G3a021016 Maharani Puspasari KMB
G3a021016 Maharani Puspasari KMB
Nim : G3A021015
Skenario 1
Seorang laki-laki berusia 59 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan batuk
berdahak dan sulit mengeluarkan dahak. Hasil pengkajian didapatkan data, TD 130/80 mmHg,
suhu 38° C, frekuensi nadi 90 x/mnt, dan frekuensi napas 24 x/mnt, terdengan ronkhi pada
auskultasi paru. BB saat ini 70 kg, sedangkan BB sebelum sakit 73 kg. Pasien pernah minum
obat TB dan menanyakan mengapa sekarang kambuh lagi.
Masalah
Data Fokus Penyebab
Keperawatan
Tujuan dan
Intervensi Rasional
kriteria hasil
Bersihan jalan napas Latihan batuk efektif (I.01006)
(L.01001) meningkat Tindakan
Setelah dilakukan Observasi
intervensi - Identifikasi kemampuan Untuk mengetahui
batuk kemampuan batuk
keperawatan selama dan mengetahui
- Monitor adanya retensi tanda dan gejala
1x4 jam, maka
bersihan jalan napas sputum infeksi saluran
pernapasan
meningkat, dengan - Monitor adanya tanda dan
Kolaborasi
Membantu
- Kolaborasi pemberian
mengencerkan
mukolitik dan ekspektoran dahak sehingga
membantu
pegeluaran dahak
dari saluran
pernapasan
Skenario 2
Seorang laki-laki, usia 40 tahun, dirawat di Cardiac Center dengan keluhan nyeri dada menjalar
ke rahang & leher, serta kadang mual, keringat dingin & sesak nafas. Nyeri tidak hilang dengan
istirahat, pasien menderita penyakit ini sudah 6 bulan yang lalu. Riwayat merokok sejak usia 17
tahun, sehari 5-10 batang. Pasien tampak gelisah, terlihat meringis menahan sakit, selalu
memegang area nyeri, membatasi nyerinya dengan membatasi aktifitas, nyerinya berskala 8,
wajah terlihat pucat, cemas, keluar keringat dingin, akral dingin, CRT 4 detik. Pasien selalu
bertanya tentang keadaanya sekarang. TTV suhu 36,5 o C, Nadi 95 kali/menit ireguler, posisi
semifowler, terpasang kateter, terpasang oksigen 4 lt/menit, terpasang infuse NaCl 20 tpm, TD
130/90 mmHg, RR 28 kali/menit, ADL dibantu dan terpasang terapi nitrogliserin sub lingual,
morphine sulfate 4 mg, aspirin 360 mg, pemeriksaan EKG didapat tampak gambaran ST elevasi
di lead I, AVL. V5 dan V6.
Masalah
Data Fokus Penyebab
Keperawatan
Meminimalkan
peningkatan skala
- Berikan injeksi analgesik nyeri
Mengurangi nyeri
Edukasi : dengan obat
- Anjurkan teknik
Efek relaksasi
relaksasi saat nyeri meningkatkan
datang kenyamanan klien
sehingga membantu
mengurangi nyeri
Skenario 3
Seorang perempuan, usia 60 tahun dirawat di cardiac center dengan CHF. Riwayat AMI 1,5
tahun lalu, DM sejak 5 tahun lalu. Pengkajian awal didapatkan data pasien mengeluh sesak
nafas, kencing sedikit, mudah Lelah. Tampak lemah, kesadaran compos mentis, gelisah, tekanan
darah 90/60 mmHg, frekwensi nafas 28 X/menit, dangkal, regular. Frekwensi Nadi 112 X/menit
teraba kecil, kulit lembab & sianosis, bunyi jantung 3 (S3) positif, tangan dan kaki teraba dingin,
edema tungkai derajat 2, CRT 3 detik, Tinggi badan 165 cm, berat badan 65 kg. Hasil
pemeriksaan Rontgen thorax gambaran edema pulmo, nilai CTR 0,67 (67%), pemeriksaan EKG
gambaran left ventrikel hipertropi dan ischemic inferior, pemeriksaan JVP 5 cmH2O.
Masalah
Data Fokus Penyebab
Keperawatan
DS : Penurunan curah Penurunan
jantung kontraksi
- Pasien mengeluh sesak nafas ventrikel
DO :
- Klien tampak mudah lelah
- Kencing sedikit
- kulit lembab & sianosis, bunyi
jantung 3 (S3) positif
- pemeriksaan Rontgen thorax
gambaran edema pulmo, nilai
CTR 0,67 (67%), pemeriksaan
EKG gambaran left ventrikel
hipertropi dan ischemic
inferior, pemeriksaan JVP 5
cmH2O
- TD : 90/60 mmHg
- N : 112 x/menit
- RR : 28x/menit
No Tujuan dan
Intervensi Rasional
Dx Kriteria Hasil
1. Curah Jantung Perawatan Jantung
(L.02008) (I.02075)
Setelah dilakukan Observasi :
intervensi - Identifikasi tanda dan
keperawatan selama gejala primer penurunan
Mengetahui skala
3x24 jam, maka curah jantung nyeri
tingkat nyeri
- Identifikasi tanda dan
menurun, dengan
gejala sekunder curah
kriteria hasil :
jantung monitor intake
(L.02008)
dan output cairan
- TTV dalam
rentang normal
- Monitor keluhan nyeri
- Kekuatan nadi
dada
perifer
meningkat
- Tidak ada Terapeutik :
edema - Berikan terapi relaksasi
Untuk mengetahui
koping yang
- Anjurkan beraktifitas
digunakan pasien
fisik sesuai toleransi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgetik