubuh
Fungsi
Menyediakan media untuk pertukaran zat antara ECF dan sel, dan ini dapat terjadi melalui
pelarutan, pencampuran dan pengangkutan dalam medium fluida
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9518-7_00186.pdf

4. Tuliskan jenis elektolit utama dalam cairan intra dan ekstraseluler?

Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap
dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonic, hipotonik dan
hipertonik.

Cairan elektrolit terdiri dari


a. Na+, K+, Cl, Ca2+
b. Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
c. Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
https://gustinerz.com/macam-macam-elektrolit-dan-fungsinya-dalam-tubuh-manusia/
5. Tuliskan sumber intake cairan?

Yang termasuk dalam cairan masuk (intake) diantarannya adalah :


Makan, minum, NGT
Cairan eflex, injeksi
Air metabolisme.
Usia balita (1-3 tahun ) 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 – 7 tahun; 8 – 8,5 cc/kg/BB/hari
Usia 7 – 11 tahun; 6 – 7 cc/kg/BB/hari
Usia 12 – 14 61hun; 5 – 6 cc/kg/BB/hari
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/377/3/6.bab%202-converted.pdf

6. Tuliskan sumber kehilangan cairan?

Insensiblee wateer loss, tidak dapat dilihat/diukur


Tuliskan perkiraan jumlah kehilangan tersebut?
Insensible water loss terjadi melalui paru-paru dan kulit. Kehilangan air melalui paru-paru
tidak dapt dirasakan oleh individu, dalam sehari rata-rata kehilangan air mencapai 400 ml.
Kehilangan air melalui kulit diatur oleh sistem saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar
keringat. Stimulasi kelenjar kringat dapat dihasilkan dari olahraga otot, peningkatan suhu
lingkungan dan peningkatan aktivitas metabolik. Rata-rata kehilangan air mencapai 15-20
ml/hari. Perhitungan IWL dewasa menggunakan rumus: IWL= 15 𝑐𝑐 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛
Rumus untuk menghitung IWL pada anak yaitu :IWL : (30-Usia anak dalam tahun) x Berat
badan/kg. Jika anak mengompol menghitung urine: 0,5 cc – 1 cc/kgBB/hari.
Jika ada kenaikan suhu: IWL: 200(suhu bada sekaarang-36,8 C)

Sumber : Buku Kebutuhan Dasar Manusia UntukMahasiswa Keperawatan Dan Kebidanan


(2017) Haswita,Sulistiyowati (2017)

Sensible water loss


Tuliskan rata-rata kehilangan menurut teori

Tuliskan rata-rata kehilangan menurut teori

Normalnya rata rata orang buang air kecil dalam sehari sekitar 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8
liter. Namun Sebagian orang bisa buang air kecillebih sering, dari frekuensi tersebut,
bahkan sampai perlu bangundimalam hari untuk buang air kecil.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel - sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur linkungan
7. Diet.
https://www.kompasiana.com/amaliahtuti/kebutuhan-cairan-dan-
elektrolit_54f9525da333116e068b4a51

8. Pengaturan keseimbangan/volume vaskular dan osmolalitas cairan ekstraselular (CES)?

Menurut Taroto.dkk (2010), menyebutkan pengaturan keseimbangan cairan tubuh


berdasarkan :
Mekanisme rasa dahaga
Anti diuretic hormone (ADH)
Aldosteron
Prostaglandin
Glukokortikoid

9. Bagaimana pengaturan pergerakan cairan dalam tubuh kita?

Mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan didalam tubuh setiap waktu
selalu berada dalam jumlah yang kosntan. Dalam keadaan normal, masukan cairan
akan dipenuhi melalui minum atau makanan yang masuk ke dalam tubuh secara
peroral, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/4631b9b8c3f8152608a46238
e4a719dc.pdf
10. Tuliskan jenis-jenis larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik?

HIPOTONIK
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(tekananosmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
Denganmenempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan
jaringanmengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak
berfungsi.

ISOTONIK
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang
sama(tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
pergerakanair. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul yangmelewati membran biologis tidak sempurna. Larutan – larutan
yang tersisa dalam kesetimbanganosmotik yang berhubungan dengan membran biologis
tertentu disebut isotonik. Ini berbedadengan larutan – larutan iso!osmotik yang tidak
melibatkan pergerakan jaringan molekul ketikadipisahkan oleh membran
semipermeabel. sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garamyang sama
contohnya sel! sel tubuh yang normal dan darah. Ini juga berbeda dengan
larutanhipertonik ataupun larutan hipotonik. $inuman isotonik dapat di minum untuk
menggantikanfluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.

HIPERTONIK
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
(tekananosmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.
Dalamlingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel.
%ika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air
yang sedikit sehinggasel tidak berfungsi lagi.
https://id.scribd.com/doc/258360062/hipotonik-isotonik-hipertonik

11. Berapa banyak cairan yang diperlukan tubuh kita perhari?

Dalam menunjang kesehatan tubuh, dibutuhkan sekitar 2,5 L air putih per hari untuk
pria. Sedangkan untuk wanita dewasa sekitar 2,3 L air putih per hari. Takaran 8 gelas
air per hari pun ternyata hanya asumsi kebutuhan cairan pada orang dewasa.

https://www.sehataqua.co.id/berapa-kebutuhan-cairan-tubuh-manusia/#:~:text=Dalam
%20menunjang%20kesehatan%20tubuh%2C%20dibutuhkan,kebutuhan%20cairan
%20pada%20orang%20dewasa.
12. Tuliskan hubungan antara air dan natrium serta perannya dalam tubuh?

Natrium dapat menarik dan menahan air, sehingga berperan dalam menjaga porsi cairan
pada darah. Hanya saja, jika kadar natrium terlalu tinggi, tubuh semakin banyak menahan
air dan volume cairan di darah pun meningkat. Kondisi volume darah yang meningkat juga
memicu tekanan darah menjadi tinggi.

Peran air dala tubuh : Air mempunyai peran yang begitu penting dalam pengaturan suhu di
dalam tubuh. Salah satu fungsi air adalah menghasilkan, menyerap, dan menghantarkan
panas ke seluruh bagian tubuh untuk menjaga kestabilan suhu tubuh.
Peran natrium dalam tubuh : natrium memiliki fungsi untuk membantu fungsi otot dan
saraf. Sel saraf memerlukan sinyal listrik, yang disebut impuls saraf, agar bisa
berkomunikasi dengan sel lain.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwieiYP9tqzuAhUFU30KHc-
uASQQFjACegQIBxAC&url=https%3A%2F%2Fwww.sehatq.com%2Fartikel%2Ffungsi-
natrium-dan-hubungannya-dengan-tekanan-darah-tinggi-hipertensi&usg=AOvVaw12-
izlIvCA6nrK6cxZGuQG

13. Tuliskan Peran Kalium dalam tubuh!


https://www.alodokter.com/kekurangan-kalium#:~:text=Kalium%20adalah%20mineral%20dalam
%20tubuh,kepada%20jumlah%20kalium%20yang%20hilang.
Kalium adalah mineral dalam tubuh yang mengendalikan fungsi sel saraf dan otot, terutama
otot jantung. Kalium juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengatur
tekanan darah. Ketika kadar kalium dalam tubuh berkurang, berbagai gejala akan muncul,
tergantung kepada jumlah kalium yang hilang.

https://www.alodokter.com/kekurangan-kalium#:~:text=Kalium%20adalah%20mineral
%20dalam%20tubuh,kepada%20jumlah%20kalium%20yang%20hilang.

14. Tuliskan bagaimana sistem tubuh berperan terhadap regulasi cairan tubuh?
Sistem perkemihan (ginjal)
Sistem perkemihan merupakan organ vital yang berperan penting dalam
melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa hasil metabolism tubuh, dan
dalam keseimbangan cairan dan elektrolit.

Kardiovaskuler
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal dibawah tekanan yang
sesuai untuk menghasilkan urin. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu
perfusi ginjal, sehingga akan mengganggu pengaturan air dan elektrolit.

Sistem endokrin
Sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi tubuh
melalui pelepasan hormone seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan
reproduksi seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur.

Gastrointestinal
Gastrointestinal dalam kondisi normal bertanggung jawab pada 100 – 200 ml
kehilangan air setiap hari.
Gastrointestinal memegang perana penting dalam pengaturan cairan, karena
hamper semua cairan didapatkan di GI. Pada kondisi sakit, gastrointestinal bisa
menjadi sisi kehilangan cairan mayor, karena kira – kira 6 – 8 liter cairan isotonik
Hipovolemia
disekresikan dan direabsorpsikeluar dari saluran gastrointensital setiap hari.
Kihalangan gastrointesital abnormal (misalnya penghisapan naso gastrik, muntah,
kekurangan volume
diare). Dapat cairan yang kehilangan
menimbulkan terjadi jika cairan
air danyang
elektrolit
sangathilang
besar.pada proporsi yang
sama ketika mereka berada pada cairan tubuh normal sehingga rasio elektrolit serum
terhadap air tetap sama.
> Penyebab
Paru
Hipovolemia ini terjadiparu
Melalui ekshalasi, dapat
– disebabkan
paru membuang karena : – kira 300 ml air setiap hari pada
kira
1. Penurunan
orang dewasa normal. Kondisi – kondisi abnormal, seperti hiperpnea (respirasi
2. Kehilangan
dalam yangcairan yang abnormal
abnormal) atau batukmelalui kulit,menerus
yang terus GIT, ginjal abnormal,
meningkat dll.
kehilangan air.
3. Pendarahan.
Ventilasi mekanik dengan air yang berlebihan menurunkan kehilangan air. Paru –
Patofisiologi
paru mempunyai peran penting dalam mempertahankan keseimbangan asam –
kekurangan
basa. volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional ( isotik ) kondisi seperti ini disebut juga
hipovolemia
https://www.researchgate.net/publication/311455903_Ilmu_Keperawatan_Dasar

Hipervolemia

Kelebihan cairan tersebut bisa menumpuk di luar sel-sel tubuh atau di ruangan antar
sel di dalam jaringan tertentu. Hipervolemia juga menggambarkan kondisi kelebihan
cairan dalam aliran darah.
> Penyebab ketidakseimbangan pencetus hipervolemia dapat dipicu oleh penumpukan
garam sodium di dalam tubuh. Tingginya garam sodium menyebabkan retensi, ketika
15. tubuh
Masalah Keseimbangan
menyimpan cairan
lebih banyak air dan elektrolit?
untuk menyeimbangkan kadar garam tersebut.

https://id.scribd.com/doc/92827278/Masalah-Keseimbangan-Cairan-Dan-Elektrolit
16. Tuliskan tanda dan gejala setiap tingkatan dehidrasi berikut....
Tanda dan Dihidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi berat
gejala
Tingkat Baik, sadar penuh Normal, lemas atau Apatis, letargi,
kesadaran gelisah, iritabel tidak sadar

Capiraly refil Normal Memanjang Memanjang,


(CR) minimal

Denyut Normal Normal Takikardi, pada


jantung PROSES KEPERAWATAN
Sampai meningkat kasus berat
Pengkajian (tuliskan nilai normal dan kemungkinan yang yg
bradikardi
ditemukan kalau terjadi hiper dan hipovolemia)
RR Normal Normal cepat Dalam
Intake dan output cairan

TD Normal Hipotensi ortosatik Hipotensi


Volume urine dan konsentrasinya

Nadi Normal Normal Lemah atau tidak


Tanda-tanda pada kulit (turgor, suhu,
Sampaikelembaban)
menurun teraba

Membran Basah Kering Amat kering


Berat badan
Mukosa

Keluhan haus

Tanda-tanda objektif kehilangan cairan

Odema
Catatan:
Bila besarnya kolom tidak mencukupi untuk menuliskan jawaban, maka dapat
menggunakan lembar sebaliknya.

