Oleh Kelompok 1:
Afif Alkhairi (11911115317)
Alfiaturrosyidah (11911123691)
Ana Mariana (11911120198)
Anisa Fadillah (11911123694)
Aprilia Rindiani (11911122861)
Devie Putri R. (11911123709)
Elmawati Pratama (11911123714)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberi
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun makalah Sastra Bandingan
yang berjudul “Sejarah dan Prinsip Sastra Bandingan.”
1. Ibu Fenny Anita, M.Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Sastra
Bandingan.
2. Keluarga tercinta yang telah mendukung.
3. Rekan-rekan yang mengikuti mata kuliah Sastra Bandingan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan...................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu karya sastra tidak dapat dipisahkan dari keberadaan karya-karya sastra
yang mendahuluinya, yang pernah diserap oleh sastrawan. Pada mulanya, dalam
menciptakan karyanya seorang sastrawan tersebut melihat, meresapi, dan
menyerap teks-teks lain yang menarik perhatiannya baik secara sadar atau tidak.
Berlatar dari pernyataan inilah sastra bandingan perlu dikaji adanya. Sebagai suatu
aliran, kajian sastra bandingan terlihat belum begitu populer di kancah ilmiah
masyarakat Indonesia. Perbandingan merupakan salah satu metode yang juga
digunakan dalam penelitian.
Dengan demikian, uraian yang digunakan dalam sastra bandingan tentunya
bersandar pada dasar banding-membandingkan. Sastra Bandingan dalam kajian
umum serta dalam kaitannya dengan sejarah ataupun yang lainnya adalah
merupakan bagian dari sastra. Sastra sebagai bagian dari kebudayaan, ditentukan
antara lain oleh geografi dan sumber daya alam yang dapat menyusun suatu
masyarakat dan menentukan tata nilai. Dalam karya sastra semua hal tersebut
ditanggapi secara kreatif, sehingga suatu karya sastra perlu dibanding-bandingkan
agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai persamaan dan perbedaan
diberbagai budaya.
B. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana Sejarah Sastra Bandingan?
2. Bagaimana Prinsip Sastra Bandingan?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah, yaitu:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sastra Bandingan.
2. Untuk Mengetahui Prinsip Sastra Bandingan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sastra bandingan di Indonesia secara garis besar dapat dibagi dalam empat
kelompok, yaitu (Endaraswara, 2011:43):
1. Sastra bandingan dalam kaitan studi filologi yang dikenal sebagai kritik
teks.
2. Sastra bandingan dalam hubungannya dengan sastra lisan. Jenis penelitian
ini lebih ke arah motif atau tema dalam dongeng, cerita rakyat, legenda,
dan sejenisnya, serta menurut wilayah penyebaran teks.
3. Sastra bandingan moderen, yakni sastra bandingan tulis, baik yang ditulis
dalam bahasa Indonesia yang masih bernama bahasa Melayu maupun
yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
4. Sastra bandingan Interdisipliner artinya menyandingkan karya sastra
dengan bidang lain di luar ilmu sastra. Bandingan yang keempat ini sering
melahirkan simbiosis mutualisme antara sastra dan bidang lain. Para
sarjana, baik Asing maupun Indonesia, telah banyak melakukan studi
filologi atas naskah-naskah lama Nusantara (Indonesia) umumnya
perbandingan naskah-naskah yang berupa karya sastra yang berbeda, lalu
dicari pertautannya dan kemudian menemukan naskah induk. Setelah
induk naskah ditemukan barulah dilakukan perbaikan serta penganalisisan
untuk menentukan latar belakang budaya yang bercermin dalam naskah.
Prinsip dasar yang harus dianut dalam pengkajian sastra bandingan terkait
dengan dua hal, yaitu: (1) kondisi karya sastra yang tidak pernah steril dari
pengaruh sastra lain, (2) bandingan sebagai upaya penjernihan orisinalitas dan
bobot estetika sastra. Perlu dipahami, sastra dan sastra bandingan memang dua hal
yang membutuhkan pencermatan tingkat tinggi. Jika sastra sifatnya imajinatif,
sastra bandingan bersifat non imajinatif. Pengertian dunia sastra dan sastra
bandingan tidak selalu identik. Sastra bandingan dapat didefinisikan sebagai
susunan sastra dunia, yang meliputi sejumlah penampilan sastra, historis dan
kritis, dari fenomena sastra yang dipertimbangkan secara keseluruhan. Itulah
sebabnya, sastra bandingan muaranya memang untuk menuju sastra dunia.
Biarpun pengertian sastra dunia itu sampai sekarang masih tendensius, sastra
bandingan tetap memiliki andil yang patut diperhitungkan.
Prinsip dasar yang harus dianut dalam pengkajian sastra bandingan terkait
dengan dua hal, yaitu: (1) kondisi karya sastra yang tidak pernah steril dari
pengaruh sastra lain, (2) bandingan sebagai upaya penjernihan orisinalitas dan
bobot estetika sastra. Perlu dipahami, sastra dan sastra bandingan memang dua hal
yang membutuhkan pencermatan tingkat tinggi. Jika sastra sifatnya imajinatif,
sastra bandingan bersifat non imajinatif.
DAFTAR PUSTAKA