Anda di halaman 1dari 75

CONSTRUCTION AREANUSA TENGGARA BARATGENERAL

CONTRACTORS

METODE PELKSANAAN PEKERJAAN/JOB METHOD AND TECHNICAL


REVIEW
PROGRAM : PROGRAM REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS
LLAJKEGIATAN : REHABILITASI/ PEMELIHARAAN TERMINAL/ PELABUHANPEKERJAAN :
REHABILITASI TERMINAL GINTE DOMPULOKASI : KABUPATEN DOMPU - NUSA TENGGARA
BARATTAHUN ANGGARAN : 2012

URAIAN PEKERJAAN

Kontraktor akan membangun, menyediakan, memasang, memelihara, membersihkan, menjaga,


dan pada saatselesainya Kontrak harus memindahkan atau membuang semua bangunan kantor
darurat, gudang-gudangpenyimpanan, barak-barak pekerja dan bengkel-bengkel yang
dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan proyek.

PENDAHULUANTUGAS DAN KEWAJIBAN PENYEDIA JASA

Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan lokal sekunder tahap I (pertama)


Kewajiban umum dan tanggung jawab dari kontraktor pelaksanan dapat kita uraikan sebagai
berikut :

Melaksanakan Kontrak / proyek


Bertanggung jawab atas keselamatan lokasi pekerjaan
Harus mengenal sebaik mungkin daerah lokasi proyek sebelum melaksanakan
kontrak.
Memberitahukan kepada Direksi bila menemui kesulitan yang tak terduga
sebelumnya, yang diperkirakantidak mungkin akan terjadi dan hal ini akan
menimbulkan biaya tambahan atau pengurangan..
Bekerja menurut instruksi – instruksi yang dikeluarkan oleh direksi dan
menghasilkan pekerjaan yangmemenuhi kualitas yang telah ditetapkan dan dapat
diterima dengan memuaskan oleh pemilik / direksi.
Mempersiapkan suatu rencana kerja dengan perincian tertulis tentang
penyelenggaraan / pengaturan dalammelaksanakan pekerjaan.
Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan bila diminta
oleh direksi, maka harusmerencanakan kembali rencana kerja, agar dapat tepat
waktu penyelesaiannya.
Hanya memperkerjakan tenaga ahli yang terampil dan staff pelaksana yang
berpengalaman.
Mengeluarkan tenaga yang dianggap tidak mampu oleh direksi dan tidak sesuai
untuk pekerjaan yangditugaskan.
Menetapkan lokasi pekerjaan, bekerja menurut arah dan patok ( Benc Mark ) yang
telah dibuat.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas kecelakaan dan cidera yang dialami oleh
pekerja dalam melaksanakantugasnya dan mengasuransikan pekerja terhadap
kecelakaan serta cidera tertentu dengan perusahaanasuransi atau Jamsostek.
Mencegah kerusakan jalan yang digunakan untuk umum yang diakibatkan oleh
mobilitas alat dan material.
Menjaga lokasi proyek agar tetap bersih dan rapi serta membuang bekas – bekas
pekerjaan persiapan yangtidak digunakan lagi.
Membersihakan lokasi proyek bilamana selesai mengerjakan.

JENIS PEKERJAAN

A REHAB HANGGAR SAYAP KANAN


I PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN
II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
III PEK. PASANGAN, PLESTERAN DAN ACIANIV
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
V PEKERJAAN BETON
VI PEKERJAAN ATAP
VII PEKERJAAN PENGECATAN
VIII PEKERJAAN LAIN-LAIN

B REHAB KANTOR PENGELOLA TERMINAL


I PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN
II PEK. TANAH, PASIR, PASANGAN, PLESTERAN & ACIAN
III PEKERJAAN BETONIV PEKERJAAN ATAPV PEKERJAAN PLAFOND DAN PARTISI
VI PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING
VII PEKERJAAN KUSEN, DAUN DAN KACA
VIII PEKERJAAN ASESORIES PINTU DAN JENDELA
IX PEKERJAAN LISTRIK
X PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR
XI PEKERJAAN PENGECATAN
XII PEKERJAAN LAIN-LAINMANAJEMEN PROYEK

Secara garis besar Manajemen menurut para ahli manajemen dapat dikategorikan menjadi 4
bidang yang berkesinambungan yaitu :

“ Planning”, “Organizing”, “Actuating” dan “Controling” atau disingkat denganPOAC.

A. Planning ( Perencanaan )
Perencanaan disini mengandung peranan yang sangat penting, karena dari sinilah semuanya akan
dimulai.Keberhasilan pelaksanaan proyek tergantung kepada kecermatan pembuatan dan
kesinambunganperencanaan. Semua kegiatan yang terkait dan sumber daya yang diperlukan
haruslah diorgasir dengan baik.Semua harus diprogram yang merupakan dasar dari rencana kerja.
Kegiatan yang berurutan dari pekerjaan iniharuslah ditetapkan dan waktu yang diperlukan untuk
pelaksanaan diperhitungkan dengan cermat sehinggadapat dicapai efisiensi. Hal ini tentunya akan
berkaitan dengan penggunaan cash flow – nya.1.

Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.Dalam pekerjaan ini ada methode yang kami
pergunakan, yaitu :

Time Schedule dengan Barchart dan curva S

Time Schedule dengan Barchart dan curva S


Barchart merupakan bentuk paling sederhana dari system rencana. Kegiatan yang akan
dilakukandigambarkan dalam bentuk diagram balok pada skala waktu. Hal ini dapat dibaca
lamanya waktu yangdigunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.Dalam pembuatan time schedule
pertama–tama kita harus ketahui lebih dulu jenis – jenis kegiatan yang ada pada pekerjaan
tersebut, kemudian ditentukan urutan – urutan kegiatannya.
Hal ini akanmemudahkan bila dibuatkan bagan kerjanya terlebih dahulu.Selain itu kita harus
menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu itempekerjaan, dengan
mengetahui volume dari item pekerjaan tersebut dan kita tentukan methode sertaanalisa yang
kita pakai maka durasi pekerjaan tersebut dapat kita hitung.

B. Orgainizing (Pengorganisasian)

1. Ciri – ciri OrganisasiOrganisasi adalah merupakan suatu bentuk kerjasama. Kerja sama
tersebut berlangsung dengan aturandan prinsip – prinsip tertentu, dengan demikian harus ada
bentuk dan susunan sehingga merupakanstruktur. Dalam hal ini setiap orang yang terlibat
didalamnya telah memiliki suatu perjanjian untuk terikatguna mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama.Dalam masyarakat modern telah timbul system pengorganisasian yang
modern pula hal ini dapat dilihatdari cirinya, yaitu :

Ketaatan dengan hal hal yang telah disepakati bersama, ketaatan tersebut disebut dengan
Disiplin,tanpa itu tujuan yang ingin dicapai tidak akan terwujud.

Bersikap dengan spesialis dalam interdependensi, seorang hanya bekerja sesuai dengan
tugastertentu yang dikuasainya, akan tetapi ia tetap harus berhubungan dengan orang lain
dalamorganisasi dalam rangka keterkaitan tugas. Jadi terdapat keadaan saling ketergantungan
satu samalain.

Seseorang dalam organisasi ini menghargai prosedur, karena memahami kerancuan yang
akantimbul bila ia tidak bersikap demikian dalam bekerja ( Fungsional ).

2. Type OrganisasiPenyusunan Organisasi didasari agar didapatkan hasil kerja yang optimal.
Harus dapat dijaminberlangsungnya pelaksanaan pekerjaan yang berarti bekerjanya setiap
fungsi itu dengan baik. Type sistimorganisasi Lini dan Staff merupakan type paling sempurna,
dimana bagian – bagian yang merupakan organisasi lini yangberhubungan satu sama lain
menurut garis komando, secara vertical sejak dari menejer sampai tingkatyang paling bawah
merupakan garis komando sedangkan secara horizontal merupakan hubungan antarlini.Bagan
lengkap Struktur Organisasi yang kami gunakan dalam pekerjaan ini, kami lampirkan
padaLampiran Struktur Organisasi.

3. Tugas , tanggung jawab dan wewenang.Setiap personil mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) masing-masing. Kami akan menjelaskanuraian dan tugas masing - masing personil
dalam menjalankan semua tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatan masing - masing,
yaitu:Jabatan Kepala Pelaksana Lapangan/Site ManagerTugas Dan Tanggung Jawab;

1. Memimpin semua aktifitas pekerjaan secara Langsung di Lapangan


2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan secara Langsung di Lapangan
3. .Membuat Perhitungan Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan di
Lapangan
4. .Membuat laporan hasil dan pencapaian pelaksanaan pekerjaan secara Langsung di
Lapangan
5. Malakukan evaluasi antara rencana kerja dan hasil pekerjaan secara Langsung di
Lapangan
6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan sernua aktifitas Pelaksanaan Pekerjaan
7. Bertanggung jawab penuh untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
8. Bertanggung jawab menghitung Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
9. Mengendalikan semua proses dan aktifitas Pelaksanaan Pekerjaan secara Langsung di
Lapangan
10. Mengendalikan semua Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah dibuat secara
Langsung di Lapangan
11. Mengendalikan semua penggunaan Tenaga Kerja, Bahan, dan Peralatan secara Langsung
di Lapangan
12. Mendokumentasi semua laporan hasil pelaksanaan pekerjaan

Jabatan Pelaksana Lapangan


Tugas Dan Tanggung Jawab

1.Melaksanakan semua aktifitas pekerjaan dalam bidang Pelaksanaan Pekerjaan secara


Langsung
2.Melakukan evaluasi terhadap penggunaan Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan secara
Langsung
3.Malakukan evaluasi terutama terhadap Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja
secara rutin
4.Melaporkan semua kegiatan kepada atasan langsung.
5.Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan sernua aktifitas Pekerjaan
6.Bertanggung jawab penuh atas pencapaian target sesuai Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan
7.Bertanggung jawab penuh penggunaan Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
8.Bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan
Pekerja
9.Bertanggung jawab penuh untuk membuat laporan hasil dan pencapaian target
pelaksanaan pekerjaan
10.Mengendalikan semua proses; dan aktifitas Pelaksanaan Pekerjaan
11.Mengendalikan semua penggunaan Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
12. Mengendalikan semua aktivitas Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja

Jabatan Administrasi Dan Keuangan


Tugas Dan Tanggung Jawab
1 Memimpin semua aktifitas dalam bidang Administrasi, Keuangan dan Umum
2.Mencatat dan menata semua karyawan yang di Proyek
3.Membantu Kepala Proyek untuk mencatat transaksi keuangan di Proyek.
4.Membantu Kepala Proyek untuk mencatat dan menyimpan surat keluar dan masuk di
Proyek.
5.Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi, Keuangan dan Umum.
6.Bertanggung jawab penuh kelangsungan sernua aktifitas karyawan di Proyek
7.Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan pencatatan transaksi keuangan di Proyek
.8.Memberikan masukan kepada, Kepala Proyek tentang kondisi keungan di Proyek

Jabatan Pelaksana Administrasi Dan Teknik/Draftman


Tugas Dan Tanggung Jawab
1.Melaksanakan semua aktifitas pekerjaan dalam bidang Administrasi dan Teknik
2.Membuat laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan secara rutin
3.Membuat backup data hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai perintah dari Kepala
Pelaksana
4.Melapor semua hasil aktivitas kepada Kepala Administrasi dan Teknik
5.Mendokumentasikan dan menyimpan semua laporan dan atau pekerjaan yang telah
selesai
6.Bertanggung jawab atas proses pelaksanaan pekerjaan dalam bidang Administrasi dan
Teknik
7.Bertanggung jawab atas laporan-laporan yang telah dibuat

8.Mengendalikan semua proses Administrasi dan Teknik.

Jabatan Juru Ukur (Surveyor)


Tugas Dan Tanggung Jawab
1. Melaksanakan semua aktifitas pekerjaan dalam bidang Pengukuran
2. Melaksanakan pencatatan atas sernua hasil pekerjaan dalam bidang Pengukuran
3. Meminta persetujuan hasil pekerjaan dalam bidang Pengukuran kepada Pejabat Yang
Berwenang
4. Melapor semua hasil aktivitas dan pelaksanaan pengukuran kepada Kepala Administrasi
dan Teknik
5. .Mendokumentasikan dan menyimpan dengan baik semua hasil pengukuran yang telah
dilaksanakan
6. Bertanggung jawab atas proses pelaksanaan pekerjaan Pengukuran.
7. Bertanggung jawab atas laporan-laporan hasil Pengukuran.
8. Mengendalikan semua proses Pengukuran.
9. Mengendalikan dan mendokumentasi semua laporan-laporan hasil Pengukuran.J
Jabatan Juru Tes Kualitas (Quality Control)
Tugas Dan Tanggung Jawab
1.Melaksanakan semua aktifitas pekerjaan dalam bidang Kontrol Kualitas
2.Melaksanakan Inspeksi dan Test sesuai rencana .
3.Membuat laporan hasil pelaksanaan Inspeksi dan Test
4.Membuat laporan hasil perbaikan dan kesesuaian produk
5.Bertanggung jawab atas semua laporan hasil pelaksanaan Inspeksi dan Test
6.Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan Inspeksi dan Test
7.Bertanggung jawab atas hasil perbaikan dan kesesuaian produk

Jabatan Logistik
Tugas Dan Tanggung Jawab
1.Memimpin semua aktifitas dalam bidang Gudang dan Logistik
2.Mencatat dan mendata semua bahan dan peralatan yang sudah , sedang dan yang akan
digunakan.
3.Bertangung jawab penuh semua aktifitas gudang dan logistic
4.Bertangung jawab penuh terhadap pengadaan dan pemenuhan bahan dan peralatan
5.Bertangung jawab penuh terhadap keamanan bahan dan peralatan
6.Bertangung jawab penuh terhadap mutu bahan dan peralatan yang digunakan
7.Memonitor penggunaan bahan dan peralatan secara rutin

C. Actuating ( Pergerakan )

Pergerakan adalah aktivitas – aktivitas utama dari kepala proyek yang meliputi :

1.Directing ( Pengarahan )Yaitu kegiatan kepala proyek memberikan pengarahan kepada


bawahannya mengenai tujuan, sasaranyang hendak dicapai dan masalah – masalah yang
mungkin akan dihadapi serta bagaimana kebijakan (Policy ) yang harus dipegang. Jadi directing
erat sekali kaitannya dengan pelimpahan wewenang dalamrangka pengorganisasian dan
berlangsung dalam prinsip kesatuan komando

2.Communicating ( Kamunikasi )Fungsi ini sangat menentukan karena manejemen pelaksanaan


akan bisa berjalan melalui jalan pikirandan kegiatan orang – orang. Dengan adanya
komunikasi yang effektif akan terjadi hubungan kerjasama.

3.Leadership ( Kepemimpinan )Di tangan pemimpin inilah proyek dapat berjalan dengan effisien,
effektif dan tepat. Disini dituntut untukdapat mengambil keputusan – keputusan yang tepat
baik menurut isi, bentuk dan waktunya.

4. Motivating ( Motivasi )Adalah merupakan penciptaan iklim dasar psikologi yang sepositif –
positifnya bagi pekerja serta personilproyek dengan mengingat factor dasar psikologis
manusia pada umumnya. Pemberian motivasi ini dapatberupa :

a.Perangsang kerjan yaitu pemberian nilai lebih, bonus dan lain sebagainya

b.Penyediaan fasilitas dan ruang kerja yang nyaman serta perintah yang mudah dimengerti.

c.Menghargai hasil kerja bawahan dengan jalan memberikan pujian dan lain sebagainya.
5 Facilitating ( Penyedian Fasilitas )

Penyedian fasilitas ini sangat penting guna effisiensi dan effektifitas kerja selain juga
meningkatkan dayakerja bawahan. Bila hal ini dilalaikan biasanya akan berimbas kepada waktu
dan biaya yang akan banyaktebuang, karena pekerja harus mencari sendiri kebutuhannya.

D. Controlling ( Pengendalian )

Pengendalian pada dasarnya merupakan proses pengawasan dan evaluasi terhadap setiap
aktivitas yangdilaksanakan dilapangan dikaitkan dengan planning atau rencana yang telah
ditetapkan.

E. Jaminan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Memberi pengarahan langsung kepada tenaga kerja setiap melaksanakan kegiatan guna
mencegah danmengurangi kecelakaan.

Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan

Membekali peralatan keamanan pada para pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan

Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit dengan menjaga kebersihan setiap pekerja

Memberikan fasilitas yang mencukupi dalam melaksanakan pekerjaan seperti lampu


penerangan,ataupun peralatan lain yang dibutuhkan.

Memelihara kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan berkala dari ahli dalam bidang
kesehatan.

Memperoleh keserasian antara kondisi lingkungan setempat dengan keberadaan tenaga kerja,
peralatankerja dan proses dan metode kerja.

Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada para pekerja yang sedang bekerja.

Menyediakan fasilitas MCK yang mencukupi bagi pekerja.

Menyediakan obat-obatan di proyek.

Uraian / Penjelasan Umum Tentang Tata Tertib Pelaksanaan

a. Sebelum mulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan mempelajari


dengan seksamagambar kerja dan RKS, pelaksanaan beserta Berita Acara penjelasan
pekerjaan.
b. b.Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan melaporkan kepada Direksi pekerjaan
setiap ada perbedaanukuran diantara gambar-gambar, perbedaan antara gambar kerja
dan RKS untuk mendapat keputusan.Tidak dibenarkan bagi Kontraktor Pelaksana
memperbaiki sendiri perbedaan tersebut diatas. Akibat-akibatdari kelalaian Kontraktor
Pelaksana dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab KontraktorPelaksana.
c. c.Daerah kerja akan diserahkan kepada Kontraktor Pelaksana (selama pelaksanaan)
dalam keadaan sepertidiwaktu pemberian kerja dan dianggap bahwa Kontraktor
Pelaksana mengetahui benar mengenai:
1. Letak konstruksi jalan dan saluran
2. Batas-batas persil/kaveling.
3. Keadaan Kontur tanah.
d. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan menyerahkan hasil pekerjaannya hingga
selesai dan lengkapyaitu membuat, memasang serta memesan maupun menyediakan
bahan-bahan/material, alat-alat kerja,pengangkutan dan membayar upah kerja serta lain-
lain yang bersangkutan dengan pelaksanaan.

e.Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu)


salinan gambar danRKS ditempat pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh
Direksi pekerjaan.

f.Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya maupun yang sedang dilaksanakan,
KontraktorPelaksana diterlebih dahulu akan berhubungan dengan Direksi Pekerjaan,
untuk ikut menyaksikan sejauhtidak ditentukan lain, untuk mendapatkan
pengesahan/persetujuannya.

g.Setiap usul perubahan dari Kontraktor Pelaksana ataupun persetujuan pengesahan dari
Direksi pekerjaandianggap berlaku, sah serta mengikat jika dilakukan secara tertulis.

h.Atas perintah Direksi pekerjaan kepada Kontraktor Pelaksana dapat dimintakan membuat
gambar-gambarpenjelasan dan perincian bagian-bagian khusus, semuanya atas beban
Kontraktor Pelaksana. Gambartersebut setelah disetujui oleh Direksi pekerjaan secara
tertulis menjadi gambar pelengkap dari gambar-gambar pelaksanaan.

i.Semua bahan yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek ini akan benar-
benar baru danditeliti mengenai mutu, ukuran dan lain-lain yang disesuaikan
standart/peraturan yang dipergunakan didalam RKS ini. Semua bahan-bahan tersebut
diatas akan mendapat pengesahan/ persetujuan dari Direksipekerjaan sebelum dimulai
pekerjaannya.

j. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan pembangunan akan


dikeluarkan darilapangan pekerjaan.

k.Pengawasan terus menerus terhadap penyelesaian / perapihan akan dilakukan oleh


tenaga-tenaga daripihak Kontraktor Pelaksana yang benar-benar ahli.

l.Cara-cara menimbun bahan-bahan material dilapangan maupun di gudang akan memenuhi


syarat teknisdan dapat dipertanggung jawabkan

KEGIATAN PRA PELAKSANAAN KONSTRUKSI.

Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan awal yang sangat penting bagi suksesnya pelaksanaan
konstruksi,karena pada periode ini segala sesuatu yang berhubungan dengan evaluasi desain
maupun persiapanpelaksanaan berupa survey sumber material, tenaga kerja maupun penyiapan
peralatan haruslah betul-betulmatang dipersipakan untuk menjamin tidak terhambatnya
pelaksanaan pekerjaan tersebut.Adapun hal-hal yang perlu diparhatikan dalam tahapan ini
adalah :
1. Pemberitahuan kepada instansi yang terkait, diharapkan tidak ada hal-hal yang tidak
diinginkan sehinggaterjalin kerjasama yang baik.
2. Mengadakan Pre Construction Meeting.
3. Pengukuran pekerjaan untuk membuat Shop Drawing
4. Pengambilan foto data 0 %
5. Mobilisasi tenaga kerja dan peralatan
6. 6.Pembuatan kantor Direksi dan Kontraktor beserta fasilitasnya.
7. Penentuan Borrow Area material yang memenuhi standart spesifikasi
8. Pengajuan material fabrikasi juga perlu diajukan untuk medapatkan persetujuan.
9. Volume material pada quary apakah mencukupi untuk menyuplai selama masa
pelaksanaan.
10. Mutu material pada quary apakah sesuai dengan spesifkasi yang telah ditentukan dan hal
ini harusdibuktikan dengan mengirim contoh material dari quary ke laboratorium untuk
diuji mutunya danselanjutnya diakan Mix Desain.

Peil Dan Pengukuran


a.Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan memberitahukan kepada Direksi
pekerjaan bagian pekerjaanyang akan dimulai, untuk dicek terlebih dahulu
ketetapan-ketetapan peil-peil dan ukuran-ukurannya.

b. Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan mencocokkan ukuran-ukuran satu sama


lainnya dalam tiappekerjaan, dan melapor secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan
jika ada perselisihan/perbedaan-perbedaan ukuran untuk diberi keputusan. Tidak
dibenarkan Kontraktor Pelaksana membetulkan sendirikekeliruan tersebut, tanpa
persetujuan Direksi.

c. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan selanjutnya, maka


ketetapan peil-peildan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja.

d. Mengingat kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan selanjutnya, maka


ketetapan peil danukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan. Kelalaian Kontraktor
Pelaksana dalam hal ini akan ditolerir danDireksi pekerjaan berhak untuk
membongkar pekerjaan atas biaya Kontraktor Pelaksana.

Pemakaian Ukuran
a. Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan
yang tercantum dalamRencana Kerja & Syarat-syarat serta gambar-gambar berikut
tambahan dan perubahannya.

b. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran


keseluruhan maupunbagian-bagiannya dan memberitahukan Direksi pekerjaan
tentang setiap perbedaan yang ditemukandidalam RKS dan gambar-gambar maupun
dalam pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana dapat membetulkankesalahan gambar dan
melaksanakan pekerjaan setelah ada persetujuan secara tertulis oleh Direksi.

C Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun


menjadi tanggung jawabKontraktor Pelaksana.

Kantor Direksi, Kontraktor Pelaksana Dan Gudang


a.Kontraktor Pelaksana akan menyediakan kantor Direksi pekerjaan yang dilengkapi
dengan ruang rapat,ruang direksi lengkap, serta fasilitas kamar mandi/WC.
Perlengkapan personil antara lain topi pengamandan alat-alat ukur lengkap

b.Untuk menyimpan bahan-bahan bangunan Kontraktor Pelaksana akan membuat


gudang.

c. Pembuatan kantor Kontraktor Pelaksana juga menyediakan perlengkapan seperti


kantor Direksi pekerjaanserta fasilitas kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari.

d. Kontraktor Pelaksana akan menyediakan sarana alat tulis menulis seperti buku harian
untuk catatan-catatan, teguran, saran dan petunjuk dalam pelaksanaan berupa buku
tamu, buku direksi/pengawas.Jenis laporan/catatan yang akan dibuat adalah:

1). Laporan Harian, yang terdiri dari:

a. Catatan kemajuan fisik setiap hari;

b. Catatan mengenai cuaca setiap hari;

c. Catatan bahan-bahan yang diterima maupun ditolak oleh pengawas lapangan;

d. Catatan sipil tenaga kerja yang masuk (bekerja) pada setiap hari;e. Catatan-catatan
mengenai kejadian-kejadian lainnya yang memerlukan pencatatan lebih lanjut.2).
Laporan Mingguan;

3). Buku tamu/Direksi;

4). Buku pengawas lapangan

.Kebersihan Dan Ketertiban


a.Selama berlangsungnya pembangunan pekerjaan fisik di proyek, kebersihan halaman
dan lingkunganterutama jalan-jalan sekitar proyek, kantor, gudang los kerja tetap
bersih dan material bangunan.

b.Penimbunan bahan-bahan material yang ada dalam gudang maupun berada di


halaman bebas akan diatursedemikian rupa agar tidak menganggu kelancaran dan
keamanan pekerjaan juga memudahkan jalannyapemeriksaan dan penelitian bahan-
bahan oleh Direksi.
c.Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan membuat urinoir dan WC untuk pekerja.

