ILHAM ALZARI
Sistem Pengapian
Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan didalam silinder harus dibakar
untuk menghasilkan tenaga. Pada proses pembakaran pada motor bensin dibutuhkan busi sebagai alat
penghasil api untuk pembakaran, busi bekerja berdasarkan sistem pengapian. Sistem pengapian yang
digunakan adalah pengapian listrik, dimana untuk menghasilkan percikan api digunakan tenaga listrik sebagai
pemercik api.
Sistem pengapian atau ignition system merupakan bagian dari sistem yang ada pada kendaraan bermotor
yang berfungsi untuk menyediakan percikan bunga api listrik pada busi untuk membakar campuran udara dan
bahan bakar di dalam ruang bakar engine pada akhir langkah kompresi.
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo yaitu menaikan tegangan dari
12 volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 volt. Koil pengapian terdiri dari
inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan terminal koil.
Primer koil merupakan lilitan kawat tembaga dengan diameter 0,5-1,0 mm
dengan jumlah lilitan 150-300 lilitan. Sekunder koil merupakan lilitan kawat
tembaga dengan diameter yang lebih kecil yaitu 0,05-0,1 mm dengan jumlah
lilitan yang sangat besar yaitu 15.000-30.000 lilitan. Jadi perbandingan jumlah
lilitan primer koil dengan sekunder koil 1:100 sampai 1:200. Koil mempunyai tiga
terminal yaitu terminal (+) dihubungkan keterminal IG kontak, terminal (-)
dihubungkan ke kontak pemutus arus dan terminal tegangan tinggi dihubungkan
ke busi atau tutup distributor.
Platina berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer. yang membuat platina
terbuka adalah nok, sedangkan yang membuat platina menutup adalah pegas. Saat platina menutup
tahanan harus nol dan persinggungan permukaan harus baik agar arus listrik dapat mengalir dengan
cepat mencapai maksimal dan kemagnetan inti koil cepat terbentuk. Saat platina terbuka maka arus
listrik harus cepat terputus agar koil dapat menghasilkan induksi tegangan tinggi secara maksimal
Kondensor berfungsi untuk menyerap arus induksi primer koil (electromotive force) saat kontak
pemutus arus terbuka sehingga percikan api pada permukaan kontak dapat dikurangi, kontak pemutus
tidak cepat aus/kotor/terbakar. Selain itu dengan terserapnya electromotive force dari induksi koil
primer kecepatan perubahan kemagnetan lebih tinggi, sehingga arus induksi pada sekunder koil lebih
besar, percikan api lebih besar, pembakaran lebih sempurna, tenaga mesin besar dan bahan bakar lebih
hemat
Tutup distributor terdapat terminal kabel tegangan tinggi, satu terminal in put dan terminal out put
sesuai dengan jumlah silinder. Jadi untuk motor 4 silinder mempunyai 1 terminal input dan terminal out
put sebanyak 4 terminal. Sebagai tempat terminal tegangan tinggi maka tutup distributor terbuat dari
bahan isolator yang baik agar tidak ada kebocoran arus tegangan tinggi antar terminal dengan
bodi/rumah distributor.
Hubungan arus listrik tegangan tinggi dari terminal in put dengan terminal terminal out put
dihubungkan oleh rotor. Selain menghubungkan arus, rotor juga mengatur arus yang dialirkan secara
bergantian kesetiap silinder.
Busi berfungsi untuk memercikkan bunga api yang digunakan untuk membakar
campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Keterangan ;
1. Terminal 7. Elektroda massa
2. Rumah busi 8. Cincin perapat
3. Isolator 9. Celah elektroda
4. Elektroda 10. Baut sambungan
5. Perintang rambatan arus 11. Cincin perapat
6. Rongga pemanas 12. Penghantar