Anda di halaman 1dari 3

Tugas resume Agraria

Hak Guna Usaha telah di atur pada Undang-undang No.5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasr
Pokok-pokok Agraria. Pada unang undang tersebut Hak guna usaha di bahaw pada pasal 28
hingga pasal 34. Namun pada tahun 2021 terdapat Peraturan Pemerintan No. 18 Tahun 2021
tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanas, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah, pada
PP tersebut Hak Guna Usaha diatur pada Pasal 19 hingga pasal 33. Sehingga pasal-pasal pada
UUPA yang membahas mengenai Hak Guna Usaha dikesampingkan, dengan dasar Lex
Posterior derogat legi Priori, yaitu hukum yang terberu mengenyampingkan hukum yang
lama.

Perbandingan Hak Guna Usaha pada UUPA dan pada PP No.18 Tahun 2021
a. Pemberian Hak Guna Usaha
Pada UUPA dan PP no. 18 th 2021, tidak ada perbedaan isi mengani siapa yang dapat
mendapatkan Hak Guna Usaha. Mengenai siapa yang bisa mendapatakan hak guna usaha
ini di atur pada pasal 30 ayat (1) UUPA dan pada PP No.18 tahun 2021 terdapat pada pasal
19. Hak guna Usaha Dpaat diberikan kepada : Warga negara Indonesia; dan badan hukum
yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Pada UUPA dan Juga PP No.18 th 21 dikatakan bahwa jika terdapat pemegang hak guna
usaha yang tidak lagi memenuhi syarat maka dalam jangka waktu 1 tahun wajib untuk
melepaskan atau mengalihkan
b. Tanah yang dapat diberikan dengan hak guna usaha
Jika merujuk pada PP No.18 th 21, hal ini di atur pada pasal 21, dan disana disebutkan
bahwa tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Usaha meliputi: tanah Negara; dan
tanah Hak pengelolaan. Hal ini berbeda dengan isi dari UUPA, pada UUPA pasal 28,
diktakan bahwa hak Guna Usaha adalah Hak Untuk mengushakan tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara.
c. Jangka Waktu Hak Guna Usaha
Pada PP No.18 Tahun 2021 Jangka Waktu Hak Guna Usaha terdapat pada Pasal 22 ayat (1).
Jangka waktu Hak Guna Usaha diberikan paling lam 35 tahun, dapat diperpanjang untuk
jangka waktu paling lama 25 tahun dan diperbarui untuk jangka waktu paling lama 35
tahun. Sedangkan pada UUPA pasal 29 ayat (1) dan (3) jangka waktu yang diberikan paling
lama adalah 25 tahun, dan untuk perpanjangan paling lam 25 tahun. Namun padal pasal
29 ayat (2) dikatakan bahwa perusahaan yang memerlukan waktu yang lebih lam adapat
diberikan hak guna usana untuk waktu yang paling lama 35 tahun. Tetapi menurut saya
sendiri pada ayat ini tidak jelas perushaan yang bagaiman yang bisa mendapatkan waktu
paling lama 35 tahun.
d. Pemberian Hak Guna Usaha
Pada PP no 18th 2021 pemberian Hak Guna Usaha ini terdapat pada pasal 23 ayat (1) dan
(2). Hak guna usaha di atas Tanah Negara diberikan dengan keputusan pemberian hak
oleh Mentri, sedangkan Hak guna Usaha di atas Tanah Hak pengelolaan diberikan dengan
keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan Persetujua dari pemegang Hak
Pengelolaan. Selain itu pada PP no 18 th 2021 juga terdapat pendafatran Hak Guna Usaha
yang termuat pada pasal 24. Pada UUPA pasal 31 hanya mengatakan bahwa hak guna
usaha ini terjadi karena penetapan pemerintah. Serta pada Uupa tidak terdapat pasal
yang menerangkan mengnai pendafatran Hak Guna Usaha
e. Kewajiban, larangan, dan hak Pemegang Hak Guna Usaha
kewajiban, larangan dan hak pemegang hak guna usaha ini hany terdapat pada pp no . 18
tahun 2021, sedangkan pada UUPA tidak terdapat pasal yang mengautr menganai tiga hal
tersebut. Kewajiban pemegang hak guna usaha terdapat padal pasal 27 PP No.18 th 2021,
Larangan-larangan pemagang hak guna usaha terdapat pada pasal 28 PP No. 18 th 2021,
sedangkan unutk hak dari pemegang Hak Guna Usaha terdapat pada pasal 29 PP No 18 th
2021
f. Pembebenan, peralihan, pelepasan, dan perubahan Hak Guna Usaha
Hal ini pada PP no. 18 2021 diatur pada pasal 30 ayat (1)-(3). Pada pasal tersebut berisikan
bahwa hak gun ausaha dapta dijadikan jainan utang dengan dibebai hak tanggungan; hak
guna usaha dapat beralih, dialihkan, atau dilepaskan kepada pihak lain serta diubah
haknya; dan pelepasan hak guuna usaha dibuat oleh dan dishapadan pejaba yang
berwenang dan dilaporkan kepada menteri. Sedangkan pada UUPA hanya terdapat pasal
yang mnyatakan bahwa Hak Guna Usaha dapat menjadi jaminan hutang dengan dibebani
hak tanggungan, hal tersebut di atur pada pasal 33 UUPA.
g. Hapusnya Hak Guna Usaha
Pada UU No. 18 th 2021, pasal 31.
“Hak guna usaha hapus karena:
a. berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian,
perpanjangan, atau pembaruan haknya;
b. dibatalkan haknya oleh Menteri sebelum jangka waktunya berakhir karena: 1. tidak
terpenuhinya ketentuan kewajiban dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 danlatau Pasal 28; 2. cacat administrasi; atau 3. putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap;
c. diubah haknya menjadi Hak Atas Tanah lain;
d. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir;
dilepaskan untuk kepentingan umum;
e. dicabut berdasarkan Undang-Undang; ditetapkan sebagai Tanah Telantar; ditetapkan
sebagai Tanah Musnah;
f. berakhirnya perjanjian pemanfaatan Tanah, untuk hak guna usaha di atas tanah Hak
Pengelolaan; atau
g. pemegang hak sudah tidak memenuhi syarat sebagai subjek hak.”

Padas UUPA, pasal

“Hak guna usaha hapus karena :


a. jangka waktunya berakhir;
b. dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu syarat tidak dipenuhi;
c. dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir;
d. dicabut untuk kepentingan umum;
e. diterlantarkan;
f. tanahnya musnah;
g. ketentuan dalam pasal 30 ayat (2).”

h. Akibat dari hapusnya hak Guna Usaha


Hal ini di atur pada PP no 18 th 2021 padal pasal 32 ayat (1). Bahwa akibat dari
hapusnya hak guna banunan adalah tanah menjadi tanah negara atau sesuai dengan
amar putusan pengadilan. Sedangkan untuk hak guna bangunan di atas tanah
pengelolaan mengakibatkan tanahnya kembali ke dalam penguasaan pemegang hak
pengelolaan.

Anda mungkin juga menyukai