Anda di halaman 1dari 9

Bel Sekolah Otomatis Berbasis Arduino dan RTC-DS3231

Automatic School Bell by Arduino and RTC-DS3231

Moch. Alief Imanuddin


Mahasiswa
Universitas Raharja Jurusan Sistem Komputer
Email : alief.imanuddin@raharja.info

Abstrak

Pengaturan jadwal kegiatan sekolah sangat bergantung pada keaktifan guru piket dalam
menekan saklar bel, tanda mulai dan bergantinya kegiatan belajar mengajar dan kegiatan harian
sekolah. Permasalahan akan timbul pada saat guru piket meninggalkan tempat mengawasnya,
yang berakibat pada ketidakteraturan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guna menstabilkan
kegiatan belajar mengajar, maka dibuatlah rangkaian bel otomatis sederhana dengan
menggunakan mikrokontroler Arduino. RTC DS3231 yang dihubungkan ke port Arduino akan
memberikan akurasi waktu yang tepat, sehingga bel dapat berbunyi sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Dengan menggunakan 2 (dua) metode penelitian, yaitu observasi dan studi pustaka,
dibuatlah sebuah jurnal penelitian, serta prototype bel otomatis sederhana dengan
mikrokontroler Arduino dan Arduino IDE. Rangkaian bel sederhana berbasis mikrokontroler
Arduino dan RTC DS3231, yang dilengkapi dengan modul relay akan membunyikan bel secara
otomatis sesuai dengan jadwal yang telah diprogram dengan Arduino IDE. Harapan besar
dengan hadirnya rangkaian sederhana ini, kegiatan sekolah dapat berjalan dengan lancar serta
mengurangi beban kerja sang guru piket.

Kata Kunci : Mikrokontroler, Arduino, Otomatis, Prototype

Abstract
The schedule of school activities is very dependent on the activities of the picket teacher
in pressing the bell switch, the starting and changing signs of teaching and learning activities
and school daily activities. Problems will arise when the picket teacher leaves the place of
supervision, which results in the irregularity of teaching and learning activities in schools. In
order to stabilize teaching and learning activities, a simple automatic bell circuit was created
using an Arduino microcontroller. The DS3231 RTC connected to the Arduino port will provide
precise time accuracy, so that the bell can ring according to the specified time. By using 2 (two)
research methods, namely observation and literature study, a research journal was created, as
well as a simple automatic bell prototype with Arduino and Arduino IDE microcontrollers.
Simple bell circuit based on an Arduino microcontroller and RTC DS3231, which is equipped
with a relay module will ring the bell automatically according to the schedule programmed with
the Arduino IDE. Great hope with the presence of this simple series, school activities can run
smoothly and reduce the workload of the picket teacher.

