Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KOMPREHENSIF

MINGGU KE-1

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI HOLISTIK KEHAMILAN


PADA NY R UMUR 30 TAHUN G2P1A0 UK 14 MINGGU
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI PMB RUDIYATI, SST

Oleh:

Hikmarika Apriani
NIM. P05140420004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu (Kuswanti, 2014). Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal
kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi
status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah
lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat
dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu
pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan
normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015).
Patologi pada kehamilan merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit
yang menyertai ibu saat kondisi hamil (Sukarni & Wahyu, 2013) Risiko
tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan,
waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partus bahkan setelah
persalinan (Manuaba, 2008). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau
masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga
kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar
(Robson and Waugh, 2012).
AKI diakibatkan karena risiko yang dihadapi oleh ibu selama masa
kehamilan hingga persalinan. Beberapa faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan ibu hamil meliputi kondisi sosial ekonomi yang
menjadi salah satu indikator terhadap status gizi ibu hamil, kesehatan yang
kurang baik pada saat sebelum maupun dalam masa kehamilan, adanya
komplikasi pada kehamilan dan saat melahirkan, adanya ketersediaan fasilitas
kesehatan khususnya pelayanan terhadap prenatal dan obstetri. Selain itu,
terdapat 4 kriteria “terlalu” yang juga menjadi penyebab kematian dalam

2
maternal, yaitu terlalu muda usia ibu untuk melahirkan (usia < 20 tahun),
terlalu tua usia ibu saat melahirkan (usia > 35 tahun), terlalu banyak jumlah
anak (anak > 4 orang), dan terlalu rapat jarak antar setiap kelahiran (jarak < 2
tahun) (Dinkes Jawa Tengah, 2017).
Selain itu, data informasi kesehatan yang diberikan petugas
kesehatan di Puskesmas Kartasura, didapatkan hasil bahwa dari bulan Januari
2018 hingga Maret 2018, terdapat ibu hamil dengan penyakit penyerta
seperti: Anemia, Pre-eklampsia, Eklampsia, TB Paru, Penyakit Jantung, dan
ibu hamil dengan Anemia disertai dengan Asma. Komplikasi dalam
kehamilan dapat terjadi pada tahap kehamilan trimester manapun, mulai dari
fertilisasi hingga persalinan. Diagnosis dini faktor risiko terhadap komplikasi
akan mengarah pada pengobatan dan mencegah timbulnya bahaya terhadap
ibu maupun janin (Johnson, 2016). Rencana asuhan keperawatan akan sangat
penting dilakukan terhadap ibu hamil yang memiliki risiko tinggi dalam
kehamilan, sehingga perlu dilakukan eksplorasi tentang “Asuhan Kebidanan
Fisiologi Holistik Kehamilan”

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan menggunakan pola pikir
manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil asuhannya.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa Melakukan pengkajian pada Ny. R umur 31 tahun dengan
kehamilan anak kedua di BPM Rudiyati, SST
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada Ny. R umur 31
tahun dengan kehamilan anak kedua di BPM Rudiyati, SST
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
Ny. R umur 31 tahun dengan kehamilan anak kedua di BPM Rudiyati,
SST

3
d. Menyusun rencana tindakan pada Ny. R umur 31 tahun dengan
kehamilan anak kedua di BPM Rudiyati, SST
e. Melakukan Implementasi pada Ny. R umur 31 tahun dengan
kehamilan anak kedua di BPM Rudiyati, SST
f. Mengevaluasi tindakan pada Ny. R umur 31 tahun dengan kehamilan
anak kedua di BPM Rudiyati, SST
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan
pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil
yang berkaitan dengan kehamilan.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam
menerapkan asuhan kebidanan fisiologi kehamilan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan
asuhan kebidanan fisiologi kehamilan yang sesuai dengan teori yang
telah diberikan.
b. Bagi pasien
Setelah memberi asuhan pada klien selama masa kehamilan
diharapkan dapat memberikan saran dan pengetahuan klien tentang
kehamilan dan persalinan.
c. Bagi institusi
1) BPM
Dapat memberikan masukan pada BPM dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan antenatal care.
2) Institusi Pendidikan

4
Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi
pendidikan, terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan
fisiologi kehamilan.

BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Masalah Kasus


Ny. R umur 31 tahun mengatakan ia sedang hamil anak kedua. Ny. R
mengatakan ia sudah memiliki anak pertama yang berumur 9 tahun. Ny. R
mengatakan dia mengalami siklus haid yang teratur. Lama Ny Y haid yaitu
sekitar 6-7 hari dengan pengeluaran darah encer kadang ada gumpalan
sedikit. Ny. R mengatakan haid terakhir Ny. R adalah 6 juli 2020. Ny. R
mengatakan sekarang ia sibuk mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus
anak. Ny. R mengatakan ia tidak pernah berolaraga. Ny. R mengatakan suami
merokok.
Ny. R mengatakan ia dan keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi,
ASMA, TBC, jantung, DM, HIV/AIDS. Ny. R mengatakan bahwa sehari
makan 2-3 kali sehari dengan porsi sekitar setengah piring kurang dengan
jenis makanan nasi, sayur, dan lauk. Ny. R mengatakan ia minum air putih 6-
7 gelas sehari. Ny. Ny. R mengatakan ia kurang mengetahui mengenai
Lingkar lengan yang normal/tidak dan tidak mengetahui akibat dari lingkar
lengan yang tidak normal.
Berdasarkan hasil anamnesa, hasil pengkajian Ny. R menunjukkan
secara umum cukup baik. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD = 95/55
mmHg, N = 80 x/m, R = 20x/m, BB = 40 kg, TB = 153 cm, LILA = 22 cm.
Imt Ny. R yaitu 17,1 (kurang). Pada pemeriksaan mata tidak terdapat oedema,
conjungtivas merah muda, skelera putih. Pada pemeriksaan payudara tidak
terdapat benjolan. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada pengeluaran
keputihan. Pada pemeriksaan ektreminas tidak terdapat varises. Berdasarkan
hasil anamnesa Ny. R umur 31 tahun G2P1A0, usia kehamilan 14 mingggu,

5
janin tunggal, keadaan janin baik dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
pada Kehamilan.

