Anda di halaman 1dari 7

Nama : Izza Zulfa Yunita Nur Farida

Nim : G3A021015

ANALISIS KASUS KELAINAN RESPIRASI & KARDIOVASKULER

Skenario 1
Seorang laki-laki berusia 59 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan batuk
berdahak dan sulit mengeluarkan dahak. Hasil pengkajian didapatkan data, TD 130/80 mmHg,
suhu 38° C, frekuensi nadi 90 x/mnt, dan frekuensi napas 24 x/mnt, terdengan ronkhi pada
auskultasi paru. BB saat ini 70 kg, sedangkan BB sebelum sakit 73 kg. Pasien pernah minum
obat TB dan menanyakan mengapa sekarang kambuh lagi.

Masalah
Data Fokus Penyebab
Keperawatan

DS : Bersihan jalan Sekresi yang


napas tidak tertahan
- Klien mengatakan batuk efektif
berdahak sulit dikeluarkan
DO :
- Klien terlihat batuk berdahak
sulit dikeluarkan
- Terdapat suara nafas tambahan
(ronkhi)
- Klien terlihat duduk di tempat
tidur
- TD : 130/80 mmHg,
- N : 90 x/menit,
- RR : 24x/menit,
- S : 38oC

Tujuan dan
Intervensi Rasional
kriteria hasil
Bersihan jalan napas Latihan batuk efektif (I.01006)
(L.01001) meningkat Tindakan
Setelah dilakukan Observasi
intervensi - Identifikasi kemampuan Untuk mengetahui
batuk kemampuan batuk
keperawatan selama dan mengetahui
- Monitor adanya retensi tanda dan gejala
1x4 jam, maka
bersihan jalan napas sputum infeksi saluran
pernapasan
meningkat, dengan - Monitor adanya tanda dan

kriteria hasil : gejala infeksi saluran

- Batuk efektif pernapasan

meningkat (5) Terapeutik


- Produksi sputum - Atur posisi semi fowler Dapat membantu
pengembangan
menurun (5) - Pasang perlak atau paru dan
- Dispnea menurun bengkok di pangkuan mengurangi
tekanan dari
(5) pasien
abdomen pada
- Buang secret pada tempat diafragma
sputum
- Libatkan keluarga dalam
latihan bauk efektif

Edukasi Untuk mengetahui


- Jelaskan tujuan dan tujuan dan prosedur
batuk efektif
prosedur batuk efektif
- Anjurkan Tarik napas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik kemudian
dikeluarkan melalui mulut
- Anjurkan mengulangi
Tarik napas dalam hingga
3 kali
- Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
Tarik napas dalam yang
ke-3

Kolaborasi
Membantu
- Kolaborasi pemberian
mengencerkan
mukolitik dan ekspektoran dahak sehingga
membantu
pegeluaran dahak
dari saluran
pernapasan

Skenario 2
Seorang laki-laki, usia 40 tahun, dirawat di Cardiac Center dengan keluhan nyeri dada menjalar
ke rahang & leher, serta kadang mual, keringat dingin & sesak nafas. Nyeri tidak hilang dengan
istirahat, pasien menderita penyakit ini sudah 6 bulan yang lalu. Riwayat merokok sejak usia 17
tahun, sehari 5-10 batang. Pasien tampak gelisah, terlihat meringis menahan sakit, selalu
memegang area nyeri, membatasi nyerinya dengan membatasi aktifitas, nyerinya berskala 8,
wajah terlihat pucat, cemas, keluar keringat dingin, akral dingin, CRT 4 detik. Pasien selalu
bertanya tentang keadaanya sekarang. TTV suhu 36,5 o C, Nadi 95 kali/menit ireguler, posisi
semifowler, terpasang kateter, terpasang oksigen 4 lt/menit, terpasang infuse NaCl 20 tpm, TD
130/90 mmHg, RR 28 kali/menit, ADL dibantu dan terpasang terapi nitrogliserin sub lingual,
morphine sulfate 4 mg, aspirin 360 mg, pemeriksaan EKG didapat tampak gambaran ST elevasi
di lead I, AVL. V5 dan V6.

