Evaluasi-Meta Compress
Evaluasi-Meta Compress
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baik evaluator maupun klien harus sadar akan bias pada evaluasi.
Evaluator, karena standar pribadi dan reputasi dirinya juga akan diuji klien karena
ia tidak mau mempertaruhkan uang maupun kebijaksanaannya untuk evaluasi
yang di bawah target. Keduanya akan menderita kerugian banyak apabila ternyata
evaluasi tidak efisien. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan evaluasi di
atas maka suatu evaluasi harus dievaluasi kembali, evaluasi semacam ini yang
kemudian kita kenal dengan nama evaluasi meta. Oleh sebab itu evaluasi meta
atau mengevaluasi hasil evaluasi penting adanya.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Prosedur meta evaluasi internal tidak terlalu formal, dapat dipakai untuk
merevisi suatu evaluasi dan juga dapat menolong Anda untuk terus dapat
mengikuti kegiatan proses evaluasi (keep track) (melacak). Usaha evaluasi meta
juga dapat membuat Anda terus terlibat dan bertanggung jawab, dan akan
menambah kepercayaan atas evaluasi. Evaluasi meta dilakukan apabila Anda
ingin mengamati dan meneliti desain dan fungsi evaluasi Anda. Evaluasi meta
dapat dilakukan kapan saja, mulai dari ketika evaluasi dalam tahap perencanaan,
ketika evaluasi dalam proses, dan bahkan pada saat evaluasi sudah selesai
dilakukan.
Seorang evaluator evaluasi meta harus memiliki kompetensi yang tinggi
dalam melakukan evaluasi, ia tidak hanya harus kompeten dalam melakukan
evaluasi yang pokok, ia juga harus dapat mengetahui bahwa evaluasi itu jelek atau
baik dan meyakinkan kepada orang lain akan hasil evaluasinya.
Evaluasi program dapat diketahui apakah baik atau buruk, maka Anda
memerlukan sejumlah kriteria atau standar sebagai dasar pertimbangan. Ada
beberapa kriteria dan standar yang telah ada untuk menilai evaluasi, yaitu Standar
for Evaluations of Educational Programs, and Materials (standar untuk evaluasi
pendidikan dan material ) yang dibuat oleh The Joint Commette on Standard for
Educational Evaluation. Standar ini digolongkan menjadi tiga puluh standar atas
empat domain evaluasi yaitu utility (evaluasi harus berguna dan praktis),
feasibility (evaluasi harus realistik dan bijaksana), propriety (evaluasi harus
dilakukan dengan legal dan etik), dan accuracy (evaluasi harus secara tehnik
adekuat). Daftar standar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Utility Standar
1.1.Audience Identification
1.2.Evaluator Credibility
1.4.Valuational Interpretation
1.5.Report Clarity
1.6.Report Dissemination
1.7.Report Timeliness
1.8.Evaluation Impact
2. Feasibility Standards
3. Propriety Standards
4. Accuracy Standards
Tujuan dan prosedur evaluasi harus terus dimonitor dan diterangkan sampai
rinci, sehingga dapat diidentifikasi dan dinilai.
Pengumpulan data, proses, dan laporan dalam evaluasi harus direviu, dan
dikoreksi sehingga hasil evaluasi tidak akan dicela.
Reviu eksternal paling baik dilakukan oleh pihak luar yang tak berminat
akan hasil evaluasi yang telah mempunyai pengalaman dalam evaluasi yang
serupa. Bila evaluator eksternal dipanggil sedini mungkin, mereka dapat diminta
bantuan untuk melihat desain program dan meminta rekomendasinya untuk
memperkuat desain. Pengamat eksternal dapat membantu urusan tehnik selama
proses evaluasi dan pada akhir evaluasi, melihat prosedur, penemuan, dan laporan
evaluasi. Pengamat eksternal mungkin dapat merencanakan kunjungan pada
periode reviu untuk lebih dapat mengenal dan melihat dari dekat fail, instrumen,
data, laporan, dan audiensi. Pekerjaan ini menuntut pengetahuan tentang mengapa
dan di mana menilai informasi evaluasi yang penting. Evaluator harus dapat
memperlihatkan bagaimana evaluasi mengikuti rekomendasi dari pengamat
eksternal.
Langkah-langkah melakukan evaluasi meta, sebuah desain evaluasi yang
dikemukakan oleh Worthen, Blain R, dan James R. Sanders (1983) sebagai berikut
:
1. Siapkan satu salinan desain yang siap untuk direviu. Evaluasi meta
formatif disarankan sesegera mungkin setelah desain selesai dirumuskan
supaya reviu produktif.
2. Tentukan siapa yang akan melakukan evaluasi meta.
3. Pastikan bahwa ada hak untuk melakukan evaluasi meta.
4. Gunakan standar atau kriteria meta evaluasi untuk melakukan evaluasi
meta.
5. Gunakan kriteria atau standar evaluasi pada desain Anda.
6. Periksa kecermatan desain evaluasi (adequacy). Tidak ada satu desainpun
yang sempurna. Oleh sebab itu, perlu dilihat kembali apakah desain perlu
disesuaikan dengan situasi dan kondisi program.
Evaluasi meta dapat dipakai untuk merevisi suatu evaluasi dan juga
dapat menolong kita untuk terus dapat mengikuti kegiatan proses evaluasi (keep
track). Usaha evaluasi meta juga dapat membuat kita terus terlibat dan
bertanggung jawab, dan akan menambah kepercayaan atas evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Siapkan satu salinan desain yang siap untuk direviu. Evaluasi meta
formatif disarankan sesegera mungkin setelah desain selesai dirumuskan
supaya reviu produktif.
2. Tentukan siapa yang akan melakukan evaluasi meta.
3. Pastikan bahwa ada hak untuk melakukan untuk melakukan evaluasi meta.
4. Gunakan standar atau kriteria meta evaluasi untuk melakukan evaluasi
meta.
5. Gunakan kriteria atau standar evaluasi pada desain Anda.
6. Periksa kecermatan desain evaluasi (adequacy). Tidak ada satu desainpun
yang sempurna. Oleh sebab itu, perlu dilihat kembali apakah desain perlu
disesuaikan dengan situasi dan kondisi program.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin AJ. (2008). Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
http://catatannana.blogspot.com/2010/11/standar-evaluasi-program.html diakses
pada 19 April 2016
http://hepimakassar.wordpress.com/2012/04/29/standar-evaluasi-program/ diakses
pada 19 April 2016