B. Kajian Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. (Saifudin, 2009)
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 : 213).

b. Tanda-tanda Kehamilan
1. Tanda Pasti Kehamilan
a) Teraba bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin b)
Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
b) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
c) Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin. (Sari, Anggrita, dkk. 2015 : 12)
2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan pembesaran
uterus. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
a) Tanda Hegar
b) Tanda Brackston Hicks

6
c) Tanda Piscasek
d) Tanda Goodell
e) Tanda Chadwicks f) Tanda Balotement (Sari, Aggrita,
dkk.2015 : 11-12).

3. Tanda Bahaya Kehamilan


Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologis. (Walyani,
Elisabeth Siwi. 2015 : 145). Pada umumnya 80-90% kehamilan
akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang
disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan
patologis.
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan
yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil.
(Prawirohardjo.2014 : 281)
Tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan pervaginam
b) Sakit kepala yang hebat
c) Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun
senja)
d) Nyeri abdomen yang hebat
e) Begkak pada muka dan tangan
f) Bayi kurang bergerak seperti biasa. (Rukiyah, Ai yeyeh.dkk.
2013)

c. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Ibu Hamil


1) Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk
menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta,
amnion) sampai persalinan. Pada perempuan tidak hamil
uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau

7
kurag. Selama hamil, uetrus akan berubah menjadi suatu organ
yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion
rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5
liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-
rata 1100 gram.
2) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi
lebih lunak da kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat
penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh
serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia
pada kelenjar-kelenjar serviks.
3) Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
pematangan folikel baru juga di tunda. Hanya satu korpus
luteum yang dapat ditemukan diovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah
itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah
yang relatif minimal.
4) Vagina dan Perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan
hiperemia terlihat jelas paad kulit dan otot-otot di perineum dan
vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang
dikenal dengan tanda Chadwick.
5) Kulit
Pada kulit diding perut akan terjadi perubahan
warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga
akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan nama strie gravidarum.pada banyak perempuan
kulit digaris pertengahan perutnya (linea alba) dan kadang-
kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada
wajah dan leher yang disebut cloasma atau melasma gravidarum.

8
Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan kadar serum
melanocyte stimulating hormone.
6) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua
payudara akan bertambah ukurannya. Puting payudara akan
lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama
suatu cairan berwarna kuning yang disebut kolostrum dapat
keluar.

7) Perubahan metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan
berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume
darah, dan cairan ekstraseluler. Diperkirakan berat badan akan
bertambah 12,5 kg.
8) Sistem kardiovaskuler
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular
sistemik. Selain itu juga penigkatan denyut jantung.
9) Traktus digestivus
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan
usus akan tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti
apendiks yang akan bergeser ke atas dan lateral. Perubahan
yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos
pada traktus digestivus da penurunan sekresi asam hidroklorid
da peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala
berupa pyrosis (heartburn).
10) Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih
akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering berkemih. Pada akhir kehamilan, jika

9
kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan
sering berkemih timbul kembali.
11) Sistem muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan mejadi bentuk yang
umum pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran
uterus ke posisi anterior. (Prawirohardjo, Sarwono. 2014. 175-
182)
d. Perubahan Adaptasi dan Psikologis dalam Masa Kehamilan
1) Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai peiode
penyesuaian. penyesuaian yang dilakukan oleh wanita adalah
terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Penerimaan kenyataan ini bagi dirinya meruppakan
tugastugas psikologis yang paling penting pada trimester
pertama kehamilan.
Beberapa wanita, terutama mereka yang telah
merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk
hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap
jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi
antara wanita yang satu dengan yang lain. Meski
beberapa wanita mengalami peningkatan seksual, tetapi
secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya
penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang
jujur dan terbuka terhadap pasangan masing-masing. Banyak
wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta
kasih tanpa seks. (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 64)
Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan
trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini
menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana
untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses

10
belajar melalui serangkaian aktifitas. Beberapa tahapan aktifitas
pentig seseorang menjadi ibu :
a) Taking On
Seorang wanita dalam prncapaian peran sebagai ibu
akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
b) Taking In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran
yang dilakukan.
c) Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan
aktifitas yang sudah dilakukannya. (Sari, Aggrita. dkk.
2015:64)

2) Trimester II
Trimester kedua sering disebut periode pancaran
kesehatan, saat ibu merasa sehat. Pada trimester ini pula
ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai
merasaka kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari
dirinya sendiri. Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu
prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester
pertama dan selama prequickening dan trimester kedua,
wanita tersebut akan terus melengkapi dan mengevaluasi
segala aspek yang menghubungkannya dengan ibunya
sendiri. Quickening mungkin menyerang wanita untuk
memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan
kehadiran didalam keluarga. (Sari, Aggrita. dkk. 2015: 67).
3) Trimester III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia
menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.

11
Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif
terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orangtua
dan mulai memilih nama untuk bayinya, pakaian bayi mulai
dibuat atau dibeli.
Pada trimester ini wanita juga merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri, seperti: apakah
nanti bayinya akan lahir abnormal atau tidak, atau apakah
organ vitalnya akan mengalami cidera akibat tendangan
bayinya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik
yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan
merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan
yang sangat dan konsisten dari pasanganny. Peningkatan hasrat
seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan
menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi
halangan.alternative posisi dalam berhubungan seksual.
metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu
atau menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengan cara - cara tersebut. Berbagi perasaan secara
jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda
menjadi sangat penting. (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 66-67).

e. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan


Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan
Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan
dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil:
1) Muntah berlebihan
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda
terutama pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah
kehamilan berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan,
kecuali kalau memang cukup berat, hingga tidak dapat makan dan
berat badan menurun terus.

12
2) Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila pusing
sampai mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
3) Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat atau yang menetap timbul pada ibu
hamil mungkin dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
4) Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah
merupakan tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
5) Sakit perut hebat
Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan kesehatan ibu
dan janinnya.

6) Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan
berlebihan dari bang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan
salah satu tanda bahaya pada kehamilan.
7) Batuk lama
Batuk lama lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut
dan dapat dicurigai ibu hamil menderita TB.
8) Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu
masalah pada kehamilan yang harus diwaspadai.
9) Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya
timbul rasa lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang
biasanya terjadi pada sore hari. Kemungkinan ibu menderita kurang
darah.
10) Sesak nafas atau sukar bernafas

13
Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa sedikit
sesak bila bernafas karena bayi menekan paru-paru ibu. Namun
apabila hal ini terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.
11) Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya
pada ibu hamil.
12) Gerakan janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir
bulan keempat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia
kehamilan ini, gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada
gerakan maka ibu hamil harus waspada.
13) Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh gelisah, menarik diri,
bicara sendiri, tidak mandi, dsb.
Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan perilaku.
Hal ini disebabkan karena perubahan hormonal. Pada kondisi yang
mengganggu kesehatan ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan ke
psikiater.
14) Riwayat kekerasan terhadap perempuan (KtP) selama kehamilan
Informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan terutama
ibu hamil seringkali sulit untuk digali. Korban kekerasan selalu mau
berterus terang pada kunjungan pertama, yang mungkin disebabkan
oleh rasa takut atau belum mampu mengemukakan masalahnya
kepada orang lain, termasuk petugas kesehatan. Dalam keadaan ini,
petugas kesehatan diharapkan dapat mengenali korban dan
memberikan dukungan agar mau membuka diri.

f. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil


Menurut Walyani (2015), kebutuhan fisik ibu hamil pada
trimester III adalah sebagai berikut:
1) Oksigen
Kebutuhan oksigen berkaitan dengan perubahan sistem
pernafasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen meningkat

14
sesuai respons tubuh terhadap akselerasi laju metabolisme, untuk
menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan amsa
uterus, dan lainnya. Ibu hamil bernapas lebih dalam karena
peningkatan volume tidal paru dan jumlah pertukaran gas pada
setiap kali bernapas ( Mandriwati., dkk, 2016).
2) Nutrisi
Di Trimester III, ibu hamil butuh bekal energi yang
memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat juga
sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak.Itulah sebabnya
pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara
kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi
cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena
itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Baik buruknya nutrisi ibu hamil dapat dilihat dari Indeks
Masa Tubuh (IMT), IMT dapat diinterpretasikan dalam kategori
berat kurang dengan IMT kurang dari 19,8 kg kategori normal
dengan IMT 19,8 - 26 kg, kategori berat lebih atau tinggi dengan
IMT 26 - 31 kg dan kategori obesitas dengan IMT lebih dari 31 kg.
berat badan ibu dianjurkan sekitar 1 - 2,5 kg pada trimester pertama
dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu sampai akhir
kehamilan (Rukiah.A.Y., dkk, 2013).
Menurut Walyani (2015), berikut ini sederet zat gizi
yang lebih diperhatikan pada kehamilan TM III ini, tentu tanpa
mengabaikan zat gizi lainnya:
a) Kalori
Kebuthan kalori selama kehamilan adalah sekitar
70.000 - 80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat
badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini terutama pada 20
minggu terakhir untuk itu tambahan kalori yang diperlukan
setiap hari adalah sekitar 285 - 310 kkal.
b) Vitamin B6 (Piridoksin)

15
Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari
100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan
enzim.Selain membantu metabolisme asam amino,
karbohidrat, lemak dan pembentukkan sel darah merah juga
berperan dalam pembentukkan neurotransmitter (senyawa
kimia penghantar pesan antar sel saraf).Semakin berkembang
otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk
menghantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu
hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani
adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
c) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentukkan senyawa
tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisme sel baru
yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya
proses perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat
dan terganggu. Janin akan tumbuh kecil. Angka yang ideal
untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
d) Tiamin (Vitamin B1) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk
mengatur metabolisme system pernafasan dan enerji. Ibu hamil
dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram
perhari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11
miligram perhari. Ketiga vitamin ini biasa anda konsumsi dari
keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
e) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya
dari makanan, tetapi juga dari cairan.Air sangat penting untuk
pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan
mengatur proses metabolism zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Sebaiknya minum 8 gelas air putih dalam sehari.
3) Personal Hygiene

16
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang
dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi,
karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman.
Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu
hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada,
daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
Ibu hamil harus melakukan gerakan membersihkan dari
depan ke belakang ketika selesai berkemih atau defekasi dan
harus menggunakan tisu yang bersih, lembut, menyerap air,
berwarna putih, dan tifak mengandung parfum, mengelap dengan
tisu dari depan ke belakang ( Mandriwati., dkk, 2016).

4) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama
tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini:
a) pendarahan pervaginam
b) Sering Abortus
c) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan.
d) Ketuban pecah.
5) Eliminasi (BAB dan BAK )
Akibat pengaruh progesteron, otot–otot tractus digestevus
tonusnya menurun akibatnya mobilitas saluran pencernaan
berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi hal itu ibu
hamil dianjurkan minum lebih 8 gelas, wanita sebaiknya diet yang
mengandung serat, latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan
memberikan obat perangsang.

2. Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan

17
a. Definisi KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Ibu KEK menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Sipahutar,
dkk., 2013).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi atau keadaan patologis akibat kekurangan secara relatif
atau absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2013).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kekurangan
energi yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan
pertumbuhan perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika
Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (Muliarini, 2015).

b. Tanda dan Gejala KEK


Kekurangan Energi Kronis (KEK) memberikan tanda dan
gejala yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu
Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm (Supariasa, 2013).
c. Pengukuran Antropometri Lingkar Lengan Atas (LILA)
1) Pengertian LILA
Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah pengukuran antropometri
yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan
untuk mengetahui risiko KEK atau gizi kurang. Kategori KEK
adalah LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA
(Supariasa, 2013).
2) Tujuan pengukuran LILA
a) Mengetahui risiko KEK Wanita Usia Subur (WUS), baik ibu
hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang
mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir rendah.
b) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih
berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.

18
c) Mengembangkan gagasan baru dikalangan masyarakat dengan
tujuan meningkatakan kesejahteraan ibu dan anak.
d) Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran
WUS yang menderita KEK
e) Meningkatkan peran dalam upaya perbaikan gizi WUS yang
menderita KEK (Supariasa, 2013).
3) Ambang batas
Ambang batas atau cut off point ukuran LILA WUS dengan
risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA
kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya
wanita tersebut mempunyai risiko KEK (Supariasa, 2013).
4) Cara mengukur LILA
Pengukuran LILA dilakukan melalui urutan-urutan yang
telah ditetapkan, pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan
ditandai dengan sentimeter. Terdapat 7 urutan pengukuran LILA
yaitu
a. Tetapkan posisi bahu dan siku, yang diukur adalah
pertengahan lengan atas sebelah kiri dan lengan dalam keadaan
tidak tertutup kain/pakaian.
b. Letakkan pita antara bahu dan siku.
c. Tentukan titik tengah lengan, beri tanda.
d. Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan.
e. Pita jangan terlalu kekat atau longgar.
f. Cara pembacaan sesuai dengan skala yang benar.
g. Catat hasil pengukuran LILA (Supariasa, 2013).

d. Pengaruh KEK terhadap Kehamilan


Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan dapat
berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya.
1) Terhadap ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain
: anemia, perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal
dan terkena penyakit infeksi.

19
2) Terhadap persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan.
3) Terhadap janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2016).

e. Faktor-faktor penyebab KEK


1) Umur ibu
Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia
kurang dari 20 tahun dikatakan memiliki risiko KEK yang lebih
tinggi. Usia ibu hamil yang terlalu muda, tidak hanya
meningkatkan risiko KEK namun juga berpengaruh pada banyak
masalah kesehatan ibu lainnya (Stephanie dan Kartikasari, 2016).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephanie dan
Kartikasari (2016) menyebutkan bahwa sebagian besar responden
yang berada pada kategori umur 20-35 tahun tidak mengalami
KEK, dari 37 orang hanya 6 orang (16,2%) yang mengalami KEK.
Ibu dengan kategori umur >35 tahun, dari 7 orang terdapat 1 orang
(10%) yang mengalami KEK. Kesimpulan dari penelitian di atas
yaitu umur ibu dapat mempengaruhi status gizi ibu pada saat hamil.
2) Pendidikan
Rendahnya pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi
terjadinya risiko KEK, hal ini disebabkan karena faktor pendidikan
dapat menentukan mudah tidaknya seseorang untuk menyerap dan
memahami pengetahuan gizi yang diperoleh. Latar belakang
pendidikan ibu adalah suatu faktor penting yang akan berpengaruh
terhadap status kesehatan dan gizi (Stephanie dan Kartikasari,
2016).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephanie dan
Kartikasari (2016) menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki
pendidikan SD ke bawah memiliki risiko KEK yang lebih tinggi

20
dibandingkan ibu yang memiliki latar belakang pendidikan SMP
ke atas. Kesimpulan dari penelitian di atas yaitu pendidikan
dapat mempengaruhi terjadinya risiko KEK pada ibu.
3) Status ekonomi
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan
seseorang adalah tingkat keadaan ekonomi, dalam hal ini
adalah daya beli keluarga. Keluarga yang memiliki pendapatan
kurang, berpengaruh terhadap daya beli keluarga tersebut.
Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan anatara lain
tergantung pada besar kecilnya pandapatan keluarga, harga bahan
makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya
lahan dan pekarangan (Stephanie dan Kartikasari, 2016).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephanie dan
Kartikasari (2016) menyebutkan bahwa sebagian besar responden
yang berpendapatan di atas UMR tidak mengalami KEK, hanya
terdapat 2 orang responden (6,9%) yang berpendapatan di atas
UMR mengalami KEK. Responden yang berpendapatan di bawah
UMR terdapat 5 orang (10,6%) yang mengalami KEK. Kesimpulan
dari penelitian di atas yaitu status ekonomi dapat mempengaruhi
risiko KEK pada ibu hamil.
4) Status anemia
Status anemia dipengaruhi oleh adanya asupan makanan
yang mengandung zat besi (Fe) yang rendah sehingga
mengakibatkan kadar Hb ibu hamil rendah dan dapat
menyebabkan ibu hamil tersebut kekurangan energi kronis.
Wanita hamil beresiko anemia jika kadar Hbnya <11 gr%
(Putri, dkk., 2015
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aminin, dkk. (2014)
menyebutkan bahwa ibu hamil dengan KEK lebih banyak yang
anemia dibadingkan ibu hamil yang tidak KEK. Hasil penelitian
diketahui dari 31 ibu hamil yang mengalami KEK, kejadian
anemia lebih besar (88,9%) dibandingkan yang tidak anemia

21
(11,1%). Kesimpulan dari penelitian di atas yaitu status anemia
pada ibu dapat mempengaruhi status KEK pada ibu hamil

f. Langkah penanganan KEK


Kekurangan Energi Kronik (KEK) dapat dicegah dan ditangani
melalui berbagai langkah, antara lain :
a. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
berpedoman umum gizi seimbang.
b. Hidup sehat.
c. Tunda kehamilan.
d. Memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang yang
diperlukan oleh ibu hamil (Supariasa, 2013).

22
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Ny. R umur 31 tahun mengatakan ia sedang hamil anak kedua. Ny. R
mengatakan ia sudah memiliki anak pertama yang berumur 9 tahun. Ny. R
mengatakan dia mengalami siklus haid yang teratur. Ny. R mengatakan haid
terakhir Ny. R adalah 6 juli 2020. Ny. R mengatakan sekarang ia sibuk
mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus anak. Ny. R mengatakan ia
tidak pernah berolaraga.
Berdasarkan hasil anamnesa, hasil pengkajian Ny. R menunjukkan
secara umum cukup baik. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD = 95/55
mmHg, N = 80 x/m, R = 20x/m, BB = 40 kg, TB = 153 cm, LILA = 22 cm.
Imt Ny. R yaitu 17,1 (kurang). Pada pemeriksaan mata tidak terdapat oedema,
conjungtivas merah muda, skelera putih. Pada pemeriksaan payudara tidak
terdapat benjolan. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada pengeluaran
keputihan. Berdasarkan hasil anamnesa Ny. R umur 31 tahun G2P1A0, usia
kehamilan 14 mingggu, janin tunggal, keadaan janin baik dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Banyak pasangan yang
menginginkan kehamilan untuk mendapatkan anak baik anak pertama
ataupun anak kedua. Oleh karena itu banyak ibu yang hamil akan menjaga
kesehatannya demi menghindari komplikasi yang berbahaya untuk sang calon
buah hati. Namun masih banyak ibu yang belum mengetahui faktor resiko
yang dapat memberikan komplikasi berbahaya untuk diriya ataupun janin.
Berdasarkan anamnesa Ny. R didapatkan bahwa LILA yang 22 cm
yang berapa di batas ambang normal LILA normal yaitu 23,5 cm. Ny. R
mengatakan ia kurang mengetahui mengenai Lingkar lengan yang

