Konsep Pendidikan Islam Menurut Perspektif KH Ahmad Dahlan
Konsep Pendidikan Islam Menurut Perspektif KH Ahmad Dahlan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrowi. Salah satu diantara
ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan
hidup manusia yang mutlak harus dipatuhi, demi mencapai kesejahteraan dan
kemudian pertanggungjawaban itu baru bisa dituntut kalau ada aturan dan
yang mendasar tentang pendidikan, dan menjadi tanggung jawab manusia untuk
praktek pendidikan.2
KH. Ahmad Dahlan merupakan tipe man of action sehingga sudah pada
tempatnya apabila cukup mewariskan banyak amal usaha bukan tulisan. Dengan
usaha beliau di bidang pendidikan, beliau dapat dikatakan sebagai suatu "model"
dari bangkitnya sebuah generasi yang merupakan "titik pusat" dari suatu
1
Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Cet 2, (Jakarta :
____________
Bumi Aksara, 1991), hlm 98
2
____________ Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam..., Hlm 148
1
pergerakan yang bangkit untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi
zamannya yang lebih menaruh perhatian pada persoalan politik dan ekonomi, KH.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
ajaran Islam dari khurafat, tahayul, dan bid’ah yang selama ini telah bercampur
dalam akidah dan ibadah umat Islam. Kedua, mengajak umat Islam untuk keluar
perjuangan tokoh-tokoh Islam yang berasal dari Timur Tengah. Di antara para
pemikir Islam Timur Tengah yang menjadi motivator dan inspirator bagi KH.
Abduh, dan Muhammad Rasid Ridha. Selain itu, beliau mendapat pula inspirasi
dan motivasi dari Jamaluddin al Afghani asal Afganistan dan Kiai Saleh darat dari
Semarang.4
tulisan. KH. Ahmad Dahlan lebih menampilkan sosoknya sebagai manusia amal
3
____________ Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan
Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Hlm 103-104.
1923) Cetakan III, (Yogyakarta: Garasi House Of Book, 2000), Hlm 43.
3
atau praktisi dari pada filosof yang banyak melahirkan pemikiran dan gagasan
tetapi sedikit amal. Sekalipun demikian tidak berarti bahwa KH. Ahmad Dahlan
keagamaan.
Istilah pendidikan di sini dipergunakan dalam konteks yang luas tidak hanya
terbatas pada sekolah formal tetapi mencakup semua usaha yang dilaksanakan
keterampilan dari generasi terdahulu (tua) kepada generasi muda. Dalam konteks
ini termasuk dalam pengertian pendidikan adalah kegiatan pengajian, tabligh, dan
sejenisnya.
Pada bagian ini akan dibahas pemikiran pendidikan Islam KH. Ahmad
pendidikan Islam dan konsep tehnik penyelenggaraannya saat itu. Cita-cita atau
tujuan KH. Ahmad Dahlan dalam pendidikan adalah KH. Ahmad Dahlan ingin
5
____________Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahlan ..., Hlm 74
4
c. Siap berjuang, mengabdi untuk Muhammadiyah dalam menyantuni nilai-nilai
adalah melahirkan individu yang utuh, yakni menguasai ilmu agama dan ilmu
kali oleh KH. Ahmad Dahlan, bahkan sebelum Muhammadiyah lahir dan
berkembang oleh pendirinya sendiri. Kini setelah lebih dari tujuh puluh tahun,
pendidikan itulah yang merupakan amal usaha yang paling besar, banyak dan
berpengaruh, di samping usaha dakwah melalui jalan non formal seperti pengajian
rutin, jumlahnya agak jauh lebih besar dari amal usaha Muhammadiyah melalui
sekolahan tersebut. Amal usaha ini merupakan warisan terbesar dari hasil
pemikiran KH. Ahmad Dahlan, hingga kini berbagai amal usaha, khususnya di
bidang pendidikan berkembang dan meluas.7 Zaman selalu maju dan berubah,
6
____________Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahlan ,Hlm 122.
5
mendapatkan cara-cara baru dalam melaksanakan ajaran Islam, sehingga bisa
lebih dipahami dan diamalkan oleh umat Islam Indonesia. 8 Apalagi dalam
kehidupan abad 21 telah menuntut manusia unggul dan hasil karya unggul juga.
Hal ini disebabkan karena masyarakat abad 21 adalah masyarakat terbuka yang
manusia unggul yang dapat survive dalam kehidupan yang penuh persaingan dan
KH. Ahmad Dahlan adalah pencari kebenaran hakiki yang menangkap apa
yang tersirat dalam Tafsir al Manar (karya tulis Muhammad Abduh). Sehingga,
meskipun KH. Ahmad Dahlan tidak punya latar belakang pendidikan Barat, beliau
menyerukan ijtihad dan menolak taqlid. KH. Ahmad Dahlan dapat dikatakan
sebagai suatu ”model” dari bangkitanya sebuah generasi yang merupakan titik
8
____________ 207 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ;
Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1995), hlm 97.
9
____________ Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahlan ..., hlm 121
6
pendidikan ini, KH. Ahmad Dahlan gelisah dan bekerja keras sekuat tenaga untuk
yang baru yang mampu tampil sebagai ulama intelek atau antelek ulama, yaitu
seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani
pendidikan tersebut, KH. Ahmad Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus, yaitu
diajarkan.10
Kedua tindakan itu di abad 21, sudah menjadi fenomena umum, yang
pertama sudah diakomodir negara dan yang kedua sudah banyak dilakukan oleh
yayasan pendidikan Islam lain. Namun, ide KH. Ahmad Dahlan tentang model
warisan yang mesti dieksplorasi terus sesuai dengan konteks ruang dan waktu,
1912. Ini lah warisan dari pemikiran KH. Ahmad Dahlan yang berkembang
10
____________ Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahlan, hlm 122
11
____________ Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahla, hlm 122
7
hingga abad 21. Metode pembelajaran yang dikembangkan KH. Ahmad Dahlan
bercorak kontekstual melalui proses penyadaran. Contoh klasik adalah ketika KH.
berulang-ulang sampai santri itu menyadari bahwa surat itu menganjurkan supaya
manusia itu harus saling memperhatikan dan menolong fakir miskin, dan harus
diganti surat berikutnya. Ada semangat yang mesti dikembangkan oleh pendidik
pendidikannya, bukan cita-cita pendidikan, sehingga tidak aneh apabila ada yang
bid’ah. Sebenarnya, yang harus ditangkap dari KH. Ahmad Dahlan adalah
semangat untuk melakukan perombakan atau etos pembaruan, bukan bentuk atau
hasil ijtihadnya.13
pendidikan Muhammadiyah kini hampi satu abad. Dalam rentang waktu yang
12
____________ Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahlan..., Hlm. 123
13
____________ Adi Nugraha, K.H. Ahmad Dahlan..., Hlm. 123
8
Perubahan-perubahan itu dari waktu ke waktu kian cepat dan tidak jarang
(jumud) dalam tiga dasawarsa terakhir ini. Spirit pembaruan yang dulu diwariskan
KH. Ahmad Dahlan tidak lagi dihidupkan. Dengan perkataan lain, bahwa telah
berjalan saat ini, di abad 21 adalah sekedar melanjutkan gagasan awal pendidikan.
tertentu memang sudah ada, tetapi sering hanya berhenti pada tataran pemikiran,
belum sampai pada aksi seperti yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan.15
abad 21, usaha-usaha pembaruan KH. Ahmad Dahlan secara praktisnya sebagai
14
Khozin, Menggugat
____________ Pendidikan Muhammadiyah,
(Malang : UMM Press, 2005), hlm 53.
15
____________ Khozin, Menggugat .., hlm 54
9
sekolah, yaitu dengan memperkenalkan ruangan yang memakai kursi, bangku,
Dalam abad 21, boleh dikatakan hampir tidak ada kekhasan yang
pembaruannya. Hal ini jelas terlihat dari sikap konservatif yang mengukur
pembaruan pendidikan dari format pembaruan yang dilakukan Sang Suhu (KH.
kurikuler.
memang tergolong modern dan kreatif untuk masa itu, tetapi semuanya segera
menjadi usang seiring dengan perkembangan waktu yang sudah modern. Isyarat
Dalam kaitan ini sebagaimana dikutip oleh Khozin dalam bukunya ”Menggugat
16
____________ Khozin, Menggugat ..., hlm 55
10
mana saja. Jadilah guru, kembalilah kepada Muhammadiyah, jadilah meester,
17
____________ Khozin, Menggugat ...,57-58
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan Islam dapat terlihat
pada usaha beliau yang menampilkan wajah pendidikan Islam sebagai suatu
sistem pendidikan yang integral. Pemikiran KH. Ahmad Dahlan yang hendak
bercorak intelektual, moral dan religius dapat terlihat pada aspek pemikiran
melahirkan individu yang utuh, dapat menguasai ilmu agama dan ilmu umum,
pendidikan Islam menurut KH. Ahmad Dahlan itu meliputi pendidikan moral,
abad 21 nampak sebagiannya masih ada yang sesuai dan sebagian lainnya ada
12
yang perlu disempurnakan jika diaplikasikan di abad 21. Di antara pemikiran
KH. Ahmad Dahlan yang memiliki keterkaitan dalam pendidikan Islam abad
kognitif, afektif dan psikomotorik. Apalagi di abad 21, arah pendidikan Islam
kognitif, afektif, dan psikomotorik tetapi dalam diri seseorang harus tertanam
sikap dan pribadi yang berakhlak karimah. Dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan
tentang konsep pendidikan Islam sarat dengan ide-ide yang berkenaan dengan
upaya menanamkan nilai-nilai kepribadian, etika, dan moral dalam diri anak
didik. Walaupun pemikiran KH. Ahmad Dahlan telah ada sejak masa
13
DAFTAR PUSTAKA
14