Keyword : Microcontroller, Arduino, Automatic, Prototype

1. PENDAHULUAN pertama yang akan timbul adalah


keterlambatan para guru pengajar untuk
Bel atau lonceng sekolah adalah memasuki ruang kelas yang berakibat pada
suatu perangkat atau alat komunikasi yang ketidakteraturan siswa-siswi di dalam kelas,
sering ditemukan di sekolah. Perangkat ini seperti bermain-main di kelas yang
merupakan alat bantu untuk memberikan mengganggu ruang kelas sebelah, atau
instruksi kepada seluruh murid dalam ketiadaan siswa di dalam kelas karena keluar
melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Pada kelas atau belum masuk ke dalam kelas,
umumnya sekolah menggunakan lonceng terkadang di kantin, kamar mandi, atau di
yang terbuat dari bahan besi yang kemudian lapangan.
dipukul dengan teknik tertentu agar Dampak yang kedua yaitu overtime
menghasilkan suara untuk menyampaikan (kelebihan) jadwal mengajar, dengan kata
informasi kepada murid sekolah, seperti 3x lain sang guru bablas mengajar di dalam
pukulan menandakan berbaris dihalaman kelas yang diajarnya karena ketidaktahuan
dan sebagainya. Kemudian seiring dengan sang guru bahwa jadwalnya telah selesai.
perkembangan teknologi, sudah banyak Hal ini akan mengakibatkan kelas
sekolah yang menggunakan bel listrik selanjutnya akan terbengkalai karena tidak
sebagai alternatif pengganti dari lonceng adanya guru, guru selanjutnya tidak bisa
sekolah yang terbuat dari besi.[3] masuk ke kelas tersebut untuk pelajaran
Permasalahan yang dihadapi adalah selanjutnya kecuali dengan izin dari sang
saat guru piket tersebut tengah guru tersebut, serta para siswa yang sudah
meninggalkan tempat karena ada tidak konsen lagi belajar karena materi dan
permasalahan lain yang lebih penting waktu belajar telah melewati batas.
daripada menekan bel sekolah, seperti Dampak yang ketiga yaitu
menghukum siswa yang datang terlambat, ketidakteraturan jadwal mengajar karena
mengecek siswa yang tidak masuk sekolah ketidaktahuan sang guru akan waktu
ke setiap sudut pesantren, atau ada mengajar yang telah ditentukan. Dalam
keperluan ke luar sekolah yang beberapa kasus, terkadang sang guru
mengharuskan sang guru piket memasuki ruang kelas padahal sudah
meninggalkan saklar bel sekolah. waktunya istirahat. Atau ketika para guru
Saat bel sekolah tidak dibunyikan, tengah berkumpul di ruang guru untuk
maka akan berdampak pada kegiatan belajar beristirahat, tanpa diketahui bahwa waktu
mengajar di setiap kelas, baik di kelas belajar sudah dimulai kembali.
Tsanawiyah maupun Aliyah. Dampak Untuk mengatasi permasalahan
diatas, penulis bermaksud untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan rangkaian bel kini, terutama dikalangan kaum terpelajar
otomatis sederhana menggunakan masyarakat pedesaan.
mikrokontroler Arduino dan RTC-DS3231
dengan harapan dapat meminimalisir 2. METODE PENELITIAN
ketidakteraturan kegiatan sekolah, baik
kegiatan belajar mengajar ataupun yang Metode Penelitian yang digunakan
lainnya sehingga apa yang ditujukan sekolah penulis pada penelitian kali ini mengacu
dapat tercapai sesuai dengan apa yang pada 1 (satu) teknik pengumpulan data,
diharapkan. yaitu : Metode Prototipe, metode ini
merupakan perubahan cepat di dalam
Melalui jurnal ini, penulis berharap perancangan dan pembangunan prototype.
agar perkembangan informasi dan teknologi Menurut Wiyancoko  (2010:120), “
masa kini dapat sampai kepada sektor Prototipe adalah model produk yang
pendidikan, terutama wilayah pedesaan yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.
masih kekurangan SDM (Sumber Daya Dari pendapat yang dikemukakan di atas
Manusia) yang belum mengetahui dapat disimpulkan bahwa prototype adalah
perkembangan informasi dan teknologi masa proses pembuatan model produk dalam
perancangan. [10]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pendidikan merupakan asas bagi diidentikkan dengan keteraturan pergantian
kemajuan bangsa untuk membentuk karakter waktu belajar. Dan pemberitahuan
manusia yang mempunyai ide dan inovasi pergantian waktu belajar selalu diidentikkan
dalam pembangunan suatu negara. Indonesia dengan bel sekolah. Bel sekolah merupakan
merupakan salah satu negara yang salah satu alat yang efektif dalam
mengedepankan pendidikan dalam visi memberikan informasi kepada guru dan
kemajuan negara dan mencerdaskan anak siswa untuk bersiap-siap untuk melanjutkan
bangsa. Hal ini terlihat dari keseriusan pengajaran mata pelajaran selanjutnya atau
negara dalam mengalokasikan APBN untuk informasi jam istirahat sekolah.
pelaksanaan pendidikan yaitu 20%. Bel merupakan suatu alat yang dapat
Berbicara pendidikan tidak terlepas dari mengeluarkan bunyi dan mempunyai fungsi
peran sekolah sebagai sarana implementasi sebagai kode, alat pengingat dan alat
proses pendidikan anak. Sebagai sarana komunikasi. Seiring dengan perkembangan
proses pendidikan, pihak sekolah tidak zaman, bel yang masih sederhana itu diubah
hanya menghadirkan kurikulum yang menjadi bel listrik manual. Bel listrik
terbaik. Kedisiplinan waktu pengajaran bagi manual haruslah ditekan di setiap pergantian
guru dan murid merupakan sebuah jadwal kegiatan belajar mengajar maupun
komponen penting yang harus diperhatikan. kegiatan pondok berlangsung.
Kedisiplinan waktu pengajaran selalu
Sebagaimana dijelaskan pada Untuk mengatasi permasalahan
pendahuluan di atas, poin utama dari tersebut, atau paling tidak mengurangi
masalah yang ada yaitu ketidakteraturan permasalahan yang ada, maka dibuatlah
jadwal kegiatan belajar mengajar dan rangkaian bel otomatis sederhana berbasis
kegiatan pondok, mulai dari berkeliarannya Arduino Uno dengan bahan sebagai berikut :
siswa-siswi di luar kelas pada jam pelajaran
berlangsung, overtime jadwal mengajar sang A. Mikrokontroler Arduino
guru, ataupun ketidakteraturan jadwal
mengajar, mulai dari over rest hingga
overtime mengajar di kelas dengan
mengabaikan jadwal di kelas selanjutnya.