Tanda-tanda cardiovaskuler

Tanda-tanda neurovaskuler

Tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan Serum Elektrolit
PH dan Berat Jenis Urin.
Analisa gas darah

PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian (tuliskan nilai normal dan kemungkinan yang yg ditemukan kalau terjadi hiper
dan hipovolemia).

a. Intake dan output cairan


Jawab :
Jumblah cairan tubuh tergantung umur, jenis kelamin, jumlah lemak tubuh.
- Cairan masuk pada orang dewasa:
Minuman: 800-1700 ml
Makanan: 500-1000 ml
Hasil oksidas:200-300 ml
- Cairan keluar pada orang dewasa
Urine: 600-1600 ml
Tinja: 50-1200ml
Insensible loss: 850-1200 ml
https://www.slideshare.net/mobile/azisaimaduddin/balans-cairan elektrolit

Apabila terjadi Pada saat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit, tekanan osmotik mengalami
perubahan sehingga cairan interstisial kosong dan cairan intrasel masuk ke dalamnya.
Hipovolemia dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya kekurangan asupan cairan dan
kelebihan asupan zat terlarut (misalnya protein dan klorida atau natrium). Kelebihan asupan
zat terlarut dapat menyebabkan ekskresi atau pengeluaran urine secara berlebih serta
pengeluaran keringat yang banyak dalam waktu lama
Kelebihan cairan
didalam tubuh dapat menimbulkan dua manifestasi yaitu peningkatan volume darah dan
edema. Edema dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu edema perifer atau edema pitting,
edema non pitting, dan edemaanasarka.

b. Volume urine dan konsentrasinya


Jawab;
- Jumlah dan komposisi urin di atur oleh ginjal, dimana ginjal harus berkordinasi
dengan organ kulit dalam ekspresi air, mineral, dan elektrolit.
- Jumlah urin dapat lebih banyak pada beberapa keadaan
 Pada lingkungan yang dingin
 Pada kondisi hipetaktivitas
 Pada kadar gula darah
 Pada gangguan otak
repository.poltekkes-tjk.ac.id/377/3/6.bab%202-converted.pdf

c. Tanda-tanda pada kulit (turgor, suhu, kelembaban)


Jawab:
- Turgor adalah elastisitas dari kulit. Dikur: berapa lama kulit dan jaringan dibawahnya
kembali kebentuk awal setelah ditarik, normal: <3 detik
Jika terjadi hipovolemia maka turgor kulit akan menurun.
Jika terjadi hipervolemia maka turgor kulit akan memburuk.
- Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C – 37,5°C. Pada pagi hari suhu akan mendekati
35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati 37,7°C. Pengukuran suhu di rektum
juga akan lebih tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan suhu mulut 0,5°C lebih
tinggi dibandingkan suhu aksila (Sherwood, 2014).
Jika terjadi hipovolemia maka suhu tubuh akan meningkat
- Para ahli kesehatan merekomendasikan tingkat kelembaban udara (atau yang disebut
dengan Relative Humidity -- RH) pada kisaran 45% - 65%, sebagai tingkat yang ideal.
Bila kelembaban udara di dalam ruangan di atas 65% (RH), maka virus, jamur,
tungau, lumut, dan bakteri yang menjadi pemicu alergi bagi penderita asma akan
bertumbuh dengan pesat. Serangga dan kecoa juga dapat berkembang biak lebih pesat
di tempat yang lembab.
Sebaliknya, jika kelembaban di bawah 45% (RH), maka kulit, tenggorokan, mata
menjadi kering dan gatal, saluran udara dan membran mukosa yang berfungsi sebagai
pembatas natural terhadap penyakit juga menjadi kering sehingga tubuh kita lebih
rentan terhadap penyakit. Selain itu, di tempat yang kelebaban rendah, virus influenza
dapat bertahan hidup lebih lama.

