Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI UNTUK PASIEN GLOMERULONEFRITIS AKUT


Di Ruangan Kronis Anak
RSUP Dr. M.Djamil Padang

Praktek Profesi Keperawatan Anak

Oleh :
Mimit Sasmita

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah : Praktek Profesi Keperawatan Anak


Pokok Bahasan : Nutrisi Pada Pasien dengan Glomerolunefritis Akut
Sasaran : Pasien di Ruang Kronis Anak
Hari/Tanggal : Senin / 29 November 2016
Jam : 10.00 – .10. 30 WIB

A. Latar Belakang
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap
akhir dan tingginya angka morbiditas baik pada anak maupun pada dewasa.
Terminologi glomerulonefritis yang dipakai disini adalah untuk menunjukkan bahwa
kelainan yang pertama dan utama terjadi pada glomerulus, bukan pada struktur ginjal
yang lain.
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
Peradangan dimulai dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan
atau hematuria. Meskipun lesi utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada
akhirnya akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang
mula-mula digambarkan oleh Richard Bright pada tahun 1827 sekarang diketahui
merupakan kumpulan banyak penyakit dengan berbagai etiologi, meskipun respon
imun agaknya menimbulkan beberapa bentuk glomerulonefritis
Indonesia pada tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat di
rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak dirawat di Surabaya
(26,5%), kemudian disusul berturut-turut di Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%), dan
Palembang (8,2%). Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 2 : 1 dan terbanyak
pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%).
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara
menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala.
Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala
umum berupa sembab kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya
disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10%
menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.
Berdasarkan pengamatan dan pengkajian pada pasien An.M didapatkan
diagnosa glomerolunefritis akut. Oleh karena itu perlu diberikan kepada pasien
penjelasan tentang pemberian nutrisi dan cairan pada pasien dengan GNA kepada
An M di ruang rawat Kronis Anak RSUP Dr M.Djamil Padang

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu memberikan
nutrisi sesuai kebutuhan pasien dan pembatasan cairan.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dapat menjelaskan tentang
GNA dan pemenuhan nutrisi dan cairan pada pasien.
C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

D. Media dan alat


1. Lembar balik
2. leaflet

E. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Selasa / 28 Februari 2017
Jam : 10.00 – .10.30 WIB
Tempat : Ruang Kronis RSUP Dr.M.Djamil Padang
F. Pengorganisasian
1. Presentator : Mimit Sasmita
G. Seting tempat

Ps P

PK

Keterangan :

M : Moderator

P : Presenter

PK : Penguji Klinik

Ps : Pasien

H. Susunan Acara Penyuluhan


N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens

1 5 menit Pembukaan
.  Memberi salam
 Menjawab salam
 Memperkenalkan diri,
 Mendengarkan dan
anggota kelompok
Memperhatikan
dan pembimbing
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan topik
memberi respon
dan tujuan
 Mendengarkan dan
penyuluhan.
memberi respon
 Mendengarkan dan
memberi respon

 Menjelaskan kontrak
waktu dan bahasa
yang akan digunakan
selama penyuluhan
(Bahasa Indonesia
atau Minang)
 Menjelaskan tata
tertib penyuluhan

2 20 menit Pelaksanaan
.  Menggali  Mengemukakan
pengetahuan tentang pendapat
Glomerolunefritis
akut
 Memberikan  Bertepuk tangan
reinforcement kepada
pasien
 Menjelaskan  Mendengarkan dan
pengertian memperhatikan
Glomerolunefritis
akut  Mengemukakan
 Menggali pendapat
pengetahuan tentang
memberi etiologi
Glomerolunefritis
akut  Bertepuk tangan
 Memberikan
reinforcement dan
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan etiologi memperhatikan
Glomerolunefritis  Mengemukakan
akut pendapat
 Menggali
pengetahuan tentang  Bertepuk tangan
tanda dan gejala

 Memberi
 Mendengarkan dan
reinforcement
memperhatikan

 Menjelaskan tanda
dan gejala  Mengemukakan

Glomerolunefritis pendapat

akut
 Menggali
pengetahuan tentang  Bertepuk tangan

glomerolunefritis
akut  Mendengarkan

 Memberi
reinforcement
 Menjelaskan
komplikasi  Mengemukakan
Glomerolunefritis pendapat
akut
 Menggali
pengetahuan tentang
terapi
glomerolunefritis  Bertepuk tangan
akut  Mendengarkan

 Memberi
reinforcement
 Menjelaskan terapi  Mengajukan
Glomerolunefritis pertanyaan dan
akut menjawab
 Melakukan sesi tanya pertanyaan
jawab

3 5 menit Penutup
.  Bersama klien
 Bersama
menyimpulkan materi
menyimpulkan
penyuluhan.
materi penyuluhan
 Melakukan evaluasi
 Bertepuk tangan
 Memberikan
reinforcement yang
positif kepada pasien
yang dapat menjawab
 Menjawab salam
 Menutup penyuluhan
dan memberikan
salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa (perawat) dan pasien berada pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pre Planning telah disetujui
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Pasien mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. Pasien berperan aktif selama kegiatan berjalan

Lampiran Materi
DIET UNTUK KLIEN GLOMEROLUNEFRITIS AKUT

1. Definisi
Glomerulonrefitis akut suatu sindrom nefritik akut yang ditandai
dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi gnjal
(azotemia ) (IDAI, 2000). Menurut Wong (2008), GNA merupakan bentuk
penyakit ginjal pasca infeksi yang paling sering terjadi pada masa kanak-kanak
dan merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal.

2. Penyebab Glomerulo Nefritis Akut adalah:

1. Adanya infeksi ekstra renal terutama disaluran napas bagian atas atau
kulit oleh kuman streptokokus beta hemolyticus golongan A, tipe 12, 16,
25, dan 49).
2. Sifilis

3.      Bakteri dan virus

4.      Keracunan (Timah hitam, tridion)

6.      Trombosis vena renalis

7.      Penyakit kolagen

3. MANIFESTASI KLINIS
1. Hematuria (urine berwarna merah kecoklat-coklatan)
2. Proteinuria (protein dalam urine)
3. Oliguria (keluaran urine berkurang)
4. Nyeri panggul
5. Edema, ini cenderung lebih nyata pada wajah dipagi hari, kemudian menyebar
ke abdomen dan ekstremitas di siang hari (edema sedang mungkin tidak
terlihat oleh seorang yang tidak mengenal anak dengan baik).
6. Suhu badan umumnya tidak seberapa tinggi, tetapi dapat terjadi tinggi sekali
pada hari pertama.
7. Hipertensi terdapat pada 60-70 % anak dengan GNA pada hari pertama dan
akan kembali normal pada akhir minggu pertama juga. Namun jika terdapat
kerusakan jaringan ginjal, tekanan darah akan tetap tinggi selama beberapa
minggu dan menjadi permanen jika keadaan penyakitnya menjadi kronik.
8. Dapat timbul gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, dan
diare
4.KOMPLIKASI

Komplikasi glomerulonefritis akut:

1. Oliguri sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagai akibat
berkurangnya filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut
dengan uremia, hiperfosfatemia, hiperkalemia dan hidremia. Walaupun
oliguria atau anuria yang lama jarang terdapat pada anak, jika hal ini terjadi
diperlukan peritoneum dialisis (bila perlu).

2. Ensefalopati hipertensi, merupakan gejala serebrum karena hipertensi.


Terdapat gejala berupa gangguan penglihatan, pusing, muntah dan kejang-
kejang. Hal ini disebabkan karena spasme pembuluh darah lokal dengan
anoksia dan edema otak.
3. Gangguan sirkulasi berupa dipsneu, ortopneu, terdapat ronki basah,
pembesaran jantung dan meningginya tekanan darah yang bukan saja
disebabkan spasme pembuluh darah tetapi juga disebabkan oleh
bertambahnya volume plasma. Jantung dapat membesardan terjadi gagal
jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium.
4. Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia disamping sintesis
eritropoietik yang menurun.
5. Gagal Ginjal Akut (GGA)
4. Terapi
-          Obat
-          Diet
-          Beristirahat
Tujuan
1.      Memberi makanan yang tidak memberatkan kerja ginjal
2.      Membantu menurunkan ureum keratin darah
3.      Mencegah/mengurangi retensi natrium dan air dalam tubuh
Syarat
1.      Energi : adekuat (sesuai kebutuhan penderita)
2.      Protein : karena oliguria dan ureum ↑ maka pemberian protein dibatasi :
0,9 g/kg BB
3.      Lemak : cukup, diutamakan yang tidak jenuh
4.      Garam : bila ada udem, hipertensi atau oliguria natrium dibatasi 500-1000
mg/hari, sesuai dengan jumlah urin yang keluar.
5.      Kalium : dibatasi bila jumlah urin < 400 mL/hari
6.      Cairan : karena ada oliguria, cairan dibatasi antara 500-1000 mL/hari
sesuai dengan jumlah urin yang keluar
7.      Bentuk makanan : lunak
Diet
Rendah garam, tinggi hidrat arang , tinggi kalori , rendah protein , cairan
dibatasi

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol
3. Jakarta: EGC
Carpenito. 2001.  Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa
keperawatan dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC

Cecily L.Betz dan Linda A. Sowden (2002).Buku saku Keperawatan Pediatri,


, Edisi 3. Jakarta : EGC
DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. Baitul. 2010. Langkah-langkah relaksasi otot progresif. diakses dari


http://www.psikologizone.com/langkah-langkah-relaksasi-otot-
progresif/06511533 pada tanggal 14 Juli 2011
Anonim. Proposal Nyeri. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/38053919
/Proposal-Nyeri pada : 15 juli 2011
Elkin, Perry, & Potter (2000). Nursing Intervention and Clinical Skill. St. Louis :
Mosby
Tina Baker, MS, CHES Stress Reduction Specialist Email:trbaker@ufl.edu Web:
www.shcc.ufl.edu/gatorwel

Anda mungkin juga menyukai