23
normal/tidak dan tidak mengetahui akibat dari lingkar lengan yang tidak
normal.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tandipasang, F
(2020) yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
Tentang Resiko Tinggi Pada Kehamilan Di Puskesmas Wara Kota Palopo
Tahun 2019” menunjukkan (1) terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu dengan
P value 0,004 (P Value < 0,05). Hal itu dikarenakan perilaku pasangan
dapat dipengaruhi oleh salah satunya adalah Pengetahuan. Apabila seorang
ibu hamil memiliki pengetahuan Pengetahuan yang baik/ tidak. Pengetahuan
yang dimiliki oleh seorang ibu akan memengaruhi dalam pengambilan
keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibudengan
pengetahuan gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi
yangcukup pada bayinya hal ini lebih penting lagi apabila ibu memasuki
masa ngidam, yang biasanya perut enggan dimasuki makanan apapun yang
bergizi, karenarasa mual yang dirasakan, justru akan memilih makanan
dengan rasa segar danasam. Walaupun dalam kondisi yang demikian
apabila seorang ibu memilikipengetahuan yang baik maka ibu tersebut
akan berusaha untuk memenuhikebutuhan gizinya dan juga bayinya
(Proverawati, 2009).

B. Analisis
Ny. R umur 31 tahun G2P1A0 , usia kehamilan 14 mingggu, janin
tunggal, hidup, kepala belum masuk PAP, keadaan janin baik dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan

C. Penatalaksanaan

No Tanggal/ Tindakan Rasionalisasi


pukul
15-10-20 Melakukan komunikasi agar tercipta suasana yang
16.30 WIB interpersonal dengan ibu. nyaman serta membina
hubungan baik dan saling
Ev : Ny R terlihat nyaman percaya antara ibu dengan

24
mahasiswi bidan.
15-10-20 Memberi penjelasan pada Ny. Hak pasien dalam
16.31 WIB R hasil pemeriksaan yang memperoleh pelayanan
telah dilakukan yaitu TD = kesehatan termasuk
110/70 mmHg, N = 80 x/m, perawatan tercantum pada
R = 20x/m, BB = 57,9 kg, TB UU Kesehatan No. 36 tahun
= 158 cm, LILA = 25 cm. 2009 yaitu setiap orang
berhak memperoleh
Ev : Ny. R mengerti hasil informasi tentang data
pemeriksaan kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan
yang telah maupun yang
akan diterimanya dari
tenaga kesehatan.
3. 15-10-20 Menjelaskan pada Ny. R Makanan sangat penting
16.35 WIB untuk memenuhi kebutuhan untuk perkembangan janin
nutrisi dengan perbanyak dan agar masalah KEK ibu
makan makanan yang dapat teratasi karena bagi
menyuburkan seperti toge dan ibu hamil untuk memenuhi
makanan yang mengandung nutrisi pada minggu-minggu
zat besi seperti ati ayam, trimester pertama
sayuran berwarna hijau, kehamilan. Ini sangat
kacang-kacangan penting untuk kelangsungan
protein seperti telur, tempe, hidup bayi kedepannya.
tahu, daging, ikan Kekurangan nutrisi penting
karbohidrat seperti nasi, pada masa ini dapat
kentang mengakibatkan
kalsium susu, keju terganggunya pertumbuhan
vitamin A seperti buah- dan perkembangan awal
buahan, wortel bayi. Akibat ini bisa
menjadi permanen sampai
Ev : Ny. R mengerti dan bayi lahir
bersedia
4. 15-10-20 Menjelaskan mengenai Kewajibab bidan untuk
16.42 WIB perubahan fisiologis dan menjelaskan apa perubahan
psikologis pada ibu yang dapat terjadi pada ibu
hamil. perubahan-perubahan agar ibu tidak terlalu cemas
organ reproduksi, dan takut terhadap
Penambahan berat badan perubahan yang terjadi.
selama hamil TM II 1-3
kg, payudara akan membesar
dan tegang, Ibu akan sering

25
BAK
Ev : ibu mengerti perubahan
yang dapat terjadi selama
hamil
5. 15-10-20 Menganjurkan Ny. R untuk karena salah satu penyebab
16.47 WIB tidur siang 1-2 jam dan ibu sering pusing dan lemah
makan 7-8 jam yang ibu keluhkan yaitu
Beristirahat ketika lelah, banyak nya aktifitas yang
tidak bekerja terlalu berat, terlalu berat yang ibu sering
tidak lama berdiri, minta lakukan. Istirahat tidur
bantuan keluarga untuk dengan cukup salah satu
mengerjakan pekerjaan cara untuk membuat lebih
nyaman dan rileks sehingga
rumah
rasa lelah dan stress karena
pekerjaan berkurang dan
otak dapat kinerja dengan
Ev : Ny. R mengerti dan baik.
bersedia
6. 15-10-20 Anjurkan pada ibu jika mual Makan sedikit-sedikit
16.52 WIB dan muntah untuk makan namun sering merupakan
sedikit-sedikit namun sering, solusi yang dapat ibu
lakukan ketika mual dan
agar nutrisi ibu tetap
muntah
terpenuhi

