Anda di halaman 1dari 6

KONSEP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

LABORATORIUM PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

A. DESKRIPSI SINGKAT
Materi konsep kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium pendidikan
tinggi kesehatan ini memberikan gambaran mengenai pentingnya memperhatikan
K3 bagi pelaksanaan kegiatan praktik di laboratorium. Materi ini membahas
mengenai pengertian, tujuan, indikator kesehatan dan keselamatan kerja, serta
kecelakaan kerja.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta memahami dan mampu
menerapkan konsep K3 di laboratorium pendidikan tinggi kesehatan.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


Peserta mampu :
a. Menjelaskan pengertian kesehatan dan keselamatan kerja
b. Menjelaskan tujuan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
c. Memahami indikator keselamatan kerja
d. Memahami pencegahan kecelakaan kerja

C. POKOK BAHASAN
Pokok bahasan konsep kesehatan dan keselamatan kerja (K3) meliputi :
pengertian K3, tujuan K3, indikator keselatan kerja, penyebab kecelakaan kerja
dan cara pencegahannya.

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Langkah 1 : penyiapan proses pembelajaran
a. Kegiatan fasilitator
1) Fasilitator melakukan bina suasana kelas
2) Melakukan apersepsi dengan brainstorming
3) Menyampaikan ruang lingkup bahasan dan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan peserta
1) Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan
2) Mengemukakan pendapat
3) Mendengar dan mencatat hal-hal yang penting
4) Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator bila ada hal yang belum
jelas.

2. Langkah 2 : penyampaian materi pembelajaran


a. Kegiatan fasilitator
1) Menyampaikan materi sesuai pokok bahasan.
2) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal yang
kurang jelas
3) Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta
4) Melakukan diskusi terkait dengan materi dan kondisi tempat kerja
masing-masing
5) Menyimpulkan materi bersama dengan peserta
b. Kegiatan peserta
1) Mendengar, mencatat hal yang penting
2) Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator jika ada hal yang belum jelas
3) Mengikuti diskusi dengan aktif
4) Menyimpulkan materi bersama fasilitator

E. URAIAN MATERI
Kesehatan dan keselamatan kerja bagi semua pengguna laboratorium
pendidikan perlu diperhatikan dengan seksama mengingat fungsi laboratorium
sebagai salah satu tempat praktik yang digunakan oleh mahasiswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kesehatan dan keselamatan dalam aktifitas kerja
maupun praktik di laboratorium pendidikan menjadi tugas dan kewajiban semua
pihak sehingga tidak ada kasus ataupun kondisi yang tidak diharapkan, misalnya
kecelakaan kerja, kerusakan alat laboratorium dan sebagainya, sehingga semua
pihak dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Aman memiliki pengertian pekerja dalam melakukan pekerjaannya dapat
menghindari risiko bahaya yang mungkin muncul dari pekerjaan
tersebut.Sementara pekerjaan dikatakan nyaman apabila pekerja yang
bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman sehingga tidak
mudah capek. Kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan menciptakan
kenyamanan kerja dan keamanan kerja yang tinggi.

Beberapa pengertian kesehatan dan keselamatan kerja yang dikemukakan


oleh ahli (Alhamda & Sriani, 2014) :
1. Menurut Mangkunegara, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Menurut Suma’mur (1981), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan
yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan,
dan kondisi pekerja.
4. Mathis dan Jackson, menyatakan bahwa keselamatan adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cidera yang
terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik,
mental dan stabilitas emosi secara umum.
5. Menurut Ridley, John (1983), mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja
adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjanya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut.
6. Jackson, menjelaskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja menunjukkan
kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
7. Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja (Lalu Husni,
2003)

Menurut Mangkunegara (2002) tujuan dari kesehatan dan keselamatan kerja


adalah sebagai berikut :
1. setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis.
2. setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya.
3. semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
7. setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Sementara itu kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium mempunyai


beberapa tujuan, antara lain :
1. Melindungi pekerja/praktikan dalam melaksanakan praktik. 
2. Menjamin pekerja/praktikan dalam meningkatkan produktivitas dengan
memperoleh keselamatan dan kesehatan kerja. 
3. Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi setiap orang yang berada di
laboratorium dan juga lingkungannya.
4.  Menjamin peralatan praktik yang berada di laboratorium untuk dapat
digunakan, dirawat  dan dipelihara secara aman dan efisien.
5.  Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja dan
lingkungannya.
6. Mencegah dan mengurangi terjadinya kebakaran. 
7. Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak
karena terjadinya kecelakaan/kebakaran.  
8. Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) sebagai langkah
pertolongan awal dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di
laboratorium.

Indikator yang mempengaruhi keselamatan kerja adalah (Mangkunegara,


2002) :
1. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi :
a. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi :
a. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik dan
pengaturan penerangan.
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi
kesehatan kerja dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja (occupational accident),
penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan kerja (occupational disease &
work related diseases).

Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa


keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja
merupakan kejadian yang tidak dapat diduga. Cara menanggulangi kecelakaan
kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat (Silalahi, 1995).

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Penyebab kecelakaan kerja antara lain :
1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu kondisi yang tidak aman dari:
 Peralatan / media elektronik, bahan dan lain-lain
 Lingkungan kerja
 Proses kerja
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia,
yang dapat terjadi antara lain karena:
 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
 Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
 Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
 Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik

Penyebab kecelakaan yang dapat terjadi di lingkungan laboratorium, antara lain


:
1. Terpeleset/jatuh, dapat terjadi karena lantai licin. Akibat ringan : memar,
berat : fraktura, dislokasi, memar otak, dll.
Pencegahan :
 Pakai sepatu/sandal anti slip
 Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
 Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau
tidak rata konstruksinya.
 Pemeliharaan lantai dan tangga
2. Mengangkat beban
Mengangkat beban dapat cedera apabila mengabaikan kaidah ergonomi. 
Pencegahan :
 Beban jangan terlalu berat
 Jangan berdiri terlalu jauh dari beban
 Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi
pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok
 Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan terhambat.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka laboratorium sebaiknya


memperhatikan hal-hal berikut :
1. mempunyai sistem yang memadai dengan sirkulasi udara yang adekuat agar
suasana di dalam ruangan tersebut menjadi nyaman.
2. pengendalian cahaya yang adekuat di ruang kerja
3. tata letak peralatan yang rapi dan mudah dijangkau.
4. peralatan kerja ergonomis.
5. penempatan bahan kimia yang aman.
6. mempunyai pemadam api yang tepat terhadap segala sesuatu yang bisa
menyebabkan terjadinya kebakaran.
7. tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K) 
8. tersedia alat pelindung diri yang diperlukan.

Daftar Pustaka
Alhamda, S & Sriani Y. 2014. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta:
Deepublish.

Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Suma’mur. 1981. Kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta : Haji


Masagung.

Anda mungkin juga menyukai