Alat-Alat Kerja Dan Alat-Alat Pembantu

a.Kontraktor Pelaksana akan menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk


melaksanakan danmenyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien, misalnya :
truk-truk, escavator, stemper, pompaair, mesin-mesin dan alat-alat lain yang
diperlukan.

b. Disamping akan menyediakan alat-alat yang diperlukan pada butir (a) dalam ini,
Kontraktor Pelaksanaakan menyediakan tanda-tanda untuk bekerja pada waktu
hujan/panas dan perlengkapan penerangan.

Jalan Masuk Dan Jalan Keluar


a. Pemakaian jalan masuk ketempat pekerjaan menjadi tanggung jawab pihak
Kontraktor Pelaksana dengankebutuhan proyek tersebut.

b.Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan membersihkan kembali jalan masuk


pada waktupenyelesaian, dan memperbaiki segala kerusakan operasi pelaksanaan
pekerjaan dan menjadi bebanKontraktor Pelaksana.

Pengawasan

a. Kontraktor Pelaksana akan mengadakan fasilitas-fasilitas untuk menguji, memeriksa


setiap bagianpekerjaan dan bahan serta peralatan yang diperlukan.

b.Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari Pengawasan


Direksi pekerjaan, jikadiperlukan untuk dibuka sebagian/seluruhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

c. Jika Kontraktor Pelaksana akan melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja (lembur)
hingga pengawasan,maka akan meminta permohonan untuk pelaksanaan pekerjaan
dan segala biaya ditanggung KontraktorPelaksana.

d. Wewenang Direksi pekerjaan dalam memberikan keputusan terbatas dalam soal-soal


yang jelas tercantum/dimasukkan dalam gambar-gambar, RKS dan risalah penjelasan,
penyimpangan lainnya akanada seijin pemilik proyek.

Papan Nama Proyek

a. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan memasang Papan Nama Proyek ditempat lokasi
proyek dandipancangkan ditempat yang mudah dilihat umum.

b. Pemasangan Papan Nama Proyek dilakukan pada saat dimulainnya pelaksanaan proyek dan
dicabutkembali setelah proyek selesai dan mendapat persetujuan Direksi pekerjaan.

c. Bentuk, ukuran, isi tulisan ditentukan kemudian atau sesuai dengan dokumen lelang.

Direksi, Kantor Kontraktor Pelaksana Dan Gudang

a. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan menyediakan kantor Direksi pekerjaan tempat
untuk para staf Direksi pekerjaan melakukan tugasnya, seluas minimal 36 M2 terdiri dari ruang
rapat, ruang Direksi,gudang dan KM/WC.
b. Perlengkapan kantor minimal :
1 (satu) meja rapat ukuran 1,2 M x 2 M, dengan 12 (dua belas) buah kursi
2 (dua) meja kerja dan kursi
1 (satu) unit lemari rangka kayu lapis multipleks 50 x 120 cm, panjang disesuaikan
kebutuhan untukmenyimpan contoh bahan material serta peralatan.
1 (satu) buah whiteboard 1,2 x 2,4 untuk rapat
1 (satu) buah lampu petromax
1 (satu) buah filling cabinet 3 (tiga) rak.
c. Perlengkapan personil Direksi pekerjaan.
6 (enam) buah topi pengaman
6 (enam) pasang sepatu lapangan
1 (satu) unit alat water pass
1 (satu) unit alat ukur theodolithd.
Kantor untuk Kontraktor Pelaksana di proyek dibuat sendiri, luas minimal 3 x 5 m. Kontraktor
Pelaksana juga membuat/menyediakan fasilitas ruangan untuk para kontraktor-kontraktor yang
akan melaksanakanpekerjaannya diluar lingkup pekerjaan Kontraktor Pelaksana.
e. Gudang bahan-bahan serta tempat penimbunan material akan terlindung seperti pasir, koral,
besi betondan lain-lain dibuat dibuat secukupnya dan dapat dikunci. Kelembaban udara, minimal
30 cm diataspermukaan lantai plesteran.
Pengukuran Dan Pematokan

a. Sebelum dimulainya pekerjaan, Kontraktor Pelaksana akan melaksanakan pengukuran dan


pemasanganpatok-patok ukur/duga dilokasi yang sudah disepakati.

b. Sebelum pelaksanaan pematokan, Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan memberikan


laporantertulis kepada Direksi pekerjaan.

C Hasil pelaksanaan pekerjaan pengukuran dimintakan persetujuan Direksi pekerjaan, dan hanya
hasilpengukuran yang telah disetujui Direksi digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.

d. Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana akan


mengajukan 3 (tiga)lembar gambar penampang dari daerah yang terjadi penyimpangan,
kepada Direksi untuk dimintakantanda tangan persetujuan penyimpangan tersebut.

e. Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukan kembali untuk mendapatkan persetujuan Direksi
pekerjaan,hasil persetujuan tersebut dibuat di kertas kalkir dengan 3 (tiga) lembar hasil
reproduksi. Ukuran huruf yang dipakai pada gambar serta ketentuan-ketentuan Direksi
pekerjaan akan dijadikan gambarpelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.

Pengajuan Dan Pengujian Material

Pengujian Laboraturium sangat penting, karena akan menyangkut mutu pekerjaan nantinya.
Untuk itu bahan-bahan yang akan digunakan terutama bahan alam seperti ; Pasir, Batu, Kerikil
Alam, Batu Pecah, Sirtu danlainnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu harus diuji atau ditest di
Laboraturium untuk mendapatkansetandard mutu yang baik. Sedangkan untuk bahan pabrikasi
seperti ; Semen, Besi Beton, Kawat Bendaratdan lainnya harus dilengkapi dengan hasil test atau
uji yang dilaksanakan oleh Pabrik tersebut sertamenunjukkan sertifikat SNI, SII atau sejenisnya.
Untuk pengujian material alam bila diperlukan kami akanmembuat Mix Desigen yang akan kami
lakukan di Balai Pengujian Material Kantor Dinas Pekerjaan UmumPropinsi Nusa Tenggara Barat,
atau sesuai petunjuk direksi.

Pembuatan Shop Drawing (Gambar Kerja)

Setiap kami akan melakukan setiap item pekerjaan terlebih dahulu kami akan membuat Shop
Drawing(Gambar Kerja) yang mengacu kepada Gambar Design yang telah ada dan berdasarkan
keadaan di lapangandari hasil pengukuran dan pemmeriksaan yang telah dilakukan bersama
antara Kontraktor dan PengawasLapangan. Setelah Shop Drawing selesai kami buat kemudian
diajukan kepada Direksi dan Konsultan untukmendapat persetujuan dan selanjutnya kami
perbanyak sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan akan kamidistribusikan kepada yang
berhak dan yang berwenang selain itu juga kami menyimpan satu berkas sebagiarsi. Dan
selanjutnya Shop Drawing tersebut akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.

Mobilisasi

1.Mobilisasi Personil
2. Mobilisasi peralatan
3.Mobilisasi tenaga
Setelah Direksikeet termasuk perlengkapannya seperti meja setengah biru 1 set, kursi tamu,
kotak obat P3K,buku direksikeet maupun Barak Kerja sudah siap, baru kami mengadakan
mobilisasi : peralatan yangdibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas dan
tenaga kerja sesuai kebutuhan menurutperhitungan kebutuhan tenaga kerja maupun kebutuhan
bahan sesuai dengan perhitungan kebutuhan bahanpekerjaan tersebut diatas yang kami
memobilisasi sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan (TimeScedhule).

Pengamanan Lalu Lintas

1. Bila diperlukan sebelum dimulai dan selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,


Kontraktor akanmembuat dan memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Semua papan-papan dan semua tanda-tanda perhatian harus dibuat dari papanyang
cukup tebalminimal 3 Cm dengan warna dasar kuning dan bertuliskan " HATI - HATI
ADA KEGIATAN PROYEK "dengan warna hitam dengan ukuran panjang 100 Cm dan
lebar 30 Cm atau disebut dengan ukuran lainyang disesuaikan dengan kebutuhan
yang diketahui Direksi
b. Pada malam hari, ditempat - tempat yang berbahaya bagi yang lewat harus dipasang
lampu (rambu-rambu) yang cukup jelas dan terang agar tidak terjadi kecelakaan dan
dipasang menurut petunjukDireksi.c. Pada alat-alat dan tumpukan bahan-bahan yang
berada di tepi jalan pada malam hari harus diberirambu-rambu seperti tersebut di
atas.

2. Penutupan jalur lalu lintas harus terlebih dahulu ada ijin dari Polisi Lalu Lintas setempat, dan
diurus olehKontraktor.3. Kontraktor harus menjaga jangan sampai lalu lintas jalan macet dimana
bila diperlukan Kontraktor harusmenyediakan orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.4.
Penempatan alat - alat dan bahan - bahan diusahakan sedapat mungkin tidak mengganggu lalu
lintas dan jika terpaksa bahan - bahan tersebut diangkat dari tepi jalan tersebut selambat -
lambatnya dalam waktu1 x 24 jam.5. Setiap kecelakaan yang disebabkan kelalaian Kontraktor
untuk pengamanan seperti tersebut diatassepenuhnya adalah tanggungan Kontraktor.

PELAKSANAAN PEKERJAANA. REHAB HANGGAR SAYAP KANAN

1 Pembongkaran kolom hanggar sayap kanan Ls 1,00 Unit2 Pembongkaran relling ruang tunggu
hanggar Ls 1,00 Unit3 Pembongkaran atap hanggar lama Ls 1,00 Unit4 Pembersihan lokasi
awal dan akhir pekerjaan Ls 1,00 Unit5 Pengukuran/ pemasangan bowplank Ls 1,00 Unit
Direksi, Kantor Kontraktor Pelaksana Dan Gudang

Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan menyediakan kantor Direksi pekerjaan tempat untuk
para staf Direksipekerjaan melakukan tugasnya, seluas minimal 36 M2 terdiri dari ruang rapat,
ruang Direksi, gudang dan KM/WC.Perlengkapan kantor minimal :

1 (satu) meja rapat ukuran 1,2 M x 2 M, dengan 12 (dua belas) buah kursi

2 (dua) meja kerja dan kursi

1 (satu) unit lemari rangka kayu lapis multipleks 50 x 120 cm, panjang disesuaikan kebutuhan
untukmenyimpan contoh bahan material serta peralatan.

1 (satu) buah whiteboard 1,2 x 2,4 untuk rapat

1 (satu) buah lampu petromax

1 (satu) buah filling cabinet 3 (tiga) rak.Perlengkapan personil Direksi pekerjaan.

6 (enam) buah topi pengaman

6 (enam) pasang sepatu lapangan

1 (satu) unit alat water pass

1 (satu) unit alat ukur theodolithKantor untuk Kontraktor Pelaksana di proyek dibuat sendiri,
luas minimal 3 x 5 m. Kontraktor Pelaksana jugamembuat/menyediakan fasilitas ruangan untuk
para kontraktor-kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaannyadiluar lingkup pekerjaan
Kontraktor Pelaksana.Gudang bahan-bahan serta tempat penimbunan material akan terlindung
seperti pasir, koral, besi beton dan lain-lain dibuat dibuat secukupnya dan dapat dikunci.
Kelembaban udara, minimal 30 cm diatas permukaan lantaiplesteran.

Pekerjaan Bongkaran

1. Pekerjaan ini diawali dengan pembongkaran bangunan existing yaitu :a. Bangunan hangar
sayap kanan : Pembongkaran pondasi, kolom beton dan rangka atap lamab. Bangunan ruang
tunggu : Pembongkaran pondasi, kolom beton, dinding bata, dan rangka atap lamac.
Bangunan kantor pengelola terminal : Pembongkaran lantai keramik KM/WC, dinding keramik
KM/WC,kusen, bak air, dan kloset jongkok, dinding lama, plafond dan rangka atap
2. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan
disimpan didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak
terpakai harus disingkirkanke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

3. Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu tempat bekerja harus dibersihkan
dari sampah-sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.

4. hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan sementara tidak
menggangu jalan akses kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk hasil bongkaran
dengan radius min 25 meterdari area bongkaran, untuk bongkaran bangunan dimulai diatas
kebawah, untuk bongkaran beton diperlakukandengan metode khusus yaitu sebelum pekerja
membongkar, beton yang akan di bongkar diberi cairan penghancur beton guna
mempermudah penghacuran beton bongkaran, untuk bongkaran KM/WC semua aliranair ke
KM/WC harus ditutup dan dibiarkan kering baru dibongkar.5. Sortiran/Pemelihan hasil
bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilakukan pada saat akan dilakukanperumpukan
hasil bongkaran, bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali diseleksi, ditumpuk
damditempatkan pada area terpisah.6. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali
dilaporkan kepada pihak Direksi untuk diadakan konsultasidan sistem perhitungan biaya
pemakaian kembali dan analisis kelayakan kondisi material.

Pengukuran Dan Pematokan

Sebelum dimulainya pekerjaan, Kontraktor Pelaksana akan melaksanakan pengukuran dan


pemasangan patok-patok ukur/duga dilokasi yang sudah disepakati. Sebelum pelaksanaan
pematokan, Kontraktor Pelaksana terlebihdahulu akan memberikan laporan tertulis kepada
Direksi pekerjaan. Hasil pelaksanaan pekerjaan pengukurandimintakan persetujuan Direksi
pekerjaan, dan hanya hasil pengukuran yang telah disetujui Direksi digunakansebagai dasar
pekerjaan selanjutnya. Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Kontraktor
Pelaksanaakan mengajukan 3 (tiga) lembar gambar penampang dari daerah yang terjadi
penyimpangan, kepada Direksiuntuk dimintakan tanda tangan persetujuan penyimpangan
tersebut. Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukankembali untuk mendapatkan persetujuan
Direksi pekerjaan, hasil persetujuan tersebut dibuat di kertas kalkirdengan 3 (tiga) lembar hasil
reproduksi. Ukuran huruf yang dipakai pada gambar serta ketentuan-ketentuanDireksi
pekerjaan akan dijadikan gambar pelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.

Pembersihan/Striping

Seluruh daerah di sekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan Direksi akan
dibersihkan daripohon-pohon, tanaman, kayu-kayu, akar-akar, semak belukar, sampah dan
bahan yang tidak terpakai dari daerahyang ditentukan oleh Direksi. Material yang diperoleh dari
pembersihan harus dibakar dan dibersihkan sesuaidengan petunjuk dari Direksi. Pohon-pohon di
luar daerah tersebut diatas, tidak boleh ditebang tanpapersetujuan Direksi. Semua yang
ditebang dan laku dijual tetap menjadi milik Pemilik. Semua material yang akandibakar harus
ditumpuk dengan rapi dan kalau memungkinkan dibakar sekaligus. Pembakarannya harus
ataspersetujuan Direksi dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.Pembakaran harus
dilaksanakan secara sempurna hingga semua menjadi abu. Kontraktor akan memperhatikandan
berhati-hati sekali agar api tidak menjalar ke luar daerah penebangan dan perlengkapan
pemadamkebakaran harus tersedia setiap saat. Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan
pembersihan meliputi seluruhdaerah permukaan yang dibersihkan, sesuai petunjuk Direksi.
Pembayaran untuk pembersihan sudah termasukpada harga galian tanah yang dibuat harga
satuan per meter kubik sebagaimana tercantum dalam RencanaAnggaran dan Biaya Pekerjaan
(BOQ), yaitu termasuk harga tenaga/pekerja, material dan peralatan lain yangdibutuhkan untuk
pekerjaan ini.

Pengupasan dilaksanakan pada semua permukaan yang ditunjukkan dalamgambar atau sesuai
dengan petunjuk Direksi. Pekerjaan ini meliputi menghilangkan top soil/tanah permukaan,batu-
batuan, akar-akaran, dan material lain yang tidak diperlukan sampai kedalaman tertentu
sepertiditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi. Material pekerjaan pengupasan
akan dibuang pada tempatyang disetujui Direksi. Material akan ditumpuk dengan rapi dan
tingginya sesuai dengan petunjuk Direksi.

Pemasangan Profil Kayu Pembentuk Mal Kerja.

Pada setiap pembuatan bagian dari bangunan saluran, Kontraktor pelaksana akan memasang
bouwplank / profildan mencantumkan elevasi serta dimensi di setiap bangunannya.
Pemasangan bouwplank / profil akan berpatokanberdasarkan peil elevasi ketinggian dari patok
hasil pengukuran Uitzet dan arahan dari pihak direksipemasangannya dapat dilaksanakan
setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi. Bouwplank dibuat dari kayukelas III yang lurus
dan rata atau dari bambu dengan terlebih dahulu disetujui oleh direksi, untuk
mendapatkan/menyetel profil atau mal kerja digunakan tarikan benang dan ditimbang
menggunakan selang berisi air yangmengacu pada titik elevasi yang sudah diukur dengan alat
dan disetujui Direksi, mal/profil dibuat sedemikian rupamembentuk badan saluran dan saypnya
sesuai gambar dan menjadi acuan untuk bidang tanah yang akan digaliataupun bangunan yang
akan dipasang, untuk pekerjaan saluran profil dipasang setiap jarak 25 m ataupun lebihrapat bila
diperlukan untuk daerah galian untuk pondasi yang membentuk sudut 45– 90

O dibuat profil dengan jarak max 50cm dan untuk sudut saluran diatas 90

o Jarak dibuat max 30cm sehingga terlihat penampang yangharus digali ataupun yang harus
ditimbun.

Penyediaan Air

Untuk memenuhi kebutuhan air dilokasi pekerjaan maupun di Barak kerja, fasilitas sementara
penyediaan air akandiadakan dan tetap dipelihara berupa bak penampungan air dan di isi per
periode tertentu. Kapasitas dan kualitasdari fasilitas tersebut akan diadakan secukupnya untuk
memperlancar pelaksanaan dilapangan dan untukmemenuhi kebutuhan di Barak Kerja, sumber
pengambilan air dari PDAM setempat atau sumber-sumber air bersihseperti air sumur atau air
sungai yang dinyatakan layak untuk kebutuhan campuran konstruksi.

Pemasangan Papan Nama Proyek.


Untuk identitas pekerjaan di lapangan Kontraktor akan membuat papan nama pekerjaan dari
bahan triplek tebal1,2 cm dengan bagian tepi diberi lis 5 cm, tulisan-tulisan pada papan nama
seperti gambar rencana, atau menurutpetunjuk Direksi. Pembuatan papan nama proyek dibuat
segera setelah keluar surat perintah kerja (SPK) bentukdan dimensi papan nama proyek beserta
jenis hurup yang digunakan disesuaikan dengan dokumen lelang, papannama proyek dipasang
pada area proyek yang mudah dilihat oleh umum tidak terhalang dilihat, ditancapkan dandiberi
penguatan dan dudukan supaya tidak mudah roboh.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR1 Galian tanah pondasi 41,184 M3

Seluruh pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang
ditunjukkan dalamgambar atau menurut ukuran dan ketinggian lain sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi. Yang dimaksud dengan"ketinggian tanah" dalam perencanaan adalah "permukaan
tanah" sesudah pembersihan lapangan dan sebelumpekerjaan tanah dimulai. Kontraktor
Pelaksana akan bertanggung jawab akibat penggalian lebih (over excavation)dan akan
menimbun dan memadatkan kembali sesuai dengan garis rencana atau pengarahan Direksi.
Tahapanpekerjaan galian tanah baik untuk dinding penahan maupun tubuh bendung adalah
sebagai berikut :

Dimulai pada ijin Direksi

Check elevasi dan dimensi agar tetap sesuai dengan gambar kerja, jika diperkirakan sudah
mendekati target.

Secara simultan, segera setelah tercapai elevasi yang direncanakan maka pekerjaan pasangan
batu ataupekerjaan beton (instalasi) segera dilaksanakan.

Kondisi bidang kerja harus dijaga tetap kering agar tidak mengurangi kualitas dan mengganggu
pelaksanaanpekerjaan.

Pekerjaan galian dilakukan secara serentak setiap ruas saluran, sesuai dengan elevasi, dimensi
dan ukuran yangtelah ditetapkan.Hasil galian yang layak untuk bahan timbunan harus diangkut
ke tempat penimbunan sementara (stock pile) yangdiatur sedemikian rupa agar mudah dan
murah dalam segi pengangkutannya tetapi tidak mengganggu pekerjaansesuai dengan
pengarahan Direksi. Hasil galian yang tidak layak untuk bahan timbunan harus dibuang ke
tempatpembuangan spoil bank) yang telah disepakati.

2 Mengurug kembali 13,728 M3

Pekerjaan Urugan Kembali adalah : Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya
pada lokasiyang ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini
sepenuhnya akan kami laksanakandengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan
Mandor dengan menggunakan alat bantu yangdiperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agarpekerjaan ini dapat kami
selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-urutan
kerja sebagai berikut :
1.Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan
yang akandigunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu
yang akan kami siapkan kamiakan selalu mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang
dipersyaratkan.

2.Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah ditentukan dan dengan
melakukanpemadatan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan.

3.Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan membentuk ukuran
yang sudahditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata
manual, Sistem pemadatandilakukan perlapis min per 10cm urugan.Timbunan dari bekas galian
diambil dari stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunanmengisi
ruang antara bidang ’timbunan filter’ dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain.
Tahapanpekerjaan timbunan adalah sebagai berikut :

Pekerjaan timbunan dilaksanakan juga bagian bangunan yang sudah dikerjakan (pasangan
batu atau beton)sudah cukup usia dan cukup kuat terhadap gangguan akibat pekerjaan
penimbunan dan pemadatan, ataspersetujuan Direksi.

Pekerjaan timbunan dilaksanakan layer per layer dan dipadatkan. Ketebalan tiap layer
maksimal adalah 0.20 m.

Alat pemadat yang dipergunakan adalah hand tamper. Hand tamper dipergunakan pada
bagian perbatasanantara bidang timbunan dan bidang struktur.

Pekerjaan timbunan tanah random juga dilakukan layer per layer dan dipadatkan sesuai
dengan spesifikasiteknis.Semua material timbunan, baik dari hasil galian atau dari stock pile
ataupun dari borrow area harus memenuhisyarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organik
seperti tonggak-tonggak kayu, semak belukar, rerumputan,akar-akaran dan sejenisnya,
disamping itu juga harus bebas dari bongkahan batu cadas dengan diameter lebihdari 15 cm
atau bahan-bahan lain yang oleh direksi dianggap akan membahayakan konstruksi. Material
untuktimbunan yang diijinkan adalah material yang mempunyai sifat dan gradasi baik. Bila kadar
air materialditempat pengambilan lebih rendah dari kadar air optimum, maka harus dilakukan
pembasahan materialtimbunan dilokasi pengambilan atau tempat dimana material timbunan
dihampar sebelum dipadatkan.Pemadatan harus menggunakan hand tamping atau peralatan
lain yang disetujui Direksi sehinggamenghasilkan kepadatan 90 % . Hasil akhir pekerjaan
timbunan untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air,dan tidak boleh ada rembesan sesudah
diisi dengan debit maksimum. Apabila pekerjaan pemadatan timbunansudah selesai maka harus
diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai garis rencana atausesuai dengan
perintah Direksi.Proses Pelaksanaan :

Material diangkut/ditimbun kelokasi timbunan menggunakan tenaga manual.

Material hasil galian yang oleh Direksi dinyatakan tidak layak, tidak akan digunakan dan
disingkirkan darilokasi timbunan

Penghamparan/Penimbunan digunakan perlapis/perlayer dengan ketentuan min 20 cm tebal


lapisantimbunan.
Dilanjutkan dengan menyiramkan air dengan mesin pompa air disemburkan secara sporadis ke
areatimbunan sampai tingkat kekedapan sesuai permintaan direksi.

Setelah dinyatakan cukup kering/air sudah benar-benar meresap diadakan pemadatan


menggunakan handtamper.

Proses pemadatan dilakukan secara roll back baik dengan arah vertikal atau horizontal bidang
timbunanmin 4x sistem roll back (bolak-balik)

Dilanjutkan ke lapisan berikutnya dengan sistem yang sama, apa bila hasil timbunan setiap
layernyaterdapat penurunan timbunan yang menurut direksi kurang/cacat, maka akan ditimbun
dan dipadatknkembali.

Jumlah material timbunan kembali ternyata kurang untuk menimbun maka kontraktor
pelaksana akanmengadakan bahan timbunan yang sesuai spesifikasi teknis yang biayanya akan
ditanggung oleh kontraktorpelaksana.

3 Pasir urug bawah pondasi 3,744 M34 Pasir urug bawah lantai 19,550 M3

Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Kanstin adalah : Melaksnakan pengurugan dan penimbunan
dibawah kanstin :Urugan pasir bawah pondasi, Urugan Pasir Bwh Pondasi + Bwh Rabat Lt. Jemur
dan Urugan pasir bawah pasangandan lantai saluran sesuai dengan Gambar dengan
menggunakan bahan urugan yaitu pasir urug. Pekerjaan inisepenuhnya akan kami laksanakan
dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor denganmenggunakan alat
bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan
harusbetul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat
waktu, kami akanmelaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :

Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan
yang akandigunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu
yang akan kami siapkankami akan selalu mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang
dipersyaratkan.

Melaksanakan pekerjaan penimbunan dengan pasir urug sebelum kanstin dipasang. Bahan
yang digunkanaadalah pasir urug dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat
pemadat yang telahditentukan.

III. PEK. PASANGAN, PLESTERAN DAN ACIAN1 Pas. Rollag 1 bata camp. 1 PC : 3 psr untuk
pondasi 52,400 M22 Pas. Trasram bata 1/2 camp. 1 PC : 3 psr 90,480 M2

Uraian pelaksanaan :Pekerjaan rollaq bata 1pc : 3ps dan pekerjaan Pasangan Bata Camp. 1Pc :
5Ps yang dimaksud disini adalah ;Penataan bata dan diantara bata yang satu dengan bata yang
lain diberikan perekat yang dibuat dari campuranantara semen (Pc) dengan Pasir.Dalam
pelaksanaan pekerjaan pasangan bata rollaq 1pc : 3ps dan pasangan dinding bata Camp. 1Pc :
5Ps, bentukdan mutu pekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau Tukang
yang terampil dalam menata danmembentuk pasangan dengan baik. Agar pekerjaan pasangan
ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepatwaktu, kami akan melaksanakannya dengan
urutan kerja sebagai berikut :
Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu dilakukan
PemasanganBouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan
agar bentuk dari pasangansesuai dengan gambar rencana.

Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu dilakukan
PemasanganBouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan
agar bentuk dari pasangansesuai dengan gambar rencana.

Batu - bata yang akan dipasang adalah batu bata yang berkualitas baik , utuh dan tidak cacat
dan memilikiukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar kerja ) dan
antara bata yang satudengan batu yang lain akan diberi spesi, metode pemasangan bata
dilakukan dengan arah memanjangmengikuti arah rabat jalan dan dilaukan sistem perlapis

Pembuatan frofile pasangan/elevasi pasangan

Penarikan benang mal kerja/pengukuran membentuk profile/pola pasangan tersebut.

sebelum dipasang batu bata terlebih dahulu direndam kira-kira 2 - 5menit.

penyiapan adukan berupa : lokasi pencampuran spesi, pengayakan pasir sampai pasir pasang
bebas darimaterial over size, debu, tanah atau bahan asing lainnya, penyiapan air, peralatan
dll...

batu bata dipasang dengan arah horizontal, untuk pemasangan dengan arah vertikal (keatas)
di usahakan tinggipemasangan tidak lebih dari 50 - 80cm dengan iterval kira-kira pasangan
tersebut kering, barulah dilanjutkanditasnya, artinya prosedur pemasangan perlapis.

untuk menjaga ketegakan dan kerataan pasangan, untuk setiap kenaikan satu bata baik arah
vertikal danhorizontal haruslah dikontrol dengan watterpas. khusus untuk spesi, volume
pembuatan adonan disesuaikandengan kecepatan dan kebutuhan tukang batu hal ini bertujuan
agar spesi tetap dalam keadaan baru (mencegah pengerasan ) hal ini akan berpengaruh dalam
daya ikat spesi tersebut.

Setelah ketinggian pasangan tembok transram tercapai akan dilanjutkan dengan pek.
Pemasangan Bata Merahuntuk dinding tembok dengan campuran 1 pc : 5 Ps. Demikian pula
halnya dlm pek. Ini, tukang batu akanmemasang bata merah sesuai dengan aturan. Setelah Pek.
Pengecoran Sloof selesai dikerjakan dilanjutkandengan Pas. Bata Merah untuk dinding transram.
Batu bata akan disusun oleh tukang batu sesuai aturan,antara bata satu dengan yan lain akan
diberikan spesi sebagai perekat, pemberian spesi. Pelaksanaanpekerjaan ini akan kami
laksanakan terlebih dahulu mengingat setelah pekerjaan ini akan dilakukan pekerjaantimbunan
tanah. Pekerjaan plesteran akan dilakukan sampai dengan ketebalan yang telah ditentukan
dengancampuran spesi 1 pc : 5 Ps atau sesuai dengan dokumen lelang.

3 Plesteran trasram camp. 1 PC : 3 psr 90,480 M24 Plesteran kolom camp. 1 PC : 5 psr 49,300
M25 Acian dinding dan kolom 192,180 M2
Pekerjaan Plesteran 1pc : 3Ps untuk trasraam, 1pc : 5ps yang dimaksud disini adalah pekerjaan
pelapisanpermukaan atas yang telah selesai dengan campuran 1pc : 5psdan 1pc : 3Ps untuk
trasraam. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia.

Karena pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan akhirmaka harus dilaksanakan oleh tukang
yang ahli dan spesifik dibidangya. Untuk itu dalam pemilihan tukang akan diseleksi sebaik-baiknya
agar hasil yang didapatkan betul-betul baik dan memuaskan.

Pekerjaan plesteran menggunakan dua jenis material ; Semen dan Pasir. Sebelum digunakan pasir
terlebih dahulu diayak sehingga gradasi pasir yang dihasilkan merupakan pasir halus.

Untuk membuat mortar dilakukan dengan mencampur kedua bahan tersebut, yaitu semen dan
pasir. Setelah tercampur diberi air secukupnya sehingga menghasilkan mortar yang baik. Sebelum
pekerjaan plesteran dilaksanakan terlebih dahulu permukaannya harus dibersihkan dan disiram
air secukupnya agar bahan mortar yang digunakan untuk plesteran dapat melekat dengan baik
dan tidak mudah terkelupas.

Metode plaksanaan ditekankan pada mal kerja yakni penarikan benang ukur yang terlebih dahulu
harus ditimbang menggunakan waterpass, setelah mendapatkan ukuran ketebalan yang sama di
semua sisi bidang plester baru dilukukan plesteran yang dilakukan dari atas baru kebawah atau
secara vertical. Untuk setiap hasil plesteran dicek kerataan dan ketebalan yang sesuai.

Pekerjaan Acian (Ban-Banan) yang dimaksud disini adalah pekerjaan pelapisan permukaan
plesteran yang telah selesai dengan Semen Portaland yang dicampur air. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia. Karena pekerjaan ini adalah merupakan
pekerjaan akhir maka harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli dan spesifik dibidangya. Untuk itu
dalam pemilihan tukang akan kami seleksi sebaik-baiknya agar hasil yang didapatkan betul-betul
baik dan memuaskan. Pekerjaan Acian menggunakan material ; Semen Portland.

Pekerjaan Acianpada dinding dan kolom pada perinsipnya sama pada pekerjaan plesteran hal
yang membedakan pada bahan yangdigunkan yaitu campuran PC dan Air, acian ini berguna
meutupi bidang-bidang yang berlubang dan mempertegasbentuk bidang-bidang kolom, proses
pengacian ditebar/dituangkan pada bidang dan langsung dibentuk/disekadengan cepang secara
merata dengan arah vertikal hingga menutupi semua bidang acian.

IV. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

1 Keramik lantai ruang tunggu 30x30 cm 81,000 M22 Keramik lantai ruang cafetaria 30x30 cm
13,500 M2

Persyaratan Pelaksanaan- pasta perekat keramik khusus, tidak menggunakan air semen untuk
permukaan lain- keramk harus direndam sebelum pemasangan dengan lama rendaman min 5
menit.- untuk pemasangan keramik menggunakan perekat menggunakan scraf khusus untuk
meratakan pasta perekatke lantai kemudian keramik dipasang /ditempelkan ke perekat di pukul
secara merata menggunakan palu karet- untuk seluruh rongga yang terdapat pada permukaan
ubin belakang harus di isi padat dengan adukan ubinwaktu ubin di pasang.- pola pemasangan
ubin mengikuti gambar kerja/sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.- toleransi kecekungan 2,5
mm untuk setiap/ 2 m2- garis tepi ubin dan siar diperjelas, dihaluskan dan harus lurus dengan
lebar siar max 3 mm kedalaman 2 mm- pelaksanaan aduk dan pengisi aduk perekat berdasarkan
sfesifikasi teknis/pabrik produk, lantai yang harusdikasih dilatasi nat sealent sesuai dengan
sfesifikasi pabrik- durasi 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin keramik, harus bebas gangguan
baik injakan atau pemberian beban.Proses Pelaksanaan :Rendam keramik di dalam air. Hal ini
akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempelpada saat
pemasangan. Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas rendah akan susah memasang
secara presisi.Untuk itu, nat keramik harus dipasang longgar karena masing-masing keramik
memiliki selisih 0.2–0.5 mmsehingga tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen. Bilaskan
semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawahkeramik. Hal ini akan membuat daya rekat
keramik ke adukan benar-benar lengket. Bersihkan dari kerikil. Adukandan dasar lantai yang
akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat ronggadi
bawah keramik. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada
yang kopongatau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa ketinggiannyaapakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker
atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkanselama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat
sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belumditutup. Setelah itu baru diberi
semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoranyang mengendap.
Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik
akanambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani. Periksa kembali.
Dalam sebuah arealpemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu
segera bongkar dan ulangipemasangannya

V. PEKERJAAN BETON1 Beton lantai kerja 3,744 M3Proses pengecoran lantai kerja/rabat
beton tanpa tulangan

Pekerjaan Rabat Beton adalah : Pekerjaan pengadaan dan pengecoran rabat beton sesuai
dengan SpesifikasiTeknik yang dipersayaratkan. Pekerjaan beton yang dimaksud disini adalah
pekerjaan beton tanpa penulangan danuntuk pelapisan permukaan lantai kerja atau rabat
dipermukaan lantai ata sesuai dengan dokumen lelang.Pekerjaan ini dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia. Pekerjaan beton ini menggunakan materialpokok yaitu Semen
(PC), kerikil dan Pasir. Semua bahan sebelum digunakan terlebih dahulu harus
mendapatpersetujuan dari Direksi. Untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan ini kami
akan menggunakan tenagakerja yaitu ; Pekerja, Tukang, Kepala Tukang dan Mandor. Sedangkan
peralatan yang akan kami gunakan yaituMollen (alat untuk membuat campuran beton).

PEKERJAAN BETON KONSTRUKSI MUTU K175

2 Beton pondasi 6,144 M33 Beton sloof 20/25 5,475 M34 Beton kolom 30/30 2,106 M35 Beton
ring balok 13/20 pada dinding ruang tunggu 0,234 M3Sfesifikasi teknis1. Persyaratan
Semua pekerjaan beton akan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan – persyaratan:
Peraturan – peraturan /standar setempat yang biasa dipakai
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2
Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
KonsultanPengawas/Manajemen Konstruksi
American society For Testing and Material (ASTM)
American Concrete Institute (ACI)
Persyaratan diatas adalah standar minimum dan akan disesuaikan dengan gambar-gambar dan
persyaratannya.Semua pekerjaan beton yang tidak sesuai standar akan ditolak, kecuali bila
dilaksanakan dengan standar yang lebihtinggi mengenai kekuatan mutu bahan, cara pengerjaan
cetakan, cara pengecoran, kepadatan, textured finishingdan kualitas secara keseluruhan.

2. Mutu Beton

Mutu beton sturuktur adalah K-175 atau sesuai dokumen lelang, untuk beton praktis ( Kolom
praktis , rink balk danlain-lain sebagai penopang tembok ) dalam pekerjaan ini dipakai campuran
1 Pc : 2 Psr : 3 Krl dengan mutu betonK225 atau sesuai dengan dokumen lelang, Untuk lantai
rabat beton dan lantai kerja dalam pekerjaan ini dipakaicampuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl dengan
mutu beton K175 atau sesuai dokumen lelang. dengan menggunakan concretemixer, dan mutu
baja yang dipakai adalah BJTD-U24 Polos dan Ulir atau sesuai spesifikasi teknis. Untuk
pekerjaanplat beton dipakai beton dengan campuran 1pc : 2ps : 3kr. Mutu karakteristik
merupakan syarat mengikat. Untukmenjamin kesaman mutu beton, kontraktor dianjurkan
menggunakan mix concrete untuk pekerjaan Plat Beton.

a.Campuran tambahan untuk beton (concrete admixture), bilamana dianggap perlu tambahan
untuk beton dapatdipergunakan concrete admixture. Penggunaan tersebut akan dengan
persetujuan Ahli/KonsultanPengawas/Manajemen Konstruksi.

b.PengadukanMix concrete semua pengandukan jenis beton akan dilakukan dengan mesin
pengaduk berkapasitas sesuaispesifikasi yang dibutuhkan. Setiap kali membuat adukan
pengadukan akan rata hingga warna dankekentalannya sama.

c.Takaran Perbandingan CampuranSemua bahan akan ditakar menurut perbandingan berat,


bukan perbandingan isi.

Pengecoran dan Pemadatan Beton

a.Persiapan

Kontraktor akan menyiapkan jadual pengecoran dan menyerahkan kepada Direksi Lapangan
untukdisetujui paling lambat 1 (satu) minggu sebelum memulai kegiatan pengecoran.

Sebelum pengecoran beton, bersihkan benar-benar cetakannya, semprot dengan air dan
kencangkan.Sebelum pengecoran, semua cetakan,tulangan beton, dan benda – benda yang
ditanamkan atau dicorakan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan.Permohonan
untuk pemeriksaan akan diserahkan kepada Direksi Lapangan setidak-tidaknya 24 jamsebelum
beton di cor. Kelebihan air, pengeras beton, puing, butir-butir lepasan dan benda-benda
asinglain akan disingkiran dari bagian dalam cetakan dan dari permukaan dalam dari pengaduk
sertaperlengkapan pengangkutan.

Galian akan dibentuk sedemikian sehingga daerah yang langsung di sekeliling struktur dapat
efektif danmenerus dicor.Seluruh galian akan dijaga bebas dari rembesan, luapan dan genangan
air sepanjang waktu, baik dititiksumur, pompa, drainase ataupun segala perlengkapan dari
kontraktor yang berhubungan dengan listrikuntuk pengadaan bagi maksud
penyempurnaan.Dalam segala hal, beton tidak boleh ditimbun digalian manapun, kecuali bila
galian tertentu telah bebasair dan lumpur.

Penulangan akan sudah terjamin dan diperiksa serta disetujui. Logam-logam yang ditanam
akan bebasdari adukan lama, minyak, karat besi dan pergerakan lain ataupun lapisan yang dapat
mengurangiretakan, kereta pengangkut adukan beton yan beroda tidak boleh dijalankan melalui
tulangan ataupundisandarkan pada tulangan. Pada lokasi dimana beton baru ditempelkan ke
pekerjaan beton lama, buatlubang pada beton lama, masukan pantek baja, dan kemas cairan
tanpa adukan nonshrink.

Basahkan cetakan beton secukupnya untuk mencegah timbulnya retak, basahkan bahan-
bahan lainsecukupnya untuk mengurangi penyusutan dan menjaga pelaksanaan beton.

Penutup BetonBila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton akan sesuai dengan persyaratan
SKSNI 1991.

Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan akandipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling
sedikit sama dengan mutubeton yang akan dicor.Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-
penahan jarak dapat terbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang akan dipasang
sebanyak minimum 8 buah setiap meter cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak
tersebut akan tersebar merata.

b.Pengangkutan

Pengangkutan dan pengecoran beton akan sesuai dengan PBI-71, ACI Committe 304 dan ASTM
C94-98.

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran akan dilakukan
dengan cara-cara dengan mana dapat mencegah pemisahan dari kehilangan bahan-bahan
(segregasi).

Cara pengangkutan adukan beton akan lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu
pengikatan yangmenyolok antara adukan beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.
Memindahkan adukan beton daritempat pengadukan ketempat pengecoran dengan
perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukansetelah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Dalam hal ini Direksi Lapangan mempertimbangkan persetujuanpenggunaan talang miring ini,
setelah mempelajari usul dari pelaksana mengenai konstruksi. Kemiringansan panjang talang itu.
Batasan tinggi jatuh maxsimum 1.50 m
Adukan beton pada umumnya sudah akan dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai.Jangka waktu ini akan diperhatikan, apabila diperlukan waktu pengangkutan
yang panjang, jangka waktutersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton
digerakkan kontinue secara mekanis.Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi,
maka akan dipakai bahan-bahan penghambatpengikatan yang berupa bahan pembantu yang
ditentukan dalam 3.8 PBI 71.

c.Pengecoran

Beton akan dicor sesuai persyaratan dalam PBI 1971, ACI Committe 304, ASTMC 94-98.

Beton yang akan dituang akan ditempatkan sedekat mungkin kecetakan akhir dalam posisi
lapisanHorizontal kira-kira tidak lebih dari ketebalan 30 cm.

Tinggi jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 1,50 m bila tidak disebutkan lain atau
disetujui DireksiLapangan.

Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh lebih dari 1.0 m. Bila
diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar, belalai gajah, corong pipa cor ataupun benda-benda
lain yang disetujui akandiperiksa, sedemikian sehingga pengecoran beton efektif pada lapisan
horizontal tidak lebih dari ketebalan30 cm dan jarak dari corong akanlah sedemikian sehingga
tidak terjadi segregasi / pemisahan bahan-bahan.

Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah dikotori oleh bahan asing tidak boleh
dituang kedalamstruktur.

Tempatkan adukan beton, sedemikian sehingga permukaannya senantiasa tetap mendatar,


sama sekalitidak diijinkan untuk pengaliran dari satu posisi keposisi lain dan tuangkan
secepatnya serta sepraktismungkin setelah diaduk.

Bila pelaksanaan pengecoran akan dilakukan dengan cara atau metode diluar ketentuan yang
tercantumdidalam PBI’71 termasuk pekerjaan yang tertunda ataupun penyambungan
pengecoran, maka ”Kontraktor” akan membuat usulan termasuk pengujiannya untuk
mendapatkan persetujuan dari DireksiLapangan paling lambat 3 minggu sebelum pelaksanaan
dimulai.

d.Pemadatan Beton

Segera setelah dicor, setiap lapis beton digetarkan dengan alat penggetar/ vibrator, untuk
mencegahtimbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil.

Alat penggentar akan type electrik atau pneumatic power driven, type ”immersion”, beroperasi
pada 7000RPM untuk kepala penggentar lebih kecil dari diameter 180 mm dan 6000 RPM untuk
kepala penggentarberdiameter 180 mm. Semua dengan amplitudo yang cukup untuk
menghasilkan kepadatan yang memadai.

Alat penggetar cadangan akan dirawat selalu untuk persiapan pada keadaan darurat
dilapangan dandilokasi penempatannya sedekat mungkin mendekati tempat pelaksanaan yang
masih memungkinkan.
Hal-hal lain dari alat penggetar yang akan diperhatikan adalah :

Pada umumnya jarum penggetar akan dimasukkan ke dalam adukan kira-kira vertikal, tetapi
dalamkeadaan-keadaan khusus boleh miring sampai 45 C.

Selama pengggetaran, jarum tidak boleh digerakkan kearah horizontal karena hal ini akan
menyebabkanpemisahan bahan-bahan.

Akan dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian beton yang sudah mulai mengeras.
Karena itu jarum tidak boleh dipasang lebih dekat dari 5 cm dari cetakan atau dari beton yang
sudah mengeras, jugaakan diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh jarum , agar tulangan
tidak terlepas dari betonnya dangetaran-getaran tidak merambat kebagian-bagian lain dimana
betonnya sudah mengeras.

Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum dan pada umumnya tidak
boleh lebihtebal dari 30 – 50 cm berhubung dengan itu, maka pengecoran bagian-bagian
konstruksi yang sangat tebalakan dilakukan lapis demi lapis, sehingga tiap – tiap lapis dapat
dipadatkan dengan baik.

Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai nampak mengkilap sekitar
jarum (airsemen mulai memisahkan diri dari agregat), yang pada umumnya tercapai setelah
maksimum 30 detik.Penarikan jarum ini dapat diisi penuh lagi dengan adukan.

Jarak antara pemasukan jarum akan dipilih sedemikian rupa hingga daerah-daerah
pengaruhnya salingmenutupi.Penghentian/Kemacetan Pekerjaan

Pengehentian pengecoran hanya bilamana dan padamana diijinkan oleh Direksi Lapangan.
Penjagaan terhadapterjadinya pengaliran permukaan dari pengecoran beton basah bila
pengecoran dihentikan, adakan tanggulanuntuk pekerjaan ini.

3. Perawatan Beton

Secara umum akan memenuhi persyaratan didalam PBI 1971 NI-2 Bab 6.6 dan ACI 301-89.

Beton setelah dicor akan dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan
caramempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu yang
konstan dalam jangakwaktu yang diperlukan untuk proses hydrasi semen serta pengerasan
beton.

Masa Perawatan dan Cara Perawatan

Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran selesai dilaksanakan dan akan
berlangsung terus menerusselama paling sedikit 2 minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu beton
pada awal pengecoran akandipertahankan tidak melebihi 30 C.

Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun akan tetap dalam keadaan basah.
Apabila cetakandan acuan beton tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan
dengan dengan membasahipermukaan beton terus menerus dengan menutupinya dengan
karung-karung basah atau dengan cara lainyang disetujui oleh Direksi Lapangan.

Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar, pemanasan atau proses-
proses lainuntuk mempersingkat waktu pengerasan dapat di pakai tetapi akan disetujui terlebih
dahulu oleh DireksiLapangan.

Bahan Campuran PerawatanAkan sesuai dengan ASTM C309-80 type I dan ASTM C 171-75

4. Pembesian

Percobaan dan Pemeriksaan (

Test and Inspection

)Setiap pengiriman akan berasal dari pemilihan yang disetujui dan akan disertai surat
keterangan percobaandari pabrik. Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja tulangan akan diadakan
pengujian periodik minimal 4 contohyang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda uji
untuk uji lengkung untuk setiap diameter batangbaja tulangan. Pengambilan contoh baja
tulangan akan ditentukan oleh Direksi Lapangan. Semua pengujiantersebut diatas meliputi uji
tarik lengkung, akan dilakukan di laboratorium Lembaha Uji Konstruksi BPPT ataulaboratorium
lainnya direkomendasi oleh Direksi Lapangan dan minimal sesuai dengan SII -0136-84 salah
satustandard uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. semua biaya pengetesan tersebut
ditanggung olehKontraktor. Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain
yang merugikan terhadapkekuatan rekatan akan dibersihkan. Tulangan akan ditempatkan dan di
pasang cermat dan tepat dan diikatdengan kawat dari lunak. Sambungan mekanis akan ditest
dengan percobaan tarik. Sebelum pengecoranbeton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari
pembesian, termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasidari sambungan dan panjang
penjangkaran dari penulangan baja oleh Direksi Lapangan. Sertifikat : Untukmendapatkan
jaminan atas kualitas atas mutu baja tulangan, maka pada saat pemesanan baja
tulangankontraktor akan menyerahkan sertifikat resmi dari Laboratorium, Khusus ditujukan
untukn keperluan proyekini.

Bahan-bahan /Produk

TulanganSediakan tulangan berulir mutu BJTD-40, sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan
polos mutu BJTP-24,sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-gambar
struktur. Tulangan polos dengandiameter lebih kecil 13 mm akan baja lunak dengan tegangan
leleh 2400 kg/cm2. Tulangan ulir dengandiameter lebih besar atau sama dengan 13 mm akan
baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengantegangan leleh 4000 kg/cm2.

Tulangan Anyaman (Wire mesh)Sediakan tulangan anyaman, mutu U-50/sesuai dengan


dokumen lelang, mengikuti SII 0784-83.

Penunjang /Dudukan Tulangan (Bar Support)Dudukan tulangan akanlah tahu beton yang
dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanam, atau batangkursi tinggi sendiri (Individual High
Chairs)

Bolstren, kursi, spacer, dan perlengakapan – perlengakapan lain untuk mengatur jarak :
Pakai besi dudukan tulang menurut rekomendasi CRSI, kecuali diperlihatkan lain pada gambar.

Jangan memakai kayu, bata, atau bahan-bahan lain yang tidak direkomendasi.

Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau horizontal runners
dimana bahandasar tidak akan langsung menunjang batang kursi (chairs legs). Atau pakai lantai
kerja yang rata.

Untuk beton ekspose, dimana batang-batang penunjang langsung berhubungan / mengenai


cetakan,sediakan penunjang dengan jenis hot-dip-galvanized atau penunjang yang dilindungi
plastik.

Kawat PengikatDibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng.

Jaminan MutuBahan-bahan akan dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan. Sertifikat daripercobaan (percobaan giling atau lainnya) akan diperlihatkan
untuk semua tulangan yang dipakai. Percobaan-percobaan ini akan memperlihatkan hasil-hasil
dari semua komposisi kimia dan sifat-sifat fisik.

Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencana.

Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan
disiram denganair.

Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali diameter
(diameterpengenal) batang dari setiap bagian dan bengkokan.

Toleransi pada Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan

Batang tulangan akan dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar-
gambarrencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak
ditetapkan olehperencana pada pemotongan dan pembengkokan tulangan ditetapkan toleransi-
toleransi seperti tercantumdalam dokumen lelang.

Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurun ukuran dan terhadap panjang
total danukuran intern dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 25 mm.
Terhadap panjang totalyang diserahkan menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar ±
50 mm dan 25 mm.

Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm
untuk jarak 60cm atau kurang dan sebesar ± 12 mm untuk jarak lebih dari 60 cm.

Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi sebesar ± 6
mm.

Panjang Penjangkaran dan Panjang Penyaluran

Baja tulangan mutu U-24 (BJTP-24)Panjang Penjangkaran = 40 diameter dengan kaitPanjang


Penyaluran = 40 diameter dengan kait
Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40)Panjang Penjangkaran = 40 diameter dengan kaitPanjang
Penyaluran = 40 diameter dengan kait

Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan
untuktulangan atas pada balok dan pelat beton akan diadakan di tengah bentang, dan tulangan
bawah padatumpuan. Sambungan akan ditunjang dimana memungkinkan.

ketidak lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10.

Standar PembengkokanSemua standar pembengkokan akan sesuai dengan SKSNI-91 (Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton untukBangunan Gedung), kecuali ditentukan lain,

6. Pekerjaan Cetakan Dan Perancah1. Pekerjaan Pemasangan Bekisting

Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini. Cetakan dan perancah untuk
pekerjaanbeton akan memenuhi persyaratan dalam PBI-1971 NI-2. ACI 347, ACI 301, ACI
318.Kontraktor akan terlebih dahulu mengajukan perhitungan – perhitungan serta gambar-
gambar rancangancetakan dan perancah untuh mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan
sebelum pekerjaan tersebutdilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut akan secara jelas
terlihat konstruksi cetakan/acuan. Sambungan-sambungan serta kedudukan serta sistem
rangkanya, pemindahan dari cetakan serta perlengkapan untukstruktur yang aman. Pekerjaan
yang dimaksud disini adalah membuat acuan beton dengan permukaan terlihatuntuk struktur
beton. Pembuatan acuan beton (bekisting) ini akan kami buat tetap kaku selama
pelaksanaanpengecora sampai dengan selesai. Papan bahan bekisting harus baik dan halus tidak
retak atau pecah. Untukbagian bawah kami akan menggunakan papan acuan menerus tanpa
sambungan sehingga betul-ebtul kuat dankokoh.Penyelesaian Beton dengan Cetakan Papan

Cetakan dengan jenis ini (papan) akan terdiri dari papan-papan yang kering dioven dengan
lebar nominal 8cm dan tebal minimal 2.5 cm. Semua papan akan bebas dari mata kayu yang
besar, takikan, goncangankuat, lubang-lubang dan perlemahan – perlemahan lain yang serupa.

Denah dasar dari papan akanlah tegak seperti tercantum pada gambar. Cetakan dari papan
diusahakanpenuh dengan dimensi ukuran cor beton pada bidang yang sama tanpa sambungan
mendatar dengansambungan ujung yang terjadi hanya pada sudut-sudut dan perubahan bidang.

Lengkapi dengan penunjang plywood melewati cetakann papan untuk stabilitas dan untuk
mencegahlepas/terurainya adukan. Cetakan papan akan dikencangkan pada penunjang plywood
dengan kondisi akhirdari paku yang ditanam tidak terlihat. Pola dari paku akan seragam dan
tetap seperti disetujui oleh DireksiLapangan. Cetakan untuk Pelat semua lubang-lubang pada
cetakan lantai beton seperti diperlukan untuklintasan tegak dari duct, pipa-pipa counduit dan
sebagainya. Puncak dari chamber (penunjang) akan sesuaidengan gambar. Lengkapi dengan
dongkrak-dongkrak yang sesuai, baji-baji atau perlengkapan lainnyauntuk mendongkrak dan
untuk mengambil alih penurunan pada cetakan, baik sebelum ataupun pada waktupengecoran
dari beton.

Lokasi tempat pemasangan perancah harus bersih rata dan betul-betul siap serta sudah
mendapatpersetujuan dari Direksi atau Pengawas Lapangan
Mengecek elevasi atas (Top elevation) apakah sudah sesuai dengan gambar rencana yang
telah ditentukandan sudah mendapat persetujuan dari Direksi atau Pengawas Lapangan.

Menyiapkan bahan , tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan
digunakan terlebihdahulu harus diajukan kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk
mendapat persetujuan, apakahbahan-bahan tersebut sudaH sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapunbahan-bahan yang dimaksud adalah : papan,
kayu balok, usuk dan paku.

Proses Pengecoran Beton Bertulang 1Pc : 2Ps : 3 Kr mutu K-175

Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, hendaknya dicek ulang terhadap kondisi dan atau
keadaan perancahapakah sudah sesuai dengan gambar rencana dan sesuai spesfikasi teknik
yang telah ditentukan sehingga betul-betul yakin mampu menopang beban. Beton kolom ini
dipasang sebagai kolom struktur dengan ukuran Sesuaidokumen lelang, sebelum pengecoran
sloof kami akan memasang besi tulangan kolom terelebih dahulu barulahsloof di cor. Setelah
pemasangan besi tulangan kami akan membungkus besi tersebut dengan
menggunakanbekesting kayu yang terbuat dari kayu papan kls III dan dikelam rapi serta
diperkuat dengan menggunakan stutkayu usuk agar pada saat pengecoran kolom tersebut tidak
mengalami perubahan bentuk serta ketegaklurusannya. Beton cor yang akan kami pergunakan
adalah beton cor dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl dan diadukdengan menggunakan Concrete
Mixer. Material yang akan kami pakai adalah material pasir beton yang betul-betulbersih bebas
lumpur, bebas kotoran organik dan bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak Beton.
sementaraitu air yang akan kami gunakan adalah air yang betul-betul bersih, tawar dan bebas
dari bahan kimia, asam alkaliserta bahan organik lainnya. Sebelum melakukan pengecoran
kolom kami pastikan bawha besi-besi kolom sudahdirakit dan stel dengan baik kemudian untuk
mendapatkan hasil yang betul-betul tegak lurus sebelum begestingdipasang maka kami terebih
dahulu membuat Sepatu kolom yang terbuat dari beton. Sepatu kolom yang kamipasang ini
berfungsi untuk memastikan posisi kolom telah tepat dan pada proses pengecoran dapat
digunakansebagi pengikat agar begesting yang kami pasang tidak dapat bergeser. Pemasangan
bekesting serta penyetelanbekesting ini betul-betul dilakukan dengan penuh ketelitian agar
dalam proses pengecoran tidak terjadi kesalahan.Untuk mendapatkan bekesting yang betul-
betul tegak lurus dan memiliki kekuatan penuh bekesting kolom diklamdengan menggunakan
kayu usuk 4/6 serta di empat sisi kolom kami akan setut dengan kayu usuk 4/6 pulasehingga
pada saat pengecoran bekesting tidak terlepas yang nantinya mengakibatkan perubahan pada
strukturkolom. Adapun jarak klam usuk kayu 4/6 adalah 40 cm sementara material bekesting
menggunakan kayu kls III dandiperkuat dengan paku usuk 7-12 cm. setelah pemasangan
bekesting kolom udah selesai serta Direksi sudahmelakukan pemeriksaan dan menyetuji untuk
melakukan pengecoran maka kami segera menyiapkan material, alatserta tenaga. Jenis kerikil
dan pasir yang akan kami pakai adalah kerikil dan pasir yang berkualitas baik serta
sudahmendapat persetujuan dari pihak Direksi. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai maka
kami akan mengadukcampuran dengan menggunakan Concrete Mixer. Untuk tahap pengecoran
kami melakukan pengecoran lewat ataskolom dan dituangkan agar material campuran jatuh
kebawah serta kami akan padatkan dengan menggunakankayu tumbuk yang akan kami tusuk-
tusuk lewat atas serta kami juga kan memukul-mukul bekesting dengan alatbantu berupa palu.
Kegiatan seperti ini juga akan kami lakukan pada pekerjaan kolom-kolom berikutnya.Adukan
beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara (metode)
yangsepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan
tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut
mesin haruslah mendapat persetujuanDireksi Lapangan, sebelum alat- alat tersebut didatangkan
ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutyang digunakan pada setiap waktu harus
dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras. Pengecoran betontidak dibenarkan untuk
dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuanDireksi
Lapangan.Pada tiap-tiap kali mengaduk beton, Kontraktor Pelaksana akan melaksaanakan
pengujian slump seperti yangditentukan dalam PBI 1971. Hasil pengujian slump tersebut
terletak dalam batas-batas yang ditentukandalam PBI 1971 (max 12 cm) biaya seluruh rangkaian
pengujian tersebut sepenuhnya di tanggung olehPemborong. Sebelum pengecoran dimulai,
maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harusdibersihkan dari segala kotoran-
kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan airsemen. Pengecoran
dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan denganmenjatuhkan
dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan agregat. Pengecoran
dilakukansecara terus menerus (kontinyu/tanpa berhenti). Adukan yang tidak dicor
(ditinggalkan) dalam waktu lebihdari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga
adukan yang tumpah selama pengangkutantidak diperkenankan untuk dipakai lagi. Pada
pengecoran baru (sambung antara beton lama dan betonbaru), maka permukaan beton lama
terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan menyikatsampai aggregat kasar
tampak, kemudian disiram dengan air semen dan selanjutnya seperti yang telahdijelaskan
sebelumya. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan harus mendapat persetujuan
DireksiLapangan. Pengecoran beton dengan harga kerakteristik (k) yang berbeda harus
dilakukan seperti hargakarakteristik yang dicantumkan dalam gambar. Beton harus secepat
mungkin dicorkan setelah pengadukan dandilakukan sedemikian rupa sehingga dapat
menghindari pengendapan aggregat dan penggeseran posis

tulangan atau acuan. Pengecoran harus dilangsungkan secara kontinyu diantara siar
pelaksanaan (Construction joints) yang telah disetujui.

Pemadatan Beton

Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran berlangsung dan
dilakukansedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. Pemborong
harus menyediakanvibrator-vobrator untuk menjamin effisiensi tanpa adanya penundaan.
Penggunaan vibrator tidak boleh tegaklurus terhadap bidang cor. Pemadatan beton secara
berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan aggregat,kebocoran-kebocoran melalui acuan
dan lain-lain harus dihindarkan.

Pembersihan Lokasi Bekas Cor-Coran

Yang termasuk dalam pekerjaan ini ialah :

1. Pembersihan lokasi dari sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran begisting dll.2.
Perbaikan / mengembalikan seperti semula segala kerusakan - kerusakan yang timbul akibat
kelalaiankontraktor. Kerusakan jalan akibat berat kendaraan pengangkutan bahan bangunan
tidak sesuai dengan klas jalanyang dilewati. Rusaknya turap - turap saluran karena kendaraan
pengangkutan bahan Kontraktor Pelaksana tidakhati-hati. Rambu - rambu tanda lalu lintas yang
rusak karena pekerjaan tersebut. Lain - lain kerusakan kelalaian Kontraktor Pelaksana dimana
seluruhnya ini menurut petunjuk Direksi.Pekerjaan lainnya yang perlu dikerjakan agar pada
penyerahan kedua seluruh pekerjaan sudah dalam kondisisempurna dan rapi.

VI. PEKERJAAN ATAP


1 Kolom pipa black steel Ø 6" t = 3,8 mm 2.078,786 Kg
2 Kuda-kuda KD1 rangka pipa black steel Ø 2,5" 2.237,526 Kg
3 Kuda-kuda KD2 rangka pipa black steel Ø 2,5" 918,105 Kg
4 Pipa penyangga pada KD1 Ø 2,5" 577,365 Kg
5 Pipa penyangga pada KD2 Ø 2,5" 98,436 Kg
6 Gording chanall C 100,50,2,5mm 2.151,100 Kg
7 Pengelasan 8.800,000 Cm
8 Plat dudukan kolom pipa tebal 10 mm 305,370 Kg
9 Plat strip tebal 5 mm 121,680 Kg
10 Baut angker Ø 14 mm 116,000 Kg
11 Penyetelan dan erection 8.488,368 Kg
12 Atap dec tebal 0,35 mm 373,625 m2
Pas. Kolom pipa black steel Ø 6" t = 3,8 mmKuda-kuda KD
1 rangka pipa black steel Ø 2,5"Kuda-kuda KD
2 rangka pipa black steel Ø 2,5"
Pipa penyangga pada KD
1 Ø 2,5"Pipa penyangga pada KD
2 Ø 2,5"Gording chanall C 100,50,2,5mm1.

1.Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi seperti pelat-pelat, baut-baut. Angker-
angker menurutkebutuhan sesuai dengan gambar rencana serta persyaratan pelaksanaan dan
uraian pekerjaan.Semua pekerjaan pembuatan bagian konstruksi Kuda-kuda rangka pipa black
steel seperti sambungan –sambungan pengelasan baik las sudut maupun las penuh dan lain-lain
sesuai dengan gambar rencana sertapersyaratan pelaksanaan dan uraian pekerjaan.Semua
pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi pipa black steel seperti pemasangan semua
elemen-elemen rangka baja dan lain-lain sesuai gambar rencana serta persyaratanpelaksanaan
dan uraian pekerjaan.

2.Persyaratan Umum
Peraturan – peraturan :Semua peraturan-peraturan/normalisasi – normalisasi yang dipakai akan
yang berlaku di Indonesia seperti PMI,dan STANDART SNI 4096-2007 tentang Las.
Semua pekerjaan baja pada bangunan ini akan memenuhi persyaratan dari AISC Specification
for Fabricationanda Erection ; 12 februari 1969.Semua pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini
juga akan memenuhi syarat dari AISC Sfecification forStructural Joint Bolts;Semua pekerjaan las
akan mengikuti ”American Welding Society Code for Arc Welding in Building
ConstructionSection 4 ’.

3.Persyaratan Pelaksanaan
Shop DrawingShop Drawing yang buat akan memperlihatkan semua informasi mengenai dimensi
pelat, tebalan dan jenissambungan l yang dipergunakan.Pada setiap shop drawing akan dilengkapi
dengan daftar material yang gunakan beserta berat material yangdipakai

4. Teknis Pemasangan
Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semuaukuran-ukuran yang tercantum dalam Gambar Rencana.Perhitungan detail dan
sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak tercantum dalam GambarRencana akan
dilengkapi oleh Kontraktor Pelaksana dan akan dinyatakan pada Gambar Pelaksanaan. Untulk itu
Kontraktor Pelaksana akan memintakan persetujuan dari pengawas sebelum memulai pekerjaan
tersebut.Perubahan bahan atau perubahan detail berhubung alasan-alasang tertentu yang berat
dan dapat diterimaakan diajukan dan diusulkan kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas dan dan Perencana.
Semua perubahan-perubahan yang disetujui ini dapat dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan
yangmempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan perkerjaan kurang
akan diperhitungkansebagai pekerjaan kurang. Kontraktor Pelaksana akan memprtanggung
jawabkan terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing. Fabrikasi dan ketepatan
penyetelan/pemasangan semua bagian-bagian konstruksi.Bahan struktur baja akan difabrikasi di
Workshop. Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupundilapangan akan selalu
memberikan kekuatan yang sebanarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.Ketinggian
dasar kolom yang telah ditentukan dan ketinggian daerah-daerah lainnya akan diukur
dengantheodolite oleh Kontraktor Pelaksana dan disetujui oleh Pengawas. Pekerjaan perubahan
dan pekerjaantambahan dilapangan pada waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti
atau kelalaian KontraktorPelaksana akan dilaksanakan atas beban biaya Kontraktor Pelaksana.
Kekurang tepatan pemasangan karenakesalahan fabrikasi akan dibetulkan, diperbaiki dan bila
perlu diganti dengan yang baru kesemuanya atas biayaKontraktor Pelaksana.
Proses Perakitan/Pemasangan Kerangka Pipa Black Steel
Pemasangan kerangka besi baja terlebih dahulu harus diperhitungkan kesiapan beberapa aspek
yaitu :
1. Kesiapan Personil dan Tenaga Ahli
2. Kesiapan Peralatan untuk Erction
3. Kesiapan Bahan yang digunkan
4. Kesiapan dudukan/tempat pemasangan
5. Cuaca yang kondusif
Setelah semua kelangkapan terpenuhi proses erecton dapat dimulai, penentuan titik-titik
penempatan kerangka baja ringan dan dudukannya harus pas dan benar, semua penyetelan
menggunakan alat ukur theodolith. Pada saat pengangkatan krangka menggunkan creen atau
tripoot atau secara manual harusterpukus pada satu titik guna mencegah terjadinya benturan,
atau apa bila dilakukan secara bersamaan harusdengan jarak yang cukup aman. Jika ada pekerjaan
penyetelan yang membutuhkan las dan proses pengunciandengan mur baut harus dilakukan
setelah proses erection selesai dan kerangka-kerangka baja harus sudahdinyatakan kokoh. Pada
setiap shop drawing akan dicantumkan kualitas dari material baja krangka pipa blacksteel dan
gording baja chanal C dan bahan-bahan lain yang digunakan. Semua pekerjaan pemotongan
danfabrikasi baja akan terlebih dahulu disetujui oleh Pengawas yang dalam hal ini adalah
persetujuan shopdrawing.

Teknis las (wealding) Proses perakitan dan penyetelan kerangka dengan las dan fabrikasi.
Mechanical fastening adalah proses sambungan menggunakan fastener(pengikat).
Jenis fastener(pengikat) inibisa berupa nail(paku), Bolt(baut), Screw(skrup), rivet(keling), dll.
Selanjutnya jenis dari baut berulir ini akanbervariasi. Adhesive bonding digunakan untuk mengikat
dua permukaan biasanya menghasilkan ikatan halus.Teknik ini menggunakan glues, expovies,
atau macam plastic agent yang dibentuk akibat penguapan pelarutatau dengan melepaskan
ikatan dengan panas, tekanan dan waktu. Welding adalah proses penyambunganmaterial dengan
menggunakan energy panas sehingga menjadi satu dengan tanpa tekanan.
Teknik pengelasanyang dipakai adalah : Submerge Arc Welding (SAW) atau pengelasan busur
rendam adalah pengelasan yangmenggunakan arus listrik untuk menghasilkan busur (Arc)
sehingga dapat melelhkan kawat pengisi lasan (fillerwire). Dalam SAW cairan logam lasan
terendam dalam flux yang melindunginya dari kontaminant udara atauGas Metal Arc Welding
(GMAW) atau Metal Inert Gas (MIG) atau MAG adalah proses pengelasan dimana sumber panas
berasal dari busur listrik antara elektroda yang sekaligus berfungsi sebagai logamm yangterumpan
(filler) dan logam yang di las.

Proses yang sangat cepat dan ekonomis, mudah digunakan untukmengelas ukuran ketebalan
metal yang sangat tebal, high welding rate, dan mengurangi pembersihan.- Ketersediaan
peralatan (tergantung dari jenis las apa yang ada)- tipe kapasitas, dan kondisi peralatan
yangdigunakan untuk pengelasan- Pengulangan operasi- berapa banyak lasan yang akan
diselesaikan dan kesamaan lasan.- Syarat kualitas – berbeda karena lasan untuk furniture, reapair
peralatan dan pengelasan pipa.

Lokasi pekerjaan lasan- Material yang akan digabung- Bentuk dari hasil produk- Ukuran dari
bagian yang akan disambung- Ketersediaan waktu untuk pekerjaan- Skill atau pengalaman kerja
dari pekerjanya- Harga material- Tergantung standard persyaratan yang akan digunakan.
Metode dibawah ini digunakan untuk welding,cutting, atau brazing operation- Manual, welder
membutuhkan manipulasi untuk seluruh prosesnya.- Semiautomatic, filler metal ditambahkan
secara otomatis, dan semua manipulasi dilakukan manual olehwelder.- Machine, operasinya
secara mekanik dengan observasi dan perbaikan oleh operator weldnya
Memasang Atap SpandecMemasang Bubungan Atap Spandec

1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan berikut
pemasangan penutup atap dan perlengkapannya.
2. Standar/ Rujukan
a. Pas. Rangka Atap Baja Ringan (STANDART SNI 4096-2007) atau sesuai dengan dokumen
lelang
b.Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 03-1588-1989 atau seuai dengan dokumen lelang.
3.Prosedur Umum

a.Contoh BahanContoh dan brosur bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
akan diserahkan lebih dahulukepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui,
sebelum pengadaan bahan-bahan ke lokasiproyek.

b.Gambar Detail PelaksanaanSebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor akan membuat dan


menyerahkan kepada Konsultan Pengawas,Gambar detail pelaksanaan yang mencakup
ukuran-ukuran, cara pemasangan, dan detail lain yangdiperlukan untuk diperiksa dan
disetujui.

c.Pengiriman dan PenyimpananBahan-bahan akan dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan


utuh, baru dan tidak rusak serta dilengkapidengan tanda pengenal yang jelas. Bahan –
bahan akan disimpan dalam tempat yang kering dan terlindungdari segala kerusakan.

4.Bahan – Bahan

Material yang digunakan adalah Spandex tebal 0,35 mm yang sudah dicat dan bubungan dari
metal roof tebal0,35 yang sudah dicat

Semua bahan –bahan yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini akan seluruhnya
dalamkeadaan baru berkualitas baik secara telah disetujui konsultan pengawas. Memasang
Memasang Atap SpandecGenteng yang dipakai Memasang Atap spandec dan bubungan Atap
spandec. Genteng yang direkomendasikanadalah produk dalam Pemasangan genteng sesuai
dengan standar yang disyaratkan oleh pabrik sesuai dengan jenis yang di pilih, warna akan
ditentukan kemudian Skrup fixer.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum pemasangan penutup akan dimulai, semua rangka baja ringan, seperti kuda-kuda,
gording akan sudahterpasang dengan baik. Penutup atap metal sebelum dibawa ke lapangan,
akan terlebih dahulu disesuaikanbentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam
gambar kerja. Jarak antar penutup atap metal akansesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat genteng metal yang digunakan. Sebelum pemasangandilakukan, kontraktor akan
mengajukan gambar shop drawing yang menggambarkan tentang metode dan
carapemasangannya kepada konsultan pengawas minimal lima hari sebelum pekerjaan tersebut
akan dilaksanakan.Pemasangan

Pemasangan penutup atap genteng dan kelengkapannya akan dilaksanakan sesuai


petunjuk pemasangandari pabrik pembuatan dengan tetap memperhatikan ketentuan
dalam Gambar Kerja.

Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua kerangka baja, seperti kuda-kuda,
gording akan sudahterpasang dengan baik.

Pemasangan penutup atap genteng dan kelengkapannya akan dilaksanakan sesuai


petunjuk pemasangandari pabrik pembuatannya dengan tetap memperhatikan
ketentuan dalam Gambar Kerja.

Penutup atap genteng berikut talang-talang (bila ditunjukan dalam Gambar Kerja)
akan dipasang denganbaik, dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas sesuai
kemiringan atap yang ditunjukan dalam GambarKerja, tahapan-tahapan adalah
sebagai berikut :
1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan
sfesifikasi teknis
2. Uji tes sampel genteng
3. Droping bahan dan materia
4. Ukur elevasi dan kedataran kuda-kuda
5. Pemasangan rangka dan penyetelan dengan bantuan alat uku
6. Cek elevasi dan ukur kembali hasil penyetelan
7. Pemeriksaan dan revisi hasil pekerjaan
,8. Setelah dinyatakan pemasagan rangka atap sesuai dengan spesipikasi teknis oleh
direksi dilanjutkan dengan pemasangan genteng,

1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan


sfesifikasi teknis
2. Pemasangan reng, dengan terlebih dahulu dipasang mal yaitu dengan penaraikan
benang per jarakreng sesuai dengan sfesifikasi teknis dan gambar kerja, sepanjang luas
atap.
3. Pemasangan genteng
4. Pemasangn nok genteng
5. Pemeriksaan dan revisi hasil pekerjaan,
6. Setelah dinyatakan pemasagan atap sesuai dengan spesipikasi teknis oleh direksi
dilanjutkan denganpembersihan sisa/bekas material dan bahan.
7. Pelaporan hasil kerja.
VII. PEKERJAAN PENGECATAN1 Cat tembok baru 192,180 M22 Cat kolom dan kuda-kuda pipa
dengan cat besi 248,252 M2

syarat pelaksanaan
pengendalian kerja ini menggunakan sistem pabrik dan standarisasi pada PUBI 1982 pada
pasal 54 dan NI-4
pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari debu, lemak,
minyak danlainnya.
proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain
bidang pengecatan di plamur
cat dasar
setelah mendapatkan persetujuan dari direksi baru tahapan berikutnya
bahan sampel pengecatan di ajukan sampel ke direksi, setelah mendapat persetujuan
dilakukan keberikutnya
test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas. Setelah acc
tahapanberikutnya.
proses pengecatan dengan persyaratan hasil sesuai dengan dokumen lelang dan arahan
daridireksi/pengawas
menggunakan tenaga terampil
cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi
Pekerjaan cat tembok pada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan sudah
disesuaikan oleh pabrik, semakin besarluasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas.
Saat kita baru membeli kuas baru selayaknya kitatidak langsung enggunakan begitu saja , untuk
mendapatkan hasil yang sempurna kita harus memeriksabulu sikat dari kuas yang kita beli.
Harus diperhatikan supaya bulu sikat tidak terlalu kasar dan juga tidakterlalu halus. Perhatikan
ujung kerataan barisan bulu sikat. Untuk memastikan hasil yang paling baik, andabisa
menggunakan cara Pemotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisa
memotongujung yang tidak rata. Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas
dengan seluruh jari dari salahsatu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak
tangan untuk memegang gagang kuas.Teknik ini paling baik ketika anda akan mengecat
permukaan datar. Sebelum anda melakuan pengecatansebenarnya, sebelumnya anda perlu
melakukan percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisicampuran yang
dibutuhkan. Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baikadalah
mengatur penekanan kuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember tempat cat. Anda harus
bisamengatur sampai kuas menyerap cat . Saat anda menarik kuas dari tempat cat, jangn
langsung diangkat dandisapukan ke dinding, biarkan beberapa saat sampai cat berlebih menetes
, dan untuk memastikan tidakada lagi tetesan , anda bisa melakukan mengesekkan kuas secara
perlahan dengan menarik sikat di tepibagian dalam dari bibir tempat cat untuk menghapus cat
berlebihan. Selanjutnya adalah meyapukan kuasyang sudah berisi cat ke dinding, lakukan
penyapuan kuas dengan menekan kuas secara perlahan danmenariknya sesuai arah yang
diinginkan misalnya arah horizontal atau arah vertikal. Lakukan pengecatandalam satu lapisan
terlebih dahulu sampai ruangan tercat penuh. Lakukan pengecatan dari tempat palingtinggi
terlebih dahulu kemudian tempat terendah. Kemudian setelah agak kering anda bisa
memperhatikanhasil pengectan, dimana akan akan kelihatan apakah cat terlalu tipis atau sudah
menutupi dinding.Jika hasilcat kurang baik anda bisa mengecat kembali lapisan kedua atau
seterusnya dengan cara yang sama sampaianda mendapatkan hasil pengectan yang diinginkan.
Teknik penempatan bulu kuas untuk pengecatankedinding dapat anda lakukan sebagai berikut :

Untuk pengecatan bidang datar luas, anda melakukan pengectan dengan seluruh permukaan
ujung kuasarah orizontal maupun arah vertikal. Sebaiknya saat penegectan anda membuat
satu arah yangberaturan.
Untuk pengecatan yang rapi membentuk garis di mana dua sisi atau warna bertemu, yang
disebut“memotong,” gunakan ujung bulu kuas dengan miring .
 Untuk posisi yang harus menempatkan cat pada posisi yang luasan kecil, sebaiknya anda
menggunakanukuran bulu kuas yang kecil. terlebih dahulu kita harus memastikan permukaan
rol benar benar rata dantidak mempunyai serat yang terlalu kasar. Jika jenis rol sudah bagus
selanjutnya hal yang dilakukanadalah membasahi kuas rol dengan air.Sama seperti pengecatan
dengan menggunakan kuas, terlebih dahulu akan melakukan percobaankomposisi kekentalan
dari campuran cat untuk memastikan berapa lapisan akan melakukan pengectan.Lakukan
terlebih dahulu percobaan pada area tertentu. Setelah anda mendapatkan komposisi
kekentalancat , selanjutnya adalah pencelupan roller ke tempat (ember cat) . Tempatkan roler
ke tengah-tengahember cat yang sudah terisi, kemudian angkat roler dan gulung menuruni
sampai lereng ember, kemudianberhenti beberapa waktu .Lakukan hal ini dua atau tiga kali
untuk memastikan cat terserap oleh kuas roler.Lalu, celupkan roller ke dalam sumur sekali lagi,
dan gulung sampai ke lereng sampai kuas jenuh. Untukmemastikan kuas sudah jenuh anda bisa
mengulung kuas dari lereng dan jika cat tidak menetes lagidipermukaan ember berarti kondisi
kuas sudah jenuh dan siap untuk dicatkan ke dinding. Lakukanpengangkatan kuas secara
perlahan dari ember cat, untuk menghindari tetesan, lakukan penyapuankedingding dengan
mendorong kuas menjauh dari tubuh anda. Metode yang paling efektif pengecatandengan rol
adalah untuk pengecatan 1-2 meter persegi daerah pada suatu waktu. Pengectan dengan
kuasrol dilakukan dengan pola zigzag tanpa mengangkat roller dari dinding, seolah-olah kita
menulis huruf Mbesar, W, atau mundur N. Kemudian, masih tanpa mengangkat dari dinding ,
selanjutnya adalah mengisiruang kosongan dari huruf yang dibuat dengan pola zigzag . Setelah
satu daerah selesai kemudian denganmengangkat rol dengan perlahan selanjutnya pindah ke
daerah lain dengan memastikan cat masih ada dikuas rol, jika tidak lakukan pengisian cat
kembali dengan metoda yang sama lalu anda melakukanpengecatan ke daerah berikutnya
sampai seluruh dinding selesai anda cat. Setelah pengecatan lapisanpertama sudah selesai dan
kering anda bisa memperhatikan apakah hasil pengectan sudah maksimal, jikabelum lakukan
pengecatan lapisan kedua. Sebelumnya lakukan pengetestan pada suatu luasan tertentuuntuk
mendapatkan komposisi kekentalan yang dibutuhkan
.

Cat Besi
Mengecat permukaan besi tidak bisa dilakukan dengan asal – asalan, pasalnya jika tidak dilakukan
dengan benar, maka ketahanan cat yang melekat pada besi akan cepat hilang dan akhirnya
menimbulkan karat yang tentunya mengurangi ketahanan rangka besi tersebut. Bersihkan
permukaan yang akan dicat dari kotorandan debu, Untuk logam gunakan Zinc Chromate atau
Meni Besi agar cat tampak mengkilat dengansempurna dan lebih tahan terhadap karat, Tunggu
sampai kering sempurna baru pengecatan bisa dimulai.Amplas permukaan sampai halus dan rata.
Encerkan cat dengan thinner secukupnya, kemudian cat dapatlangsung dipakai. Gunakan Thinner
Nitro sebagai pengencer untuk mencapai hasil yang maksimum.Pengenceran dengan 10-20%
thinner akan membuat pengecatan cepat selesai karena menghasilkanpermukaan yang tebal,
tetapi kasar. Pengenceran dengan 30-50% thinner akan menghasilkan permukaanyang halus dan
rata namun pengecatan harus diulang paling sedikit tiga kali.Jika Menggunakan Spray :Encerkan
cat dengan thinner sampai 50% pengenceran, Untuk hasil yang se,purna akan digunakan
ThinnerSuper atau Thinner A Special atau sesuai petunjuk pihak Direksi.

VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN1 Relling ruang tunggu dari besi hollow + pengecatan 3,600 M2

Tahapan Pengadaan Bahan, Pengajuan dan Uji produk

Semua bahan yang digunakan sebelum dilaksanakan proses pabrikasi di workshop bengkel
las/bengkelpembuatan kusen pintu, jendela, daun pintu, jendela, ventiasi dan lainnya terlebih
dahulu diajukan spek yangdigunkan berupa data tempat pemesanan dan spesifikasi, setelah
mendapatkan persetujuan di ajukan sampelbahan yang digunakan untuk diadakan pemeriksaan
langsung oleh direksi.

Tahapan Pemesanan dan Pemeriksaan kembali

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan ke
work shoptempat perakitan, setelah material sampai ke work shop diadakan pemeriksaaan oleh
pihak direksi baikspesifikasi bahan, peralatan, gambar kerja, perlengkapan keselamatan kerja
dan tenaga ahli yang digunakandalam perakitan.

Tahapan Fabrikasi di work shop

Pihak direksi, konsultan pengawas dapat mengontrol langsung proses pembuatan yaitu
pemotongan,penyetelan, pembentukan, pengelasan dan proses penyatuan yang di akhiri
dengan proses pengemasan bahandan difinish dengan proses pengecatan dengan air
kompresor.

Tahapan Pengangkutan dan Pemasangan.

Semua bahan-bahan yang siap dipasang diadakan ceking kelengkapan oleh pelaksana lapangan
setelah acc,diangkat dari gudang dan di muat dengan truck keloaksi pemasangan, pada saat
pemindahan dari gudang keteruk dilakukan dengan hati-hati, pada saat penumpukan di bak
truck terlebih dahulu pada dasar bak truckdiberi alas penagaman berupa kayu yang
direntangkan pada sisi-sisi bak truck dan ujung pintu. Setelah itudibawa ke lokasi
pemasangan.Proses Pemasangan dan Penyetelan langsung di lapangan.1. Bahan-Bahan
dipasang pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam gambar.2. Pemasangan Bahan-
bahan ini harus betul-betul tegak sehingga pintu tidak berubah letaknya pada waktupelaksanaan
pekerjaan lainnya.3. Apabila perletakan Rangka besi hollow maupun pintunya yang menempel
pada kolom-kolom beton, makaPelaksanaan pemasangan di lubang atau coakan pada kolom
tersebut sebagai tempat untuk pemasanganbaut atau kait besi untuk penyatuan.
B. REHAB KANTOR PENGELOLA TERMINALI. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN1
Pembongkaran penutup atap lama (genteng, listplank dll) 115,500 M22 Pembongkaran
kusen lama 27,000 Bh3 Pembongkaran keramik lantai ruang lantai satu 45,600 M24
Pembongkaran keramik tangga 8,100 M25 Pembongkaran keramik KM/WC 8,400 M26
Pembongkaran keramik dinding KM/WC lantai satu 33,900 M27 Pembongkaran keramik
lantai ruang lantai dua 30,000 M28 Pembongkaran klosed+avour+instalasi air lantai satu
5,000 aPekerjaan Bongkaran
1. Pekerjaan ini diawali dengan pembongkaran bangunan existing yaitu :a. Bangunan hangar
sayap kanan : Pembongkaran pondasi, kolom beton dan rangka atap lamab. Bangunan ruang
tunggu : Pembongkaran pondasi, kolom beton, dinding bata, dan rangka atap lamac. Bangunan
kantor pengelola terminal : Pembongkaran lantai keramik KM/WC, dinding keramik
KM/WC,kusen, bak air, dan kloset jongkok, dinding lama, plafond dan rangka atap2. Semua
material hasil bongkaran yang masih bisa dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan disimpan
didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak terpakai
harus disingkirkanke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.3. Sebelum
dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu tempat bekerja harus dibersihkan dari sampah-
sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan

4. hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan sementara
tidak menggangu jalan akses kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk hasil
bongkaran dengan radius min 25 meterdari area bongkaran, untuk bongkaran bangunan dimulai
diatas kebawah, untuk bongkaran beton diperlakukandengan metode khusus yaitu sebelum
pekerja membongkar, beton yang akan di bongkar diberi cairanpenghancur beton guna
mempermudah penghacuran beton bongkaran, untuk bongkaran KM/WC semua aliranair ke
KM/WC harus ditutup dan dibiarkan kering baru dibongkar.5. Sortiran/Pemelihan hasil
bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilakukan pada saat akan dilakukanperumpukan
hasil bongkaran, bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali diseleksi, ditumpuk
damditempatkan pada area terpisah.6. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali
dilaporkan kepada pihak Direksi untuk diadakan konsultasidan sistem perhitungan biaya
pemakaian kembali dan analisis kelayakan kondisi material.

II. PEK. TANAH, PASIR, PASANGAN, PLESTERAN & ACIAN1 Galian pondasi SNI-02.2.6.1 16,000 M3

Seluruh pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang
ditunjukkan dalamgambar atau menurut ukuran dan ketinggian lain sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi. Yang dimaksud dengan"ketinggian tanah" dalam perencanaan adalah "permukaan
tanah" sesudah pembersihan lapangan dan sebelumpekerjaan tanah dimulai. Kontraktor
Pelaksana akan bertanggung jawab akibat penggalian lebih (over excavation)dan akan
menimbun dan memadatkan kembali sesuai dengan garis rencana atau pengarahan Direksi.
Tahapanpekerjaan galian tanah baik untuk dinding penahan maupun tubuh bendung adalah
sebagai berikut :

Dimulai pada ijin Direksi

Check elevasi dan dimensi agar tetap sesuai dengan gambar kerja, jika diperkirakan sudah
mendekati target.

Secara simultan, segera setelah tercapai elevasi yang direncanakan maka pekerjaan pasangan
batu ataupekerjaan beton (instalasi) segera dilaksanakan.

Kondisi bidang kerja harus dijaga tetap kering agar tidak mengurangi kualitas dan mengganggu
pelaksanaanpekerjaan.

Pekerjaan galian dilakukan secara serentak setiap ruas saluran, sesuai dengan elevasi, dimensi
dan ukuran yangtelah ditetapkan.Hasil galian yang layak untuk bahan timbunan harus diangkut
ke tempat penimbunan sementara (stock pile)yang diatur sedemikian rupa agar mudah dan
murah dalam segi pengangkutannya tetapi tidak mengganggupekerjaan sesuai dengan
pengarahan Direksi. Hasil galian yang tidak layak untuk bahan timbunan harusdibuang ke
tempat

2 Urugan Pasir bawah batu kosong SNI-07.6.6.11 2,000 M3

Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Kanstin adalah : Melaksnakan pengurugan dan penimbunan
dibawah kanstin :Urugan pasir bawah pondasi, Urugan Pasir Bwh Pondasi + Bwh Rabat Lt. Jemur
dan Urugan pasir bawah pasangandan lantai saluran sesuai dengan Gambar dengan
menggunakan bahan urugan yaitu pasir urug. Pekerjaan inisepenuhnya akan kami laksanakan
dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor denganmenggunakan alat
bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan
harusbetul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat
waktu, kami akanmelaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :

Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan
yang akandigunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu
yang akan kami siapkankami akan selalu mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang
dipersyaratkan.

Melaksanakan pekerjaan penimbunan dengan pasir urug sebelum kanstin dipasang. Bahan yang
digunkanaadalah pasir urug dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat
pemadat yang telahditentukan.

3 Pasangan batu kosong SNI-07.7.6.9 8,800 M3

Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan jenis,
struktur, lokasi batudalam stuktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling mengunci. Karena
volume pekerjaan tidak terlalu besardan teknis pelaksanaan tidak rumuit pelaksanaan pekerjaan
ini dilkasanakan dalam minggu yang sama denganpasangan batu kali/batu pecah. Pasangan batu
kosong adalah penataan batu kali/gunung tanpa bahan pengikat(spesi), pekerjaan ini
dilaksanakan sebelum pekerjaan pasangan batu kali. Sebelum dikerjakan diberi urugan
pasirdengan ketebalan sesuai spesifikasi teknis, batu-batu dipasang/ditata sesuai dengan
ketebalan yang ditentukan,untuk pemasangan batu-batu dipasang saling mengisi dan saling
menguci satu sama yang lain, apa bila terjadirongga-rongga yang besar pada pasangan diberi
batu kecil sebagai pengunci dan pengisi supaya pasangan menjadikaku.

4 Pasangan Pondasi batu kali SNI-07.7.6.3 4,000 M3

Perekat yang dipergunakan untuk pasangan batu kali/batu pecah adalah campuran 1 PC : 5Ps.
Atau sesusai dengandokumen lelang. Ukuran minimal batu adalah :

Tebal minimum = 15 cm atau sesuai dengan dokumen lelang

Lebar minimum = 1,5 x tebal (22,5 cm) atau sesuai dengan dokumen lelang


Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm) atau sesuai dengan dokumen lelangUkuran batu
maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan jenis, struktur, lokasi
batudalam stuktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling mengunci.Batu yang dipilih akan
bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak dan akan memiliki satu daya tahan
(awet).Batu-batu tersebut akan berbentuk datar, biji ataupun datar dan akan dapat dilapisi
seperlunya untuk menjaminsaling mengunci yang rapat bila dipasang bersama-sama. Semua
galian akan selalu bebas air dan kontraktor akanmelengkapi semua bahan-bahan yang
diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air,termasuk saluran-
saluran sementara pengaliran lintasan air.Batu akan bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum
dipasang, diberikan waktu untuk penyerapan air Tebal atasadonan untuk masing-masing lapisan
pekerjaan batu adalah dalam batas-batas 2 – 5 cm, tetapi akandipertahankan sampai keperluan
minimum untuk menjamin bahwa semua rongga diantara batu yang telahdipasang telah diisi
sepenuhnya. Batu akan diletakan dengan permukaan yang paling panjang mendatar
danpermukaan menonjol masing-masing batu akan diatur sejajar dengan permukaan dinding
yang sedang.

Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan Pasangan Batu Kali/batu pecah Camp. 1Pc : 5Ps yang dimaksud disini adalah ; Penataan
batu kali dan diantara batu kali yang satu dengan bata yang lain diberikan perekat yang dibuat
dari campuran antara semen (Pc)dengan Pasir. Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu
kali/batu pecah Camp. 1Pc : 4Ps, bentuk dan mutu pekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh
Tenaga Kerja atau Tukang yang terampil dalam menata danmembentuk pasangan dengan baik.
Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepatwaktu, kami akan
melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai berikut :

1. Setelah didapat ijin kerja dan sebelum pelaksanan pekerjaan pasangan dilaksanakan
kesiapan akan batu kali,semen, pasir, Molen dan tenaga terlebih dahulu dilakukan hal ini
untuk pelaksanaan yang lebih baik baikdari segi waktu pelaksana
2. Pemasangan Bouwplank/profil akan dilakukan pada bagian yang akan dipasang batu kali
'( lening saluran ) halini dengan tujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar
rencana.Bouwplank/profil akandigunakan reng dan kayu gording dan dipasang.
3. Batu - batu yang akan dipasang adalah batu kali yang telah sesuai dengan spesifikasi batu
kali yang ditentukandan batu kali tersebut telah bersih dari kotoran - kotoran yang
melekat seperti debu dan tanah hal ini untukmenjaga agar pada saat pemasangan dapat
merekat dengan baik saat diberi mortar.
4. Pasir dan semen sesuai dengan ukuran masing - masing ( perbandingan 1 : 5 ) dimasukkan
kedalam mollensetelah itu mollen diputar beberapa waktu sampai dengan pasir dan
semen tercampur secara merata dansewarna.
5. Setelah pasir dan semen tercampur secara merata dan sewarna dilanjutkan dengan
menambahkan airkedalam mollen dan diputar sampai dengan kedua bahan tersebut
tercampu marata dan sewarna pula.
6. Spesi yang telah jadi dituang kedalam Bak penampung yang akan terbuat dari papan dan
berbentuk persegiyang mana spesi akan diangkut dengan ember.
7. Spesi - spesi yang telah tercampur lebih dari 30 menit tidak akan dipergunakan sebagai
bahan spesi.
8. Batu - batu kali akan dipasang sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar kerja ) dan
antara batu yangsatu dengan batu yang lain akan diberi spesi dan akan diusahakan setiap
permukaan batu yang diberi spesikecil dari rongga-rongga. Bila dipandang perlu dalam
pelaksanaan pasangan batu kali untuk Lening talud ini.
9. Pemasangan drainase dari bambu atau pipa pvc. Demikian untuk seterusnya pemasangan
batu kali dipasang sampai dengan ketebalan, ketinggian dan ukuran lain terpenuhi.

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pasangan batu sebagai pondasi dari bangunan.Batu -
batu kali akan dipasang sesuai dengan bentuk yangditentukan ( gambar kerja ) dan antara
batu yang satudengan batu yang lain akan diberi spesi dan akan diusahakansetiap
permukaan batu yang diberi spesi kecil dari rongga-rongga. Bila dipandang perlu dalam
pelaksanaan pasanganbatu kali untuk Lening Saluran ini akan dipasang drainasedari
bambu atau pipa pvc. Demikian untuk seterusnyapemasangan batu kali dipasang sampai
dengan ketebalan,ketinggian dan ukuran lain terpenuhi.Agar pekerjaan pasangan ini
dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan

urutan kerja sebagai berikut :

Setelah didapat ijin kerja dan

sebelum pelaksananpekerjaan pasangan dilaksanakan kesiapan akan batu kali,semen, pasir,


Molen dan tenaga terlebih dahuludilakukan hal ini untuk pelaksanaan yang lebih baik baikdari
segi waktu pelaksana.

Pemasangan Bouwplank/profil akan dilakukan pada bagian yang akan dipasang batu kali '( lening
saluran ) hal inidengan tujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar rencana.
Bouwplank/profil akan digunakan reng dan kayu gording dan

Batu - batu yang akan dipasang adalah batu kali yang telah sesuai dengan spesifikasi batu kali yang
ditentukandan batu kali tersebut telah bersih dari kotoran - kotoran yang melekat seperti debu
dan tanah hal ini untuk menjaga agar pada saat pemasangan dapat merekat dengan baik saat
diberi mortar.

Pasir dan semen sesuai dengan ukuran masing - masing ( perbandingan 1 : 5 )

dimasukkan kedalam mollen setelah itu mollen diputarbeberapa waktu sampai dengan pasir dan
semen tercampur secara merata dan sewarna

5 Pasangan bata teras depan (muka) SNI-07.9.6.10 15,888 M26 Pasangan bata teras depan
(kolom samping) SNI-07.9.6.10 8,800 M27 Pasangan bata penebalan lantai dua SNI-07.9.6.10
8,958 M28 Plesteran dinding teras depan SNI-07.10.6.5 49,375 M29 Plesteran dinding
penebalan lantai dua SNI-07.10.6.5 8,958 M210 Plesteran beton SNI-07.10.6.3 25,670 M211
Plesteran dinding (service-service +/- 20%) SNI-07.10.6.3 25,670 M212 Acian dinding SNI-
07.10.6.27 84,003 M2

Bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan batayang berkualitas baik, utuh dan tidak
cacat serta bata yangdipakai akan dengan ukuran yang sama.Bata merah sebelum dipasang akan
direndam dahulu dalambak atau drum air, sampai jenuh yang akan
disiapkandilapangan.Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai denganGambar Kerja yang
sudah ada dan untuk pasangan tembokbata menggunakan pasangan setengah bata.Perekat
yang dipergunakan untuk pasangan bata adalahsebagai berikut :a.

Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakancampuraan 1 Pc : 5Psb.

Untuk pasangan rollag bata / tembok trasrammenggunakan campuran 1 Pc : 3 Ps atau


sesuaidokumen lelang dipasang pada tempat-tempat yangditentukan yaitu dari atas sloof (± 20
cm dari ataslantai) dan + 150 cm pada dinding sesuai denganGambar Kerja dan Detail.Hubungan
kolom beton dengan pasangaan bata maupunkusen diberi angker dari besi

8 mm dengan jarakmaksimal 80 cm. Bata yang mentah, retak/tidak memenuhisyarat dan tetap
terpasang agar dibongkar dan segera-diganti dengan bata yang memenuhi syarat
tersebut.Uraian pelaksanaan :Pekerjaan rollaq bata 1pc : 3ps dan pekerjaan Pasangan Bata
Camp. 1Pc : 5Ps yang dimaksud disini adalah ;Penataan bata dan diantara bata yang satu dengan
bata yang lain diberikan perekat yang dibuat dari campuranantara semen (Pc) dengan
Pasir.Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan bata rollaq 1pc : 3ps dan pasangan dinding bata
Camp. 1Pc : 5Ps, bentukdan mutu pekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau
Tukang yang terampil dalam menata danmembentuk pasangan dengan baik. Agar pekerjaan
pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepatwaktu, kami akan melaksanakannya
dengan urutan kerja sebagai berikut :

Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu dilakukan
PemasanganBouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan agar
bentuk dari pasangansesuai dengan gambar rencana.

Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu dilakukan
PemasanganBouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan agar
bentuk dari pasangansesuai dengan gambar rencana.

Batu - bata yang akan dipasang adalah batu bata yang berkualitas baik , utuh dan tidak cacat
dan memilikiukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar kerja ) dan
antara bata yang satudengan batu yang lain akan diberi spesi, metode pemasangan bata
dilakukan dengan arah memanjangmengikuti arah rabat jalan dan dilaukan sistem perlapis.

Pembuatan frofile pasangan/elevasi pasangan

Penarikan benang mal kerja/pengukuran membentuk profile/pola pasangan tersebut.

sebelum dipasang batu bata terlebih dahulu direndam kira-kira 2 - 5menit.

penyiapan adukan berupa : lokasi pencampuran spesi, pengayakan pasir sampai pasir pasang
bebas darimaterial over size, debu, tanah atau bahan asing lainnya, penyiapan air, peralatan
dll...
batu bata dipasang dengan arah horizontal, untuk pemasangan dengan arah vertikal (keatas)
di usahakan tinggipemasangan tidak lebih dari 50 - 80cm dengan iterval kira-kira pasangan
tersebut kering, barulah dilanjutkanditasnya, artinya prosedur pemasangan perlapis.

untuk menjaga ketegakan dan kerataan pasangan, untuk setiap kenaikan satu bata baik arah
vertikal danhorizontal haruslah dikontrol dengan watterpas. khusus untuk spesi, volume
pembuatan adonan disesuaikandengan kecepatan dan kebutuhan tukang batu hal ini bertujuan
agar spesi tetap dalam keadaan baru (mencegah pengerasan ) hal ini akan berpenga ruh dalam
daya ikat spesi tersebut.

Setelah ketinggian pasangan tembok transram tercapai akan dilanjutkan dengan pek.
Pemasangan Bata Merah untuk dinding tembok dengan campuran 1 pc : 5 Ps. Demikian pula
halnya dlm pek. Ini, tukang batu akanmemasang bata merah sesuai dengan aturan. Setelah Pek.
Pengecoran Sloof selesai dikerjakan dilanjutkandengan Pas. Bata Merah untuk dinding transram.
Batu bata akan disusun oleh tukang batu sesuai aturan,antara bata satu dengan yan lain akan
diberikan spesi sebagai perekat, pemberian spesi.

Pelaksanaanpekerjaan ini akan kami laksanakan terlebih dahulu mengingat setelah pekerjaan ini
akan dilakukan pekerjaantimbunan tanah. Pekerjaan plesteran akan dilakukan sampai dengan
ketebalan yang telah ditentukan dengancampuran spesi 1 pc : 5 Ps atau sesuai dengan dokumen
lelang.

Pekerjaan Plesteran 1pc : 3Ps untuk trasraam, 1pc : 5ps yang dimaksud disini adalah pekerjaan
pelapisanpermukaan atas yang telah selesai dengan campuran 1pc : 5psdan 1pc : 3Ps untuk
trasraam. Pekerjaan inidilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia. Karena pekerjaan
ini adalah merupakan pekerjaan akhirmaka harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli dan
spesifik dibidangya. Untuk itu dalam pemilihan tukangakan kami seleksi sebaik-baiknya agar
hasil yang didapatkan betul-betul baik dan memuaskan. Pekerjaanplesteran menggunakan dua
jenis material ; Semen dan Pasir. Sebelum digunakan pasir terlebih dahulu diayaksehingga
gradasi pasir yang dihasilkan merupakan pasir halus. Untuk membuat mortar dilakukan
denganmencampur kedua bahan tersebut, yaitu semen dan pasir. Setelah tercampur diberi air
secukupnya sehinggamenghasilkan mortar yang baik. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan
terlebih dahulu permukaannyaharus dibersihkan dan disiram air secukupnya agar bahan mortar
yang digunakan untuk plesteran dapatmelekat dengan baik dan tidak mudah terkelupas.

Metode plaksanaan ditekankan pada mal kerja yakni penarikan benang ukur yang terlebih
dahulu harusditimbang menggunakan waterpass, setelah mendapatkan ukuran ketebalan yang
sama di semua sisi bidangplester baru dilukukan plesteran yang dilakukan dari atas baru
kebawah atau secara vertical. Untuk setiap hasilplesteran dicek kerataan dan ketebalan yang
sesuai. Pekerjaan Acian (Ban-Banan) yang dimaksud disini adalahpekerjaan pelapisan
permukaan plesteran yang telah selesai dengan Semen Portaland yang dicampur air.Pekerjaan
ini dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia. Karena pekerjaan ini adalah
merupakanpekerjaan akhir maka harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli dan spesifik
dibidangya. Untuk itu dalampemilihan tukang akan kami seleksi sebaik-baiknya agar hasil yang
didapatkan betul-betul baik danmemuaskan. Pekerjaan Acian menggunakan material ; Semen
Portland. Sebelum digunakan pasir terlebihdahulu diayak sehingga gradasi pasir yang dihasilkan
merupakan pasir halus. Untuk membuat mortar dilakukandengan mencampur kedua bahan
tersebut, yaitu semen dan pasir. Setelah tercampur diberi air secukupnyasehingga menghasilkan
mortar yang baik. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan terlebih dahulupermukaannya
harus dibersihkan dan disiram air secukupnya agar bahan mortar yang digunakan
untukplesteran dapat melekat dengan baik dan tidak mudah terkelupas. Pekerjaan Acian pada
dinding dan kolompada perinsipnya sama pada pekerjaan plesteran hal yang membedakan pada
bahan yang digunkan yaitucampuran PC dan Air, acian ini berguna meutupi bidang-bidang yang
berlubang dan mempertegas bentukbidang-bidang kolom, proses pengacian ditebar/dituangkan
pada bidang dan langsung dibentuk/diseka dengancepang secara merata dengan arah vertikal
hingga menutupi semua bidang acian.

III. PEKERJAAN BETON1 Beton sloof SNI-07.8.6.29a 0,600 M32 Beton Kolom praktis SNI-
07.8.6.30a 0,862 M33 Beton balok gantung SNI-07.8.6.31b 0,240 M34 Beton plat tebal 10cm
SNI-07.8.6.36d1 0,468 M3Proses Pengecoran

Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yangsepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat
dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut
mesin haruslah mendapat persetujuanDireksi Lapangan, sebelum alat- alat tersebut didatangkan
ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutyang digunakan pada setiap waktu harus
dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras. Pengecoran betontidak dibenarkan untuk
dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuanDireksi
Lapangan.Pada tiap-tiap kali mengaduk beton, Kontraktor Pelaksana akan melaksaanakan
pengujian slump seperti yangditentukan dalam PBI 1971. Hasil pengujian slump tersebut
terletak dalam batas-batas yang ditentukandalam PBI 1971 (max 12 cm) biaya seluruh rangkaian
pengujian tersebut sepenuhnya di tanggung oleh

Pemborong. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
harusdibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) dan
dibasahi dengan airsemen. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan
menuangkan adukan denganmenjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan
pengendapan agregat. Pengecoran dilakukansecara terus menerus (kontinyu/tanpa berhenti).
Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebihdari 15 menit setelah keluar dari mesin
adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutantidak diperkenankan untuk
dipakai lagi. Pada pengecoran baru (sambung antara beton lama dan betonbaru), maka
permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan
menyikatsampai aggregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen dan selanjutnya
seperti yang telahdijelaskan sebelumya. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan harus
mendapat persetujuan DireksiLapangan. Pengecoran beton dengan harga kerakteristik (k) yang
berbeda harus dilakukan seperti hargakarakteristik yang dicantumkan dalam gambar. Beton
harus secepat mungkin dicorkan setelah pengadukan dandilakukan sedemikian rupa sehingga
dapat menghindari pengendapan aggregat dan penggeseran posisitulangan atau acuan.
Pengecoran harus dilangsungkan secara kontinyu diantara siar pelaksanaan (Construction joints)
yang telah disetujui.

Pemadatan Beton.

Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran berlangsung dan
dilakukansedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. Pemborong
harus menyediakanvibrator-vobrator untuk menjamin effisiensi tanpa adanya penundaan.
Penggunaan vibrator tidak boleh tegaklurus terhadap bidang cor. Pemadatan beton secara
berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan aggregat,kebocoran-kebocoran melalui acuan
dan lain-lain harus dihindarkan.

IV. PEKERJAAN ATAP1 Pas. Penutup atap Deck tebal 0,35mm Ls 100,800 M22 Pas. Bubungan Ls
8,000 M'

Sebelum pemasangan penutup akan dimulai, semua rangka baja ringan, seperti kuda-kuda,
gording akan sudahterpasang dengan baik. Penutup atap metal sebelum dibawa ke lapangan,
akan terlebih dahulu disesuaikanbentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam
gambar kerja. Jarak antar penutup atap metal akansesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat genteng metal yang digunakan. Sebelum pemasangandilakukan, kontraktor akan
mengajukan gambar shop drawing yang menggambarkan tentang metode dan
carapemasangannya kepada konsultan pengawas minimal lima hari sebelum pekerjaan tersebut
akan dilaksanakan.Pemasangan

Pemasangan penutup atap genteng dan kelengkapannya akan dilaksanakan sesuai petunjuk
pemasangandari pabrik pembuatan dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar
Kerja.

Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua kerangka baja, seperti kuda-kuda, gording
akan sudahterpasang dengan baik.

Pemasangan penutup atap genteng dan kelengkapannya akan dilaksanakan sesuai petunjuk
pemasangandari pabrik pembuatannya dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar
Kerja.

Penutup atap genteng berikut talang-talang (bila ditunjukan dalam Gambar Kerja) akan dipasang
denganbaik, dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas sesuai kemiringan atap yang
ditunjukan dalam GambarKerja, tahapan-tahapan adalah sebagai berikut :1. Pengambilan
sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi teknis2. Uji tes
sampel genteng3. Droping bahan dan material4. Ukur elevasi dan kedataran kuda-kuda5.
Pemasangan rangka dan penyetelan dengan bantuan alat ukur6. Cek elevasi dan ukur kembali
hasil penyetelan,7. Pemeriksaan dan revisi hasil pekerjaan,8. Setelah dinyatakan pemasagan
rangka atap sesuai dengan spesipikasi teknis oleh direksi dilanjutkandengan pemasangan
genteng,1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan
sfesifikasi teknis2. Pemasangan reng, dengan terlebih dahulu dipasang mal yaitu dengan
penaraikan benang per jarakreng sesuai dengan sfesifikasi teknis dan gambar kerja, sepanjang
luas atap.3. Pemasangan genteng4. Pemasangn nok genteng5. Pemeriksaan dan revisi hasil
pekerjaan,6. Setelah dinyatakan pemasagan atap sesuai dengan spesipikasi teknis oleh direksi
dilanjutkan denganpembersihan sisa/bekas material dan bahan.7. Pelaporan hasil kerja.

3 Pas. Papan Listplank 20,179 M2

List Plank 2x2/20 Kayu Klas II

Proses Pemasangan :

Tahapan Pengadaan Bahan dan Material

Tahapan PemasanganPada saat pemasangan ada beberapa item yang perlu diperhatikan adalah
pada saat penyetelan danpenempelan listplank pada gordong. Proses penyetelan diberi benang
ukur yang ditarik dari ujung ujunggording dengan membentuk pola pada bidang pemasangan,
setelah mal kerja terpasang sebagai acuan,ujung-ujung pada gording diberi semacam
dudukan/kaitan untuk dudukan listplank yang akan dipasang,selanjutanya pemasangan
Listplank, listplank dipasangan secara horozontal mengikuti mal kerja sampaimeneutupi seluruh
bidang pemasangan untuk setiap ujung sambungan pada listplank harus rapat dandihindari
sambungan antar listplank tidak terlalau menganga. Untuk pertemuan susdut pada Listplank
diberisemacam perekat dan diberi pelamur untuk menutupi celah yang timbul.

Tahapan FhinisingTahapan fhinishing berupa pemberian perekat pada titik-titik listplank yang
agak menganga da pemberianplamur pada setiap sambungan-sambungan pada ujung-ujung
listplank

V. PEKERJAAN PLAFOND DAN PARTISI

1 Rangka plafond lantai satu 54,000 M22 Rangka plafond lantai dua 36,000 M23 Rangka plafond
tritisan 22,960 M24 Penutup plafond lantai satu 54,000 M25 Penutup plafond lantai dua 36,000
M26 Penutup plafond tritisan 22,960 M27 Partisi rangka kayu penutup papan gibsum 9,600 M28
List plafond dalam ruang 119,000 M29 List plafond tritisan 31,240 M'Pemasangan rangka plafon,
Pemasangan plafond, Pemasangan list, Pekerjaan flafond.Cek elevasi dan kerataan, ketinggian
pasanagan plafond dengan pengkuran water pasa dan penarikan benanguntuk mal kerja.-
Pembuatan bidang pengunci untuk disisi-sisi tembok- Pemasangan rangka berupa balok-balok
kayu pengantung.- Pemasangan tulangan plafond dimulai dari sisi lebar terkecil ruangan,
penarikan benang mal mem bentukmodel pasangan plafond, dimana berpatokan pada titik-titik
patok/elevasi yang sudah- di ukur menggunakan selang timbangan.- Setelah proses pemasangan
tulangan flafond, benang mal dicabut. media plafond dipasang diatas plafond,dipasangan
dimulai dari sisi lebar terkecil sejajar menutupi luasan bidang.ketentuan PemasanganBatang-
batang dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat kuda-kuda. Jika jarak antar dinding
yangmendukung kuda-kuda dalam ruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda, maka batang-
batanggantungplafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masukdalam pasangan
dinding. Namun, jika jarakantara kuda-kuda kurang dari jarak antar dinding yang mendukung
kuda-kuda, maka batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus pada balok ikat dari
kuda-kuda. Pada prinsipnya pemasanganbatang penggantung plafon adalah sama, tetapi
jaraknya tidak sama tergantung dari bahan plafon yang digunakan.Pada bangunan perumahan
dalam pemasangan plafond,ketentuan untuk tinggi ruang minimal sekurang-kurangnya 2,40
mkecuali kalau kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luas ruang mempunyai
tinggiruang 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya padatitik terendah tidak kurang dari 1,75 m.
Pada ruang cuci dan kamarmandi diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2,10 m atau sesuai
dokumen lelang, Dalam pemasanganpenutup plafon diperlukan pemahaman teknikteknik
pelaksanaannya karena pemasangan penutup plafon antara jenis yang satu dengan jenis yang
lainnya kemungkinan caranya berbeda

pemasangan triplek 3mm sebagaipenutup pelafond, sebelum pemotongan triplek dilakukan

Pemasangan List plafond

Sebelum list flafond dipasang semua bidang pemasangan harus dibersihkan dari tonjol-tonjolan
pada tembok,pengukuran panjang pemasangan list plafond dan pemotongan dan pembentukan
pemasangan, listpafonddibersihkan dan di cat terlebih dahulu dengan warna yang disetujui oleh
pihak direksi, untuk pertemuan bidangpemasangan yang membentuk sudut listplafond harus
dipotong 45

atau sesuai kontur pertemuan tembok danplafod, disiku terlebih dahulu agar sudut pertemuan
pas dan tidak menganga. Listflafond dipasangan memanjangmengelilingi bidang pemasangan
samapai menyentuh titik pemasangan awal.

VI. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING

1 Pas. Keramik lantai ruang lantai satu SNI-07.12.6.34 45,600 M22 Pas. Keramik lantai ruang
lantai dua SNI-07.12.6.34 30,000 M2
3 Pas. Keramik tangga SNI-07.12.6.34 8,100 M24 Pas. Keramik lantai KM/WC SNI-07.12.6.34
8,400 M25 Pas. Keramik dinding KM/WC uk. 20x25 cm SNI-07.12.6.54 33,900 M2
Persyaratan Pelaksanaan-
 pasta perekat keramik khusus, tidak menggunakan air semen untuk permukaan lain-
keramk harus direndam sebelum pemasangan dengan lama rendaman min 5 menit.-
 untuk pemasangan Stair nossing keramik menggunakan perekat menggunakan scraf
khusus
 untuk meratakan pasta perekatke lantai kemudian keramik dipasang /ditempelkan ke
perekat di pukul secara merata menggunakan palu karet.-
 untuk seluruh rongga yang terdapat pada permukaan ubin belakang harus di isi padat
dengan adukan ubinwaktu ubin di pasang.- pola pemasangan ubin mengikuti gambar
kerja/sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.- toleransi kecekungan 2,5 mm untuk
setiap/ 2 m2- garis tepi ubin dan siar diperjelas, dihaluskan dan harus lurus dengan lebar
siar max 3 mm kedalaman 2 mm-
 pelaksanaan aduk dan pengisi aduk perekat berdasarkan sfesifikasi teknis/pabrik produk,
 lantai yang harus dikasih dilatasi nat sealent sesuai dengan sfesifikasi pabrik-
 durasi 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin keramik, harus bebas gangguan baik injakan
atau pemberian beban.
 Proses Pelaksanaan :Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik
menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempelpada saat pemasangan. Perhatikan
kualitas keramik. Keramik kualitas rendah akan susah memasang secara presisi.Untuk itu,
 nat keramik harus dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0.2–
0.5 mmsehingga tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah
dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini akan membuat daya rekat keramik ke
adukan benar-benar lengket.
 Bersihkan dari kerikil. Adukandan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil,
batu, atau ganjalan lain yang akan membuat ronggadi bawah keramik.
 Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian
hari.
 Periksa ketinggiannyaapakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
 Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik
saat itu juga. Biarkanselama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang
mengendap akan keluar melalui nat yang belumditutup. Setelah itu baru diberi semen nat
dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoranyang mengendap.
 Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari.
Keramik akanambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
Periksa kembali. Dalam sebuah arealpemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik
yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangipemasangannya
.

VII. PEKERJAAN KUSEN, DAUN DAN KACAKusen1 Kusen PJ1 kayu klas I = 1 buah SNI-07.11.6.2
0,052 M32 Kusen P1 kayu klas I = 4 buah SNI-07.11.6.2 0,130 M33 Kusen J2 kayu klas I = 4 buah
SNI-07.11.6.2 0,183 M34 Kusen J3 kayu klas I = 2 buah SNI-07.11.6.2 0,044 M35 Kusen V1 kayu
klas I = 5buah SNI-07.11.6.2 0,085 M36 Kusen VB1 kayu klas I = 3 buah SNI-07.11.6.2 0,051 M37
Kusen VB2 kayu klas I = 4 buah SNI-07.11.6.2 0,131 M38 Kusen PB kayu klas I = 1 buah SNI-
07.11.6.2 0,033 M39 Kusen dan daun pintu Piber/PF = 5 buah Ls 5,000 Buah10 Kusen
Alumunium SNI-07.14.6.11 19,700 M'Daun Pintu dan Jendela11 Daun pintu kaca kayu klas I SNI-
07.11.6.6 2,840 M212 Daun pintu kayu klas I lapis teakwood SNI-07.11.6.5b 6,560 M213 Daun
jendela kayu klas I SNI-07.11.6.6 5,059 M214 Daun Pintu Alumunium Ls 4,000 M215 Daun
jendela Alumunium SNI-07.14.6.11a 1,200 M2

Pada proses pelaksanaan pekerjaan melalui beberapa tahapan pelaksanaan. Pekerjaan ini dapat
dikategorikandalam pekerjaan workshop untuk pekerjaan kayu, pengadaan dan pemasangan
produk yang sudah jadi.

Tahapan Pengadaan Bahan, Pengajuan dan Uji produk

Semua bahan yang digunakan sebelum dilaksanakan proses pabrikasi di workshop bengkel
las/bengkelpembuatan kusen pintu, jendela, daun pintu, jendela, ventiasi dan lainnya terlebih
dahulu diajukan spek yangdigunkan berupa data tempat pemesanan dan spesifikasi, setelah
mendapatkan persetujuan di ajukan sampelbahan yang digunakan untuk diadakan pemeriksaan
langsung oleh direksi.

Tahapan Pemesanan dan Pemeriksaan kembali

etelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan ke
work shoptempat perakitan, setelah material sampai ke work shop diadakan pemeriksaaan oleh
pihak direksi baikspesifikasi bahan, peralatan, gambar kerja, perlengkapan keselamatan kerja
dan tenaga ahli yang digunakandalam perakitan.

Tahapan Fabrikasi di work shop

Pihak direksi, konsultan pengawas dapat mengontrol langsung proses pembuatan yaitu
pemotongan,penyetelan, pembentukan, pengelasan dan proses penyatuan yang di akhiri
dengan proses pengemasan kusen,daun pintu alumunium jendela, daun pintu, jendela.

Tahapan Pengemasan.
Kusen-kusen alumunium yang sudah jadi diperiksa kembali oleh direksi baik dimensi dan
bentuknya, setelahmendapatkan persetujuan barulah kusen-kusen tersebut di beripengaman
dari busa disetip sudutnya dandiberi pelindung dan dikemas/dipacking guna melindungi dari
krosi dan cacat karena benturan, jatuh, prosespenumpukan dan lainnya. Kusen-kusen yang
sudah dipacking dibawa kegudang penyimpanan untuk menungguproses pemasangan.

Tahapan Pengangkutan dan Pemasangan.

Semua kusen-kusen yang siap dipasang diadakan ceking kelengkapan oleh pelaksana lapangan
setelah acc,diangkat dari gudang dan di muat dengan truck keloaksi pemasangan, pada saat
pemindahan dari gudang keteruk dilakukan dengan hati-hati, pada saat penumpukan di bak
truck terlebih dahulu pada dasar bak truckdiberi alas penagaman berupa kayu yang
direntangkan pada sisi-sisi bak truck dan ujung pintu. Setelah itudibawa ke lokasi
pemasangan.Proses Pemasangan dan Penyetelan langsung di lapangan.1. Kusen pintu dipasang
pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam gambar.2. Pemasangan kusen-kusen ini harus
betul-betul tegak sehingga pintu tidak berubah letaknya pada waktupelaksanaan pekerjaan
lainnya.3. Apabila perletakan kusen dalam kolom-kolom beton, maka pemborong akan
menyiapkan lubang ataucoakan pada kolom tersebut sebagai tempat untuk pemasanga skrup
piles dengan di bor untuk kusen-kusenalumunium, bila akan dipasang lubang-lubang tersebut
minimal 10 cm dengan kedalaman 15 cm, atau bilaterlebih dahulu pengerjaan kolom beton,
maka skrup piles untuk menyatukan dengan tembok, kusen dapatdisambungkan dengan cara
dibor. Proses Pembuatan kusen Pintu dan Jendela dibuat terlebih dahulu, sehinggananti tinggal
dipasang saja. Kusen yang sudah jadi disimpan digudang sampai proses pemasangan
dimuali.Setelah dinding bata mencapai ketinggian untuk letak dari kusen jendela, maka
peletakan kusen jendela akandilaksanakan dan sama halnya dengan pemasangan kusen pintu
ketegakan akan kusen jendela baik vertikalmaupun horizontal akan tetap dijaga dengan selalu
dilakukan penimbangan dengan unting - unting danwaterpass. Untuk pekerjaan pintu panil kayu
klas II dan Daun jendela kaca 3 mm, ram kayu klas II, kamikerjakan setelah pekerjaan atap
genteng maupun plesteran selesai dikerjakan.

KACA16 Kaca polos t=5 mm daun pintu kaca SNI-02.12.6.17 1,700 M217 Kaca polos t=3 mm
daun jendela SNI-02.12.6.16 3,165 M218 Kaca polos t=5 mm utk kusen J3 SNI-02.12.6.17 1,200
M219 Kaca polos t=5 mm utk kusen V1 dan VB1 SNI-02.12.6.17 2,640 M220 Kaca polos t=5 mm
untuk daun pintu alumunium SNI-02.12.6.17 2,880 M221 Kaca polos t=5 mm untuk daun jendela
alumunium SNI-02.12.6.17 5,035 M2

Pelaksanaan pekerjaan :1. Kecuali ditentukan lain, semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat
glas, bening tidak bergelombang sertadapat menahan angin 122 kg/m2.2. Penggunaan kaca : 5
mm digunakan untuk Pintu kaca, jendela kaca, kaca silang (Bovenligt) 3mm sesuai
dengangambar kerja.3. Pemasangan kaca akan tepat masuk kedalam rangkanya setiap
pemasangan kaca akan diberi list didempul dandifinish rapi dan tidak menimbulkan bunyi bila
ditiup angin.4. Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor, tertanam rapi dan kokoh,
kaca yang telah terpasang akandibersihkan dan dilap. Kaca yang retak atau ada goresan akan
diganti.Proses pemasangan.1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan
guna mendapatkan sfesifikasi teknis2. Uji tes sampel3. Droping bahan dan material4. Ukur
elevasi5. Pemasangan rangka dan penyetelan6. Cek elevasi dan ukur kembali hasil penyetelan,7.
Pemeriksaan dan revisi hasil pekerjaan,

VIII. PEKERJAAN ASESORIES PINTU DAN JENDELA1 Kunci pintu SNI-02.12.6.1 6,000 Bh2
Expanyolet SNI-02.12.6.11 1,000 Bh3 Handle pintu Ls 4,000 Bh4 Engsel pintu SNI-02.12.6.5
21,000 Bh5 Engsel jendela SNI-02.10.6.6 16,000 Bh6 Hak angin SNI-02.12.6.9 16,000 Bh7
Grendel jendela SNI-02.12.6.7 8,000 Bh8 Angker kusen Ls 138,000 Bha. Lingkup pekerjaan

meliputi pengadaan bahan tenaga kerja dan perlengkapan2 serta alat-alatbantu lainnya.
pengadaan, pemasangan,pengamanan, dan perawatan seluruh alat2 yang dipasang pada daun
pintu dan pada daun jendela, serta seluruhdetail yang disebutkan dalam gambar kerja.

b. persyaratan bahan

semua bahan/hardwere menggunakan mutu terbaik mekanisme kerja sesuai dengan gambar
kerja semua anakkunci dilengkapai tanda pengenal terbuat dari aluminium yang tertera
nomornya, pelat ini dihubungkan dengananak kunci dengan cincin nikel, untuk anak2 kunci
dibuatkan lemari dilengkapi dengan kaitan2 untuk menaruhkunci, dilengkapi dengan nomor
pengenal dan lemari ini harus menggunakan engsel dan denah. perlengkapandaun pintu, sesuai
dengan dokumen lelang. setiap kunci memiliki 4 buah anak kunci dan 1 kunsi master kuncitanam
dipasng kuat pada rangka daun pintu. pembersihan hasil pemasangan yang menempel pada
kunci danbidang pasang.

c. Proses pelaksanaan

Setelah dinding bata mencapai ketinggian untuk letak dari kusen jendela, maka peletakan kusen
jendela akandilaksanakan dan sama halnya dengan pemasangan kusen pintu ketegakan akan
kusen jendela baik vertikalmaupun horizontal akan tetap dijaga dengan selalu dilakukan
penimbangan dengan unting - unting dan waterpass.penyerahan sampel bahan ke direksi /
konsultan pengawas untuk memperoleh persetujuan. elevasi pemasanganengsel 28 cm dari sisi
atas pintu ke bawah, engsel bawah dipasang max 32 cm (as) dari permukaan lantai atas,engsel
tengah dipasang tengah2 antara kedua engsel tadi. untuk pintu toilet, memakai jarak tersebut.
penarikpintu handle dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.posisi lock harus di ajukan ke
direksi untuk koordiansi dan mendapat persetujuan diaman posisinya. Engselmenggunakan
bahan stenliess steel (anti karat), untuk angker kusen akan dipasang pada saat proses
penyetelan dilapangan/bidang tembok.

IX. PEKERJAAN LISTRIK1 Titik lampu Ls 27,000 Ttk2 Panel Ls 1,000 Bh3 Stop kontak tanam Ls
10,000 Bh4 Saklar tunggal Ls 5,000 Bh5 Saklar ganda Ls 6,000 Bh6 Fiting lampu Ls 17,000 Bh7
Lampu SL 18 watt Ls 17,000 BhPersyaratan Teknis

pekerjaan ini mencakup seluruh instalsi, pemasangan dan uji coba sistem listrik sehingga dapat
beroprasi secaraoptimal, Gambar-gambar kerja, penggunaan tenaga ahli rekomendasi dari
instaler PLN, Sisitem instalasi mengacupada peraturan umum instalasi listrik indonesia/PLN
dengan standarisasi yang di akui seperti VDE, DIN dan lainnya.Penyedian dan pemsangan panel2
kontrol sesuai dalam dokumen lelang, Pengadaan dan instalasi kabel teganganrendah yang
disyaratkan dalam dokumen lelang, Instalasi distribusi dari MDP k. panel2, Instalasi penerangan
luar,taman dan yang disyaratkan, Pengadaan and instaltion penerangan, Sistem pertahanan
netral, Testing danComisioning peralatan, Kalusul yang disebutkan dalam dokumen lelang dan
Koordinasi pekerjaan.

Teknis Instalasi Kabel/Wiring

sistem supply listrik, supply listrik utama diambil dari PLN Prinsip distribusi sesuai dengan
dokumen lelang, Prinsipkontrol sesuai dengan dokumen lelang, Sistem proteksi sesuai dengan
dokumen lelang, semua kabel yangdipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL/LMK Pasang batang arde ke dalam tanah.Sebaiknya dalam pemasangan
(menanam) batang ground/arde dilakukan sedemikian rupa hanya menggunakanbantuan
tangan saja Jika dalam penanaman batang arde tersebut tertambat bebatuan sebaiknya
penanamandigeser ketempat lain dengan tetap memperhatikan panjang kabel BC terhadap
letak kotak pengaman. Dari sebabinilah mengapa pada penanaman batang arde, karena
dikawatirkan batang ground/arde menjadi bengkok bahkanlebih parah lagi jika sampai lapisan
tembaga pada batang tersebut mengelupas. Perlu diingat bahwa batangground/arde yang
umum dijual biasanya terbuat dari besi/baja yang digalvanis alias dilapisi tembaga dan
lapisantembaga inilah yang sedikit banyak mempengaruhi tingkat konduktifitas dari batang arde
tersebut. Agar lebihmudah gunakan bantuan air untuk melunakkan lapisan tanah yang ditanami
batang ground/arde tersebut.

Disamping itu, anda bisa campur air yang digunakan untuk penanaman grounding tersebut
dengan serbuk arangataupun abu gosok. Campuran air dengan serbuk arang/abu gosok
terbilang efektif untuk memperbaiki hambatandalam tanah. Ingat, dalam pemberian campuran
air tersebut tentu saja digunakan pada saat penanamangrounding alias air campuran tersebut
harus ikut meresap didalam lobang tempat batang ground/arde. Jika andahanya menyiramkan
di atas permukaan tanah tentu saja percuma karena serbuk arang/abu gosok tidak akan
adafungsinya.1.

Sisakan penanaman batang ground/arde kurang lebih 20 cm diatas permukaan tanah untuk
penyambungandari kabel BC.2. Ikatkan Kabel BC pada batang ground. Mengingat kabel BC
sangat alot, dan bisa bantu memperkuat pengikatandengan cincin penjepit yang biasanya
disertakan ketika membeli batang ground/arde. Pastikan pengikatankabel BC ke batang
ground/arde terikat kuat sehingga koneksi antara kedua bahan tersebut benar-benar baik.Jika
dirasa masih belum cukup kuat, anda bisa bantu lagi perkuat pengikatan dengan menggunakan
kabel NYAdengan terlebih dahulu mengupas isolasi dari kabel NYA tersebut.3. Setelah selesai
menghubungkan antara batang ground/arde dengan kabel BC, masukkan sisa
batangground/arde sampai tertanam seluruhnya kedalam tanah. Rapikan tanah diatas tempat
batang ground/ardetersebut atau anda juga bisa menggunakan adukan semen jika akan dibuat
permanen.4. Rapikan sisa kabel BC yang akan dihubungkan pada kotak pengaman. Anda bisa
menggunakan peralon jikakabel BC tersebut diletakkan diluar tembok atau anda bisa tanam
langsung didalam tembok kemudianditutup dengan adukan semen. Jangan lupa sisakan sedikit
pada ujungnya(sekitar 20cm) buat penyambunganke kotak pengaman.5. Untuk pemasangan
kotak pengaman ada baiknya anda membaca cara memasang box sekering jika andamemilihnya
sebagai kotak pengaman atau cara memasang box MCB jika dipilih sebagai kotak
pengamannya.Pemasangan box sekering. Seperti dijelaskan pada cara memasang box sekering,
ada baiknya kita pasangsecara bersamaan dengan kabel NYM 3x4-nya. Pertama kita buat kotak
pada tembok sedikit lebih besar daribox sekering tersebut, dan bisa menggunakan kardus
pembungkusnya sebagai ukuran. Kemudian gunakan paludan betel untuk membuat dudukan
dari box sekering tersebut. Buat juga jalur tempat kabel NYM 3x4 maupun jalur pipa saluran
utama.6. Untuk pemasangan kotak pengaman dan cara memasang box sekering:Pemasangan
box sekering. Seperti dijelaskan pada cara memasang box sekering, ada baiknya kita
pasangsecara bersamaan dengan kabel NYM 3x4-nya. Pertama kita buat kotak pada tembok
sedikit lebih besar daribox sekering tersebut. Anda bisa menggunakan kardus pembungkusnya
sebagai ukuran. Kemudian gunakanpalu dan betel untuk membuat dudukan dari box sekering
tersebut. Buat juga jalur tempat kabel NYM 3x4maupun jalur pipa saluran utama. Setelah selesai
maka akan terlihat seperti gambar A (tampak depan) dibawahini.Dari gambar diatas, gambar B
menunjukkan letakpemasangan terlihat dari samping, begitu juga gambar Cdimana dibuat
lobang tembus tembok untuk jalur kabelNYM 3x4. Perlu diingat, nantinya apabila tembok
dirapikanmaka pipa maupun kabel NYM 3x4-nya tidak akan terlihatsehingga buatlah kedalaman
jalur tersebut sedemikianrupa agar tercapai maksud diatas

Seperti halnya pada pemasangan box sekering,pemasangan box MCB juga tak jauh berbeda.
Hanya sajaukuran kotak dudukan box MCB sedikit lebih besar. Untuklebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar.Setelah selesai, pasang kotak pengaman maupun kabelNYM terlebih dahulu dan
perkuat dengan bantuan paku.Pekerjaan dilanjutkan dengan membuat saluran utamainstalasi
dari kotak pengaman ke titik percabanganpertama. Atur pipa instalasi sesuai jalur denah sampai
titikpercabangan pertama.Dari denah terlihat ada daerah lekukan dan disinilah kita gunakan api
dari korek gas / api lilin sepertidisinggung pada pembahasan persiapan memasang instalasi
listrik. Gunakan korek gas / api lilin tersebutuntuk membuat pola pada pipa sesuai jalur belokan
tersebut.Usahakan jangan sampai pipa tersebutrobek/berlubang. Jika sampai terjadi
robek/berlubang anda bisa gunakan isolasi untuk menutupnya. Untu

ang baru bisa dimaklumi, memang perlu keterampilan tersendiri untuk membuatnya. Masukkan
kabelsaluran utama (

hitam

biru

,
kuning loreng

) kedalam pipa tersebut dan jangan lupa dilebihkan +/- 20cmkemudian atur pipa sesuai jalur dan
gunakan klem untuk merapikannya. Pasang juga kotak sambung (Kruis-doos) pada ujung dimana
titik cabang pertama diletakkan.Kita sampai pada titik cabang petama dimana terdapat jalur
cabang menuju saklar 1, saklar 2 dan stop kontak 1.Dari sini juga perlu ditinjau titik cabang 2
karena lampu 2berasal dari saklar 2 dimana saklar 2 tersebut jalurkabelnya berasal dari titik
cabang 1. Untuk lebih jelasanya, jalur kabel dari kedua titik cabang tersebut terlihat
sepertigambar dibawah ini.Untuk jalur kabel dari titik cabang 1 menuju saklar 1, saklar2, dan
stop kontak 1 terlihat seperti bagan disamping inidan cara memasang saklar dapat dilihat.Space/
pencabangan sesuai dengan dokumen lelangBahan insolasi sesuai dengan dokumen
lelangPenyambungan kabel sesuai dengan dokumen lelangPenyambungan kabel fixturelampu-
lampu

INSTALASI / KONSTRUKSI PANEL

Instalasi/pemasangan dan test instalasi.Ballast atau sesuai dokumen lelang, Starter atau sesuai
dokumen lelang, Persyaratan Bahan mengacu padadokumen lelang, Matrial list mengacu pada
dokumen lelangSedangkan pemasangan pipa maupun tempat dari saklar 1,saklar 2, dan stop
kontak 1 terlihat seperti gambardibawah ini.

Gambar A menjelaskan pembuatan jalurhubungan antara tempat saklar 2 dengan tempat saklar
1didalam tembok dengan memodifikasi(melobangi) masing-masing tempat dari saklar tersebut,
sedangkan gambar Bmenjelaskan hubungan tempat saklar 1 dan tempat stopkontak 1 yang
dipasang bersebelahan. Sebagai catatan :untuk In bow doos (tempat dari saklar maupun
stopkontak) dalam pemasangannya diusahakan agak dalamsehingga nantinya ketika dipasang
saklar maupun stopkontak akan rapi tertata alias rapat dengan tembok. Untukpenyambungan
kabel-kabel diberi isolasi standar SNIdililitkan menutupi sambungan kabel sampai benar-
benarmenutupi. Untuk sambungan-sambungan kabel yangberdekatan + dan – diberi isolasi
ganda dan tidak sejajarcara penyambungannya. Untuk titik cabang 5 sebenarnyahanya buat
berjaga-jaga bila suatu saat instalasi akandiperluas.Penggunaannya bisa dihilangkan bila tidak
diperlukan, sedangkanpemasangan stop kontak 2 tentu saja tergantung dari ada atau tidaknya
titikcabang 5 (jika ada titik sambung 5 maka jalur penyambungan stop kontak 2berasal dari titik
sambung 5 tersebut, tetapi jika titik sambung 5 dihilangkanmaka penyambungan stop kontak 2
diambil dari titik sambung 4. Untuk

pemasangan In bow doos maupun pipa instalasi dari saklar 3&4 maupun stopkontak 2 di dalam
tembok cara sama seperti penjelasan diatas

. Kemudian pada titik cabang 4 seperti terlihat pada gambar diata.

X. PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR1 Bak air fiber glass kap. 0.5 M3 SNI-02.10.6.7
1,000 BhTahapan Pengadaan Bahan, Pengajuan dan Uji produk

Semuabahan yang digunakan sebelum dilaksanakan proses pengujianmaterial/bahan wastafel


dan bak viberi di workshop terlebihdahulu diajukan spek yang digunkan berupa data
tempatpemesanan dan spesifikasi, setelah mendapatkan persetujuandi ajukan sampel bahan
yang digunakan untuk diadakanpemeriksaan langsung oleh direksi.

Tahapan Pemesanan dan Pemeriksaan kembali

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan
kelokasi tempatpemsangan bak air dan wastafel.Proses pemasangan1. Pengambilan sampel dan
diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi teknis berupabrosur-brosur
dan ditunjukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.2. Uji tes sampel3. Droping
bahan dan material4. Ukur elevasi5. Pemasangan dan penyetelan6. Tes uji hasil instalasi

2 Klosed jongkok poselin SNI-02.10.6.2 5,000 Bh

Untuk memperkuat kedudukan kloset pada lantai, selain memakai adukan yang kuat juga
memakai baut yangditanam kepalanya dibawah dasar kloset. Sebelum kloset dipasangkan,
terlebih dahulu dibuatkan dudukan yangdilengkapi dengan pemasangan pipa pembuangan yang
menembus pondasi. Di samping kloset duduk tersedia bakkecil yang letaknya disebelah kanan,
agar tangan kanan mudah mengambil air. Kran air bersih diletakkan diatasbak penampung air
bersih, yang letaknya mudah dijangkau oleh tangan yang sedang buang air besar di atas
kloset jongkok tersebut.

4. Langkah Kerja

a. Siapkan peralatan dan bahan yangdiperlukanb. Buat galian untuk pemasangan


pipapembuanganc. Buat tempat dudukan untukmeletakkan kloset jongkokd. Menyelesaikan tiap
sambungandengan adukan kedap aire. Menutup lubang galian setelahpemasangan pipa galian
selesaif. Meletakkan kloset pada dudukanyang telah disiapkang. Memasang porselin disekeliling
kloseth. Membuat bak penampung air bersihi. Test instalasi

3 Kran air Ø 1/2inci SNI-02.10.6.35 5,000 Bh

1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi
teknis berupabrosur-brosur dan ditunjukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.2.
Uji tes sampel3. Droping bahan dan material4. Ukur elevasi5. Pemasangan kran6. Tes uji
kranPada tes hasil pemasangan kran berupa pemberian tekanan air yang mengalir melalui kran
apakah lancarTidak terdapat muncratan air/bocor pada sambungan pipa dengan kran, uji
kelancaran buka tutup kranApakah kran dengan sempurna menutup aliran air pada kondisi off.

4 Pipa PVC Ø 4" (instalasi saluran air kotor) SNI-02.10.6.32 12,000 M'5 Pipa PVC Ø 3" (instalasi
buangan air sabun) SNI-02.10.6.31 24,000 M'6 Pipa PVC Ø 3" (instalasi buangan air dari wastafel
SNI-02.10.6.31 24,000 M'7 Pipa PVC Ø 3/4" (instalasi air bersih) SNI-02.10.6.20 48,000 M'8 Pipa
PVC Ø 3/4" (instalasi air dari tower) SNI-02.10.6.20 25,000 M'Pemasangan Pipa.


Pada Pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam
jenis kotoranumpamanya bekas puing-puing/batu, alat-alat bekas pakaian dan lain-lain kotoran
yang dapat mengganggukebersihan dan kelancaran aliran air dalam pipa.

Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam galian harus langsung dipasang dan disetel
sambungannya dankemudian diurung dengan bahan-bahan yang disetujui Direksi Pengawas.
Serta dipadatkan dengan sempurnakecuali pengurungan pada tempat-tempat sambungan pipa
harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu olehDireksi Pengawas. Semua ujung pipa yang
terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus ditutupsehingga kotoran ataupun air
buangan tidak masuk kedalam pipa. Cara-cara penutupan pada ujung pipatersebut harus
disetujui Direksi Pengawas. Tikungan/belokkan (Vertical/Horizontal) tanpa
elbow/enddilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak
boleh lebih dari yangdiizinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan. Perubahan tanah peletakkan
pipa (belokan/tikungan) harusdilaksankan dengan penyambungan bend/elow yang sesuai,
begitu pula untuk percabangan harus dengan teeatau tee eros (sesuai kebutuhannya). Peil dari
peletakan pipa serta dalamnya terhadap muka tanah asal harusdiperiksa dengan teliti dan
disaksikan dan mendapat persetujuan Direksi Pengawas. Pada waktu pemasanganpipa harus
diperhatikan benar-benar mengenai kedudukan pipa agar pipa dipasang betul-betul lurus
sertapada peil yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang
memungkinkanrusaknya pipa dikemudian hari. Pada waktu pemasangan pipa, galian untuk
peletakan pipa harus kering, tidakboleh ada air sama sekali dan bagian dalam. Semua
pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee,Elbaw/bens dan sebagiannya harus diberi
blok-blok penahan dari beton dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl.Pada ujung-ujung pipa yang
terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masukkan kotoran/benda-benda asing/air
kotor kedalam pipa.

Material yang gunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari minyak/oli,
ter/aspalatau bahan-bahan pelumas lainnya. Semua ujung pipa yang menuju septitack atau
ujung kloset yangditinggalkan sementara akan ditutup (didop/pulg) dan diberi beton penahan
sesuai arahan Direksi.

Apabila benar-benar diperlukan, pemotong pipa dapat dilakukan Kontraktor Pelaksana dengan
persetujuanDireksi Pengawas dan harus dilaksanakan dengan alat yang sesuai/ khusus untuk
jenis atau bahan pipa yangdipasang, agar benar-benar terjamin penyambungannya yang baik
sesuai dengan syarat-syaratteknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan. Ujung-ujung
bekas pemotong harus dilakukan denganalat-alat yang sesuai misalnya gurinda.
Penyambungan Pipa

Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan pipa dari


pabrik, pembuatpipa dan atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dari Direksi Pengawas.

Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :a. Pipa GI (Galvanis Iron
Pipe) dengan sambungan ulir.b. Pipa Polyvinil Caporitide ( PVC) dengan sambungan cincin karet
(rubber ring joint) atau dengan solventCement sesuai dengan daftar volume
pekerjaan.Sambungan dengan Solvent Cemet

Bersihkan bagian pipa yang akan disambung dari debu, kotoran dan air.

Beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya socket.

Oleskan solvent dengan kwas yang tipis sampai merata pada bagian ujung luar pipa yang
akandisambung sepanjang sama dengan bagian socket. Kalau sudah diberi solvent cement, pipa
segeraditekan masuk ke dalam socket

9 Ground Tank Ls 1,000 Unit

10 Avour bahan plastik SNI-02.10.6.36

5,000 Bh

11 Washtafel SNI-02.10.6.5 4,000 Bh12 Urinoir SNI-02.10.6.4 3,000 Bh

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan
kelokasi tempatpemsangan bak air dan wastafel.Proses pemasangan1. Pengambilan sampel dan
diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi teknis berupabrosur-brosur
dan ditunjukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.2. Uji tes sampel3. Droping
bahan dan material4. Ukur elevasi5. Pemasangan dan penyetelan6. Tes uji hasil instalasi

13 Septicktank Ls 1,000 Unit14 Resapan kapasitas Ls 2,000 Unit

Untuk pelaksanaan pembuatan septitank dilakukan rentan pertengahan pelaksanaan pekerjaan


secara umum gunamendapatkan posisi dan ketepatan pelaksanaan dengan pekerjaan instalasi
air kotor, tahapan-tahapanpelaksanaan antara lain :1. Pangukuran dan penyetelan mal kerja2.
Proses galian tanah untuk septitank3. Pembuatan dinding dan lantai septitank baik pasangan
bata atau cor-coran beton.4. Pembuatan lubang dudukan untuk pipa instalasi air kotor 2”5.
Pembuatan cor-coran penutup septitank dan pemasangan pipa udara

XI. PEKERJAAN PENGECATANCat Tembok dan Plafond1 Cat tembok bagian luar SNI-02.14.6.14
177,545 M22 Cat tembok bagian dalam SNI-02.14.6.14 286,445 M23 Cat plafond dan partisi SNI-
02.14.6.14 132,160 M24 Cat list plafond SNI-02.14.6.14 12,019 M2Cat Kayu5 Cat kusen SNI-
02.14.6.9 28,340 M26 Cat daun pintu SNI-02.14.6.9 15,400 M27 Cat daun jendela SNI-02.14.6.9
5,247 M28 Cat papan listplank SNI-02.14.6.9 20,179 M21 Pengecatan Tembok
Volume Pekerjaan = 200,855 M3Waktu Pelaksanaan yang tersedia = 7,000 HariPenyelesaian
Pekerjaan Rata - Rata = 28,694 M3 /Hari

a. Lingkup pekerjaanPengecatan dinding bagian luar dan dalam pada detail sesuai gambar kerja.

b. persyaratan bahan

cat dinding luar/exterior Sesuai dengan dokumen lelang

cat akhir untuk exterior Sesuai dengan dokumen lelang

cat dinding dalam/interior Sesuai dengan dokumen lelang

cat akhir untuk interior Sesuai dengan dokumen lelang

cat akhir gloss untuk interior Sesuai dengan dokumen lelang

d. syarat pelaksanaan
pengendalian kerja ini menggunakan sistem pabrik dan standarisasi pada PUBI 1982 pada
pasal 54 dan NI-4

pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari debu, lemak,
minyak danlainnya.

proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain

bidang pengecatan di plamur

cat dasar

setelah mendapatkan persetujuan dari direksi baru tahapan berikutnya

bahan sampel pengecatan di ajukan sampel ke direksi, setelah mendapat persetujuan


dilakukan keberikutnya

Pekerjaan Cat Kayu Dan Politur

pada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan sudah disesuaikan sesuai kebutuhan,
semakinbesar luasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas. Saat kita baru membeli
kuas baru selayaknyakita tidak langsung menggunakan begitu saja , untuk mendapatkan hasil
yang sempurna kita harusmemeriksa bulu sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan
supaya bulu sikat tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus. Perhatikan ujung kerataan
barisan bulu sikat. Untuk memastikan hasil yang palingbaik, anda bisa menggunakan cara
Pemotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisamemotong ujung yang
tidak rata. Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari salah
satu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan untuk memeganggagang
kuas seperti yang anda akan memegang raket tenis. Teknik ini paling baik ketika anda
akanmengecat permukaan datar. Sebelum anda melakuan pengecatan sebenarnya, sebelumnya
diperlukanmelakukan percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisi campuran yang
dibutuhkan.Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baik adalah
mengatur penekanankuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember tempat cat. Anda harus
bisa mengatur sampai kuasmenyerap cat.

pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari debu, lemak,
minyak danlainnya.

Pekerjaan cat kayu harus dilaksanakan adalah semua kusen-kusen, list kaca, list plafond, kisi-
kisi , daun jendela, listplank dan seluruh permukaan kayu yang di expose.

Cat kayu yang digunakan adalah kwalitas baik, bahan cat yang digunakan terlebih dahulu
mengajukancontoh untuk disetujui direksi, warna cat ditentukan kemudian diajukan contoh
warna cat untuk disetujidireksi.

Pekerjaan dempulan, meni, plamir, dan penghalusan (amplas) harus dilaksanakan hingga rapi
dan halussebelum pengecatan dilaksanakan.

Polituran dilaksanakan untuk semua daun pintu Panil diulang-ulang sampai halus. Sedangkan
pekerjaanpengecatan kayu dan dilaksanakan minimal 2 kali cat utama, 1 kali cat dasar, 1 kali
meni.

proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain

Pengadukan hingga jenuh.

test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas. Setelah acc
tahapanberikutnya.

laspisan pertama woodfiller, dioles merata keseluruh bidang cat kayu, dihaluskan dahulu
denganamplas.

lapisan kedua wood stain gunakan alat spry gun dilakukan setelah kondisi 75-90 % kering, dan
diulang 3kali dengan sistem cat perlapis

laspisan ketiga: cat dasar jenis seading sealer gunakan sepry gun disemprot tipis untuk
semprotanpertama & dibiarkan kering./ perlapis

menggunakan pengencer jenis thiner dengan perbandingan 1 : 1, sistem perlapis dan


dikeringkan/lapis.


lapisan 4,5, dan 6 cat akhir top coat melamic clear, menggunakan spry gun pengencer dengan
thinersuper, bila musim hujan ditambahkan 5 % reather RD 02 pada thiner A spesial, rentang
waktu pelapisan12 jam.

cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi

XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN1 Relling tangga dari besi hollow Ls 6,600 M2

PEKERJAAN FINISHING DAN ASBUILT DRAWING1. Pembuatan Gambar Asbuilt Drawing

Pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan PekerjaanPembuatan Asbuilt


DrawingDokumentasi Kegiatan 0% - 100 %Pembuatan Laporan Penyelesaian
PekerjaanAdministrasi kegiatan masa pemeliharaanPHO & FHO Pekerjaan

2. Demobilisasi Peralatan

Demobilisasi yang dimaksud disini adalah penarikaan alat utama dari proyek hal ini dilaksanakan
apabila semuapekerjaan fisik oleh direksi dinyatakan selesai, untuk masa pemeliharaan akan
disediakan 1 set alat yang tetapdisiapkan selama masa pemeliharaan, dan untuk tenaga akan
ditunjuk dan disiapkan stand bay dilokasi minimal2 orang selama masa pemeliharaan dan untuk
kontrol dari pihak kontraktor akan menyiapkan danmenjadwalkan minimal 2x per minggu guna
mengecek kondisi fisik pasca PHO.Selama masa pemeliharaan kami berupaya untuk mengontrol
fisik bangunan, melakukan perbaikan, perawatan& pelaporan setiap minggunya, bila mana
terjadi kerusakan yang sifat teknis dan non teknis kami tetapmelakukan perbaikan dan
penjagaan, item-item masa pemeliharaan antara lain :

Perawatan Fisik Bangunan

Cek dan Service

Pengukuran kembali


Dokumentasi selama masa pemeliharaan

Penempatan & Penjadwalan kontrol personil perusahaan

Penyediaan tenaga siap saat selama masa pemeliharaan

Penyediaan set peralatan untuk service

Finishing Pekerjaan/Tahpa Akhir Pelaksanaan

Pekerjaan finishing yang dimaksud disini adalah melakukan penyempurnaan-penyempurnaan


terhadap semuahasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Selain itu juga pekerjaan
finishing yang dimaksud disini adalahmelakukan pembersihan-pembersihan diseluruh area atau
lokasi pekerjaan dari sisa-sisa bahan yang sudah tidakterpakai. Pekerjaan finishing ini menjadi
sangat penting karena akan mencerminkan hasil akhir yang baik sehinggasemua kekurangan-
kekurangan yang ada sudah disempurnakan
41

test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas. Setelah acc
tahapanberikutnya.

proses pengecatan dengan persyaratan hasil sesuai dengan dokumen lelang dan arahan
daridireksi/pengawas
menggunakan tenaga terampil

cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi

n Pekerjaan cat tembok dan plafondpada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan
sudah disesuaikan

oleh pabrik, semakin besarluasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas. Saat kita baru
membeli kuas baru selayaknya kitatidak langsung enggunakan begitu saja , untuk mendapatkan
hasil yang sempurna kita harus memeriksabulu sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan
supaya bulu sikat tidak terlalu kasar dan juga tidakterlalu halus. Perhatikan ujung kerataan
barisan bulu sikat. Untuk memastikan hasil yang paling baik, andabisa menggunakan cara
Pemotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisa memotongujung yang
tidak rata. Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari
salahsatu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan untuk memegang
gagang kuas.Teknik ini paling baik ketika anda akan mengecat permukaan datar. Sebelum anda
melakuan pengecatansebenarnya, sebelumnya anda perlu melakukan percobaan kekentalan cat
untuk mendapatkan komposisicampuran yang dibutuhkan. Selanjutnya adalah pencelupan kuas
terhadap cap. Pencelupan cat yang baikadalah mengatur penekanan kuas terhadap cat yang
telah dituangkan di ember tempat cat. Anda harus bisamengatur sampai kuas menyerap cat .
Saat anda menarik kuas dari tempat cat, jangn langsung diangkat dandisapukan ke dinding,
biarkan beberapa saat sampai cat berlebih menetes , dan untuk memastikan tidakada lagi
tetesan , anda bisa melakukan mengesekkan kuas secara perlahan dengan menarik sikat di
tepibagian dalam dari bibir tempat cat untuk menghapus cat berlebihan. Selanjutnya adalah
meyapukan kuasyang sudah berisi cat ke dinding, lakukan penyapuan kuas dengan menekan
kuas secara perlahan danmenariknya sesuai arah yang diinginkan misalnya arah horizontal atau
arah vertikal. Lakukan pengecatandalam satu lapisan terlebih dahulu sampai ruangan tercat
penuh. Lakukan pengecatan dari tempat palingtinggi terlebih dahulu kemudian tempat
terendah. Kemudian setelah agak kering anda bisa memperhatikanhasil pengectan, dimana akan
akan kelihatan apakah cat terlalu tipis atau sudah menutupi dinding.Jika hasilcat kurang baik
anda bisa mengecat kembali lapisan kedua atau seterusnya dengan cara yang sama sampaianda
mendapatkan hasil pengectan yang diinginkan. Teknik penempatan bulu kuas untuk
pengecatankedinding dapat anda lakukan sebagai berikut :

Untuk pengecatan bidang datar luas, anda melakukan pengectan dengan seluruh permukaan
ujung kuasarah orizontal maupun arah vertikal. Sebaiknya saat penegectan anda membuat satu
arah yangberaturan.

Untuk pengecatan yang rapi membentuk garis di mana dua sisi atau warna bertemu, yang
disebut“memotong,” gunakan ujung bulu kuas dengan miring .

Untuk posisi yang harus menempatkan cat pada posisi yang luasan kecil, sebaiknya anda
menggunakanukuran bulu kuas yang kecil. terlebih dahulu kita harus memastikan permukaan rol
benar benar rata dantidak mempunyai serat yang terlalu kasar. Jika jenis rol sudah bagus
selanjutnya hal yang dilakukanadalah membasahi kuas rol dengan air.Sama seperti pengecatan
dengan menggunakan kuas, terlebih dahulu akan melakukan percobaankomposisi kekentalan
dari campuran cat untuk memastikan berapa lapisan akan melakukan pengectan.Lakukan
terlebih dahulu percobaan pada area tertentu. Setelah anda mendapatkan komposisikekentalan
cat , selanjutnya adalah pencelupan roller ke tempat (ember cat) . Tempatkan roler ketengah-
tengah ember cat yang sudah terisi, kemudian angkat roler dan gulung menuruni sampai
lerengember, kemudian berhenti beberapa waktu .Lakukan hal ini dua atau tiga kali untuk
memastikan catterserap oleh kuas roler. Lalu, celupkan roller ke dalam sumur sekali lagi, dan
gulung sampai ke lerengsampai kuas jenuh. Untuk memastikan kuas sudah jenuh anda bisa
mengulung kuas dari lereng dan jikacat tidak menetes lagi dipermukaan ember berarti kondisi
kuas sudah jenuh dan siap untuk dicatkan kedinding. Lakukan pengangkatan kuas secara
perlahan dari ember cat, untuk menghindari tetesan,lakukan penyapuan kedingding dengan
mendorong kuas menjauh dari tubuh anda. Metode yang palingefektif pengecatan dengan rol
adalah untuk pengecatan 1-2 meter persegi daerah pada suatu waktu.Pengectan dengan kuas
rol dilakukan dengan pola zigzag tanpa mengangkat roller dari dinding, seolah-olah kita menulis
huruf M besar, W, atau mundur N. Kemudian, masih tanpa mengangkat dari dinding
,selanjutnya adalah mengisi ruang kosongan dari huruf yang dibuat dengan pola zigzag . Setelah
satudaerah selesai kemudian dengan mengangkat rol dengan perlahan selanjutnya pindah ke
daerah laindengan memastikan cat masih ada di kuas rol, jika tidak lakukan pengisian cat
kembali dengan metodayang sama lalu anda melakukan pengecatan ke daerah berikutnya
sampai seluruh dinding selesai andacat. Setelah pengecatan lapisan pertama sudah selesai dan
kering anda bisa memperhatikan apakahhasil pengectan sudah maksimal, jika belum lakukan
pengecatan lapisan kedua. Sebelumnya lakukanpengetestan pada suatu luasan tertentu untuk
mendapatkan komposisi kekentalan yang dibutuhkan

42

Pekerjaan Cat Kayu Dan Politur

pada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan sudah disesuaikan sesuai kebutuhan,
semakinbesar luasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas. Saat kita baru membeli
kuas baru selayaknyakita tidak langsung menggunakan begitu saja , untuk mendapatkan hasil
yang sempurna kita harusmemeriksa bulu sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan
supaya bulu sikat tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus. Perhatikan ujung kerataan
barisan bulu sikat. Untuk memastikan hasil yang palingbaik, anda bisa menggunakan cara
Pemotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisamemotong ujung yang
tidak rata. Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari salah
satu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan untuk memeganggagang
kuas seperti yang anda akan memegang raket tenis. Teknik ini paling baik ketika anda
akanmengecat permukaan datar. Sebelum anda melakuan pengecatan sebenarnya, sebelumnya
diperlukanmelakukan percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisi campuran yang
dibutuhkan.Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baik adalah
mengatur penekanankuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember tempat cat. Anda harus
bisa mengatur sampai kuasmenyerap cat.

pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari debu, lemak,
minyak danlainnya.

Pekerjaan cat kayu harus dilaksanakan adalah semua kusen-kusen, list kaca, list plafond, kisi-kisi
, daun jendela, listplank dan seluruh permukaan kayu yang di expose.

Cat kayu yang digunakan adalah kwalitas baik, bahan cat yang digunakan terlebih dahulu
mengajukancontoh untuk disetujui direksi, warna cat ditentukan kemudian diajukan contoh
warna cat untuk disetujidireksi.

Pekerjaan dempulan, meni, plamir, dan penghalusan (amplas) harus dilaksanakan hingga rapi
dan halussebelum pengecatan dilaksanakan.

Polituran dilaksanakan untuk semua daun pintu Panil diulang-ulang sampai halus. Sedangkan
pekerjaanpengecatan kayu dan dilaksanakan minimal 2 kali cat utama, 1 kali cat dasar, 1 kali
meni.

proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain


Pengadukan hingga jenuh.

test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas. Setelah acc
tahapanberikutnya.

laspisan pertama woodfiller, dioles merata keseluruh bidang cat kayu, dihaluskan dahulu
denganamplas.

lapisan kedua wood stain gunakan alat spry gun dilakukan setelah kondisi 75-90 % kering, dan
diulang 3kali dengan sistem cat perlapis

laspisan ketiga: cat dasar jenis seading sealer gunakan sepry gun disemprot tipis untuk
semprotanpertama & dibiarkan kering./ perlapis

menggunakan pengencer jenis thiner dengan perbandingan 1 : 1, sistem perlapis dan


dikeringkan/lapis.

lapisan 4,5, dan 6 cat akhir top coat melamic clear, menggunakan spry gun pengencer dengan
thinersuper, bila musim hujan ditambahkan 5 % reather RD 02 pada thiner A spesial, rentang
waktu pelapisan12 jam.

cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi

XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN1 Relling tangga dari besi hollow Ls 6,600 M2


Pada proses pelaksanaan pekerjaan melalui beberapa tahapan pelaksanaan. Pekerjaan ini dapat
dikategorikandalam pekerjaan workshop las dan fabrikasi logam, pengadaan dan pemasangan
produk yang sudah jadi diwrokshop. Proses Pembuatan rangka besi hollow dibuat terlebih
dahulu dirakit diworkshop, sehingga nanti tinggaldipasang saja. Bahan yang sudah jadi disimpan
digudang sampai proses pemasangan dimulai. Pada dinding batadibuat lubang-lubang untuk
tempat dudukan bahan dan untuk tata letak dari pemasangan bahan dibuatsedemikian rupa
dengan ukuran sesuai gambar kerja , untuk penyetelan ketegakan bahan baik vertikal
maupunhorizontal akan tetap dijaga dengan selalu dilakukan penimbangan dengan unting -
unting dan waterpass(benangan).

Tahapan Pengadaan Bahan, Pengajuan dan Uji produk

Semua bahan yang digunakan sebelum dilaksanakan proses pabrikasi di workshop bengkel
las/bengkelpembuatan kusen pintu, jendela, daun pintu, jendela, ventiasi dan lainnya terlebih
dahulu diajukan spek yangdigunkan berupa data tempat pemesanan dan spesifikasi, setelah
mendapatkan persetujuan di ajukan sampelbahan yang digunakan untuk diadakan pemeriksaan
langsung oleh direksi.

Tahapan Pemesanan dan Pemeriksaan kembali

43

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan ke
work shoptempat perakitan, setelah material sampai ke work shop diadakan pemeriksaaan oleh
pihak direksi baikspesifikasi bahan, peralatan, gambar kerja, perlengkapan keselamatan kerja
dan tenaga ahli yang digunakandalam perakitan.

Tahapan Fabrikasi di work shop

Pihak direksi, konsultan pengawas dapat mengontrol langsung proses pembuatan yaitu
pemotongan,penyetelan, pembentukan, pengelasan dan proses penyatuan yang di akhiri
dengan proses pengemasan bahandan difinish dengan proses pengecatan dengan air
kompresor.

Tahapan Pengemasan.

Bahan yang sudah jadi diperiksa kembali oleh direksi baik dimensi dan bentuknya, setelah
mendapatkanpersetujuan barulah bahan jadi tersebut di beripengaman dari busa disetip
sudutnya dan diberi pelindung dandikemas/dipacking guna melindungi dari krosi dan cacat
karena benturan, jatuh, proses penumpukan danlainnya. Kusen-kusen yang sudah dipacking
dibawa kegudang penyimpanan untuk menunggu prosespemasangan.

Tahapan Pengangkutan dan Pemasangan.

Semua bahan-bahan yang siap dipasang diadakan ceking kelengkapan oleh pelaksana lapangan
setelah acc,diangkat dari gudang dan di muat dengan truck keloaksi pemasangan, pada saat
pemindahan dari gudang keteruk dilakukan dengan hati-hati, pada saat penumpukan di bak
truck terlebih dahulu pada dasar bak truckdiberi alas penagaman berupa kayu yang
direntangkan pada sisi-sisi bak truck dan ujung pintu. Setelah itudibawa ke lokasi
pemasangan.Proses Pemasangan dan Penyetelan langsung di lapangan.1. Bahan-Bahan
dipasang pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam gambar.2. Pemasangan Bahan-
bahan ini harus betul-betul tegak sehingga pasangan tidak berubah letaknya padawaktu
pelaksanaan pekerjaan lainnya.3. Apabila perletakan Rangka besi hollow maupun bahan yang
menempel pada kolom-kolom beton, makaPelaksanaan pemasangan di lubang atau coakan
pada kolom tersebut sebagai tempat untuk pemasanganbaut atau kait besi untuk penyatuan
pegangan.

PEKERJAAN FINISHING DAN ASBUILT DRAWING1. Pembuatan Gambar Asbuilt Drawing

Pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan PekerjaanPembuatan Asbuilt


DrawingDokumentasi Kegiatan 0% - 100 %Pembuatan Laporan Penyelesaian
PekerjaanAdministrasi kegiatan masa pemeliharaanPHO & FHO Pekerjaan

2. Demobilisasi Peralatan

Demobilisasi yang dimaksud disini adalah penarikaan alat utama dari proyek hal ini dilaksanakan
apabila semuapekerjaan fisik oleh direksi dinyatakan selesai, untuk masa pemeliharaan akan
disediakan 1 set alat yang tetapdisiapkan selama masa pemeliharaan, dan untuk tenaga akan
ditunjuk dan disiapkan stand bay dilokasi minimal2 orang selama masa pemeliharaan dan untuk
kontrol dari pihak kontraktor akan menyiapkan danmenjadwalkan minimal 2x per minggu guna
mengecek kondisi fisik pasca PHO.Selama masa pemeliharaan kami berupaya untuk mengontrol
fisik bangunan, melakukan perbaikan, perawatan& pelaporan setiap minggunya, bila mana
terjadi kerusakan yang sifat teknis dan non teknis kami tetapmelakukan perbaikan dan
penjagaan, item-item masa pemeliharaan antara lain :

Perawatan Fisik Bangunan

Cek dan Service

Pengukuran kembali

Dokumentasi selama masa pemeliharaan

Penempatan & Penjadwalan kontrol personil perusahaan

Penyediaan tenaga siap saat selama masa pemeliharaan

Penyediaan set peralatan untuk service

Finishing Pekerjaan/Tahpa Akhir Pelaksanaan

Pekerjaan finishing yang dimaksud disini adalah melakukan penyempurnaan-penyempurnaan


terhadap semuahasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Selain itu juga pekerjaan
finishing yang dimaksud disini adalahmelakukan pembersihan-pembersihan diseluruh area atau
lokasi pekerjaan dari sisa-sisa bahan yang sudah tidakterpakai. Pekerjaan finishing ini menjadi
sangat penting karena akan mencerminkan hasil akhir yang baik sehinggasemua kekurangan-
kekurangan yang ada sudah disempurnakan.
44

Setelah itu juga sebagai akhir dari proses pelaksanaan pekerjaan adalah melakukan pengecekan
bersama antara ;Pemilik Proyek dan Kontraktor dalam rangka melakukan dan melaksanakan
Penyerahan Pekerjaan Tingkat Pertama(PHO). Setelah dilakukan pengecekan, semua
kekurangan dan kerusakan yang terjadi harus segera diperbaikisampai dengan pelaksanaan
Penyerahan Pekerjaan Tingkat Kedua (FHO). Semua biaya-biaya yang timbul
sebelumpenyerahan kedua dilakukan adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Masa Pemeliharaan dan Jaminan Kondisifisik Pasca Pelaksanaan.

Masa Pemeliharaan merupakan bagian dari tanggung jawab dan komitmen perusahaan
terhadap peyedia jasa atauDireksi pemilik proyek, masa pemeliharaan ditentukan 180 hari
kalender atau sesuai dokumen lelang, segalakerusakan yang timbul selama masa pemeliharaan
akan diadakan pemeliharaan sesuai dokumen lelang untuk halitu perusahaan akan meyediakan
fasilitas-fasilitas dan sumber daya yang diperlukan untuk menunjang haltersebut, bentuk-bentuk
peyediaan sumber daya akan diadakan dan selalu berkoordinasi dengan pihak direksi hal-hal
tersebut antara lain :Penyediaan sumberdaya manusia :

Pengawas kontroling per minggu

Tenaga penjaga full masa pemeliharaan

Tenaga pekerja, tukang siap diterjunkan kelapangan setiap saat diperlukan masing-masing 2
pekerja dan 1tukang ahli.

Material on side dengan kapasitas pelaksanaan cukup untuk minimal 2 hari dengan catatan
kondisiperawatan sedang.

PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan untuk :PROGRAM : PROGRAM REHABILITASI DAN
PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS LLAJKEGIATAN : REHABILITASI/ PEMELIHARAAN
TERMINAL/ PELABUHANPEKERJAAN : REHABILITASI TERMINAL GINTE DOMPULOKASI :
KABUPATEN DOMPU - NUSA TENGGARA BARATTAHUN ANGGARAN : 2012Metode pelaksanaan
ini kami buat sebagai salah satu persyaratan dalam penawaran pekerjaan ini dan tentunyadapat
menjadi panduan dalam rangka melaksanakan selanjutnya jika kami ditunjuk sebagai pemenang
danpelaksana pekerjaan ini. Dan tentunya kami menyadari bahwa dalam penyampaian Metode
Pelaksanaan ini masihbanyak kekurangannya sehingga kami masih membutuhkan bimbingan
dari Direksi atau Pengawas Pekerjaan danKonsultan untuk mendapatkan metode pelaksanaan
pekerjaan yang lebih sempurna sehingga kami dapatmelaksanakan Pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu. metode ini kami buat dengan penuh tanggung jawab, yangbedasarkan speksifikasi
teknis yang diminta dalam dokumen lelang, dengan menggunakan sistem metode kerja,take
object preview and owner coordination semua pekerjaan dapat kami selesaikan tepat waktu
dengan mutuhasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan.

Direktur

Anda mungkin juga menyukai