Gambar 4 Mikrokontroler
Arduino

Mikrokontroler adalah komputer


yang berukuran mikro dalam satu chip IC
(integrated circuit) yang terdiri dari
processor, memory, dan antarmuka yang
bisa diprogram. Jadi disebut komputer
mikro karena dalam IC atau chip
mikrokontroler terdiri dari CPU, memori,
Gambar 3 Flowchart sistem yang dan I/O yang bisa kita kontrol dengan
sedang berjalan memprogramnya.
Arduino Uno mengandung
Gambar 3 (tiga) kegiatan bel sekolah mikroprosesor (berupa Atmel AVR) dan
selama 3 tahun terakhir. Dapat disimpulkan dilengkapi dengan oscillator 16 MHz
bahwa guru piket harus selalu standby di (yang memungkinkan operasi berbasis
depan saklar bel sekolah untuk menekan bel waktu dilaksanakan dengan tepat), dan
di setiap pergantian jadwal mengajar. Bel regulator (pembangkit tegangan) 5 volt.
sekolah yang tidak ditekan pada waktunya Sejumlah pin tersedia di papan. Pin 0
dapat mengakibatkan ketidakteraturan hingga 13 digunakan untuk isyarat digital,
jadwal kegiatan sekolah sebagaimana yang yang hanya bernilai 0 atau 1. Pin A0-A5
telah dijelaskan pada pendahuluan di atas. digunakan untuk isyarat analog. Arduino
Uno dilengkapi dengan static random-
access memory (SRAM) berukuran 2 KB 4. Output gelombang kotak yang
untuk memegang data, flash memory diprogram.
berukuran 32KB, dan erasable 5. Automatic power-fail detect and switch.
programmable read-only memory 6. Konsumsi arus hanya 500mA pada
(EEPROM) untuk menyimpan program. baterai internal.
7. Mode dengan oscillator running.
B. Modul RTC (Real Time Clock) 8. Temperature range : -40°C sampai
DS3231 +85°C
Real Time Clock atau sering disebut
juga RTC merupakan salah satu komponen C. I2C LCD
elektronika aktif yang dapat menyimpan Inter Integrated Circuit atau sering
data tanggal dan waktu di dalamnya. Data disebut I2C adalah standar komunikasi
waktu ini sering kali digunakan untuk serial dua arah menggunakan dua saluran
membuat sebuah alat penjadwalan terpadu yang didesain khusus untuk mengirim
atau hanya sekedar jam digital. Modul RTC maupun menerima data. Sistem I2C terdiri
DS3231 merupakan serial modul waktu dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA
yang menyediakan informasi detik, menit, (Serial Data) yang
jam, hari, bulan dan tahun. Dapat membawa informasi
beroperasi dengan format waktu 24 jam data antara I2C dengan
maupun 12 jam am/pm. DS3231 juga pengontrolnya. Piranti
memiliki rangkaian deteksi tegangan drop yang dihubungkan
dan secara otomatis akan berganti ke dengan sistem I2C Bus
baterai cadangan. dapat dioperasikan
sebagai Master dan
Slave. Master adalah
piranti yang memulai
transfer data pada I2C
Bus dengan membentuk
sinyal Start, mengakhiri transfer data
Gambar 5 RTC DS3231 dengan membentuk sinyal Stop, dan
membangkitkan sinyal clock. Slave adalah
Dari Gambar 5 diperlihatkan bentuk piranti yang dialamati master.
fisik dari modul RTC DS3231. Dan berikut LCD (Liquid Crystal Display) adalah
salah satu jenis display elektronik yang
adalah fitur-fitur dari modul RTC DS3231 :
dibuat dengan teknologi CMOS logic yang
1. Real-Time Clock (RTC) menghitung bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
detik, menit, jam, tanggal,hari, bulan tetapi memantulkan cahaya yang ada di
dan tahun valid sampai tahun 2100. sekelilingnya terhadap front-lit atau
2. Ram 56-byte, non volatile untuk mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
menyimpan data. (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai
3. 2 jalur serial interface (I2C). penampil data baik dalam bentuk karakter,
huruf, angka ataupun grafik.
jadwal kegiatan sekolah yang lainnya. Di
lain waktu, buzzer ini juga digunakan di
beberapa kegiatan perlombaan, misal
Perlombaan Cerdas Cermat. HRB-N80
memiliki ukuran penampang depan 80 mm
x 80 mm dan ukuran diameter 73 mm
dengan arus 30 mA untuk tegangan 220 V
AC, frekuensi 50 Hz.
Gambar 6 I2C LCD

D. Modul Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 Gambar 8 HRB N-80 Buzzer
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Seluruh bahan kemudian dirangkai
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip menjadi satu rangkaian di bawah ini
Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay
yang menggunakan Elektromagnet 5V dan
50 mA mampu menggerakan Armature
Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
Gambar 9 Skema Rangkaian Arduino
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
dengan Fritzing

Dari skema di atas, dapat dijelaskan


bahwa RTC DS3231 akan mengirim waktu
dan ditampilkan di i2c, dan dengan jadwal
Gambar 7 Modul Relay yang telah diprogram ke mikrokontroler
Arduino, relay akan aktif pada waktu yang
telah ditentukan dan membunyikan buzzer
yang sudah siap aktif. Adapun jadwal yang
E. HRB N-80 Buzzer diinput adalah sebagai berikut :
HRB N-80 Buzzer merupakan
buzzer aktif yang banyak digunakan hampir
Hari Waktu Jam Bel
di setiap sekolah sebagai bel untuk
ke dit
pergantian jadwal belajar mengajar ataupun
eka 09.00-09.30 Istira 2x
n hat

Senin-Kamis 07.00-07.40 1 3x 09.30-10.00 4 2x

07.40-08.20 2 1x 10.00-10.30 5 1x

08.20-09.00 3 1x 10.30-11.00 6 1x

09.00-09.40 4 1x 11.00-11.30 7 1x

09.40-10.00 Istira 2x 11.30- Pulan 3x


hat g

10.00-10.40 5 2x

10.40-11.20 6 1x

11.20-12.00 7 1x

12.00-12.40 8 1x

12.40- Pulan 3x
g

Jum’at 07.00-07.30 1 3x

07.30-08.10 2 1x
Gambar 10 Rangkaian Bel Otomatis
08.10-08.50 3 1x
berbasis Arduino
08.50-09.30 4 1x
Gambar diatas merupakan rangkaian
09.30-10.00 Istira 2x bel otomatis sederhana berbasis Arduino
hat
yang telah dirancang dan diprogram sesuai
10.00-10.35 5 2x dengan jadwal yang telah berjalan pada
sekolah.
10.35-11.10 6 1x

11.10-11.40 7 1x Bel otomatis sederhana ini memiliki


kelemahan yaitu set waktu akan random
11.40- Pulan 3x (tidak beraturan) saat bel tidak memiliki
g catu daya, karenanya bel haruslah ditopang
Sabtu 07.00-07.40 1 3x dengan catu daya cadangan bila sewaktu-
waktu tidak ada daya listrik yang masuk,
07.40-08.20 2 1x misalnya dengan menggunakan Power
Bank.
08.20-09.00 3 1x
4. KESIMPULAN disetting sebelumnya bila tidak ada catu
daya.
Dengan adanya rangkaian bel
otomatis sederhana berbasis Arduino ini, 5. SARAN
dapat diambil beberapa kesimpulan di
bawah ini : Berdasarkan penjelasan dari hasil
a. Dengan adanya bel otomatis ini penelitian yang telah dijabarkan di atas,
diharapkan dapat mempermudah guru maka dapat disimpulkan dari penjelasan
piket dalam menjalankan tugasnya tersebut bahwa terdapat 2 (dua) saran antara
untuk menekan bel di setiap pergantian lain :
jadwal pelajaran. a. Pemanfaatan mikrokontroler Arduino
b. Dengan adanya bel otomatis ini dalam dunia pendidikan dapat dipelajari
diharapkan kegiatan belajar mengajar dan dikembangkan oleh kalangan siswa
dapat berjalan dengan tertib sesuai sekolah menengah karena sangat mudah
dengan jadwal yang telah ditentukan. dipelajari terutama bagi programmer
c. Ketidakteraturan siswa di kelas pemula.
terutama saat tidak ada guru diharapkan b. Terkait dengan kelemahan yang
dapat diminimalisir karena bel dimiliki bel ini, maka pengembangan
pergantian jadwal telah diatur sesuai akan dilakukan seterusnya sehingga bel
dengan waktu yang telah ditentukan. akan terus bertambahan efisien dalam
d. Bel haruslah ditopang dengan catu daya menertibkan jadwal belajar mengajar di
cadangan bilamana listrik mati, karena sekolah.
bel akan mereset waktu yang telah

6. DAFTAR PUSTAKA
1. Sanjaya, M., (2016), Panduan Praktis Membuat Robot Cerdas Menggunakan Arduino
dan Matlab, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
2. Kadir, A., (2017), Pemrograman Arduino & Android Menggunakan App Inventor, PT
Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia, Jakarta.
3. Linarta, A., Nurhadi, (2018), Aplikasi Bel Sekolah Otomatis Berbasis Arduino
Dilengkapi Dengan Output Suara, Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol 10
No. 2.
4. Sungkar, M.S., (2017), Perancangan Otomatisasi Bel Sekolah Dengan Autopower
Menggunakan Interface Berbasis Desktop, Jurnal Informatika:Jurnal Pengembangan IT
(JPIT) , Vol. 02, No. 02.
5. Setiawan, A.T., (2019), Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Menggunakan
Mikrokontroler Arduino Mega Dengan Antarmuka Berbasis Web, Seminar Nasional
Inovasi Teknologi.
6. Satria, D., Yanti, Y., Maulidina, (2017), Rancang Bangun Sistem Penjadwalan Bel
Sekolah Berbasis Arduino Uno dengan Antarmuka Berbasis Web Menggunakan Ethernet
Web Server, Serambi Engineering, Volume II, No.3.
7. Affandy, A.L., (2017), Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Personal
Computer (PC), JURNAL IT Volume 8 No 3.
8. Sarmidi, Nurtado, A., (2019), Simulasi Bel Sekolah Otomatis Berbasis Arduino Uno,
JUMANTAKA Vol 03 No 01.
9. Amrullah, A., (2018), Perancangan Bel Sekolah Otomatis Menggunakan Arduino Pro
Mini, UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta.
10. Susanto, F., Irawan, U. and Sankar, M.I.B., 2017, August. PROTOTYPE PENCACAH
SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK (AC) BERBASIS
ARDUINO UNO. In SISITI: Seminar Ilmiah Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
(Vol. 5, No. 1).

Anda mungkin juga menyukai