Masalah
Data Fokus Penyebab
Keperawatan

DS : Nyeri kronis Agen cedera


biologis
- P : Nyeri dada menjalar ke
rahang dan leher.
- Q : Nyeri tidak hilang dengan
istirahat.
- R : Nyeri dada, rahang dan
leher.
- S : skala 8
- T : terus menerus.
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Terpasang oksigen 4lt/menit
- TD : 130/90 mmHg,
- N : 95 x/menit,
- RR : 28x/menit,
- S : 36,5oC
No Tujuan dan
Intervensi Rasional
Dx Kriteria Hasil
1. Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
(L.08066) (I.08238)
Setelah dilakukan Observasi :
intervensi - Identifikasi lokasi,
keperawatan selama karakteristik, durasi,
Mengetahui lokasi,
3x24 jam, maka frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi,
tingkat nyeri intensitas nyeri, skala frekuensi, intensitas,
menurun, dengan nyeri, respon nyeri non skala nyeri
kriteria hasil : verbal
(L.08066)
- Identifiksi faktor yang
- Keluhan nyeri
memperberat dan
menurun (5)
memperingan nyeri
- Meringis
- Kaji koping klien dalam
menurun (5)
manajemen nyeri
- Gelisah Untuk mengetahui
koping yang
menurun (5)
digunakan pasien
Terapeutik :
untuk menurunkan
- Berikan teknik nyeri
nonfarmakologis untuk
Mengurangi nyeri
mengurangi rasa nyeri tanpa obat

- Batasi aktivitas saat nyeri

Meminimalkan
peningkatan skala
- Berikan injeksi analgesik nyeri

Mengurangi nyeri
Edukasi : dengan obat
- Anjurkan teknik
Efek relaksasi
relaksasi saat nyeri meningkatkan
datang kenyamanan klien
sehingga membantu
mengurangi nyeri

Kolaborasi : Untuk mengurangi


nyeri secara cepat
- Kolaborasi pemberian
analgetik

Skenario 3
Seorang perempuan, usia 60 tahun dirawat di cardiac center dengan CHF. Riwayat AMI 1,5
tahun lalu, DM sejak 5 tahun lalu. Pengkajian awal didapatkan data pasien mengeluh sesak
nafas, kencing sedikit, mudah Lelah. Tampak lemah, kesadaran compos mentis, gelisah, tekanan
darah 90/60 mmHg, frekwensi nafas 28 X/menit, dangkal, regular. Frekwensi Nadi 112 X/menit
teraba kecil, kulit lembab & sianosis, bunyi jantung 3 (S3) positif, tangan dan kaki teraba dingin,
edema tungkai derajat 2, CRT 3 detik, Tinggi badan 165 cm, berat badan 65 kg. Hasil
pemeriksaan Rontgen thorax gambaran edema pulmo, nilai CTR 0,67 (67%), pemeriksaan EKG
gambaran left ventrikel hipertropi dan ischemic inferior, pemeriksaan JVP 5 cmH2O.

ANALISA DATA DAN DIAGNOSA

Masalah
Data Fokus Penyebab
Keperawatan
DS : Penurunan curah Penurunan
jantung kontraksi
- Pasien mengeluh sesak nafas ventrikel
DO :
- Klien tampak mudah lelah
- Kencing sedikit
- kulit lembab & sianosis, bunyi
jantung 3 (S3) positif
- pemeriksaan Rontgen thorax
gambaran edema pulmo, nilai
CTR 0,67 (67%), pemeriksaan
EKG gambaran left ventrikel
hipertropi dan ischemic
inferior, pemeriksaan JVP 5
cmH2O
- TD : 90/60 mmHg
- N : 112 x/menit
- RR : 28x/menit

No Tujuan dan
Intervensi Rasional
Dx Kriteria Hasil
1. Curah Jantung Perawatan Jantung
(L.02008) (I.02075)
Setelah dilakukan Observasi :
intervensi - Identifikasi tanda dan
keperawatan selama gejala primer penurunan
Mengetahui skala
3x24 jam, maka curah jantung nyeri
tingkat nyeri
- Identifikasi tanda dan
menurun, dengan
gejala sekunder curah
kriteria hasil :
jantung monitor intake
(L.02008)
dan output cairan
- TTV dalam
rentang normal
- Monitor keluhan nyeri
- Kekuatan nadi
dada
perifer
meningkat
- Tidak ada Terapeutik :
edema - Berikan terapi relaksasi
Untuk mengetahui
koping yang
- Anjurkan beraktifitas
digunakan pasien
fisik sesuai toleransi

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgetik

Anda mungkin juga menyukai