d. Berat badan
Jawab :
Untuk mengetahui niali normal bert bada seseorang menggunakan rumus IMT, yaitu
IMT= berat badan (kg)
----------------------
Kuadrat tinggi badan (m2)

 Nilai IMT menunjukkan berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemu.
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk yang berumur lebih dari 18th. ( Iswanto, 2007)
- Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0 (kurus)
- Kekurangan berat bada tingkat ringan 17,0-18,5
- Berat badan ideal 18,5-25,0 (normal)
- Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0 (gemuk
- Kelebihan berat badan tingkat besar >27,0 (obesitas)
Jika terjadi hipovolemia maka berat badan akan menurun

e. Keluhan haus
Jawab :
Pada saat hipovolemia kita akan terus menerus merasakan haus.

f. Tanda-tanda objektif kehilangan cairan


Jawab :
- Frekuensi nadi meningkat
- Nadi terasa lemah
- Tekanan darah menurun
- Tekanan nadi menyempit
- Turgor kulit menurun
- Membrane mukosa kering
- Volume urine menurun
Hematokrit meningkat

g. Odema
Jawab :
- Muntah berkempanjangan
- Diare
-
H.Tanda-tanda cardiovaskuler
Jawab:
- Mulai nyeri dada hingga jantung berdebar tekanan darah tinggi, henti jantung.
Terkadang tidak menunjukkan tanda dan gejala.

I.Tanda-tanda neurovaskulerneurovaskuler
Jawab;
- Dehidrasi

J.Tanda-tanda dehidrasi
Jawab :
- Rasa ahus
- Warna urine menjadi lebih pekat
- Mullut kering dan lengket
Jumlah dan frekuensi BAK menurun

1. Pemeriksaan Hasil Laboratorium (tuliskan nilai normal dan kemungkinan yang yg


ditemukan kalau terjadi hiper dan hipovolemia)
JAWAB:
1. Pemeriksaan darah lengkap
Hematokrit (Ht) menggambarkan persentase total darah dengan sel darah merah. Karena
hematokrit adalah pengukuran volume sel dalam plasma, nilainya akan dipengaruhi oleh
jumlah cairan plasma. Dengan demikian, nilai Ht pada klien yang mengalami dehidrasi atau
hipovolemia cenderung meningkat, sedangkan nilai Ht pada pasien yang mengalami
overdehidrasi dapat menurun. Normalnya, nilai Ht pada laki-laki adalah 40%-54% dan
perempuan 37%-47%. Biasanya, peningkatan kadar hemoglobin diikuti dengan peningkatan
kadar hematokrit.
Air yang hilang= PAT x BB x [1- (Ht normal/Ht terukur)
Keterangan
Perbandingan air tubuh(PAT)
a) nilai 0,2 untuk dehidrasi akut
b) nilai 0,6 untuk dehidrasi kroni

2. Pemeriksaan Serum Elektrolit


Pemeriksaan kadar elektrolit serum sering dilakukan untuk mengkaji adanya gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Pemeriksaan yang paling sering adalah natrium, kaliium ,
klorida, dan ion bikarbonat. Penghitungan kebutuhan cairan dengan menggunakan nilai
Na+adalah:
Air yang hilang = 0,6 x BB x (Na+ serum terukur 142)
                                               Na+serum terukur

A. pH Urine Dan Berat Jenis Urine


B. Ph urine
pH urine menunjukkan tingkat keasaman urine yang dapat digunakan untuk
menggambarkan ketidakseimbangan asam-basa. pH urine normal adalah 4,6-8 pada kondisi
asidosis metabolik.
C. Berat jenis urine
Berat jenis urine dapat digunakan sebagai indikator gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, walaupun hasilnya kurang reliabel. Akan tetapi, pengukuran BJ urine merupakan
cara paling mudah dan cepat untuk menentukan konsentrasi urine. Berat jenis urine dapat
meningkat saat terjadi pemekatan akibat kekurangan cairan dan menurun saat tubuh
kelebihan cairan. Nilai BJ urine normal adalah 1,005-1,030 (biasanya 1,010-1,025). Selain itu,
BJ urine juga meningkat saat terdapat glukosa dalam urine, juga pada pemberian dekstran,
obat kontras radiografi, dan beberapa jenis obat lainnya.
D. Analisa gas darah (AGD)
Berdasarkan unsur pengukuran tersebut, ada dua jenis hasil analisa gas darah, yaitu normal
dan abnormal (tidak normal).
1. Hasil normal. Hasil analisa gas darah dikatakan normal jika:
a. pH darah arteri: 7,38-7,42.
b. Tingkat penyerapan oksigen (SaO2): 94-100%.
c. Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75-100 mmHg.
d. Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38-42 mmHg.
e. Bikarbonat (HCO3): 22-28 mEq/L.
2. Hasil abnormal dapat menjadi indikator dari kondisi medis tertentu. Berikut ini
beberapa kondisi medis yang mungkin terdeteksi melalui analisa gas darah.

<7,4 Rendah Rendah Asidosis Gagal ginjal, syok,


metabolik ketaosidosis
diabetik.

<7,4 Tinggi Tinggi Alkalosis Muntah yang


metabolik bersifat kronis,
hipokalemia.

<7,4 Tinggi Tinggi Asisdosis Penyakit paru,


respiratorik termasuk
pneumonia atau
penyaki paru
obstruktif kronis
(COPD).

<7,4 Rendah Rendah Alkalosis Saraf nyeri atau


respiratorik cemas.

− Angka kisaran normal dan tidak normal umumnya bervariasi tergantung pada laboratorium
tempat pasien menjalani analisa gas darah. Hal ini dikarenakan beberapa laboratorium
menggunakan.

−Pengukuran atau metode yang berbeda dalam menganalisa sampel darah.


−Konsultasi hasil tes kepada dokter untuk mendapatkan penjelasan secara detail.
−Dokter akan menentukan apakah pasien membutuhkan pemeriksaan lanjutan atau terapi
pengobatan tertentu.
Pemeriksaan Hasil Laboratorium (tuliskan nilai normal dan
kemungkinan yang ditemukan kalau terjadi hiper dan hipovolemia)

Pemeriksaan darah lengkap

Pemeriksaan Serum Elektrolit

PH dan Berat Jenis Urin.

Analisa gas darah


2. Pemeriksaan Hasil Laboratorium (tuliskan nilai normal dan kemungkinan yang
ditemukan kalau terjadi hiper dan hipovolemia)
Jawab :

 Pemeriksaan darah lengkap Hematokrit (Ht) menggambarkan persentase total darah


dengan sel darah merah. Karena hematokrit adalah pengukuran volume sel dalam
plasma, nilainya akan dipengaruhi oleh jumlah cairan plasma. Dengan demikian, nilai
Ht pada klien yang mengalami dehidrasi atau hipovolemia cenderung meningkat,
sedangkan nilai Ht pada pasien yang mengalami overdehidrasi dapat menurun.
Normalnya, nilai Ht pada laki-laki adalah 40%-54% dan perempuan 37%-47%.
Biasanya, peningkatan kadar hemoglobin diikuti dengan peningkatan kadar
hematokrit.

a. Air yang hilang= PAT x BB x [1- (Ht normal/Ht terukur)

b. Keterangan
c. Perbandingan air tubuh(PAT)

d. a) nilai 0,2 untuk dehidrasi akut

e. b) nilai 0,6 untuk dehidrasi kroni

 Pemeriksaan Serum Elektrolit

Pemeriksaan kadar elektrolit serum sering dilakukan untuk mengkaji adanya gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Pemeriksaan yang paling sering adalah natrium,
kaliium , klorida, dan ion bikarbonat. Penghitungan kebutuhan cairan dengan
menggunakan nilai Na+adalah:

Air yang hilang = 0,6 x BB x (Na+ serum terukur – 142)

                                              Na+serum terukur

 pH dan Berat Jenis Urin.

