Anda di halaman 1dari 22

Perempuan 10 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pucat dan mudah lelah

sejak 2 bulan ini. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Hasil laboratorium Hb
10 gr/dL, anemia mikrositik hipokrom. Hasil elektroforesis HbA menurun, HbA2
meningkat dan HbF meningkat. Apakah diagnosis pasien ini?
Hb Bart
Talasemia alfa
Talasemia beta
Deff G6PD
Anemia aplastic

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering


nyeri tulang terus menerus sejak 3 bulan yang lalu. Penurunan berat badan (+), tidak
nafsu makan (+). Pemeriksaan laboratorium Hb 10 gr/dL, leukosit 15.000/µL,
trombosit 140.000/µL, LED 90 mm/jam. Gambaran darah tepi ditemukan sel plasma
(+), rouleaux (+). Dokter kemudian melakukan pemeriksaan urin dan didapatkan hasil
protein bence jones (+). Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
Leukemia mielositik akut
Leukemia limfositik akut
Leukomia mielositik kronik
Leukemia Limfositik Kronik
Multipel mieloma

Seorang anak laki-laki 4 tahun didiagnosis dengan anemia defisiensi besi.


Pemeriksaan sediaan hapus darah tepi didapatkan bentuk eritrosit abnormal. Apakah
Bentuk eritrosit yang lazim ditemukan pada pasien anemia defisiensi besi?
Sel pencil
Sel Burr
Sel tear drop
sel sabit
sel sferosit

Karakteristik anemia yang terjadi pada seorang anak dengan penyakit ginjal kronis
(PGK) :
Makrositik normokrom
MCV meningkat
Jumlah retikulosit rendah
Leukopenia
Trombositopenia

Seorang pasien laki-laki 50 tahun dirawat dengan diagnosis kerja suspek leukemia
akut. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang berikutnya yaitu BMP.
Berdasarkan pemeriksaan mikroskopik dan sitokimia sediaan BMP pasien ditegakkan
diagnosis Leukemia Mieloblastik Akut. Apakah jenis peemriksaan sitokimia yang
berguna untuk membedakan leukemia limfoid dengan myeloid?
Rees Ecker
Hayem
Sudan Black Blue
Amonium oksalat
New Methylen Blue

Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama sesak nafas.
Keluhan lain adalah pandangan kabur dan telinga berdenging. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan konjungtiva anemis, perdarahan pada gusi, pada colok dubur ditemukan
melena. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 4.5 g/dl, leukosit 2100 /μL,
trombosit 12.000 /μL, MCV 85 fl, MCV 31pg, hitung netrofil <200/μL. Pernyataan yang
benar berdasarkan kondisi di atas:
Jarang ditemukan lmfositosis relatif
Laju endap darah menurun
Ditemukan kelainan kromosom
Direct antiglobulin test harus dilakukan
Biopsi sumsum tulang harus selalu dilakukan

Seorang pria berusia 68 tahun datang dengan keluhan sering sakit kepala, mudah
lelah, dan kadang telinga berdenging. Pasien sudah dikenal menderita penyakit paru
dan jantung. Pasien sebelumya adalah seorang perokok berat sejak muda dan baru
berhenti merokok sejak 3 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan barrel
chest dan kedua tungkai edema. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb : 18,2
g/dl, Ht : 62%, leukosit : 5440 /uL, trombosit 246.000/uL. Penatalaksanaan yang
paling tepat untuk pasien tersebut adalah :
Flebotomi 250-500 cc darah
Hidroksiurea 2x500 mg
Busulfan 1,8 mg/m2/hari
Chlorambucil 0,1-0,2 mg/kgbb/hari selama 3-6 minggu
Aspirin 1x75 mg

Dari seluruh jenis keganasan darah (Leukemia) manakah yang paling banyak
kejadiannya dari data demografik pasien?
LLA
LMA
LLK
LMK
Others

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun, dibawa oleh ayah dan ibunya ke dokter
karena terlihat kurus. Alloanamnesis: anak sering terlihat mengantuk, tidak ada
riwayat perdarahan. Anak mau makan, tetapi badan anak terlihat kurus. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: anak tampak pucat, gizi buruk, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, hepar maupun limpa. Kemungkinan diagnosis kelainan darah
pada anak adalah :
Talasemia
Anemia aplastik
Leukemia Limfoblastik Akut
ITP
Anemia defisiensi besi

Seorang pasien laki-laki umur 50 tahun diantar ke IGD rumah sakit setelah mengalami
muntah darah sejak 2 jam yang lalu. Pasien sebelumnya dikenal menderita sirosis
hepatis. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
100xmnt,halus. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6 g/dl,leukosit 8.000/mm3,
hematokrit 18 %, trombosit 100.000/mm3 , MCV 82 fl, MCH 32 %. Apakah anjuran
pemeriksaan pasien ini?
Retikulosit
Besi serum, feritin, TIBC
Coomb test
Elektroforesis Hb
Pemeriksaan sumsum tulang

Seorang pasien perempuan umur 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan


sering berkunang-kunang sejak 2 minggu ini. Pasien mengeluhkan menstruasinya
banyak dan lama. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl,
leukosit 7.000/mm3 , Ht 27 %, trombosit 200.000 /mm3 , MCV 75, MCH 25, besi
serum 30 mg/dl, TIBC 400 mg/dl, feritin 15 mg/dl. Apakah diagnosis pasien tersebut?
Anemia defisiensi besi
Talassemia
Anemia hemolitik auto imun
Anemia pasca perdarahan akut
Anemia penyakit kronik

Seorang pasien perempuan umur 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan


sering berkunang-kunang sejak 2 minggu ini. Pasien mengeluhkan menstruasinya
banyak dan lama. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl,
leukosit 7.000/mm3 , Ht 27 %, trombosit 200.000 /mm3 , MCV 75, MCH 25, besi
serum 30 mg/dl, TIBC 400 mg/dl, feritin 15 mg/dl. Apakah terapi pasien tersebut?
Tablet SF 3x200 mg
Tranfusi PRC
Tranfusi WB
Tranfusi WRC
Iron chelating agent