Ev : Ny. R mengerti dan


bersedia
7. 15-10-20 Menjelaskan kembali tentang Ibu wajib mengetahui tanda-
17.00 WIB tanda bahaya yang terjadi tanda bahaya kehamilan
selama kehamilan, seperti : agar ketika terjadi salah satu
a. Perdarahan dari jalan tanda bahaya tersebut ibu
lahir dapat langsung pergi ke
b. Sakit kepala yang sangat dokter/bidan untuk
hebat
memeriksakan diri
c. Penglihatan kabur
d. Rasa nyeri yang sangat
hebat di bagian perute.
Bengkak pada wajah dan
tangan
e. Tidak adanya pergerakan
bayi di dalam perutg.
Ketuban pecah sebelum
waktunya
Ev : Ny. R sudah mengetahui
tanda bahaya ibu hamil.
8. 15-10-20 Menganjurkan ibu untuk Menjaga kebersihan juga

26
17.10 WIB selalu menjaga kebersihan salah satu hal yang penting
diri seperti mandi 2 kali harus dilakukan oleh ibu
sehari, keramas, gosok gigi 2-
hamil, terutama pada wanita
3 kali sehari dan mengganti
sangat sensitive terutama
pakaian dalam 2 saat jika celana dalam basah
kali sehari atau jika celana
dapat membuat
dalam basah, dan menjaga penumpukan bakteri dan
kesehatan alat genetalia dpat menyebabkan iritasi
dengan melap dengan kain oleh karena itu saat celana
bersih. dalam basah karena keringat
atau saat BAK harus segera
Ev : Ny. R mengerti dan diganti agar tidak terjadi
bersediah melakukannya iritasi.

9. 15-10-20 Menjelaskan pada ibu tentang Perawatan payudara sangat


17.20 WIB perawatan payudara sebagai penting untuk dilakukan
persiapan ibu dalam sebagai persiapan sebelum
mengahadapi laktasi sang buah hati lahir.
Mengajarkan dan Dan ibu juga dapat
menganjurkan ibu melakukan melakukan SADARI untuk
SADARI mengetahui adakah benjolan
atau tidak pada payudara ibu
Ev : Ny. R mengerti dan
bersedia melakukannya
10. 15-10-20 Menganjurkan Ny. R untuk Merokok merupakan salah
17.25 WIB tidak mendekat suami lagi satu hal yang dapat
merokok atau suruh suami menyebabkan koplikasi
untuk merokok dirumah. pada janin

Ev : Ny. R mengerti
11. 15-10-20 Memberikan teraphy obat Tablet Fe sangat berperan
17.27 WIB oral yaitu asam folat, Tablet penting untuk penambahan
FE, Kalsium, vitamin C HB, asam folat berperan
untuk pertumbuhan bagi
Ev : ibu menerima obat dan janin, kalsium untuk
akan segara minum obat kalsium janin atauun ibu
sesuai aturanya dan vitamin C agar ibu
selalu baik
12. 15-10-20 Jelaskan tentang jadwal Kunjungan ulang penting
17.30WIB kunjungan ulang untuk dilakukan agar dapat
memeriksa perkembangan
Ev : ibu mengerti dan akan janin

27
melakukan kunjungan ulang
seperti yang diberitahukan

28
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil simpulan dari penatalaksanaan
asuhan kebidanan pada Ny. R umur 31 tahun G2P1A0 , usia kehamilan 14
mingggu, janin tunggal, keadaan janin baik dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Kehamilan di PMB Rudiyati yaitu sebagai berikut :
1. Asuhan kebidanan pada Ny. R dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. R dapat diidentifikasi diagnosa kebidanan
yaitu Ny. R umur 31 tahun G2P1A0 , usia kehamilan 14 mingggu, janin
tunggal, hidup, keadaan janin baik dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) pada Kehamilan
3. Kemungkinan ditemukannya masalah potensial anemia
4. Pada kasus ini, perencanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan Ny. R
yang meliputi Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu ,
penjelasan pada klien tentang keadaannya, Menjelaskan pada Ny. R untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi dengan perbanyak makan makanan,
Menjelaskan mengenai perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu
hamil, Menganjurkan Ny. R untuk tidur dan Beristirahat, Anjurkan pada
ibu jika mual dan muntah untuk makan sedikit-sedikit namun sering,
Menjelaskan tentang tanda bahaya yang terjadi selama kehamilan,
Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri, Menjelaskan pada
ibu tentang perawatan payudara dan SADARI, menganjurkan untuk suami
merokok diluar atau menjauh ketika suami lagi merokok, Memberikan
teraphy obat oral yaitu asam folat, Tablet FE, Kalsium, vitamin C dan
Jelaskan tentang jadwal kunjungan ulang
5. Asuhan Pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan
perencanaan

29
6. Evaluasi dilakukan selama 1 hari untuk mengetahui perkembangan
program kehamilan yang dilakukan oleh klien.

B. Saran
1. Teoritis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
2. Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori
tentang edukasi kehamilan dengan memberikan penyuluhan kepada
seluruh PUS.
b. Bagi pasien
1) Diharapkan mampu menjelaskan tentang kehamilan.
2) Diharapkan dapat memberikan konseling tentang kehamilan.
Makan makanan bergizi dan seimbang.
c. Bagi Bidan
Diharapkan lebih mengutamakan upaya promotif dalam kasus
kehamilan, misalnya KIE tentang perencanaan kehamilan sehat,
pemberian pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan
kehamilan sehingga klien berperilaku hidup sehat dan memahami
tentang kehamilan.
d. Bagi institusi
1) BPM
Pelayanan yang diberikan oleh BPM sudah baik
diharapakkan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam
pengelolaan asuhan kebidanan dengan kehamilan.
2) Pendidikan
Referensi bacaan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi
masih kurang lengkap, diharapakan karya tulis ilmiah ini bisa
menjadi referensi yang baik untuk bahan bacaan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, Helen. 2010. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Fatimah dan Nuryaningsih. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Jakarta : Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta

Handayani, Retno., dkk. 2011. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta


Departemen Kesehatan RI.

Mandriwati G, Dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC.

Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).


Yogyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: PT. Bina


Pustaka

Rukiyah Ai Yeyeh. (2013). Asuhan Kebidanan Kehamilan 1. Edisi: Empat.


Jakarta: TIM.

Sari, Anggrita,. dkk. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor: In


Media.

Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika.

Tandipasang, F. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang


Resiko Tinggi Pada Kehamilan Di Puskesmas Wara Kota Palopo
Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Luwu Raya, 1(2), 60-65.

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka


Baru.

Walyani, Elisabeth S. (2015).Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta:


Pustaka Baru

31
LAMPIRAN

Nama pengkaji : Hikmarika Apriani


Tempat pengkajian : PMB Rudiyati, SST
Tanggal pengkajian : 15 oktober 2020

I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF


A. BIODATA

ISTRI SUAMI
Nama : Ny. R Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun Umur : 25 tahun
Alamat : rawa makmur Alamat : rawa makmur
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : nelayan
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
B. KELUHAN
a. Ny. R mengatakan ia ingin memeriksakan kehamilannya.
b. Ny. R mengatakan ia merasakan mual dan kurang nafsu makan

C. RIWAYAT MENSTRUASI
1. Riwayat pasien
a. Siklus haid : teratur
b. Lama haid : 4-5 hari
c. Banyaknya : 3 kali sehari
d. Konsistensi : encer tidak bergumpal
e. Menarche : 14 tahun
f. Dysmenorhea : tidak
g. HPHT : 8 juli 2020

D. RIWAYAT KESEHATAN
Tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, TBC, IMS dan HIV/AIDS.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit jantung, hipertensi,
asma, DM, ginjal, TBC, IMS dan HIV/AIDS.

32
F. Status Perkawinan
1. Kawin : 1 Kali
2. Lama perkawinan : 10 Tahun

G. RIWAYAT HAMIL INI


1. HPHT : 8 juli 2020
2. TP : 15 april 2021
3. Umur kehamilan : 14 minggu
4. Vitamin / jamu yang dikonsumsi
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu dan hanya
mengkonsumsi vitamin dan obat dari bidan.
5. Keluhan-keluhan pada selama hamil
Ibu mengatakan mual, muntah dan pusing
6. ANC : 2 kali diusia kehamilan 2 dan 3 bulan
7. Kekawatiran khusus
Ibu mengatakan merasa cemas karena keluar flek-flek

H. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS DAHULU

Kehamilan Persalinan Nifas Anak KB


Um Peny Penol Jenis Te Peny Meny preny Seks BB/PB Ket
No
ur ulit ong persal mpa ulit usui ulit
inan t
1 38 Tidak Bidan Norm BP Tidak Iya Tidak Laki- 3500 gr Hidup, Tidak
mg ada al M ada ada laki 50 cm umur 9 pernah
tahun makai
KB

I. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Diet
a. Nutrisi

33
 Pola makan : 2-3x/hari
 Jenis makanan : nasi, lauk dan sayuran
 Porsi : setengah pirinng kurang
 Alergi makanan : tidak ada
b. minum
 Jenis cairan yang diminum : air putih
 Jumlah cairan : 6-7 gelas/hari
2. BAB
 Frekuensi  : 1x sehari
 Konsistensi : Lunak
3. BAK
 Frekuensi : 4-5x sehari
 Warna : kuning jernih
4. Istrirahat dan tidur
Ny. R mengatakan tidur siang 1-2 jam dan malam 7-8 jam
5. Personal hygiene
a. Mandi : 2x/hari
b. Gosok gigi : 3x/hari
c. Ganti pakaian : 2x/hari
d. Ganti pembalut : 3-4x/hari
6. Aktivitas fisik
a. Ny. R mengatakan sehari-hari dia sibuk mengerjakan pekerjaan
rumah dan mengurus anak
b. Ny. R mengatakan ia tidak pernah berolahraga.
c. Tn. A merokok

J. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Pasien

34
Ny. R mengatakan ia sedikit cemas dengan pengeluaran flek-
flek yang terjadi.
2. Keluarga
Keluarga Ny. R mengatakan berharap Ny. R dapat sehat-sehat
saja sampai masa persalinan

II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF


A. Keadaan umum : baik
B. Kesadaran : CM
C. Antropomentri
1. BB : 40 Kg
2. TB : 153 cm
3. LILA : 22 cm
4. IMT : 17,1 (kurang)
D. TTD
1. TD : 95/55 cm
2. N : 80x/menit
3. RR : 20x/menit
E. Pemeriksaan fisik
1. Kepala : rambut bersih, tidak berkotembe, tidak ada oedema dan
tidak rontok
2. Muka : bersih, tidak pucat dan tidak ada oedema
3. Mata : tidak ada eodema, conjungtiva merah muda, sclera putih
4. Hidung : bersih, tidak ada scret dan tidak ada benjolan
5. Telinga : bersih, tidak ada pengeluaran dan tidak ada kelainan
6. Mulut : mulut bersih, tidak ad stomatitis, tidak ada caries
7. Leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran vena jugularis
dan kelenjar limfae
8. Dada : simetris, tidak ada benjolan
9. Abdomen : simetris, tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia : tidak ada perngeluaran keputihan
11. Ekstremitas

35
 Atas : tidak ada eodema, tidak ada varises dan tidak ad
polidaktili
 Bawah : tidak ada eodema, tidak ada varises dan tidak ad
polidaktili. Reflek patella (+)
F. Pemeriksaan penunjang
Golongan darah : A
III. Analisis
Ny. R umur 31 tahun G2P1A0 , usia kehamilan 14 mingggu, janin
tunggal, keadaan janin baik dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
Kehamilan

IV. PENATALAKSANAAN

No Tanggal/ Tindakan Rasionalisasi


pukul
1 15-10-20 Melakukan komunikasi agar tercipta suasana yang
16.30 WIB interpersonal dengan ibu. nyaman serta membina
hubungan baik dan saling
percaya antara ibu dengan
mahasiswi bidan.
2 15-10-20 Memberi penjelasan pada Ny. Hak pasien dalam
16.31 WIB R hasil pemeriksaan yang memperoleh pelayanan
telah dilakukan yaitu TD = kesehatan termasuk
110/70 mmHg, N = 80 x/m, perawatan tercantum pada
R = 20x/m, BB = 57,9 kg, TB UU Kesehatan No. 36 tahun
= 158 cm, LILA = 25 cm. 2009 yaitu setiap orang
berhak memperoleh
Ev : Ny. R mengerti hasil informasi tentang data
pemeriksaan kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan
yang telah maupun yang
akan diterimanya dari
tenaga kesehatan.
3 15-10-20 Menjelaskan pada Ny. R Makanan sangat penting
16.35 WIB untuk memenuhi kebutuhan untuk perkembangan janin
nutrisi dengan perbanyak dan agar masalah KEK ibu
makan makanan yang dapat teratasi karena bagi
menyuburkan seperti toge dan ibu hamil untuk memenuhi
makanan yang mengandung nutrisi pada minggu-minggu

36
zat besi seperti ati ayam, trimester pertama
sayuran berwarna hijau, kehamilan. Ini sangat
kacang-kacangan penting untuk kelangsungan
protein seperti telur, tempe, hidup bayi kedepannya.
tahu, daging, ikan Kekurangan nutrisi penting
karbohidrat seperti nasi, pada masa ini dapat
kentang mengakibatkan
kalsium susu, keju terganggunya pertumbuhan
vitamin A seperti buah- dan perkembangan awal
buahan, wortel bayi. Akibat ini bisa
menjadi permanen sampai
Ev : Ny. R mengerti dan bayi lahir
bersedia

4 15-10-20 Menjelaskan mengenai Kewajibab bidan untuk


16.42 WIB perubahan fisiologis dan menjelaskan apa perubahan
psikologis pada ibu yang dapat terjadi pada ibu
hamil. perubahan-perubahan agar ibu tidak terlalu cemas
organ reproduksi, dan takut terhadap
Penambahan berat badan perubahan yang terjadi.
selama hamil TM II 1-3
kg, payudara akan membesar
dan tegang, Ibu akan sering
BAK

Ev : ibu mengerti perubahan


yang dapat terjadi selama
hamil

5 15-10-20 Menganjurkan Ny. R untukkarena salah satu penyebab


16.47 WIB tidur siang 1-2 jam dan ibu sering pusing dan lemah
makan 7-8 jam yang ibu keluhkan yaitu
Beristirahat ketika lelah,
banyak nya aktifitas yang
tidak bekerja terlalu berat,
terlalu berat yang ibu sering
tidak lama berdiri, minta
lakukan. Istirahat tidur
bantuan keluarga untuk dengan cukup salah satu
mengerjakan pekerjaan cara untuk membuat lebih
nyaman dan rileks sehingga
rumah
rasa lelah dan stress karena
pekerjaan berkurang dan
otak dapat kinerja dengan
Ev : Ny. R mengerti dan baik.
bersedia

37
6 15-10-20 Anjurkan pada ibu jika mual Makan sedikit-sedikit
16.52 WIB dan muntah untuk makan namun sering merupakan
sedikit-sedikit namun sering, solusi yang dapat ibu
lakukan ketika mual dan
agar nutrisi ibu tetap
muntah
terpenuhi

Ev : Ny. R mengerti dan


bersedia
7 15-10-20 Menjelaskan tentang tanda Ibu wajib mengetahui tanda-
17.00 WIB bahaya yang terjadi selama tanda bahaya kehamilan
kehamilan, seperti : agar ketika terjadi salah satu
f. Perdarahan dari jalan tanda bahaya tersebut ibu
lahir dapat langsung pergi ke
g. Sakit kepala yang sangat dokter/bidan untuk
hebat
memeriksakan diri
h. Penglihatan kabur
i. Rasa nyeri yang sangat
hebat di bagian perute.
Bengkak pada wajah dan
tangan
j. Tidak adanya pergerakan
bayi di dalam perutg.
Ketuban pecah sebelum
waktunya

Ev : Ny. R sudah mengetahui


tanda bahaya ibu hamil.

8 15-10-20 Menganjurkan ibu untuk Menjaga kebersihan juga


17.10 WIB selalu menjaga kebersihan salah satu hal yang penting
diri seperti mandi 2 kali harus dilakukan oleh ibu
sehari, keramas, gosok gigi 2-
hamil, terutama pada wanita
3 kali sehari dan mengganti
sangat sensitive terutama
pakaian dalam 2 saat jika celana dalam basah
kali sehari atau jika celana
dapat membuat
dalam basah, dan menjaga penumpukan bakteri dan
kesehatan alat genetalia dpat menyebabkan iritasi
dengan melap dengan kain oleh karena itu saat celana
bersih. dalam basah karena keringat
atau saat BAK harus segera
Ev : Ny. R mengerti dan diganti agar tidak terjadi
bersediah melakukannya iritasi.

9 15-10-20 Menjelaskan pada ibu tentang Perawatan payudara sangat

38
17.20 WIB perawatan payudara sebagai penting untuk dilakukan
persiapan ibu dalam sebagai persiapan sebelum
mengahadapi laktasi sang buah hati lahir.
Mengajarkan dan Dan ibu juga dapat
menganjurkan ibu melakukan melakukan SADARI untuk
SADARI mengetahui adakah benjolan
atau tidak pada payudara ibu
Ev : Ny. R mengerti dan
bersedia melakukannya

10 15-10-20 Menganjurkan Ny. R untuk Merokok merupakan salah


17.25 WIB tidak mendekat suami lagi satu hal yang dapat
merokok atau suruh suami menyebabkan koplikasi
untuk merokok dirumah. pada janin

Ev : Ny. R mengerti

11 15-10-20 Memberikan teraphy obat Tablet Fe sangat berperan


17.27 WIB oral yaitu asam folat, Tablet penting untuk penambahan
FE, Kalsium, vitamin C HB, asam folat berperan
untuk pertumbuhan bagi
Ev : ibu menerima obat dan janin, kalsium untuk
akan segara minum obat kalsium janin atauun ibu
sesuai aturanya dan vitamin C agar ibu
selalu baik
12 15-10-20 Jelaskan tentang jadwal Kunjungan ulang penting
17.30 WIB kunjungan ulang untuk dilakukan agar dapat
memeriksa perkembangan
Ev : ibu mengerti dan akan janin
melakukan kunjungan ulang
seperti yang diberitahukan

39

Anda mungkin juga menyukai