SAINS KEPERAWATAN
Oleh Kelompok 6 :
1. Afiatur Rohimah 216070300141025
2. Daniar Septianing Faradina 210670300141023
3. Dwi Wiyono 216070300141010
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui teori dan konsep keperawatan menurut Mishel M.H.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mampu mengetahui teori dan konsep keperawatan Mishel M.H. dan dapat
diimplementasikan dalam pemberian pelayanan keperawatan.
1.3 Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model dan Konsep
Keperawatan Mishel M.H. serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik
keperawatan.
BAB 2
DAFTAR PUSTAKA
a. Anteseden ketidakpastian
Hal-hal yang termasuk dalam tema anteseden teori meliputi kerangka stimulus, kapasitas
kognitif, dan penyedia struktur.
1) Kerangka stimulus didefinisikan sebagai bentuk, komposisi, dan struktur rangsangan
yang dirasakan seseorang. Kerangka stimulus memiliki tiga komponen yaitu pola
gejala, keakraban peristiwa, dan kesesuaian peristiwa.
a) Pola gejala mengacu pada sejauh mana gejala hadir dengan konsistensi yang
cukup untuk dianggap memiliki pola atau konfigurasi.
b) Keakraban peristiwa adalah sejauh mana situasinya menjadi kebiasaan, berulang,
atau mengandung isyarat yang dikenali.
c) Kesesuaian peristiwa mengacu pada konsistensi antara yang
diharapkan dan peristiwa yang berhubungan dengan penyakit yang
dialami.
2) Kapasitas kognitif dan penyedia struktur mempengaruhi tiga komponen
kerangka rangsangan.
3) Penyedia struktur adalah sumber daya yang tersedia untuk membantu orang
dalaminterpretasi kerangka rangsangan. Penyedia struktur termasuk
pendidikan, dukungan sosial, dan otoritas yang kredibel.
b. Penilaian ketidakpastian
Penilaian ketidakpastian yang didefinisikan sebagai proses menempatkan nilai
pada peristiwa atau situasi yang tidak pasti. Ada dua komponen penilaian:
inferensi atau ilusi. Inferensi mengacu pada evaluasi ketidakpastian menggunakan
contoh terkait dan dibangun di atas disposisi kepribadian, pengalaman umum,
pengetahuan, dan isyarat kontekstual. Ilusi mengacu pada konstruksi keyakinan
yang terbentuk dari ketidakpastian yang memiliki pandangan positif. Hasil
penilaian adalah menilai ketidakpastian sebagai bahaya atau peluang.
c. Mengatasi ketidakpastian
Mengatasi ketidakpastian dan mencakup bahaya, peluang, koping, dan adaptasi.
Bahaya adalah kemungkinan hasil yang berbahaya. Peluang adalah kemungkinan
hasil positif. Mengatasi penilaian bahaya didefinisikan sebagai kegiatan yang
diarahkan untuk mengurangi ketidakpastian dan mengelola emosi yang dihasilkan
oleh penilaian bahaya. Mengatasi penilaian peluang didefinisikan sebagai
kegiatan yang diarahkan untuk mempertahankan ketidakpastian.
RUIT memasukkan tema anteseden dalam UIT dan menambahkan dua konsep
pengorganisasian diri dan pemikiran probabilistik. Pengorganisasian diri adalah
perumusan kembali rasa keteraturan baru, yang dihasilkan dari integrasi
ketidakpastian terus-menerus ke dalam struktur diri seseorang di mana ketidakpastian
diterima sebagai ritme alami kehidupan. Pemikiran probabilistik adalah keyakinan
dalam dunia kondisional di mana harapan kepastian dan prediktabilitas ditinggalkan.
RUIT mengusulkan empat faktor yang mempengaruhi pembentukan perspektif hidup
baru: pengalaman hidup sebelumnya, status fisiologis, sumber daya sosial, dan
penyedia layanan kesehatan. Dalam proses reorganisasi, orang tersebut mengevaluasi
kembali ketidakpastian dengan pendekatan bertahap, dari pengalaman yang tidak
menyenangkan ke salah satu peluang. Dengan demikian, ketidakpastian menjadi
dasar bagi rasa keteraturan baru dan diterima sebagai ritme alami kehidupan.
2.3 Mishel Uncertainty Illness Scale (MUIS)
Mishel telah mengembangkan 32-item Uncertainty in Illness Scale (MUIS)
untuk mengukur konstruk ketidakpastian pada orang dewasa yang sedang menjalani
pengobatan untuk proses penyakit aktif. Skala MUIS menngunakan skala likert yang
bernilai 5 poin, dimana nilai 1 menunjukkan 1 sangat tidak setuju sampai dengan nilai
5 menunjukkan sangat setuju. Skala tipe likert membahas persepsi dan sikap tentang
ketidakpastian yang terkait dengan penyakit dan pengobatannya, prognosis, dan
perjalanan yang diantisipasi. MUIS telah menjalani beberapa analisis faktor, yang
telah mengkonfirmasi empat faktor yang mewakili aspek ketidakpastian, yaitu:
a. Ambiguitas - kabur, tidak jelas, kabur, dan isyarat tumpang tindih tentang
penyakit;
b. Kompleksitas – banyak petunjuk yang rumit dan bervariasi tentang
pengobatan dan sistem perawatan;
c. Ketidakkonsistenan - menerima informasi yang sering berubah atau tidak
sesuai dengan informasi yang diterima sebelumnya; dan
d. Ketidakpastian - kurangnya kontingensi antara penyakit dan isyarat
pengobatan dan hasil penyakit [ CITATION Lin12 \l 1033 ].
Berikut merupakan contoh skala MUIS yang digunakan pada pasien dengan tumor
otak.
Gambar hasil dari skala MUIS pada pasien dengan tumor otak
BAB 3
PEMBAHASAN
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Teori ketidakpastian dalam penyakit atau Uncertainty in Illness Theory (UIT)
merupakan salah satu middle range theory yang didefinisikan sebagai
ketidakmampuan untuk menentukan arti dari suatu peristiwa yang
berhubungan dengan penyakit. Pada teori ketidakpastian terdapat tiga konsep
didalamnya yaitu anteseden ketidakpastian, penilaian ketidakpastian, dan
mengatasi ketidakpastian.
4.2 Saran
Berdasarkan teori Mishel pada akhirnya, pengakuan akan pentingnya
ketidakpastian dapat mengubah praktik klinis, diharapkan adanya
pengembangan intervensi keperawatan yang memfasilitasi adaptasi pasien
yang positif terhadap pengalaman penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA