Makalah Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
Makalah Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
PENDAHULUAN
suatu masyarakat pada masa tertentu. Paradigma juga dapat diartan sebagai
istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh
mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu
merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana
berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain
1
seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Dan pada makalah ini
politik.
pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah
dan tujuan. Sesuatu yang dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan
sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah
bidang-bidang tertentu yang belum sesuai dengan fungsinya dan berbeda antara
pegangan hidup/ pedoman hidup/ petunjuk hidup. Dalam hai ini, Pancasila
Semua tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan
2
Dengan berpedoman pada nilai-nilai pancasila, apapun yang diperoleh
pembangunan?
politik ?
yang ada?
bidang politik.
3
1.4 Manfaat Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
pengetahuan. Kata paradigma sendiri berasal dari Inggris yakni pada abad
pertengahan yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483
yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola. Sedangkan dalam bahasa
terbit tahun 1962 pengertian paradigma dijabarkan dalam dua konsep utama
yaitu :
5
bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang
pengertian sumber nilai, kerangka berpikir, orientasi dasar, sumber asas, serta
arah dan tujuan dari perkembangan, perubahan, serta proses dalam bidang
hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang
sumber, tolak ukur, arah dan tujuan. Jika sesuatu dijadikan paradigma berarti
sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolak ukur, arah, dan tujuan dari
6
dengan keadaan yang harus digali dan yang harus dibangun agar dicapai
yang mengarah pada perubahan dengan tata nilai yang lebih baik atau
lebih maju.
keseimbangan antara kemajuan lahir dan batin, jasmani dan rohani, atau
pandangan hidup bangsa dan negara pancasila. Dengan kata lain pancasila
masyarakat yang adil dan makmur serta maju tetapi berkepribadian Indonesia.
7
Paradigma Pembangunan adalah model/pola yang merupakan sistem berpikir
mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik.
seperangkat unsur bahasa yang sebagian bersifat konstan (tetap) dan yang
pemikiran.
yang umum (merupakan suatu sumber nilai), yang merupakan sumber hukum,
pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan
ekonomi.
8
Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka
pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah
dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai
kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.
kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang
penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
nasional.
Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar
hidup manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan
pembangunan.
9
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya
b. Tujuan negara hukum material dalam hal ini merupakan tujuan khusus atau
kehidupan bangsa.
masyarakat
10
c. Adanya pemerataan pembangunan untuk seluruh mesyarakat dan seluruh
ketergantungan pada bangsa lain dengan tujuan agar dapat berdiri sendiri
b. Modernisasi : yaitu upaya untuk mencapai taraf dan mutu kehidupan yang
lebih baik.
seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, cerdas dan
terampil, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, disiplin,
11
manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan
12
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya
martabat manusia,
mata karena kemalasan individu tetapi karena struktur sosial yang tidak
adil.
a. bidang politik,
13
b. ilmu pengetahuan
c. ekonomi
d. sosial budaya
e. pertahanan keamanan
f. agama
subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari
dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia
Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik
Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena
keadilan.
14
Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara
pengambilan keputusan
nilai sosial politik yang dijadikan moral baru masyarakat informasi adalah:
15
a. nilai toleransi
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
masa orde lama maupun orde baru negara lebih mengarah pada praktek
16
presiden. Nilai demokrasi politik tersebut secara normatif terjabar dalam
3) Presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR, dan bertanggung jawab
kepada MPR
17
Perlu diketahui pula bahwa rakyat adalah asal mula kekuatan negara,
oleh sebab itu paradigma ini merupakan dasar pijak dalam reformasi politik.
Dan reformasi politik atas sistem politik harus melalui Undang-undang yang
dalam semangat UUD 1945. maka dari itu rakyat bertekad melakukan
MPR tahun 1998 yang kemudian dituangkan dalam UU Politik tahun 1999,
adapun perubahan yang telah dilakukan antara lain pasal 2 ayat 2 yang
menyatakan bahwa :
3) Utusan Daerah sebanyak 135 orang, yaitu 5 orang dari setiap Daerah
Tingkat 1
18
Kemudian perubahan yang mendasar berikutnya pasal 2 ayat 3 yaitu
utusan daerah dipilih oleh DPR. Dan DPR dipilih berdasarkan hasil pemilu
kesatuan bangsa.
19
3) Susunan Keanggotaan DPRD Tingkat 1
diangkat
20
terkandung dalam sila keempat Pancasila yang merupakan Paradigma
demokrasi.
pula dengan semangat UUD 1945 pasal 28, serta hakikat nilai Pancasila
yang bermakna keaneka ragaman akan tetapi tetap satu kesatuan. Dalam
mengatur adanya partai politik tertuang dalam UU no.2 tahun 1999 tentang
sebagai berikut:
1) Pancasila sebagai dasar negara dari NKRI dalam anggaran dasar partai
2) Asas atau ciri, aspirasi dan program partai politik tidak bertentangan
dengan pancasila
4) Partai politik tidak boleh menggunakan nama atau lambang yang sama
bendera negara asing gambar perorangan dan nama serta lambang partai
21
Atas ketentuan UU tersebut maka semakin banyak partai-partai
politik baru yang hingga saat ini mencapai 114 partai politik, namun pada
partai politik. Dan partai itulah yang ikut dalam pemilu tahun 1999. dalam
pemilu dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bebas dan
mandiri, yang terdiri atas unsur-unsur partai politik peserta pemilu dan
22
2.8 Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Pembangunan Kehidupan Politik
Indonesia
semata
manusia Indonesia
23
kebijakan yang mengikat tentang kebaikan bersama antara masyarakat yang
mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan nasional maka harus sesuai
mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta daya dan dana demi
politik dimana menjelaskan tingkah laku (sosial dan politik) yang dibuat oleh
manusia yang bertujuan untuk mengatur hubungan antara satu sama lain,
adanya struktur sistem politik guna untuk mengetahui struktur-stuktur yang ada
berkepentingan dan masih banyak lagi. Lalu adanya fungsi, dengan adanya
24
Berbicara mengenai politik tidak ada habisnya karena politik sangat
sistem politik demokrasi pancasila yakni sistem politik yang didasarkan pada
menjadi terarah dan tidak melenceng dari peraturan yang telah ditetapkan,
contohnya, banyak rakyat kita yang bisa dengan mudah disogok dengan
25
kekuasaan kembali dilakukan? Atau apakah baru ada yang namanya demokrasi
setelah kasus kerusuhan seperti yang terjadi pada tahun 1998? Hal inilah yang
demokrasi saat ini mati rasa. Bagaimana caranya kita menghidupkan sistem
korban jiwa.
lebih selektif dalam memilih wakil rakyat. Jangan sampai mudah terkena bujuk
rayu janji-janji ataupun omongan calon wakil rakyat yang belum tentu ia penuhi
sesudah terpilih. Dan yang lebih parah lagi, jangan sampai hanya karena embel-
embel uang sogokan, kita memilih wakil rakyat yang tidak tepat. Yang nantinya
jika terjadi penyelewengan ataupun tindakan korupsi, yang salah bukan hanya
wakil rakyat (pejabat) tapi rakyat sendiri juga harusnya bisa instropeksi diri
karena itu adalah pilihan mereka yang tidak tepat pada saat pemilu. Sehingga
tidak akan terjadi penyesalan diakhir setelah pemilihan karena pilihan itu
26
masyarakat/negara. Patokan atau acuan dalam suatu pengambilan keputusan
sumber daya manusia, efektivitas dan efisiensi, etika dan moral yang hidup
Dilihat dari segi isi dan prosedur pembuatan keputusan politik dikenal 3
tipe, yaitu keputusan rutin, keputusan darurat, dan keputusan bukan keputusan
(Ramlan Surbakti, 1992). Keputusan rutin berisi upaya mengatasi dan mengatur
menghadapi perang dari luar, bencana alam, kekacauan politik, konflik sosial,
sama sekali tidak disertai kehendak politik yang kuat untuk mewujudkannya.
27
c. sistem itu memiliki perbatasan (boundaries) yang memisahkan dengan
Bagian atau unsur sistem politik yang bersifat universal adalah fungsi
Mas’oed, 1981) ilmuwan politik yang mendalami tentang sistem politik, fungsi
politik dalam sistem politik dapat dibagi dalam dua bagian yaitu fungsi input
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial,
diridengan zaman. Tetapi tidak berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat
diganti dengan nilai dasar lain. Dengan meniadakan jati diri bangsa Indonesia.
sendiri.
Indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan
Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan
nilai, model, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan pembangunan.
29
Yang meliputi pembangunan politik, IPTEK, pengembangan bidang politik,
semakin mapan.
Pancasila sebagai jati diri yang berarti betul-betul ada, terjadi atau
setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan
30
3.2 Saran
Adapun saran yang bisa penulis paparkan dari makalah ini yaitu
sebaiknya kita lebih mempelajari dan memahami pancasila lebih dalam lagi
agar kita tidak menyimpang dari nilai – nilai pancasila yang merupakan asas
Indonesia.
31
DAFTAR PUSTAKA
Almarsudi Subandi, Pancasila dan UUD 1945 dalam paradigm reformasi, Bogor,
PT Rajagrafindo Persada, 2003.