Anda di halaman 1dari 4

Anggota Kelompok:

1. Evan Bonar Prasetyo Gurning C1C019025


2. Irene Rizka Amalia C1C019026
3. Elsa Lutfiana C1C019029
4. Fadila Rahma C1C019047
5. Nurchayuni C1C019068
6. Hana Pertiwi C1C019079
7. Kenny Gunawan C1C019104
8. Ririn Widyawati C1C019105

Notulensi Kelompok 2. Materi Regulasi Keuangan Sektor Publik


1. Pertanyaan Nafisha Nur Difani (C1C019067)
Tadi kan dijelaskan mengenai permasalahan dalam penyusunan regulasi yang ada di
Indonesia salah satunya pelaksanaan regulasi tanya sanksi, yang saya tanyakan bagaimana
cara menyelesaikan masalah mengenai pelaksanaan regulasi tanpa sanksi tersebut?

Jawaban (Ririn Widyawati C1C019105):


Cara menyelesaikan masalah mengenai pelaksanaan regulasi tanpa sanksi adalah dengan
memberikan sanksi yang tegas berupa peringatan ataupun denda yang akan membuat orang
yang melanggar menjadi jera. Dengan adanya sanksi maka regulasi yang dibuat wajib
dipatuhi karena akan bersifat memaksa dan tegas. Apabila sebuah regulasi dibuat tanpa
adanya sanksi maka regulasi tersebut tidak akan berjalan dengan lancar karena banyak
masyarakat beranggapan bahwa bukan kewajiban mereka untuk mematuhi regulasi
tersebut dan regulasi tersebut tidak bersifat memaksa bagi masyarakat.

2. Pertanyaan Dewanti putri (C1C019072):


Izin bertanya apakah setiap organisasi sektor publik wajib memiliki sebuah regulasi?

Jawaban (Irene Rizka Amalia C1C019026):


Setiap organisasi publik wajib dan pasti memiliki regulasinya sendiri. Regulasi ini
merupakan wujud dari kebijakan suatu organisasi dalam menghadapi isu dan permasalahan
yang nantinya akan mereka hadapi. Jika sebuah organisasi publik tidak memiliki regulasi
maka mereka tidak memiliki acuan yang akan mereka gunakan ketika terdapat isu yang
membutuhkan tindakan khusus.

3. Pertanyaan Arinda Putri N (C1C019086):


Apa dampak jika organisasi sektor publik tidak melakukan penyusunan regulasi?

Jawaban (Hana Pertiwi C1C019079):


Suatu regulasi disusun untuk mencapai suatu tujuan, sehingga jika ada organisasi sektor
publik yang tidak melakukan penyusunan regulasi maka organisasi tersebut tidak akan
mencapai tujuan yang hendak dicapai, yaitu organisasi tersebut tidak akan memiliki suatu
pedoman yang dapat dijadikan landasan dalam pelaksanaannya, selain itu juga akan
mengakibatkan siklus kegiatan organisasi tersebut menjadi tidak terstruktur.

4. Pertanyaan Aulia Bella Marinda (C1C019058):


Bagaimana peran regulasi publik terhadap akuntansi sektor publik?

Jawaban (Elsa Lutfiana C1C019029):


Sebagai sebuah siklus, tahapan dalam akuntansi sektor publik saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh, hasil perencanaan yang tidak baik akan
mengakibatkan buruknya tahapan penyusunan anggaran. Oleh karena itu, peran regulasi
publik pada siklus akuntansi sektor publik sangatlah besar. Peran itu akan menjadi dasar
pendukung utama bagi berhasil tidaknya perjalanan siklus akuntansi sektor publik.

5. Pertanyaan Diajeng Sekar Wangi (C1C019091)


Selama pandemi covid-19, pemerintah mengeluarkan beberapa regulasi terkait UU atau
Peraturan Pemerintah atau Peraturan Menteri Keuangan yang menjadi dasar buat keuangan
negara dan daerah. Sebutkan apa saja peraturannya dan menyebutkan tentang hal apa
peraturan tersebut.

Jawaban (Nurchayuni C1C019068):


Peraturan yang dibuat pemerintah selama pandemi meliputi:
1. Peraturan presiden republik indonesia No.54 tahun 2020 tentang perubahan postur
dan rincian anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2020.
2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 38/PMK.02/2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk penanganan pandemi corona virus
disease 2019 (COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan.
3. Penetapan Peraturan Pemerintah Penggati Undang-undang Nomor 1 Tahun 2020
tentag Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk
penanganan pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam
rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
dan/atau stabilitas sistem keuangan menjadi Undang-Undang.
4. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka mendukung kebijakan keuangan
negara untuk penanganan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau
stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional.
6. Pertanyaan Desi Amanatul Fitriana (C1C019042):
Tadi telah dijelaskan dalam perumusan regulasi publik salah satu yang perlu dilakukan
adalah analisis permasalahan publik yang ada. Lalu seperti apa contoh masalah publik yang
muncul dalam tahapan siklus ASP?

Jawaban (Fadila Rahma C1C019047):


Contoh permasalahan yang muncul dalam tahapan siklus ASP
a) Tahapan Perencanaan Publik: Ketimpangan pelayanan publik (Kesehatan,
Pendidikan)
b) Tahapan Pengaggaran Publik: Alokasi anggaran pelayanan publik yang minim.
c) Tahapan Realisasi Anggaran Publik: Jumlah pencairan dana tidak sesuai anggaran
d) Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa: Informasi tidak transparan.
e) Tahapan Pelaporan Keuangan Sektor Publik: ketidaktepatan waktu pelaporan
f) Tahapan Audit Sektor Publik: Kurangnya bukti
g) Tahapan Pertanggungjawaban publik: Keterbatasan pendistribusian informasi.

7. Pertanyaan Annisa Dyah Ayu W (C1C019112)


Tadi kan dijelaskan bahwa ada 5 sistem perencanaan pembangunan nasional. Nah
pertanyaanya apakah perbedaan kelima sistem perencanaan nasional tersebut?

Jawaban (Kenny Gunawan C1C019104):


Perbedaan kelima sistem perencanaan pembangunan nasional:
a) Pendekatan politik, pendekatan ini merupakan proses penyusunan rencana,
misalnya dalam pemilihan presiden masyarakat cenderung akan memperhatikan
bagaimana program yang dibuat oleh para calon
b) Pendekatan teknokratik, pendekatan ini menggunakan metode dan kerangka
berpikir ilmiah oleh setiap Lembaga
c) Pendekatan partisipatif, pendekatan ini melibatkan semua pihak berkempentingan
terhadap pembangunan sehingga mendapatkan aspirasi dari masyarakat dan
menimbulkan rasa memiliki
d) Pendekatan bawah-atas (top-down) dan pendekatan bawah atas (bottom -up),
melibatkan perencanaan yang dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui
musyawarah yang dilaksanakan baik ditingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan ,maupun desa.

8. Pertanyaan Agung Dwi Putranto (C1C019016)


Tadi dijelaskan mengenai UU Perbendaharaan Negara, nah menurut kalian apa itu
Perbendaharaan Negara dan mengapa UU Perbendaharaan Negara begitu penting?

Jawaban (Evan Bonar P.G. C1C019025)


Perbendaharaan negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara,
termasuk investasi serta kekayaan yang dipisahkan yang ditetapkan oleh APBN dan APBF.
UU ini selain menjadi landasan hukum dalam pelaksanaan reformasi pengelolaan keuangan
negara pada tingkat pemerintahan pusat, juga berfungsi untuk memperkokoh landasan
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah dalam kerangka kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai