DOSEN PENGAMPU :
Kelompok 3 :
2. Nofriyaldi 19003081
4. Annisa 19003119
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swt karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pembelajaran matematika
untuk anak berkebutuhan khusus. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Descrete Trial Training”.
Hanya doa yang dapat penulis berikan, semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis dibalas dan dinilai sebagai amal ibadah oleh Allah
swt. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
Daftar rujukan..................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Arti harfiah dari Discrete Trial Training adalah latihan uji coba
yang terukur dan teramati karena membagi keterampilan yang kompleks
menjadi sederhana dan mudah diterapkan bagi anak dengan autisme.
Menurut Handojo, DTT terdiri dari “siklus” yang dimulai dengan
instruksi, prompt dan diakhiri dengan imbalan Discrete Trial Training ini
diajarkan secara sistematik (berurutan), Teknik terstruktur dan terukur
dengan memberikan instruksi spesifik yang singkat, jelas dan konsisten
sehingga memudahkan anak dengan autisme menangkap maksud dari
pemberi instruksi. Menurut Smith dalam Fauziah, Discrete Trial Training
adalah teknik terbaik dari analisis tingkah laku (behavior analysis) untuk
meningkatkan keterampilan pada anak dengan autisme. Penggunaan teknik
ini adalah untuk mengajarkan anak dengan autisme mengenai bagaimana
belajar dari lingkungan, bagaimana merespon lingkungan dan
mengajarkan perilaku yang sesuai agar anak dengan autisme dapat
membedakan berbagai hal tertentu dari berbagai macam rangsangaan.
Smith dalam Fauziah juga mengungkapkan bahwa discrete trial
adalah unit instruksi yang terdiri dari antecedent, respons dan
konsekuensi. Bagian dalam discrete trail yakni; an antecedent stimulus, a
prompt, a response, a consequence dan intertribal interval. Format umum
dari teknik ini adalah pemberian suatu stimulus atau rangsangan berupa
instruksi kepada anak, kemudian diikuti oleh prompt untuk menimbulkan
respon yang dimaksud, lalu memberikan imbalan atas respon anak dan
terdapat senggang waktu atau interval singkat sebelum mencoba uji coba
berikutnya. (LESTARI, 2016)
Dalam (Nabila et al., 2019) Metode Discerete Trial Training (DTT)
merupakan metode turunan dari pendekatan ABA (Applied Behavior
Analysis). DTT adalah salah satu teknik utama dari pendekatan ABA,
sehingga kadang ABA disebut juga DTT (Koerniandaru, 2016). Menurut
Cahyanti, Hitipeuw, dan Huda (2014) menyebutkan bahwa pendekatan
ABA adalah pendekatan yang sistematik, terstruktur, dan terukur. DTT ini
mengajarkan atau melatih anak dengan cara melakukan uji coba yang
dilakukan secara terpisah atau paket-per paket.
Menurut Sulistiyaningsih (2017) metode DTT ini menekankan
pada memecah ketrampilan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
melatihnya satu persatu ketrampilan tersebut dan diulang-ulang hingga
periode waktu tertentu. DTT terdiri dari “siklus” yang dimulai dengan
instruksi, dorongan (prompt), dan diakhiri dengan imbalan (Handojo,
2009). Program DTT didasari oleh model perilaku operant conditioning.
Metode ini dapat digunakan sebagai metode dalam upaya pengendalian
perilaku. Suatu perilaku tertentu dikendalikan melalui manipulasi imbalan
dan hukuman (Koerniandaru, 2016).
Metode Discrete Trial Training atau DiscreteTrial Teaching (DTT)
merupakan salah satu teknik utama dari Applied Behaviour Analysis
(ABA) (Handojo, 2009:8) dengan memecah materi menjadi bagian-bagian
kecil. Metode DTT diberikan dengan menggunakan media pembelajaran
sebagai penunjang, dan media untuk berlatih. Media pembelajaran yang
menggunakan konsep animasi 2 dimensi ini didasari oleh penggunaan
mode komunikasi yang banyak digunakan oleh anak autis, dalam buku
Komunikasi Sosial Anak dengan Autism Spectrum Disorder
(Wijaya,2017:36)menjelaskan bahwa mode komunikasi menggunakan
gambar memiliki tingkat kompleksitas ingatan, dan pemrosesan, serta
pemahaman abstrak yang rendah, sementara pemahaman secara konkret
tinggi, sehingga lebih mudah diterima oleh anak autis.(Widyanti &
Mahmudah, 2018)
B. Prosedur Descrete Trial Training
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bawah nilai dari DTT ini, kita akan
menemukan lebih baik untuk mengajar anak-anak bagaimana
berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat untuk memberikan
mereka lebih banyak kenormalan dalam hidup mereka. Setiap metode
perlatihan harus beradaptasi dengan tingkat kognisi dan komunikasi yang
dimiliki siswa. Discrete Trial Training adalah upaya untuk memberikan
anak keterampilan penting untuk kehidupan sehari-hari yang dapat
dikonfigurasi dengan kemampuan siswa mempersiapkan mereka untuk
menghadapi kehidupan yang sepunuhnya mungkin.
Singkatnya, DTT adalah intervensi langkah demi langkah singkat
yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan tertentu dengan cara
yang seefisien mungkin. Konsentrasinya pada kepositifan dan singkatnya
memungkinkan pembentukan perilaku penting yang produktif dalam
format yang mudah dicerna.
B. Saran
Nabila, R. R., Amalia, G., Safitri, J., Zwagery, R. V., Psikologi, P. S., Kedokteran,
F., Mangkurat, U. L., Km, A. Y., & Selatan, B. K. (2019). Penerapan
Metode Discrete Trial Training ( Dtt ) Dalam Meningkatkan Kemampuan
Bicara Pada Anak Yang Mengalami Keterlambatan Bicara Application of
Discrete Trial Training ( Dtt ) Method To Improve Speech Ability on
Children With Speech Delay. 2, 119–125.