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas dan pucat
yang meningkat sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini tidak disertai
sesak nafas, demam(+). Riwayat muntah darah atau BAB hitam disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 nadi 100 kali per menit, pernafasan 16 kali
per menit. Mata tampak sklera ikterik Pemeriksaan jantung dan paru tidak ditemukan
kelainan. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan perabaan hepar dua jari di bawah
iga kanan, tidak ditemukan pembesaran limpa. Laboratorium menunjukkan Hb 5 g/dL,
Ht 12%, MCV 84.6 MCH 28 Leukosit 2,300 trombosit 240.000. LDH 1349 U/L.
Retikulosit 5%. Pemeriksaan ANA positif, Pemeriksaan EKG dalam batas normal.
Pemeriksaan lanjutan yang paling tepat pada kasus ini adalah:
Screening antibody
Aspirasi sumsum tulang
Benzidine test
Coomb’s test
Hitung netrofil absolut

Seorang anak laki-laki 10 tahun diantar ibunya ke unit gawat darurat dengan keluhan
pucat sejak 1 bulan yang lalu. 1 bulan yang lalu ia telah dirawat di RS dengan
diagnosis demam typoid. Pada pemeriksaan fisik tampak konjungtiva anemis,
hepatosplnomegali. Kelainan laboratorium Hb 7 gr/dL, leukosit 3000/uL, trombosit
55.000/uL. Hitung jenis leukosit 0/0/1/28/67/4 retikulosit 0,3%, gambaran eritrosit
normositik normokrom. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
anemia hemolitik
Anemia aplasia
Anemia sideroblastik
Anemia pernisiosa
Mielofibrosis

Seorang perempuan 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan buang air besar
berwarna hitam sejak 1 hari sebelumnya. Riwayat konsumsi obat penghilang nyeri
lutut (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/50 mmHg, frekuensi
nadi 115x/menit, frekuensi napas 26x/menit. Hasil laboratorium hemoglobin 4,4 gr/dL.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini adalah:
Cek indeks retikulosit untuk mengetahui jenis anemia
Pemberian transfusi packed red cell (PRC) sesuai kebutuhan
Memberikan suplementasi besi intravena dan eritropoeitin
Pemberian infus drip PPI untuk mengatasi perdarahannya
Pemasangan NGT untuk mengevakuasi perdarahan di lambung

Seorang pasien perempuan umur 65 tahun dibawa anaknya ke poliklinik RS dengan


keluhan letih-letih sejak 1 minggu ini. Pasien kadang mengeluhkan sesak nafas jika
beraktifitas. Batuk tidak ada. Pasien juga mengeluhkan nyeri lutut dan rutin
mengkonsumsi meloksikam. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, atrofi papil lidah dan cheilosis.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dl, leukosit 7.000/mm3 , Ht 21 %,
trombosit 200.000 /mm3 , MCV 75, MCH 25. Apakah anjuran pemeriksaan utk pasien
ini?
Bilirubin I, bilirubin II,
Besi serum, feritin, TIBC
Coomb test
Elektroforesis Hb
Ring sideroblastik dlm sum sum tulang

Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pucat dan
mudah lelah sejak 4 bulan ini. Pasien telah didiagnosis DM tipe 2 sejak 5 tahun yang
lalu tetapi tidak rutin control be. Pemeriksaan tanda vital TD 160/100, nadi 90x, nafas
20x. konjungtiva anemis, pitting edema pada kedua tungkai. Hb 8,6 g/dL, leukosit
8900/uL, ureum 76 mg/dL, kreatinin 3,1 mg/dL. Apakah Pengobatan yang tepat pada
kasus ini?
Preparat besi
B12
eritropoitin
transfuse PRC
transfuse ferritin

Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke klinik universitas nya dengan


keluhan lemah dan sulit berkonsetrasi pada kuliahnya. Pasien juga mengeluh tampak
lebih pucat. Selama kuliah pasien merantau sehingga ia tidak pernah memperhatikan
pola makannya. Pasien lebih sering makan nasi dengan telur dan tidak pernah
mengkonsumsi ikan atau daging bahkan sayur. Pasien juga mengeluh berat badannya
menurun. Pada pemeriksaan fisik tampak konjungtiva pasien anemis. Apakah hasil
yang mungkin tampak apabila dilakukan pemeriksaan darah?Pertanyaan Tanpa Judul
Hb menurun, TIBC meningkat, serum besi menurun
Hb menurun, TIBC menurun, serum besi menurun
Hb meningkat, TIBC meningkat, serum besi menurun
Hb menurun, TIBC menurun, ferritin meningkat
Hb menurun, TIBC normal, ferritin meningkat
Seorang wanita 28 tahun mengeluh sering merasa pusing dan lemas sejak 1 bulan ini.
Satu minggu yang lalu mendapat transfusi darah tetapi keluhan hanya hilang
sementara dan saat ini rasa pusing dan lemas semakin meningkat dan juga merasa
sesak nafas. Riwayat mimisan, gusi berdarah atau pun perdarahan lainnya tidak ada.
Mata terlihat kuning sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
splenomegali. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 3 g/dl, Ht 9%, leukosit 5500,
trombosit 175.000, retikulosit 3,2 %, direct antiglobulin test (+). Berikut ini adalah
pernyataan yang tidak benar tentang anemia hemolitik tipe hangat, yaitu:
Autoantibodi bereaksi secara optimal pada suhu 37◦C
Kelainan ini memiliki agglutinin Ig M monoclonal
Autoantibodi ini berasal dari kelas Ig G dan bereaksi dengan semua sel eritrosit normal
Kortikosteroid 1-1,5 mg/kgbb/hari sebagian besar akan menunjukkan respon klinik yang baik
dalam 2 minggu
Spelektomi dapat dipertimbangkan bila terapi steroid tidak adekuat atau tidak bias dilakukan
penurunan dosis selama 3 bulan

Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun, dibawa ke poliklinik dengan keluhan


pucat dan sering mengalami pendarahan di gusi. Pada pemeriksaan fisik dengan hasil
sklera non ikterik, konjungtiva anemis, abdomen lien tidak teraba. Pada ekstremitas
ditemukan kloroma. Pada pemeriksaan lab darah tepi ditemukan hasil leukosit
120.000/mm3, hematokrit menurun, LED meningkat, sel normositik normokrom, serta
tes aurod positif. Mila sangat khawatir dengan hasil pemeriksaan labnya. Berdasarkan
hasil pemeriksaan lab tersebut Mila menderita penyakit ?
Anemia defisieni besi
Anemia megaloblstik
Leukemia Granulositik Kronik
Leukemia Mieoblastik Akut
Leukemia Limfoblastik Akut

Persiapan sebelum tindakan kemoterapi pada seorang anak dengan diagnosis ALL
adalah :
Foto thoraks PA dan lateral
SGOT, SGPT, albumin, bilirubin, LDH, elektrolit, asam urat, ureum, kreatinin
Ekokardiografi
Konsultasi ke Bagian THT dan Gigi-Mulut untuk penelusuran fokal infeksi
Semua benar

Seorang laki-laki, usia 64 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan badan
terasa lemas sejak 5 hari yang lalu. Pasien sebelumnya diketahui menderita Penyakit
Paru Obstruktif Kronis. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 21 gr/dL, leukosit
13.000/uL, trombosit 360.000/uL, hematokrit 63%, eritosit 6,2 juta/uL. Eritropoietin
serum meningkat. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
Polisitemia vera
Polisitemia sekunder
Polisitemia relative
Mielofibrosis primer
Leukemia Akut

Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun, dibawa ke poliklinik dengan keluhan


pucat dan sering mengalami pendarahan di gusi. Pada pemeriksaan fisik dengan hasil
sklera non ikterik, konjungtiva anemis, abdomen lien tidak teraba. Pada ekstremitas
ditemukan kloroma. Pada pemeriksaan lab darah tepi ditemukan hasil leukosit
120.000/mm3, hematokrit menurun, LED meningkat, sel normositik normokrom, serta
tes aurod positif. Mila sangat khawatir dengan hasil pemeriksaan labnya. Apakah
terapi yang tepat dilakukan pada pasien agar tidak terjadi komplikasi akibat
leukositosis?
Leukoparesis
Pemberian oksigen
Antibiotik
Kortikosteroid
Allupurinol

Insiden leukimia yang sering terjadi pada dewasa dan meningkat secara eksponensial
sejalan dengan meningkatnya usia adalah:
LLA
LMA
LLK
LMK
Anemia aplastik

Seorang wanita 35 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan lemas,
cepat lelah dan tampak pucat. Pasien memberitahu bahwa pasien pernah didiagnosis
artritis rheumatoid dan mengkonsumsi metotrexat namun saat ini pengobatannya
dihentikan sendiri Karena bosan. Dari pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb : 8,7
gr/dl dengan MCV >100 fL. Pathogenesis terjadinya anemia pada pasien ini adalah:
Defisiensi Vitamin B9 (asam folat) menyebabkan gangguan biosintesis basa purin dan pirimidin
serta gangguan proses metilasi DNA, RNA, dan protein
Gangguan transport vitamin B12
terjadi produksi sitokin yang berlebihan karena kerusakan jaringan akibat infeksi, inflamasi atau
kanker
penurunan transformasi T4 menjadi T3 menyebabkan hipotiroid fungsional dimana terjadi
penurunan kebutuhan Hb yang mengangkut O2 sehingga sintesis eritropetin berkurang
gangguan sekresi eritropoetin
Transfusi darah pada anemia defisiensi besi pada anak diberikan jika kadar Hb
dibawah ?
7 gr/dl
6 gr/dl
11 gr/dl
4 gr/dl
10 gr/dl

Seorang laki-laki 27 tahun dengan hemoroid interna grade 3 datang dengan BAB
berdarah. Hb 5 g/dl, leukosit 10.000/mm3, trombosit 450.000/mm3. Pasien diberikan
transfusi darah, 3 jam kemudian pasien mengeluh sesak nafas, nyeri dada demam
dan menggigil. Pemeriksaan vital sign: TD 90/60 mmHg, HR 120x/menit, T 38oC. Foto
thorax menunjukkan edema pulmoner bilateral. Apakah kemungkinan penyebab
kondisi pasien tersebut?
Transfusion associated circulatory overload
Syok hipovolemik
Syok anafilaktik
Transfusion related acute lung injury
Syok kardiogenik

Seorang pasien A (65 Tahun) dating ke polikklinik, didiagnosa pernicious anemia,


dokter menekankan agar pasien harus meningkatkan intake Vitamin B12, Bentuk
sedian obat yang paling tepat diberikan untuk pasien tersebut adalah:
Vitamin B12 injeksi atau nasal spray replacement
Chelation terapi
Vitamin B12 Oral
Diet tinggi Vitamin B1
Diet tinggi vit B6

Seorang perempuan 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas lesu


sejak 3 minggu yang lalu. Saat ini pasien hamil 28 minggu. Pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik.. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb menurun, gambaran eritrosit makrositik, dengan kadar asam folat
serum menurun. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
Anemia aplastic
Anemia megaloblastik
anemia non megaloblastik
Anemia hemoliik
Anemia deff besi

Rina, seorang anak berusia 5 tahun diantar ibunya dengan keluhan perdarahan di
gusi dan tidak berhenti sejak 3 jam yang lalu. Anak terlihat mudah capek sejak 3 bulan
yang lalu. Pemeriksaan fisik TD 100/70, denyut nadi 100x/’, frekuensi nafas 18x/’,
Suhu 38℃. Konjungtiva anemis, tampak memar pada tubuh. Hasil pemeriksaan Hb
7,5 gr/dL, leukosit 4.000/mm3, trombosit 50.000/mm3. Gambaran darah tepi
ditemukan sel blast (+). Apakah Pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk
menegakkan diagnosis Rina?
Serum iron, TIBC, feritin
Bone marrow punction
Kadar Vit B12
Eritropoietin serum
Coomb’s tes

Seorang wanita datang ke PKM dengan keluhan mudah lelah dan lemas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat. Pemeriksaan darah didapatkan Hb 9
g/dL, MCV 70, MCH 20. dengan gambaran eritrosit ditemukan sel cigar (+), sel pencil
(+).apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
Anemia penyakit kronik
Talasemia trait
Anemia deff B 12
Anemia deff Fe
Anemia Aplasia

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang ke IGD karena perdarahan di gusi dan
tidak berhenti sejak 3 jam yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium,
dokter menyatakan anak tersebut menderita keganasan darah tipe ALL-L3
Bagaimanakah ciri khas sel blas pada ALL-L3tersebut?
Besar, Heterogen, sitoplasma dan nucleoli jelas
Kecil, homogen, sitoplasma dan nucleoli tidak jelas
Blas dengan inti berlipat seperti girus otak
Blas dengan auer rod (+)
Sitoplasma blas bervakuol

Leukemia yang paling sering ditemukan pada anak adalah jenis :


AML
LGK
LLK
CML
ALL

Faktor predisposisi terjadinya penyakit leukemia pada anak paling sering adalah ,
kecuali :
Virus
Radiasi
Bahan kimia
Kelainan kongenital seperti sindrom down
Sering bermain gadget
Pada masa kehamilan ,ibu disarankan mengkonsumsi vitamin B12 dikarenakan?
Pada masa kehamilan dibutuhkan pembentukan timin, yang merupakan basis penyusun DNA
Pada masa kehamilan dibutuhkan urasil yang merupakan basis RNA
Dibutuhkan untuk merobah Fe3+ menjadi Fe2+
Dibutuhkan untuk meningkatkan absorpsi Fe
Dibutuhkan untuk merobah Fe2+ menjadi Fe3+

Seorang Wanita 67 tahun dengan keluhan lemas dan pucat. Hb 3 g/dl, leukosit
7.000/mm3, trombosit 150.000/mm3. Pasien diberikan transfusi darah PRC 1 kolf per
hari, pada saat transfusi kolf ke 5 pasien mengeluh demam menggigil, pusing dan
mual, sesak napas tidak dikeluhkan. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 102 kali
permenit, suhu 38,4 ◦C. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pasien tersebut?
Menghentikan transfusi dan memberikan antipiretik
Transfusi tetap dilanjutkan dan diberikan intravena dexamethasone 1 ampul
Menghentikan transfusi, memberikan antipiretik dan hidrokortison, selanjutnya darah donor dan
contoh serum pasien dikirim ke bank darah
Menghentikan transfusi dan memberikan antihistamin
Menghentikan transfusi, memberikan antipiretik, darah donor dan contoh serum pasien dikirim ke
bank darah

Seorang wanita, 43 tahun, masuk RS dengan keluhan perdarahan pada BAB sejak 2
minggu terakhir, disertai tubuh mudah lelah sejak 1 bulan terakhir, kadang ada
demam yang tidak terlalu tinggi dan tidak terus-menerus. Pasien riwayat bekerja di
pabrik pembuat kue selama 25 tahun. Pada pemeriksaan fisis didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 96x/mnt pernafasan 22 x/mnt, Suhu 37,8 C, anemis pada konjungtiva,
bekuan darah tampak pada daerah gusi, ada hepatomegali sekitar 2 cm di bawah
arcus costa, tampak pula petekie pada ekstremitas superior dan inferior bilateral.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Leukosit 3.200/mm3 Hb 7,2 gr/dl
trombosit 29.000/mm3Di bawah ini merupakan penyebab terjadinya anemia aplastik
adalah:
Defisiensi G6PD
Defisiensi Asam folat
Toksisitas langsung oleh radiasi atau kemoterapi
Infeksi malaria
Defisiensi nutrisi

Seorang lelaki 30 tahun dibawa ke IGD karena kecelakaan sepeda motor, setelah
melalui pemeriksaan dijumpai fraktur terbuka tibia fibula dan mengalami banyak
perdarahan. Vital sign didapatkan TD: 85/40 mmHg, nadi 110x/mnt. Laboratorium
didapatkan Hb: 7,5 gr%, leukosit: 15.500 /mm3, gambaran anemianya normositik
normokrom. Untuk menentukan jenis anemia normositer normokrom, maka indeks
eritrosit berikut yang benar adalah:
Indeks eritrosit MCV ↓, MCH↑, MCHC Normal
Indeks eritrosit MCV Normal, MCH↓, MCHC Normal
Indeks eritrosit MCV Normal, MCH Normal, MCHC Normal
Indeks eritrosit MCV ↑, MCH ↓, MCHC Normal
Indeks eritrosit MCV normal, MCH ↑, MCHC Normal

Berdasarkan kriteria diagnosis WHO 2016 Polisitemia Vera, yang termasuk kriteria
minor adalah
Hemoglobin > 16,5 g/dL pada pria
Hemoglobin > 16 g/dL pada wanita
Hematokrit > 49% pada pria
Hiperselularitas pada biopsi sumsum tulang
Kadar Eritropoietin serum subnormal

Seorang wanita berusia 53 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan tungkai bawah
sakit. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah 150/80 mmHg frekuensi nadi 78 x/menit,
limpa teraba schuffner 2, dan terdapat pitting edema pada tungkai kanan bawah. Pada
pemeriksaa penunjang didapatkan hematokrit 65%, lekosit 12.000/mm3, trombosit
450.000/mm3, MCV 92 fl, MCH 30 pg, neutrofil 5.500/mm3. Diagnosis kerja pada
pasien tersebut diatas adalah :
Myelofibrosis
Leukemia akut
Polisitemia vera
Leukemia kronis
Trombositosis esensial

Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dibawa ke poliklinik dengan keluhan seing
pusing, lemah, dan tanpak pucat sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan
anak tampak pucat, konjungtiva anemis, facies cooley (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7 gr/dL dan pada gambaran eritrosit didapatkan mikrositik hipokrom,
sel target (+), fragmentosit (+). Dokter kemudian merujuk dan menganjurkan
pemeriksaan elektoforesa hemoglobin untuk memastikan diagnosis pasien. Apakah
dasar penyebab pada kasus tersebut?
Kelainan sintesis hemoglobin
Defisiensi Fe
Defisiensi vitamin B12 dan B9µ
Terdapatnya cincin siderosit
Kelainan faktor pembekuan

Seorang wanita 20 tahun sudah dikenal menderita thalasemia β mayor datang ke RS


dengan keluhan lemah letih lesu. Dilakukan pemeriksaan kadar Hb dengan hasil 6
mg/dL. Pasien rutin mendapatakan transfusi darah setiap bulannya, namun pasien
sering mengeluh gatal dan demam setiap mendapat transfusi. Komponen darah yang
paling tepat diberikan untuk kondisi pasien di atas adalah:
Whole Blood
Packed Red Blood Cell
White Red Blood Cell
Packed Red Blood Cell Leucocytes Reduced
packed Red Blood cell Frozen

Seorang ibu hamil datang dengan keluhan lemas, pada pemeriksaan fisik konjungtiva
anemis, teraba lien membesar, pada pemeriksaan lab Hb 8, Ht 30, Leukosit 5.000,
250.000, MCV 90, MCH 30, apakah terapi yang sesuai?
Steroid
Suplementasi Fe
Suplementasi Asam Folat
Infus PRC
Imunosupresan

Anemia merupakan suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan massa eritrosit
total di dalam tubuh. Penyebab anemia secara garis besar pada anak adalah :
Perdarahan, produksi berkurang
Destruksi meningkat, produksi berkurang
Absorbsi terganggu, perdarahan, infeksi
Produksi berkurang, destruksi meningkat, kehilangan darah
Penyakit kronik, keganasan, kegagalan sumsum tulang

Perbedaan anemia hemolitik dengan anemia defisiensi zat besi pada anak -anak
adalah: (yang paling tepat yang dijumpai pada anemia hemolitik adalah :)
Pucat, mudah lelah, retikulositopenia
Gangguan kognitif
Ikterik, tanpa splenomegali
Tanpa organomegali. retikulositosis
Ikterik, splenomegaly

Apakah penyakit yang disebabkan kelainan hematologi yang mengalami gangguan


diferensiasi sel-sel progenitor dari seri lymphoid cell line?
Polycythemia vera
Leukemia limfiblastik akut
Essensial thrombocythemia
Leukemia mieloblastik akut
Leukemia mieloblastik kronik

Seorang Laki-laki berusia 24 tahun datang ke UGD karena mengeluh badan lemas.
Satu minggu terakhir pasien ini mengalami pendarahan di gusi dan riwayat demam
yang turun dengan antipiretik. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 7,8 g/dl.
Hct 23,4 %. Leukosit 2700/ul, trombosit 20.000 /ul. MCV 81 fl, MCH 27 pg. MCHC 35
g/dl. Berdasarkan patogenesis terjadinya anemia pada pasien ini, pernyataan berikut
ini mana yang lebih tepat :
Peningkatan destruksi eritrosit di limpa
Pemendekan masa hidup eritrosit
Sitokin akibat infeksi menyebabkan sekuestrasi magrofag
Gangguan absorbsi zat besi pada usus
Sitomegalovirus menekan produksi pada sel-sel stroma sumsum tulang

Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun, dibawa ke poliklinik dengan keluhan


pucat dan sering mengalami pendarahan di gusi. Pada pemeriksaan fisik dengan hasil
sklera non ikterik, konjungtiva anemis, abdomen lien tidak teraba. Pada ekstremitas
ditemukan kloroma. Pada pemeriksaan lab darah tepi ditemukan hasil leukosit
120.000/mm3, hematokrit menurun, LED meningkat, sel normositik normokrom, serta
tes aurod positif. Mila sangat khawatir dengan hasil pemeriksaan labnya. Keorgan
manakah kemungkinan infiltrasi sel blast pada pasien diatas?
Kulit
Jaringan lunak
Tulang
Gusi
Otak

Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang tersebut, Leo didiagnosis dokter dengan


leukemia akut. Berikut ini merupakan ciri khas dari leukemia akut, KECUALI:
Onset Klinis mendadak
Onset klinis perlahan
Anemia Ringan- berat
Trombositopenia ringan-berat
Organomegali mild

Pasien neonatus umur 5 hari dirawat dengan badan terlihat kuning sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan disertai mata terlihat kuning. Dokter melakukan pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8 gr/dL, leukosit 10.000/ mm3 dan trombosit
250.000/mm3, Bilirubin indirek dan LDH serum meningkat. Dokter menyatakan
kemungkinan ini disebabkan suatu proses hemolitik. Pemeriksaan hematologi yang
mendukung telah terjadi suatu proses hemolitik adalah:
Peningkatan retikulosit
Peningkatan eosinofil
Peningkatan netrofil segmen
Peningkatan monosit
Peningkatan limfosit
Seorang perempuan 57 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan nyeri
kepala sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai muka merah, pandangan mata kabur.
Pemeriksaan fisik didapatkan hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 21 gr/dL, leukosit 23.000/uL, trombosit 560.000/uL, hematokrit 63%,
eritosit 6,2 juta/uL. Eritropoitin serum rendah. Apakah diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini?
Mielofibrosis primer
Leukemia Akut
Polisitemia vera
Polisitemia sekunder
Polisitemia relative

