Anda di halaman 1dari 14

Tgl/Jam MRS : 20 April 2021

Tanggal Pengkajian : 22 April 2021

Diagnosa Medis : ANEMIA APLASTIK

No. RM : 00172212

A. Pengkajian
1. Identitas klien
a. Nama : An. A
b. Tanggal Lahir : 06 Oktober 2010
c. Umur : 10 Tahun
d. Pendidikan :-
e. Alamat : Kp. Babakan Rt. 001/001 Kota serang
f. Agama : Islam
g. Nama ayah/ibu :-
h. Pekerjaan ayah :-
i. Pekerjaan ibu :-
j. Pendidikan ibu :-
k. Nama wali : Tn. U
l. Suku bangsa : Sunda
2. Keluhan Utama : Pasien tampak gelisah,lemas dan pucat. Sakit kaki kanan, HB
kurang dari normal dan Trombosit kurang dari normal
3. Riwayat penyakit sekarang : Pasien tidak mau bergerak dari ranjang karena lemas
dan merasakan nyeri pada kaki kanan, Pasien di diagnosa Anemia Aplastik
1) Pola nutrisi
Pasien malas untuk makan
2) Pola eliminasi
BAB dan BAK tidak ada keluhan
3) Pola istirhatat
Kebutuhan istirahat dapat terganggu karena nyeri di kaki kanan
4) Pola akitivitas
Klien nampak lemah, gelisah sehingga perlu bantuan sekunder untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Riwayat keluarga/Genogram :
5. Riwayat social
a. Yang mengasuh dan alasannya : -
b. Pembawaan anak secara umum : -
c. Lingkungan rumah :-
6. Keadaan kesehatan saat ini
a. Diagnosa medis : Anemia Aplastik
b. Tindakan operasi :-
c. Obat-obatan :

No Obat Dosis obat


.
1. Ceftazidire 2 x 2,5 g
2. Amikasin LD 600 mg
3. Amikasin 2 x 375 mg
4. KNIB+Tromal 100 cc/24j
50mg
5. PD 500mg

d. Tindakan keperawatan :
1. Transfusi PRC 250cc -> 3x300cc (Leukodepleted)
2. Transfusi TC 3x300cc afekesis
3. Lasix 1x40mg
4. Cek CRP

e. Hasil laboratorium :

Test Result Reference Units


Hematologi
Hb 4,9 13,2-17,3 g/dl
Leukosit 2,00 3,80-10,60 x 103/ ul
Hemotokrit 12 40-52 %
Trombosit 2 140-440 x 103/ ul
Hitung jenis
Basofil 0 0-1 %
Eusofil 0 2-4 %
0 3-5 %
Segmen 16 50-70 %
Limfosit 80 25-40 %
Monosit 4 2-8 %

f. Hasil rotngen : tidak ada


g. Data tambahan : Gol. Darah B+

7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Pasien tampak lemah dan pucat
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda vital :
 S : 37,5
 N : 120x/menit
 RR : 40 x/menit
 TD : 88/55
d. TB/BB : 150/52
IMT : 23,1
e. Kepala : kepala simetris
f. Mata : Kelainan bentuk tidak ada, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
terdapat perdarahan sub conjungtiva, keadaan pupil, palpebra, reflak cahaya
tidak ada kelainan.
g. Hidung :
 Tidah ada sumbatan jalan nafas
 Lubang hidung simetris
h. Mulut : Bentuk simetris, mukosa kering, perdarahan gusi, lidah kering, bibir
pecah- pecah
i. Telinga : Bentuk simetris, fungsi pendengaran tidak ada kelainan
j. Leher : Simetris
k. Dada : Pergerakan dada simetris, pernafasan cepat, irama teratur.
l. Abdomen : Simetris, tidak ada edema
m. Ekstremitas :
 Simetris kanan dan kiri
 Pergerakan ekstermitas lemah
 Akral ekstremitas dingin
 Nyeri ekstremitas bawah (paha kanan)
n. Kulit
 Teraba dingin
 Keringat dingin
 Kemerahan/ruam pada kulit

B. Analisa Data

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 Ds : Pasien mengatakan lemas dan Sindrom anemia Gangguan
malas untuk makan perfusi jaringan
Do : kadar Hb rendah
 HB 4,9 g/dl
 Terlihat lemah dan pucat kompartemen sel

 Akral hangat penghantar

 TTV oksigen/zat nutrisi

• S : 37,5 ke sel <

• N : 120x/menit
• RR : 40 x/menit Gg perfusi jaringan

• TD : 88/55

2 Ds : Pasien mengatakan lemas dan Sindrom anemia Intoleransi


malas untuk makan. Paha kanan Aktivitas
terasa nyeri apabila digerakan Anoreksia
Do :
 HB 4,9 g/dl Lemas, cepat lelah
 Terlihat lemah dan pucat
 Merasa nyeri ketika kaki Intoleransi aktivitas

digerakan
 Skala nyeri 3
 TTV
• S : 37,5
• N : 120x/menit
• RR : 40 x/menit
• TD : 88/55

3 Ds : Pasien mengatakan lemas dan Leukosit rendah Resiko Infeksi


malas untuk makan. Paha kanan
terasa nyeri apabila digerakan System kekebalan
Do : tubuh menurun
 HB 4,9 g/dl (< dari normal)
 Leukosit 2,00 (< dari normal) mudah terinfeksi

 Trombosit 2,0 (< dari normal)


 Ruam kemerahan pada kulit Resiko infeksi

 Konjungtiva Anemis
 Terlihat lemah dan pucat
 TTV
• S : 37,5
• N : 120x/menit
• RR : 40 x/menit
• TD : 88/55

C. Perumusan diagnose keperawatan


1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Penurunan konsentrasi
hemoglobin
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat

D. Intervensi keperawatan

No Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


keperawatan hasil
1 Perfusi perifer Setelah dilakukan 1. Monitor status 1. Untuk
tidak efektif tindakan keperawatan hidrasi mengetahui
b.d penurunan selama 2x12 jam (misalnya,membra adanya tanda-
konsentrasi Hb diharapkan perfusi n mukosa tanda dehidrasi
perifer efektif dengan lembab,denyut dan mencegah
kriteria hasil : nadi syok

1.Tekanan darah adekuat,tekanan hipovolemik

sistol dan darah ortostatik) 2. Untuk

diastol dalam 2. Monitor tanda-tanda mengetahui nilai

batas normal vital pasien TTV

( sistol 110-140 3. Berikan terapi oral, 3. Untuk

dan diastole 70- seperti yang di mempertahankan

90) (5) tentukan cairan

2.Tekanan nadi 4. Agar Hb kembali


4. Atur ketersedian
dalam batas normal dan stabil
produk darah
normal (70- untuk transfusi,
75x/menit) (5) jika perlu
3. Capillary refill 5. Persiapkan
time pemberian produk-

<2detik (5) produk darah


(misalnya, cek
4.Tidak ada
darah dan
kelelahan (5)
mempersiapkan
pemasangan infus)

2 Intoleransi Setelah dilakukan 1.Kaji status 1. Untuk


aktivitas b.d tindakan keperawatan fisiologis pasien mengetahui
kelemahan selama 2x12 jam yang penyebab
diharapkan pasien menyebabkan kelelahan pasien
dapat beraktifitas kelelahan 2. Agar Hb normal
dengan kriteria hasil : 2.Perbaiki deficit dan stabil
1.Kemudahan fisiologis (anemia) 3. Untuk
dalam : transfusi mengurangi
melakukan kelelahan pasien
aktivitas 3. Pilih intervensi 4. Agar pasien
hidup untuk mengurangi terbantu dan
harian(5) kelelahan baik tetap merasakan
2.Kecepatan secara farmakologi adanya support
dalam maupun system dari
berjalan(5) nonfarmakologi keluarga
3.Warna kulit (5) 4. Anjurkan keluarga 5. Agar pasien bisa
4.Tekanan darah membantu pasien memanajemen
sistolik dan dalam aktivitas kegiatan yang
diastolic ketika sehari-hari yang akan
beraktivitas teratur sesuai dilaksanakan
normal (5) kebutuhan untuk
5. Ajarkan pasien mengurangi rasa
mengenali lelah
pengelolaan 6. Agar pasien
kegiatan dan dapat banyak
manajemen waktu beristirahat
untuk mencegah dengan nyaman
kelelahan dan aman
6. Batasi jumlah 7. Agar pasien
pengunjung dapat banyak
7. Batasi stimuli beristirahat
lingkungan yang dengan nyaman
menganggu dan aman
(misalnya cahaya 8. Agar pasien
atau bising) untuk meningkatkan
memfasilitasi aktivitas yang
relaksasi. akan dilakukan
8. Evaluasi secara secara bertahap
bertahap kenaikan
level aktivitas pasien
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Cuci tangan setiap 1. Mencegah
b.d pertahanan tindakan keperawatan sebelum dan sesudah terjadinya infeksi
sekunder tidak selama 2x12 jam tindakan dari proses
adekuat diharapkan keperawatan tindakan
pertahanan sekunder keperawatan
2. Pertahankan
adekuat dengan 2. Agar tercipta
lingkungan aseptic
kriteria hasil : lingkungan yang
selama pemasangan
Keparahan infeksi aman dan aseptic
alat
3. Agar
 Tidak
3. Tingkatkan intake menggantikan/m
Kemerahan
nutrisi eningkatkan
 Nyeri hilang
4. Berikan terapi nutrisi yang
 Suhu stabil antibiotik kurang
 Timbul nafsu 4. Untuk mencegah
makan infeksi bakteri

E. Implementasi keperawatan

Tanggal Dx Implementasi Tanda tangan


/ Kep
Jam
22/04/21 1 1. Monitor status hidrasi
 Membrane mukosa lembab
 N : 120x/mnt
 TD : 88/55 mm/hg
2. Monitor TTV
11.00  TD : 88/55 mm/hg
 N : 120x/mnt
 RR : 40x/mnt
 S : 37,5’C
 CRT 2 detik
3. Memberikan obat sesuai
indikasi (Kolaborasi)
 Ceftaridire 2x2,5gram
 Amikasin 2x375mg
 KNIB+Tromal 50mg
4. Pemberian tranfusi darah
 Transfusi PRC 250cc ->
3x300cc (Leukodepleted)
 Transfusi TC 3x300cc
afekesis
2 1. Kaji status fisiologi pasien
 Pasien tampak lemas dan
pucat
 Adanya kemerahan pada kulit
2. Bantu pasien melakukan
aktivitas sehari-hari yang
teratur sesuai kebutuhan
11.30 3. Memberikan tekhnik relaksasi
napas dalam saat
menggerakan kaki kanan
4. Membantu pasien dalam
posisi aman dan nyaman
5. TD : 88/55 mm/hg

3 1. Monitor suhu dan warna kulit


 S : 37,5’C
12.00  Kemerahan pada kulit
2. Berikan asupan makanan
untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi
23/04/21 1 1. Monitor status hidrasi
 Membrane mukosa lembab
 N : 110x/mnt
 TD : 90/60 mm/hg
2. Monitor TTV
 TD : 90/60 mm/hg
 N : 110x/mnt
 RR : 32x/mnt
 S : 37,0’C
08.00  CRT 2 detik
3. Memberikan obat sesuai
indikasi (Kolaborasi)
 Ceftaridire 2x2,5gram
 Amikasin 2x375mg
 KNIB+Tromal 50mg
4. Pemberian tranfusi darah
 Transfusi PRC 250cc ->
3x300cc (Leukodepleted)
 Transfusi TC 3x300cc
afekesis
2 1. Kaji status fisiologi pasien
 Pasien tampak lemas dan
pucat
 Adanya kemerahan pada kulit

