Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ramen ( 拉 麺 ; ラ ー メ ン ) adalah masakan mi kuah Jepang yang berasal dari China.
Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba ( 中 華 そ ば  soba dari
Tiongkok) atau shina soba (支那そば) karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering
juga berarti mie. Rebusan mi hasil buatan tangan atau buatan mesin diceburkan ke dalam
sebuah mangkuk berisi kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu (umumnya dengan dasar
kaldu babi). Pada umumnya chasiu, menma, dan irisan daun bawang ditambahkan di atas mi
sebagai lauk atau penyedap.
Mi yang biasanya berwarna kuning dibuat dari terigu dengan kadar gluten tinggi
ditambah air dan bahan kimia tambahan seperti potasium karbonat, natrium karbonat dan
kadang-kadang asam fosfat. Bahan-bahan kimia yang bersifat alkali mengubah sifat alami
gluten dalam tepung terigu dan membuat mi menjadi kenyal sekaligus mengaktifkan
senyawa flavonoid yang terkandung dalam tepung terigu sehingga mi berwarna kuning.
Perbandingan air dan tepung terigu adalah kira-kira 1: 35%, semakin banyak air maka
semakin lunak pula mi yang dihasilkan.
Pada zaman dulu pembuatan mi di Tiongkok menggunakan air asin dari danau Kan di
pedalaman Mongolia yang mengandung garam mineral alami. Di Jepang, bahan kimia
tambahan untuk membuat mi sampai sekarang ini masih disebut kansui ( 鹹 水 , secara
harafiah: air dari Danau Kan). Seusai Perang Dunia II, bahan kimia tambahan untuk mi yang
berbahaya untuk kesehatan banyak beredar di pasaran, tetapi sekarang bahan kimia tambahan
sudah diatur dalam standar JAS. Bahan kimia tambahan untuk mi juga mempunyai bau tidak
enak yang sering tidak disukai orang, sehingga di Jepang juga dibuat mi yang
menggunakan telur sebagai pengganti bahan kimia.
Di atas ramen umumnya ditambahkan penyedap berupa beraneka ragam lauk
seperti: chasiu, menma, telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang, nori,
atau narutomaki sebagai hiasan. Telur rebus untuk ramen biasanya berwarna coklat karena
direbus di dalam kuah bekas rebusan chasiu. Sayuran sekaligus penyedap yang paling umum
untuk ramen adalah irisan daun bawang. Sebelum ditambahkan ke dalam ramen, sebagian
penjual ramen lebih dulu menggoreng irisan daun bawang di dalam minyak goreng
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dalam wawancara kali ini, antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui peluang usaha makanan ramen
2. Mengetahui kekuatan dalam usaha ramen
3. Mengetahui kelemahan dalam usaha ramen
4. Mengetaui ancaman dalam usaha ramen
1.3 Kegunaan Kegiatan
Kegunaan dari kegiatan ini ialah untuk menambah wawasan, serta menambah
pengetahuan. Dari kegiatan ini pula kami dapat mengetahui bisnis ramen, dengan mengetahui
kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman..
BAB II
ISI UTAMA LAPORAN
2.1 Pelaksanaan
Waktu Dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 24 Januari 2020
Waktu : 14.15 – 14.45 WIB
Tempat : Rumah Makan Mie Gembeng
Jalan : jln. Jendral Panjaitan, Citrodiwangsan

2.2 Hal yang di amati


Pada pengamatan kali ini sebagi pemenuhan tugas praktik PKU tentang makan internasional
kami selaku siswa dan sisiwi mengamatai salah satu warung makan yang ada di daerah
lumajang. Di mana dalam rumah makan tersebebut menyediakan ramen sebagai makan
istimewa dari jepang yang di hidangkan secara unik. Oleh karena itu kami melakukan
wawancara dengan petugas mengenai alalisa SWOT
2.3 Analisa SWOT
1. Strength (kekuatan)
a. Menjual produk unruk semua kalangan masyarakat, terutama untuk kalangan
remaja karena banyak anak yang menyukai makanan pedas sehingga akan
memungkinkan banyak yang meminati.
b. Memilikki rasa yang enak dan lezat, karena ramen tersebut terbuat dari
bumbu-bumbu yang memiliki kualitas tinggi sehingga membuat aromannya
sedap.
c. Bahan produk yang tejamin higienis dan halal. Meskipun ramen termasuk
makanan internasional tetapi diolah dengan bahan yang halal dan tetap
higgienis.
d. Hargannya terjangkau.
2. Weakness (kelemahan)
a. Tidak tahan lama. Ramen tersubut terbuat dari campuran mie dengan kuah
yang pedas, jika mie terkena kuah yang terlalu lama akan memuat mie
tersebut cepat mengembang. Sehingga ramen tersebut akan mudah basih.
b. Produk mudah ditiru karena bahan yang digunakan dalam ramen mudah di
dapatkan sehingga banyak peluang untuk membuat ramen
3. Opportunity (peluang)
a. Tempatnya strategis karena terletak bersebelahan dengan alun-alun kota
lumajang dan sering dilewati oleh kendaraan bermotor
b. Fasilitas yang cukup memadai. Fasilitas yang diberikan sudah cukup
sempurnah dan menjaga kebersihan sehingga pelanggan bias terasa nyaman.
c. Bahan makanan mudah didapat. Didaerah lumajang sendiri sudah banyak
bahan pokok atau bumbu yang mudah dicari sehingga mudah sekali untuk
membuat makana tersebut.
4. Threat (ancaman)
a. Banyaknya pesaing karena banyaknya peminat
b. Harga bahan dasar tidak menentu, sehingga bisa mempengaruhi harga jual
pada akanan ramen tersebut dan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ramen ini memiliki banyak sekali manfaat seperti sumber protein, sebagai nutrisi penambah
energi, untuk kesehatan dll. Makanan ini selain bermanfaat juga dapat dijadikan usaha yang
menguntungkan seperti usaha makanan internasional lainnya.

3.2 SARAN
Dalam upaya menjalankan bisnis tersebut perlu adanya pengalaman yang cukup agar bisnis
tersebut dapat mendatangkan keuntungan dan berjalan dengan baik. Perbedaan rasa dan cara
penyajian produk mampu menarik konsumen. Sehingga meskipun banyak pesaing produk
makanan internasional yang akan menjadi minat tersediri bagi konsumen, karena rasa dan cara
penyajiannya yang lain dari yang lain.

Documentasi

Anda mungkin juga menyukai