Sel leukemia pada seorang pasien anak dapat menginfiltrasi organ. Manakah
pernyataan dibawah ini yang kurang tepat :
Pada tulang dapat mengakibatkan nyeri sendi
Di dalam darah mengakibatkan sindroma hiperviskositas
Pada ginggiva mengakibatkan gusi menjadi bengkak
Pada Retikulo Endotelial Sistem menyebabkan perdarahan
Tempat ekstra meduler lain mengakibatkan Meningitis, Lesi kulit

Seorang laki-laki, 60 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam dengan keluhan
nyeri kepala, yang dialami sejak 1 bulan. Tidak ada riwayat penyakit dan pengobatan
yang spesifik sebelumnya. Pada pemeriksaan laboratorium awal didapatkan HCT
68%, HB : 19,2 g/dl WBC: 13.000 mm3, PLT: 550.000 mm3 USG abdomen :
splenomegali. Salah satu kriteria WHO untuk diagnosis pada pasien ini adalah adanya
mutasi gen yaitu
Mutasi pada JAK 2
CD-117
FLT3 tirosin kinase
Fms-related Tirosin kinase 3
BCR-ABL

Pada masa kehamilan, si ibu disarankan mengkonsumsi asam folat dikarenakan?


Pada masa kehamilan dibutuhkan pembentukan timin, yang merupakan basis penyusun DNA
Pada masa kehamilan dibutuhkan urasil yang merupakan basis RNA
Dibutuhkan untuk merobah Fe3+ menjadi Fe2+
Dibutuhkan untuk meningkatkan absorpsi Fe
Dibutuhkan untuk merobah Fe2+ menjadi Fe3+

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ke puskesmas oleh orang tua nya
karena tampak pucat. Pasien juga sering mengalami muntah, diare, dan mudah lelah.
Berdasarkan keterangan dari ibunya, anak juga kurang mau makan akhir-akhir ini.
Tidak ada sesak nafas. Tidak ada demam. Berdasarkan diagnosis dokter, pasien
kemungkinan mengalami anemia megaloblastik. Kasus anemia megaloblastik pada
anak sebagian besar disebabkan oleh ?
Anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin B12
Anemia hemolitik dan anemia defisiensi vitamin B12
Anemia aplasia dan anemia defisiensi asam folat
Anemia pernisiosa dan anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi asam folat dan anemia defisiensi vitamin B12

Tablet Fe dibutuhkan pada pasien anemia yang disebabkan defisiensi Fe, Konsumsi
tab Fe akan meningkat absorbsinya apabila diberikan bersama
Kopi
Telur
Susu
Roti
Jus jeruk

Berikut ini adalah pemeriksaan fisik yang dapat dijumpai pada seorang anak dengan
diagnosis Thalasemia, kecuali :
Pucat
Ikterus
Facies cooley
Hipopigmentasi
Hepatosplenomegali

Pemeriksaan kadar feritin merupakan pemeriksaan yang paling efisien untuk


mengukur cadangan besi tubuh. Apabila sarana terbatas, diagnosis anemia defisiensi
zat besi pada anak dapat ditegakkan berdasarkan kriteria :
Anemia tanpa perdarahan, organomegali
Anemia dengan perdarahan ringan, tanpa organomegali
Anemia tanpa perdarahan, organomegali, gambararan darah tepi mikrositik normokrom
Anemia tanpa perdarahan, tanpa organomegali, gambararan darah tepi mikrositik hipokrom,
respon terhadap preparat Fe
Anemia tanpa perdarahan, organomegali, gambararan darah tepi mikrositik hipokrom, respon
terhadap preparat Fe

Seorang anak laki-laki 14 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan pucat
sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sclera ikterik
dan hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb menurun,
gambaran eritrosit normositik normokrom dengan retikulositosis. Apakah diagnosis
yang paling mungkin pada pasien ini?
Anemia aplastic
Anemia megaloblastik
anemia post perdarahan
Anemia hemolitik
Anemia deff besi

Pemeriksaan penunjang gold standar pada leukemia limfoblastik akut adalah:


Apus darah tepi
Sumsum tulang
Sitogenetik
Sitokimia
Immunofenotyping

Seorang perempuan berusia 18 tahun datang dengan keluhan badan terasa lemah
tiga minggu ini. Diketahui ia merupakan seorang mahasiswi yang baru dua bulan ini
memulai diet vegetarian. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien
120/80mmHg, frekuensi nadi 88kali/menit, frekuensi napas 16 kali/menit, dan
temperatur 36,7C. Pada inspeksi wajah tampak pucat, konjungtiva anemis. Apakah
kemungkinan gambaran laboratorium darah yang dijumpai pada pasien?
Anemia makrositik
Anemia mikrositik normokrom
Anemia mikrositik hipokrom
Anemia normositik normokrom
Anemia mikrositik hiperkrom

Seorang pasien laki-laki 50 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnose
leukemia myeloid kronik BCR ABL +. Bagaimanakah pathogenesis terjadinya LMK
pada pasien tersebut?
Akumulasi sel blast di sumsum tulang
Translokasi kromosom t(9,22)
Gangguan hematopoiesis normal
Akumulasi sel blast > 30%
Gangguan hemostasis

DIbawah ini adalah mekanisme genetik yang menginisiasi terjadinya transformasi


neoplastic, kecuali:
Mutasi genetik
Kromosom loss, duplikasi, atau rekombinan inappropriate
Apoptosis
Infeksi bakteri
Kehilangan ekspresi dari gen yang menghambat proliferasi sel