- Ph urine

pH urine menunjukkan tingkat keasaman urine yang dapat digunakan untuk


menggambarkan ketidakseimbangan asam-basa. pH urine normal adalah 4,6-8 pada
kondisi asidosis metabolik.

 Berat jenis urine

Berat jenis urine dapat digunakan sebagai indikator gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit, walaupun hasilnya kurang reliabel. Akan tetapi, pengukuran BJ urine
merupakan cara paling mudah dan cepat untuk menentukan konsentrasi urine. Berat
jenis urine dapat meningkat saat terjadi pemekatan akibat kekurangan cairan dan
menurun saat tubuh kelebihan cairan. Nilai BJ urine normal adalah 1,005-1,030
(biasanya 1,010-1,025). Selain itu, BJ urine juga meningkat saat terdapat glukosa
dalam urine, juga pada pemberian dekstran, obat kontras radiografi, dan beberapa jenis
obat lainnya.

 Analisa gas darah


Berdasarkan unsur pengukuran tersebut, ada dua jenis hasil analisa gas darah, yaitu
normal dan abnormal (tidak normal).

● Hasil normal. Hasil analisa gas darah dikatakan normal jika:

1. pH darah arteri: 7,38-7,42.


2. Tingkat penyerapan oksigen (SaO2): 94-100%.

3. Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75-100 mmHg.

4. Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38-42 mmHg.

5. Bikarbonat (HCO3): 22-28 mEq/L.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/5a1f9a2d9b46df3dbcb67e6d3b70
f19b.pdf

. DIAGNOSA KEPERAWATAN

TULISKAN MASALAH DAN DEFINISI SERTA TANDA DAN GEJALA MAYOR DAN
MINORNYA (MENGACU PADA SDKI YA ) BISA DI LIHAT APLIKASI NURSDIAGNOSA

Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan tubuh

Definisi pola ekuilibrium antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat ditingkatkan.

Gejala dan tanda mayor


- Subjektif
1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan keseimbangan cairan.

- Objektif
1. Membran mukosa lembab
2. Asupan makanan dan cairan adekuat untuk kebutuhan harian.
3. Turgor jaringan baik.
4. Tidak ada tanda-tanda edema atau dehidrasi.

Gejala dan tanda minor


- Subjektif
( Tidak tersedia )

- Objektif
1. Urine berwarna kuning bening dengan berat jenis dalam rentang normal.
2. Haluaran urine sesuai dengan asupan.
3. Berat badan stabil.
Intervensi Keperawatan
Manajenen Hipervolemia I.03114

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan volume cairan intravaskuler dan
ekstraseluler serta mencegah terjadinya komplikasi.

Tindakan
> Observasi
periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. Ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP
meningkatk, refleks hepatojugular positif, suara nafas tambahan)
identifikasi penyebab hipervolemia
monitor status hemodinamik ( mis. Frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP,
PAP, PCWP, CO, CI) jika tersedia
monitor intake dan output cairan
monitor tanda hemokonsentrasi ( mis. Kadar natrium, BUN, hematokrit, berat jenis
urin ).
monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. Kadar protein dan
albumin meningkat ).
monitor kecepatan info secara ketat.
monitor efek samping diuretik ( mis. Hipotensi ortotostatik, hipovolemia,
Hipokalemia, dan Hiponatremia).

> Terapeutik
timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
batasi asupan cairan dan garam.
tinggikan kepala tempat tidur 30-40°

> Edukasi
a.anjurkan melapor jika haluaran urine <0,5 mal/kg/jam dalam 6 jam
anjurkan melapor jika BB bertambah > 1 kg dalam sehari
ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan.
ajarkan cara membatasi cairan.

> Kolaborasi
kolaborasi pemberian diuretik
kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik.
kolaborasi pemberian continuous rental replacement therapy (CRRT) jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai