NIM : 202510010
Kelas : 1 A
MaKul : Pend. Dalam Kajian Islam
Perapaduan rasionalisme dan emprisisme versi Kant
Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ia lahir
di Konigsberg, Prusia Timur, Jerman, pada tanggal 22 April 1724. Pemikiran dan karya-karyanya
membawa revolusi yang begitu kuat hingga saat ini1. alur kehidupannya sangat teratur dan
monoton. Hal ini merupakan bagian dari jejak hidup para humanis (literati), hidup secara mekanis
dan abstrak, Akan tetapi, ia dikenal sebagai seorang filsuf yang sangat hangat dan punya banyak
teman.
1
- Imperatif hipotetis (seandainya..., harus....), misalnya: jika kamu masuk
SMM, kamu harus rajin berdoa Rosario setiap hari sepanjang hidupmu;
jika kamu mau jadi mahasiswa, kamu harus belajar dengan tekun, etc.
- Imperatif kategoris (aturan mutlak atau sulit sekali ditolak): aturan ini
mencakup totalitas hidup yang mendasar. Contoh: Jangan membunuh!
Jangan aborsi! Jangan mencuri!
2.Prinsip terbaik yang bisa kita pegang adalah padukanlah kaidah-kaidah
pribadi dan kaidah umum. “buatlah maksim-maksim kita sebisa mungkin
berpotensi untuk dijadikan Undang-undang umum, agar konflik
kepentingan tidak akan terjadi lagi!”
Suatu aturan secara moral “aman,” jika manusia tidak dianggap sebagai
sarana melainkan tujuan. Artinya, jangan sampai aturan mengorbankan
dimensi kemanusiaan.
Dampaknya adalah rasionalisme dalam kehidupan modern:
- Rasional pada tingkat teoretis harus mempunyai dasar yang jelas
(fundationalistik).
- Rasional pada tingkat praktis harus bisa dipertanggungjawabkan
berdasarkan nalar. Hal ini mengandaikan adanya otonomi (tergantung
pada diri sendiri) dan bukan heteronomi (tergantung pada otoritas
eksternal atau faktor-faktor di luar diri kita).
Agama yang berdasarkan pengetahuan rasional sebetulnya tidak mungkin.
Agama bernilai karena memberi dasar (orientasi) moral. Jadi lebih berkaitan
dengan perkara praktis.
Dampak-dampak Pemikirannya
Refersensi :