Seorang pasien laki=laki berusia 55 tahun dibawa kepoliklinik dengan keluhan badan
terasa lemah, pucat, sering mimisan dan batuk-batuk. Pasien adalah seorang perokok
berat. Dokter menganjurkan untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Setelah melihat
hasilnya, dokter mendiagnosis pasien ini menderita LMA. Apakah kemungkinan faktor
risiko terjadinya keganasan darah pada pasien ini?
Usia
Kelainan genetik
Rokok
Terpapar zat kimia
Radiasi tinggi

Seorang kakek berusia 72 tahun diantar anaknya untuk medical check up.
Sebelumnya pasien merasa akhir-akhir ini sering mudah letih. Kakak laki-laki pasien
ada riwayat keganasan darah. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis dan
limfadenopati servikal simetris. Pemeriksaan darah tepi didapatkan limfositosis 87%
dan banyak smudge sel. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
ALL
AML
CML
CLL
Polisitemia

Pak Leo, 45 tahun dating ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan mudah lelah,
sering demam, dan perdarahan di gusi sejak 1 bulan yang lalu. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis dan hipertrofi gingiva. Pemeriksaan
lab didapatkan anemia dan trombositopenia, serta hiperleukositosis. Hasil BMP
ditemukan myeloblast 90% dengan diferensiasi minimal. Apakah diagnosis pasien
tersebut?
AML M0
AML M1
AML M4
AML M5
AML M6

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik Rumah sakit dengan keluhan
pucat-pucat sejak 1 bulan ini. Dia sering merasakan cepat lelah dan mata berkunang-
kunang. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik. Pemeriksaan
abdomen didapatkan splenomegali ringan.Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8
mg/dl, leukosit 5.000/mm3, Ht 24%, trombosit 120.000/mm3, MCV 85, MCH 30,
coomb tes +. Apakah diagnosis pasien ini?
Anemia penyakit ginjal
Anemia hemolitik auto imun
Anemia pasca perdarahan akut
Anemia sideroblastik
Anemia aplasia

Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun, dibawa ke poliklinik dengan keluhan


pucat dan sering mengalami pendarahan di gusi. Pada pemeriksaan fisik dengan hasil
sklera non ikterik, konjungtiva anemis, abdomen lien tidak teraba. Pada ekstremitas
ditemukan kloroma. Pada pemeriksaan lab darah tepi ditemukan hasil leukosit
120.000/mm3, hematokrit menurun, LED meningkat, sel normositik normokrom, serta
tes aurod positif. Mila sangat khawatir dengan hasil pemeriksaan labnya. Apakah
diagnosis banding pada pasien diatas?
Anemia aplastik
Limfositosis
Limfadenopati
Limfoma
Sindrom dismielopoetik

Pemeriksaan penunjang yang paling penting pada kasus: seorang anak yang dicurigai
leukemia adalah :
Coomb’s test
Analisis hemoglobin
Waktu perdarahan dan waktu pembekuan
Pemeriksaan hitung trombosit
Aspirasi sum-sum tulang

Tujuan prosedur flebotomi pada polisitemia vera adalah untuk mempertahankan kadar
hematokrit sebesar :
< 45% pada pria dan wanita
< 42% pada pria dan wanita
< 47% pada pria dan wanita
< 42% pada pria
< 47% pada wanita

Seorang perempuan 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas lesu


sejak 3 minggu yang lalu. Saat ini pasien post gastrektomi. Pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik.. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb menurun, gambaran eritrosit makrositik, dengan kadar B12 serum
menurun. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
Anemia aplastic
Anemia megaloblastik
anemia non megaloblastik
Anemia hemolitik
Anemia penyakit hati

Seorang laki-laki usia 55 tahun ke IGD karena perdarahan tiba-tiba di gusi dan tidak
dapat berhenti sejak 2 jam yang lalu. Sejak 3 bulan yang lalu pasien mudah lelah,
sering demam dan sakit. PF TD 100/70, N 100x, RR 18 x, S 38, 4, Konjungtiva
anemis, tampak memar-memar pada tubuh, hepatosplenomegali, Lab ditemukan Hb
6,5 g/dl, Leukosit 100.000/mm3, Trombosit 20.000/mm3. BMP didapatkan mieloblast
dan predominan promielosit dengan Auer rod (+), Diagnosis pasien ini adalah..
AML M1
AML M2
AML M3
AML M4
AML M5

Anemia pernisiosa pada anak merupakan anemia yg disebabkna oleh kerusakn faktor
intrinsik, kekurangan faktor intrinsik menyebabkan malabsorpsi :
Fe
Asam folat
Sel darah merah
Vitamin B12
Ferritin

Seorang anak perempuan berusia 7 tahun dibawa berobat oleh orang tuanya karena
demam sejak 2 bulan yang lalu. Alloanamnesis: muncul bercak-bercak kebiruan di
kulit, demam tinggi sampai anak berkurang nafsu makan. Pemeriksaan fisik:
temperature 40°C, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik. Pembesaran kelenjar limfe di
submandibula, dan aksila. Abdomen: tidak distensi, hepar teraba 2/3-3/4, lien S2.
Kemungkinan diagnosis klinis pasien adalah :
Hemofilia
Thalasemia
Leukemia akut
Anemia kronik
Anemia aplastik

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis leukemia


adalah, kecuali:
CT scan
Sumsum tulang
Sitogenetik
Sitokimia
Immunofenotiping

Seorang anak laki-laki umur 10 tahun diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan
letih-letih sejak 1 minggu ini. Pasien sudah dikenal menderita talassemia dan rutin
mendapatkan transfusi darah. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis dan hepatosplenomegali.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl, leukosit 9.000/mm3, hematokrit 27
%, trombosit 150.000/mm3 , MCV 78 fl, MCH 28 %. Apa efek tranfusi terus menerus
pada pasien ini?
Hemosiderosis
Polisitemia
Trombositosis
Polisitemia
Hyperbilirubinemia

Seorang wanita berusia 47 tahun datang ke praktek anda dengan keluhan kelelahan,
kelemahan, dan sesak nafas saat berolahraga. Gejala ini dialami selama 2 hari.
Pasien menyangkal demam, menggigil, perubahan berat badan, atau disuria. Riwayat
medisnya lainnya hipotiroid. Pemeriksaan fisik icterus (+) dan hepatosplenomegali.
Pemeriksaan fungsi tiroid normal 1 minggu yang lalu. pada pemeriksaan laboratorium
darah rutin Hb 7,0 g%, hematokrit 21%, dan retikulosit meningkat. Hematokritnya 36%
pada 3 bulan yang lalu. Tes fungsi hati menunjukkan kadar bilirubin total menjadi 4,6
mg / dl dan kadar bilirubin indirect menjadi 4,2 mg /dl. Hasil lainnya berada dalam
batas normal. Pemeriksaan lanjutan manakah yang benar terhadap pasien tersebut?
Anti – DsDNA
Direct antiglobulin test
Biopsi sumsum tulang
Aspirasi sumsum tulang
Tes gambaran darah tepi

Pasien 10 tahun diantar ibunya ke puskesmas karena tampak pucat sejak 3 minggu
ini. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemia. dengan hepatosplenomegali.
Pemeriksaan laboratorium Hb 7,1 g/dL, leukosit 8900/ul trombosit 176.000/uL.
Gambaran darah tepi : basophilic stripling (+), sel target (+). Apakah pemeriksaan
anjuran yang tepat pada kasus ini?
Bone marrow punction
Kadar asam folat serum
Elektroforesis Hb
Kadar hepsidin serum
Kadar Feritin serum

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan BAK berwarna gelap.
Pasien mengatakan sebelumnya mengalami demam dan sakit pada teinga, kemudian
1 hari yang lalu pergi ke dokter dan diberikan obat demam dan antibiotik. Pagi ini
pasien merasa sangat lemah, dan urinnya berwarna gelap. Pada pemeriksaan fisik
konjungtiva tampak anemis. Pada pemeriksaan ditemukan hemoglobin urin (+).
Apakah kemungkinan yang dialami pasien ini?
Anemia penyakit kronik
Anemia defisiensi besi
Anemia hemolitik
Anemi defisiensi asam folat
Sickle cell anemia

Seorang pasien laki-laki 50 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnose
leukemia myeloid kronik. Dokter bisa menegakkan diagnose tersebut berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang
berikut yang TIDAK mendukung ke diagnosis LMK adalah:
Gambaran Rouleaux
Anemia normositik normokrom
Leukositosis
Gambaran “pasar malam” pada sediaan hapus darah dan sumsum tulang
Kromosom Philadelpia

Pada pemeriksaan labor diperoleh hasil pasien A, diindikasi makrositik, anemia,


leukopenia dan thrombositopenia. Terapi apa yang tepat diberikan pada pasien
tersebut?
Vit B12 dan Asam folat
Tablet Fe
Vitamin K
Vitamin B1
Vitamin B6

Seorang anak perempuan berusia 14 tahun, di bawa ke poliklinik dengan keluhan


pucat, lemas, pusing dan mudah lelah. Pasien juga mengeluhkan lidah terasa
membesar, sulit menelan makanan, sariawan. Pasien sebelumnya sering mengalami
diare dan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/60 mmHg, frekuensi nadi 96x/menit, frekuensi napas 22x/menit, konjungtiva
palpebra inferior pucat, pada mulut didapatkan atrofi papil lidah, permukaan licin,
warna kemerahan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dL, Leukosit
9600/mm3, trombosit 259.000/mm3, MCV 115 fl, dan morfologi darah tepi didapatkan
gambaran makrositer, neutropenia dengan hipersegmentasi dan granula kasar.
Apakah penyebab kelainan yang paling tepat pada pasien di atas?
Defisiensi Vitamin B12
Defisiensi Zat besi
Perdarahan akut
Penyakit kronik
Infeksi parasit

Seorang pasien perempuan usia 55 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sering
demam, badan terasa lemah dan penurunan berat badan. Setelah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter menyatakan pasien mengalamai
suatu keganasan sumsum tulang yang progresif dimana terjadi penurunan
kemampuan diferensiasi sel matur yang ditandai dengan peningkatan balst di darah
perifer. Apakah kemungkinan diagnosis yang dimaksud oleh dokter tersebut?
Anemia
Trombositopenia
Leukositopenia
Leukemia
Limfoma

Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan pucat dan cepat
lemas sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis,
papil lidah atrofi dan kuku sendok. Tidak ditemukan pembesaran KGB maupun
hepatomegali. Dari blood smear ditemukan gambaran mikrositik hipokrom. Apakah
pemeriksaan yang disarankan pada pasien ini?
Elektroforesis Hb
Kadar vitamin B12
Kadar feritin serum dan TIBC
Tes Coombs
Rhesus

Seorang Laki-laki 53 tahun tahun datang dengan keluhan sering nyeri kepala sejak 1
bulan yang lalu. Keluhan disertai muka merah, pandangan mata kabur.
Bagaimanakah kriteria diagnostic kadar Hb untuk menyatakan seorang pasien
didiagnosis polisitemia ?
Hb > 16,5 gr/dL untuk laki-laki
Hb > 14 gr/dL untuk laki-laki
Hb < 14 gr/dl untuk laki-laki
Hb > 18,5 gr/dL untuk laki-laki
Hb < 18,5 gr/dL untuk laki-laki

Anda mungkin juga menyukai