2. Bantu pasien melakukan aktivitas


sehari-hari yang teratur sesuai
08.30
kebutuhan
3. Memberikan tekhnik relaksasi
napas dalam saat menggerakan kaki
kanan
4. Membantu pasien dalam posisi
aman dan nyaman
5. TD : 90/60 mm/hg
3 1. Monitor suhu dan warna kulit
 S : 37,0’C
 Kemerahan pada kulit
09.00 2. Berikan asupan makanan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi

F. Evaluasi keperawatan
Tanggal Dx. kep Evaluasi Paraf
22 April 1 S: Pasien mengatakan lemas dan malas
2021 untuk makan
O:
 HB 4,9 g/dl
 Terlihat lemah dan pucat
 Akral hangat
 TTV
• S : 37,5’C
• N : 120x/menit
• RR : 40 x/menit
• TD : 88/55 mm/hg
A: masalah pola perfusi perifer tidak efektif
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Memberikan obat sesuai indikasi
(Kolaborasi)
3. Memberikan transfusi darah
2 S: Pasien mengatakan lemas dan malas
untuk makan. Paha kanan terasa nyeri
apabila digerakan
O:
 HB 4,9 g/dl
 Terlihat lemah dan pucat
 Merasa nyeri ketika kaki digerakan
 Skala nyeri 3
 TTV
• S : 37,5’C
• N : 120x/menit
• RR : 40 x/menit
• TD : 88/55 mm/hg

A: masalah Intoleransi aktivitas belum


teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Kaji skala nyeri
3 S: Pasien mengatakan lemas dan malas
untuk makan. Paha kanan terasa nyeri
apabila digerakan
O:
 HB 4,9 g/dl (< dari normal)
 Leukosit 2,00 (< dari normal)
 Trombosit 2,0 (< dari normal)
 Ruam kemerahan pada kulit
 Konjungtiva Anemis
 Terlihat lemah dan pucat
 TTV
• S : 37,5’C
• N : 120x/menit
• RR : 40 x/menit
• TD : 88/55 mm/hg

A: masalah resiko infeksi belum teratasi


P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Inspeksi mata dan kulit
3. Memberikan obat sesuai indikasi
(Kolaborasi)

28 April 1 S: Pasien mengatakan lemas dan malas


2021 untuk makan
O:
 HB 4,9 g/dl
 Terlihat lemah dan pucat
 Akral hangat
 TTV
• S : 37,0’C
• N : 110x/menit
• RR : 32 x/menit
• TD : 90/60 mm/hg
A: masalah pola perfusi perifer tidak efektif
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2.Memberikan obat sesuai indikasi
(Kolaborasi)
3. Memberikan transfusi darah
2 S: Pasien mengatakan lemas dan malas
untuk makan. Paha kanan terasa nyeri
apabila digerakan
O:
 HB 4,9 g/dl
 Terlihat lemah dan pucat
 Merasa nyeri ketika kaki digerakan
 Skala nyeri 2
 TTV
• S : 37,0’C
• N : 110x/menit
• RR : 32 x/menit
• TD : 90/60 mm/hg
A: masalah Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Kaji skala nyeri
3 S: Pasien mengatakan lemas dan malas
untuk makan. Paha kanan terasa nyeri
apabila digerakan
O:
 HB 4,9 g/dl (< dari normal)
 Leukosit 2,00 (< dari normal)
 Trombosit 2,0 (< dari normal)
 Ruam kemerahan pada kulit
 Konjungtiva Anemis
 Terlihat lemah dan pucat
 TTV
• S : 37,0’C
• N : 110x/menit
• RR : 32 x/menit
• TD : 90/60 mm/hg

A: masalah resiko infeksi belum teratasi


P: intervensi dilanjutkan
1. Monitor TTV
2. Inspeksi mata dan kulit
3.Memberikan obat sesuai indikasi
(Kolaborasi)

Anda mungkin juga menyukai